BAB I Edit2012

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa dapat memahami konsep Biologi dan hubunganya dengan ilmu lain
serta ciri-ciri kehidupan melalui pengembangkan metode dan sikap ilmiah

B. KOMPETENSI DASAR
1. Mahasiswa dapat menjelaskan konsep Biologi sebagai ilmu.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan manfaat mempelajari Biologi.
3. Mahasiswa dapat menjelaskan ciri-ciri kehidupan
4. Mahasiswa dapat menjelaskan metode dan sikap ilmiah.

A. URAIAN MATERI

Biologi terdiri dari 2 kata yaitu bio = hidup dan logi atau logos = ilmu. Biologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk kehidupan atau benda-benda
yang masih hidup dan yang pernah hidup.
Biologi sebagai ilmu eksakta, selalu mengkaji apa yang ditangkap oleh indra
anusia melalui panca indera. Dengan menggunakan berbagai eksperimen, ilmu ini
selalu mencari hukum-hukum yang khas yang akan digunakan untuk menyusun
suatu teori.
Di dalam meneliti hukum-hukum itu peneliti dapat dipengaruhi oleh dua
pandangan hidup, pandangan hidup mekanisme dan pandangan hidup vitalisme.
Mekanisme memandang segala kejadian di dunia ini sebagai automatisasi belaka,
suatu kejadian yang dengan sendirinya harus terjadi. Ada sebab dan ada akibat
(cause and effect) belaka. Juga peristiwa-peristiwa yang dialami oleh makhluk hidup,
hanya akibat dari suatu sebab dan sebab itu terdiri dari hukum-hukum alam yaitu
peristiwa fisika dan kimia. Apa yang kita sebut hidup sebenarnya hanyalah hasil
daripada perpaduan benda-benda mati yang terlibat dalam hukum-hukum alam.
Pandangan hidup ini ada miripnya dengan teori generatio spontanea atau
abiogenesis Anggapan abiogenesis ini akhirnya tumbang oleh penemuan Louis
Pastuer (1822-1895) yang terkenal dengan percobaan labu leher angsa (sterilisasi)
dengan kesimpulan segala hidup berasal dari telur dan segala telur berasal dari
hidup (Omne vivum ex ovo, Omne ovum ex vivo). Adapun kesimpulan Pasteur ini
belum juga menjawab pertanyaan "Darimana asal hidup yang sebenarnya ?".
Vitalisme (vita = hidup) menganggap adanya hidup sebagai suatu prinsip
yang terlepas dari kebendaan. Hidup ini dapat bermanifestasi di dalam benda yang
mempunyai susunan tertentu, kemudian benda itu kita sebut makhluk hidup. Kalau
benda itu rusak susunannya, maka hidup itu tidak lagi bersemayam di dalamnya,
alias makhluk hidup itu mati. Sekarang timbul pertanyaan, apakah benda itu
tersusun dengan sendirinya ataukah ada yang menyusunnya. Pertanyaan ini secara
ilmiah belum dapat dijawab dan mungkin tidak akan pernah dijawab. Jawaban atas
pertanyaan ini ada diluar batas kemampuan ilmu pengetahuan.
1. BIOLOGI SEBAGAI ILMU
Biologi
merupakan bagian dari Ilmu Alamiah (Natural Sciences). Ilmu alamiah (Ilmu

1 Page
pengetahuan Dasar) terdiri dari 3 kelompok, yaitu ilmu-ilmu Fisik, Matematika dan
Biologi. Yang termasuk ilmu-ilmu fisik ialah Fisika, Kimia, Meteorologi, Astronomi
dan Geologi.
Karena Biologi sebagai ilmu alamiah, maka dalam mempelajarinya banyak
berkaitan dengan bidang ilmu alamiah lain. Oleh karena itu mahasiswa harus
mempelajari ilmu alamiah lain sebagai penunjang atau dasar.
Sebagai ilmu yang mempunyai disiplin tersendiri, maka Biologi juga memiliki
ruang lingkup pembicaraan tertentu. Ilmu ini dalam pengembangannya mempunyai
hubungan yang sangat erat dengan berbagai ilmu lain. Beberapa ilmu menjadi
penunjang dasar adalah Matematika, Fisika, dan Kimia kemudian memberi dan
menerima informasi dari Geologi, Sosiologi, Antropologi, Psikologi dan sebagainya.
Biologi pada dasarnya berada diantara ilmu-ilmu yang tergabung dengan ilmu yang
abstrak dan yang kongkrit dan ilmu eksakta disatu pihak dengan ilmu-ilmu non
eksakta di pihak lain. Kedua kelompok ini berada pada dua kutub yang
bertentangan. Secara sederhana dapat disusun suatu urut-urutan ilmu yang dimulai
dari kelompok ilmu yang paling kongkrit sampai pada kelompok ilmu yang paling
abstrak, sebagai berikut :

Dibidang lain ilmu Biologi menjadi ilmu dasar (basic science) dari berbagai
ilmu pengetahuan terpakai (applied science) seperti Kedokteran, Farmasi, Pertanian
termasuk Perikanan, Kehewanan, Kehutanan dan sebagainya.

Disiplin Ilmu yang Tergabung dalam Biologi


Ilmu pengetahuan yang termasuk dalam kelompok Biologi dibagi atas tiga
pola berdasarkan : kelompok organismenya. Cara mempelajari individu dan
hubungannya dengan kelompok dengan alam sekitarnya.
1. Berdasarkan Kelompok organismenya
Ilmu ini terdiri dari dua kelompok : Botani dan Zoologi.

2 Page
a. Botani adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan dunia tumbuh-
tumbuhan. Dalam kelompok ini kita jumpai beberapa ilmu yang berhubungan
dengan organisme tumbuhan seperti :
 Agrostologi : mempelajari rumput-rumputan
 Bakteriologi : mempelajari bakteri
 Denrologi : mempelajari tumbuhan berpohon
 Mikologi : cendawan
 Dan yang relevan
b. Zoologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan dunia hewan.
Sama halnya dengan botani, Zoologi juga terdiri dari berbagai cabang ilmu.
Antara lain:
 Entomologi : mempelajari serangga
 Helmintologi : mempelajari cacing
 Ornitologi : mempelajari burung
 Protozoologi : mempelajari protozoa
 Ichtiologi : mempelajari ikan
 Mammalogi : mempelajari mammalian
2. Berdasarkan cara mempelajari individu
Berdasarkan cara ini dikenal ilmu:
 Morfologi : khusus mempelajari bentuk luar organisme
 Anatomi : khusus mempelajari struktur bagian tubuh
 Histologi : khusus mempelajari jaringan
 Fisiologi : khusus mempelajari fungsi organ
 Sitologi : khusus mempelajari tentang sel
 Embriologi : khusus mempelajari perkembangan organisme mulai konsepsi
sampai dengan lahir
Berdasarkan hubungan kelompok dengan alam sekitarnya. Dengan pola ini dikenal
dengan ilmu:
 Taksonomi : mempelajari klasifikasi tumbuhan dan hewan
 Ekologi : mempelajari hubungan antara organisme dengan lingkungannya
 Fitogeografi : dan zoogeografi : mempelajari distribusi tumbuhan dan hewan
di bumi.
 Genetika : mempelajari proses penurunan sifat secara biologis kepada
generasi berikutnya.
 Evolusi : mempelajari proses perkembangan /perubahan makhluk hidup dari
tingkat sederhana ke tingkat yang lebih tinggi.
 Paleontologi : mempelajari sisa-sisa peninggalan (fosil-fosil) jaman
prasejarah yang telah membatu atau membeku.
2. MANFAAT MEMPELAJARI BIOLOGI
a. Dalam Bidang Kependudukan
Prinsip Biologi yang diterapkan dalam bidang ini adalah pengetahuan
kehamilan, dimana terjadinya pertemuan antara sel telur dengan sel sperma. Dan
untuk menghindari kehamilan dan kelahiran maka pertemuan kedua sel gamet itu
perlu dicegah. Itulah prinsip Biologi yang diterapkan dalam keluarga berencana
sebagai salah satu usaha untuk mengatur masalah kependudukan.
b. Dalam bidang kesehatan
Pengetahuan tentang daur hidup beberapa organisme yang menimbulkan
penyakit seperti daur hidup cacing tambang, cacing pita, parasit malaria, parasit
sitosoma dan parasit-parasit yang lain, telah dapat digunakan dalam usaha

3 Page
pencegahan terhadap timbulnya penyakit manusia dan ternak. Dalam usaha ini
manusia mematahkan mata rantai daur hidup organisme-organisme tersebut
sehingga akibat yang ditimbulkan pada manusia dapat dihindari.

c. Dalam Bidang Pertanian dan Peternakan


Dengan menerapakan prinsip genetika dalam pertanian dan peternakan
diperoleh hasil antara lain:
 Penambahan produksi daging, telur, susu, buah-buahan sayur-sayuran dan
biji-bijian.
 Mempertinggi kualitas hasil sehingga lebih enak, lebih manis, lebih banyak
mengandung protein, mineral, vitamin dan lain-lain.
 Lebih tahan terhadap penyakit, lebih mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
Proses terjadinya jenis-jenis unggul pada hakikatnya merupakan suatu proses
evolusi yang terjadi dalam waktu yang relatif singkat. Melalui pembastaran atau
hibridisasi dan seleksi diperoleh jenis-jenis unggul seperti PB 5 dan PB 8, C 4, pelita
I dan pelita 2. Juga diperoleh jenis-jenis Bogowonto, Porong, Sentani, Tondano dll,
yang masing-masing mempunyai keunggulan tersendiri.
3. MENGAPA HARUS MEMPELAJARI BIOLOGI
Mengapa kita harus mempelajari biologi? Jawaban paling tepat adalah untuk
mengtahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai temapat di mana ada
kehidupan, baik itu tumbuhan, hewan maupun manusia.

Di dalam tubuh mahkluk hidup berlangsung peristiwa (reaksi-reaksi) kimia


dan fisika. Reaksi reaksi yang rumit (kompleks) dan teratur rapi itu senantiasa
berlangsung, selama mahkluk hidup itu masih dikatakan hidup. Jika ada satu atau
beberapa reaksi mengalami keterlambatan/percepatan dari biasanya (normal) maka
dapat diduga bahwa individu itu akan mengalami gangguan fisiologis (sakit).
Dengan berkembangnya ilmu Kimia dan Fisika yang didukung oleh mengutak
atik angka matematika (dalam Statistika) maka gangguan fisiologis diatas relatif
dapat diatasi. Penerapan ini merupakan penerapan sains. Dimana sains itu sendiri
adalah Kimia, Fisika, Biologi dan Matematika. Itulah sebabnya mengapa anda
diwajibkan untuk memprogramkan matakuliah Kimia Dasar 1, 2, Fisika dasar 1, 2,
Kalkulus 1, 2, Biologi Umum dan Pengetahuan Lingkungan.
[

4. CIRI-CIRI KEHIDUPAN
Untuk membedakan benda hidup dengan benda mati merupakan pekerjaan
yang relative mudah. Tetapi ada beberapa benda yang ditemukan dipermukaan
bumi ini secara visualisasi kasar, sulit untuk membedakan apakah benda itu hidup
atau mati. Misalnya beberapa hewan Coelenterata, beberapa jenis hewan moluska,
porifera dan yang paling kontroversial dikalangan ilmuwan sampai sekarang ini
adalah Virus. Ada yang menggolongkan ke dalam mahkluk hidup dan ada yang
sebaliknya. Kedua-duanya mengemukakan alasan-alasan ilmiah. Untuk itu dibawah
ini akan dikemukakan ciri-ciri dari makhluk hidup.
a. Organisasi spesifik : benda hidup mempunyai tipe khusus dengan adanya
organisasi pada berbagai tingkatan dengan fungsi-fungsi tertentu yang
disesuaikan degan aktivitas kehidupan. Pada setiap tubuh organisme mulai
tingkat yang paling rendah sampai pada tingkat yang paling tinggi dapat dikenal
adanya susunan organisasi yang teratur. Tingkatan organisasi ini dimulai dari
organela yang membentuk protoplasma sebagai kehidupan yang disebut sebagai

4 Page
sel. Sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk
jaringan, beberapa jaringan dengan fungsi yang sama bergabung membentuk
organ, kemudian seluruh sistem organ bekerja dalam suatu wadah yang kita
sebut sebagai individu. (sel , jaringan, organ, sistem organ, individu).
b. Metabolisme : metabolisme secara umum dikatakan sebagai keseluruhan
rangkaian proses kimia yang berlangsung dalam tubuh. Proses ini meliputi :
1. Pengambilan zat atau unsur dari luar yang dimasukkan ke dalam tubuh
(nutrisi).
2. Dalam tubuh, zat ini diolah atau dicerna menjadi substansi yang berguna,
diangkut ke seluruh tubuh untuk membangun jaringan dan mengganti yang
sudah aus.
3. Substansi yang dibangun tadi dapat dipecahkan/dipotong-potong
(katabolisme) kembali untuk keperluan tubuh oksidasi atau biosintesis.
4. Sisa-sisa zat yang telah dibongkar dan tidak dibutuhkan akan dikeluarkan
kembali oleh tubuh (ekskresi).

Dalam proses metabolisme ini dikenal dua kegiatan yang sifatnya antagonis
yaitu :
Proses yang sifatnya membangun, atau sintesa yang menyebabkan
pertumbuhan yang dikenal dengan istilah dengan proses anabolime. Dan proses
yang sifatnya membongkar/ destruktif disebut proses katabolisme.
Kedua proses ini akan dibahas lebih mendalam pada Bab V dan Bab VI
c. Bertumbuh dan berdiferensiai
Bertumbuh diartikan sebagai perkembangan dalam ukuran. Sedangkan
diferensiasi diartikan sebagai terjadinya pemisahan-pemisahan fungsi dari sel yang
bermitosis menuju pada pembentukan organ-organ khusus.
Tubuh dari suatu organisme tumbuh menjadi besar akibat pertambahan
jumlah sel-sel tubuh dari hasil pembelahan sel yang mengakibatkan membesarnya
volume tubuh. Besarnya sel tubuh tidak selalu berkorelasi pada besar tubuh
individunya. Sebagai contoh sel-sel tubuh katak lebih besar dari sel-sel tubuh
manusia, walaupun tubuh katak tidak lebih besar dari tubuh manusia.
Pada organisme uniseluler, diferensiasi organ belum dapat dibedakan karena
semua fungsi dikerjakan oleh satu sel. Tetapi pembagian tugas pekerjaan telah
dapat diketahui dengan jelas dari kegiatan-kegiatan organelnya. Pada organisme
tingkat tinggi diferensiasi ini dapat terlihat jelas pada perkembangan embrio dalam
proses pembantukan organ tubuh.

d. Reproduksi
Jika satu sel akan berkembang maka ia akan menjadi dua, empat, delapan
dan seterusnya. Proses semacam ini pada organisme bersel satu disebut sebagai
reproduksi. Pada organisme bersel banyak reproduksi sel-selnya hanya menjadikan
tubuhnya bertambah besar sedangkan organisme itu sendiri tidak menjadi banyak.
Pada tingkat ini dikenal dengan dua cara reproduksi.
 Aseksual yaitu : reproduksi yang terjadi hanya dalam satu induk tanpa
kelamin.
 Seksual : yaitu reproduksi yang terjadi dari hasil fusi dua jenis sel kelamin
yang dikenal sebagai jenis jantan dan betina. Dari hasil fusi ini (zigot)
bermitosis maka lahirlah anak sebagai generasi pelanjut. Reproduksi
merupakan usaha untuk meneruskan generasi atau peremajaan yang

5 Page
menunjukkan kelestarian diri agar jenisnya tidak musnah akibat pengaruh
lingkungan dan proses menua.

e. Iritabilita.
Kemampuan untuk memberikan respon (tanggapan) atau jawaban terhadap
rangsangan yang diterima oleh setiap organisme dari lingkungannya disebut dengan
iritabilitas. Rangsangan yang datang berupa
 intensitas cahaya
 temperature fisik
 rangsangan kimia
 dsb
Akibat dari berbagai rangsangan tersebut menyebabkan hewan atau
tumbuhan yang mobil berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Kejadian semacam
ini dapat pula diartikan sebagai usaha organisme untuk mempertahankan diri dari
gangguan disekitarnya.
Iritabilitas adalah keperluan dasar dari protoplasma dan diteruskan pada
semua sel. Dengan dasar ini kita dapat menentukan banyak bagian sel atau jenis sel
menjadi organ khusus untuk menerima jenis rangsangan tertentu.
f. Adaptasi
Untuk kesuksesan organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya. Untuk itu setiap organisme akan membawa dua kemungkinan untuk
hidup, yaitu :
b. Melihat lingkungan mana yang cocok dengan kondisi dan sifat-sifat fisiologi
tubuhnya.
c. Melihat kemungkinan bahwa mereka dapat berkembang dan perubahan-
perubahan yang terjadi dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya.
Perkembangan spesies hewan dan tumbuhan merupakan akibat dari
penyesuaian diri terhadap kondisi lingkungan pada waktu yang relative lama. Hal
inilah yang menjadi penyebab terjadinya keanekaragaman. Adaptasi dapat
digolongkan sesuai dengan aktivitas hidupnya seperti :
 Cara menangkap dan cara makan.
 Respirasi
 Penyesuain diri terhadap keadan fisik dan kimia sekitarnya.
 Pergerakan
 Proteksi terhadap musuh alamiahnya.
 Reproduksi
 Bertumbuh
 Regulasi
5. METODE DAN SIKAP ILMIAH
Salah satu sifat khas dari ilmu pengetahuan adalah dengan pemakaian
metode ilmiah dalam setiap proses penemuan setiap teori-teori dan konsep-konsep
baru. Tahapan-tahapan kerja dengan metode ilmiah ini secara singkat dapat
diuraikan sebagai berikut ;
 Identifikasi dan formulasi problem
 Mengumpulkan data yang relevan dengan problema (observasi)
 Menyusun hipotesa melalui eksperimen
 Menarik kesimpulan dari hasil eksperimen

6 Page
Seorang ilmuwan yang menyelesaikan sesuatu dalam kegiatan sehari-
harinya, diharapkan selalu bertindak dan bersikap ilmiah, memegang suatu etika,
norma-norma dan moral ilmiah dimanapun ia berada, sebagai pencerminan orang
yang berilmu. Sikap yang dimaksud adalah :

 Cara berpikir ilmiah


 Bersikap obyektif dan tidak otoriter
 Menghargai dan bersikap toleran terhadap pendapat orang lain.
 Bersedia mengubah pendapatnnya berdasarkan faktor-faktor yang telah
dihayati dan teruji kebenarannya.
 Mempunyai sikap yang jujur.

SOAL LATIHAN :
1. Untuk menciptakan tehnologi kedokteran misalya operasi dengan pembiusan.
Biologi harus bekerjasama dengan Kimia dan Fisika. Dapatkah anda
menjelaskan sumbangsih Biologi pada tehnologi yang dimaksud?
2. Apakah perbedaan yang mendasar antara pandangan vitalisme dengan
pandangan mekanisme?
3. Apakah hakekat reproduksi pada setiap spesies?
4. Mengapa anda diwajibkan untuk memprogramkan matakuliah Kimia Dasar,
Fisika Dasar , Matematika Dasar, Biologi Umum, dan Pengetahuan Lingkungan?

7 Page

Anda mungkin juga menyukai