Materi Identifikasi Dan Modfikasi Gaya Hidup
Materi Identifikasi Dan Modfikasi Gaya Hidup
Materi Identifikasi Dan Modfikasi Gaya Hidup
Tingkat Keterampilan : 4A
ABSTRAK
Dokter dikenal bukan pemberi informasi yang baik kepada pasiennya. Hal ini berakibat tingginya
angka ketidakpuasan dari pasien kepada dokter yang merawatnya. Memberikan informasi yang baik
kepada pasien sangat penting karena dapat mendorong pasien untuk dapat bekerjasama dengan
dokter. Salah satu yang harus menjadi perhatian dokter untuk kesehatan pasien adalah gaya hidup.
Banyak penyakit yang tidak hanya membutuhkan manajemen yang sifatnya farmakologis tetapi juga
perubahan gaya hidup. Bahkan sebagian besar penyakit yang banyak terjadi di masyarakat saat ini
seperti diabetes melitus, dislipidemia, penyakit jantung koroner, stroke sangat dipengaruhi oleh gaya
hidup. Dalam konsep Blum, gaya hidup memegang peran penting dalam memengaruhi status
kesehatan pasien, bersinergi dengan pelayanan kesehatan, lingkungan dan ketahanan individu.
Karenanya, seorang dokter dituntut mampu memberikan advis kepada pasiennya untuk dapat
memodifikasi perilakunya demi meningkatkan status kesehatanya
Kata Kunci : Gaya Hidup, Modifikasi, Komunikasi, Konseling
PENDAHULUAN
Indonesia saat ini menghadapi pergeseran pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak
menular (PTM). Hal ini tidak dapat dipisahkan dari perubahan demografis yaitu pergeseran struktur
umur penduduk Indonesia yang bergerak ke arah penduduk usia tua (aging population). PTM yang
meningkat berperan dalam peningkatan morbiditas dan mortalitas penduduk Indonesia. WHO
memprediksi kondisi Indonesia tahun 2030, kematian yang disebabkan oleh penyakit kardiovaskular
(30%), kanker (13%), diabetes melitus (3%) PTM lainnya 10%, dan cedera (9%). Penyakit
kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner, stroke dan penyakit pembuluh darah perifer masih
menduduki peringkat pertama penyebab kematian. Berbeda dengan penyakit menular, pengendalian
PTM sangat tergantung dari pengendalian gaya hidup untuk mendorong masyarakat memiliki gaya
hidup sehat. WHO memperkirakan bahwa 90% penyakit diabetes melitus tipe 2, 80% penyakit
kardioserebrovaskular, dan 33% penyakit kanker sebenarnya dapat dicegah dengan mengkonsumsi
makanan tinggi serat, Olahraga teratur dan tidak merokok. Karena itu, dokter layanan primer harus
menguasai cara modifikasi gaya hidup untuk mencegah dan mengendalikan penyakit tidak menular
(PTM)
PENGERTIAN
Gaya hidup adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan, baik dalam menciptakan hidup sehat
maupun menghindari kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan.
Indikator perilaku hidup sehat menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
a. Cek kesehatan berkala
b. Perilaku Tidak Merokok
c. Pola Makan Seimbang
d. Aktivitas Fisik yang Teratur
127
e. Kelola Stress
TUJUAN
- Mengembangkan kegiatan pencegahan faktor resiko PTM
- Mengembangkan kegiatan deteksi dini (skrining)
- Mengembangkan keterampilan KIE dan konseling gaya hidup di layanan primer
- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian PTM
LANGKAH-LANGKAH
Istirahat cukup
Usahakan memperhatikan kualitas istirahat setiap 7 jam bekerja. Perhatikan kuantitas dan
kualitas tidur minimal 6-8 jam perhari
Tips membuat istirahat berkualitas :
130
Miliki jadwal tidur yang tetap
Evaluasi lingkungan disekitar tempat tidur apakah ada yang sering membuat terbangun
Olahraga teratur
Batasi kafein (kopi)
Hindari makan berat saat akan memasuki jam tidur
Kelola stress
Kelola stress
Berpikir positif, beribadah dan berdzikir, bersyukur, meditasi, dengarkan musik relaksasi,
pemijatan, miliki sikap mental positif, visualisasi
ANALISIS/INTERPRETASI
1. Interpretasi Obesitas Sentral
Jika lingkar perut pria >102 cm (Asia : > 90 cm) dan pada wanita > 82 cm (Asia > 80 cm)
2. Interepretasi Berat badan berlebih dan obesitas dari Indeks Massa Tubuh versia Asia
131
KONSELING GAYA HIDUP (Jika dilakukan secara mendalam)
Dibawah ini adalah salah satu bentuk check list yang dapat digunakan jika dokter ingin SERIUS
melakukan konseling gaya hidup secara mendalam, tentu dengan waktu yang cukup
Check list
Aplikasi Transtheoretical Model Kepada Pasien
Note :
- Untuk melakukan check list ini dibutuhkan waktu yang cukup sehingga dokter harus mengatur
waktu dengan baik agar tidak merugikan pasien lain
- Check list ini tidak dapat dipisahkan dari dasar-dasar komunikasi efektif dan konseling
- Check list tidak dapat dipisahkan dari anamnesa dokter yang dilakukan dengan pendekatan
holistik
132
Stage Precontemplation
1. Analyzing resistance to change (the defenses
of precontemplator) Denial
- Baik pak/bu, apakah bapak/ibu bersedia
mendiskusikan masalah kebiasaan ini Rationalization
lebih lanjut ?
- Barangkali bapak/ibu bisa Projection
menceritakan kenapa bapak/ibu Internalization
melakukan kebiasaan itu ?
(Gunakan dasar-dasar konseling untuk
menggali faktor penghambat pasien
berubah !)
Jika “Sudah”
“Bagus pak/bu, banyak pasien berubah saat
mereka membaca informasi baru”.
Stage Contemplation
1. Emotional Arousal
- Menggunakan cara-cara yang kreatif tetapi
powerful dalam membangkitkan
emotional power
- Menggunakan persuasive sentences :
Quotes (data-data), Metafora kompleks
berupa cerita inspiratif tentang orang-
orang yang berhasil berubah ! dll)
- Ajarkan visualization technique
2. Self Re-Evaluation
- Maaf pak/ibu, boleh saya bertanya,apa
yang paling penting dalam hidup bapak/ibu ?
(Arahkan kepada meaningful outcome, misal :
masa tua yang bahagia, keluarga yang bahagia,
naik haji dll)
Stage Preparation
1. Commitment Techniques Plan of Action :
“Baik, sepertinya bapak/ibu sudah menyadari
pentingnya untuk merubah kebiasaan. Saya ……………………………………………………….
yakin bapak/ibu pasti bisa. Bukan begitu
pak/bu?” ……………………………………………………….
“Ok, kapan pak/ibu mau berubah ? (cek emosi
pasien!, lihat raut muka, jika raut muka kurang ………………………………………………………...
yakin, Tanya sekali lagi.. )
………………………………………………………..
“Baik pak/bu, mari kita sama-sama rancang,
kita mulai dari langkah kecil dulu? Apa yang ………………………………………………………..
bapak/ibu sarankan untuk segera dilakukan?”
“Baik pak/bu, di dalam ilmu psikologi ada …………………………………………………………
sebuah cara yang ampuh agar kita bisa segera
berubah, pertama, umumkan pada banyak
orang, misal : beritahu teman-teman kalau
saya tidak akan naik lift tapi naik tangga.
Kedua, premack principle, yaitu melekatkan
kebiasaan baru pada kebiasaan lama yang
bapak /ibu senangi dan rutin dilakukan. Misal,
sebelum gosok gigi, sit up dulu 30 kali“.
Bagaimana, kira-kira bapak/ibu memilih yang
mana ?
134
Stage Action
(Gali cara-cara yang sudah dilakukan pasien Identifikasi Automatic Negative Thought (ANT) :
selama ini untuk berubah)
1. Counterthinking ………………………………………………………..
“Pak/ibu, dalam menjalani perubahan perilaku
ini, bapak/ibu harus sadar bahwa yang sering ………………………………………………………..
membuat kita gagal sesungguhnya adalah cara Feeling :
kita berpikir. Cara pikir yang kurang tepat
sering membuat kita mudah menyerah, masa ……………………………………………………….
bodoh, tertekan, cemas dsb. Karenanya
bapak/ibu perlu memahami hubungan kita dan ……………………………………………………….
pikiran. Pikiran adalah asal mula semua
masalah perasaan-perasaan itu” Sensation :
(Berikan penjelasan dan ajarkan teknik
mindfulness, defusion dan Rational Emotive ……………………………………………………….
Therapy (RET) atau ABC technique !)
Note : Disini terbuka cara-cara baru yang Teknik yang diajarkan :
bukan mainstream di bidang psikologi tetapi
banyak dilakukan di dunia seperti …………………………………………………………..
Neurolingustic programming, hypnotherapy,
Emotional Freedom Technique (EFT) dsb. ………………………………………………………….
Disarankan dokter mempelajari dari ahlinya
yang telah tersertifikasi ………………………………………………………….
2. Environment Control
“Selain pikiran, ada baiknya lingkungan kita
atur untuk mendukung perubahan”. Bapak/ibu Perubahan Lingkungan :
punya saran ?
3. Countering ……………………………………………………………...
“Maaf bapak ibu punya kegiatan rutin selain
bekerja ?” (Eksplorasi) ………………………………………………………………
“Begini pak/bu, menurut penelitian ternyata
Semakin banyak kita menganggur, kita akan
semakin banyak pikiran negatif yang akan
muncul”
“Saya sarankan bapak/ibu memiliki kegiatan
rutin yang bermakna, misal : olahraga,
kegiatan sosial, dengan begitu energy kita
terfokus pada hal-hal yang bermakna.
4. Reward
“Pak/ibu kalau bapak/ibu merasa berhasil,
jangan lupa bisikkan dalam hati, kata syukur
atau kata-kata motivasi”
Stage Maintanance
Pada Fase ini tidak ada hal baru, untuk
mencegah relapse, pasien harus disadarkan
untuk mengecek selalu pikiran dan
perasaannya. Disarankan menekankan
mindfulness skill untuk menyadari pikiran dan
perasaan yang muncul
135
DAFTAR PUSTAKA
136
LAMPIRAN 21
LOGO FKTP IDENTIFIKASI DAN MODIFIKASI GAYA HIDUP
No. Dokumen : 134.PKK/2.6.1/SPO/KP/7/2019
No. Revisi :0
SOP Tanggal Terbit : 13 Juli 2019
Halaman : 1-5
1. Pengertian :
Gaya hidup adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaan, baik dalam membentuk hidup
sehat maupun menghindari kebiasaan buruk yang dapat menggangu kesehatan
Indikator perilaku hidup sehat menurut Departemen Kesehatan RI adalah :
a. Cek kesehatan berkala
b. Perilaku tidak merokok
c. Pola makan seimbang
d. Aktivitas fisik yang teratur
e. Kelola stress
Tingkat Keterampilan: 4A
2. Tujuan :
Dokter mampu melakukan identifikasi dan modifikasi gaya hidup pasien.sesuai dengan standar
pelayanan kesehatan di Indonesia.
Mengembangkan kegiatan pencegahan faktor risiko PTM
Mengembangkan kegiatan deteksi dini (skrining)
Mengembangkan keterampilan KIE dan konseling gaya hidup di layanan primer
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengendalian PTM
3. Kebijakan :
SK Klinik Pratama nomor 1/KM/SK/KP/7/2019 tentang Manajemen Mutu
4. Referensi :
1) Panduan Keterampilan Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. PB-
IDI, 2016
2) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama. Lampiran-
II.
5. Prosedur/Langkah-langkah :
Alat dan Bahan
Alat penimbang badan
Alat pengukur tinggi badan
Meteran
Alat pengukur gula darah
Genogram
Lernbar konseling
137
5.1. Identifikasi faktor risiko dan skrining
Faktor risiko PTM ada yang dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko
yang tidak dapat dimodifikasi seperti riwayat penyakit dalam keluarga, kelahiran prematur,
usia dan jenis kelamin.
Faktor risiko yang dapat dimodifikasi antara lain, kurang aktivitas fisik, pola makan tidak
sehat dan tidak seimbang, gaya hidup tidak sehat (merokok minum alkohol), berat badan
berlebih /obesitas, stress, hiperglikemia, dyslipidemia
Faktor resiko tersebut dapat diindentifikasi dengan atau tanpa alat. Kegiatan skrining tanpa
alat berupa anamnesa mendalam tentang :
Riwayat PTM di keluarga (dapat dibuat dalam bentuk genogram)
Pola makan sehari-hari (dapat diperkirakan jumlah kalori dan makanan tidak sehat)
Pola aktivitas fisik
Keadaan yang menimbulkan stress baik di kantor, rumah tangga lingkungan lain
Faktor risiko yang dapat dideteksi dengan alat yaitu status antropometri sederhana yaitu
Indeks Massa Tubuh (IMT) dari berat badan dan tinggi badan serta lingkar perut.
Demikian juga dengan pemeriksaan tanda-tanda vital seperti tensi, palpasi nadi,
auskultasi jantung paru, test sensasi pada tungkai dan nadi dorsalis pedis, mengingat
hipertensi dan DM adalah faktor risiko dan penyebab cerebrovascular disease.
139
o Aktivitas fisik ringan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengar, menggerakkan
tubuh. Contoh aktivitas fisik berupa berjalan kaki, mengetik membersihkan kamar
berbelanja.
o Aktivitas fisik sedang adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga
cukup besar, bergerak yang menyebabkan nafas sedikit lebih cepat dari biasanya, contoh :
bersepeda, menari, tenis dan menaiki tangga
o Aktivitas fisik berat adalah pergerakan tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga
cukup banyak (pembakaran kalori) sehingga nafas jauh lebih cepat dari biasanya, contoh
sepak bola, berenang, dan basket angkat beban.
o Keuntungan dari melakukan aktivitas fisik secara teratur adalah perbaikan fungsi jantung
dan paru , berkurangnya faktor risiko penyakit jantung coroner dan rasa depresi, serta
menurunkan risiko osteoporosis.
o Usahakan untuk berolahraga teratur minimal 3 kali seminggu dengan meningkatkan secara
bertahap dari ringan ke berat.
140
Kelola stress
Berfikir positif, beribadah dan berdoa, bersyukur, meditasi, dengarkan musik relaksasi,
pemijatan, miliki sikap mental positif, visualisasi
6. Diagram Alir :
7. Unit Terkait :
̶ Dokter
̶ Tenaga kesehatan
141