Cabang Biologi
Cabang Biologi
Cabang Biologi
1. Orman Karmana , biologi merupalam ilmu yang dapat menunjang ilmu-ilmu lainnya
dalam memecahkan permasalahan.
2. Fiktor Ferdinand P dan Moekti Ariwibow , biologi iyalah ilmu tentang makluk hidup
beserta lingkungannya.
3. Deswaty Furqonita dan M. Biomed , biologi iyalah ilmu yang mempelajari serta
mengkaji segala sesuatu tentang makhlu hidup.
4. Maniam dan Ami S , Biologi iyalah ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas
sehingga untuk mempermudah mempelajarinya, Biologi dibagi ke dalam berbagai cabang
ilmu sesuai dengan objeknya.
5. Bagod Sudjudi dan Siti Laila ,Biologi merupakan bagian dari sains yang mengkaji
tentang makhluk hidup dan lingkungannya
Cabang-cabang biologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cabang-cabang biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Biologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup.[1]
Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk
hidup dan lingkungannya.
Cabang-cabang biologi:
1. Zoologi
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini
antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku,
biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16.
2. Botani
Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari
seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu
biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan
komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani
disebut sebagai botanis.
3. Fisiologi
Fisiologi adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi
secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuno yaitu physis atau hakikat, dan logia,
yaitu kajian. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan.
Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan,
meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau
seluruhnya pada sel manusia.
Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi
manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak
menggunakan teknik dari kedua bidang ini.
Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan
penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis
berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.
Ilmu-ilmu lain telah berkembang dari fisiologi mengingat ilmu ini sudah cukup tua. Beberapa turunan
yang penting adalah biokimia, biofisika, biomekanika, genetika sel, farmakologi, dan ekofisiologi.
Perkembangan biologi molekuler memengaruhi arah kajian fisiologi.
4. Anatomi
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu anatomia yang berarti memotong adalah cabang dari biologi
yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan
atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi
perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.
5. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Belanda yaitu genetica, dan diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu genetics,
dibentuk dari kata bahasa Yunani yaitu, genno, yang berarti melahirkan adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara
singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
6. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya
biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi,
alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.
7. Bakteriologi
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Bakteriologi dapat
dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi,
cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada
lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian penting dalam mikrobiologi.
8. Evolusi
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.
Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada
spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
9. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk
kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi
dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula
dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang
lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam
kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
10. Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos
yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih
rendah bersifat lebih spesifik.
A. Botani : tumbuhan
B.zoologi : hewan
C. Anatomi : bagian2 tubuh
D. Sitologi : sel
E. Teratologi : perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan
fisiologi dan biokimia
F. Ekologi : hub. Timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya
G. Morfologi : bentuk atau ciri luar organisme
H. Fisiologi : fungsi kerja tubuh
I. Farmakologi : obat-obatan, interaksi, dan efeknya terhadap tubuh manusia
J. Filogeni : hubungan diantara kelompok2 organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang
dianggap mendasarinya
Kata biologi berasal dari bahasa Yunani;bios berarti hidup dan logos, berarti ilmu. Jadi, biologi
diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan dan makhluk hidup. Dalam perkembangannya, biologi selalu
berhubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti matematika, fisika, kimia, ekonomi, dan
geografi.
Cabang-cabang biologi dikembangkan untuk bisa lebih mendalami masing-masing objek kajian
biologi. Adapun beberapa cabang biologi beserta objek kajian biologi dapat dilihat pada tabel berikut.
2 Zoologi Hewan
9 Mikrobiologi Mikroorganisme
15 Hematologi Darah
16 Virology Virus
17 Bakteriologi Bakteri
18 Mikologi Jamur
19 Entomologi Serangga
20 Ornithology Burung
21 Ichtiologi Ikan
23 Mamalogi Mamalia
24 Malakologi Moluska
26 Endokrinologi Hormone
28 Parasitology Parasite
36 Pulmonologi Paru-paru
37 Primatologi Primata
38 Protozoologi Protozoa
41 Palaentologi Fosil
45 Organologi Organ
46 Nematologi Nematode
48 Karsinologi Crustacea
54 Enzimologi Enzim
56 Bryologi Lumut
57 Algologi Alga/ganggang
61 Apiari Lebah
62 Arachnologi Laba-laba
63 Artrologi Sendi
77 Miologi Otot
78 Mirmekologi Rayap
80 Osteologi Tulang
86 Rodentiologi Rodentia
89 Urologi Ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik
dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria
Sumber:
http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/04/cabang-cabang-biologi.html
Sel tumbuhan:
Sel Hewan;
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah sekumpulan dari sel sel muda yang membelah diri untuk menghasilkan
jaringan lain serta pembelahannya dilakukan secara terus menerus. Jaringan meristem memiliki ciri yaitu
pada jaringan ini biasanya berbentuk kuboid maupun prismatik, memiliki nukleus serta vakuola yang
kecil namun memiliki banyak sitoplasma, jaringan meristem memiliki ukuran yang kecil serta memiliki
dinding yang tipis, selain itu jaringan meristem juga aktif dalam pembelahan tetapi belum mengalami
diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan dari sel yang memiliki sifat kurang khusus menjadi sel
yang memiliki sifat lebih khusus.
Namun jaringan meristem menurut
asal pembentukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :
Promeristem adalah jaringan awal pada tumbuhan yang terdapat pada jaringan meristem saat
tumbuhan masih berbentuk embrio.
Meristem Primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan dewasa untuk proses
bertambahnya ukuran tumbuhan menjadi lebih tinggi. Pada jaringan ini terjadi proses
pembelahan jaringan.
Meristem Sekunder yaitu pada jaringan ini terdapat proses diferensiasi serta proses spesialisasi
yang terjadi melalui proses pengambilan jaringan dari jaringan meristem primer. Spesialisasi
adalah proses berkembangnya sel menuju fungsi khusus pada sel.
Baca juga :Penjelasan Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses Pada Sel
Selain jenis jaringan diatas, jaringan meristem dapat dibagi tiga berdasarkan letaknya :
Meristem Apikal adalah proses jaringan yang akan menghasilkan pemanjangan akar serta
pemanjangan pada batang yang akan menghasilkan akar apikal yang akan membuat cabang
pada samping tumbuhan. Meristem apikal biasanya terdapat pada ujung akar dan batang.
Meristem Interkalar adalah jaringan meristem yang menuju tahap penumbuhan bunga pada
tumbuhan yang dapat terjadi antara meristem yang masih primer dengan meristem yang sudah
dewasa.
Meristem Lateral atau meristem kambium adalah jaringan meristem yang dapat membentuk
pertumbuhan pada jaringan sekunder. Pada jaringan kambium ini dapat dibagi menjadi dua
meliputi Kambium Vaskuler sebagai jaringan kekebalan yang bersifat sementara dan Kambium
Gabus sebagai jaringan pelindung.
Jaringan Permanen
Pada jaringan ini tumbuhan mengalami diferensiasi namun sel sel pada jaringan ini tidak dapat
membelah diri. Pada jaringan ini terdapat berbagai jenis lainnya serta memiliki ciri yang berbeda.
Adapun jenis jaringan tersebut meliputi:
Jaringan epidermis adalah jaringan yang berfungsi sebagai pelindung sebuah tumbuhan dari bahaya
yang berasal dari lingkungan luar yang akan merugikan tumbuhan tersebut. Jaringan epidermis tersebut
memiliki ciri yaitu mempunyai bentuk persegi panjang serta mempunyai klorofil, terdiri dari sel sel yang
hidup, pada sel ini strukturnya lebih rapat dan tidak nemiliki ruang antara sel satu dengan sel lainnya.
Pada jaringan epidermis dalam mengalami penebalan dinding namun epidermis luar dindingnya tetap
tipis. Selain ciri tersebut, jaringan epidermis juga terdapat modifikasi stomata, spina, trikomata,
velamen, sel kersik maupun sel kipas.
Jaringan Parenkim merupakan jaringan yang terdapat pada seluruh bagian bagian dari tumbuhan.
Adapun ciri cirinya yaitu letaknya yang mendekati inti dari dasar sel, memiliki bentuk sel yang banyak
seginya, memiliki cukup banyak ruang antara sel satu dengan sel lain yang berfungsi sebagai pertukaran
gas serta memiliki vakuola yang besar dan dinding sel yang tipis dalam penyimpanan cadangan makanan
untuk tumbuhan.
Jaringan Parenkim dapat dibagi menjadi beberapa jenis jaringan berdasarkan fungsinya yaitu:
Parenkim Asimilasi yaitu sebagai tempat terjadinya fotosintesis dalam membuat makanan untuk
tumbuhan.
Parenkim Penimbun yaitu tempat untuk menimbun cadangan makanan tadi karena memiliki
vakuola yang berukuran besar.
Parenkim Air yaitu tempat menyimpan air pada tumbuhan.
Parenkim Udara atau Aerenkim yaitu tempat menyimpan udara.
Parenkim Penutup Luka yaitu proses regenerasi luka pada tumbuhan menjadi embrional kembali
atau menjadi utuh kembali.
3. Jaringan Penyokong
Di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang berfungsi sebagai penguat dan penunjang tubuh tumbuhan
yang biasanya dapat disebut sebagai jaringan penyokong atau jaringan mekanik. Terdapat dua jenis
jaringan penyokong meliputi Kolenkim dan Slerenkim. Kolenkim dalah jaringan penyokong yang
terdapat sel sel hidup dalam proses terjadinya pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Di dalam
jaringan kolenkim terdapat zat seperti pektin, hemi selulosa dan selulosa serta biasanya berada dibawah
tangkai bunga maupun daun dan dibawah epidermis. Slerenkim adalah jaringn penyokong yang
terdapat pada sel sel mati pada tumbuhan sehingga tidak terjadi pertumbuhan maupun perkembangan.
Di dalam jaringan slerenkim terdapat zat lignin karena pada dinding selnya menebal serta memiliki
bentuk kecil namun tidak beraturan serta ada juga yang bentuknya menyerupai benang panjang.
Baca juga :Pengertian Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya Beserta Gambar
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang memiliki fungsi utama dalam proses fotosintesis, karena
dapat menyerap air maupun unsur hara yang berasal dari dalam tanah serta menyebarkan hasil
fotosintesis tersebut keseluruh tubuh tumbuhan. Jaringan pengangkut dapat dibedakan menjadi dua
menurut bentuk dan sifat dari jaringan tersebut yaitu xilem dan floem.
Xilem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang memiliki fungsi untuk menyerap air serta
unsur hara melalui akar dan selanjutnya akan dikirim menuju daun. Di dalam xilem terdapat
unsur parenkim xilem, serat xilem dan unsur trakeal.
Floem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyerap hasil fotosintesis
yang terjadi pada daun kemudian menyebarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Floem biasanya
mengandung unsur kibral.
Setelah mengetahui jaringan tumbuhan. maka untuk dapat mengetahui perbedaan jaringan hewan dan
jaringan tumbuhan kita juga harus melihat dan mendapatkan materi tentang jaringan sel pada hewan.
Berikut adalah artikelnya.
1. Jaringan Epitelium
Jaringan Epitelium adalah jaringan pengikat sel sel yang terdapat dibawahnya serta melakukan proses
proteksi maupun proses absorpsi. Proses Proteksi berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat
dibawahnya, sedangkan Absorpsi berfungsi sebagai penyerapan kembali zat zat pada tubuh hewan.
Biasanya jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan tubuh, organ maupun saluran pada tubuh
hewan. Menurut strukturnya jaringan epitelium dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
Epitelium Pipih
Pada jaringan ini biasanya memiliki bentuk pipih, bulat dan letaknya tengah jaringan. Pada epitelium
pipih ada dua jenis epitelium yaitu epitelium pipih selapis dan epitelium pipih berlapis banyak. Untuk
Epitelium Pipih Selapis terdapat pada pembuluh darah, alveolus serta limfe yang didalamnya terdiri dari
sel pipih yang berjumlah satu atau tunggal dalam proses difusi, osmosis, filtrasi serta ekskresi.
Sedangkan pada Epitelium Pipih berlapis banyak terdapat pada hidung, mulut, esofagus, vagina serta
telapak kaki yang terdiri dari banyak lapisan sel yang berbentuk pipih untuk melindungi sel sel lain.
Pada jaringan ini memiliki ciri menyerupai batang, bagian intinya berbentuk bulat dan terdapat pada
dasar sel. Jaringan epitelium batang terdiri dari epitelium batang selapis (penyerap sari makanan dalam
usus halus), epitelium batang berlapis banyak (penunjang proses terjadinya sekresi pada faring serta
trakea), dan epitelium batang bersilia (penunjang proses sekresi dan protekti pada saluran pernafasan
serta ekskresi).
Epitelium Kubus
Pada jaringan ini memiliki bentuk seperti kubus yang berada ditengah serta memiliki inti berbentuk
bulat yang dapat digunakan dalam proses sekresi serta melindungi jaringan lain. Epitelium Kubus juga
terdiri dari epitelium kubus berlapis tunggal dan berlapis lapis.
5. Jaringah Darah
Didalam tubuh hewan pasti terdapat jaringan darah, baik darah putih, darah merah, plasma darah
maupun keping darah. Darah tersebut memiliki fungsi terpenting dalam tubuh karena dapat
menyembuhkan luka karena darah tersebut membeku, dapat menjauhkan penyakit yang berbahaya
bagi tubuh, menetralkan suhu tubuh agar tubuh tidak terlalu dingin maupun panas, serta menyebarkan
sari makanan menuju ke seluruh tubuh hewan.
6. Jaringan Limfa
Jaringan limfa adalah jaringan yang mengatur kadar getah bening pada tubuh seperti kandungan sel
pada limfosit serta makrofag. Limfosit merupakan sejenis sel darah putih dalam proses imun pada
tubuh. Sedangkan Makrofag adalah sejenis darah putih juga yang berfungsi dalam proses pembersihan
sel sel yang mati dalam tubuh, seperti lemak maupun zat lain dalam pembuluh darah.
7. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi penting dalam proses gerak tubuh baik dalam proses kontraksi maupun
relaksasi. Jaringan tersebut tersusun oleh sel aktin dan miosin.
8. Jaringan Lemak
Lemak tersebut biasanya dianggap sebagai sel jahat yang terdapat pada tubuh. Namun jaringan lemak
ini dapat menstabilkan kandungan lemak pada tubuh serta dapat dipakai sebagai cadangan energi. Pada
jaringan lemak terdapat matriks dan sel lemak baik atau adiposa.
9. Jaringan Saraf
Didalam saraf terdapat sebuah neuron yang didalamnya terdapat sel saraf, dendrit maupun akson.
Dendrit tersebut dapat mengantarkan sinyal menuju seluruh tubuh setelah sinyal tersebut diterima,
sedangkan akson menyampaikan sinyal tersebut menuju efektor dan kemudian melakukan respon
lanjutan.