Laporan 1 Pembersihan Dan Pemeriksaan Busi
Laporan 1 Pembersihan Dan Pemeriksaan Busi
Laporan 1 Pembersihan Dan Pemeriksaan Busi
A. Pengertian ……………………………………….………………...………….3
B. Konstruksi Busi……………………………………….……………...……….3
C. jenis Busi berdasarkan Heat Resistance………………………………………3
D. Jenis-jenis Busi……………………………………….……………..…....…..4
BAB III PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR……………………...………8
A. Persiapan Praktikum……………………………………….……………….....9
B. Pelaksanaan
Praktikum……………………………………….……………………………10
C. Akhir
Praktikum……………………………………….……………..…………......16
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN…………………………………….....17
i
BAB V
PENUTUP……………………………………….……………………….....19
A. Simpulan……………………………………….………...…………..19
B. Saran……………………………………….……………...…………19
DAFTAR PUSTAKA……………………………………….………………20
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Judul Praktikum
PEMBERSIHAN DAN PEMERIKSAAN BUSI
B. Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa akan dapat membersihkan, mengukur, menyetel, dan
mengenali kondisi busi yang normal dan yang tidak normal.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui cara membuka dan
memasang kembali busi pada mesin
C. Manfaat Praktikum
1. Mahasiswa mampu menganalisa penyebab kerusakan pada busi
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab kerusakan pada busi
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara menyetel dan memperbaiki busi
dengan celah yang telah tentukan.
D. Obyek Praktikum
1. Mesin Kijang 4K kode 0041668
2. Busi DENSO W16EX-U
E. Peralatan Praktikum
1. Kunci busi
2. Fuller gauge
3. Ember
4. Sikat baja
1
G. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
1. Utamakan keselamatan dalam bekerja
2. Memakai baju prakek yang telah ditemtukan sesuai SOP
3. Memakai sepatu yang telah ditentukan
4. Mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dilaboratium.
5. Disiplin dan tidak bermain-main yang dapat membayakan keselamatan.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
B. Kontruksi Busi
3
memindahkan panas tergantung pada bentuk kaki isolator / luas permukaan
isolator. Nilai panas harus sesuai dengan kondisi operasi mesin.
D. Jenis-jenis Busi
1. Busi Standar
Jenis busi yang satu ini adalah bawaan motor dari pabrikan, yang bisa
dipakai sampai jarak 20 ribu km pada kondisi pembakaran normal. Diameter
4
center electrodenya rata-rata berukuran 2,5 mm. Sementara itu bagian ujung
elektroda terbuat dari nikel.
2. Busi Iridium
Busi ini bisa dikatakan semi kompetisi, biasa di pergunakan untuk motor
non standard. Busi ini sangat cocok untuk motor bermesin besar di atas 150cc,
ciri khas busi ini ujung electrodanya terbuat dari nikel dan center electrodanya
terbuat dari iridium alloy berwarna platinum buram. Busi ini biasanya berumur
lama dan mampu bertahan dari 50-70rb km.
3. Busi racing
Busi ini didesain dan di buat dengan bahan yang tahan terhadap kompresi
tinggi serta temperatur mesin yang tinggi dan juga dipersiapkan agar mampu
5
mengimbangi pemakaian full throttle dan deceleration. Busi racing cenderung
memiliki diameter center electroda yang relatif kecil meruncing seperti jarum.
Umur busi ini pun terbilang pendek sekitar 20rb-30rb km.
Gambar 5 platinum
4. Busi platinum
Busi ini banyak disukai oleh kalangan bikers dan penyuka touring
karena kemampuannya. Ujung electroda terbuat dari nikel dan center electroda
terbuat dari platinum sehingga pengaruh panas yang dihantarkan ke metal
platinum lebih kecil. umur busi ini juga bisa mencapai 30rb km.
6
5. Busi Resistor
Ini dia jenis busi yang kadang sering mengecoh konsumen karena
mempunyai logo huruf R dengan font miring yang melekat pada body busi.
Banyak orang mengiri huruf R tersebut singkatan dari RACING padahal arti
huruf tersebut adalah RESISTOR. Busi ini dipakai untuk melindungi berbagai
perangkat elektronik digital motor, seperti speedometer dan yang lainnya.
7
BAB III
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR
A. Persiapan Praktikum
Sebelum melakukan pembersihan dan pemeriksaan pada Busi Mobil,
sebaiknya mesin mobil dihidupkan terlebih dahulu dalam waktu 3-5 menit
untuk mendapatkan suhu ideal dan juga memastikan apakah Busi mobil masih
bisa dipakai atau tidak.
Langkah- langkah sebelum mesin dihidupkan dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.
1. Periksa terlebih dahulu air radiator mobil, kalau air radiatornya
kurang sebaiknya di isi agar mesin mobil tidak cepat panas.
8
Gambar 8. Pengisian air radiator
B. Pelaksanaan Praktikum
9
Dari proses awal tadi, kita bisa mengetahui apakah mesin mobil bisa
lansung hidup atau susah untuk dihidupkan. ketika mobil mudah dihidupkan
maka tidak ada masalah dengan busi mobil itu, tetapi jika mobil susah untuk
dihidupkan kita bisa pastikan bahwa Busi mobil dalam keadaan kotor atau
rusak, karena tebalnya karbon pada busi mobil itu.
Untuk melakukan pembersihan dan pemeriksaan kita dapat melakukan
dengan langkah sebagai berikut.
1. Cabut kabel busi dari busi mobil.
10
Gambar 11. Cara melepas busi menggunakan kunci
busi
11
Gambar 12. Proses pembersihan dengan sikat
12
Gambar gambar 14. Cara mengukur menggunakan fuller
gauge
13
8. Kencangkan kembali busi menggunakan kunci busi, jangan
sampai ada busi tidak dikencangkan, karena mesin bisa tidak
hidup.
14
Gambar 17. Cara memasang kembali kabel busi
15
C. Akhir Praktikum
Setelah selesai melakukan Praktek Pembersihan dan Perbaikan Busi,
kita dapat mengetahui apakah setelah dilakukan pembersihan dan perbaikan
ada peningkatan ketika mesin dihidupkan atau mesin jadi tidak bisa hidup.
Setelah selesai lanjutkan dengan membersihkan lab dan mengambalikan
peralatan dan mesin ke tempat semula.
16
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Praktikum
Dari hasil pengukuran, dikumpulkan sebagai berikut.
Busi 1 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 2 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 3 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Busi 4 0,80 mm Warna busi abu-abu jenis busi ini normal dan
memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng. Pembakaran bersih dan mesin bekerja pada
suhu paling ideal.
Tabel 2.2 Hasil pengukuran setiap busi
17
B. Analisis dan Pembahasan
Dari obyek yang diukur, yaitu busi DENSO dengan kode
W16EX-U merupakan jenis busi panas, dan warna dari setiap busi yang
diperiksa dan diukur semuanya hampir tidak ada perbedaan, dapat
dipastikan juga bahwa panas yang didapat oleh semua busi itu mencapai
suhu ideal yang menyebabkan warna busi jadi abu abu dengan warna
busi yang normal ini maka memiliki performa irit, bertenaga dan terasa
enteng, Serta celah dari setiap busi sama yaitu 0,80 mm maka tidak
perlu penyetelan untuk memperbesar atau memperkecil celah dari setiap
busi, karena huruf terakhirnya U maka standart dari celah busi itu harus
0,80 mm.
18
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum tentang pembersihan dan pemeriksaan
busi maka dapat disimpulkan bahwa :
Dengan praktikum ini, mahasiswa dapat mengetahui bagaimana
cara dapat membersihkan, mengukur, menyetel, dan mengenali
kondisi busi yang normal dan yang tidak normal.
Mahasiswa dapat menganalisa penyebab kerusakan sebuah busi.
Mempermudah mahasiswa dalam hal informasi tentang bagian
bagian busi dan jenis-jenis busi.
B. Saran
Untuk pengembangan lebih lanjut, saran dari saya untuk perkuliahan
selanjutnya yaitu :
Perlunya penambahan alat kerja dalam melakukan sebuah
praktek, karena alat yang dibutuhkan seperti kunci busi masih
kurang, dan memperlambat hasil kerja.
Untuk mengoptimalkan praktikum ini, diperlukan alat atau
obyek kerja baru agar mahasiswa lebih memahami karakteristik
dari sebuah obyek yang ingin di teliti.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Busi
https://www.inews.id/otomotif/aksesoris/mengenal-jenis-jenis-busi-pada-
kendaraan/363433
20