Angka Penting Dalam Pengukuran
Angka Penting Dalam Pengukuran
Angka Penting Dalam Pengukuran
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol termasuk angka penting.
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol setelah angka bukan nol
termasuk angka penting.
4. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari satu, maka angka nol sebelum angka bukan
nol tidak termasuk angka penting.
5. Bilangan-bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan seterusnya yang memiliki angka nol harus
ditulis dalam notasi ilmiah. Angka-angka pada notasi ilmiah merupakan angka penting.
Contoh: 8900 gr ditulis menjadi 8,9 x 103 gr memiliki dua angka penting
Ketika angka-angka ditiadakan sari suatu bilangan, nilai dari angka terakhir yang
dipertahankan ditentukan dengan suatu proses yang disebut pembulatan bilangan. Aturan
pembulatan bilangan tersebut, antara lain:
Dalam melakukan operasi penjumlahan atau pengurangan, maka hasilnya hanay boleh
mengandung satu angka taksiran (angka terakhir dari suatu bilangan penting).Contoh 1:
37,8346
4 dan 6 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 37,835 disesuaikan
dengan atuan pembulatan.Contoh 2:
372,417
4 dan 7 merupakan angka taksiran, sehingga hasil penjumlahan ditulis 372,42 disesuaikan
dengan atuan pembulatan.
Dalam operasi perkalian atau pembagian, maka hasilnya hanya boleh memiliki angka penting
sebanyak bilangan yang jumlah angka pentingnya paling sedikit.
Contoh 1:
8,557750
Penulisan hasil perkalian hanya boleh mengandung tiga angka penting, sehingga hasil
perkalian 8,557750 ditulis 8,56 (tiga angka penting).Contoh 2:
0,2326
Hasil pembahian hanya boleh mengandung satu angka penting, sehingga hasil perkalian
0,2326 ditulis 0,2.