Konsepsi Tasybih Dalam Ilmu Balaghah

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

BAB II

KONSEPSI TASYBIH DALAM ILMU BALAGHAH

A. Pengertian Tasybih
Tasybih (ْ‫ )تتيشبييه‬secara bahasa adalah berasal dari tasrif ْ‫ ييتشبهْت – تتيشبييه‬-ْ‫ تشببه‬yang
berarti menyerupakan, menyamakan dan membandingkan.
Pada kitab ‫حليننة اللننب الصمننون بشننرح الننوهر الكمن ننون‬, tasybih disebut juga dengan

‫ التمثين ننل‬yang artinya mencontohkan, Sedangkan menurut istilah ialah sebagaimana

disebutkan dalam bait :


‫ اتيمترييبن ب يف تميعنن بأتلتةة اتتتاَيك‬# ‫تيشبيبينيهنتاَ بدتللتة تعتلىَ ايشب تتاك‬
Arti tasbih menurut ahli bayan, ialah lafadz yang menunjukkan pada berserikatnya
dua perkara (yaitu musyabbah dan musyabbah bih) dalam suatu makna (wajah syabbah)
dengan alat yang datang kepadamu.1

Jadi, tasybih ialah suatu istilah yang di dalamnya terdapat penyerupaan atau
perserikatan antara dua perkara, yakni musyabbah dan musyabbah bih. Atau bisa juga
didefinisikan bahwa tasybih adalah menyerupakn sesuatu dengan yang lain karen
aadanya kesaaman dalam satu atau beberapa sifat dengan menggunakan alat.
Sebagaimana diketahui, tasybih termasuk bagian dari ilmu bayan yang di
dalamnya terdapat penjelasan dan perumpamaan. Tasybih terdiri dari empat bentuk,
yaitu:2
1. Mengeluarkan sesuatu yang tidak dapat diindra dan menyamakannya dengan
sesuatu yang bisa diindra.
2. Mengeluarkan/mengungkapkansesuatu yang tidak pernah terjadi dan
mempersamakannya dengan sesuatu yang jelas.
3. Mengungkap sesuatu yang tidak jelas dan mempersamakannya dengan sesuatu
yang jelas.
4. Mengungkapkan sesuatu yang tidak mempunyai kekuatan dan
mempersamakannya dengan sesuatu yang jelas dalam hal sifat.
Tasybih merupakan langkah awal untuk menjelaskan suatu makna dan
sarana untuk menjelaskan sifat. Akan didapati dengan tasybih ketinggian dan
kejelasan makna, membuat kalimatnya menjadi indah serta bermutunya makna.
B. Rukun Tasybih

1 Achmad Sunarto, Terjemah Jauharul Maknun (Surabaya: Mutiara Ilmu, 2009), 86.

2 Mamat Zaenuddin, Yayan Nurbayan, Pengantar Ilmu Balaghah (Bandung: PT Refika


Aditama, 2007), 21.
Suatu ungkapan dinamakan tasybih, jika memenuhi syarat dan unsur-
unsurnya. Suatu tasybih harus memenuhi unsur-unsur atau rukun berikut.
1. Musyabbah, yaitu sesuatu yang hendak diserupakan.
2. Musyabbah bih, yaitu sesuatu yang yang diserupai. Kedua unsur ini
disebut tharafai tasybih (kedua pihak yang diserupakan).
3. Wajh syibh, yaitu sifat yang terdapat pada kedua pihak itu.
4. Adat tasybih, yaitu huruf atau kata yang digunakan untuk menyatakan
penyerupaan.3
Unsur pertama dan kedua disebut t}arf al-Tashbih dikarenakan keduanya harus
disebutkan dalam tasybih. Sedangkan rukun ketiga dan keempat boleh disebutkan
atau dihilangkan.

3 Ibid, 22.

Anda mungkin juga menyukai