LP Mioma Uteri Print
LP Mioma Uteri Print
LP Mioma Uteri Print
Disusun oleh :
Candra Asep G
Farizhal F S
Jedquin Satra
Jihan Pratama
Vinita Devi N
Yulianti
BUDI LUHUR
CIMAHI
2018
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
umur 35 tahun (Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma, 2015). Mioma
kehamilan dan sering kali ditemui pada wanita berumur 35-45 tahun.
sebesar jeruk. Tumor ini sering pula ditemukan pada wanita yang belum
pernah melahirkan atau wanita yang sulit hamil (inferentil) (Setiati, 2009).
Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan bahwa mioma uteri
adalah suatu pertumbuhan jinak dari otot-otot polos, tumor jinak otot
rahim, disertai jaringan ikat, neoplasma yang berasal dari otot uterus
yang merupakan jenis tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat
tahun.
2. Klasifikasi
Menurut letaknya mioma dibagi menjadi :
a. Mioma submukosum : dibawah endometrium dan menonjol ke cavum
uteri
b. Mioma intramural : berada di dinding uterus diantara serabut
miometrium.
c. Mioma subserosum : tumbuh keluar dinding uterus sehingga
3. Etiologi
Walaupun mioma uteri ditemukan terjadi tanpa penyebab yang
pasti, namun dari hasil penelitian Miller dan Lipschlutz dikatakan bahwa
mioma uteri terjadi tergantung pada sel-sel otot imatur yang terdapat
menjadi faktor pencetus dari terjadinya mioma uteri adalah sel yang
imatur.
Sampai saat ini belum diketahui penyebab pasti mioma uteri dan
mioma akan tetapi mioma biasanya banyak. Bila ada satu mioma yang
tumbuh intramural dalam korpus uteri maka korpus ini tampak bundar
dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus mioma
2017).
Secara makroskopis, tumor ini biasanya berupa massa abu-abu
ukuran berkisar dari benih kecil hingga neoplasma masif yang jauh lebih
6. Manifestasi Klinis
Separuh penderita mioma uteri tidak memperlihatkan gejala. Umumnya
Sebabnya :
1) Pengaruh ovarium sehingga terjadi hiperplasia endometrium.
2) Permukaan endometrium yang lebih luas dari biasanya.
3) Atrofi endometrium diatas mioma submukosum.
4) Miometrium tidak dapat berkontraksi optimal karena adanya
menimbulkan dismenore.
c. Gejala penekanan : penekanan pada vesika urinaria menyebabkan
ukurannya.
d. Sitologi
Menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.,
e. Rontgen
Untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
bulan,
2) Monitor keadaan Hb,
3) Pemberian zat besi,
b. Penggunaan agonis GnRH, untuk mengurangi ukuran mioma dengan
adalah:
1) Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi konservatif
2) Sangkaan adanya keganasan
3) Pertumbuhan mioma pada masa menopause
4) Infertilitas karena gangguan pada cavum uteri maupun karena
oklusi tuba
5) Nyeri dan penekanan yang sangat terganggu
6) Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus urinalis
7) Anemia akibat perdarahan.
1) Miomektomi
Miomektomi adalah pengambilan sarang mioma tanpa
berkurang
c) Orang dewasa mempunyai dan mengetahui cara efektif
misalnya nyeri yang timbul dari benjolan di perut bagian bawah yang
pengkajian seperti rasa nyeri. Yang perlu dikaji pada rasa nyeri
adalah lokasi nyeri, intensitas nyeri, waktu, dan durasi serta kualitas
nyeri.
d. Riwayat penyakit dahulu
Tanyakan riwayat penyakit yang pernah diderita dan jenis
kewanitaan.
g. Data Psikologi.
Rencana pengangkatan organ reproduksi dapat sangat berpengaruh
tanda dan gejala klien dengan myoma uteri, yaitu klien dapat
konjungtiva anemis
c) Hidung : lihat kesimetrisan dan kebersihan, lihat adanya
timbulnya stomatitis
f) Gigi : keadaan gusi apakah ada caries atau tidak, gingivitis
tiroid
h) Dada/thoraks : apakah sering terasa sakit dan berdebar-
Hb menurun
Tidak tertangani
dengan cepat
Resiko syok
hipovolemik
Anemia
Suplai oksigen
menurun
Gangguan perfusi
jaringan perifer
4 Batasan Karakteristik : Faktor predisposisi Resiko
infeksi
- Pemajanan Mioma uteri
patogen
- Tidak adekuatan Tanda gejala
pertahanan
- Prosedur invasif Perdarahan
pervaginam
Anemia
Gangguan hematologi
Penurunan respon
imun
Resiko infeksi
Pembesaran uterus
Penekanan kandung
kemih
Poliuria
Gangguan eliminasi
urine
Obstipasi
Konstipasi
7 Batasan Karakteristik : Tindakan pembedahan Disfungsi
seksual
- Ketidakmampuan Hilangnya uterus
mencapai kepuasan ovarium
yang diharapkan
- Gangguan aktivitas Estrogen berkurang
seksual
- Penurunan hasrat Produksi kewanitaan
seksual menurun
Disfungsi seksual
Tindakan pembedahan
Kurang informasi
mengenai prognosis
penyakit dan terapi
Ansietas
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan nekrosis atau trauma jaringan dan refleks
suplai oksigen
4) Resiko infeksi berhubungan dengan penurunan respon imun akibat
penyakit
3. Rencana Tindakan
Doenges, M.E.; Moorhouse, M.F. & Geissler, A.C. (1999). Rencana Asuhan
EGC
Nurarif, Amin Huda dan Hardhi Kusumah. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan
Jogjakarta : Mediaction
Andi
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. M USIA 50 TAHUN DENGAN
GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI: MIOMA UTERI DI RUANG
ZAITUN 3 GINEKOLOGI RSUD AL-IHSAN
PROVINSI JAWA BARAT
Ny. M, usia 50 tahun mengalami perdarahan sejak 1 bulan yang lalu, perdarahan
semakin banyak sejak 1 minggu yang lalu ganti pembalut bisa sampai 10 kali
perhari, pada saat dikaji klien perdarahan aktif 2 jam 1 underpad, mengeluh
pusing badan lemas sekali. Menarchea usia 12 tahun, siklus menstruasi tidak
teratur, keluhan: perdarahan banyak setiap kali menstruasi.
Riwayat perkawinan: perkawinan kedua, sudah 15 tahun
Riwayat kehamilan: belum pernah hamil
Riwayat ginekologi: mioma uteri sejak 2 tahun yang lalu
Riwayat kontrasepsi: suntik per 3 bulan
TD: 90/60 mmHg, N: 110x/menit, R: 25x/menit, S: 35,00C. Konjungtiva anemis,
akral dingin, klien mengeluh pusing, berat badan terasa lemas, terpasang DC
produksi urin 100 cc 4 jam, BB 50 kg. Klien sangat cemas dengan kondisi
kesehatannya.
Hasil Lab. :
Hb: 3.0, L : 15.000, E: 2.00, Ht: 23%, Trombosit: 220.000
Terapi medis:Transfusi sd hb 10 gr/dL, O2 5 liter/ menit, Ceftriaxone 1x2 gram IV,
Asam Tranexamat 3X1 ampl IV, Rencana USG jika KU membaik.
Pengkajian
a. Identitas Klien
Nama: Ny. M
Usia : 50 tahun
b. Keluhan Utama
Klien mengeluh pusing
c. Keluhan Penyerta
Klien perdarahan aktif 2 jam 1 underpad, badan lemas sekali
k. Pemeriksaan Laboratorium
No Nama Pemeriksaan Hasil Satuan
1 Hb 3.0 g/dL
4 Hematokrit 23 %
l. Program Medis
Transfusi sd hb 10 gr/dL
O2 5 liter/ menit
Ceftriaxone 1x2 gram IV,
Asam Tranexamat 3X1 ampl IV,
Rencana USG jika KU membaik.
1. Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
Suplai oksigen
menurun
Gangguan perfusi
jaringan perifer
-
DO:
- Leukosit 15.000 Mioma uteri
sel/uL
- Mendapatkan
Tanda dan gejala
terapi Ceftriaxone
1x2 gram IV
-
Perdarahan
pervaginam
Anemia
Gangguan
hematologi
Penurunan respon
imun
Resiko infeksi
kesehatannya.
Perdarahan
pervagianam
Tindakan
pembedahan
Kurang informasi
mengenai prognosis
penyakit dan terapi
Ansietas
2. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan perfusi jaringan perifer berhungan dengan suplai oksigen
tidak adekuat
2. Resiko syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan berulang
3. Resiko Infeksi berhubungan dengan penurunan respon imun akibat
gangguan hematologi
4. Ansitas berhubungan dengan kurangnya sumber informasi terkait penyakit.
No Dx. Kep Tujuan Intervensi Rasional