Makalah PPK Kelompok 1 Sejarah Pendidikan Dan Pelayanan Bidan Di Indonesia
Makalah PPK Kelompok 1 Sejarah Pendidikan Dan Pelayanan Bidan Di Indonesia
Makalah PPK Kelompok 1 Sejarah Pendidikan Dan Pelayanan Bidan Di Indonesia
Disusun Oleh :
KELOMPOK I
1. Adelia Falih
2. Adhelia Sarahdilla P.A
3. Adinda Nurul Jannah
4. Aisyah Nur Aulia Akbar
5. Andini Desma Hidayanti
6. Annisa Laura Pradhana
7. Aqila Wafa
8. Aqmarina Ramadhanti
9. Ardella Putri Yuwono
PRODI KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan Yang Maha Esa sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Judul makalah ini adalah Sejarah
Bidan, Pendidikan Bidan dan Pelayanan Kebidanan di Indonesia. Isi makalah ini
tentang apa saja sejarah bidan, penjelasan mengenai pendidikan seorang bidan
serta pelayanan dan pertolongan apa saja yang harus dilakukan oleh bidan di
Indonesia.
Makalah ini kami susun dengan maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi Mata Kuliah Pengantar Praktik Kebidanan, selain itu tujuan
lainnya adalah untuk menambah wawasan pengetahuan dan referensi lain selain
buku panduan khususnya untuk seluruh mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Jakarta dan secara umumnya untuk seluruh masyarakat.
Kami menyadari seluruhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
Penyusun
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum..................................................................................................5
1.1.2 Tujuan Khusus.................................................................................................6
1.4 Manfaat........................................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
2.1 Pengertian Bidan..........................................................................................................7
2.2 Sejarah Bidan di Indonesia..........................................................................................8
2.3 Pendidikan Bidan di Indonesia....................................................................................9
2.1.1 Jenis Pendidikan Kebidanan...............................................................................9
2.1.2 Mata Kuliah Pendidikan Kebidanan.................................................................10
2.1.3 Gelar Akademik dan Profesi Bidan..................................................................11
2.1.4 Perkembangan Bidan di Indonesia...................................................................11
2.4 Pelayanan Kebidanan di Indonesia............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
4|Page
Hal ini menunjukan status kesehatan ibu di Indonesia masih dibawah harapan
dimana target Millennium Development Goals (MDGs) yaitu tahun 2015 AKI
sebesar 102 per 100.000 KH. Target MDGs dalam menurunkan AKB pada tahun
2015 sebesar 23 per 1.000 KH, sedangkan AKB di Indonesia berdasarkan hasil
SUPAS tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 22,23 per 1.000 KH
dibandingkan hasil SDKI tahun 2012 AKB sebesar 32 per 1000 KH (Kemenkes
R.I., 2017).
Upaya yang di lakukan pemerintah untuk menurunkan AKI dan AKB yaitu
setiap ibu mampu mengakses pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas seperti
pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan pasca persalinan bagi
ibu dan bayi, perawatan khusus dan rujukan jika mengalami komplikasi, serta
pelayanan keluarga berencana (Kemenkes R.I, 2017).
1.3 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengetahuan bagaimana peran dan fungsi bidan
sebenarnya dan bisa menerapkan langsung saat menangani masyarakat
umumnya terutama di Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi
Kebidanan FKK UMJ.
5|Page
a. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Sejarah Bidan di
Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
b. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Pendidikan Bidan di
Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
c. Untuk mengetahui Pengetahuan mengenai Pelayanan Kebidanan
di Indonesia pada mahasiswa tingkat I di Prodi Kebidanan FKK
UMJ.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa Kebidanan
Makalah ini dapat digunakan untuk menambah ilmu pengetahuan
mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya sebagai acuan
pembelajaran.
2. Bagi Petugas Kesehatan
Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi petugas kesehatan
khususnya Bidan dalam menerapkan praktik klinik lebih baik lagi untuk
masyarakat sekitar.
6|Page
BAB II
PEMBAHASAN
7|Page
Seorang bidan mempunyai tugas penting dalam konseling dan pendidikan
kesehatan, tidak hanya kepada perempuan, tetapi juga kepada keluarga dan
masyarakat.
Kegiatan ini mencakup pendidikan antenatal dan persiapan menjadi orang tua
serta dapat meluas pada kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau kesehatan
reproduksi dan memberikan asuhan kepada anak.
Berawal pada tahun 1807, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian
Bayi (AKB) tinggi saat pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Karena
proses persalinan yang dibantu oleh dukun beranak saat itu masih minim
pengetahuan tentang persalinan bersih dan aman. Maka Gubernur Jendral
8|Page
Hendrik William Deandels melatih para dukun dalam pertolongan persalinan.
Tetapi pada saat itu pelayanan kesehatan hanya diberikan kepada orang-orang
Belanda yang berada di Indonesia.
Lalu pada tahun 1849, mulai dibuka sekolah kedokteran, Pendidikan Dokter
Jawa di Batavia (RSAD Gatot Soebroto). Dan pada tahun 1851 dibuka pendidikan
Bidan bagi wanita pribumi di Batavia oleh dokter militer Belanda (Dr. W Bosch),
yang lulusannya bekerja di RS dan masyarakat. Dan dari saat itu pelayanan
kesehatan ibu dan anak dilakukan oleh dukun dan bidan. Namun Pendidikan ini
tidak berlangsung lama karena kurangnya peserta didik. Setahun kemudian
diadakan pelatihan secara formal untuk Bidan agar dapat meningkatkan kualitas
pertolongan persalinan.
9|Page
D. Program Studi (Prodi) Ilmu Kebidanan di beberapa Universitas.
Pada Tahun 1996, jenjang pendidikan kebidanan terendah pertama kali dibuka
di perguruan tinggi di Indonesia yakni diploma III Kebidanan. Pendidikan
kebidanan juga tersedia pada jenjang Diploma IV yang disebut sebagai Bidan
Pendidik.
10 | P a g e
2.1.3 Gelar Akademik dan Profesi Bidan
Lulusan Diploma III Kebidanan bergelar A.Md.Keb. (Ahli Madya
Kebidanan)
Lulusan Diploma IV Bidan Pendidik bergelar S.S.T. (Sarjana
Sains Terapan)
Lulusan S1 Terapan Kebidanan bergelar S.Tr.Keb. (Sarjana
Terapan Kebidanan)
Lulusan S1 Kebidanan bergelar S.Keb. (Sarjana Kebidanan)
Lulusan S2 Kebidanan bergelar M.Keb. (Magister Kebidanan)
Lulusan S2 Kebidanan Terapan M.Tr.Keb. (Magister Terapan
Kebidanan)
Lulusan Pendidikan Profesi Bidan bergelar Bd. (Bidan)
11 | P a g e
7. Tahun 1989 Crash Program Pendidikan Bidan dan Penempatan
Bidan di Desa.
8. Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan B, Akademi Keperawatan
(AKPER) + 1 tahun hanya 2 Angkatan.
9. Tahun 1993 Program Pendidikan Bidan C, SMP + 3 tahun di 11
Provinsi. Pada Kongres VIII IBI di Surabaya, IBI mengeluarkan
rekomendasi agar dasar pendidikan bidan di SMU agar bisa
diperjuangkan.
10. Tahun 1994 Program Bidan PTT.
11. Tahun 1996 Dibuka DIII Kebidanan.
12. Tahun 2000 Dibuka Program D-IV Bidan Pendidik.
13. Tahun 2006 Dibuka S2 Kebidanan di Fakultas Kedokteran
Universitas Padjajaran.
14. Tahun 2008 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga.
15. Tahun 2009 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya.
16. Tahun 2011 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Andalas Padang
dan Universitas Brawijaya Malang.
17. Tahun 2012 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Hassanudin
Makassar.
18. Tahun 2013 Dibuka S1 + Profesi Kebidanan di Universitas Andalas
Padang.
19. Tahun 2014 Dibuka S2 Kebidanan di Universitas Aisyiyah
Yogyakarta.
20. Hingga Tahun 2018 sudah berdiri 32 Program Studi Profesi Bidan.
12 | P a g e
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga, sesuai dengan
kewenangan dalam rangka tercapainya keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Sasaran pelayanan kebidanan adalah individu, keluarga, dan masyarakat
yang meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan
pelayanan kebidanan dapat dibedakan menjadi :
A. Layanan Primer
Layanan Primer adalah layanan bidan yang sepenuhnya menjadi tanggung
jawab bidan.
B. Layanan Kolaborasi
Layanan Kolaborasi adalah layanan yang dilakukan oleh bidan sebagai
anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara bersamaan atau sebagai
salah satu dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan.
C. Layanan Rujukan
Layanan Rujukan adalah layanan yang dilakukan oleh bidan dalam rangka
rujukan ke sistem layanan yang lebih tinggi atau sebaliknya, yaitu
pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam menerima rujukan dari dukun
yang menolong persalinan, juga layanan yang dilakukan oleh bidan ke
tempat atau fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horizontal maupun
vertical atau meningkatkan keamanan dan kesejahteraan ibu serta bayinya.
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kesimpulasn dari makalah ini bahwa, Bidan adalah seorang perempuan
yang lulus dari pendidikan bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan
kualifikasi untuk deregister, sertifikasi, dan atau secara sah mendapat lisensi
untuk menjalankan praktik kebidanan.
3.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami paparkan, Besar harapan kami
makalah ini dapat bermanfaat bagi kalangan banyak. Saran dari kami, semoga
Sejarah-sejarah, Pendidikan serta Pelayanan Kebidanan di Indonesia selalu
terkenang di mata masyarakat, sehingga kami para bidan siap membantu dan
melayani masyarakat di seluruh Indonesia.
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
15 | P a g e