Pedoman Sistem Manajemen Data

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN

PENGUKURAN DATA MUTU

RUMAH SAKIT HERMINA GALAXY


TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat maka sistem nilai dan
orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai cenderung menuntut pelayanan
umum yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu termasuk pula pelayanan kesehatan. Dengan
semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas mutu pelayanan tadi maka fungsi pelayanan
kesehatan termasuk pelayanan dalam rumah sakit secara bertahap perlu terus ditingkatkan agar
menjadi lebih efektif dan efisien serta memberi kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun
masyarakat.
Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit bergantung pada hasil analisis data dan
informasi yang terintergrasi. Dan tentunya diperlukan teknologi berupa system manajemen yang
dapat mengintergasikan seluruh data yang diperlukan guna menilai pencapaian program PMKP di
rumah sakit.
Dalam panduan ini diuraikan dengan detail tentang lingkup sistem manajemen data mutu dan
bagaimana pelaksanaannya, siapa yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan sampai dengan
tahap publikasi data.
Semoga Panduan Sistem Manajemen Pengukuran Data Mutu Terintegrasi ini dapat menjadi
pegangan untuk semua unit kerja terkait di Rumah Sakit dan bermanfaat sesuai dengan tujuannya.

Bekasi, 30 Oktober 2017

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………. ii
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG KEBIJAKAN SISTEM MANAJEMEN
DATA PENGUKURAN MUTU TERINTERASIDI RS HERMINA PALEMBANG …. iii
KEPUTUSAN DIREKTUR TENTANG PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN
PENGUKURAN DATA PENGUKURAN MUTU TERINTEGRASI DI RS HERMINA

GALAXY ............................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 – 3
BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ...................................................... 4 – 6
BAB III VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT .............................. 7
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ............................................ 8
BAB V STRUKTUR ORGANISASI BIDANG MUTU DAN AKREDITASI .......... 9 – 23
BAB VI TATA HUBUNGAN KERJA ......................................................................... 24 – 28
BAB VII KEGIATAN MANAJEMEN DATA...............................................................................31
A. Pengumpulan & Pencatatan Data Mutu ................................................... 31
B. Pelaporan .................................................................................................. 32 – 37
C. Analisis Data Indikator ............................................................................. 37
D. Validasi Data ............................................................................................. 39
E. Feedback ................................................................................................... 40
F. Publikasi Data........................................................................................... 40
G. Dokumentasi ............................................................................................. 41
BAB XI PENUTUP ...................................................................................................... 42

ii
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
Scanned with CamScanner
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran fungsi klinis dan fungsi manajemen di rumah sakit akan menghasilkan
akumulasi data serta informasi. Untuk memahami seberapa baik kemampuan rumah sakit
bergantung pada hasil analisis data dan informasi yang terkumpul dibanding rumah sakit
lain.
Rumah Sakit Hermina Galaxy memiliki pelayanan yang cukup kompleks, sehingga
dibutuhkan teknologi serta staf yang mempunyai kompetensi mengelola data. Rumah Sakit
Hermina Galaxy memahami prioritas pengukuran dan perbaikan sebagai dukungan yang
penting. Mereka memberikan dukungan secara konsisten sesuai dengan sumber daya
rumah sakit dan peningkatan mutu.

Oleh karena itu, Rumah Sakit Hermina Galaxy memiliki sistem manajemen data yang
didukung dengan teknologi informasi mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis,
validasi, serta publikasi data untuk internal rumah sakit dan eksternal rumah sakit.
Publikasi data juga tertap harus memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Adapun data yang wajib dimasukan ke dalam Sistem
Manajemen Mutu terintergrasi data indikator mutu unit, indikator mutu rumah
sakit/indikator prioritas, pelaporan insiden keselamatan pasien, hasil monitoring kinerja
stafklinis/ pencapaian penerapan kepatuhan clinical pathway, kejadian kecelakaan kerja,
dan budaya keselamatan. Sistem manajemen data di rumah sakit hermina Galaxy
menggunakan semi elektronik selain sistem manual sehingga diharapkan dapat
memudahkan dalam mengelola data mutu terintregasi.

B. Definisi

a. Input merupakan sekumpulan data mentah dalam organisasi maupun di luar


organisasi untuk di proses dalam suatu sistem.
b. Processing merupakan konversi/pemindahan, manipulasi dan analisis input
mentah menjadi bentuk yang lebih berarti bagi manajemen
c. Output merupakan distribusi informasi yang sudah di proses ke anggota organisasi
dimana output tersebut akan digunakan.

1
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang mempunyai arti
dan bermanfaat bagi manusia. Informasi merupakan interpretasi data yang disajikan dengan
cara yang berarti dan berguna.
Data merupakan merupakan fakta atau gambaran mentah (business facts) yang
menunjukkan peristiwa yang terjadi dalam organisasi dan lingkungan fisik yang
dikumpulkan melalui serangkaian prosedur.

C. Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup panduan sistem manajemen data adalah sebagai berikut:
1) Pengumpulan & Pencatatan data indikator
2) Pelaporan
3) Analisis data indikator
4) Validasi
5) Feedback
6) Publikasi

D. Kebijakan

1. Keputusan Direktur Nomor 538/KEP-DIR/RSHGLX/X/2017 Tentang Sistem


Manajemen Data Pengukuran Mutu Terintergrasi di Rumah Sakit Hermina Galaxy.

2. Keputusan Direktur Nomor 539/KEP-DIR/RSHGLX/X/2017 Tentang Pedoman


Sistem Manajemen Data Pengukuran Mutu Terintergrasi di Rumah Sakit Hermina
Galaxy.

E. Penjelasan Kebijakan
Kebijakan Umum:
Rumah sakit menyediakan teknologi dan dukungan lainnya untuk mendukung sistem
manajemen data pengukuran mutu terintegrasi sesuai dengan perkembangan teknologi
informasi.

Kebijakan Khusus:
b. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem manajemen data program PMKP yeng
terintegrasi meliputi data indikator mutu, indikator prioritas rumah sakit, data

2
dari pelaporan insiden keselamatan, data hasil monitoring kinerja staf klinis, data
hasil pengukuran budaya keselamatan pasien;
c. Integrasi seluruh data yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi
tidak terlepas dari fasilitas dan teknologi untuk menerapkan sistem manajemen
data;
d. Untuk pengolahan data indikator mutu menggunakan sistem olah data sederhana
yaitu dengan program Microsoft Excel dan SPSS;
e. Publikasi informasi indikator mutu menggunakan teknologi internet melalui
website RS Hermina Galaxy, Website Resmi dan SISMADAK.

3
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH
1. HERMINA HOSPITAL GROUP
Rumah Bersalin Djatinegara (RB. Djatinegara) merupakan cikal bakal dari sejarah
perkembangan HERMINA HOSPITAL GROUP. Terletak di Jl. Raya Jatinegara Barat
No. 126, Jakarta Timur dan didirikan pada tahun 1967 atas prakarsa Ibu Hermina
Soelaiman dengan kapasitas awal tempat tidur perawatan sebanyak 7 (tujuh) buah.

Tahun 1970, Ibu Hermina melakukan kerjasama dengan Dr. dr. Boediono Wibowo,
SpOG untuk mengembangkan fasilitas perawatan dimana kapasitas tempat tidur
bertambah menjadi 13 (tiga belas) buah dan pada tahun tersebut nama RB. Djatinegara
berganti menjadi RB. HERMINA.

Untuk meningkatkan kinerja RB. HERMINA, maka bergabunglah beberapa dokter


spesialis sebagai provider awal RB. HERMINA. Tahun 1983 terbentuklah Yayasan
Hermina sebagai pemilik izin operasional RB. HERMINA yang kemudian pada tahun
1985, tepatnya 25 April 1985 ditingkatkan statusnya menjadi RSB. HERMINA.

Seiring semakin pesatnya pertumbuhan RSB. HERMINA, maka pada tahun 1992
terjadi peningkatan status kembali menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
HERMINA. Dan dalam upaya untuk memberikan kemudahan pelayanan kepada
masyarakat luas, RSIA HERMINA mengembangkan sayap ke beberapa wilayah di
kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) yang kemudian
berkembang hingga keluar Jabodetabek.

Sesuai surat keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor AHU-71.AH.01.06.tahun 2008 dan Akta Pendirian Perkumpulan Hermina
Hospital Group Nomor 15 tanggal 17 Desember 2007, disahkanlah nama perkumpulan
Hermina Hospital Group dimana semua RS/RSIA Hermina yang tadinya merupakan
cabang RSIA Hermina Grup menjadi anggota perkumpulan Hermina Hospital Group.

4
Tahun 2016 Hermina Hospital Group telah berusia 31 Tahun. Pada saat ini jumlah
anggota Hermina Hospital Group sebanyak 23 buah RSIA/RS Hermina (Jatinegara,
Podomoro, Bekasi, Depok, Daan Mogot, Bogor, Pasteur/Bandung, Galaxy/Semarang,
Tangkubanprahu/Malang, Sukabumi, Tangerang, Grand Wisata/Bekasi,
Arcamanik/Bandung, Galaxy, Palembang, Ciputat, Mekarsari, Serpong,
Banyumanik/Semarang, Solo, Ciruas, Yogya dan Bitung).

2. BERDIRINYA RS HERMINA GALAXY

Berdiri di lahan seluas 3.979 m2 dengan luas bangunan 5.698 m2 awalnya RS


HERMINA Galaxy merupakan bangunan Rumah Sakit Medika Galaxy yang terletak di
kawasan strategis kota Daerah Galaxy terletak di Jl. Gardenia Raya Blok BA. I No.
11 Grand Galaxy City, Bekasi Selatan. Setelah melakukan penjajakan dan studi
kelayakan, akhirnya Manajemen Hermina Hospital Group memutuskan untuk membeli
tanah dan bangunan tersebut serta manajemen RS Medika Galaxy. Hal ini disahkan
melalui Akta Pendirian Perusahaan No. 43 tanggal 15 Juli 2002 dimana status
kepemilikan menjadi hak PT. MEDIKALOKA GALAXY (swasta).

RS HERMINA Galaxy ditetapkan sebagai Rumah Sakit Kelas C sesuai Surat


Keputusan Kepala Walikota Bekasi No. 4451/04/DPMPTSP PPJU tanggal 05 Juni 2017
tentang Izin Operasonal Rumah Sakit Hermina Galaxy.

RS HERMINA Galaxy yang merupakan cabang ke-14 Hermina Hospital Group dengan
awal kapasitas rawat inap 50 TT (Tempat Tidur) dan saat ini telah berkembang menjadi
90 TT (Tempat Tidur) terdiri dari 61 TT dewasa dan anak 18 TT, 8 TT Perina serta 3
tempat tidur NICU/ICU/PICU.

Pengembangan RS masih akan berlangsung sesuai dengan master plan RS bahwa


direncanakan kapasitas tempat tidur akan menjadi 110 TT.

B. DATA UMUM RUMAH SAKIT

Nama Rumah Sakit : RS Hermina Galaxy

Nomor Kode RS 3216389

Kelas Rumah Sakit :C

5
Alamat Rumah Sakit : Jl. Gardenia Raya Blok BA. I No. 11
Grand Galaxy City, Bekasi Selatan 17147
Telp. (021) 822 2525 Fax. (021) 824 14130
Email : [email protected]

Jumlah Tempat Tidur 110


Suite Room : 1
SVIP 6
VIP 10
KLS I 19
KLS II 15
KLS III 28
Perina 8
NICU 1
ICU/PICU : 2

Luas Lahan/Tanah RS : 3.979 m2

Luas Bangunan : 5.698 m2

Pemilik/Pengelola : PT. MEDIKALOKA GALAXY

Kabupaten/Kota/Provinsi : BEKASI SELATAN / BEKASI / JAWA BARAT

6
BAB III
VISI, MISI, MOTTO DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

A. VISI
Menjadikan Rumah Sakit Hermina Galaxy sebagai rumah sakit yang tumbuh, sehat dan
terkemuka di wilayah cakupannya dengan unggulan pelayanan kesehatan ibu dan anak
serta mampu bersaing di era globalisasi.

B. MISI
1. Melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasien
2. Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar mampu memberikan
pelayanan yang profesional
3. Melakukan pengelolaan rumah sakit secara profesional agar tercapai efisiensi dan
efektifitas yang tinggi

C. MOTTO
Mengutamakan mutu pelayanan dan keselamatan pasien

D. TUJUAN
1. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara preventif, promotif, kuratif
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyuluruh.
2. Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat.

7
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

8
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BIDANG MUTU & AKREDITASI

Bidang Mutu dan Akreditasi adalah jajaran stuktural di bawah Direktur serta bertanggung
jawab kepada Direktur Rumah Sakit Hermina Galaxy, yang bertugas agar tujuan
pengawasan mutu di rumah sakit berjalan dengan baik.
Bidang Mutu dan Akreditasi terdiri dari Manajer Mutu dan Akreditasi, Urusan Mutu &
Risiko dan Urusan Akreditasi.
1. Struktur Organisasi Bidang Mutu dan Akreditasi

STRUKTUR ORGANISASI BIDANG MUTU DAN AKREDITASI


RS HERMINA GALAXY

DIREKTUR
RS HERMINA GALAXY

MANAJER MUTU DAN


AKREDITASI

PJ MUTU UNIT

URUSAN MUTU DAN RISIKO URUSAN AKREDITASI

2. Tugas Pokok Bidang Mutu dan Akreditasi


Tugas Pokok Bidang Mutu dan Akreditasi adalah sebagai berikut :
a. Sebagai motor penggerak penyusunan program PMKP di Rumah Sakit
Hermina Galaxy.
b. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program PMKP di unit kerja.
c. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan unit pelayanan dalam
memilih prioritas perbaikan, pengukuran indikator mutu, dan meindaklanjuti
hasil pencapaian indikator.

9
d. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas program
ditingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit secara
keseluruhan.
e. Menentukan profil indikator mutu, metode analisa dan validasi data dari data
indikator mutu yang dikumpulkan dari seluruh unit kerja dirumah sakit
f. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data, menentukan jenis data dan
dan serta bagaimana alur data dan pelaporan dilaksanakan.
g. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terkait serta
menyampaikan masalah terkait pelaksanaan program mutu dan keselamatan
pasien.
h. Terlibat secara penuh dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PMKP.
i. Bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan masalah-masalah mutu secara
rutin kepada semua staf.
j. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan penerapan program
PMKP.

10
BAB VI
URAIAN JABATAN

A. Uraian Jabatan Direktur


1 NAMA JABATAN : Direktur
2 JENIS DAN KEDUDUKANJABATAN
a. Jenis Jabatan : Struktural

b. Atasan Langsung : Direktur PT. Medikaloka Galaxy

c. Bawahan Langsung a. Wakil Direktur Medis


:
b. Wakil Direktur Umum
c. Komite Medis
d. Komite Keperawatan
e. Satuan Pengawas Internal (SPI)
f. TI RS
g. Sekretaris RS
h. Manajer Mutu dan Akreditasi
i. Manajer Marketing
j. Manajer Pelayanan JKN
3 HUBUNGAN KERJA
a. Internal : Semua Bidang dan Bagian

b. Eksternal : a. Dinas Kesehatan & Dinas terkait mutu pelayanan RS


b. Organisasi Profesi
c. Perusahaan
d. Asuransi
4 TUGAS POKOK : Mengelola dan mengendalikan kegiatan yang terkait
pelayanan di RS. Hermina Galaxy
5 TANGGUNG JAWAB : 1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan,
pengawasan dan pengelolaan RS
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
peningkatan mutu dan keselamatan pasien di RS
3. Bertanggung jawab dalam menjalankan operasional
RS dengan berpedoman pada peraturan perundang –
undangan
4. Bertanggungjawab dalam menjamin kepatuhan RS

11
terhadap peraturan perundang – undangan
5. Bertanggung jawab dalam menindaklanjuti terhadap
semua laporan hasil pemeriksaan badan audit
eksternal
6 URAIAN TUGAS : A. Sebagai Pimpinan Rumah Sakit :
1 Mengetahui dan memahami semua peraturan
perundang – undangan terkait dengan rumah sakit
2 Memelihara tata tertib, disiplin dan tegaknya
peraturan di lingkungan RS Hermina Galaxy
3 Mengendalikan semua usaha, pekerjaan dan
kegiatan secara berhasil guna dan berdaya guna
demi terselenggaranya fungsi-fungsi rumah sakit
secara optimal.
4 Memperhatikan, memelihara dan mengawasi
kelancaran dukungan logistik dan administrasi
untuk pelaksanaan tugas rumah sakit dan
karyawannya.
5 Memperhatikan dan memelihara kesejahteraan
karyawan.
B. Sebagai Pembina Fungsi Rumah Sakit :
1. Menyelenggarakan, membina dan mengendalikan
kegiatan perumahsakitan sesuai dengan visi, misi,
motto dan tujuan RS Hermina Galaxy
2. Menjabarkan dan melaksanakan kebijakan Direksi
PT. Medikaloka Galaxy dalam program kerja
Rumah Sakit.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta
mengendalikan program kegiatan rutin, program
peningkatan mutu dan program pengembangan dari
masing-masing bidang atau bagian Rumah Sakit.
4. Merencanakan, mengawasi dan mengendalikan
rekruitmen dan pembinaan SDM Rumah Sakit.

12
5. Merencanakan, mengawasi dan mengendalikan
kebutuhan sarana, prasarana dan fasilitas Rumah
Sakit.
6. Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya
sistem dan prosedur kerja dalam rangka kegiatan
perumahsakitan.
7. Menjamin kepatuhan staf RS dalam implementasi
semua regulasi RS yang telah ditetapkan dan
disepakati bersama
8. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan teknis
dan administrasi pelayanan di semua bidang atau
bagian Rumah Sakit.
9. Direktur RS Hermina diangkat dengan surat
keputusan dari dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur PT. Medikaloka Galaxy
7 WEWENANG : 1. Memberikan masukan/usulan kepada Direksi PT.
Medikaloka Galaxy untuk pengembangan RS
2. Memberikan masukan/usulan kepada Direksi PT.
Medikaloka Galaxy untuk pengembangan peningkatan
mutu dan keselamatan pasien di RS.
3. Menginstruksikan Ketua Komite Medik untuk
melakukan proses kredensial staf medis.
4. Melakukan pembinaan terhadap bawahannya.
5. Menilai prestasi kerja wakil direktur umum dan wakil
direktur medis.
6. Menetapkan regulasi RS
7. Menetapkan proses untuk mengelola serta
mengendalikan sumber daya manusia dan keuangan
sesuai dengan peraturan perundang - undangan
8 SYARATAN JABATAN
4. Pendidikan Formal : dr/drg S2 Manajemen
1) Diklat Direktur RS
5. Pendidikan Non Formal :
2) Diklat Manajemen RS
6. Masa Kerja :

13
1. Dokter/ Dokter gigi : 17 tahun
:
7. Pengalaman Jabatan 2. S2 : 15 tahun
: Pernah menjabat sebagai Wakil Direktur di RS
8. Persyaratan Lain
Hermina atau Direkur RS lain
: Telah memenuhi kompetensi sebagai Direktur

B. Uraian Jabatan Manajer Mutu dan Akreditasi


1. NAMA JABATAN : Manajer Mutu dan Akreditasi
2. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan Struktural
b. Atasan Langsung : Direktur RS Hermina
c. Bawahan Langsung : 1. Kepala Urusan Mutu
: 2. Kepala Urusan Akreditasi
3. HUBUNGAN KERJA
a. Internal : 1. Direktur RS
2. Wakil Direktur Meds & Wakil Direktur Umum
3. Sekretaris RS
4. TI RS
5. Komite Medik
6. Komite Keperawatan
7. Manajer Bidang/Bagian
8. Kaur/Kaints/Kapel/Kaperu
9. PJ. Mutu Unit
10. Tim KPRS
11. KOMITE PPI
12. Tim K3RS
13. Tim PKRS
14. Tim Regulasi
15. Tim Komite Etik RS
b. Eksternal : 1. Dinas Kesehatan dan Dinas/Instansi terkait
2. Komite Akreditasi Rumah Sakit
3. KNKP
4. Tim/Komite PMKP di RS Wilayah Cakupan/Jejaring

14
4. TUGAS POKOK : Membantu Direktur dalam pengelolaan perumahsakitan
dalam pengendalian mutu (klinis & manajemen) dan
pengawasan kegiatan Akreditasi di RS Hermina Galaxy
5. TANGGUNG JAWAB : Terlaksana koordinasi program pengendalian mutu (Klinis
dan Manajemen) dan kegiatan peningkatan mutu rumah
sakit
Terlaksana koordinasi kegiatan program manajemen risiko
(klinis dan manajemen)
Terlaksana program akreditasi (Pokja Bidang Medis,
Keperawatan dan Manajemen) dan pengawasan kegiatan
akreditasi sampai selesai survei
Pembinaan sumber daya manusia, fasilitas, material dan
sistem prosedur Bidang Mutu dan Akreditasi
Terlaksananya komunikasi yang efektif terkait masalah –
masalah mutu secara rutin kepada semua staf di Rumah
Sakit.
6. URAIAN TUGAS : 1. Mengerakan penyusunan program PMKP rumah sakit.
2. Melakukan monitoring dan memandu penerapan
program PMKP di unit kerja
3. Membantu dan melakukan koordinasi dengan pimpinan
unit pelayanan dalam memilih prioritas perbaikan,
pengukuran mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti
hasil capaian indikator.
4. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan
prioritas program di tingkat unit kerja serta
menggabungkan menjadi prioritas rumah sakit secara
keseluruhan. Prioritas program rumah sakit ini harus
terkoordinasi dengan baik dalam pelaksanaannya.
5. Menentukan profil indikator mutu, metode analisis dan
validasi data dari data indikator mutu yang dikumpulkan
dari seluruh unit kerja di rumah sakit.
6. Menyusun formulir untuk mengumpulkan data,
menentukan jenis data, serta bagaimana alur data dan

15
pelaporan dilaksanakan.
7. Menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak
terkait serta menyampaikan masalah terkait pelaksanaan
program mutu dan keselamatan pasien
8. Membuat perencanaan pengelolaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan PMKP dan melakukan koordinasi kegiatan
pendidikan dan pelatihan PMKP
9. Mengkomunikasikan masalah masalah mutu secara rutin
kepada staf
10. Menyusun regulasi terkait dengan pengawasan dan
penerapan program PMKP
11. Merencanakan dan mengawasi kebutuhan tenaga,
sarana, prasarana dan fasilitas Bidang Mutu dan
Akreditasi.
12. Melaksanakan pengawasan pengelolaan dan
pengendalian mutu meliputi kegiatan survei, analisa dan
evaluasi mutu serta pengendalian risiko meliputi
identifikasi, analisa, penanganan risiko, implementasi
dan monitoring.
13. Mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan kegiatan
akreditasi meliputi kesiapan dokumen dan implementasi,
bimbingan serta survei akreditasi.
14. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan
administrasi Bidang Mutu dan Akreditasi.
15. Membuat dan menyusun program kegiatan dan anggaran
serta rencana kerja Bidang Mutu dan Akreditasi.
16. Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya SPO dan
kebijakan Bidang Mutu dan Akreditasi.
17. Melakukan analisa bersama – sama dengan Pimpinan
Unit Kerja dan Manager Bidang/Bagian terkait serta
melakukan evaluasi dan menyusun laporan Program
PMKP kepada Direktur RS Hermina .

16
18. Melakukan validasi data indikator mutu area klinis
sesuai dengan yang ditetapkan dalam kebijakan
pengelolaan PMKP.
19. Melakukan analisa, evaluasi dan menyusun laporan
kinerja Bidang Mutu dan Akreditasi sebagai masukan
kepada Direksi RS Hermina .
20. Melakukan analisis data, feedback data dan laporan
evaluasi kontrak yang telah diberikan dari Kepala Unit
/Kepala Instalasi.
7. WEWENANG : 1. Mengambil keputusan dalam mengendalikan program
dan kegiatan di bidang mutu & akreditasi.
2. Menilai kinerja Kepala Urusan (bawahan langsung) dan
memberi persetujuan penilaian kinerja karyawan bidang
mutu & akreditasi.
3. Memberikan masukan/usulan kepada Direktur RS untuk
Pengembangan Program PMKP
4. Memberikan masukan/usulan kepada Direktur RS untuk
Pengembangan Program Manajemen Risiko RS.
5. Memberikan masukan/usulan kepada Direktur RS untuk
pengembangan di Bidang Mutu & Akreditasi.
6. Memberikan masukan/usulan kepada Kepala
Unit/Kepala Instalasi atas evaluasi kontrak yang telah
diberikan.
8. PERSYARATAN JABATAN
a. Pendidikan Formal : Sarjana Manajemen Rumah Sakit atau sejenis dan atau
Sarjana Kesehatan
: Diklat/Workshop PMKP
b. Pendidikan Non Formal
Diklat/Workshop Manajemen Risiko
Diklat Manajemen Data dan Statistik
Diklat Manajer
c. Masa Kerja : 1) D3 : 10 tahun
:
2) S1 : 8 tahun
3) Dokter/ Dokter gigi : 4 tahun

17
4) S2 diluar tenaga dokter : 5 tahun
d. Pengalaman Jabatan
Pernah menjabat sebagai Ka.ur/ Kainst
e. Persyaratan Lain
Memenuhi kompetensi sebagai Manajer Mutu & Akreditasi

C. Uraian jabatan Urusan Mutu dan Risiko


1. NAMA JABATAN : Kepala Urusan Mutu & Risiko, Bagian Mutu & Akreditasi RS
2. JENIS DAN KEDUDUKAN JABATAN
a. Jenis Jabatan : Struktural
b. Atasan Langsung : Manajer Mutu & Akreditasi
c. Bawahan Langsung : 1. Staf Urusan Mutu
2. Staf Urusan Risiko
Pelaksana Urusan Mutu
3. HUBUNGAN KERJA
a. Internal : 1. Kepala Urusan Akreditasi, Bagian Mutu dan Akreditasi
2. Kepala Instalasi, Bidang Pelayanan Medis
3. Kepala Perawatan, Bidang Keperawatan
4. Kepala Instalasi, Bidang Penunjang Medis
5. Kepala Urusan, Bagian Marketing, Personalia, Keuangan dan
Penunjang Umum
b. Eksternal : 1. Staf Bidang Standarisasi dan Kinerja Dep. Mutu dan Akreditasi
PT. MH
2. Staf Bidang Pengendalian Mutu dan Risiko Dep. Mutu dan
Akreditasi PT. MH
Dinas/ Instansi terkait
4. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan program pengendalian mutu dan
manajemen risiko
5. TANGGUNG JAWAB : 1. Terlaksana koordinasi kegiatan program peningkatan mutu RS
dan manajemen risiko di RS
2. Pemberdayaan sumber daya manusia, fasilitas, material dan
sistem prosedur di Urusan Mutu dan Risiko
6. URAIAN TUGAS : 1. Melaksanakan program kerja Bagian Mutu & Akreditasi terkait
urusan Mutu dan Risiko
2. Mempersiapkan formulir untuk mengumpulkan data sesuai
dengan jenis data dan melaporkan data mutu ke Manajer Mutu

18
dan Akreditasi
3. Melakukan validasi data indikator mutu RS yang dikumpulkan
dari seluruh unit kerja di rumah sakit
4. Melaksanakan kegiatan survei peningkatan mutu RS
5. Melakukan pengawasan dan pengendalian terlaksananya regulasi
Bagian Mutu dan Akreditasi.
6. Membantu pelaksanaan program Keselamatan Pasien RS
(KPRS) dan program PPI bersama Manajer Mutu dan Akreditasi
serta Tim/ Komite terkait
7. Melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait terkait
program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien serta
program Manajemen Risiko
8. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
urusan Mutu dan Risiko
9. Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya regulasi Urusan
Mutu dan Risiko
10. Melaksanakan pengelolaan dan pengendalian risiko meliputi
identifikasi, analisa, penanganan risiko, implementasi dan
monitoring.
7 HASIL KERJA 1. Terlaksana program kerja Bidang Mutu & Akreditasi terkait
urusan Mutu dan Risiko
2. Terlaksana validasi sesuai rencana
3. Terlaksana survei peningkatan mutu
4. Terlaksana supervisi mutu unit
5. Terlaksana identifikasi risiko RS setiap tahun
6. Terlaksana risk grading RS setiap tahun
7. Tersusunnya FMEA minimal 1 pertahun
8. WEWENANG : 1. Mengkoordinasikan kegiatan program dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan di urusan mutu.
2. Menilai kinerja karyawan dan urusan mutu.
3. Memberikan masukan/usulan kepada Manajer Bidang Mutu dan
Akreditasi untuk mengembangkan di urusan mutu.
9. PERSYARATAN JABATAN

19
a. Pendidikan formal Sarjana Kesehatan/D3 Kesehatan
b. Pendidikan non formal 1. Diklat Kepala Urusan
2. Diklat Urusan Mutu
c. Masa kerja 3. Diklat Staf Risiko
1) D3 : 6 tahun
2) S1 : 4 tahun
d. Pengalaman jabatan 3) Dokter/ Dokter gigi : 3 tahun
e. Persyaratan lain Pernah menjabat sebagai staf pelaksana mutu dan atau risiko
1. Memenuhi kompetensi sebagai Kaper Mutu dan Risiko
2. Mampu menggunakan aplikasi office dan internet

D. Uraian Jabatan Urusan Akreditasi


1. NAMA JABATAN : Kepala Urusan Akreditasi, Bidang Mutu & Akreditasi RS
2. JENIS DAN KEDUDUKAN JABATAN
a. Jenis Jabatan : Struktural
b. Atasan Langsung : Manajer Mutu & Akreditasi
c. Bawahan Langsung : 1. Staf Urusan Mutu

2. Pelaksana Urusan Mutu

3. HUBUNGAN KERJA
a. Internal : 1. Kepala Urusan Mutu dan Risiko, Bagian Mutu & Akreditasi
2. Kepala Instalasi, Bidang Pelayanan Medis
3. Kepala Perawatan, Bidang Keperawatan
4. Kepala Instalasi, Bidang Penunjang Medis
5. Kepala Urusan, Bagian Marketing, Personalia, Keuangan dan
Rumah Tangga
b. Eksternal : 1. Staf Bidang Akreditasi Dep. Mutu dan Akreditasi PT. MH
2. Komisi Akreditasi RS (KARS)
4. TUGAS POKOK : Melaksanakan program dan mengawasi kegiatan akreditasi RS
(Pokja bidang Medis, Keperawatan dan Manajemen) Meliputi
Kesiapan dokumen dan implementasi, Bimbingan serta survey
Akreditasi.
5. TANGGUNG JAWAB : 1. Terlaksana Program Akreditasi untuk pokja bidang Medis,

20
Keperawatan dan Manajemen serta pengelolaan kegiatan
Akreditasi sampai selesai survey.
2. Pemberdayaan sumber daya manusia, Fasilitas material dan
sistem prosedur di Urusan Akreditasi.
6. URAIAN TUGAS : 1. Mengkoordinasikan program pengelolaan akreditasi (Pokja bidang
Medis, Keperawatan dan Manajemen) di rumah sakit.
2. Mengawasi & mengatur kegiatan akreditasi meliputi kesiapan
dokumen dan implementasi, bimbingan, telusur serta survei
akreditasi di rumah sakit.
3. Melaksanakan koordinasi kegiatan akreditasi dengan kelompok
kerja akreditasi dan bidang/bagian dalam pengelolaan kegiatan
akreditasi, termasuk telusur ke seluruh unit RS
4. Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
urusan akreditasi
5. Membantu dalam menyusun program kegiatan serta rencana kerja
bidang mutu dan akreditasi, khusus kegiatan urusan akreditasi
6. Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya regulasi urusan
akreditasi
7. Mengkoordinasikan kegiatan akreditasi dengan instalasi/ unit
terkait dalam implementasi kegiatan di lapangan.
8. Melakukan analisa, evaluasi dan menyusun laporan kinerja urusan
akreditasi sebagai masukan kepada Manajer Mutu &
Akreditasi
7 HASIL KERJA : 1. Terlaksana program pengelolaan akreditasi (Pokja bidang Medis,
Keperawatan dan Manajemen) di rumah sakit
2. Terlaksana kegiatan survei akreditasi dan verifikasi
3. Terlaksana kegiatan telusur akreditasi
8. WEWENANG : 1. Mengkoordinasikan kegiatan program dan mengawasi
pelaksanaan kegiatan di urusan akreditasi
2. Menilai kinerja karyawan di urusan akreditasi
3. Memberikan masukan/usulan kepada Manajer Mutu & Akreditasi
untuk pengembangan di urusan akreditasi
9. PERSYARATAN JABATAN

21
a. Pendidikan formal : 1. Sarjana Kesehatan,
2. D3 Keperawatan
b. Pendidikan non formal : 1) Diklat Kepala Urusan,
2) Diklat Urusan Akreditasi
c. Masa kerja : 1) D3 : 6 tahun
2) S1 : 4 tahun
3) Dokter/ Dokter gigi : 3 tahun
d. Pengalaman jabatan : Pernah menjabat sebagai staf pelaksana mutu dan Risiko
e. Persyaratan lain : 1. Memenuhi kompetensi sebagai Kepala Urusan Akreditasi
2. Mampu menggunakan aplikasi office dan internet

E. Uraian Jabatan PJ. Mutu Unit


1. NAMA JABATAN PJ Mutu Unit
2. JENIS DAN KEDUDUKAN
JABATAN :
a. Jenis Jabatan Fungsional
b. Atasan Langsung Kepala Unit (Kepala Instalasi/ Kepala Ruangan/ Kepala Unit)
c. Bawahan Langsung -
3. HUBUNGAN KERJA
a. Internal 1. Kepala Urusan Mutu Bagian Mutu dan Akreditasi
2. Kepala Urusan Akreditasi Bagian Mutu dan Akreditasi
3. Staf Risiko Bagian Mutu dan Akredirasi
4. Kepala Instalasi, Bidang Pelayanan Medis
5. IT Support
6. KOMITE PPI
b. Eksternal -
4. TUGAS POKOK Melakukan kegiatan pengumpulan data indikator mutu unit dan mutu
RS.
5. URAIAN TUGAS 1 Melakukan survei di unit kerja
2 Mendokumentasikan hasil survei pada worksheet yang telah
ditetapkan
3 Melakukan rekapitulasi hasil pengukuran indikator mutu
4 Melaporkan hasil pengukuran indikator mutu kepada atasan
langsung

22
6. HASIL KERJA 1. Terlaksana kegiatan survei di unit kerja
2. Terlaksana rekapitulasi hasil pengukuran indikator mutu
3. Terlaksana pelaporan hasil pengukuran indikator mutu
5. TANGGUNG JAWAB 1. Menjaga keabsahan data
2. Menjamin kelengkapan sarana untuk pengumpulan data
3. Menjaga kerahasian hasil pengumpulan data
7. WEWENANG 1. Mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan dan pelaporan data.
2. Memberikan masukan/usulan kepada atasan langsung terkait
kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
8. PERSYARATAN JABATAN Pendidikan formal : D3 Kesehatan dan D3 sesuai bidang kerja
Diklat manajemen data dan statistik,
Pendidikan non formal : PMKP.
Masa kerja : 3 Tahun di RS Hermina
Pengalaman jabatan : Sebagai PJ Shift
Persyaratan lain : 1. Menjalani sumpah untuk menjaga
rahasia medis
2. Mampu menggunakan aplikasi
office dan internet

23
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Hubungan Koordinasi Bidang Mutu dan Akreditasi:

Keterangan :

1. KOMITE MEDIK
a. Bidang Mutu dan Akreditasi menyiapkan data penilaian kinerja DPJP/Staf Medis yang
terkait aspek penilaiannya berkaitan dengan indikator mutu RS, antara lain :
 Data ketidaklengkapan Pengisian BRM
 Data keterlambatan DPJP dalam melakukan visite di RWI
 Data keterlambatan DPJP dalam memenuhi jadwal praktek di RWJ
 Data kejadian Insiden keselamatan pasien yang terkait dengan DPJP
 Data Pelaporan dugaan pelanggaran/dilema etik
b. Bidang Mutu dan Akreditasi berkoordinasi dengan Komite Medik membuat rencana
pelatihan/diklat :
 Manajemen Data, Analisa Data, Diklat PMKP untuk Tim Komite Medik dan KSM
 Diklat Tata Cara pengisian clinical pathway, pembuatan RCA, serta Management
Risiko Medis dan handling complain jika terjadi kasus gugatan hukum yang terkait
dengan aspek medis bagi staf medis.

24
c. Terlibat dalam pemilihan indikator mutu di tingkat RS dan menindaklanjuti capain
indikator mutu yang masih rendah
2. KOMITE KEPERAWATAN
a. Bidang Mutu berkoordinasi dengan Staf Mutu Komite Keperawatan memantau :
 Kepatuhan kelengkapan pengisian BRM terkait pengisian asuhan keperawatan
dan formulir lainnya yang harus diisi oleh tenaga keperawatan.
 Kepatuhan pelaksanaan ISKP di lapangan.
 Tindaklanjut terkait pelanggaran disiplin SPO khususnya ISKP.
b. Bidang Mutu dan Akreditasi menyiapkan data penilaian kinerja Staf Keperawatan
yang terkait aspek penilaiannya berkaitan dengan indikator mutu RS, antara lain :
 Data ketidaklengkapan Pengisian BRM
 Data kejadian Insiden keselamatan pasien yang terkait dengan Keperawatan
 Data Pelaporan dugaan pelanggaran/dilema etik
c. Bidang Mutu berkoordinasi dengan Komite Keperawatan membuat rencana
pelatihan/diklat sebagai tindaklanjut pemenuhan / peningkatan kompetensi staf
keperawatan terkait Mutu dan Keselamatan Pasien.
d. Terlibat dalam pemilihan indiaktor mutu di tingkat RS dan menindaklanjuti capain
indiakot mutu yang masih rendah.
3. IT RS
 Bidang mutu berkoordinasi dengan IT RS dalam hal pengajuan penambahan fasilitas
dan aplikasi/fitur terkait kebutuhan pengolahan data.
 Bidang mutu berkoordinasi dengan IT RS dalam hal penginputan dokumen Akreditasi
ke dalam sistem SISMADAK dan Sistem Manajemen Data yang digunakan di
lingkungan RS meliputi: Data Indikator Mutu Prioritas RS, Indikator Mutu Unit,
Insiden Keselamatan Pasien, Surveilans PPI, Budaya Keselamatan dan Data
Kecelakaan Kerja yang dimulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis, validasi dan
publikasi
 Bidang Mutu berkoordinasi dengan IT RS terkait pengajuan PDSA, lean management
untuk meningkatkan mutu dan kinerja yang membutuhkan support IT.
 Bidang mutu berkoordinasi dengan IT RS dan Kaints Farmasi guna memastikan tidak
terjadi error system e-press terutama di hari padat kunjungan.

25
 Bidang mutu berkoordinasi dengan IT RS dalam hal tatalaksana penyelenggaraan
diklat bagi karyawan di rumah sakit, khususnya staf mutu dan PJ. Mutu yang terkait
dengan support system di RS.
4. TIM REGULASI
 Manager mutu merupakan anggota dari Tim Regulasi RS.
 Tim Regulasi melakukan koreksi pada setiap Kebijakan dan SPO baru yang diajukan
dari unit sebelum diajukan ke Direktur untuk kemudian disosialisasikan oleh unit
terkait.
 Tim Regulasi melakukan telaah setiap SPO baru yang diajukan dari unit sebelum
diajukan ke Direktur untuk kemudian disosialisasikan oleh unit terkait.
 Tim Regulasi RS berkoordinasi dengan SPI secara berkala melakukan pemantauan
ketersediaan regulasi di setiap unit kerja.
 Tim regulasi RS berkoordinasi dengan semua pimpinan di unit kerja dalam hal
update data base regulasi yang ada di Unit Kerja.
 Tim Regulasi melakukan riview dan evaluasi regulasi yang ada secara berkala, untuk
kemudian diajukan penetapan ulang atau revisi oleh Direktur RS berdasarkan hasil
telaah Tim Regulasi.
 Tim Regulasi melakukan riview dan evaluasi visi dan misi RS, untuk kemudian
diajukan penetapan ulang atau revisi oleh Direktur RS berdasarkan hasil telaah tim
Regulasi.
 Kebijakan yang telah ditetapkan, berkas asli disimpan di Sekretaris rumah sakit,
sedangkan SPO berkas asli disimpan di Bidang Mutu RS. Kebijakan dan SPO yang
telah disosialisasikan didokumentasikan di Sekretaris Tim Regulasi.
5. TIM PPI
 Bidang Mutu dan Tim PPI adalah orang yang berbeda.
 Laporan bulanan hasil surveilains dari Tim PPI ditembuskan ke Bidang Mutu,
termasuk hasil pemantauan dan evaluasi kejadian HAIS di rumah sakit.
 Hasil surveilains dibahas bersama – sama dalam suatu rapat integrasi pertriwulan
antara Bidang Mutu dan Komite PPI.
 Bidang Mutu bekerja sama dengan Tim PPI menyusun indikator rumah sakit terkait
Program PPI yang diintegrasikan ke dalam indikator mutu RS.

26
 Bidang Mutu bekerja sama dengan Tim PPI menyusun risiko HAIS yang
diintegrasikan ke dalam Risk Register RS serta Program Mutu & keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
 Bidang Mutu bersama - sama dengan Tim PPI melakukan monitoring indikator rumah
sakit terkait Program PPI yang terintegrasi ke dalam indikator mutu RS.
 Bidang Mutu bersama - sama dengan Tim PPI melakukan pengintegrasian data PPI
dan data mutu yang akan dipublikasikan ke eksternal/ SISMADAK.

6. TIM KPRS
 Manager Mutu merupakan sekretaris Tim KPRS.
 Tim KPRS melakukan ronde patient safety terintegrasi bersama dengan Tim K3RS,
Komite PPI, Tim ABRT, Manager Bidang/Bagian lainnya minimal setiap triwulan
sebagai bentuk dukungan manajemen terhadap pelaksanaan program mutu dan
keselamatan pasien di rumah sakit. Data ronde kemudian di himpun oleh Bidang Mutu
dan Akreditasi untuk diolah menjadi laporan.
 Laporan kejadian insiden keselamatan pasien di unit kerja diberikan kepada Sekretaris
Tim KPRS
 Setiap kejadian insiden baru dilakukan pembahasan kasus dan simulasi guna
mencegah terjadinya kasus berulang dikarenakan ketidaktahuan petugas (budaya
pembelajaran).
7. TIM K3RS
 Tim K3RS melakukan pemantauan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja
Karyawan
 Laporan Kejadian ketidakamanan fasilitas dan alat yang mengakibatkan cidera atau
risiko lainnya terhadap karyawan, dokter dan pengunjung diterima oleh tim K3RS dan
dibahas bersama – sama dalam suatu rapat integrasi pertriwulan antara Bidang Mutu
dan Akreditasi, Tim K3RS dan Tim MFK.
 Bidang Mutu dan Akreditasi bekerjasama dengan tim K3RS untuk menyusun program
mutu tentang management risiko dan evaluasi program secara berkesinambungan.
Laporan pelaksanaan vaksinasi dan MCU karyawan ditembuskan ke bidang mutu
untuk turut dipantau kepatuhan pelaksanaannya secara

27
periodik.
 Bidang Mutu dan Tim K3RS menyusun indikator tentang pengukuran budaya
keselamatan & kesehatan kerja karyawan
 Tim K3RS melakukan pengukuran budaya keselamatan karyawan di rumah sakit yang
hasilnya diserahkan ke Bidang Mutu untuk kemudian diintegrasikan dengan
pengukuran budaya keselamatan rumah sakit.
8. TIM ETIK RS
 Manager mutu merupakan anggota dari Tim Etik RS
 Tim Etik melakukan pemantauan terhadap penerapan etik karyawan dalam bekerja,
baik etik sesama pekerja/atasan/bawahan, etik antara dokter dan karyawan/pasien, etik
antara karyawan dengan dokter/pasien.
 Laporan pelaporan kejadian pelanggaran etik diberikan ke Sekretaris Tim Etik, jika
kejadian etik berkaitan dengan profesi maka diteruskan ke bagian profesi terkait selain
ke Bidang Mutu.
 Bidang mutu dan Tim Etik menyusun indikator tentang pengukuran penerapan etik di
RS.
 Tim Etik melakukan pengukuran penerapan etik di RS.di rumah sakit yang hasilnya
diserahkan ke Bidang Mutu untuk kemudian diintegrasikan dengan pengukuran
budaya keselamatan rumah sakit
9. BIDANG KEPERAWATAN
 Melakukan pemantauan mutu di bagian keperawatan
 Bidang Mutu dan Akreditasi bersama – sama dengan Bagian lain menyusun Program
Diklat sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
 Laporan Pencapaian Indikator Mutu dibahas bersama – sama dalam rapat Staf per
bulan, dan secara detail dibahas per triwulan dalam rapat Mutu RS.
10. BAGIAN PERSONALIA
Melakukan koordinasi untuk membuat panduan penilaian kinerja staf ( Pimpinan, Staf
Medis, Staf Klinis), melakukan penilaian kinerja bagian personalia.
11. BIDANG PELAYANAN MEDIS
 Melakukan kegiatan administrasi pelaporan PPK – CP

28
 Melakukan pemantauan indikator mutu unit pelayanan medis
12. BIDANG PENUNJANG MEDIS
 Pemantauan indikator mutu bagian penunjang medis,
 Evaluasi pelayanan kontrak yang dirujuk
13. BAGIAN LAIN DI RS
 Bidang Mutu dan Akreditasi dengan Bagian Marketing, Bagian Keuangan, Bagian
Penunjang Umum dan Bagian JKN, Kepala Urusan, Kepala Pelayanan dan Kepala
Instalasi membahas usulan indikator mutu Unit kerja dan membahas pemilihan
Indikator Mutu RS yang akan ditetapkan.
 Bidang Mutu dan Akreditasi bersama – sama dengan Bagian lain menyusun Program
Diklat sebagai upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
 Bidang Mutu dan Akreditasi memfasilitasi kebutuhan pertemuan, kebutuhan
penyusunan worksheet dan profil indikator mutu yang diajukan dari Bagian lain yang
ada di Rumah Sakit.
 Bidang mutu berkoordinasi dengan Bagian lain di rumah sakit dalam melaksanakan
pengelolaan dan pengendalian mutu meliputi kegiatan survei, analisa dan evaluasi
mutu serta pengendalian risiko meliputi identifikasi, analisa, penanganan risiko,
implementasi dan monitoring.
 Bidang mutu berkoordinasi dengan semua Bagian lain guna memantau kepatuhan
Laporan Pencapaian Indikator Mutu Bidang/ Bagian/unit kerja setiap bulan.
 Bidang Mutu dan akreditasi melakukan supervise proses pengelolaan mutu di unit
kerja, melakukan pembahasan hasil temuan dan memberikan usulan rekomendasi
perbaikan.
 Laporan Pencapaian Indikator Mutu dibahas bersama – sama dalam rapat Staf per
bulan, dan secara detail dibahas per triwulan dalam rapat Mutu RS.
 Bidang Mutu dan Akreditasi bersama – sama dengan Bagian lain di RS melakukan
pemantauan terhadap Pelaksanaan dan Pencapaian indikator mutu RS.
 Bidang Mutu mengkomunikasikan kepada Bagian lain dalam kegiatan program
akreditasi (Pokja Bidang Medis, Keperawatan dan Manajemen) dan pengawasan
kegiatan akreditasi sampai selesai survei.
 Bidang Mutu mengkomunikasikan hasil temuan survey kepada Bidang/Bagian/Unit

29
Kerja perkali kegiatan survey dilakukan untuk dapat ditindaklanjuti.
 Bidang mutu berkoordinasi dengan Bagian di rumah sakit dalam melaksanakan
monitoring dan evaluasi terhadap penerapan budaya keselamatan rumah sakit.
14. UNIT KERJA
 Pemantauan Indikator Mutu Unit (IAK, IAM, IAKP), Data surveilans PPI dan
Insiden Keselamatan Pasien
 Identifikasi risiko terkait bagiannya dan melaksanakan kegiatan terkait upaya
peningkatan mutu sesuai dengan bagiannya

30
BAB V
KEGIATAN MANAJEMEN DATA

A. PENGUMPULAN & PENCATATAN DATA MUTU


1. Data Indikator Mutu Rumah Sakit dan Indikator Mutu Unit
- Pencatatan data indikator mutu dilakukan pada worksheet manual menggunakan
sistem manajemen data dengan menggunakan Excel melalui ftp EDP / Jaringan
LAN.
- Penginputan data dilakukan secara bulanan oleh para PJ. Mutu Unit.

2. Data Kejadian IKP


- Pencatatan kejadian IKP dilakukan pada worksheet menggunakan sistem
manajemen data dengan menggunakan Excel melalui ftp EDP / jaringan LAN.
- Di masing – masing Unit Kerja memiliki data rekapan menggunakan Buku Patient
Safety.
- Penginputan data pada Excel melalui ftp EDP / jaringan LAN dilakukan sesuai
dengan tanggal terjadinya insiden di unit kerja oleh para PJ. Mutu Unit. Sedangkan
untuk berkas pendukung laporan tetap menggunakan formulir IKP internal yang
wajib diisi dan dilengkapi oleh unit dimana terjadinya insiden dan unit yang
menjadi penyebab terjadinya insiden.

3. Data Kejadian Kecelakaan Kerja


- Pencatatan kejadian Kecelakaan Kerja dilakukan pada worksheet menggunakan
sistem manajemen data dengan menggunakan buku.
- Di masing – masing Unit Kerja memiliki data rekapan menggunakan Buku Hopsital
Safety
- Pencatatan dilakukan sesuai dengan tanggal terjadinya kecelakaan di unit kerja oleh
para PJ. Mutu Unit. Sedangkan untuk berkas pendukung laporan tetap
menggunakan formulir Kejadian Hospital N-Safety internal yang wajib diisi dan
dilengkapi oleh unit dimana terjadinya insiden dan unit yang menjadi penyebab
terjadinya insiden.

31
4. Laporan Kejadian Dugaan Pelanggaran Etik
Pencatatan kejadian Kecelakaan Kerja dilakukan mengunakan formulir yang diisi
secara manual.

5. Laporan Pengukuran Budaya Keselamatan Pasien, Laporan Pengukuran


Budaya Keselamatan RS, Laporan Pengukuran Penerapan Etik Kerja
- Pengisian menggunakan kuesioner. Penginputan data dilakukan menggunakan
SPSS dan ditampilkan dalam grafik batang.
- Waktu pengukuran Budaya keselamatan pasien dilakukan setiap triwulan dalam
setahun.

6. Laporan Pencapaian Evaluasi Penerapan Clinical Pathway


- Penginputan jumlah Clinical Pathway yang dibuat dilakukan langsung
menggunakan formulir manual.
- Sedangkan untuk berkas pendukung laporan tetap menggunakan formulir Clinical
Pathway yang wajib diisi dan dilengkapi oleh semua PPA.
- Perekapan data dilakukan secara triwulan oleh case manager selaku Tim dari
Clincal Patway.

B. PELAPORAN
1. Laporan Bulanan Indikator Mutu Rumah Sakit
a. Data dari Instalasi / Unit dikumpulkan setiap bulan oleh Penanggung Jawab /PJ.
Mutu di Unit Kerja.
b. Data diverifikasi oleh Kepala Instalasi /Kepala Urusan kemudian diberikan
kepada Manager dan Wakil Direktur terkait untuk diverifikasi dan disetujui.
c. Data yang telah dilakukan verifikasi disusun dalam bentuk laporan bulanan
Indikator Mutu oleh staf mutu.
d. Laporan bulanan indikator mutu diberikan kepada manajer mutu untuk dilakukan
verifikasi dan validasi untuk kemudian diberikan kepada direktur rumah sakit
untuk disetujui.

32
e. Direktur RS memberikan feed back atas laporan tersebut kepada Manager Mutu
untuk kemudian diberikan kepada Instalasi/Unit/Urusan terkait untuk
ditindaklanjuti.

2. Laporan Triwulan Indikator Mutu Rumah Sakit


a. Data dari Instalasi / Unit dikumpulkan setiap triwulan oleh Penanggung Jawab
/PJ. Mutu di Unit Kerja.
b. Data diverifikasi oleh Kepala Instalasi /Kepala Urusan kemudian dibuat analisa
dan rencana tindaklanjut pada indikator yang tidak tercapai.
c. Data yang telah dianalisa diberikan kepada Manager dan Wakil Direktur terkait
untuk diverifikasi dan disetujui.
d. Data yang telah dilakukan verifikasi disusun dalam bentuk laporan Triwulan oleh
staf mutu.
e. Laporan Triwulan indikator mutu diberikan kepada manager mutu untuk
dilakukan verifikasi dan validasi, serta memberikan rekomendasi persetujuan atas
analisa yang rencana tindaklanjut yang telah dibuat untuk kemudian diberikan
kepada Direktur Rumah Sakit.
f. Direktur RS melakukan penelaahan terhadap rekomendasi tindaklanjut yang
diajukan, jika disetujui maka laporan pencapaian indikator Mutu Rumah Sakit
diberikan kepada Direktur PT. Medilakoka Galaxy.
g. Direktur PT. Medilakoka Galaxy memberikan feed back atas laporan tersebut
kepada Direktur Rumah sakit untuk kemudian diberikan kepada
Instalasi/Unit/Urusan terkait untuk ditindaklanjuti.

3. Laporan IKP (Insiden Keselamatan Pasien)


1. Alur Pelaporan Insiden Ke Tim Keselamatan Pasien di RS (Internal) :
a. Apabila terjadi suatu insiden (KNC/ KTD) di rumah sakit, wajib segera
ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat yang
tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi
Formulir Laporan Insiden pada akhir jam kerja / shift kepada atasan

33
langsung (paling lambat 2 x 24 jam); disertakan formulir kronologis yang
telah diisi sebelumnya (1x24 jam) untuk membantu memetakan. kejadian.
c. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasn langsung
pelapor (atasan langsung sesuai dengan keputusan manajemen : Kaints /
Kaperu /Kaur dan Manager Terkait)
d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
e. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan
f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi
dan laporan insiden dilaporkan Tim Keselamatan Pasien di RS.
g. Tim KPRS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan insiden
untuk menentukan apakah perlu dilakukan investigasi lanjutan (RCA) dengan
melakukan regrading pada grading dengan grade biru/hijau.
h. Untuk Grade Kuning / Merah, Tim KP di RS akan melakukan analisis akar
masalah / Root Cause Analysis (RCA)
i. Setelah melakukan RCA, Tim Keselamatan Pasien di RS akan membuat
laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta “pembelajaran” berupa :
petunjuk /”safety alert” untuk mencegah kejadian yang sama terulang
kembali.
j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direktur RS.
k. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik
kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di rumah sakit.
l. Unit Kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-
masing.
m. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim KPRS.
d. Pelaporan insiden keselamatan pasien dilaporkan kepada representasi pemilik
dan pemilik minimal setiap 6 bulan sekali, dan bila ada kejadian sentinel
dilaporkan langsung setiap kejadian dan dilaporkan kembali setelah
dilakukan RCA maksimal 45 hari dari kejadian.

34
2. Alur Pelaporan Insiden ke KPPRS – Komite Kelamatan Pasien Rumah Sakit
(Eksternal) :
Laporan hasil investigasi sederhana / analisis akar masalah / RCA yang terjadi
pada pasien dan telah mendapatkan rekomendasi dan solusi oleh Tim Kelamatan
Pasien di RS (Internal) / Pimpinan RS dilaporkan dengan cara melakukan entry
data (e-reporting) dikirim ke KKPRS melalui website www.buk.depkes.go.id
dengan menggunakan user name dan password untuk menjamin kerahasian
sumber informasi (Depkes, 2015).

4. Laporan Kejadian Kecelakaan Akibat Ketidakamanan Fasilitas Dan Sarana


Di RS (Hospital N-Safety)
Alur Pelaporan Insiden Ke Tim K3RS :
a. Apabila terjadi suatu kecelakaan pada staf dan pengunjung di rumah sakit, wajib
segera ditindaklanjuti (dicegah / ditangani) untuk mengurangi dampak / akibat
yang tidak diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi
Formulir Laporan Hospital N-Safety pada akhir jam kerja / shift kepada atasan
langsung (paling lambat 2 x 24 jam).
c. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor (atasan langsung sesuai dengan keputusan manajemen : Kaints / Kaperu
/Kaur dan Manager Terkait)
d. Atasan langsung akan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
e. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan (sama dengan kejadian IKP)
f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan
laporan insiden dilaporkan Tim K3RS.
g. Tim K3RS akan menganalisa kembali hasil investigasi dan laporan insiden
untuk kemudian dibuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta
“pembelajaran” berupa : petunjuk /”safety alert” untuk mencegah kejadian
yang sama terulang kembali.

35
h. Rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direktur RS.

i. Rekomendasi untuk “perbaikan dan pembelajaran” diberikan umpan balik


kepada unit kerja terkait serta sosialisasi kepada seluruh unit di rumah sakit.
j. Unit Kerja membuat analisa dan trend kejadian di satuan kerjanya masing-
masing.
k. Monitoring dan evaluasi perbaikan oleh Tim K3RS.

5. Laporan Kejadian Dugaan Pelanggaran Etik


Alur Pelaporan Kejadian Dugaan Pelanggaran Etik Ke Tim Etik
a. Apabila terjadi suatu dugaan pelanggaran etik, maka atasan di unit kerja wajib
segera menindaklanjuti awal untuk mengurangi dampak / akibat yang tidak
diharapkan.
b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan Kejadian Dugaan Pelanggaran
Etik dengan mengisi Formulir Laporan Pelanggaran Etik pada akhir jam kerja
/ shift kepada atasan langsung (paling lambat 1 x 24 jam).
c. Setelah selesai mengisi laporan, segera serahkan kepada atasan langsung
pelapor (atasan langsung sesuai dengan keputusan manajemen : Kaints / Kaperu
/Kaur dan Manager Terkait)
d. Laporan dugaan kejadian Pelanggaran etik kemudian diserahkan dan
dilaporkan ke Tim Etik RS.
e. Tim Komite Etik melakukan analisa untuk kemudian dibuat laporan dan
rekomendasi kemudian dilaporkan kepada Direktur RS. Untuk kemudian
ditindaklanjuti oleh Bidang/Bagian sesuai arahan Direktur.
f. Rekomendasi diberikan umpan balik kepada unit kerja terkait serta sosialisasi
kepada seluruh unit di rumah sakit.

6. Laporan Pengukuran Budaya Keselamatan


a. Laporan yang telah diinput langsung dan dibuat analisanya oleh masing –
masing Tim sesuai jenis pengukuran yang telah ditentukan di atas. Untuk

36
kemudian dibuat rekomendasi tindaklanjutnya oleh Manager Mutu dan
Akreditasi.
b. Laporan yang sudah disertakan analisa dan rekomendasi tindaklanjut diberikan
kepada Direktur untuk disetujui.
c. Feed back dari Direktur Rumah sakit disosialisasikan kembali oleh manager
mutu di forum pertemuan morning meeting, rapat Mutu RS dan Rapat Staf dan
Rapat Koordinasi.

7. Laporan Pencapaian Evaluasi Penerapan Clinical Pathway


a. Laporan yang telah direkap oleh case manager/MPP dan Manager Yanmed,
kemudian diberikan kepada Komite Medis.
b. Komite Medis membuat dibuat analisa dan rekomendasi tindaklanjutnya.
c. Laporan yang sudah disertakan analisa dan rekomendasi tindaklanjut diberikan
kepada Direktur untuk disetujui.
d. Feed back dari Direktur Rumah sakit disosialisasikan kembali oleh manager
yanmed dan Ketua Komite Medik di forum pertemuan lunch meeting,
pertemuan KSM dan Komite Medik.
e. Jika terbukti terjadi penyimpangan tata laksana clinical pathway dari DPJP,
maka dapat dijadikan penilaian kinerja DPJP sebagai bahan penilaian OPPE.
f. Hasil evaluasi kepatuhan penggunaan clinical patway dilaporkan juga
menggunakan google sheet, Website dan SISMADAK.

C. Analisis Data Indikator


Analisis data dilakukan agar dapat menyediakan informasi yang berguna untuk
mengindentifikasi kebutuhan pasien
Kegiatan Pokok :
1. Data digabungkan, dianalisis, dan diubah menjadi informasi yang berguna untuk
mencapai simpulan dan membuat keputusan.
2. Dalam menganalisis data, personil Bidang Mutu dan Akreditasi yang memahami
manajemen informasi, mempunyai keterampilan dalam pengumpulan data, dan
mengetahui cara menggunakan alat statistik sederhana dilibatkan.

37
3. Hasil dari analisis data dilaporkan kepada pimpinan yang bertanggung jawab akan
proses atau hasil yang diukur dan mampu menindaklanjuti untuk memperbaiki /
meningkatkan proses klinis serta manajerial.
4. Data dibandingkan sesuai dengan tujuan analisis data. Perbandingan tersebut
membantu rumah sakit dalam memahami perubahan dan penyebab perubahan yang
tidak diinginkan serta membantu memfokuskan upaya perbaikan.
Data dibandingkan dalam empat hal :
1. Dengan rumah sakit tersebut sendiri dari waktu ke waktu, misalnya dari bulan ke
bulan atau dari tahun ke tahun.
2. Dengan rumah sakit sejenis seperti melalui database referensi.
3. Dengan standar-standar seperti yang ditentukan oleh badan akreditasi atau
organisasi professional ataupun standar-standar yang ditentukan oleh Undang-
Undang atau peraturan.
4. Dengan praktik-Praktik Yang Diinginkan Yang Dalam Literature Digolongkan
sebagai best practice (praktik terbaik) atau better practice (praktik yang lebih baik)
atau practice guidelines (panduan praktik klinis).
5. Analisis data dilakukan setiap triwulan dengan menggunakan metode PDSA,
disertakan grafik untuk menggambarkan pencapainnya. Analisa data melalui grafik
sangat membantu dalam memperlihatkan perubahan apakah menuju perbaikan sesuai
yang diharapkan.Analisis data menggunakan alat statistik:
a. Run Chart /Grafik Garis
b. Histogram
6. Data yang dianalisis adalah semua data yang terkai dengan pencapaian program PMKP
yang menjadi prioritas untuk diukur dan berdampak terhadap peningkatan mutu serta
efisiensi biaya pertahun
7. Bidang Mutu dan Akreditasi dengan manager pelayanan medis melakukan koordinasi
dengan Komite Medik terkait dengan audit medis, bagian keuangan rumah sakit, dan
teknologi informasi rumah sakit khususnya untuk billing system sehingga dapat
diketahui telah terjadi kendali biaya.
8. Data yang dianalisis yaitu:
a. Data Indikator Kunci/Indikator Prioritas

38
o Indikator 5 area klinis

o Indikator 3 area manajemen

o Indikator 6 sasaran keselamatan


b. Indikator unit kerja
c. Data Hasil Evaluasi Clinical Pathway
d. Data Surveilance PPI
e. Insiden Keselamatan Pasien: Sentinel, KTD, KNC, KTC dan KPC, termasuk
Medication Error.
f. Kecelakaan Kerja
g. Pengukuran Budaya Keselamatan
9. Melalui pengukuran-pengukuran tersebut di atas dapat diketahui dampak perbaikan di
rumah sakit secara keseluruhan termasuk efisiensi penggunaan sumber daya.

D. Validasi Data
1. Validasi dilakukan untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan baik dan valid.
Validasi data dilakukan setiap triwulan, dengan penanggung jawab adalah Manager
Mutu & Akreditasi.
2. Regulasi validasi data yang ditetapkan rumah sakit meliputi :
a) Merupakan pengukuran area klinis baru
b) Bila ada perubahan sistem pencatatan pasien dari manual ke elektronik sehingga
sumber data berubah
c) Bila data dipublikasi ke masyarakat baik melalui website rumah sakit atau media
lain
d) Bila ada perubahan pengukuran
e) Bila ada perubahan data pengukuran tanpa diketahui sebabnya
f) Bila ada perubahan subjek data seperti perubahan umur rata-rata pasien, protocol
riset diubah, panduan praktik klinis baru diberlakukan, serta terdapat teknologi dan
metodologi pengobatan baru.
g) Proses validasi data mencakup berikut, namun tidak terbatas sebagai berikut:

39
h) Mengumpulkan ulang data oleh orang kedua yang tidak terlibat dalam proses
pengumpulan data sebelumnya (data asli)
i) Menggunakan sampel tercatat, kasus, dan data lainnya yang sahih secara statistic.
Sampel 100% hanya dibutuhkan jika jumlah pencatatan, kasus, atau data lainnya
sangat kecil jumlahnya
j) Membandingkan data asli dengan data yang dikunpulkan ulang
k) Menghitung keakuratan dengan membagi jumlah elemen data yang ditemukan
dengan total jumlah data elemen dikalikan dengan 100. Tingkat akurasi 90% adalah
patokan yang baik
o Jika elemen data yang diketemukan ternyata tidak sama dengan catatan
alasannya (misalnya data tidak jelas definisinya) dan dilakukan tindakan
koreksinya
o Koleksi sampel baru setelah semua tindakan koreksi dilakukan untuk
memastikan tindakan menghasilkan tingkat akurasi yang diharapkan.
3. Hasil data yang sudah divalidasi dan akan dipublikasi di website atau media lainnya
harus dapat menjamin kerahasiaan pasien serta keakuratan data.

E. Feed Back
Feed back dari Direktur Rumah sakit disosialisasikan kembali oleh manager mutu di forum
pertemuan morning meeting, rapat Mutu RS dan Rapat Staf dan Rapat Koordinasi dan
penyerahan dokumen yang sudah ditandatangi oleh Direktur ke seluruh unit terkait.

F. Publikasi Data
Publikasi Data dilakukan dengan cara :
1. Sosialisasi di Rapat Staf
2. Sosialisasi di Rapat Mutu & Koordinasi Mutu
3. Penyampaian laporan tertulis
4. Pemasangan Informasi di Madding RS, PTF, Website RS, WebSite Resmi dan
SISMADAK

40
G. Dokumentasi
Domentasi laporan didokumentasikan menggunakan soft copy dan hard copy.
Untuk soft copy disimpan di jaringan LAN dan SISMADAK, yang dapat diakses secara
terbuka dengan menggunakan user id yang telah diberikan untuk masing – masing unit
kerja.

41
BAB VIII
PENUTUP

Demikian Pedoman Manajemen Data Pengukuran Mutu Terintegrasi RS Hermina Galaxy


untuk dapat dipergunakan dan dijalankan oleh RS Hermina melalui kegiatan Peningkatan Mutu
dan Keselamatan pasien yang terintegrasi secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Buku
Pedoman ini akan di review secara berkala paling lambat 3 (tiga) tahun sekali.

Ditetapkan di Bekasi
Pada tanggal 30 Oktober 2017
DIREKTUR

dr. Irma Suryani, MM

42
Lampiran : List Sistem Manajemen Data Elektronik SIMRS

A. Daftar Modul VB 6 Terintegrasi SIMRS Rumah Sakit Hermina Galaxy :

Nama Modul Pengumpulan Pelaporan Analisa Validasi Publikasi


Pendaftaran RWJ & RWI VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Ketersediaan Kamar RWI VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Kasir VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Farmasi VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Fisioterapi VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Laboratorium VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Radiologi VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Rawat Inap (RWI) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Rekam Medis VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Gudang Umum VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
KTK VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
CRM VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
E-Presc VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Kamar Bersalin (VK) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Kamar Operasi (OK) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Account Receivable (AR) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Account Payable (AP) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Honor Dokter (HD) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Kas Bank VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
General Ledger (GL) VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Tabsol VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6
Payroll VB 6 VB 6 VB 6 VB 6 VB 6

43
B. Daftar Modul Web Based Terintegrasi SIMRS di Rumah Sakit Hermina Galaxy

Nama Modul Pengumpulan Pelaporan Analisa Validasi Publikasi


Forum IT RS Hermina Web Web Web Web Web
Asset Management Web Web Web Web Web
Purchasing Online Web Web Web Web Web
DMS ( Document Web e-worksheet Web Web Web
Management System)
Data Master Conformance Web Web Web Web Web
Perpus Ebook Web Web Web Web Web
Herminagalaxy
SISMADAK Web Web Web Web Web

C. Daftar Modul Semi Terintegrasi SIMRS di Rumah Sakit Hermina Galaxy

Nama Data Pengumpulan Pelaporan Analisa Validasi Publikasi


Indikator Mutu RS Manual e-worksheet Manual Manual Web
Indikator mutu unit Manual e-worksheet Manual Manual Web
IKP e-worksheet e-worksheet e-worksheet Manual Web
K3 Fasilitas RS Manual Manual Manual Manual Web
Surveilance PPI Manual e-worksheet Manual Manual Web
Evaluasi CP Manual Manual Manual Manual Web
Pengukuran Budaya Manual Manual Manual Manual Web
Keselamatan Unit
Pengukuran Budaya Manual Pengolahan SPSS SPSS Web
Keselamatan RS dengan
SPSS

44

Anda mungkin juga menyukai