Bab II Landasan Teori 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

Tugas Akhir Teknik Mesin

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 PRINSIP PEMINDAHAN TENAGA

Sepeda motor dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai

kondisi jalan. Namun demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak

utama pada sepeda motor tidak bisa melakukan dengan baik apa yang

menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat

jalanan mendaki, sepeda motor membutuhkan momen puntir ( torsi) yang

besar namun kecepatan atau laju sepeda motor yang dibutuhkan rendah.

Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel
atau katup

gas dibuka penuh namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi

kecepatan atau laju sepeda motor yang rendah. Sedangkan pada saat sepeda

motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak

diperlukan torsi yang besar. Berdasarkan penjelasan di atas, sepeda motor

Universitas Mercu Buana 8


Tugas Akhir Teknik Mesin

harus dilengkapi dengan suatu sistem yang mampu menjembatani antara

output
mesin (daya dan torsi mesin) dengan tuntutan kondisi jalan. Sistem

ini dinamakan dengan sistem pemindahan tenaga.

Prinsip kerja mesin dan pemindahan tenaga pada sepeda motor adalah

sebagai berikut:

Ketika poros engkol (crank shaft


) diputar oleh pedal kick starter
atau

dengan motor starter,pistonbergerak naik turun (TMA dan TMB). Pada

Gambar 2.1 ( Rangkaian pemindahan tenagadari mesin sampai roda)

saat piston bergerak ke bawah, terjadi kevakuman di dalam silinder

atau crankcase
. Kevakuman tersebut selanjutnya menarik (menghisap)

campuran bahan bakar dan udara melalui karburator (bagi sistem bahan

bakar konvensional). Sedangkan bagi sistem bahan bakar tipe injeksi (tanpa

Universitas Mercu Buana 9


Tugas Akhir Teknik Mesin

karburator), proses pencampuran terjadi dalam saluran masuk sebelum katup

masuk setelah terjadi penyemprotan bahan bakar oleh injektor.

Ketika piston bergerak ke atas (TMA) campuran bahan bakar dan

udara di dalam silinder dikompresi. Kemudian campuran dinyalakan oleh

busi dan terbakar dengan cepat (peledakan). Gas hasil pembakaran tersebut

melakukan expansi (pengembangan) dan mendorong piston ke bawah

(TMB). Tenaga ini diteruskan melalui connecting rod


(batang piston), lalu

memutar crankshaft
. Menekan piston naik untuk mendorong gas hasil

pembakaran. Selanjutnya piston melakukan langkah yang sama. Gerak

piston naik turun yang berulang-ulang diubah menjadi gerak putar yang

halus. Tenaga putar dari crankshaft


ini akan dipindahkan ke roda belakang

melalui roda gigi reduksi, kopling, gear box


(transmisi), sprocket
penggerak,

rantai dan roda sprocket


. Gigi reduksi berfungsi untuk mengurangi putaran

mesin agar terjadi penambahan tenaga.

Berdasarkan uraian di atas maka dapat kita ketahui komponen-

kompenen dari system pemindahan tenaga pada sepeda motor, yaitu meliputi

1. Kopling (clutch
), dibedakan menjadi kopling mekanis dan kopling

otomatis

2. Transmisi, dibedakan menjadi transmisi manual dan transmisi otomatis

3. Final drive
, dibedakan menjadi type sprocket
atau rantai, type shaft drive,

dan typesabuk (puli).

Universitas Mercu Buana 10


Tugas Akhir Teknik Mesin

2.2 TRANSMISI MANUAL (MANUAL GEAR BOX)

Prinsip dasar transmisi adalah bagaimana bisa digunakan untukmerubah

kecepatan putaran suatu poros menjadi kecepatan yang diinginkan untuk tujuan

tertentu. Gigi transmisi berfungsi untuk mengatur tingkat kecepatan dan momen

(tenaga putaran) mesin sesuai dengan kondisi yang dialami sepeda motor.

Transmisi pada sepeda motor terbagi menjadi ; transmisi manual dan transmisi

otomatis.

Komponen utama dari gigi transmisi pada sepeda motor terdiri dari susunan

gigi-gigi yang berpasangan yang berbentuk dan menghasilkan perbandingan gigi-

gigi tersebut terpasang. Salah satu pasangan gigi tersebut berada pada poros utama

(main shaft
atau input shaft
) dan pasangan gigi lainnya berada pada poros luar

(output shaft
atau counter shaft
).

Jumlah gigi kecepatan yang terpasang pada transmisi tergantung kepada

model dan kegunaan sepeda motor yang bersangkutan. Kalau kita memasukkan

gigi atau mengunci gigi, kita harus menginjak pedal pemindahnya. Tipe transmisi

yang umum digunakan pada sepeda motor adalah type constant mesh
, yaitu untuk

dapat bekerja transmisi harus menghubungkan gigi-giginya yang berpasangan.

Untuk menghubungkan gigi-gigi tersebut digunakan garu pemilih gigi atau garpu

persnelling (gear change lever


).

Universitas Mercu Buana 11


Tugas Akhir Teknik Mesin

Cara kerja transmisi manual adalah sebagai berikut:

Gambar 2. 2 (Contoh konstruksi kopling manual)

Pada saat pedal atau tuas pemindah gigi ditekan (nomor 5), poros pemindah

(21) gigi berputar. Bersamaan dengan itu lengan pemutar shift drum
(6) akan

mengait dan mendorong shift drum


(10) hingga dapat berputar. Pada shift drum

dipasang garpu pemilih gigi (11,12 dan 13) yang diberi pin (pasak). Pasak ini

akan mengunci garpu pemilih pada bagian ulir cacing. Agar shift drum
dapat

berhenti berputar pada titik yang dikendaki, maka pada bagian lainnya (dekat

dengan pemutar shift drum


), dipasang sebuah roda yang dilengkapi dengan pegas

(16) dan bintang penghenti putaran shift drum


(6). Penghentian putaran shift drum

ini berbeda untuk setiap jenis sepeda motor, tetapi prinsipnya sama.

Garpu pemilih gigi dihubungkan dengan gigi geser ( sliding gear


). Gigi

geser ini akan bergerak ke kanan atau ke kiri mengikuti gerak garpu pemilih gigi.

Setiap pergerakannya berarti mengunci gigi kecepatan yang dikehendaki dengan

Universitas Mercu Buana 12


Tugas Akhir Teknik Mesin

bagian poros tempat gigi itu berada.

Gigi geser, baik yang berada pada poros utama ( main shaft
) maupun yang

berada pada poros pembalik ( counter shaft/output shaft


), tidak dapat berputar

bebas pada porosnya (lihat no 4 dan 5). Lain halnya dengan gigi kecepatan (1, 2, 3,

4, dan seterusnya), gigi-gigi ini dapat bebas berputar pada masing-masing

porosnya. Jadi yang dimaksud gigi masuk adalah mengunci gigi kecepatan dengan

poros tempat gigi itu berada, dan sebagai alat penguncinya adalah gigi geser.

Dengan adanya transmisi salah satunya dapat memperbesar momen atau

daya. Susunan roda gigi pada transmisi manual dibuat bermacam-

macamdisesuaikandengan kecepatan dan momen yang diperlukan. Besar kecilnya

momen pada roda belakang ( rear wheel


) tergantung dari transmisi. Di bawah ini

dijelaskan bagaimana momen atau daya dapat diperbesar lewat transmisi.

Di bawah ini berbagai perbandingan roda gigi pada berbagai tingkat

kecepatan dan torque


;

1. Gear kecepatan rendah (untuk startdan Menanjak)

Kecepatan Motor
Torque

Rendah Tinggi

Universitas Mercu Buana 13


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gambar 2.3
(Gear kecepatan rendah)
Jika roda gigi yang kecil memutarkan roda gigi yang besar kecepatan

motor rendah tetapi tenaga yang dihasilkan besar.

2. Gear Kecepatan menengah

Kecepatan MotorTorque

Menengah Menengah

Gambar 2.4
(Gear Kecepatan menengah)

Universitas Mercu Buana 14


Tugas Akhir Teknik Mesin

3. Gear kecepatan tinggi(untuk jalan datar pada kecepatan tinggi)

Kecepatan Motor Torque

Tinggi Kecil

Roda gigi
penggerak

Roda gigi yang digerakkan

Gambar 2.5
(Gear Kecepatan Tinggi)

Jika roda gigi yang besar memutarkan roda gigi yang kecil kecepatan motor tinggi

tetapi tenaga yang dihasilkan kecil.

Universitas Mercu Buana 15


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gear Ratio dan Kecepatan Roda

Z1
Z2

Mesin

Z4

Roda

Z3 Transmisi

Rantai

Z6
Z5

Gambar 2.6
(Gear Ratio dan Kecepatan Roda)

Keterangan :
Z1 : Primary drive gear
Z2 : Primary driven gear
Z3 : Main Shaft Gear
Z4 : Counter Shaft Gear
Z5 : Drive Gear Sprocket
Z6 : Driven Gear Sprocket

Universitas Mercu Buana 16


Tugas Akhir Teknik Mesin

Syarat –syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah :

1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi

2. Harus kecil, ringan, tidak mudah rusak dan mudah dioperasikan atau

diperbaiki

3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi

4. Kualitas bahan harus baik.

2.2.1 KOMPONEN,FUNGSI KOMPONEN DAN CARA KERJA TRANSMISI

MANUAL

Transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor dapat digolongkan

menjadi dua transmisi ; Transmisi Manual dan Transmisi Otomatis.

Transmisi manual yang sering digunakan pada sepeda motor adalah jenis

constant mesh dan


typesekarang dikembangkan transmisi otomatis khusus dirancang

pada kendaraan type matic


, tipe ini sering juga disebut V-belt automatic
tanpa shift

mechanis
atau Continously Variable Transmision
(CVT).

Nama komponen dan fungsi masing-masing :

1. Komponen utama transmisi type constant mesh


adalah :

a. Main shaft
(poros utama)

Pada poros utama terdapat roda gigi mati, roda gigi bebas dan roda gigi geser.

Poros utama selalu berhubungan dengan poros engkol melalui gigi kopling.

b. Counter shaft (poros lawan)

Pada counter shaft juga terdapat roda gigi yang sama dengan poros utama.

Universitas Mercu Buana 17


Tugas Akhir Teknik Mesin

c. Shift fork sebegai penggerak gigi geser

d. Shift drum sebagai penggerak shift fork

Gigi-gigi transmisi antara lain :

1. Gigi mati yaitu gigi yang akan berputar jika poros berputar.

2. Gigi bebas yaitu gigi yang berputar bebas pada poros.

3. Gigi geser yaitu gigi yang dapat bergeser pada poros ( ke arah kiri atau

arah kanan).

Biasanya gigi geser ini dilengkapi 3 sampai 4 tonjolan disekeliling roda

giginya yang sering disebut dengan DOG. Tonjolan-tonjolan ini (DOG), apabila roda

gigi bergeser akan masuk ke dalam lubang (DOG HOLE) yang ada pada gigi

sebelahnya, sehingga gigi tersebut akan mengikuti putaran roda gigi yang ada DOG

nya.

Universitas Mercu Buana 18


Tugas Akhir Teknik Mesin

Z2

Z1

Gambar 2.7 (Transmisi)

Sesuai dengan gambar di atas terdiri dari beberapa gigi yaitu :

1. Main shaft (poros utama) terdapat beberapa gigi yaitu :

a. M1 : Gigi mati
b. M4 : Gigi bebas
c. M3 : Gigi geser mati
d. M5 : Gigi bebas
e. M2 : Gigi mati
f. Z2 : Primary driven gear.

2. Counter shaft (poros lawan) terdapat beberapa gigi yaitu :

a. C1 : Gigi bebas
b. C4 : Gigi mati geser

Universitas Mercu Buana 19


Tugas Akhir Teknik Mesin

c. C3 : Gigi bebas
d. C5 : Gigi mati geser
e. C2 : Gigi bebas

3. Mekanisme Pemindah Gigi

Mekanisme pemindah gigi adalah sistem yang mengatur perpindahan gigi

percepatan agar transmisi dapat berpindah dengan lembut ,cepat tanpa

menimbulkan bunyi. Ada dua tipe pemindah gigi pada sepeda motor yaitu :

a. Type Rotary

Type rotary dioperasikan dengan satu arah sampai ke posisi awal

kembali seperti pada ilustrasi saat pemindah gigi digerakkan pengait pada

shift arm
menggerakkan camyang berbentuk silinder dengan parit sebagai

jalur dimana pin shift fork


berada, dengan demikian shift fork
bergerak

sesuai putaran cam.

Gear shift cam Gear shift lever


Gear shift fork

Gear shift shaft


Gear shift lever

Gambar 2.8 (Type Rotary)

Universitas Mercu Buana 20


Tugas Akhir Teknik Mesin

Pemindah gigi type rotary


yang dibongkar :

. Gear shift cam

Gear shift fork

Shift fork shaft

Gear shift arm

Gear shift shaft Gear shift lever

Gambar 2.9 (
pemindah gigitype rotari)

b. Tipe Balik (Return Type)

Tipe ini bekerja satu arah dan hanya berhenti pada posisi tertentu dan

untuk kembali harus mengikuti cara kebalikannya, seperti pada gambar

pemindahan melalui gear. Alur pada camtidak berhubungan melingkar, dan

garpu pengarah bergerak sebagai proyeksi sesuai arahan pada cam.

Universitas Mercu Buana 21


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gear shift fork Gear shift lever

Gear shift shaft

Gear shift fork

Gear shift drive


gear
Gear shift cam
Cam groove
Gear shift driven gear

Gambar 2.10 (
pemindah gigi tipe balik atau return type)

2.3TRANSMISI OTOMATIS ( Type Continously Variable Transmision (CVT))

Sistem CVT ( Continously Variable Transmission


), adalah sistem otomatik yang

dipasang pada beberapa tipe sepeda motor saat ini. Sistem ini menghasilkan

perbandingan reduksi secara otomatis sesuai dengan putaran mesin, sehingga

pengendara terbebas dari keharusan memindah gigi sehingga lebih nyaman dan

santai.

Universitas Mercu Buana 22


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gambar 2.11 (CVT)

(http://hamidtz.pun.bz/cara-membuat-tarikan-motor-matic-menjadi.xhtml)

Sistem CVT banyak kita jumpai pada motor matic seperti yamaha mio,honda

vario , suzuki spin dan lainya. Mekanisme V- belttersimpan dalam ruangan yang

dilengkapi dengan sistim pendingin untuk mengurangi panas yang timbul karena

gesekan sehingga bisa tahan lebih lama. Sistim aliran pendingin V- beltini dibuat

sedemikian rupa sehingga terbebas dari kotoran atau debu dan air. Lubang

pemasukan udara pendingin terpasang lebih tinggi dari as roda untuk menghindari

masuknya air saat sepeda motor berjalan di daerah banjir.

Kelebihan utama sistim CVT dapat memberikan perubahan kecepatan dan

perubahan torsi dari mesin ke roda belakang secara otomatis. Dengan perbandingan

ratio yang sangat tepat tanpa harus memindah gigi, seperti pada motor transmisi

konventional. Dengan sendirinya tidak terjadi hentakan yang biasa timbul pada

pemindahan gigi pada mesin-mesin konventional. Perubahan kecepatan sangat

Universitas Mercu Buana 23


Tugas Akhir Teknik Mesin

lembut dengan kemampuan mendaki yang baik. Sistim CVT terdiri pulley primary

dan pulley secondary yang dihubungkan dengan V-belt

Gambar 2.12 (Kontruksi CVT)

http://hamidtz.pun.bz/cara-membuat-tarikan-motor-matic-menjadi.xhtml

2.3.1 MEKANISME CVT

Rangakaian Rute Tenaga pada sistem transmisi otomatis dimulai dari putaran

crank shaft
. Seperti pada sepeda motor lainnya, untuk memutarkan poros engkol

menggunakan dua cara, yaitu menggunakan elektrik starterdigunakan motor listrik

bertenaga baterai terlebih dahulu mengidupkan starter wheel


, selanjutnya

memutarkan crank shaft


. Pada kick starter
, sebelum putaran sampai pada crankshaft,

tenaga etakan dari kick crank terlebih dahulu melewati kopling ( One Way Clucth
).

Universitas Mercu Buana 24


Tugas Akhir Teknik Mesin

2.3.2 CARA KERJA CVT

Sistem cara kerja CVT sepeda motor matic dimulai dari putaran stasioner

hingga putaran tinggi. Sistem cara kerja CVT sepeda motor matic diuraikan sebagai

berikut :

1. Putaran Stasioner

Pada putaran stasioner ( langsam ), putaran dari crank shaft


diteruskan ke

pulleyprimer, kemudian putaran diteruskan ke pulley


sekunder yang dihubungkan

oleh V-belt. Selanjutnya putaran dari pulley sekunder diteruskan ke kopling

sentrifugal
. Namun, karena putaran masih rendah, kopling sentrifugal
belum bisa

bekerja. Hal ini disebabkan gaya tarik per kopling masih lebih kuat daripada gaya

sentrifugal,
sehingga sepatu kopling belum menyentuh rumah kopling dan rear wheel

( roda belakang ) tidak berputar.

2. Saat Mulai Berjalan

Ketika putaran mesin meningkat, roda belakang mulai berputar. Ini terjadi

karena adanya gaya sentrifugal


yang semakin kuat dibandingkan dengan gaya tarik

spring
. Pada putaran yang tinggi, sepatu kopling akan terlempar keluar dan mengopel

rumah kopling. Pada kondisi ini, posisi V- beltpada bagian puller( diameter kecil ).

Pada bagian pulleysekunder, diameter V- beltberada pada bagian luar ( diameter

besar ).

Universitas Mercu Buana 25


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gambar 2.13
(Saat Mulai Berjalan)

3. Putaran Menengah

Pada putaran menengah, diameter V- beltkedua pulley


berada pada posisi

balance( sama besar ). Ini terjadi akibat gaya sentrifugal weight


pada pulley
primer

bekerja dan mendorong sliding sheave


ke arah fixed sheave
. Tekanan pada sliding

sheave
mengakibatkan V-belt bergeser ke arah lingkaran luar. Selanjutnya menarik

V-belt pada pulley


sekunder ke arah lingkaran dalam.

4. Putaran Tinggi

Pada kondisi putaran tinggi, diameter V- beltpada pulley


primer lebih besar

daripada V- belt pulley


sekunder. Ini disebabkan gaya sentrifugal weight
makin

Universitas Mercu Buana 26


Tugas Akhir Teknik Mesin

menekan sliding sheave


. Akibatnya, V- beltterlempar ke arah sisi luar pulleyprimer.

Gambar 2.14
(Putaran Tinggi)

2.3.3 Sistem Pendinginan Ruang CVT

Selama masih bekerja, putaran yang terus menerus akan menimbulkan panas.

Panas yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup serius pada

beberapa komponen, misalnya V- belt. Oleh karena itu, panas yang ditimbulkan akibat

putaran mesin harus dikendalikan atau diminimalkan. Panas yang timbul pada ruang

CVT dapat disebabkan oleh adanya koefisien gesek pada bagian pulley, koefisien

gesek pada kopling sentrifugal


, dan akibat putaran mesin. Sistem pendinginan ruang

CVT umumnya menggunakan kipas pendingin dan sirkulasi udara. Sepeda motor

matic
telah dilengkapi pula dengan saringan udara untuk menyaring debu dan kotoran

lainnya.

Universitas Mercu Buana 27


Tugas Akhir Teknik Mesin

2.3.4 Komponen Yang Terdapat Didalam CVT

Didalam CVT ada 4 komponen utama yaitu :

1. Primery sheave
sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu

Gambar 2.15
(KomponenPrimery sheave
)

• fixed sheave

berfungsi sebagai penahan v-belt.komponen ini tidak bergerak.berbentuk


piringan,biasanya bagian sisinya menyerupai kipas sebagai pendingin mesin.

• sliding sheave

komponen ini berfungsi menekan v- beltdalam putaran tinggi.karna sliding


sheave
ini dapat bergerak kekanan ataupun ke kiri.

• collar

fungsinya sebagai tempat dudukan dari fixed sheave,sliding sheave


dancam

• cam

fungsinya sebagai tempat dudukan slider

Universitas Mercu Buana 28


Tugas Akhir Teknik Mesin

• slider

fungsinya sebagai pendorong roller,yang roller sendiri akan mendorong


slidingsheave. slider
ini bergerak saat putaran mesin tinggi.

• roller

fungsinya sebagai penekan sliding sheave , cara kerjanya sesuai putaran mesin,
apabila putaran mesin tinggi rollerini menekan sliding sheave dan begitu pula
sebaliknya gaya di atas biasa di sebut gaya sentrifugal.

2. v-belt

Gambar 2.16
(v-belt)

http://hamidtz.pun.bz/cara-membuat-tarikan-motor-matic-menjadi.xhtml

fungsinya sendiri adalah sebagai penghubung antara sliding sheavedan

secondary sheave
yaitu meneruskan putaran mesin dari sliding sheave
.biasanya v-belt

ini memiliki gerigi-gerigi yang di rancang agar v- belttidak terlalu panas akibat

gesekan terus menerus.

Universitas Mercu Buana 29


Tugas Akhir Teknik Mesin

3. secondary sheave

Gambar 2.17
(Komponen secondary sheave
)

didalam secondary sheave


juga ada beberapa komponen penting yaitu ;

• sliding sheave

berfungsi menekan v-belt.perbedaan sliding sheave di secondarysheave


dengan sliding sheave
di primary sheaveadalah tidak memiliki sirip.

• fixed sheave

berfungsi sebagai penahan v-belt atau bagian statis.

• spring

berfungsi sebagai pendorong sliding sheave

• torque cam

berfungsi membantu menekan otomatis sliding sheavepada saat motor


memerlukan akselerasi.

Universitas Mercu Buana 30


Tugas Akhir Teknik Mesin

• clutch housing

biasa disebut rumah kopling fungsinya adalah penerus putaran dari v- beltke
poros roda

• sepatu kopling

fungsinya adalah sebagai penghubung putaran ke poros roda belakang.sistem


kerjanya model sentrifugal yaitu bekerja sesuai putaran tinggi redahnya.

4. gearreduksi

Gambar 2.18 (gear


reduksi)

http://hamidtz.pun.bz/cara-membuat-tarikan-motor-matic-menjadi.xhtml

fungsinya sendiri adalah sebagai menyeimbangkan putaran mesin dengan

roda.selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga.bisanya ada oli khusus untuk

melumasi gear agar mengurangi gesekan.

2.4 Roller

fungsi rollerpada motor matic


adalah untuk memberikan tekanan keluar pada

variator hingga dimungkinkan variator dapat membuka dan memberikan sebuah

perubahan lingkar diameter lebih besar terhadap belt drive sehingga motor dapat
Universitas Mercu Buana 31
Tugas Akhir Teknik Mesin

bergerak. Kinerja variator ini sangat ditentukan oleh roller,baik itu bentuk maupun

bahan roller, dan yang terpenting adalah berat dari roller.

Bentuk rolleryang baik harus lah berbentuk bulat, bentuk bulat dan sempurna

mempermudah pergerakan dari variator, bila bentuknya sudah tidak bulat,maka sudah

waktunya Anda mengganti rollermotor matic


. Bahan yang dipergunakan biasanya

terbuat dari bahan teflon karena sifatnya yang licin, keras, dan tahan panas.

Gambar 2.19 (Roller)

http://hamidtz.pun.bz/cara-membuat-tarikan-motor-matic-menjadi.xhtml

2.4.1 Prinsip kerja Roller

Pada dasarnya sebetulnya mirip sekali dengan gear set,


pada motor yang

memiliki system penggerak rantai. Karena skutik menggunakan V-belt didalam

menggerakan roda dengan melalui perputaran kruk as roda yang sebelumnya diputar

oleh V- belt.

Universitas Mercu Buana 32


Tugas Akhir Teknik Mesin

Rolleritu ada di dalam mangkuk variator semakin roda depan, saat berputar

kencang, rollerakan tertarik keluar sesuai gaya sentrifugal.

Gambar di bawah adalah potongan komponen variator saat rpm rendah. Roller

weight
berada di poros roda, beltberputar pada radius kecil.

Gambar 2.20
(variator saat rpm rendah)

Sementara pada RPM tinggi gambar potongannya seperti di bawah. Rollerbergerak

ke pinggir, menekan pulley


hingga merapat, otomatis radius menjadi besar.

Universitas Mercu Buana 33


Tugas Akhir Teknik Mesin

Gambar 2.21 (
variator saat rpm tinggi)

Jadi Semakin ringan roller akselerasi bawah untuk stopand gomakin

bertenaga, top speed


makin pendek dan semakin berat rollerakselerasi bawah untuk

stop and go
makin lambat, top speed
lebih tinggi.

Universitas Mercu Buana 34

Anda mungkin juga menyukai