Peranan Politik Hukum Dalam Pembentukan Perpu Di Indonesia 403-1083-1-SM
Peranan Politik Hukum Dalam Pembentukan Perpu Di Indonesia 403-1083-1-SM
Peranan Politik Hukum Dalam Pembentukan Perpu Di Indonesia 403-1083-1-SM
Abstrak
Peraturan perundang-undangan merupakan cara utama penciptaan hukum, peraturan
perundang-undangan merupakan sendi utama sistem hukum nasional di Indonesia. Selain itu,
Peraturan perundang-undangan merupakan instrumen yang sangat efektif dalam
pembaharuan hukum (law reform) karena kekuatan hukumnya yang mengikat dan memaksa.
Politik hukum mempunyai peran yang sangat penting dalam pembentukan peraturan
perundang-undangan dan hukum nasional Indonesia, mengingat Politk hukum dijadikan
sebagai pedoman dasar dalam proses penentuan nilai-nilai, penetapan, pembentukan dan
pengembangan hukum nasional di Indonesia.Oleh karena itu melalui penelitian yang bersifat
eksplanatoris dengan menggunakan pendekatan Normatif dan Conseptual approach ini, penulis
mencoba untuk mengingatkan kembali bahwa pembentuk peraturan perundang-undangan
hendaknya tetap berpegang teguh pada tujuan negara yang ingin dicapai dalam membuat
suatu produk hukum. Sehingga rasa keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum bagi
masyarakat selalu terakomodir dalam setiap hukum yang diciptakan.
Kata kunci : Politik Hukum, Peraturan Perundang-Undangan, Hukum Nasional, Politik
Hukum Nasional.
Abstract
Laws and regulations are the primary means of the law making. It has a major point of the national
legal system in Indonesia. In addition, laws and regulations are a very effective instrument toward
legal reform as a binding legal force. Political law has a very important role in laws and regulations
making and national laws of Indonesia. Politics of Law serve as the basic guidelines in the process
of determining the values, determination, establishment and development of national law in
Indonesia. Therefore, through the explanatory-normative research and Conseptual approach, the
author tries to recall that the laws and regulations making should stick to the country’s goal to be
achieved in the making of legal products. Thus the sense of justice, benefit and the legal certainty for
the people are always accommodated in every made law.
Keywords: Politics of Law, Laws and regulations, National Law, National Politics of Law
1
A. Pendahuluan
kekuasaan, dan organisasi kekuasaan, dan organisasi itu merupakan tata kerja dari
pada alat-alat kelengkapan negara yang merupakan suatu keutuhan, tata kerja dimana
alat perlengkapan negara itu untuk mencapai suatu tujuan yang tertentu.1Menurut
Woodrow Wilson, Negara adalah orang-orang yang diatur menurut hukum dalam
suatu batas wilayah teritorial tertentu.2 Sedangkan apabila kita tinjau dari sudut
Hakekat Negara, negara adalah suatu wadah daripada suatu bangsa yang diciptakan
oleh negara untuk batas wilayah dalam suatu mencapai cita-cita atau tujuan
bangsanya atau dapat juga dikatakan bahwa tujuan negara berhubungan dengan
dan dipertahankan karena negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik bagi
semua warganya.4
Tujuan suatu negara sesungguhnya adalah cita-cita idiil suatu negara yang
ingin di wujudkan negara tersebut melalui tata cara ataupun sistematika instrumen
hukum yang ada di negara tersebut. Menurut Roger Soltau tujuan negara ialah
2
menciptakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai terkabulnya keinginan-
didalam masyarakat dan berarti pula bahwa setiap warga negara mempunyai
bahwa setiap warga negara indonesia mempunyai kedudukan yang sama dimuka
hukum dan pemerintahan.8 Artinya bahwa, hukum yang ditetapkan oleh lembaga
dan sama rendah , tidak boleh saling mempengaruhi, saling campur tangan dan saling
mengkaji.10
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (UUD 1945). Di dalam
bahwa tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik adalah ; (1) melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia, (2) memajukan kesejahteraan
6 Harold J.Laski, The State in Theory and Practice,The Viking Press, New York , 1947, hlm. 253
7 Ibid, Loc.Cit, Ni’Matul Huda, hlm. 56
8 Lihat...Pasal 27 (1) UUD 1945
9 Lihat... S.Toto Pandoyo, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang Dasar 1945 –
Sistem Politik dan Perkembangan Kehidupan Demokrasi, Liberty, Yogyakarta, 1992, hlm. 164
10 Miriam Budiardjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, Gramedia Persada, Jakarta, 1991, hlm.46
3
umum, (3) mencerdaskan kehidupan bangsa, (4) ikut serta melaksanakan ketertiban
Sebagai Negara yang berdasarkan atas hukum (rechtstaat) dan bukan atas
melalui hukum sebagai sarananya dengan kata lain hukum adalah sarana yang
digunakan dalam mencapai tujuan negara yang sudah di cita-citakan.Hukum yang ada
di Indonesia menurut bentuknya dibedakam menjadi hukum tertulis dan tidak tertulis.
Hukum tidak tertulis adalah hukum kebiasaan (customary law) dan hukum adat.
undangan.
undangan yang terjadi kekacauan dalam tata urutannya, banyak materi yang
seharusya diatur dalam undang-undang tapi diatur dalam Penetapan Presiden atau
Peraturan Presiden ataupun Peraturan Pemerintah. Bahkan diatas itu semua, banyak
hendaknya segera disikapi dengan responsif sehingga tidak berdampak kepada tidak
berjalannya sistem hukum serta mekanisme yang ditetapkan dalam UUD 1945.
11 Lihat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 Alinea Ke Empat.
4
kepentingan politis yang pada titik-titik tertentu kepentingan-kepentingan politik
politis sangat kuat tercium dalam peraturan perundang-undangan maka yang sangat
maka tujuan negara tidak akan dapat terwujud sebagaimana yang diharapkan oleh
rakyat.
peraturan perundang-undangan pada masa yang lain, hal ini sangat tergantung pada
12 Soehino, Hukum Tata Negara Teknik Perundang-Undangan, Liberty, Yogyakarta, 2008, hlm. 1
13 Lihat Pasal 20 ayat (1) dan (2) Batang Tubuh UUD 1945
14 Ibid, Pasal 5 ayat (1)
5
menjadi Undang-undangan adalah suatu bentuk kesepakatan bersama antara Presiden
dibentuk melalui Politik Hukum yang dikendaki para penguasa pada masa tersebut.
Sehingga mekanisme penciptaan hukum yang ada di Indonesia saat ini adalah
dapat dijabarkan sebagai kemauan atau kehendak negara terhadap hukum. Artinya,
untuk apa hukum itudiciptakan, apa tujuan penciptaannya dan kemana arah yang
hendak dituju. Politik Hukum adalah kebijakan pemerintah mengenai hukum mana
yang akan dipertahankan, hukum mana yang akan diganti, hukum mana yang akan
direvisi dan hukum mana yang akan dihilangkan. Dengan demikian melalui politik
hukum negara membuat suatu rancangan dan rencana pembangunan hukum nasional
hukum yang selanjutnya mengarah pada terciptanya tujuan negara. Tujuan hukum
tidaklah dengan mudah dapat dipenuhi apabila di dalam setiap hukum yang ada
tujuan negara. Sebagai sarana tercapainya tujuan negara, maka tujuan hukum harus
tercapai terlebih dahulu sehingga tujuan negara akan terwujud dengan baik. Oleh
karena itu dalam tulisan ini, penulis akan membahas secara lebih mendalam peranan
6
Berdasarkan Latar belakang diatas maka tulisan ini akan membahas mengenai
2 (dua) hal utama yang akan di kaji dalam penelitian ini, yaitu mengenai (1) Peranan
B. Pembahasan
Indonesia
negara yang bersifat mendasar dalam menentukan arah, bentuk maupun isi dari
hukum yang akan dibentuk dan tentang apa yang akan dijadikan kriteria untuk
berkaitan dengan hukum yang berlaku di masa datang (ius constituendum). Sedangkan
Teuku Mohammad Radhie dalam sebuah tulisannya berjudul Pembaharuan dan Politik
dan cara yang hendak dipakai untuk mencapai suatu tujuan sosial dan hukum tertentu
15 Disimpulkan dari Padmo Wahyono, Indonesia Negara Berdasatkan atas hukum, Cet. II, (Jakarta:
Ghalia Indonesia, 1986), hlm. 160, dan Padmo Wahyono, “Menyelisik Proses Terbentuknya Perundang-
Undangan”, Forum Keadilan, No. 29 (April 1991), hlm. 65.
16 Jurnal Prisma Nomor 6 Tahun II Desember 1973, hlm. 4.
17 Satjipto Rahardjo, Ilmu Hukum, Cet. III, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1991), hlm. 352.
7
mendasar yang muncul dalam studi politik hukum, yaitu: (1) tujuan apa yang hendak
dicapai dengan sistem hukum yang ada; (2) cara-cara apa dan yang mana, yang dirasa
paling baik untuk bisa dipakai mencapai tujuan tersebut; (3) kapan waktunya hukum
itu perlu diubah dan melalui cara-cara bagaimana perubahan itu sebaiknya dilakukan;
dan (4) dapatkah dirumuskan suatu pola yang baku dan mapan, yang bisa membantu
memutuskan proses pemilihan tujuan serta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut
secara baik.18
sebagai sebuah alat atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh pemerintah
untuk menciptakan sistem hukum nasional yang dikehendaki dan dengan sistem
Menurut Bellefroid politik hukum adalah suatu disiplin ilmu hukum yang
atau menciptakan hukum baru untuk mencapai tujuan mereka. Selanjutnya kegiatan
politik hukum meliputi mengganti hukum dan menciptakan hukum baru karena
dapat disimpulkan bahwa politik hukum adalah kebijakkan sebagai dasar untuk
akan berjalan , sedang berjalan dan telah berlaku yang diambil dari nilai-nilai yang
8
tumbuh dan hidup serta berlaku dalam masyarakat untuk mencapai tujuan negara
menetapkan politik hukum yang telah dan akan dilakukan, politik hukum
memperhatikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.20 Arah dari itu semua adalah
Hukum sebagai kaidah atau norma sosial tidak terlepas dari nilai-nilai yang
berlaku dalam suatu masyarakat, bahwa dapat dikatakan bahwa hukum itu
merupakan pencerminan dan konkritisasi dari nilai-nilai yang suatu saat berlaku
20 Frans Magnis Suseno, Etika Politik: Prinsip-Prinsip Dasar Kenegaraan Modern, (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 1994), hlm. 310-314.
21 Soerjono Soekanto, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1999), hlm. 14.
9
ada. Peraturan perundang-undangan dan proses pembentukannya memerankan fungsi
pembaharuan hukum (law reform) karena kekuatan hukumnya yang mengikat dan
lebih tinggi dari pada hukum kebiasan, hukum adat, atau hukum yurisprudensi.
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
Melalui perspektif politik, hukum dipandang sebagai produk atau output dari
proses politik atau hasil pertimbangan dan perumusan kebijakan publik. Namun
merupakan garis atau dasar kebijakan untuk menentukan hukum yang seharusnya
berlaku dalam negara. Di negara demokrasi, masukan (inputs) yang menjadi bahan
10
Sebagaimana kita ketahui bahwa produk-produk hukum di Indonesia
(Eksekutif) dan Dewan Perwakilan Rakyat (Legislatif). Inilah politik hukum yang
yang diperoleh oleh suatu perundang-undangan adalah sesuai dengan hierarki peratura
perundang-undanga yang ada. Yang mana jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan adalah;
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Peraturan Presiden;
melihat hierarki diatas. Tidak satu hukum pun boleh bertentangan dengan hierarki ini.
22 Lihat Pasal 20 ayat (1) dan (2) Batang Tubuh UUD 1945
23 Ibid, Pasal 5 ayat (1)
11
Adapun tumpang tindih peraturan perundang-undangan yang ada ataupun materi
muatannya yang bertentangan dengan hierarki yang lebih tinggi maka, telah ada
dilakukan dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda). Tujuan dari Prolegnas dan
Prolegda ini adalah dalam rangka mewujudkan sistem hukum nasional di Indonesia.
Dengan adanya Prolegnas dan Prolegda ini tidak berarti tidak dapat membuat suatu
Akan tetapi dalam keadaan tertentu, DPR atau Presiden dapat mengajukan RUU
12
keadaan tertentu lainnya yang terkait dengan urgensi nasional atas RUU tersebut. Hal
yang sama dengan Raperda, DPRD ataupun Gubernur dapat mengajukan Raperda
adanya kerjasama dengan pihak lain dankeadaan tertentu lainnya yang terkait dengan
urgensi daerah atas Raperdayang dapat disetujui bersama oleh alat Badan Legislasi
ketentraman masyarakat.
manusia serta harkat dan martabat setiap penduduk Indonesia secara proporsial.
keputusan.
pun merupakan bagian dari sistem hukum nasional yang berdasarkan Pancasil
24 Lihat.. Penjelasan atas Pasal 6 ayat (1) dan (2) UU no 12 tahun 2011
13
5. Asas Bhinneka Tunggal Ika, yaitu bahwa materi muatan setiap peraturan
negara.
7. Asas kesamaan dalam hukum dan pemerintahan, yaitu bahwa materi muatan
8. Asas ketertiban dan kepastian hukum, yaitu bahwa materi muatan setiap
Selain itu terdapat beberapa asas lainnya yang disesuaikan dengan bidang
legalitas, asas tiada hukuman tanpa kesalahan, asas pembinaan narapidana, dan asas
praduga tak bersalah. Sedangkan pada hukum perdata khususnya hukum perjanjian
14
Dalam pembentukan peraturan perundang-undangan, asas-asas tersebut wajib
Asas-asas tersebutlah yang menjadi pedoman dan pakem bagi pembentukan peraturan
perundang-undangan.
3. Materi muatannya harus tepat dan sesuai dengan jenis dan hierarki;
maupun yuridis;
6. Sistematika, pilihan kata bahkan istilah serta bahasa hukum yang jelas dan
dalam pelaksanaannya;
15
berhak memberikan masukan secara lisan dan atau tertulis dalam pembentukan
oleh masyarakat.
yang memuat ketentuan pidana. Ketentuan pidana hanya boleh dimuat dalam
Undang-undang harus berisi pengaturan lebih lanjut mengenai ketentuan UUD 1945,
dan atau pemenuhan kebutuhan hukum dalam masyarakat. Sedangkan materi muatan
materi muatan Peraturan Presiden berisi materi yang diperintahkan oleh undang-
16
penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan. Demikianhalnya dengan materi muatan
pembantuan serta menampung kondisi daerah dan atau penjabaran lebih lanjut
atau diarahkan tercapainya politik hukum dibidang hukum yang ditetapkan oleh
ketika hukum dengan asas nya tersebut di eksekusi dengan benar atau tidak. Apabila
di eksekusi dengan tidak benar tentu akan menimbulkan akibat buruk untuk
masyarakat, dan ini jelas akan bertentangan dengan tujuan negara. Sedangkan apabila
tentu akan timbul selama pencapaian tujuan negara tersebut, baik kendala internal
maupun kendala eksternal. Masalah sosiologis dan yuridis suatu negara pun angat
17
Tujuan masing–masing negara sangat dipengaruhi oleh tata nilai sosial, kondisi
Secara umum negara mempunyai tujuan antara lain sebagai berikut :26
Indonesia. Tetapi dalam prakteknya, hukum seringkali menjadi cermin dari kehendak
pemegang kekuasaan politik sehingga tidak sedikit orang memandang bahwa hukum
sama dengan kekuasaan. UUD 1945 mengakui hak-hak (termasuk hak milik) dan
Sedangkan politik hukum adalah legal policy yang telah atau akan
negara khususnya dalam bidang hukum mengenai hukum yang akan berjalan , sedang
berjalan dan telah berlaku yang diambil dari nilai-nilai yang tumbuh dan hidup serta
18
berlaku dalam masyarakat untuk mencapai tujuan negara sebagaimana tercantum
dari pada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam
kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan
rakyat Indonesia”. Alinea itu mempunyai makna mempertegas cita-cita yang harus
dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu
sistem pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk
pembangunan hukum nasional. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa, hukum
adalah sarana untuk mewujudkan tujuan negara. Tujuan negara dapat di capai melalui
19
hukum nasional yang ada. Yang mana dengan tercapainya hukum nasional akan
Tujuan Negara dapat disebut juga sebagai tujuan nasional, tujuan nasional
adalah sasaran segala kegiatan suatu bangsa yang perwujuannya harus diusahakan
secara terus rnenerus. Tujuan nasional bangsa Indonesia tercantum dalam alinea
tahun 1945 merupakan dasar dari sumber hukum tertulis berupa Peraturan
hukum dibawahnya. Oleh karenanya, setiap kebijakan baik itu politik, hukum,
ekonomi maupun pertahanan dan keamanan harus sesuai dengan konstitusi dijiwai
Kaitan antara Politik hukum dan Tujuan negara sebenarnya dapat kita lihat
Jangka Menengah). RPJP atau RPJM ini merupakan arah kebijakan (politik)
secara tertulis, maka RPJP dan RPJM menjadi standar keberhasilan pemerintah
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Politik Hukum Nasional adalah
yang akan, sedang dan telah berlaku, yang bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di
20
sebagai arah pembangunan nasional sejalan dan berkaitan erat dengan politik hukum
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah merubah beberapa unsur
penting dari kekuasaan eksekutif (penguasa) yang dianggap terlalu luas sehingga
melanggar hak-hak warga negara hanya dengan alasan demi kepentingan umum yang
undangan yang didasarkan kepada landasan ideologi dan konstitusional negara, yaitu
Pancasila dan UUD 1945 atau hukum yang dibangun diatas kreativitas atau aktifitas
yang didasarkan atas cita rasa dan rekayasa bangsa sendiri.29Atau dapat dikatakan
pula bahwa, hukum nasional adalah semua hukum yang berlaku di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia baik berupa hukum tertulis maupun tidak tertulis.
Salah satu tujuan negara yang dapat kita tangkap dari Pembukaan Undang-
kelancaran tersebut maka negara dalam hal ini pemerintah berwenang membuat suatu
peraturan dalam hal ini hukum nasional sebagai alat untuk mengontrol masyarakat.
29 Imam Syaukani & A.Ahsin Thohari, Dasar-Dasar Politik Hukum, PT. RajaGrafindo Persada,
Jakarta, 2004, hlm. 62
30 Ali Serizawa , Pengertian Politik Hukum Nasional dan
Tujuannya,http://www.hukumsumberhukum.com/2014/09/pengertian-politik-hukum-nasional-dan.html 03
September 2014 | 12:08 AM, Di unduh 12 Oktober 2014
21
a. Sebagai suatu alat (tool) atau sarana dan langkah yang dapat digunakan oleh
b. Dengan sistem hukum nasional itu akan diwujudkan cita-cita bangsa indonesia
munculah usulan dari hasil seminar tentang hukum nasional di Fakultas Hukum
dibangun haruslah;31
mengandung ciri:32
keyakinan keagamaan;
31 Artidjo Alkosar, Menelusuri Akar dan Merancang Hukum Nasional dalam Artidjo Alkosar (ed.),
Identitas Hukum Nasional, Fakultas Hukum UII, Yogyakarta, 1997, hlm. 287-296
32 Benard Arif Sidharta, Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum: Sebuah Penelitian tenang Fundasi
Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional
Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1999, hlm. 212
22
f. Responsif terhadap perkembangan aspirasi dan ekspetasi masyarakat.
Indonesia, yaitu sistem hukum Adat, Islam dan Barat (Belanda) sebagai bahan
berbagai dokumen perencanaan yang telah ditetapkan. Pada masa awal kemerdekan
hal itu dirumuskan dalam UUD 1945 Pasal II Aturan Peralihan, masa Orde Lama
dirumuskan dalam Manifesto Politik Orde Lama sebagai GBHN pada waktu itu, masa
Orde Baru dalam Ketetapan MPR tentang GBHN, masa reformasi ditemukan dalam
UU Nomor 25 tahun 2000. Politik hukum nasional Indonesia yang berlaku saat ini
dapat dilihat dalam UU no. 25/2004 yang mengatur tentang Sistem Perencanaan
waktu RPJP adalah 20 tahun, yang kemudian dijabarkan dalam RPJM (Rencana
yang memuat visi, misi dan program pembangunan dari presiden terpilih, dengan
33 Teuku Mohammad Radhie, Permasalahan Hukum Islam dalam Perspektif Pembangunan Hukum
Nasional (GBHN) sebagaimana di kutip oleh Jimly Asshiddiqie, Pembaharuan Hukum Pidana
Indonesia, Angkasa, Bandung, 1995, hlm. 5
23
berpedoman pada RPJP. Di tingkat daerah, Pemda harus menyusun sendiri RPJP dan
C. Penutup
Politik hukum adalah suatu disiplin ilmu hukum yang mengatur tentang cara
hukum baru untuk mencapai tujuan mereka. Selanjutnya kegiatan politik hukum
meliputi mengganti hukum dan menciptakan hukum baru karena adanya kepentingan
yang mendasar untuk dilakukan perubahan sosial dengan membuat suatu regeling
Undangan di Indonesia. Hal ini terlihat dari proses perencanaan, pembentukan bahkan
hukum (law reform) karena kekuatan hukumnya yang mengikat dan memaksa.
(Republik Indonesia) dalam bidang hukum yang akan, sedang dan telah berlaku, yang
24
bersumber dari nilai-nilai yang berlaku di masyarakat untuk mencapai tujuan negara
yang di cita-citakan. Tujuan negara sebagai arah pembangunan nasional sejalan dan
berkaitan erat dengan politik hukum yang berlaku dan berubah-ubah. Peranan Politik
hukum nasional sangatlah penting dalam mencapai tujuan negara. Hal ini
dikarenakan hukum nasional yang akan, sedang dan telah diberlakukan di wilayah
yang terkonkritisasi didalam RPJP dan RPJM sebagai acuan pertama dan utama
25
Daftar Pustaka
Buku
Alkosar, Artidjo, 1997, Identitas Hukum Nasional, Yogyakarta,Fakultas Hukum UII
Asshiddiqie,Jimly, 1995, Pembaharuan Hukum Pidana Indonesia, Bandung, Angkasa
Attamimi, A.Hamid S, 1990, Peranan Keputusan Presiden RI dalam Penyelenggaraan
Pemerintah Negara, Disertasi, Jakarta, Fakultas Hukum Pascasarjana
Universitas Indonesia.
Budiarjo, Miriam, 1991, Dasar-dasar Ilmu Politik, Jakarta, Gramedia Persada.
Hartono,C.F.G. Sunaryati, 1991,Politik Hukum Menuju Satu sistem Hukum Nasional
,Bandung, Alumni
Huda, Ni’Matul, 2005, Hukum Tata Negara Indonesia Edisi Revisi, Jakarta,
RajaGrafindo
Huda, Ni’matul, 2013, Ilmu Negara, Jakarta, Rajawali Press.
J.Laski, Harold, 1947, The State in Theory and Practice, New York, The Viking Press.
Kusumaatmadja, Mochtar , tanpa tahun, Fungsi dan perkembangan hukum dalam
pembangunan nasional, Bandung, Bina Cipta.
Manan, Bagir, 1995, Pertumbuhan dan Perkembangan Konstitusi Suatu Negara,
Bandung, Mandar Maju
Mahfud MD,Moh., 1998, Politik Hukum Di Indonesia, Jakarta, PT. Pustaka LP3ES
Pandoyo, S.Toto, 1992, Ulasan Terhadap Beberapa Ketentuan Undang-Undang Dasar
1945 – Sistem Politik dan Perkembangan Kehidupan Demokrasi, Yogyakarat,
Liberty.
Purbacaraka, Purnadi & Soekanto ,Soerjono, 1978, Perihal Kaedah Hukum,Bandung,
Alumni.
Rahardjo, Satjipto 1991, Ilmu HukumCet. III, Bandung: Citra Aditya Bakti.
Ranggawidjaja, Rosjidi , 1998, Pengantar Ilmu Perundang-undangan di Indonesia,
Bandung, Mandar Maju.
Sidharta, Bernard Arif, 1999, Refleksi tentang Struktur Ilmu Hukum: Sebuah
Penelitian tenang Fundasi Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum
sebagai Landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia, Bandung,
Mandar Maju.
Soehino, 1980, Ilmu Negara, Yogyakarta, Liberty.
Soehino, 2008, Hukum Tata Negara Teknik Perundang-Undangan, Yogyakarta,
Liberty.
Soekanto, Soerjono,1999, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Jakarta, Raja Grafindo
Persada
26
Soeprapto,Maria Farida Indrati, 1998, Ilmu Perundang-undangan; Dasar-Dasar dan
Pembentukannya, Jakarta, Kanisius
Strong,C.F, 2010, Modern Political Constitutions Konstitusi-Konstitusi Politik
Modern StudiPerbandingan tentang Sejarah dan Bentuk,Bandung, Nusa
Media.
Suseno, Frans Magnis , 1994, Etika Politik: Prinsip-Prinsip Dasar Kenegaraan Modern,
Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Syamsuddin, Aziz, 2011, Proses & Teknik Penyusunan Undang-Undang, Jakarta,
Sinar Grafika.
Syaukani, Imam & A.Ahsin Thohari, 2004, Dasar-Dasar Politik Hukum, Jakarta ,
PT. RajaGrafindo Persada
Van Apeldoorn, 1954, Inleiding tot de studie van het Nederlandse recht, WEJ Tjeenk
Willink, Zwolle.
Wahyono, Padmo, 1986, Indonesia Negara Berdasatkan atas hukum Cet. II, Jakarta,
Ghalia
Undang-Undang
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011
Internet
Pengertian Fungsi dan Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dalam
http://dieks2010.wordpress.com/2010/08/27/pengertian-fungsi-dan-tujuan-negara-
kesatuan-republik-indonesia/, pada tanggal 23 april 2012 pukul 06.54, di unduh
pada 10 Oktober 2014
Chandra Yudiana E, Sistem Pemerintahan Indonesia, dalam
http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay, pada tanggal 23
april 2012 pukul 07.08, tanggal di unduh pada 10 Oktober 2014
Ali Serizawa , Pengertian Politik Hukum Nasional dan
Tujuannya,http://www.hukumsumberhukum.com/2014/09/pengertian-politik-
hukum-nasional-dan.html 03 September 2014 | 12:08 AM, Di unduh 12 Oktober
2014
27