RPP KD 3.13 Titrasi Asam-Basa
RPP KD 3.13 Titrasi Asam-Basa
RPP KD 3.13 Titrasi Asam-Basa
(RPP)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan
pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan,
memberi saran dan kritik, serta dapat menjelaskanpengertian titrasi asam dan basa, Menentukan
konsentrasi asam atau basa dengan titrasi,Menentukan kadar zat melalui titrasi, Menentukan
Indikator yang tepat digunakan untuk titrasi asam dan basa,Menentukan kadar zat dari data hasil
titrasi.serta menyajikanhasil percobaan sederhana menentrukan kadar zat dalam suatu larutan
F. Media Pembelajaran
Media/Alat: Lembar Kerja Peserta didik, Papan Tulis/White Board, LCD, powerpoint bahan ajar,
alat dan bahan praktikum
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XI
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 (4 ×45 menit)
PPK (religius)
Pendahuluan (30menit)
1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
3. Merekam (memperhatikan dan menulis ungkapan yang dikemukakan peserta didik di papan
tulis), memberikan sedikit ulasan;
4. Menyampaikan kompetensi dan tujuan yang akan dicapai berkaitan dengan pengertian titrasi
asam basa dan penentuan konsentrasi asam/basa melalui titrasi
5. Menyampaikan garis besar cakupan titrasiasam basa
6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat
membahas materi titrasiasam basa
KegiatanInti (120menit)
Stimuluasi
Pesertadidik memperhatikan danmenelaahbeberapaperistiwadalamkehidupansehari-hari yang
disajikankan lewat penjelasan oleh guru
Problem statement
Collaboration
1. Perserta didikdibagi dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru).
Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik
untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui diskusi kelompok
Collecting Data
Collaboration
1. Peserta didik melakukan diskusibersama teman satu kelompoknya melalui bimbingan guru
PPK ( rasa
ingin tahu,
2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian merumuskan
gemar masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta didik termotivasi untuk berdiskusi
membaca, dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah dibagikan.
kreatif
demokratis, 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan diskusi mengenai titrasi asam basa dan
penentuan konsentrasi asam atau basa melalui titrasi asam basa
komunikatif,
dan tanggung
jawab Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi,
menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)
Data Processing
Communication
Verification
1. Perwakilan kelompok membacakan hasil diskusinya didepan kelas dan kelompok lain
membandingkan dengan hasil pekerjaannya
3. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok
yang satu dengan yang lain.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat berdiskusi,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung.
Generalization
KegiatanInti (120menit)
Stimulasi
Pesertadidik memperhatikan danmenelaahbeberapaperistiwadalamkehidupansehari-hari yang
disajikankan lewat tayangan slide pada powerpoint. Contoh bahan pengamatan:
Problem statement
Collaboration
1. Perserta didikdibagi dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok ditetapkan oleh guru).
Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta didik
untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui praktikum sederhana
Collecting Data
Collaboration
1. Peserta didik melakukan praktikumbersama teman satu kelompoknya melalui bimbingan
Data Processing
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskanuntuk digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
Verification
1. Perwakilan kelompok membacakan hasil praktikum didepan kelas dan kelompok lain
membandingkan dengan hasil pekerjaannya
3. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara kelompok
yang satu dengan yang lain.
4. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saatpraktikum,
merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi berlangsung.
Generalization
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan mengulas hal
yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Penutup (30menit)
1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang penentuan kadar cuka melalui titrasi
asam basa
2. Beberapa peserta didik untuk mengungkapkan manfaat mempelajari penentuan kadar zat
melalui titrasi asam basa dan indikator yang tepat dalam titrasi
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun mempersiapkan diri menghadapi
tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-3).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini dilakukan
di pertemuan ke-4).
5. Memberi salam.
Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum
mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis
kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi cakupan
KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong
MATERI PELAJARAN
Titrasi adalah prosedur menetapkan kadar suatu larutan dengan mereaksikan sejumlah larutan
tersebut yang volumenya terukur dengan suatu larutan lain yang telah diketahui kadarnya (larutan
standar) secara bertahap. Berdasarkan jenis reaksi yang terjadi, titrasi dibedakan menjadi titrasi asam
basa, titrasi pengendapan, dan titrasi redoks. Dalam artikel ini, yang akan dibahas lebih lanjut hanya
titrasi asam basa saja.
Pada label yang tertera pada botol cuka makan umumnya terdapat informasi kadar cuka
tersebut. Misalkan, pada suatu botol cuka tertulis 25% asam cuka, bagaimana cara memastikan
kebenaran dari kadar tersebut? Penentuan kadar asam cuka dapat dilakukan dengan prosedur
eksperimen menggunakan metode titrasi.
Dalam menentukan kadar asam cuka, metode titrasi yang digunakan adalah titrasi asam basa.
Titrasi asam basa adalah penentuan kadar suatu larutan basa dengan larutan asam yang diketahui
kadarnya atau sebaliknya, kadar suatu larutan asam dengan larutan basa yang diketahui, dengan
didasarkan pada reaksi netralisasi. Titrasi harus dilakukan hingga mencapai titik ekivalen, yaitu
keadaan di mana asam dan basa tepat habis bereaksi secara stoikiometri. Titik ekivalen umumnya
dapat ditandai dengan perubahan warna dari indikator. Keadaan di mana titrasi harus dihentikan tepat
pada saat indikator menunjukkan perubahan warna disebut titik akhir titrasi. Jadi, untuk memperoleh
hasil titrasi yang tepat, maka selisih antara titik akhir titrasi dengan titik ekivalen harus diusahakan
seminimal mungkin. Hal ini dapat diupayakan dengan memilih indikator yang tepat pada saat titrasi,
yakni indikator yang mengalami perubahan warna di sekitar titik ekivalen.
Ada dua cara untuk menentukan titik ekuivalen (arti secara stoikiometri), yaitu ketika titran
dan titer tepat habis bereaksi)
1. Dengan menggunakan pH meter
pH meter dapat digunakan untuk mengetahui perubahan pH selama titrasi di lakukan. Data pH dengan
volume titrasi di gunakan untuk membuat kurva titrasi. Titik ekuivalen merupakan titik tengah dari
kurva titrasi.
2. Indikator asam basa
Indikator di gunakan untuk mengetahui titik akhir titrasi (keadaan di mana titrasi di hentikan) yang di
tandai dengan adanya perubahan warna. Indikator akan berubah warna ketika titik ekuivalen terjadi,
lebih tepatnya saat titrasi di hentikan. Pada umumnya cara kedua lebih dipilih karena kemudahan
dalam pengamatan, tidak di perlukan alat tambahan, dan sangat praktis, walaupun tidak seakurat
dengan pH meter.
Pada saat titik ekuivalen maka mol ekuivalen asam akan sama dengan mol ekuivalen basa,
maka hal ini dapat di tulis sebagai berikut:
mol ekuivalen asam = mol ekuivalen basa
Rumus umum titrasi pada saat titik ekuivalen sebagai berikut:
a . Ma . Va = b . Mb . Vb
Keterangan:
a = jumlah valensi ion H+
Ma = molaritas asam
Va = volume asam
b = jumlah valensi ion H+
Mb = molaritas basa
Vb = volume basa
Kurva Titrasi
Perubahan pH pada titrasi asam basa ada bermacam-macam dan dapat di buat grafik sesuai
kekuatan asam basa yang di reaksikan, sebagai berikut:
1. Jika larutan asam di tetesi basa, maka pH larutan naik, sebaliknya jika larutan basa di tetesi
asam maka pH larutan turun.
2. Grafik perubahan pH pada titrasi asam dengan basa (atau sebaliknya) di sebut kurva titrasi.
3. Macam perhitungan pH dalam titrasi, yaitu sebagai berikut:
a. Pada titik awal, sebelum titrasi di mulai.
b. Daerah antara, titrasi sudah di lakukan akan tetapi sebelum tercapai titik setara.
c. Titik setara (ekuivalen), pada saat larutan tepat habis bereaksi.
d. Di atas titik ekuivalensi, setelah titik akhir di lewati, penambahan larutan dari buret masih
dilakukan.
Seperti pada titrasi asam kuat oleh basa kuat, titik ekuivalen titrasi ini pada saat
penambahan NaOH sebanyak 40 mL dan pH = 7. Ketiga indikator asam basa yang tertulis
(fenolftalin, bromtimol biru dan metil merah) bisa di gunakan sebagai indikator dalam titrasi ini.
Dari kurva di atas terlihat bahwa titik ekuivalen titrasi lebih besar dari pada 7. Hal ini di
sebabkan garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat basa (pH > 7). Indikator
yang bisa di gunakan adalah bromtimol biru dan fenolftalin.
4. Titrasi basa lemah oleh asam kuat
Contoh: 50 mL NH3 0,1 M di titrasi dengan HCI 0,1 M, dapat di tunjukkan pada kurva di
bawah ini yaitu sebagai berikut:
Dari kurva tersebut, terlihat bahwa titik ekuivalen terjadi pada pH < 7. Hal ini di sebabkan
garam yang terbentuk mengalami hidrolisis sebagian yang bersifat asam (pH < 7). Adapun indikator
asam basa yang bisa di gunakan sebagai indikator titrasi adalah metil merah dan bromtimol b
LAMPIRAN 2
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Tujuan
Pendahuluan
Mari Mengamati !
Diteteskan ke
Indikator pp
Larutan cuka
Perhatikan gambar berikut!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
2. Berdasarkan kedua gambar diatas, gambar manakah yang menunjukkan titrasi asam-
basa yang benar? Jelaskan jawaban Anda!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
3. Perhatikan gambar 1 dan gambar 2, apakah terdapat perbedaan pada gambar diatas?
Jika iya, tuliskan perbedaan dari kedua gambar diatas!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
4. Gambar manakah yang menurut Anda paling benar? Jelaskan!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
5. Tuliskan komponen (alat dan bahan) yang dibutuhkan dalam percobaan titrasi asam-
basa berdasarkan jawaban Anda pada soal no 4!
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………………………..
LAMPIRAN 4
Kelas : XI IPA
Kompetensi dasar : 3.13 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa
Soal Essay
1. Apa yang dimaksud dengan titrasi dan titik akhir titrasi?
Pembahasan :Titrasi adalahcara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk
bereaksis ecara tetap dengan zat yang terdapat dalam larutan lain
Titik akhir titrasi adalah saat dimana indikator berubah warna
2. Berikut kurva Titrasi larutan Asam Klorida dengan larutan NaOH
Jika 15 ml larutan HCl diteteskan dengan larutan NaOH 0,1 M , maka konsentrasi larutan HCl yang
dititrasi ialah.... M
Pembahasan :
Untuk mencari molaritas dari HCl maka rumus yang kita gunakan ialah....
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
30 . 0,1 . 1 = 15 . M2 . 1
3 = 15 M2
M2 = 3/15 = 0,2 M
Pembahasan :
Untuk mencari molaritas dari larutan HCl, kita dapat menggunakan rumus :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
10 . M1 . 1 = 20 . 0,1 . 2
10 . M1 = 4
M1 = 0,4 M
4. Sebanyak 0,5 gr cuplikan KOH ( Mr KOH = 56 ) dilarutkan ke dalam air dan memerlukan 25 ml
larutan H2SO4 0,1 M untuk menetralkanya. Kadar KOH dalam cuplikan tersebut adalah....
Pembahasan :
Pertama mari kita cari dulu molaritas dari KOH dengan menggunakan rumus :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 25 . M2 . 1
5 = 25 M2
M = 0,2
Setelah itu, kita cari molaritas dari KOH dengan cara menggunakan volume dari hasil titrasi KOH
N = gr/Mr x 1000/Vtitrasi = 0,5/56 x 1000/25 = 0,357
Setelah itu, kita bagi molaritas hasil titrasi dengan hasil dari pencarian molaritas basa :
0,2/0,357 = 0,56 x 100 = 56%
5. Indikator yang paling tepoat dalam titrasi NaOH dan larutan HCl adalah..
Pembahasan :
Indikator yang tepat adalah phenoftalein
LAMPIRAN 5
KISI-KISI
NO. Level
C4,C3
3.13.2 Menentukan konsentrasi asam atau basa 2,3
2 dengan titrasi.
C4
3 3.13.3 Menentukan kadar zat melalui titrasi. 4
C1
4 3.13.4 Menentukan Indikator yang tepat 5
digunakanuntuk titrasi asam dan basa.
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong
PORTOFOLIO
Kelas : XI IPA
Kompetensi dasar : 3.13 Menentukan konsentrasi larutan asam atau basa berdasarkan data
hasil titrasi asam basa
Tugas:
Carilah informasi tentang titrasi asam dan basa baik melalui literatur, dari kunjugan ke
industri kimia, maupun dari percobaan disekolah. Buatlah laporan tentang hasil
pengamatan anda
Rubrik Penilaian
Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………
Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................
Kriteria:
5 = sangatbaik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangatkurang
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas 4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi
Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan 4
berargumentasi dengan baik
3 Kemampuan presentasi
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Disetujui Oleh :
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong
Soal:
Apa yang dimaksud dengan titrasi dan titik akhir titrasi?
Pembahasan :
Titrasi adalah cara analisis tentang pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksis ecara
tetap dengan zat yang terdapat dalam larutan lain
Titik akhir titrasi adalah saat dimana indikator berubah warna
KARTU SOAL NO. 2
Soal:
Berikut kurva Titrasi larutan Asam Klorida dengan larutan NaOH
Jika 15 ml larutan HCl diteteskan dengan larutan NaOH 0,1 M , maka konsentrasi larutan HCl yang
dititrasi ialah.... M
Pembahasan :
Untuk mencari molaritas dari HCl maka rumus yang kita gunakan ialah....
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
30 . 0,1 . 1 = 15 . M2 . 1
3 = 15 M2
M2 = 3/15 = 0,2 M
KARTU SOAL NO. 3
Soal:
Sebanyak 10 ml Asam Klorida diperlukan untuk menetralkan 20 ml larutan Ca(OH)2 0,1 M.
Molaritas Asam Klorida adalah..... M
Pembahasan :
Untuk mencari molaritas dari larutan HCl, kita dapat menggunakan rumus :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
10 . M1 . 1 = 20 . 0,1 . 2
10 . M1 = 4
M1 = 0,4 M
KARTU SOAL NO. 4
Soal:
Sebanyak 0,5 gr cuplikan KOH ( Mr KOH = 56 ) dilarutkan ke dalam air dan memerlukan 25 ml
larutan H2SO4 0,1 M untuk menetralkanya. Kadar KOH dalam cuplikan tersebut adalah....
Pembahasan :
Pertama mari kita cari dulu molaritas dari KOH dengan menggunakan rumus :
V1 . M1 . n1 = V2 . M2 . n2
25 . 0,1 . 2 = 25 . M2 . 1
5 = 25 M2
M = 0,2
Setelah itu, kita cari molaritas dari KOH dengan cara menggunakan volume dari hasil titrasi KOH
N = gr/Mr x 1000/Vtitrasi = 0,5/56 x 1000/25 = 0,357
Setelah itu, kita bagi molaritas hasil titrasi dengan hasil dari pencarian molaritas basa :
0,2/0,357 = 0,56 x 100 = 56%
KARTU SOAL NO. 5
Soal:
Indikator yang paling tepoat dalam titrasi NaOH dan larutan HCl adalah..
Pembahasan :
Indikator yang tepat adalah phenoftalein