Panduan Kti 2017 PDF
Panduan Kti 2017 PDF
Panduan Kti 2017 PDF
PENYUSUNAN
KARYA TULIS ILMIAH
POLITEKNIK KESEHATAN
BHAKTI SETYA INDONESIA YOGYAKARTA
2017
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta i
TIM PENYUSUN
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta ii
KATA PENGANTAR
Tim Penyusun
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ........................................................................... i
Tim Penyusun ............................................................................ ii
Kata Pengantar ........................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Umum ............................................................. 1
B. Persyaratan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ............................... 1
C. Prosedur Karya Tulis Ilmiah ............................................. 2
D. Pengumpulan KTI ............................................................. 4
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta iv
c. Kerangka Konsep ................................................ 12
d. Hipotesis ............................................................. 12
e. Keterangan Empiris atau Pertanyaan Penelitian ... 12
3. Metodologi Penelitian (Bab III) .................................. 13
a. Jenis dan Rancangan Penelitian ........................... 13
b. Tempat dan Waktu Penelitian .............................. 14
c. Subjek dan Objek Penelitian ................................ 14
d. Populasi dan Sampel ........................................... 15
e. Variabel Penelitian .............................................. 15
f. Definisi Operasional Variabel ............................. 15
g. Instrumen Penelitian ............................................ 16
h. Jalannya Penelitian .............................................. 17
i. Cara Analisis Data ............................................... 17
j. Jadwal Penelitian ................................................. 18
4. Daftar Pustaka ............................................................ 18
C. Bagian Akhir .................................................................... 18
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta v
4. Pengisian Ruang ......................................................... 27
5. Alinea Baru ................................................................ 28
6. Permulaan Kalimat ..................................................... 28
7. Bilangan dan Satuan ................................................... 28
8. Nama Bahan Kimia atau yang lain ............................. 28
9. Judul, Sub judul, Sub-sub judul dan lain-lain .............. 29
10. Letak Simetris ............................................................ 30
11. Penomoran ................................................................. 31
12. Penulisan Tabel dan Gambar ...................................... 32
13. Bahasa ....................................................................... 34
14. Nama Penulis Dalam Daftar Pustaka .......................... 35
15. Cara Penulisan Nama Referensi dalam Naskah ........... 36
16. Cara Penulisan Sitasi Langsung .................................. 41
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Umum
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 1
2. Telah mengambil semua mata kuliah semester I sampai
dengan V
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 2
8. Penelitian dan pengumpulan data yang telah selesai
diteruskan dengan pembuatan laporan Karya Tulis Ilmiah
(KTI).
9. Penyusunan KTI diakhiri dengan ujian KTI, yang
dilaksanakan selama 90 menit (20 menit presentasi, 60 menit
tanya jawab dan 10 menit pengolahan serta pengumuman
nilai akhir).
10. Selama bimbingan KTI mahasiswa akan mendapatkan buku
monitoring bimbingan yang berisi tentang materi yang
dibahas saat bimbingan.
11. Jumlah konsultasi dengan dosen pembimbing minimal 5
pertemuan (proposal) dan minimal 8 pertemuan (KTI) untuk
tiap pembimbing. Apabila jumlah konsultasi belum
memenuhi, pembimbing berhak menolak permohonan ujian
proposal maupun ujian KTI dari mahasiswa.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 3
D. Pengumpulan KTI
Penyusunan KTI harus diselesaikan dalam waktu yang
telah ditentukan sesuai dengan kalender akademis yang berlaku
pada waktu tertentu. Laporan dibuat hardcopy rangkap 2 (dua)
untuk prodi dan perpustakaan, serta softcopy CD dalam bentuk
file PDF. Laporan dapat digandakan lebih untuk pihak lain yang
terkait (dosen pembimbing, lahan tempat penelitian).
Pengajuan Penetapan
Judul Proposal Dosen Pembuatan Seminar
KTI dan dosen Pembimbing Proposal KTI Proposal KTI
pembimbing oleh Prodi
kepada Prodi
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 4
BAB II
PENYUSUNAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH
A. Bagian Awal
1. Halaman Sampul Depan
Halaman sampul depan memuat: Judul proposal KTI,
lambang Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia, nama
dan nomor mahasiswa, nama institusi, dan tahun pengajuan.
a. Judul penelitian dibuat sesingkat-singkatnya, tetapi jelas
dan menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak
diteliti, dan tidak membuka peluang penafsiran yang
beraneka ragam. Penulisan judul dengan menggunakan
huruf besar (kapital). Sebaiknya dihindari penggunaan
lambang, rumus, ataupun istilah yang memerlukan
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 5
penjelasan lebih lanjut. Judul KTI memberi gambaran
kepada pembaca tentang masalah yang dibahas, obyek
penelitian, wilayah, dan metode yang dipergunakan.
Pemilihan judul KTI perlu diperhatikan kesesuaian antara
judul dengan isi disertai metode yang digunakan. Judul
harus jelas dan terbatas dalam arti jelas ide sentralnya, jelas
perinciannya, jelas strukturnya dan tertuang dalam kalimat-
kalimat yang gramatikal dan efektif.
b. Lambang Politeknik Kesehatan Bhakti Setya Indonesia
dengan diameter 6,5 cm.
c. Identitas penulis yang berisi nama penulis dan nomor
mahasiswa penulis KTI, nama ditulis lengkap tidak boleh
disingkat
d. Institusi yang dituju adalah Program Studi pada Politeknik
Kesehatan Bhakti Setya Indonesia.
e. Waktu pengajuan KTI dengan menuliskan bulan dan tahun
dibuatnya proposal KTI di bawah nama kota (Yogyakarta)
Contoh halaman sampul depan dapat dilihat pada lampiran 1.
2. Halaman Judul
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman
sampul depan, tetapi diketik di atas kertas putih.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 6
3. Halaman Persetujuan
Memuat nama dan nomor mahasiswa, judul proposal
KTI, persetujuan pembimbing lengkap dengan tanda tangan
dan tanggal persetujuan. Contoh halaman persetujuan terlihat
pada Lampiran 3.
4. Halaman Pernyataan
Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi proposal KTI adalah
asli, bukan jiplakan dari karya orang lain. Surat pernyataan ini
harus ditandatangani asli oleh mahasiswa peneliti. Contoh
halaman pernyataan terdapat pada Lampiran 5.
5. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi uraian singkat tentang maksud proposal
KTI, penjelasan, dan ucapan terimakasih. Kata pengantar
tidak memuat hal-hal yang bersifat ilmiah.
6. Daftar Isi
Daftar isi dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang isi proposal KTI, dan sebagai petunjuk
untuk melihat suatu bab atau sub bab. Daftar isi memuat
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 7
urutan judul bab, judul sub bab, dengan nomor halamannya.
Contoh daftar isi terdapat pada Lampiran 7.
7. Daftar Tabel
Daftar tabel berisi urutan nomor dan judul tabel serta nomor
halamannya.
8. Daftar Gambar
Daftar gambar berisi urutan nomor dan judul gambar serta
nomor halamannya.
9. Daftar Lampiran
Daftar lampiran berisi urutan nomor dan judul lampiran serta
nomor halamannya.
B. Bagian Utama
1. Pendahuluan (BAB I)
a. Latar Belakang
Latar belakang meyakinkan kepada pembaca bahwa
penelitian yang diusulkan memang penting, dan
diperkirakan dapat memberikan kontribusi teoritik dan atau
praktik. Dalam latar belakang peneliti memaparkan
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 8
justifikasi untuk melakukan suatu penelitian dengan cara
menjelaskan konteks penelitian, mendeskripsikan masalah
penelitian, dan menjelaskan bagaimana dan mengapa
masalah tersebut perlu diteliti. Latar belakang perlu
diperkuat dengan hasil penelitian sebelumnya yang terkait
sehingga menampakkan kebaruan penelitian. Hasil studi
pendahuluan dapat disajikan di bagian latar belakang untuk
mempertajam permasalahan yang akan dikaji. Latar
belakang disajikan secara singkat dan tajam.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang
harus dicari jawabannya, dirumuskan dalam kalimat tanya,
mengenai hubungan antara dua variabel. Sebagian besar
rumusan masalah mempersoalkan hubungan, perbedaan,
atau pengaruh sesuai dengan masalah yang diteliti.
Rumusan masalah dapat berbentuk kalimat tanya (Research
Question).
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan pernyataan peneliti
mengenai hasil akhir yang akan dicapai pada akhir
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 9
penelitian ini. Tujuan penelitian sebaiknya dibedakan
antara tujuan umum dan tujuan khusus.
1) Tujuan umum lebih menekankan pada aspek manfaat
luas yang diharapkan dari hasil penelitian
2) Tujuan khusus menekankan pada hal-hal spesifik yang
akan dicapai melalui penelitian.
Tujuan penelitian sebaiknya dinyatakan dalam
kalimat yang jelas dan spesifik, sehingga tidak memberikan
pengertian ganda (ambiguous).
d. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian merupakan identifikasi
keuntungan baik langsung maupun tidak langsung dari
penelitian. Penyusunan harus jelas sasarannya, atau pihak
mana yang diperkirakan dapat mengambil keuntungan dari
penelitian tersebut. Minimal harus ada 2 manfaat, yaitu
memberi manfaat untuk ilmiah dan untuk konsumen.
e. Keaslian Penelitian
Pernyataan tentang keaslian penelitian meliputi
identifikasi perbedaan-perbedaan penelitian dengan
penelitian-penelitian terdahulu. Perbedaan dengan
penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori,
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 10
penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus,
atau generalisasi teori pada populasi yang lebih luas,
rancangan penelitian, instrumen penelitian, dan teknik
analisis atau pemodelan data. Penulisan keaslian penelitian
dapat disusun dalam bentuk tabulasi atau narasi.
b. Kerangka Teori
Kerangka teori disusun berdasarkan tinjauan pustaka
sebagai dasar justifikasi usulan pemecahan masalah dan
digunakan sebagai dasar perumusan kerangka konsep atau
model penelitian dan hipotesis. Kerangka teori disajikan
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 11
dalam bentuk bagan yang berkaitan dengan bidang ilmu
yang diteliti dan telah diperluas dan disempurnakan.
c. Kerangka Konsep
Kerangka konsep timbul dari kerangka teori dan
berhubungan dengan masalah penelitian yang spesifik. Jadi
kerangka teori terdiri dari teori-teori atau isu-isu di mana
penelitian kita terlibat di dalamnya, sedangkan kerangka
konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari
kerangka teori untuk dijadikan dasar masalah penelitiannya.
Kerangka konsep disajikan dalam bentuk bagan yang berisi
konstruk atau atau variabel-variabel penelitian.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 12
diperlukan apabila penelitian bersifat deskriptif, misalnya
penelitian tentang penetapan kadar atau penelitian kualitatif
yang mengindentifikasi faktor-faktor penyebab sehingga
tidak dapat dirumuskan hipotesis. Jika penelitian bersifat
eksploratif dan memakai prosedur penelitian kualitatif
maka tinjauan pustaka tidak akan menghasilkan hipotesis
tetapi menghasilkan suatu pertanyaan penelitian yang akan
dijawab oleh penelitian yang direncanakan.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 13
dilakukan randomisasi). Jenis penelitian non-eksperimental
dapat deskriptif (cross-sectional survey) ataupun analitik
(case-control atau cohort). Peneliti yang menggunakan
rancangan yang belum banyak digunakan dalam konteks
kesehatan masyarakat diharapkan menguraikan detail dari
rancangan yang digunakan dan mencantumkan referensi
utama rancangan tersebut.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 14
d. Populasi dan Sampel
Populasi adalah sebutan kumpulan/jumlah keseluruhan dari
unit analisis dari mana sampel diperoleh/dipilih.
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan
mampu mewakili populasi dalam penelitian. Jumlah sampel
dapat ditentukan sesuai dengan tujuan dan referensi yang
diacu.
e. Variabel Penelitian
Bagian ini mendeskripsikan tentang variabel atau faktor
yang diamati (diteliti) dalam suatu penelitian. Variabel-
variabel penelitian dikelompokkan menurut fungsinya,
yaitu variabel pengaruh (independent variable, variabel
bebas), variabel terpengaruh (dependent variable, variabel
terikat), variabel pengganggu (nuissance variable), dan
variabel terkendali. Dalam penelitian tertentu dikenal juga
variabel antara (intervening variable) dan variabel
moderator.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 15
mempunyai implikasi praktis dalam proses pengumpulan
data. Definisi operasional variabel bukanlah definisi
teoritis. Tidak semua variabel perlu diberikan definisi
operasionalnya, hanya variabel-variabel yang mempunyai
lebih dari satu cara pengukuran, atau variabel yang
pengukurannya spesifik, atau variabel yang belum memiliki
alat ukur standar dan perlu dikembangkan alat ukur oleh
peneliti.
g. Instrumen Penelitian
Pada sub-bab ini disajikan deksripsi alat ukur yang hendak
digunakan untuk mengukur variabel penelitian. Alat ukur
penelitian bisa berupa alat ukur standar seperti timbangan,
termometer, altimeter, spektrofotometer, pengukur volume,
dan lain sebagainya. Spesifikasi alat dan bahan mencakup
merk, pabrik, derajat kualitas perlu dicantumkan. Penulisan
alat dan bahan disajikan secara naratif sesuai dengan
tahapan kerja. Alat ukur juga bisa berupa indeks, misalnya
indeks massa tubuh, indeks disabilitas, indeks karies, dan
lain sebagainya. Alat ukur juga bisa berupa kuesioner, yang
terbagi menjadi kuesioner tertutup dan terbuka. Alat ukur
yang berupa kuesioner lazimnya tidak standar, dalam arti
tidak terbakukan untuk bisa digunakan dimanapun. Jika
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 16
peneliti mengembangkan sendiri alat ukur yang akan
digunakan, misalnya kuesioner, maka peneliti harus
mengkaji apakah alat ukur tersebut ”baik”. Alat ukur
disebut baik jika memiliki dua atribut, yaitu valid (sahih)
dan reliabel (terpercaya). Untuk itu, peneliti harus
melakukan kajian untuk mengukur dan meningkatkan
validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut, dengan cara
melakukan uji coba (try out). Harus dijelaskan bagaimana
uji coba tersebut dilaksanakan, dalam hal: kapan, dengan
metode apa, siapa subjek yang dikenai uji coba, analisis
datanya, dan bagaimana hasilnya.
h. Jalannya Penelitian
Jalannya penelitian merupakan suatu uraian tahapan kerja
penelitian yang menggambarkan bagaimana alur kerja/tata
cara penelitian secara rinci. Jalannya penelitian perlu
dilengkapi dengan skema atau bagan.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 17
digunakan (jika menggunakan uji statistik), persamaan
reaksi kimia (jika menggunakan analisis kimia), atau
persamaan matematik jika menggunakan analisis
matematik.
j. Jadwal Penelitian
Bagian ini memuat garis besar kegiatan yang akan
dilakukan, kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
pentahapan penelitian dan dibuat dalam bentuk daftar.
Contoh jadwal penelitian dapat dilihat pada Lampiran 13.
4. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang digunakan dalam
menyusun proposal KTI. Cara menyusun daftar pustaka dapat
dilihat pada Bab V.
C. Bagian Akhir
Lampiran merupakan bagian akhir dari proposal KTI,
memuat informasi atau keterangan pendukung, misalnya lembar
kuisioner, lembar pengumpul data, atau instrument pendukung
lainnya.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 18
BAB III
PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 19
Penyusunan bagian awal KTI sama dengan penyusunan
proposal KTI, hanya saja kata ”proposal KTI” diubah menjadi KTI.
Perbedaan sistematika proposal KTI dan KTI dapat dilihat pada
Lampiran 14.
A. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian dan pembahasan dapat disajikan terpadu ataupun
terpisah menjadi dua sub bab tersendiri. Masing-masing model
memiliki keunggulan tersendiri. Konsultasikan dengan dosen
pembimbing.
1. Hasil Penelitian
Hasil suatu penelitian dapat disajikan melalui tiga jenis
penyajian, yakni: penyajian tekstual, penyajian tabular dan
penyajian grafik. Lazimnya, peneliti menyajikan dengan
kombinasi dua teknik, yaitu tekstual dan tabular, dan atau
tekstual dan grafik. Maksudnya, data disajikan melalui teks
secara naratif, kemudian informasi yang sama juga disajikan
lagi dengan menggunakan tabel atau grafik.
a. Penyajian Tabel
Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat membuat
tabel adalah:
1) Data yang disajikan dalam tabel adalah data yang
sudah diolah (sudah dikelompokkan dalam kategori-
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 20
kategori, interval-interval, atau sudah dihitung ukuran-
ukuran deksriptifnya), bukan data kasar. Data kasar
dirangkum dalam sebuah tabel master, yang diletakkan
di dalam lampiran.
2) Tabel harus sederhana agar mudah dipahami oleh
pembaca. Artinya, dalam satu tabel jangan dimasukkan
terlalu banyak informasi. Bila informasi yang akan
disajikan banyak, sajikanlah dalam beberapa tabel.
3) Penyajian tabel harus independen, dalam arti untuk
memahami isi tabel pembaca tidak perlu harus
membaca teksnya terlebih dahulu. Agar independen,
maka sebuah tabel haruslah menerangkan dirinya
sendiri (self-explanatory). Agar supaya bisa self-
explanatory, maka sebuah tabel haruslah berisi
penjelasan yang lengkap, yang berkaitan dengan judul,
kode/simbol yang digunakan, label pada kolom dan
baris, dan sumber data.
4) Tabel tidak boleh dipotong (disajikan pada dua
halaman yang berbeda). Bila tabel melebihi 1 halaman,
dapat dilanjutkan pada halaman berikutnya dengan
ketentuan pada tabel lanjutan dicantumkan judul diikuti
kata “(lanjutan)”.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 21
Penulisan tabel dapat dilihat pada Bab IV tentang Tata
cara Penulisan
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 22
dengan tabel, judul grafik ditulis di bawah grafik, di
tengah, dengan format simetris. Bila dalam KTI dibuat
lebih dari satu grafik, maka grafik harus diberi nomor
dengan angka Arab.
5) Judul sebuah grafik tidak menggunakan istilah (kata)
grafik, melainkan gambar. Gambar (figure) mencakup
grafik, gambar, skesta, peta, foto dan skema (misalnya
kerangka konsep).
2. Pembahasan
Esensi dari pembahasan adalah menjelaskan mengapa
hasil penelitian yang dilakukan seperti itu. Penjelasan harus
dibuat bukan hanya jika hasil penelitian tidak sesuai dengan
hipotesis, bahkan jika sesuai juga harus dibuat penjelasannya.
Penjelasan mengapa hasil penelitian yang dilakukan seperti
itu, dapat dilakukan dengan fokus pada aspek teoritik dan
aspek metodologis.
Pada aspek teoritis, bila teori yang ada masih belum
mampu menjelaskan fenomena tersebut, maka dapat
digunakan asumsi-asumsi ilmiah, dengan menggunakan
logika, baik deduktif maupun induktif. Pada aspek
metodologis, perlu disadari bahwa tidak ada penelitian yang
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 23
sempurna. Ketidaksempurnaan tersebut sedikit banyak akan
mempengaruhi hasil penelitian. Dalam kaitannya dengan hal
ini, peneliti perlu mengkaji kemungkinan hasil penelitian
tersebut dipengaruhi oleh kontribusi langkah-langkah
metodologis yang telah dilakukan. Misalnya, apakah cara
penetapan variabel benar, instrumen penelitiannya baik, cara
pengambilan sampelnya benar, cara analisis datanya tepat, dan
sebagainya.
Pembahasan hasil secara menyeluruh, dilakukan dengan
cara membandingkan hasil penelitian tersebut dengan teori
atau hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam
tinjauan pustaka. Penekanan dilakukan pada mekanisme
compare (apa yang sama) dan contrast (apa yang beda).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 24
2. Saran
Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan
penulis, ditujukan kepada peneliti dalam bidang sejenis, yang
ingin melanjutkan penelitian, atau mengembangkan penelitian
yang sudah diselesaikan.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 25
BAB IV
TATA CARA PENULISAN
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 26
B. Pengetikan
1. Jenis huruf
KTI diketik dengan huruf Times New Romans ukuran
12 (12 huruf setiap inchi) dan untuk seluruh naskah digunakan
jenis huruf yang sama. Huruf harus tegak dan penggunaan
huruf miring hanya untuk tujuan tertentu yang telah
ditentukan.
Lambang, huruf Yunani, atau tanda-tanda lain yang
tidak dapat diketik, harus ditulis rapi dengan tinta hitam.
2. Jarak baris
Jarak baris untuk proposal KTI dibuat satu setengah
(1,5) spasi, sedangkan untuk naskah KTI dibuat dua (2) spasi,
kecuali kutipan langsung, judul tabel (daftar) dan gambar yang
lebih dari satu baris, dan daftar pustaka dapat diketik dengan
satu spasi.
3. Batas tepi
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas diatur
sebagai berikut : Tepi atas dan tepi kiri 4 cm, tepi bawah dan
tepi kanan 3 cm.
4. Pengisian ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah KTI harus
diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari batas tepi
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 27
kiri sampai batas tepi kanan penulisan (format justify) dan
tidak boleh ada ruangan yang terbuang kecuali memulai alinea
baru, persamaan, daftar, gambar, sub judul, atau hal-hal
khusus.
5. Alinea baru
Alinea baru dimulai pada ketikan yang ke-6 dari batas
tepi kiri ketikan.
6. Permulaan kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai
suatu kalimat harus dieja.
Contoh : Delapan ekor kelinci dan BUKAN 8 ekor kelinci.
7. Bilangan dan satuan
a. Bilangan ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan
kalimat sebagai contoh: Sepuluh gram bahan.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan
titik, misalnya berat NaCl 20,5 mg.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan baku tanpa titik di
belakangnya, misalnya m, g, dan kg.
8. Nama bahan kimia atau yang lain
a. Nama lazim huruf kimia ditulis dengan huruf kecil,
misalnya tolbutamida, kloramfenikol, morfin, asam sulfat.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 28
b. Nama ilmiah lengkap untuk tumbuhan dan hewan terdiri
dari nama genus yang diawali dengan huruf besar dan
nama spesies yang diawali dengan huruf kecil secara
konsisten (diberi garis bawah per kata atau dicetak
miring) dan diikuti singkatan nama orang yang pertama
kali menggunakan nama ilmiah tersebut dan diakui
(author).
Contoh :
Abrus precatorius L., atau Abrus precatorius L.
Garis bawah atau dicetak miring juga diberikan kepada
nama sub spesies, varietas, sub varietas, forma, dan sub
forma.
Contoh:
Andropogon ternatus subsp. Mavcrothrix atau
Andropogon ternatus subsp. Mavcrothrix
9. Judul pada BAB, sub judul, sub-sub judul, dan lain-lain
a. Judul BAB
Judul ditulis dengan huruf kapital dan diatur secara simetris
(format center) tanpa diakhiri dengan titik dengan huruf
ukuran 12 tebal (bold). Kalimat pertama sesudah judul
dimulai dengan alinea baru. Penomoran judul ditulis
dengan menggunakan angka Romawi.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 29
b. Sub judul
Sub judul ditulis dari kiri, dan semua kata dalam kalimat
dimulai dengan huruf capital (format Capitalize Each
Word), kecuali kata penghubung dan kata depan, dengan
huruf ukuran 12 tebal. Kalimat pertama sesudah sub judul
dimulai dengan alinea baru. Penomoran sub judul ditulis
dengan menggunakan huruf kapital.
c. Sub sub judul
Sub sub judul diketik dari kiri dengan huruf ukuran 12 tidak
tebal, semua kata diawali dengan huruf capital (format
Capitalize Each Word). Kalimat pertama sesudah sub sub
judul dimulai dengan alinea baru. Penomoran sub judul
ditulis dengan menggunakan angka Arab diikuti titik.
Contoh penomoran dapat dilihat pada lampiran 10.
Catatan :
Penggunaan garis penghubung (-) atau bullets yang
diletakan di depan perincian tidaklah dibenarkan, sebagai
pengganti dapat digunakan penomoran dalam angka Arab
dan huruf seperti diatas.
10. Letak simetris
Gambar, tabel (daftar), persamaan , judul, dan sub judul
ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 30
11. Penomoran
a. Halaman
Bagian awal KTI mulai dari halaman judul sampai ke
daftar lampiran, diberi nomor halaman dengan angka
romawi kecil ditempatkan di bagian tengah bawah .
Bagian lain mulai pendahuluan sampai akhir KTI diberi
nomor halaman dengan dengan angka Arab dan
ditempatkan sebelah kanan atas, kecuali untuk halaman
judul BAB ditempatkan di bagian tengah bawah.
b. Tabel, Gambar dan Lampiran
Tabel, gambar, dan lampiran diberi nomor secara urut
dengan angka Arab diikuti titik (.) kemudian diikuti judul
atau keterangan.
c. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematik,
reaksi kimia dan lain-lainnya ditulis dengan angka Arab di
dalam tanda kurung ( ) dan ditempatkan di dekat batas
tepi kanan.
Contoh :
CaSO4+K2CO3 => CaCO3 + K2SO4 (3)
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 31
12. Penulisan Tabel dan Gambar
a. Tabel
Ketentuan penulisan tabel adalah sebagai berikut :
1. Judul tabel ditempatkan secara simetris di atas tabel,
tanpa diakhiri dengan titik. Judul tabel harus singkat,
jelas dan dalam bentuk topik, tidak harus dalam
kalimat sempurna. Judul tabel dicetak tebal dengan
ukuran huruf lebih kecil dari naskah (font 10 pt).
2. Tabel diketik simetris dan tidak boleh dipenggal
kecuali memang panjang dan tidak mungkin diketik
dalam 1 halaman. Pada halaman lanjutan tabel,
dicantumkan nomor tabel dan kata lanjutan tanpa
judul.
3. Kolom-kolom diberi nama (sub judul) dan
diusahakan agar pemisahan kolom cukup jelas. Jika
kolom mengandung data kuantitatif maka satuan yang
digunakan (mis: %, mg), dimaksudkan sebagai bagian
dari sub judul.
4. Tabel yang lebih besar dari ukuran lebar kertas,
harus dibuat memanjang (dibuat landscape).
Contoh penulisan judul tabel dapat dilihat pada Lampiran
9.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 32
b. Gambar
Ketentuan penulisan gambar adalah sebagai berikut :
1. Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, peta,
skema, dan foto.
2. Judul gambar diletakan simetris di bawah gambar
tanpa diakhiri dengan titik. Judul gambar dicetak
tebal dengan ukuran huruf lebih kecil dari naskah
(font 10 pt).
3. Sumber pustaka dan keterangan gambar dituliskan di
bawah judul gambar.
4. Letak gambar diatur sedemikian rupa sehingga
simetris dan tidak boleh dipenggal.
5. Gambar yang lebih besar dari ukuran lebar kertas,
orientasi kertas harus dibuat memanjang (dibuat
landscape).
Contoh penulisan judul gambar dapat dilihat pada
Lampiran 9.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 33
13. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai
Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia
yang baku (ada subyek dan predikat, dan supaya lebih
sempurna, ditambah dengan obyek dan keterangan).
Bahasa ilmiah hendaknya ditulis secara lugas dan jelas.
b. Bentuk kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang
pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, kita, engkau,
dan lain-lainya), tetapi dibuat berbentuk pasif (bentuk
orang ketiga). Penyajian kata pengantar kata ”saya”
diganti dengan ”penulis”.
c. Istilah
Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau
yang sudah diserap menjadi bahasa Indonesia. Istilah
asing yang terpaksa digunakan harus dicetak dengan
huruf miring.
d. Pemakaian Kata Penghubung, Kata Depan, dan
Awalan
1) Kata penghubung (misalnya : sehingga, yaitu,
sedangkan), dan kata depan (misalnya : pada) tidak
boleh dipakai untuk memulai suatu kalimat. Kalimat
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 34
harus utuh, bukan sambungan dari sub judul di
atasnya.
2) Awalan ke- dan di- ( misalnya ke apotek, di
laboratorium) harus dibedakan dengan kata depan
ke dan di (misalnya keluar, dipakai).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 35
15. Cara Penulisan Nama Referensi dalam Naskah
a. Penulis hanya 1 orang
Penulis yang diacu dalam uraian hanya disebutkan nama
akhirnya (nama keluarga) saja atau nama yang dipilih oleh
penulis. Misalkan, Andrias Feri Sumadi ditulis Sumadi
sebagai nama yang dipilih walaupun bukan nama
keluarga. Gelar kesarjanaan dan lainnya tidak ditulis.
Contoh:
1) Menurut Sumadi (2014)…………………
2) Hasil penelitian yang terdahulu menunjukkan
bahwa … (Mardiyoko, 2013).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 36
c. Penulis terdiri lebih dari 2 orang
Jika penulis terdiri lebih dari 2 orang maka cara
penulisannya adalah hanya mencantumkan satu orang
pertama diikuti et al., (baik artikel dalam bahasa
indonesia, bahasa inggris atau bahasa asing lainnya).
Contoh:
1) Satibi et al. (2010) melakukan penelitian tentang
………
2) Ekstrak daun alpukat memiliki potensi antikanker pada
sel kanker kolon (Ismiyati et al., 2014).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 37
e. Artikel atau buku yang diterbitkan oleh sutu institusi
dan tidak mencantumkan editor maka dapat dituliskan
institusi tersebut sebagai penulis.
Contoh:
1) Departemen Kesehatan (2008) telah mungumumkan
bahwa…
2) Pemberantasan penyakit TBC hanya dapat dilakukan
apabila… (WHO, 2002).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 38
g. Apabila terdapat 2 pustaka atau lebih yang ditulis oleh
penulis yang sama pada tahun yang berbeda maka
penulisannya sebagai berikut:
1) Smith (2010, 2011) menyatakan bahwa ……………..
2) Toksisitas senyawa A terhadap hepar dan ginjal
………... (Sari, 2010, 2011).
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 39
i. Apabila ada penulis lain yang diacu tetapi diperoleh
pada tulisan orang lain (disitasi) maka penulisannya
adalah sebagai berikut:
1) Penemuan oleh Smith (2001, cit. Jones dan Marillyn,
2004, p 33) menyatakan bahwa…………………..
2) Ada persetujuan umum bahwa……………… (Smith,
2001 cit. Jones dan Marillyn, 2004, p 33).
artinya peneliti menyajikan penemuan Smith yang dibaca
dari buku Jones dan Marillyn.
Penulisan tersebut hanya digunakan apabila artikel
aslinya tidak diperoleh. Namun disarankan dengan
sangat agar mencari atau menggunakan naskah aslinya.
Tidak diperbolehkan mensitasi KTI sebelumnya.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 40
k. Apabila buku yang diacu adalah suatu buku
terjermahan maka penulisan yang dicantumkan
dalam naskah makalah adalah penulis aslinya.
Buku yang diterjemahkan adalah Physical Pharmacy
karangan Martin (1983) yang diterjemahkan oleh Joshita
(1990), maka penulisannya adalah sebagai berikut:
………dapat diterangkan menggunakan hukum
termodinamika (Martin, 1983).
l. Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi dapat diacu sebagai referensi dalam
makalah. Komunikasi pribadi dapat berbentuk surat,
wawancara atau konsultasi dan lainya. Penulisan di dalam
naskah sebagai berikut:
Menurut Sudjadi (Komunikasi pribadi, 10 November,
2011) transfer gen ke dalam sel prokariot…………
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 41
diawal dan diakhir dari kalimat yang dikutip dan
menyertakan halaman, ditulis dengan 1 spasi dimana terdapat
kalimat tersebut. Sebagai contoh :
Rahmawati et al. (2006, p 12) menyatakan bahwa:
“Hasil penelitian menunjukkan jenis obat yang sering
berinteraksi dengan obat lain pada pasien rawat inap pasien
geriatrik adalah furosemid, kaptopril, aspirin, dan
seftriakson. Pada rawat jalan ditemukan obat yang sering
berinteraksi adalah fenitoin, fenobarbital, isoniasid, dan
rifampisin. Pengetahuan mengenai jenis obat yang sering
berinteraksi dapat mempermudah dalam mengidentifikasi
adanya interaksi obat pada pengobatan pasien”.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 42
BAB V
PENULISAN REFERENSI
DALAM DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 43
A. Buku
Nama penulis, tahun terbit, judul (dicetak miring), jilid,
terbitan ke, nomor halaman yang diacu (kecuali kalau seluruh
buku), nama penerbit, dan kotanya.
1. Buku yang dikarang oleh satu orang
Nama keluarga (surname), inisial (singkatan nama tambahan),
tahun penerbitan, judul buku (italik~huruf miring), edisi
(kalau ada), penerbit, kota penerbit, Negara.
Contoh :
Coleman, M.D. 2010, Human Drug Metabolism, An
Introduction, 2nd edition, Jhon Wiley & Sons, London,
UK.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 44
4. Buku yang disunting oleh lebih dari satu orang
Lawrence, J.F. 1981, Confirmatory Test, in Das, K.G, Morgan,
J.J. (Eds), Pesticide Analysis, Marcel Dekker Inc, New
York.
6. Buku terjemahan
Schunack, W., Mayer, K., & Haake, M. 1990, Senyawa Obat,
diterjemahkan oleh Wattimena, J.R., Soebito, S., UGM
Press, Yogyakarta.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 45
Monteleone, P.M., Vasiljev, M.K., and Bomstein, J. 1973,
Spectrophotometric Determination of Amphicillin in
Presence of Metacillin, J. Pharm. Sci. 62(11) : 1830-1833.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 46
E. Laporan Penelitian
Contoh :
Jennie, U.A., Sunarningsih, R, & Gandjar, I.G. 1991, Profil
Optimasi Produksi Eritromisin dan biakan Streptomyces
erythreus dengan Zat Penginduksi Asam Suksinat dan
Asam Propionat – Biotin, Laporan Penelitian, Fakultas
Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 47
G. Sumber tak Tertulis
Contoh :
Adhyatma. Pidato Pembukaan Kongres Ilmiah Ikatan Sarjana
Farmasi Indonesia (rekaman kaset), Yogyakarta, 2 Mei
1991.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 48
Penulis buku ini Lembaga, maka seharusnya bukan ditulis
anonim tetapi :
Departemen Kesehatan RI. 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III,
Depkes RI, Jakarta.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 49
Lampiran 1. Contoh Halaman Judul/Sampul Depan Proposal
KTI
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 50
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul/Sampul Depan Karya Tulis
Ilmiah (KTI)
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 51
Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Proposal KTI (dibuat
pada kertas dengan memuat watermark logo
Poltekkes Bhakti Setya Indonesia)
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 52
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan KTI (dicetak dengan
kertas khusus dari Prodi)
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 53
Lampiran 5. Format Penyataan Peneliti
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 54
Lampiran 6. Contoh Abstrak KTI
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 55
Lampiran 7. Format Penulisan Daftar Isi Proposal Karya Tulis
Ilmiah
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 56
Lampiran 8. Format Penulisan Daftar Isi Karya Tulis Ilmiah
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 57
Lampiran 9. Contoh Penyajian Tabel dan Gambar
Tabel
Gambar
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 58
Lampiran 10. Contoh Penomoran
BAB I
...........................................
A. ..........
1. ..........
a. ..........
1) ..........
a) .........
(1) ..........
(a) ..........
dst...
B. .........
dst...
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 59
Lampiran 11. Contoh Kerangka Teori
Judul : Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Menggunakan Model End
User Computing Satisfaction Di RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 60
Lampiran 12. Contoh Kerangka Konsep
Judul : Evaluasi Tingkat Kepuasan Pengguna Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit Menggunakan Model End
User Computing Satisfaction Di RSUD Panembahan
Senopati Bantul.
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 61
Lampiran 13. Contoh Jadwal Penelitian
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 62
Lampiran 14. Perbedaan Sistematika Proposal KTI dan Laporan
Akhir KTI
PROPOSAL KTI LAPORAN AKHIR KTI
Halaman Judul Halaman Judul
Halaman Persetujuan Halaman Pengesahan
Halaman Pernyataan Halaman Pernyataan
Kata Pengantar Halaman Persembahan/motto
Daftar Isi Kata Pengantar
Daftar Tabel Daftar Isi
Daftar Gambar Daftar Tabel
Daftar Lampiran Daftar Gambar
BAB I. PENDAHULUAN Daftar Lampiran
A. Latar Belakang Abstrak
B. Rumusan Masalah BAB I. PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian A. Latar Belakang
D. Manfaat Penelitian B. Rumusan Masalah
E. Keaslian Penelitian C. Tujuan Penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA D. Manfaat Penelitian
A. Tinjauan Pustaka E. Keaslian Penelitian
B. Kerangka Teori BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
C. Kerangka Konsep A. Tinjauan Pustaka
D. Hipotesis / Keterangan Empiris / B. Kerangka Teori
Pertanyaan Penelitian C. Kerangka Konsep
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN D. Hipotesis / Keterangan Empiris /
A. Jenis dan Rancangan Penelitian Pertanyaan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
C. Subjek dan Objek Penelitian A. Jenis dan Rancangan Penelitian
D. Populasi dan Sampel B. Tempat dan Waktu Penelitian
E. Variabel Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitian
F. Definisi Operasional Variabel D. Populasi dan Sampel
G. Instrumen Penelitian E. Variabel Penelitian
H. Jalannya Penelitian F. Definisi Operasional Variabel
I. Cara Analisis Data G. Instrumen Penelitian
J. Jadwal Penelitian H. Jalannya Penelitian
Daftar Pustaka I. Cara Analisis Data
Lampiran BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 63
Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Poltekkes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 64