Persus Pemilihan, Penetapan Dan Pemberhentian Pengurus - KPRI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA

“MANFAAT”
No. Badan Hukum : N0.
Alamat :

PERATURAN KHUSUS
PENGURUS KPRI “ MANFAAT ”
Nomor : ......./KPRI-MAN/Persus/....../2017

Tentang :

MEKANISME DAN TATA CARA PEMILIHAN, PENETAPAN DAN


PEMBERHENTIAN PENGURUS
KPRI “ MANFAAT ”

Menimbang : a. bahwa koperasi sebagai badan hukum dan


badan usaha perlu untuk mengembangkan
kegiatan usahanya dalam rangka mencapai apa
yang menjadi tujuan berkoperasi yaitu
mensejahterakan anggota pada khususnya serta
masyarakat pada umumnya.
b. bahwa untuk mencapai tujuan sebagaimana
dimaksud pada huruf a, Koperasi harus dikelola
oleh Pengurus yang kompeten dan diawasi oleh
pengawas yang profesional.
c. bahwa untuk keperluan penetapan dan
pemberhentian pengurus, perlu diatur dalam
Peraturan Khusus tentang Mekanisme dan Tata
Cara Pemilihan, Penetapan dan Pemberhentian
Pengurus KPRI “ MANFAAT ”.
Mengingat : 1. UU No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian
2. Anggaran Dasar
3. Anggaran Rumah Tangga.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : MEKANISME PEMILIHAN, PENETAPAN DAN


PEMBERHENTIAN PENGURUS KPRI “ MANFAAT ”
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

1. Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang


atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya
berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagaigerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
2. KPRI “ MANFAAT ”adalah koperasi yang mempunyai kegiatan
usaha utama di bidang perdagangan & simpan pinjam yang
selanjutnya disebut Koperasi.
3. Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan dasar tertulis yang telah
disahkan oleh menteri yang membidangi perkoperasian beserta
perubahannya yang dibuktikan dengan perolehan Nomor Badan
Hukum.
4. Anggaran Rumah Tangga Koperasi adalah aturan tertulis tentang
penjabaran dan penjelasan atas Anggaran Dasar Koperasi yang
telah disyahkan dan disetujui oleh Rapat Anggota.
5. Pengurus adalah perangkat organisasi Koperasi yang
bertanggung jawab penuh atas kepengurusan Koperasi untuk
kepentingan dan tujuan Koperasi, serta mewakili Koperasi
baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan Anggaran Dasar.
6. Pengawas adalah perangkat organisasi Koperasi yang bertugas
mengawasi dan memberikan nasihat kepada Pengurus.
7. Manajemen Koperasi adalah perangkat organisasi koperasi terdiri
dari rapat anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dan
pengurus yang menjalankan fungsi eksekutif dengan mengangkat
Manajer dan karyawan atas persetujuan rapat anggota sedangkan
pengawas menjalankan fungsi supervisi atas pengelolaan
koperasi.
BAB II
PERSYARATAN DAN KRITERIA CALON PENGURUS
Bagian kesatu
Persyaratan Calon Pengurus
Pasal 2

(1) Pengurus Koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat-
Anggota;
(2) Persyaratan untuk dapat dipilih menjadi Pengurus sebagai
berikut:
a. Mempunyai pengetahuan tentang perkoperasian, kejujuran,
loyal dan berdedikasi terhadap Koperasi;
b. Mempunyai keterampilan kerja dan wawasan usaha serta
semangat kewirausahaan;
c. Sudah menjadi anggota Koperasi sekurang-kurangnya 2
(dua) tahun;
d. Antara Pengurus dan Pengawas tidak mempunyai hubungan
keluarga sedarah dan semenda, sampai derajat kedua;
e. Tidak pernah terbukti melakukan tindak pidana apapun,
terlibat organisasi terlarang seperti diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
(3) Anggota Pengurus tidak boleh merangkap jadi anggota
pengurus koperasi lain kecuali mendapat persetujuan dari
Rapat Anggota;

Bagian Kedua
Kriteria Calon Pengurus
Pasal 3

(1). Kriteria Umum


(a). Anggota Koperasi dengan masa keanggotaan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) tahun,
(b). Mencalonkan diri atau bersedia dicalonkan menjadi calon
Pengurus.
(c). Belum pernah menjabat sebagai anggota Pengurus untuk 2
(dua) pariode secara berurutan di posisi yang sama.
(d). Memiliki pengetahuan dalam bidang perkoperasian.
(2). Kriteria khusus
(a). Bersedia bekerja cukup waktu untuk melaksanakan
tugasnya sebagai pengurus Koperasi
(b). Calon Pengurus mempunyai kompetensi atau pengetahuan
sesuai dengan bidang yang akan dijabatnya serta
berpengalaman dalam memimpin organisasi.

BAB III
TATA CARA PENCALONAN DAN PEMILIHAN PENGURUS
Bagian Kesatu
Tata Cara Pencalonan
Pasal 4

(1) Pemilihan Pengurus dapat diselenggarakan dengan langsung


dalam Rapat Anggota atau melalui panitia pemilihan pengurus.
(2) Pemilihan Pengurus melalui Panitia Pemilihan Pengurus yang
terdiri dari 1 (satu) orang Pengurus lama, 1 (satu) orang
Pengawas lama dan 3 (tiga) orang Wakil dari Anggota
(3) Panitia Pemilihan Pengurus bertugas menyusun agenda dan tata
cara pemilihan pengurus.
(4) Panitia Pemilihan Pengurus mensosialisasikan rencana
penjaringan bakal calon Pengurus berikut kriteria calon melalui
media komunikasi yang dianggap efektif 1 ( satu ) bulan sebelum
Rapat Anggota diselenggarakan
(5) Bakal Calon Pengurus berdasarkan usulan kelompok anggota.
(6) Masing-masing Kelompok dapat mengusulkan sebanyak-
banyaknya 3 (tiga) orang bakal calon pengurus.
(7) Bakal Calon Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
harus mengisi formulir Pendaftaran Bakal Calon Pengurus dan
membuat surat pernyataan kesediaan dicalonkan sebagai
pengurus.
(8) Formulir dan surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada
ayat (6) diserahkan kepada Panitia Pemilihan Pengurus.
(9) Panitia Pemilihan Pengurus membubuhkan nomor urut
pendaftaran pada formulir.
(10) Bakal calon pengurus yang telah menyerahkan formulir
sebagaimana dimaksud pada ayat (8) tidak diperbolehkan
mengundurkan diri dari pencalonan.
(11) Panitia Pemilihan Pengurus membuat rekapitulasi dan daftar
calon pengurus untuk memudahkan proses pemilihan dalam
Rapat Anggota.
(12) Panitia Pemilihan Pengurus menyeleksi calon pengurus dari
unsur pengurus lama dan dari unsur anggota.
(13) Adapun komposisi calon pengurus adalah :
a. Unsur pengurus periode sebelumnya.
b. Unsur anggota.

Bagian kedua
Pemilihan Pengurus
Pasal 5

(1) Pemilihan pengurus dapat dilaksanakan secara langsung atau


formatur yang diberikan mandat penuh.
(2) Panitia Pemilihan Pengurus mengajukan Bakal Calon Pengurus
dalam Rapat anggota melalui media slide.
(3) Bakal Calon Pengurus sesuai dengan nomer urut pendaftaran,
menyampaikan visi dan misi serta program kerja kepada anggota
yang hadir dalam rapat anggota.
(4) Untuk menjamin terlaksananya demokrasi dalam KPRI “
MANFAAT ”, maka pemilihan dan pengangkatan pengurus
dilaksanakan berdasarkan asas musyawarah dan mufakat.
Apabila untuk mufakat tidak tercapai maka dilakukan dengan
pemungutan suara.
(5) Jika pemilihan melalui pemungutan suara, Panitia Pemilihan
Pengurus harus menyiapkan media pemilihan.
(6) Bakal Calon Pengurus dinyatakan sah menjadi pengurus ketika
ditetapkan dalam Rapat Anggota atau melalu pemilihan suara
terbanyak.
(7) Bakal Calon Pengurus yang terpilih, ditetapkan sebagai Ketua
Pengurus.
(8) Ketua Pengurus terpilih berwenang memilih atau menunjuk
anggota pengurus lainnya.
(9) Pengurus terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Sekretaris II
e. Bendahara.
(10) Jajaran Pengurus ditetapkan, disahkan dan diambil sumpahnya
dalam Rapat Anggota.
(11) Anggota Pengurus yang telah diangkat dicatat dalam Buku
Daftar Pengurus.
(12) Pengurus dipilih untuk masa jabatan 3 (tiga) tahun.
(13) Anggota Pengurus yang masa jabatannya telah berakhir dapat
dipilih kembali untuk masa jabatan berikutnya, apabila yang
bersangkutan berprestasi bagus dalam mengelola Koperasi
maksimal 2 (dua) periode berturut-turut pada jabatan yang sama
dan apabila akan dipilih pada periode berikutnya maka
jabatannya harus berbeda dengan periode sebelumnya.
(14) Sebelum melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai
Pengurus, harus terlebih dahulu mengucapkan sumpah atau
janji didepan Rapat Anggota.

BAB IV
PERGANTIAN PENGURUS
Pasal 6

(1) Pergantian Pengurus yang masa baktinya telah berakhir,


dilakukan melalui pemilihan dalam Rapat Anggota sebagaimana
dimaksud dalam pasal 5.
(2) Dalam hal Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus ditolak oleh
Rapat Anggota, maka keadaan dinyatakan demisioner dan
Pengawas akan mengambil kepengurusan sampai
diselenggarakannya pemilihan melalui Rapat Anggota atau
Rapat Anggota Luar Biasa selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan
(3) Selama masa demisioner, tugas harian Pengawas selaku
Pelaksana Tugas Semantara, maka tugasnya dibatasi pada
penyelenggaran Rapat Anggota Luar Biasa dan tugas rutin yang
bukan bersifat strategik
(4) Pengurus yang berhenti karena mengundurkan diri, mutasi,
pensiun, sakit berkepanjangan, berhalangan tetap atau
meninggal dunia, maka untuk penggantinya dapat ditempuh
cara sebagai berikut;
(a). Pengurus menunjuk salah seorang anggota Pengurus untuk
merangkap jabatan tersebut.
(b). Pengurus dapat mengangkat dari kalangan Anggota untuk
menduduki jabatan Pengurus tersebut.
(5) Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti/diberhentikan
disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB V
BERHENTINYA PENGURUS
Pasal 7

(1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum


masa- jabatannya berakhir apabila terbukti:
a. Melakukan kecurangan dan penyelewengan yang merugikan
usaha dan keuangan serta nama baik Koperasi;
b. tidak mentaati Undang-Undang Perkoperasian beserta
peraturan dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar,
Anggaran Rumah Tangga, dan Keputusan Rapat Anggota;
c. sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang
merugikan bagi Koperasi khususnya dan gerakan koperasi
pada umumnya;
d. melakukan dan terlibat dalam tindak pidana terutama
bidang ekonomi dan keuangan, dan tindak pidana lain yang
telah diputuskan oleh pengadilan;
(2) Seorang pengurus dapat mengajukan pengunduran diri atas
permintaan pribadi secara tertulis dengan disertai alasan.
(3) Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
menyelesaikan tugas dan kewajibannya terlebih dahulu.
(4) Serah terima tugas pengurus yang mengajukan pengunduran
diri, disampaikan dalam rapat pengurus.
(5) Dalam hal salah seorang anggota Pengurus berhenti sebelum
masa Jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil
Pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara:
a. menunjuk salah seorang Pengurus untuk merangkap
jabatan tersebut;
b. mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki
jabatan pengurus tersebut;
(6) Pengangkatan pengganti pengurus sebagaimana di maksud pada
ayat (5) harus dipertanggung jawabkan oleh Pengurus dan
disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 8

Peraturan Khusus ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, agar


diketahui oleh anggota, pengurus, pengawas dan pengelola.

Ditetapkan di : Semarang, ....


Tanggal : Januari 2017
Koperasi Pegawai Republik Indonesia
“MANFAAT”
Ketua Pengurus

(………………………………………….)

Anda mungkin juga menyukai