USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - 2020 (1) Ringkasan OK
USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - 2020 (1) Ringkasan OK
USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA - 2020 (1) Ringkasan OK
TIM PENGUSUL :
Wawang Anwarudin, M.Sc.,Apt (Ketua), NIDN : 0419067803
Imas Maesaroh, M.Farm.,Apt (Anggota), NIDN : 0431038203
Nur Azizah, M.Farm.,Apt (Anggota), NIDN : 0406118003
Kuningan, …………..2019
Mengetahui
Ketua Prodi S1 Farmasi Ketua Peneliti
3. Objek Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan tanaman obat di Kawasan
TNGC Kabupaten Kuningan Jawa Barat, untuk menemukan kembali berbagai macam
tanaman obat yang dibuat dalam berbagai macam bentuk ramuan untuk pengobatan yang
telah diwariskan secara turun temurun dari daerah tersebut sehingga dapat diinventarisir
secara baik agar dapat dijadikan acuan dalam penemuan dan pengambangan obat baru yang
berasal dari bahan alam
6. Lokasi Penelitian : Desa-desa dalam daerah penyangga TNGC wilayah Kabupten Kuningan,
Jawa Barat
7. Temuan yang ditargetkan : Jenis-jenis tanaman obat dan cara penggunaanya sebagai bahan
obat alami atau ramuan-ramuan obat yang digunakan seabagai pengobatan alami
9. Jurnal Ilmiah yang menjadi sasaran : 1. Indonesia Journal of Pharmacy (Jurnal Nasional
terakreditasi). 2. Journal of Mathematical and Fundamental Sciences (Jurnal Indonesia
Terindex Scopus)
RINGKASAN
Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) merupakan kawasan yang memiliki keanekaragaman tumbuhan
di dalamnya, dan memiliki interaksi yang sangat erat dengan kehidupan masyarakat yang ada di sekitar
Kawasan TNGC. Salah satunya adalah interaksi yang berhubungan dengan pemanfaatan tumbuhan yang
berkhasiat sebagai obat dengan cara pengobatan berdasarkan kebiasaan secara turun-temurun
(etnofarmasi). Pendokumentasian etnofarmasi oleh masyarakat sekitar Kawasan TNGC penting dilakukan
supaya pengetahuan masyarakat sekitar Kawasan TNGC dalam pemanfaatan tumbuhan obat tetap terjaga
dan dapat dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai jenis-jenis
tanaman obat yang dimanfaatkan masyarakat sekitar Kawasan TNGC, dan bagian-bagian tanaman obat
yang digunakan sebagai bahan untuk pengobatan serta mendapatkan informasi ramuan-ramuan dari
tanaman obat tersebut yang merupakan ramuan warisan leluhur yang digunakan masyarakat sekitar
untuk pengobatan berbagai macam penyakit. Kajian etnofarmasi dilakukan dengan wawancara dan
analisis terhadap tumbuhan obat dengan tahapan; pengumpulan informasi dan data, menganalisis jenis-
jenis tanaman obat,menginventarisasi tanaman obat, menganalisis bagian tanaman obat yang digunakan,
menganalisis cara penggunaan, menganalisis jumlah ramuan dari tanaman obat, menginventarisasi
ramuan dari tanaman obat dan menginventarisasi jumlah penyakit yang dapat diobati dengan ramuan.
Luaran yang ditargetkan pada penelitian ini adalah publikasi ilmiah pada jurnal nasional (ber ISSN), dan
makalah pada prosiding jurnal nasional.
C. Obat Tradisional
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2006 obat tradisonal adalah
adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral,
sediaan sarian (galenik), atau campuran dari bahan tersebut yang secara turuntemurun telah
digunakan untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat. Sedangkan menurut Depkes (2000) definisi obat tradisional ialah bahan atau ramuan
bahan yang berasal dari tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut, yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman.
Obat tradisional Indonesia atau obat asli Indonesia yang lebih dikenal dengan nama jamu,
umumnya campuran obat herbal, yaitu obat yang berasal dari tanaman. Bagian tanaman yang
digunakan dapat berupa akar, batang, daun, umbi atau mungkin juga seluruh bagian tanaman dan
penggunaan obat tradisional di Indonesia sudah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sebelum
obat modern ditemukan dan dipasarkan (Dewoto, 2007).
Hasil inventarisasi yang dilakukan PT Eisai pada 1986 mendapatkan sekitar tujuh ribu spesies
tanaman di Indonesia digunakan masyarakat sebagai obat, khususnya oleh industri jamu dan yang
didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia berjumlah 283
spesies tanaman. Penelitian lain yang dilakukan oleh Zuhud (2009) menyebutkan bahwa terdapat
setidaknya 2000 spesies tumbuhan obat yang terdapat pada berbagai jenis hutan di Indonesia,
dimana sekitar 772 spesies tumbuhan obat tersebut terdapat di hutan tropis, bagianbagian
tumbuhan yang dimanfaatkan mulai dari daun, akar, batang, buah, biji sampai dengan air batangnya.
Penelitian yang bertujuan mendokumentasikan aplikasi tanaman hutan sebagai obat tradisional
sangat penting karena penggunaan tanaman hutan untuk obat tradisional sudah dikhawatirkan
semakin menurun dari generasi ke generasi. Akibatnya, pengetahuan yang berharga yang dimiliki
oleh praktisi obat tradisional pada masyarakat pedalaman berpotensi hilang. Oleh karena itu
penelitian yang bersifat etnofarmasi dan etnobotani untuk mencatat jenis-jenis tumbuhan
tradisional yang berguna untuk obat adalah sangat fundamental (Ardiyanto, 2017).
Metode Penellitian
Metode yang digunaka dalam penelitian adalah metode survey dengan cara Rapid Rural Appraisal
(RRA) atau pemahaman pedesaan secara cepat. Lokasi survey dan narasumber ditetapkan dengan
sengaja (purposive sampling). Dokumentasi tanaman dengan menggunakan kamera digital dan
recording, herbarium, dan studi lapangan tanaman obat di daerah sekitar. Interview narasumber
difokuskan kepada tokoh masyarakat yang menguasai dan mengenal tradisi pengobatan menggunakan
tanaman obat pada etnis tersebut.
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Mei 2019-Mei 2020, di desa penyangga TNGC Kabupaten
Kuningan