Metode Pelaksanaan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK

( RK3K )

RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA KONTRAK (RK3K)

A. KOMITMEN DAN KEBIJAKAN LK3

a) Komitmen
PT. TEGAR KAWINI MANDIRI akan selalu mengimplementasikan LK3 untuk mencapai “NIHIL
KECELAKAAN dan KERUSAKAN LINGKUNGAN” pada setiap proyek yang dikerjakan dengan
mematuhi persyaratan Undang-Undang dan peraturan yang berlaku.
b) Kebijakan LK3
Kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja :
 Mematuhi persyaratan, Undang – Undang dan ketentuan lainnya yang relevan terkait
dengan masalah LK3.
 Berusaha mengendalikan resiko LK3 yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja, penyakit
akibat kerja, dan pencemaran lingkungan.
 Melakukan peningkatan perbaikan berkesinambungan terhadap penerapan Sistem
Manajemen Lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kebijakan
ini terbuka untuk publik dan dikomunikasikan kepada karyawan.

B. PERENCANAAN
Perencanaan HIRADC (Hazard Identification Risk Assesment And Determining Control) PT. TEGAR
KAWINI MANDIRI menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk pelaksanaan HIRADC
(identifikasi bahaya, penilaian resiko &menentukan pengendalian LK3) pada Proyek Peningkatan Jalan
Simpang Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu harus mencakup:
 Seluruh aktifitas personal yang berada di tempat kerja (termasuk subkontraktor dan tamu).
 Fasilitas tempat kerja.
Dengan dikoordinasikan oleh Koordinator LK3, setiap penanggung jawab unit kerja harus
melakukan identifikasi bahaya LK3, melakukan penilaian dan menentukan pengendalian
dari aktifitas, produk, dan jasa di unit kerjanya masing-masing. Koordinator LK3 harus
memastikan bahwa hasil penilaian dan pengendalian resiko menjadi pertimbangan dalam
membuat sasaran keselamatan & kesehatan kerja, selanjutnya dokumen dan informasi hasil
identifikasi bahaya dijaga kevaliditasannya dengan cara mengadakan identifikasi ulang tiap
tahun atau jika ada produk baru/pengembangan dan jika ada perluasan wilayah.

Adapun metode untuk identifikasi bahaya, penilaian resiko dan pengendalian resiko pada
Proyek Peningkatan Jalan Simpang Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu adalah :
 Sesuai lingkup, jenis dan waktu untuk memastikan proses identifikasi terhadap suatu potensi
yang menyebabkan bahaya LK3.
 Menyediakan tingkatan resiko dan identifikasi untuk menghilangkan atau
mengendalikan resiko melalui pengukuran sasaran dan program.
 Konsisten dengan pengalaman operasi dan kemampuan untuk mengendalikan resiko LK3
yang timbul.
 Melakukan pengendalian bahaya dan resiko LK3 dengan cara yang sesuai.

 Melakukan pemantauan pelaksanaan tindakan pengendalian yang dilakukan untuk


memastikan efektifitas dan ketepatan waktu dalam penerapan.
 HIRADC Dibuat, disesuaikan dengan lingkup pekerjaan, yang dibuat sebelum
pekerjaan dimulai.

C. PEMENUHAN PERUNDANG – UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA


RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )
a. DAFTAR UNDANG-UNDANG & PERSYARATAN LAIN K3

No. Urai Tema


Urut
1. OHSAS 18001:1999 – Spesification Occupational health and safety management
system – specification
2. Undang – undang No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja
3. Peraturan Pemerintah R.I. No. 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja
4. Keputusan Manaker R.I. No. Kep. Bendera Keselamatan & Kesehatan Kerja
1135/MEN/1987
5. Keputusan Manaker R.I No. Kep. Hari Keselamatan & Kesehatan Kerja Nasional
245/MEN/1990
6. Peraturan Manaker R.I. No. Per 05/MEN/1996 Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan
Kerja
7. Peraruran Manaker R.I. No. Per 03/MEN/1998 Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan
8. SK Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial Cara Pengisian Formulir Laporan dan Analisis
dan Pengawasan Ketenagakerjaan Depnaker Statistik Kecelakaan
R.I No. Kep. 84/BW/1998
9. Keputusan Manaker R.I. No. Kep. Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya Tempat
197/MEN/1999 Kegiatan Konstruksi. Kwalifikasi dan syarat –
syarat Operator
10. Peraturan Manakertrans No. Per. Pemeriksanaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
02/MEN/1990 Penyelenggaraan
11. Keputusan Manaker R.I No. Kep. Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
51/MEN/1999
12. Keputusan Manakertrans R.I No. Kep. Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I No. Per Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
04/MEN/1987 Kerja
14. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No. Per Nilai AMbang Batas Faktor Fisika di Tempat
02/MEN/1992 Kerja
15. Peraturan Manakertrans No. Per Pencegahan san Penanggulangan HIV/AIDS
04/MEN/1980 di tempat kerja
16. Keputusan Manaker R.I. No. Kep Panitia Pembina Keselamatan & Kesehatan
186/MEN/1999 Kerja serta Tata Cata Penunjukan Ahli
17. Peraturan Manakertrans R.I No. Per Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
02/MEN/1982 wewenang Ahli K3
18. Peraturan Manaker R.I No. 02/MEN/1989 Syarat –syarat pemasangan Pemeliharaan Alat
Pemadam Api RIngan
19. Peraturan Manakertrans R.I No. Per Unit Penanguulangan Kebakaran di Tempat
01/MEN/1980 Kerja
20. Keputusan bersama Manaker & Menteri PU Kwalifikasi Juru Las
21. Peraturan Manaker R.I No. Per 01/MEN/1989 Kwalifikasi syarat-syarat operator keran
angkat
22. Peraturan Manaker R.I No. Per 04/MEN/1985 Pesawat Tenaga & Produksi
23. Peraturan Manaker R.I NO. 05/MEN/1985 Pesawat ANgkat & Angkut

D. TUJUAN DAN SASARAN


Peningkatan Jalan Simpang Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu menetapkan, menerapkan
dan memelihara sasaran LK3 pada fungsi dan tingkat yang relevan dalam perusahaan dan
memastikan:
a) Sasaran LK3 dapat diukur, jika memungkinkan. b)
Konsisten dengan kebijakan LK3.
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )
c) Komitmen pencegahan resiko LK3.
d) Pemenuhan persyaratan undang-undang dan persyaratan lainnya.

E. PROGRAM UMUM
Sebagai bagian dari PT. TEGAR KAWINI MANDIRI, dalam hal pelaksanaan Proyek
Peningkatan Jalan Simpang Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu, merasa berkepentingan
untuk melaksanakan LK3 untuk menjamin keselamatan pekerja, sarana dan prasarana kerja,
fasilitas / infrastruktur power plant serta lindungan terhadap lingkungan, yang harus
diterapkan pada setiap langkah dari lingkup pekerjaan yang dikerjakan. Manajemen PT. TEGAR
KAWINI MANDIRI akan mensosialisasikan sistem manajemen LK3 kesemua bagian yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pekerjaan. Pengawasan dilaksanakan secara rutin -
kontinyu dan terpadu ke seluruh unit – unit terkait, untuk meyakinkan bahwa pekerjaan telah
mengikuti ketentuan - ketentuan LK3, guna menjaga konsistensi penerapan sistem manajemen
LK3 dalam usaha mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan kerusakan lingkungan sedini
mungkin. Semua peraturan dan perundang – undangan yang terkait dan keputusan LK3
termasuk prosedur, instruksi kerja, ataupun aturan yang ditetapkan pemilik pekerjaan
(customer/client), digunakan selama pelaksanaan kegiatan Proyek Peningkatan Jalan Simpang
Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu, mempunyai keterpaduan dengan pelaksanaan
pekerjaan. Bila referensi yang ada, tidak mencukupi maka, Proyek ini akan mengambil aturan
yang ditetapkan berdasarkan persetujuan pemilik proyek dan mengadopsikan dalam
pelaksanaan penerapan LK3, dengan maksud untuk mencapai sasaran dan tujuan LK3 yang
ditetapkan Sistem manajemen keselamatan kerja dan lindungan terhadap lingkungan,
dilaksanakan berdasarkan, prinsip – prinsip:
a) Penetapan Kebijakan dan Penjaminan terhadap Komitmen LK3.
b) Perencanaan Pemenuhan Kebijakan, Tujuan dan Sasaran Penerapan LK3.
c) Penerapan Rencana LK3 secara Efektif dengan mengembangkan Kemampuan dan
Mekanisme Pendukung yg diperlukan utk Mencapai Kebijakan, Tujuan dan Sasaran LK3.
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO, DAN PENENTUAN


PENGENDALIAN

Nama Perusahaan : PT. TEGAR KAWINI MANDIRI


Kegiatan : Peningkatan Jalan Simpang Ambalut/Patung Lembuswana – Sebulu

No URAIAN PEKERJAAN INDETIFIKASI BAHAYA SASARAN PROYEK PENNGENDALIAN PROGRAM SUMBER DAYA
RESIKO

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Mobilisasi  Kecelakaan lalulintas Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan
dalam proses mobilisasi akibat Housekeeping, sebelum
tenaga dan peralatan penggunaan alat kerja dan alat  memakai sepatu, pelaksanaan pekerjaan
 Kejatuhan peralatan atau berat  hindari
material dalam masa pengangkatan
mobilisasi overload,
 Menimbulkan kemacetan  memakai helm
lalu lintas  Cek kondisi alat sblm
digunakan, safety gloves
2. Manajemen dan Keselamatan  Kecelakaan lalulintas Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan
Lalu Lintas dalam proses mobilisasi akibat Housekeeping, sebelum
tenaga dan peralatan penggunaan alat kerja dan alat  memakai sepatu, pelaksanaan pekerjaan
 Menimbulkan kemacetan berat  hindari
lalu lintas pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves
3. Galian untuk selokan drainase  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
dan saluran air  Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja dan Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
 alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

4. Pasangan batu dengan  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan
 Beban Kerja (fisiologis) akibat Housekeeping, sebelum
mortar
 Tertimpa batu penggunaan alat kerja  memakai sepatu, pelaksanaan pekerjaan
dan alat berat  hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves

5. TImbunan Tanah Biasa  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
 Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja dan Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves
6. Lapis Pondasi Agregat  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
 Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
Kelas S
 Terkena alat berat dan alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan, safety gloves
7. Lapis Pondasi Agregat  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
 Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja dan Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
Kelas A
alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

8. Perkerasan Beton Semen  Terkena alat kerja Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
 Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
dan alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves

9. Lapis Pondasi Bawah Beton  Terkena Alat Meminimalisasi terjadi kecalakan  Perhatikan Instruksi kerja dan pengarahan sebelum
 Beban Kerja (fisiologis) akibat penggunaan alat kerja Housekeeping, pelaksanaan pekerjaan
Kurus
dan alat berat  memakai sepatu,
 hindari
pengangkatan
overload,
 memakai helm
 Cek kondisi alat sblm
digunakan,
safety gloves
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

D. LAMPIRAN – LAMPIRAN

RENCANA PEMENUHAN UU & PERSYARATAN LAIN K3

Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut:

No. / Judul Penanggung


No UU & Uraian Kegiatan Jawab
Persyaratan
Pemenuhan semua persyaratan MR/Direktur
OHSAS 18001:1999 - - OHSAS 18001:1999 Utama
Occupational health and safety - Melaksanakan proses & Koordinator K3
management system - sertifikasi oleh badan
1. specification sertifikasi

2. Undang-undang No.1 tahun  Menjelaskan kpd tiap tenaga MR/Direktur


1970 tentang Keselamatan tenaga kerja baru ttg kondisi & Utama
Kerja bahaya di tempat kerja. APD & Koordinator K3
yg harus dikenakan
& cara bersikap yg aman.
 Secara tertulis
menempatkan di dalam tempat
kerja semua syarat / petunjuk /
UU K3
 Memasang di tempat
kerja poster-
poster K3, safety sign,
atau alat pembinaan lain yg
mudah dilihat & dibaca
menyediakan APD
di tempat kerja sesuai
kebutuhan

3. Peraturan Pemerintah R.I. No. Mengikut sertakan MR/Direktur


14 Tahun 1993 tentang karyawan/pekerja dalam Utama
Penyeleng-garaan Program program Jamsostek
Jamsostek
4. Keputusan Menaker R.I. No. Memasang bendera K3 di lokasi Koordinator K3
Kep. 1135/MEN/1987 tentang kantor pusat, base camp, dan
Bendera Keselamatan & proyek-proyek
Kesehatan Kerja

5. Peraturan Menteri Tenaga Pembentukan P2K3 MR/Direktur


Kerja R.I No.: Per- perusahaan, Utama
04/MEN/1987 tentang Panitia disahkan Depnaker
Pembina Keselamatan & Mengikutsertakan pelatihan Ahli
Kesehatan Kerja serta Tata Muda
Cara Penunjukan Ahli K-3 Konstruksi minimal 1 orang
Keselamatan Kerja pada Unit K3 perusahaan
Peraturan Menakertrans No. Setiap alat pemadam api ringan Koordinator K3
Per. 04/MEN/1980 tentang harus diperiksa 2 kali/tahun
6. Syarat-syarat pemasangan dan
pemeliharaan APAR
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK
( RK3K )

Melakukan pengukuran nilai Koordinator K3


Keputusan Menaker R.I No. ambang batas faktor fisika di
7. Kep. 51/MEN/1999 tentang lokasi base camp
Nilai Ambang Batas Faktor
Fisika di Tempat Kerja
A. Pengendalian Operasional
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh
upaya pengendalian pada Tabel 2., diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3 yang dituangkan dalam Struktur
Organisasi K3 beserta Uraian Tugas.
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2.;
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja;
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel
2.;
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan;
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh
Tabel 1. Identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3,
dan Penanggung Jawab.

B. Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3


Kegiatan pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya
8 8 pengendalian pada bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2. (sasaran
dan program K3).

C. Tinjauan Ulang K3
Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan
kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada tabel 2. Sasaran
dan Program K3.
Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan
peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan.

Samarinda, 26 Maret 2016


PT. TEGAR KAWINI MANDIRI

EKO FERNANDES
Pimpinan Cabang

Anda mungkin juga menyukai