Kelbin MP ASI
Kelbin MP ASI
Kelbin MP ASI
Disusun oleh:
08.15.11.977
1
LAPORAN PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia dan rahmat yang
telah dilimpahkan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul ".....................".Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan pada Akademi
Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru.
Laporan ini tidak akan dapat terselesaikan tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih banyak kepada :
1. H. Sempurna Tarigan, S.Pd, M.Kes selaku Pembina Yayasan Akademi
Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru.
2. Hary Angga Tarigan, SH selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan Banua
Bina Husada Banjarbaru.
3. Masita, SKM. M.Kes selaku kordinator pendidikan Akademi Kebidanan
Banua Bina Husada Banjarbaru.
4. Susilawati, S.ST, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Banua Bina
Husada Banjarbaru dan juga selaku pembimbing KTI yang berperan dalam
perbaikan karya tulis ilmiah ini.
5. Nahda, SIP, M.kes selaku penguji I yang telah memberikan masukan,saran,
serta bimbingannya guna memperbaiki Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Dr. Mimbarwati Kabir selaku kepala puskesmas Berangasyang telah
memberi izin penelitian untuk melakukan penelitian.
7. Seluruh staf dan dosen Akademi Kebidanan Banua Bina Husada Banjarbaru
yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
8. Orang tua, adek- adek, keluarga, dan orang terdekat yang telah memberikan
dukungan baik moril maupun materil dengan tulus ikhlas.
9. Rekan-rekan mahasiswa Akademi Kebidanan Banua Bina Husada
Banjarbaru yang telah membantu dan memberikan saran untuk kelancaran
pembuatan laporan ini.
ii
10. Semua pihak yang telah membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu. Semoga Allah SWT memberikan imbalan atas segala kebaikan dan
bantuan yang telah diberikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan karya tulis
ilmiah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.Untuk itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Genogram
Lampiran 4 : Leaflet
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) adalah rangkaian
kegiatan masyarakat dan swadaya dalam rangka menolong diri sendiri dalam
memecahkan masalah untuk memenuhi kebutuhannya di bidang kesehatan
dan di bidang lain yang berkaitan agar mampu mencapai kehidupan sehat
sejahtera.
Penyusunan Asuhan Kebidanan Keluarga ini disesuaikan dengan
jangkauan kemampuan penulis agar dalam pelaksanaannya dapat memberikan
bantuan terutama yang dibahas pada laporan ini adalah tentang Kesehatan Ibu
dan Anak (KIA). KIA ini meliputi kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
nifas, ibu meneteki, imunisasi dan KB. Dalam hal ini mahasiswa terjun ke
masyarakat membantu masyarakat yang memiliki masalah kesehatan
khususnya dalam keluarga membantu mengatasi masalah tersebut bersama-
sama masyarakat (keluaraga) desa tersebut. Masalah kesehatan yang dapat
muncul dalam masyarakat yang dikatakan rawan bagi seorang ibu adalah
pada saat hamil, bersalin, nifas serta masa bayi dan balita.
Dalam laporan ini penulis akan memberikan asuhan kebidanan pada
keluarga Ny. “S”yang mengalami masalah mengenai kurangnya pengetahuan
ibu tentang pemberian MP-ASI.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengembangkan pola pikir ilmiah dalam melaksanakan
asuhan kebidanan keluarga dengan masalah kurangnya pengetahuan ibu
tentang pemberian MP-ASI.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian untuk menentukan masalah
kesehatan
1
b. Dapat menyusun skala prioritas masalah kesehatan.
c. Mampu menyusun rencana asuhan kebidanan keluarga yang
dilakukan.
d. Mampu melaksanakan rencana asuhan kebidanan keluarga.
e. Mampu mengevaluasi keberhasilan tindakan kebidanan yang telah
dilakukan.
f. Mampu mengikuti perkembangan masalah kesehatan setelah
dilakukan asuhan kebidanan keluarga.
C. Manfaat
1. Bagi Klien
Klien mengetahui masalah yang berkaitan dengan MP-ASI.
2. Bagi Penulis
Memberikan pengalaman dan dapat menerapkan teori kebidanan yang
didapat dalam perkuliahan.
3. Bagi Institusi
Sebagai bahan kepustakaan tentang asuhan kebidanan dan perbandingan
pada penanganan MP-ASI
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Batasan Keluarga
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), batasan keluarga
antara lain:
1. Ibu dan bapak beserta anak-anaknya; seisi rumah
2. Orang seisi rumah yang menjadi tanggungan; batih
3. Sanak saudara; kaum kerabat
4. Satuan kekerabatan yang sangat mendasar dalam masyarakat
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun
1994 Tentang Penyelenggaraan Keluarga Sejahtera (Pasal 1 Bab 1), batasan
keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami-istri,
atau suami, isteri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya.
B. Struktur Keluarga
1. Berdasarkan garis keturunan
a. Patrilinear. Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara
sedarah, dalam berbagai generasidimana hubungan itu menurut garis
keturunan ayah.
b. Matriliniar.Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari anak, saudara
dalam berbagai generasi dimana hubungan itu menurut garis
keturunan ibu.
2. Berdasarkan jenis perkawinan
a. Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dan istri.
b. Poligami adalah keluarga diman terdapat seorang suami dan lebih dari
orang istri
3. Berdasarkan pemukiman
a. Patrilokal adalah pasangan suami istri,tinggal bersama atau dekat
keluarga sedarah suami.
4
C. Ciri Keluarga
Ciri-ciri keluarga adalah sebagai berikut:
1. Suatu keluarga terdiri dari orang-orang yang mempunyai hubungan darah
atau adopsi.
2. Semua anggota keluarga hidup bersama dalam satu rumah dan mereka
membentu suatu rumah tangga.
3. Memiliki satu kesatuan orang yang berinteraksi dan berkomunikasi dan
memainkan peran sebagai suami istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal
dari kebudayaan umum yang luas.
5
D. Bentuk Keluarga
Pada dasarnya ada berbagai macam bentuk keluarga. Menurut
pendapat Goldenberg (20100) ada sembilan macam bentuk keluarga, antara
lain :
1. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri serta anak-anak kandung.
2. Keluarga besar (extended family)
Keluarga yang disamping terdiri dari suami, istri, dan anak-anak kandung,
juga sanak saudara lainnya, baik menurut garis vertikal (ibu, bapak, kakek,
nenek, mantu, cucu, cicit), maupun menurut garis horizontal (kakak, adik,
ipar) yang berasal dari pihak suami atau pihak isteri.
3. Keluarga campuran (blended family)
Keluarga yang terdiri dari suami, istri, anak-anak kandung serta anak-anak
tiri.
4. Keluarga menurut hukum umum (common law family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang tidak terikat dalam
perkawinan sah serta anak-anak mereka yang tinggal bersama.
5. Keluarga orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari pria atau wanita, mungkin karena bercerai,
berpisah, ditinggal mati atau mungkin tidak pernah menikah, serta anak-
anak mereka tinggal bersama.
6. Keluarga hidup bersama (commune family)
Keluarga yang terdiri dari pria, wanita dan anak-anak yang tinggal
bersama, berbagi hak, dan tanggung jawab serta memiliki kekayaan
bersama.
7. Keluarga serial (serial family)
Keluarga yang terdiri dari pria dan wanita yang telah menikah dan
mungkin telah punya anak, tetapi kemudian bercerai dan masing-masing
menikah lagi serta memiliki anak-anak dengan pasangan masing-masing,
tetapi semuanya menganggap sebagai satu keluarga.
6
E. Peranan Keluarga
Dalam hal ini peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku
antar pribadi, sifat serta kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam
posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola
perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Adapun berbagai peranan
yang terdapat dalam sebuah keluarga ialah sebagai berikut:
1. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat
dari lingkungannya.
2. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya di samping itu juga ibu
dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
7
F. Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1. Fungsi Biologis
a. Untuk meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis
a. Memberikan kasih saying dan rasa aman
b. Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
c. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
b. Pengaturan penggunaan pengahasilan keluarga untuk memnuhi
kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa
yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua
dan sebagainya.
5. Fungsi pendidikan
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilkinya.
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan dating
dalam memenuhi peranannya sebagai keluarga pasien dewasa.
8
BAB III
ASUHAN / MANAJEMEN KEBIDANAN PADA KOMUNITAS
A. Pengkajian
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Kepala Keluarga
Nama KK : Tn. “S”
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 39 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
b. Data Anggota Keluarga
No Nama Umur Sex Agama Hubungan Pendidikan Pekerjaan
1. Sanusi 39 th L Islam KK SD Swasta
2. Tiari 35 th P Islam Istri SD IRT
3. Septa 10 th P Islam Anak SD Pelajar
4. Serlia 3,5 bln P Islam Anak - -
c. Genogram
Tn. S
Ny. K
An. N By. M
14
Keterangan :
d. Pengambilan keputusan
Dalam keluarga yang menonjolkan dalam memutuskan
permasalahan adalah kepala keluarga yang sebelumnya
dimusyawarahkan dengan istri.
e. Hubungan dalam keluarga
Hubungan antara anggota keluarga baik, walaupun kadang ada
pertengkaran tapi tidak sampai larut lama.
f. Kebutuhan dalam sehari-hari
1) Kebutuhan Nutrisi
Penyediaan makanan dalam keluarga sehari-hari dengan
memasak sendiri. Dengan komposisi : nasi, sayur, tahu, tempe
kadang buah dan porsi Serlia : minum ASI dan diberi pisang
yang dilumatkan sejak usia 3 bulan.
2) Kebutuhan Kebersihan Diri
Seluruh anggota keluarga mandi 2 kali dalam sehari, gosok
gigi 2 kali sehari, mandi di kamar mandi rumahnya. Sumber air
bersih dari sumur.
3) Kebiasaan BAB
Masing-masing anggota keluarga BAB 1-2 kali sehari, mereka
BAB di WC rumahnya.
15
4) Kebiasaan Istirahat
Kebiasaan tidur anggota keluarga, siang ± 1-2 jam kecuali Tn.
Sanusi karena siang hari harus bekerja maka beliau tidak
pernah tidur siang dan pada waktu malam hari mereka tidur ±
8 jam.
5) Kebiasaan Rekreasi
Kebiasaan rekreasi dalam keluarga dilakukan sekitar 3 kali
dalam 1 tahun yaitu pada waktu berkunjung ke rumah orang
tua.
6) Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok di rumah adalah suami, biasanya 1 pak
habis untuk 2-3 hari.
7) Kebiasaan Berobat
Apabila anggota keluarga ada yang sakit, mereka berobat ke
Puskesmas / Polindes.
2. Faktor Sosial Budaya
a. Penghasilan dan Pengeluaran
1) Dalam keluarga yang bekerja adalah suami, yaitu bekerja sebagai
tukang ojek.
2) Penghasilan suami ± Rp 900.000,- / bulan dengan bekerja mulai
jam 07.00-17.00 WIB.
3) Pengeluaran rata-rata untuk makan ± Rp 10.000,- / hari, untuk
bayar listrik Rp 40.000,- / bulan, biaya sekolah anaknya Rp
17.500,- / bulan.
b. Sistem Nilai
Keluarga adalah suku Jawa yang sangat memegang budaya Jawa.
c. Hubungan dengan masyarakat
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga sekitarnya baik, suami
dan istri mengikuti organisasi dalam masyarakat yaitu tahlilan.
16
3. Faktor Lingkungan
a. Perumahan
L = 6 x 20 m2 jenis rumah permanen dan milik sendiri.
Denah Rumah :
6m
Dapur
Ruang Tamu
TERAS
b. Jenis bangunan
Lantai rumah dari kayu, dinding dari kayu, ventilasi jendela terbuka,
penerangan dari listrik, cahaya matahari dapat masuk.
c. Kebersihan rumah
Kondisi rumah cukup bersih, tidak lembab dan tidak berdebu. Tidak
ada pekarangan di depan rumah, hanya tanaman dalam pot di teras
rumah yang terawat dengan baik.
d. Pemakaian air
Sumber air bersih berasal dari sumur milik sendiri.
e. Jamban keluarga dan kamar mandi
Jamban keluarga dan kamar mandi adalah milik sendiri, jamban
adalah latrine dengan jarak > 10 m dari sumur.
17
B. Analisis Data
Analisa data ini dibuat setelah melakukan pengkajian data keluarga
untuk asuhan keluarga.
No Nama Keluarga Data Dasar
1. Tn.”S” umur 30 DS : Ny.”S” menyatakan suaminya dalam keadaan
tahun sehat-sehat saja dan senang atas kelahiran anak
keduanya.
DO : Ku : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 88 x/menit
S : 365 oC
RR : 20 x/menit
2. Ny.”S” umur 30 DS : Ny.”S” menyatakan dirinya dalam keadaan
tahun sehat-sehat saja
DO : Ku : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 84 x/menit
S : 367 oC
RR : 20 x/menit
Mammae : ASI keluar lancar
3. An.”N” umur 7 DS : Ny.”S” menyatakan bahwa anaknya dalam
tahun keadaan sehat-sehat saja.
DO : Ku : baik
Kesadaran : Composmentis
TTV : TD : 110/70 mmHg
N : 88 x/menit
S : 365 oC
RR : 24 x/menit
19
Scoring
No Nama Klg masalah Kriteria Skor Bobot perhiungan
1. Tn.”S” umur 30 a. Sifat masalah 1/3 1 1/3
tahun (menjadi orang b. Kemungkinan 0 2 0
tua) situasi krisis. masalah dapat
dicegah
c. Potensial masalah 1/3 1 1/3
untuk dicegah
d. Menonjolnya 0 1 0
masalah
Jumlah - 2/3
2. Ny.”S” umur 30 a. Sifat masalah 1/3 1 1/3
tahun (menjadi orang b. Kemungkinan 0 2 0
tua) situasi krisis. masalah dapat
dicegah
c. Potensial masalah 1/3 1 1/3
untuk dicegah
d. Menonjolnya 0 1 0
masalah
Jumlah - 2/3
20
C. Perumusan Masalah
No Kriteria Masalah
.
DS : Ibu mengatakan bayinya minum ASI saja Kurangnya
sampai usia 3 bulan dan selanjutnya mendapatkan pengetahuan ibu
tambahan nasi pisang yang di lumatkan. tentang pemberian
DO : MP-ASI
Analisis SWOT
Sebelum melakukan pengembangan program, dalam tahap perencanaan
perlu dilakukan asumsi perencanaan untuk mengetahui faktor penopang maupun
penghambat yang diperkirakan akan muncul saat pelaksanaan program. Salah satu
21
cara untuk membuat asumsi perencanaan adalah dengan analisis SWOT. Dengan
analisis SWOT, dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan hambatan dari
pelaksanaan program. Hasil penelitian pada pelaksanaan Asuhan Kebidanan tahun
2019 dapat menjadi gambaran SWOT sebagai dasar untuk mengembangkan
program selanjutnya.
1. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Program
Penilaian terhadap kekuatan dan kelemahan program dapat dilihat dari nilai
penampilan yang dinyatakan dengan baik dan buruk serta nilai kepentingan
yang dinyatakan dengan penting dan tidak penting. Penilaian dari hasil
penelitian digambarkan dalam matriks berikut.
Pada kolom baik dan penting merupakan kekuatan dari program yang telah
terlaksana pada tahun 2019 dan menjadi prioritas. Sedangkan kolom baik
tetapi tidak penting merupakan kekuatan perogram yang tidak menjadi
prioritas. Kolom buruk dan penting merupakan kelemahan program padahal
merupakan unsur yang penting dalam program. Untuk keberhasilan
22
Fish Bone
D. Prioritas Masalah
Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
No. Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1 Tidak/kurang sehat
2. Kemungkinan 0/2 x 2 0 Kurangnya pengetahuan
masalah dapat dapat diatasi dengan
diatasi pemberian penyuluhan
3. 3/3 x 1 1 Masalah dapat dirubah
Potensi masalah dengan penyuluhan yang
untuk dirubah tepat
4. Penonjolan masalah 1/3 x 1 1/3 Keluarga tidak
menyadari kurangnya
pengetahuan tersebut
merupakan masalah
yang harus ditangani
Total 2 1/3
25
E. Perencanaan
Masalah : Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kebidanan, ibu dapat :
1. Mengerti pengertian MP-ASI dan mampu
menjelaskannya.
2. Mengerti kapan MP-ASI diberikan.
3. Mengerti kerugian bila diberikan terlalu dini atau
terlalu lambat.
Kriteria : 1. Adanya respon verbal
2. Umpan balik secara verbal
Standart : 1. Ibu mampu menjelaskan pengertian MP-ASI
2. Ibu mengerti kapan MP-ASI diberikan
26
2013)
4. Mengajarkan ibu cara membuat MP-
ASI misalnya, bubur susu, air jeruk,
air tomat, nasi tim saring, dll.
(Departemen Kesehatan RI, 2006)
5. Menjelaskan keuntungan MP-ASI
yaitu untuk mengembangkan
kemampuan bayi menerima
berbagai rasa dan tekstur makanan.
(Albar, Husein. 2014)
6. Memberikan leaflet pada ibu untuk
menambah pengetahuan pada ibu
G. Evaluasi
Tanggal Masalah Kesehatan Evaluasi
9-3-2019 Kurangnya pengetahuan S : Ibu mampu menjelaskan pengertian,
ibu tentang pemberian keuntungan dan kerugian dari MP-
MP-ASI ASI
O:-
A : Masalah teratasi sebagian
P : -Berikan Leaflet tentang MP-ASI agar
tidak lupa mengenai penyuluhan yang
sudah diberikan.
28
CATATAN PERKEMBANGAN
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
29
30
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian data sampai evaluasi, maka dapat
disimpulkan :
1. Keluarga Ny “S” termasuk keluarga sejahtera karena rumah yang
ditempati adalah milik sendiri dan penghasilan per bulan sudah mencukupi
kebutuhan keluarga.
2. Masalah yang ditemukan pada keluarga Ny. “S”yaitu kurangnya
pengetahuan ibu tentang pemberian MP-ASI.
3. Setelah dilakukan intervensi dari masalah yang ada, keluarga Ny. “S”dapat
mengerti pengertian, keuntungan dan kerugian MP-ASI.
B. Saran
Pemberian penyuluhan / pendidikan kesehatan secara berkala kepada
masyarakat pada umumnya dan keluarga pada khususnya, baik secara
kelompok maupun pendekatan kekeluargaan sangat dibutuhkan guna
menambah informasi atau mengingat kembali kesehatan yang lebih mengena
pada masyarakat dengan dibantu pihak-pihak lain yang bersangkutan
31
DAFTAR PUSTAKA
Hari, Tanggal Masalah Tempat Kegiatan Hasil Yang Ingin Sasaran Oleh
Dicapai
Senin, 09 April Kurangnya Rumah Ny. S Melakukan Tercapainya data Ny. S Mahasiswa
2019 pengetahuan Ny. pendataan di yang akurat
Jam 16.00 WITA S tentang MP ASI rumah secara door tentang
to door pengetahuan
dalam pemberian
MP ASI
Melakukan Tercapainya Ny. S Mahasiswa
penyuluhan atau pengetahuan Ny.
bimbingan di S tentang MP ASI
rumah secara
door to door
dengan media
leafleat tentang :
1. Pengertian MP
ASI
2. Tujuan
pemberian MP
ASI
3. Manfaat
pemberian MP
ASI
4. Mampu
memahami
Syarat
Pemberian MP
ASI
4
5. Mampu
memahami
Kandungan
Gizi MP ASI
yang baik
sesuai umur
bayi
6. Mampu
memahami
Kandung
menu
pendamping
ASI
L
A
M
P
I
R
A
N
GENOGRAM
Tn. S
Ny. K
An. N By. M
Tn. S
: Laki-laki (Kepala Keluarga)
Ny. K
: Perempuan (Ibu)
An. N
: Anak (Umur 9 tahun)
By. M
: Bayi (Umur 7 bulan)
DENAH RUMAH
6m
Dapur
Ruang Tamu
TERAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENGETAHUAN MENGENAI MP ASI
IV. Metode
Ceramah dan Tanya jawab
V. Media
Leaflet
VI. Pengorganisasian
Penyaji :
Observer :
Moderator :
Fasilitator :
memahami
kandungan Gizi
MP ASI sesuai
umur bayi ,
Mampu
memahami menu
kandungan MP
ASI.
3 Evaluasi, Tanya 10 Memberi kesempatan mengutarkan
jawab, menit untuk bertanya pertanyaan
kesimpulan dan Evaluasi mendengarkan
penutup mengambil
kesimpulan
salam penutup
VIII.Sumber
1. http://matakuliah semester III MPASi/Variasi-MPASI-Makanan-
Pendamping-ASI-makanan-bayi-padat-untuk-Bayi-Anda.com//
2. Suliha, U. dkk.2011. Pendidikan Kesehatan dalam
Keperawatan.Jakarat:Penerbit Buku Kedokteran (EGC)
3. Wudjaja H.A.W.2010. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta:Pt.
Rineka Cipta
IX.Evaluasi
Evaluasi dilakukan dengan melihat proses selama penyuluhan dan
evaluasi hasil berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan.
Banjarbaru, 14 April 2019
Mengetahui
(.........................................) (Kelompok)
MATERI PENYULUHAN
OLEH :
pengolahan yang singkat
- Memenuhi kebutuhan bayi terhadap
4. Makanan pendamping ASI hendaknya
zat-zat gizi untuk keperluan
mengandung protein
pertumbuhan dan perkembangan bayi
5. Susunan hidangan sesuai dengan pola
yang tidak dapat dicukupi ASI
AKADEMI KEBIDANAN BANUA BINA HUSADA menu seimbang, bahan makanan yang
- Menanamkan kebiasaan makan yang
BANJARBARU tersedia dan kebiasaan makan
2019 baik dan bergizi dan mengajarkan anak
4
6. Bentuk dan porsi disesuaikan dengan 2. Buah-buahan (Sari jeruk, sari tomat, diberikan terakhir. Sedangkan telur
selera serta daya terima bayi dan pada usia 6 bulan sudah dapat diberikan pada usia 6 bulan
7. Makanan harus bersih dan bebas dari diberikan papaya atau pisang) 4. Sebaiknya jangan memaksa bayi,
kuman 3. Biskuit berikan saat bayi lapar
4. Kue lembek
DAMPAK PEMBERIAN MP-ASI
5. Bubur susu TERLALU DINI
6. Nasi tim 1. Gangguan menyusui
CARA PEMBERIAN MP-ASI 2. Beban ginjal yang berlebih
3. Alergi terhadap makanan
1. Berikan secara hati-hati, sedikit demi 4. Gangguan pengaturan selera makan
sedikit dari bentuk encer ke bentuk 5. Bahan makanan yang merugikan dapat
yang lebih kental berbahaya bagi bayi.
2. Makanan baru diperkenalkan satu-
JENIS-JENIS MAKANAN
PENDAMPING ASI persatu
1. Makanan utama yaitu ASI dan 3. Makanan yang mudah menimbulkan
pengganti ASI atau susu formula alergi yaitu sumber protein hewani
5