Cabang Biologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Pengertian biologi menurut para ahli

1. Orman Karmana , biologi merupalam ilmu yang dapat menunjang ilmu-ilmu lainnya
dalam memecahkan permasalahan.
2. Fiktor Ferdinand P dan Moekti Ariwibow , biologi iyalah ilmu tentang makluk hidup
beserta lingkungannya.
3. Deswaty Furqonita dan M. Biomed , biologi iyalah ilmu yang mempelajari serta
mengkaji segala sesuatu tentang makhlu hidup.
4. Maniam dan Ami S , Biologi iyalah ilmu yang memiliki cakupan yang sangat luas
sehingga untuk mempermudah mempelajarinya, Biologi dibagi ke dalam berbagai cabang
ilmu sesuai dengan objeknya.
5. Bagod Sudjudi dan Siti Laila ,Biologi merupakan bagian dari sains yang mengkaji
tentang makhluk hidup dan lingkungannya

Cabang-cabang biologi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Cabang-cabang biologi adalah ilmu-ilmu yang dikembangkan dari bidang biologi. Biologi
sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk makhluk hidup.[1]

Ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk
hidup dan lingkungannya.

Cabang-cabang biologi:

Nama cabang Keterangan


Ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian struktur tubuh dalam makhluk
Anatomi
hidup.
Agronomi Ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya
Andrologi Ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria
Algologi Ilmu yang mempelajari tentang alga/ganggang
Botani ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan
Bakteriologi Ilmu yang mempelajari tentang bakteri
Biologi
Ilmu yang mempelajari tentang kajian biologi pada tingkat molekul
molekuler
Ilmu yang mempelajari tentang penggunaan penerapan proses biologi secara
Bioteknologi terpadu yang meliputi proses biokimia, mikrobiologi, rekayasa kimia untuk
bahan pangan dan peningkatan kesejahteraan manusia.
Bryologi ilmu yang mempelajari tentang lumut
ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya,
Dendrologi
seperti liana
Ekologi Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup
dengan lingkungan
Embriologi Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
Entomologi Ilmu yang mempelajari tentang serangga
Enzimologi ilmu yang mempelajari tentang enzim
Ilmu yang mempelajari tentang perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara
Evolusi
perlahan-lahan dalam waktu yang lama
Epidemiologi Ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit
Eugenetika Ilmu yang mempelajari tentang hukum pewarisan sifat
Endokrinologi Ilmu yang mempelajari tentang hormon
Fisiologi Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh
Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadap penderita yang mengalami
Fisioterapi
kelumpuhan atau gangguan otot
Farmakologi Ilmu yang mempelajari tentang obat-obatan
Genetika ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat
Histologi Ilmu yang mempelajari tentang jaringan
Hematologi Ilmu yang mempelajari tentang darah
Higiene Ilmu yang mempelajari tentang pemeliharaan kesehatan makhluk hidup
Harpetologi ilmu yang mempelajari reptilia/ular
Imunologi Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh
Ichtiologi Ilmu yang mempelajari tentang ikan
Kardiologi ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah
Karsinologi Ilmu yang mempelajari tentang crustacea
Klimatologi Ilmu yang mempelajari tentang iklim
Limnologi Ilmu yang mempelajari tentang perairan mengalir
Mamologi ilmu yang mempelajari tentang mammalia
Mikologi ilmu yang mempelajari tentang jamur
Mikrobiologi Ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme
Malakologi Ilmu yang mempelajari tentang moluska
Morfologi Ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luarorganisme
Neurologi Ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf
Nematologi ilmu yang mempelajari tentang nematoda
Organologi Ilmu yang mempelajari tentang organ
Onkologi ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya
Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot
Onthogeni
menjadi dewasa
Ornitologi Ilmu yang mempelajari tentang burung
Phylogeni Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup
Patologi Ilmu yang mempelajari tentang penyakit dan pengaruhnya bagi manusia
Palaentologi Ilmu yang mempelajari tentang fosil
Paleobotani ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau
Paleozoologi ilmu yang mempelajari tentang hewan purba
Parasitologi Ilmu yang mempelajari tentang makhluk parasit
Protozoologi Ilmu yang mempelajari tentang Protozoa
Primatologi ilmu yang mempelajari tentang primata
Pulmonologi ilmu yang mempelajari tentang paru-paru
ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau
Radiologi radiasi gelombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang
mekanik
Rekayasa
ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetik
Genetika
Sanitasi Ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan
Sitologi Ilmu yang mempelajari tentang sel
Taksonomi Ilmu yang mempelajari tentang penggolongan makhluk hidup
Teratologi Ilmu yang mempelajari tentang cacat janin dalam kandungan
Virologi Ilmu yang mempelajari tentang virus
zoologi Ilmu yang mempelajari tentang hewan

Jelaskan cabang biologi dalam kegiatan


operasi di rumah sakit
Anatomi : mempelajari ttg struktur tubuh
fisiologi : mempelajari tentang cara kerja suatu organ tubuh

Cabang biologi bidang kesehatan


Cabang biologi bidang kesehatan:
1. Anatomi tubuh: mempelajari stuktur tubuh manusia
2. Fisiologi: mempelajari fungsi organ tubuh
3. Histologi: mempelajari jaringan tubuh
4. Biokimia: mempelajari zat kimia yang ada di dalam tubuh
5. Patologi: mempelajari penyakit dan ciri-cirinya
6. Genetika: mempelajari pewarisan sifat
7. Farmakologi: mempelajari obat dan mekanisme obat dalam tubuh

Virologi, bekteriologi, organologi, internis, ortopedi, genetika, neurologi.


semoga membantu
Kajiannya Cabang-Cabang Biologi

1. Zoologi
Zoologi adalah cabang biologi yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan. Ilmu ini
antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan, biologi molekular, etologi, ekologi perilaku,
biologi evolusioner, taksonomi, dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak sekitar abad ke-16.

2. Botani
Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri dalam mempelajari
seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu
biologi untuk mempelajari pertumbuhan, reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan
komponen biotik dan komponen abiotik, serta evolusi tumbuhan. Orang yang menekuni bidang botani
disebut sebagai botanis.

3. Fisiologi
Fisiologi adalah salah satu dari cabang-cabang biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi
secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani Kuno yaitu physis atau hakikat, dan logia,
yaitu kajian. Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan
kimiawinya untuk mendukung kehidupan.

Berdasarkan objek kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan,
meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
Sebagai contoh, apa yang dipelajari pada fisiologi sel khamir dapat pula diterapkan sebagian atau
seluruhnya pada sel manusia.

Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi
manusia yang kemudian meluas pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak
menggunakan teknik dari kedua bidang ini.

Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan
penelitian di bidang fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri fisiologis
berubah sepanjang sejarah evolusi hewan.

Ilmu-ilmu lain telah berkembang dari fisiologi mengingat ilmu ini sudah cukup tua. Beberapa turunan
yang penting adalah biokimia, biofisika, biomekanika, genetika sel, farmakologi, dan ekofisiologi.
Perkembangan biologi molekuler memengaruhi arah kajian fisiologi.

4. Anatomi
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yaitu anatomia yang berarti memotong adalah cabang dari biologi
yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Terdapat juga anatomi hewan
atau zootomi dan anatomi tumbuhan atau fitotomi. Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi
perbandingan, histologi, dan anatomi manusia.

5. Genetika
Genetika berasal dari bahasa Belanda yaitu genetica, dan diadaptasi dari bahasa Inggris yaitu genetics,
dibentuk dari kata bahasa Yunani yaitu, genno, yang berarti melahirkan adalah cabang biologi yang
mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara
singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah
"genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia
menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.

6. Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya
biasanya adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan mikroskop, khususnya bakteri, fungi,
alga mikroskopik, protozoa, dan Archaea. Virus sering juga dimasukkan walaupun sebenarnya tidak
sepenuhnya dapat dianggap sebagai makhluk hidup.

7. Bakteriologi
Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Bakteriologi dapat
dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri, klasifikasi,
cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap perubahan pada
lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian penting dalam mikrobiologi.

8. Evolusi
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses
utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi.

Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat
diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada
spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi
genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-
perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

9. Rekayasa Genetika
Rekayasa genetika (Ing. genetic engineering) dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk
kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaan hewan atau tanaman melalui seleksi
dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula
dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang
lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam
kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
10. Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos
yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki
(tingkatan) tertentu. Di mana taksonomi yang lebih tinggi bersifat lebih umum dan taksonomi yang lebih
rendah bersifat lebih spesifik.

A. Botani : tumbuhan
B.zoologi : hewan
C. Anatomi : bagian2 tubuh
D. Sitologi : sel
E. Teratologi : perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan
fisiologi dan biokimia
F. Ekologi : hub. Timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya
G. Morfologi : bentuk atau ciri luar organisme
H. Fisiologi : fungsi kerja tubuh
I. Farmakologi : obat-obatan, interaksi, dan efeknya terhadap tubuh manusia
J. Filogeni : hubungan diantara kelompok2 organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang
dianggap mendasarinya

Maaf kalau ada yg salah yaa

Cabang Biologi dan Objek Kajian Biologi


 11:59:00 AM
 Ayi Abdul Basith
 Biologi
 No comments

Kata biologi berasal dari bahasa Yunani;bios berarti hidup dan logos, berarti ilmu. Jadi, biologi
diartikan sebagai ilmu tentang kehidupan dan makhluk hidup. Dalam perkembangannya, biologi selalu
berhubungan dengan ilmu pengetahuan lainnya, seperti matematika, fisika, kimia, ekonomi, dan
geografi.
Cabang-cabang biologi dikembangkan untuk bisa lebih mendalami masing-masing objek kajian
biologi. Adapun beberapa cabang biologi beserta objek kajian biologi dapat dilihat pada tabel berikut.

NO CABANG BIOLOGI OBJEK KAJIAN BIOLOGI


1 Botani Tumbuhan

2 Zoologi Hewan

3 Anatomi Bentuk dan susunan tubuh organisme

4 Fisiologi Fungsi tubuh organisme

5 Sitology Susunan dan fungsi sel

6 Histologi Jaringan organisme

7 Morfologi Bentuk luar tubuh organisme

8 Embriologi Perkembangan embrio sampai lahir

9 Mikrobiologi Mikroorganisme

10 Teratology Cacat pada perkembangan embrio

11 Patologi Penyakit organisme

12 Taksonomi Penggolongan makhluk hidup

13 Genetika Penurunan sifat

14 Ekologi Hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan


lingkungannya

15 Hematologi Darah

16 Virology Virus

17 Bakteriologi Bakteri

18 Mikologi Jamur

19 Entomologi Serangga

20 Ornithology Burung
21 Ichtiologi Ikan

22 Harpetology Amfibia dan reptilian

23 Mamalogi Mamalia

24 Malakologi Moluska

25 Andrologi Kesuburan pria

26 Endokrinologi Hormone

27 Imunologi Kekebalan tubuh

28 Parasitology Parasite

29 Hygiene Pemeliharaan kesehatan

30 Sanitasi Pengelolaan kesehatan melalui kebersihan lingkungan

31 Farmakologi Penyiapan, penggunaan, dan pengaruh obat-obatan


sintesis

32 Biokimia Proses kimia pada seluruh makhluk hidup

33 Bioteknologi Pemanfaatan biologi dan teknologi

34 Etologi Tingkah laku hewan

35 Radiologi Melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan


pancaran atau radiasi gelombang, baik gelombang
elektromagnetik maupun gelombang mekanik

36 Pulmonologi Paru-paru

37 Primatologi Primata

38 Protozoologi Protozoa

39 Paleozoologi Hewan purba


40 Paleobotani Tumbuhan masa lampau

41 Palaentologi Fosil

42 Phylogeni Perkembangan makhluk hidup

43 Onthogeni Perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi


dewasa

44 Onkologi Kanker dan cara pencegahannya

45 Organologi Organ

46 Nematologi Nematode

47 Neurologi Penyimpangan pada sistem saraf

48 Karsinologi Crustacea

49 Kardiologi Jantung dan pembuluh darah

50 Fisioterapi Pengobatan terhadap penderita yang mengalami


kelumpuhan atau gangguan otot

51 Eugenetika Hukum pewarisan sifat

52 Epidemiologi Penularan penyakit

53 Evolusi Perubahan struktur tubuh makhluk hidup secara


perlahan-lahan dalam waktu yang lama

54 Enzimologi Enzim

55 Dendrologi Pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya

56 Bryologi Lumut

57 Algologi Alga/ganggang

58 Agronomi Tanaman budidaya


59 Acarologi Acarina

60 Anestesiologi Penggunaan anestesi

61 Apiari Lebah

62 Arachnologi Laba-laba

63 Artrologi Sendi

64 Bioinformatika Penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan


menganalisis informasi biologis

65 Biologi Molekuler Kajian biologi pada tingkat molekul

66 Biofisika Aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk


menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi

67 Biogeografi Keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan


waktu

68 Biostatistika Penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi

69 Dermatologi Kulit dan penyakitnya

70 Etnobotani Hubungan manusia dan tumbuhan

71 Etnozoologi Hubungan manusia dan hewan

72 Filogeni Hubungan di antara kelompok-kelompok organisme


yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap
mendasarinya

73 Fitopatologi Penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun


gangguan ketersediaan hara

74 Gastrologi Salurang pencernaan, terutama lambung dan usus

75 Ginekologi Penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim,


vagina dan ovarium)

76 Genomika Bahan genetik dari suatu organisme atau virus

77 Miologi Otot

78 Mirmekologi Rayap

79 Nefrologi Fungsi dan penyakit ginjal

80 Osteologi Tulang

81 Oftalmologi Penyakit mata

82 Pediatri Penyakit pada bayi dan anak

83 Psikiatri Kedokteran jiwa

84 Pteridologi Tumbuhan paku

85 Reumatologi Diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang


mempengaruhi sendi, otot, dan tulang

86 Rodentiologi Rodentia

87 Toksikologi Pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi


organisme hidup.

88 Transkriptomika Produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom)

89 Urologi Ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik
dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria

Sumber:

Priadi, Arif.2009.BIOLOGI 1 For Senior High School Year X.Jakarta:Yudhistira

http://kamuspengetahuan.blogspot.com/2009/04/cabang-cabang-biologi.html

Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan


Fandi Adhitya 13.00 No comments
Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan

Berikut adalah Perbedaan Struktur Sel Tumbuhan dan Hewan:

Sel tumbuhan:

1. Sel tumbuhan lebih besar dari sel Hewan


2. Tidak memiliki lisosom
3. Tidak memiliki sentrosom
4. Memiliki dinding sel dan membran sel
5. Umumnya memiliki plastida
6. Mempunyai bentuk yang tetap
7. Memiliki vakuola ukuran besar, banyak

Sel Hewan;

1. Sel Hewan lebih kecil dari sel Tumbuhan


2. Tidak memiliki plastida
3. Tidak memiliki dinding sel
4. Memiliki lisosom
5. Memiliki sentrosom
6. Mempunyai bentuk tidak tetap
7. Tidak memiliki vakuola (walaupun ada juga yang memiliki vakuola tapi ukuran kecil)

Perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan


Tumbuhan
Setelah kita memahami secara umum apa itu jaringan, selanjutnya kita akan memahami lebih lanjut
jaringan tersebut. Jaringan terdapat dalam mahkluk hidup contohnya jaringan pada tumbuhan dan
jaringan pada hewan. Setiap jaringan yang terdapat pada tumbuhan maupun hewan memiliki sifat, ciri,
serta fungsi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, langsung saja mari kita bahas perbedaan jaringan pada
tumbuhan maupun jaringan pada hewan.

Jaringan Sel pada Tumbuhan


Jaringan tumbuhan berbeda dengan jaringan hewan. Menurut sifat penyusunannya, jaringan tumbuhan
dapat dibagi menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Kedua jenis jaringan
tumbuhan tersebut memiliki ciri serta fungsi yang berbeda. Untuk lebih jelasnya mari kita simak ciri dan
fungsi masing masing jaringan tumbuhan tersebut.

1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah sekumpulan dari sel sel muda yang membelah diri untuk menghasilkan
jaringan lain serta pembelahannya dilakukan secara terus menerus. Jaringan meristem memiliki ciri yaitu
pada jaringan ini biasanya berbentuk kuboid maupun prismatik, memiliki nukleus serta vakuola yang
kecil namun memiliki banyak sitoplasma, jaringan meristem memiliki ukuran yang kecil serta memiliki
dinding yang tipis, selain itu jaringan meristem juga aktif dalam pembelahan tetapi belum mengalami
diferensiasi. Diferensiasi adalah proses perubahan dari sel yang memiliki sifat kurang khusus menjadi sel
yang memiliki sifat lebih khusus.
Namun jaringan meristem menurut
asal pembentukan dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

 Promeristem adalah jaringan awal pada tumbuhan yang terdapat pada jaringan meristem saat
tumbuhan masih berbentuk embrio.
 Meristem Primer adalah jaringan meristem yang terdapat pada tumbuhan dewasa untuk proses
bertambahnya ukuran tumbuhan menjadi lebih tinggi. Pada jaringan ini terjadi proses
pembelahan jaringan.
 Meristem Sekunder yaitu pada jaringan ini terdapat proses diferensiasi serta proses spesialisasi
yang terjadi melalui proses pengambilan jaringan dari jaringan meristem primer. Spesialisasi
adalah proses berkembangnya sel menuju fungsi khusus pada sel.

Baca juga :Penjelasan Sel Sebagai Unit Terkecil Kehidupan dan Bioproses Pada Sel
Selain jenis jaringan diatas, jaringan meristem dapat dibagi tiga berdasarkan letaknya :

 Meristem Apikal adalah proses jaringan yang akan menghasilkan pemanjangan akar serta
pemanjangan pada batang yang akan menghasilkan akar apikal yang akan membuat cabang
pada samping tumbuhan. Meristem apikal biasanya terdapat pada ujung akar dan batang.
 Meristem Interkalar adalah jaringan meristem yang menuju tahap penumbuhan bunga pada
tumbuhan yang dapat terjadi antara meristem yang masih primer dengan meristem yang sudah
dewasa.
 Meristem Lateral atau meristem kambium adalah jaringan meristem yang dapat membentuk
pertumbuhan pada jaringan sekunder. Pada jaringan kambium ini dapat dibagi menjadi dua
meliputi Kambium Vaskuler sebagai jaringan kekebalan yang bersifat sementara dan Kambium
Gabus sebagai jaringan pelindung.

Jaringan Permanen
Pada jaringan ini tumbuhan mengalami diferensiasi namun sel sel pada jaringan ini tidak dapat
membelah diri. Pada jaringan ini terdapat berbagai jenis lainnya serta memiliki ciri yang berbeda.
Adapun jenis jaringan tersebut meliputi:

A, Jaringan Epidermis atau Jaringan Pelindung

Jaringan epidermis adalah jaringan yang berfungsi sebagai pelindung sebuah tumbuhan dari bahaya
yang berasal dari lingkungan luar yang akan merugikan tumbuhan tersebut. Jaringan epidermis tersebut
memiliki ciri yaitu mempunyai bentuk persegi panjang serta mempunyai klorofil, terdiri dari sel sel yang
hidup, pada sel ini strukturnya lebih rapat dan tidak nemiliki ruang antara sel satu dengan sel lainnya.
Pada jaringan epidermis dalam mengalami penebalan dinding namun epidermis luar dindingnya tetap
tipis. Selain ciri tersebut, jaringan epidermis juga terdapat modifikasi stomata, spina, trikomata,
velamen, sel kersik maupun sel kipas.

B. Jaringan Parenkim atau Jaringan Dasar

Jaringan Parenkim merupakan jaringan yang terdapat pada seluruh bagian bagian dari tumbuhan.
Adapun ciri cirinya yaitu letaknya yang mendekati inti dari dasar sel, memiliki bentuk sel yang banyak
seginya, memiliki cukup banyak ruang antara sel satu dengan sel lain yang berfungsi sebagai pertukaran
gas serta memiliki vakuola yang besar dan dinding sel yang tipis dalam penyimpanan cadangan makanan
untuk tumbuhan.

Jaringan Parenkim dapat dibagi menjadi beberapa jenis jaringan berdasarkan fungsinya yaitu:

 Parenkim Asimilasi yaitu sebagai tempat terjadinya fotosintesis dalam membuat makanan untuk
tumbuhan.
 Parenkim Penimbun yaitu tempat untuk menimbun cadangan makanan tadi karena memiliki
vakuola yang berukuran besar.
 Parenkim Air yaitu tempat menyimpan air pada tumbuhan.
 Parenkim Udara atau Aerenkim yaitu tempat menyimpan udara.
 Parenkim Penutup Luka yaitu proses regenerasi luka pada tumbuhan menjadi embrional kembali
atau menjadi utuh kembali.

3. Jaringan Penyokong

Di dalam tumbuhan terdapat jaringan yang berfungsi sebagai penguat dan penunjang tubuh tumbuhan
yang biasanya dapat disebut sebagai jaringan penyokong atau jaringan mekanik. Terdapat dua jenis
jaringan penyokong meliputi Kolenkim dan Slerenkim. Kolenkim dalah jaringan penyokong yang
terdapat sel sel hidup dalam proses terjadinya pertumbuhan serta perkembangan tumbuhan. Di dalam
jaringan kolenkim terdapat zat seperti pektin, hemi selulosa dan selulosa serta biasanya berada dibawah
tangkai bunga maupun daun dan dibawah epidermis. Slerenkim adalah jaringn penyokong yang
terdapat pada sel sel mati pada tumbuhan sehingga tidak terjadi pertumbuhan maupun perkembangan.
Di dalam jaringan slerenkim terdapat zat lignin karena pada dinding selnya menebal serta memiliki
bentuk kecil namun tidak beraturan serta ada juga yang bentuknya menyerupai benang panjang.

Baca juga :Pengertian Bagian Bagian Telinga dan Fungsinya Beserta Gambar

4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut adalah jaringan yang memiliki fungsi utama dalam proses fotosintesis, karena
dapat menyerap air maupun unsur hara yang berasal dari dalam tanah serta menyebarkan hasil
fotosintesis tersebut keseluruh tubuh tumbuhan. Jaringan pengangkut dapat dibedakan menjadi dua
menurut bentuk dan sifat dari jaringan tersebut yaitu xilem dan floem.
 Xilem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang memiliki fungsi untuk menyerap air serta
unsur hara melalui akar dan selanjutnya akan dikirim menuju daun. Di dalam xilem terdapat
unsur parenkim xilem, serat xilem dan unsur trakeal.
 Floem yaitu bagian dari jaringan pengangkut yang berfungsi untuk menyerap hasil fotosintesis
yang terjadi pada daun kemudian menyebarkannya keseluruh tubuh tumbuhan. Floem biasanya
mengandung unsur kibral.

Setelah mengetahui jaringan tumbuhan. maka untuk dapat mengetahui perbedaan jaringan hewan dan
jaringan tumbuhan kita juga harus melihat dan mendapatkan materi tentang jaringan sel pada hewan.
Berikut adalah artikelnya.

Jaringan Sel pada Hewan


Setelah membahas mengenai sel pada tumbuhan, selanjutnya kita akan membahas juga mengenai sel
hewan. Seperti pada tumbuhan, didalam hewan juga tersusun oleh beberapa sel yang membentuk
sebuah jaringan. Namun selain itu ada perbedaan Jaringan Hewan dan Jaringan Tumbuhan.
Perbedaannya terdapat pada penyusunan jaringannya. Susunan jaringan tumbuhan telah saya jelaskan
diatas, Kemudian susunan jaringan hewan terdiri dari jaringan ikat biasa, epitelium, tulang sejati,
kartilago, darah, otot, limfa dan saraf. Adapun penjelasan dari setiap jaringan tersebut sebagai berikut:

1. Jaringan Epitelium

Jaringan Epitelium adalah jaringan pengikat sel sel yang terdapat dibawahnya serta melakukan proses
proteksi maupun proses absorpsi. Proses Proteksi berfungsi sebagai pelindung jaringan yang terdapat
dibawahnya, sedangkan Absorpsi berfungsi sebagai penyerapan kembali zat zat pada tubuh hewan.
Biasanya jaringan ini terdapat pada lapisan permukaan tubuh, organ maupun saluran pada tubuh
hewan. Menurut strukturnya jaringan epitelium dapat dibagi menjadi beberapa yaitu :
 Epitelium Pipih

Pada jaringan ini biasanya memiliki bentuk pipih, bulat dan letaknya tengah jaringan. Pada epitelium
pipih ada dua jenis epitelium yaitu epitelium pipih selapis dan epitelium pipih berlapis banyak. Untuk
Epitelium Pipih Selapis terdapat pada pembuluh darah, alveolus serta limfe yang didalamnya terdiri dari
sel pipih yang berjumlah satu atau tunggal dalam proses difusi, osmosis, filtrasi serta ekskresi.
Sedangkan pada Epitelium Pipih berlapis banyak terdapat pada hidung, mulut, esofagus, vagina serta
telapak kaki yang terdiri dari banyak lapisan sel yang berbentuk pipih untuk melindungi sel sel lain.

 Epitelium batang atau silindris

Pada jaringan ini memiliki ciri menyerupai batang, bagian intinya berbentuk bulat dan terdapat pada
dasar sel. Jaringan epitelium batang terdiri dari epitelium batang selapis (penyerap sari makanan dalam
usus halus), epitelium batang berlapis banyak (penunjang proses terjadinya sekresi pada faring serta
trakea), dan epitelium batang bersilia (penunjang proses sekresi dan protekti pada saluran pernafasan
serta ekskresi).

 Epitelium Kubus

Pada jaringan ini memiliki bentuk seperti kubus yang berada ditengah serta memiliki inti berbentuk
bulat yang dapat digunakan dalam proses sekresi serta melindungi jaringan lain. Epitelium Kubus juga
terdiri dari epitelium kubus berlapis tunggal dan berlapis lapis.

 Epitelium Tradisional atau Peralihan


Jaringan tersebut terdapat pada ureter, pelvis, kantong kemih serta ginjal karena mencegah terjadinya
regangan dan tegangan. Epitelium tradisional dalam melaksanakan fungsi dalam tubuh hewan memiliki
sifat yang dapat berubah ubah bentuk sewaktu waktu.

2. Jaringan Ikat Biasa


Pada jaringan ini terdiri dari fibroblas, makrofag, matrik, sel lemak serta plasma dan sel tiang. Setiap
komponen tersebut dapat digunakan dalam proses pengikatan sel yang berkumpul membentuk sebuah
jaringan serta pengikat jaringan yang berkumpul kemudian membentuk sebuah organ. Menurut struktur
serta fungsinya, jaringan ikat dapat dibagi menjadi Jaringan Ikat Longgar yang memiliki struktur serat
longgar yang terdapat pada pembuluh darah, organ dan saraf, selain itu juga terdapat Jaringan Ikat
Padat yang lebih padat pada serat kolagennya seperti yang terdapat pada bawah kulit.

3. Tulang Rawan atau Kartilago


Pada Kartilago biasanya sebagaai penguat sel sel yang memiliki sifat lebih fleksibel, proses penguatan
tersebut dapat terjadi pada saat hewan dalam bentuk embrio maupun sudah dewasa. Kartilago terdiri
dari jaringan kondroit atau sel tulang rawan serta sel matriks. Kartilago juga memiliki banyak jenis yaitu
Kartilago Fibrosa, Kartilago Hialin serta Kartilago Elastis.

Baca juga :Bagian Bagian Mikroskop dan Fungsinya Beserta Gambar

4. Jaringan Tulang Sejati


Jaringan Tulang Sejati terjadi proses pengendapan garam dan proses berkumpulnya sel tulang yang
dapat membentuk lingkaran lamela serta membentuk sistem havers. Sel tulang tersebut dapat disebut
sebagai osteosit karena mengalami proses pembentukan sel osteoblas. Ada dua jenis jaringan tulang
yaitu tulang kompak dan tulang spons.

5. Jaringah Darah
Didalam tubuh hewan pasti terdapat jaringan darah, baik darah putih, darah merah, plasma darah
maupun keping darah. Darah tersebut memiliki fungsi terpenting dalam tubuh karena dapat
menyembuhkan luka karena darah tersebut membeku, dapat menjauhkan penyakit yang berbahaya
bagi tubuh, menetralkan suhu tubuh agar tubuh tidak terlalu dingin maupun panas, serta menyebarkan
sari makanan menuju ke seluruh tubuh hewan.

6. Jaringan Limfa
Jaringan limfa adalah jaringan yang mengatur kadar getah bening pada tubuh seperti kandungan sel
pada limfosit serta makrofag. Limfosit merupakan sejenis sel darah putih dalam proses imun pada
tubuh. Sedangkan Makrofag adalah sejenis darah putih juga yang berfungsi dalam proses pembersihan
sel sel yang mati dalam tubuh, seperti lemak maupun zat lain dalam pembuluh darah.

7. Jaringan Otot
Jaringan otot memiliki fungsi penting dalam proses gerak tubuh baik dalam proses kontraksi maupun
relaksasi. Jaringan tersebut tersusun oleh sel aktin dan miosin.

8. Jaringan Lemak
Lemak tersebut biasanya dianggap sebagai sel jahat yang terdapat pada tubuh. Namun jaringan lemak
ini dapat menstabilkan kandungan lemak pada tubuh serta dapat dipakai sebagai cadangan energi. Pada
jaringan lemak terdapat matriks dan sel lemak baik atau adiposa.

9. Jaringan Saraf
Didalam saraf terdapat sebuah neuron yang didalamnya terdapat sel saraf, dendrit maupun akson.
Dendrit tersebut dapat mengantarkan sinyal menuju seluruh tubuh setelah sinyal tersebut diterima,
sedangkan akson menyampaikan sinyal tersebut menuju efektor dan kemudian melakukan respon
lanjutan.

Anda mungkin juga menyukai