Modul PSPT Xi (Bab 1) Kopling, Tranmisi, Drfensilal, Gardan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 120

MODUL

PSPT
XI

SMK
DARUL ULUM KEPUHDOKO
JOMBANG

1
DAFTAR ISI

1. Modul 1 Kopling……………………………………………………………………………..2
2. Tugas Modul 1……………………………………………………………………………….11
3. Modul 2 defferensial……………………………………………………………………….23
4. Tugas Modul 2……………………………………………………………………………….32
5. Modul 3 Propeller…………………………………………………………………………..39
6. Tugas Modul 3……………………………………………………………………………….51
7. Modul 4 Transmisi………………………………………………………………………….60
8. Tugas Modul 4……………………………………………………………………………….77
9. Modul 5 Kemudi……………………………………………………………………………..93
10. Tugas Modul 5………………………………………………………………………………..106

2
MODUL 1

KOPLING

A. Fungsi dan type Pemindah Daya pada kendaraan ringan

Apa sajakah komponen-komponen utama pada pemindah daya?

Komponen utama dari pemindah daya adalah :

 Kopling (pada sistem transmisi otomatis tidak terdapat kopling)


 Transmisi (manual atau otomatis)
 Poros propeller (drive shaft)
 Rankaian gandar/as roda (axle assembly). Tergantung tipe kendaraannya,
penggerak roda belakang, penggerak roda depan atau penggerak roda depan
dan belakang)

Pertama, kita akan menemukan bagaimana pemindah daya bekerja dalam satu
kesatuan sistem, dan kemudian dalam modul ini kita akan belajar tentang masing-
masing komponen utamanya.

Mengapa terdapat sebuah pemindah daya pada kendaraan dan apak


Mesin pada sebuah kendaraan menghasilkan daya putar (dikenal sebagai torsi) yang
dihasilkan oleh poros engkol mesin tersebut.

Kegunaan/fungsi dari sebuah pemindah daya dalam suatu kendaraan adalah untuk
meneruskan/mentransfer gaya putaran dari poros engkol ke roda penggerak sehingga
kendaraan dapat bergerak.

Roda penggerak pada suatu kendaraan mungkin penggerak roda belakang (rear
wheel drive), Penggerak roda depan (front wheeldrive) atau keempat rodanya (four
wheel drive).

Kemudian pada Buku Informasi ini anda akan belajar tentang komponen
utama dari pemindah daya, antara lain kopling, transmisi, poros
propeller(drive shaft) dan rangkaian as roda (axle assembly) secara detil.
Hal ini memungkinkan anda untuk memeahami bagaimana proses gaya

3
putaran mesin diteruskan/dipindahkan ke roda penggerak pada suatu
kendaraan.

Beberapa variasi pemindah daya pada tipe kendaraan yang berbeda


Sistem pemindah daya dibedakan tergantung pada tipe kendaraan apakah penggerak
roda belakang, roda depan atau empat roda.
1. Penggerak roda belakang (rear wheel drive)
Pada tipe kendaraan ini, komponen pemindah daya disusun sepanjang kendaraan
tersebut (arah utara-selatan atau arah lonngitudinal).

Gambar 1. Pemindah daya penggerak roda belakang

Pada kendaraan berpenggerak roda belakang, seperti yang ditunjukkan


pada gambar di atas pemindah daya meneruskan gaya putar (torsi) ke rod a
belakang.

2. Penggerak roda depan


Pada kendaraan penggerak roda depan, pemindah daya mentransfer gaya putar
(torsi) dari mesin ke roda depan kendaraan.

4
Gambar 2. Pemindah daya penggerak roda depan
Seperti yang anda dapat lihat pada gambar tipikal kendaraan penggerak roda depan
di atas, pemindah daya dipasang melintang pada lebar dari kendaraan (arah timur-
barat/arah transversal). As roda belakang tidak berputar dan ini disebut as roda mati
(dead axle).

Kopling (Clutch)

B. Kopling dan fungsi kopling

Apakah Kopling (clutch) itu?

Kopling adalah suatu alat yang hanya dapat ditemukan pada kendaraan dengan
transmisi manual. Kopling terletak di antara mesin dan transmisi.

Apakah fungsi Kopling tersebut?


Kopling mengatur transfer gaya putar/torsi dari mesin ke pemindah daya dengan kata
lain memutus dan menghubungkan tenaga putar dari mesin ke transmisi melalui kerja
pedal.
Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke
komponen yang lain dari pemindah daya.
Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer ke pemindah daya
selanjutnya selanjutnya untuk di teruskan ke roda penggerak.
Seperti yang akan diterangkan pada modul ini, terdapat perbedaan mekanisme yang
digunakan antara transmisi otomatis dengan manual dalam mentransfer torsi dari
mesin ke pemindah daya.

5
Persyaratan kopling :
 Dapat menghubungkan putaran dari mesin ke transmisi secara lembut
 Dapat memutuskan putaran dari mesin ke transmisi secara cepat dan sempurna
 Pada saat menghubungkan putaran mesin ke transmisi tanpa terjadi slip
1. Rangkaian komponen kopling
Unit kopling terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar di bawah
ini
 Tutup koplinh
 Release Fork
 Realease bearing
 Diafrahma spring
 Presure plat

6
Penampang rakitan kopling
2. Rangkaian tutup kopling
Tutup kopling terikat pada roda penerus mesin dan berputar bersama-sama dengan
putaran mesin selama mesin di hidupkan.
Tutup kopling dibagi menjadi dua type, yang tergtantung pada jenis pegas yang di
gunakan untuk menekan plat penekan terhadap plat kopling. Diantaranya
menggunakan type pegas diaprahma dan type pegas coil, seperti diperlihatkan pada
gambar dibawah ini

1. Type pegas membran 2. Type pegas coil

2.1 Type Pegas diaprahma


 Type ini mempunyai keuntungan sebagai berikut :
 Tenaga yang dibutuhkan untuk pengoperasian/penekanan pedal kopling relatif
kecil

7
 Penekanan pegas diaprahma terhadap plat penekan lebih merata
 Bila terjadi keausan pada plat kopling tidak mengurangi tekanan plat penekan
 Keseimbangan kerja kopling lebih optimal
 Jumlah bagian lebih sedikit
2.2 Type pegas coil
 Pada intinya kebalikan dari type pegas diaprahma
 Tenaga penekanan pegas akan berkurang pada putaran tinggi karena gaya
sentrifugal
 Pada umumnya digunakan pada kendaraan niaga berat

Perbedaan seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini :

Type Pegas coil

8
Type Pegas diaprahma
a. Plat kopling

Plat kopling di perlukan untuk dapat memindahkan tenaga putar dengan lembut tanpa
terjadi slip. Plat kopling dibuat sedemikian rupa, agar pada saat tenaga harus
dibebaskan, kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat

Plat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesekan) yang dikeling sekeliling plat
pad kedua permukaannya dan hub yang terletak dibagian tengah yang berhubungan
dengan input shaft transmisi.

b. Mekanisme penggerak

Kopling terdapat dua jenis yang dibedakan dari cara kerjanya :


 Kopling hidraulis (menggunakan Cairan), dan
 Kopling mekanis (menggunakan kabel)

Jenis kopling hidraulis

9
Konstruksi kopling seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Pada jenis ini
pergerakan pedal kopling diubah oleh master silinder menjadi tekanan hidraulis
kemudian diteruskan ke garpu pembebas melalui silinder pembebas. Pada type ini
pengemudi dapat dengan mudah mengoperasikan kopling dengan tekanan pedal
yang ringan.

Jenis kopling mekanis


Kopling mekaninis terdiri dari bagian-bagian seperti diperlihatkan pada gambar
dibawah ini. Pada jenis ini perpindahan tekanan pedal kopling di teruskan ke rumah
kopling secara langsung melalui kabel kopling

c. Master silinder kopling


Master silinder kopling terdiri dari reservoir , piston, cylinder cup, katup dan lain-lain,
dalam hal ini tekanan hidraulis ditimbulkan oleh gerakan piston akibat dari penekanan
pedal kopling

10
d. Silinder pembebas kopling (release cylinder)
Silinder pembebas kopling dibagi dalam dua type :
 Type yang dapat di stel, dan
 Type menyetel sendiri

Type yang dapat di stel

11
Type menyetel sendiri

e. Bantalan pembebas

Bantalan pembebas memudahkan garpu pembebas bergerak maju dan mundur


sepanjang penopang bantalan transmisi, untuk menekan putaran pegas diaprahma
atau lengan pembebas pada jenis pegas coil dan membebaskan kopling.

C. Rangkuman operasi kerja kopling

Pengoperasian pedal kopling dapat menhubungkan atau memutuskan gaya putar di


dalam suatu rangkaian kopling set (clutch assembly). Saat menghubungkan gaya
putar torsi (pedal kopling dilepas/tidak diinjak), saat memutuskan gaya putar (torsi)
dari poros engkol mesin ke pemindah daya (pedal kopling diinjak) mencegah gaya
putar (torsi) dari mesin yang diteruskan ke pemindah daya (terputus).

TUGAS MODUL 1

12
1.1 Tugas Tertulis 1

Tugas tertulis dapat digunankan oleh panitia untuk mengidentifikasi kesiapan Anda
untuk melaksanakan penilaian unjuk kerja.

Penilaian akan menggunakan satu atau lebih pertanyaan untuk setiap elemen, jika
penilai kurang puas dengan kesiapan Anda dalam melakukan Penilaian Unjuk Kerja,
maka rencana pelatihan atau Penilaian Unjuk Kerja ulang /remidial akan dibicarakan
antara Anda dengan Penilai.

TUGAS 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas !

Pertanyaan 1
Apa yang dimaksud sistim pemindah tenaga ?
Jawaban:
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 2
Sebutkan 2 (dua) bagian pemindah tenaga?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 3
Sebutkan 2(dua) jenis/type penggerak yang umum di gunakan pada kendaraan kecil ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 4
Sebutkan fungsi kopling ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 5
Sebutkan perbedaan rangkaian tutp kopling type membran dan pegas coil?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

13
Pertanyaan 6
Sebutkan 2 (dua) type penggerak/Sistim pengoperasian kerja kopling ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 7
Sebutkan tiga bagian utama plat kopling ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 8
Sebutkan posisi plat kopling terpasang diantara ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 9
Sebutkan 2 (dua) ciri-ciri plat kopling slip ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 10
DOT berapakah yang di pakai untuk minyak kopling hidraulis ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

14
Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?
Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

Tugas tertulis 2
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan memberi tanda silang
(X) !

1. Berapakah ketebalan kanvas kopling terhadap paku kling?

a. 0,5 mm c. 0,4 mm
b. 0,3 mm d. 0,2 mm

2. Berapakah sfesifikasi penyetelan kebebasan pedal kopling ?

a. 10 – 15 mm c. 20 – 25 mm
b. 15 – 20 mm d. 25 – 35 mm

3. Berapakah kebebasan tuas pengungkit terhadap mur penyetel

a. 2,5 – 3,5 mm c. 4,5 – 5,5 mm


b. 3,5 – 4,5 mm d. A, b, dan c benar

4. Berapakah jarak ketinggian pedal terhadap lantai?

a. 120 mm c. 130 mm
b. 127 mm d. 137 mm

15
5. Berapakah jarak aktip penekanan maximal kerja pedal kopling terhadap 90 derajat
dari lantai ?
a. 50 mm c. 70 mm
b. 60 mm d. 80 mml

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 2

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

TUGAS 3
Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar dibawah ini :

16
1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................

Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar dibawah ini :

1. .........................................
2. .........................................
3. .........................................
4. ..........................................
5. .........................................

17
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 3

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.


YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?


Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................


Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

2.2 TEST UNJUK KERJA


TUGAS 1 ( Membongkar dan Memeriksa )

Membongkar dan Memeriksa mekanisme pengoperasian kopling type mekanik


( menggunakan kabel kopling )
A. Daftar Peralatan :
1. Kunci ring pas 10 – 12, 14 - 17
2. Tang jepit
3. Tang lancip

B. Membongkar
1. Lepas setiap bagian di bawah ini sesuai prosedur

18
2. Periksa setiap bagian. Gantilah setiap bagian yang rusak

2.1 Pedal kopling

2.2 Kabel kopling

19
TUGAS 2 (memasang dan Menyetel)

Memasang dan Menyetel mekanisme pengoperasian kopling type mekanik


( menggunakan kabel kopling )

A. Daftar Peralatan :
1. Kunci ring pas 10 – 12, 14 - 17
2. Tang jepit
3. Tang lancip
4. Vernier caliper

B. Memasang

1. Pasangkan/rakitlah setiap bagian sesuai dengan prosedur

20
2. Menyetel Pedal kopling

1. Penyetelan ketinggian pedal

Stel antara jarak lantai dengan


sumbu injakan pedal

Sfesifikasi Tinggi : ………. mm

21
2.Penyetelan kebebasan pedal

Tarik bagian luar dari kabel, lalu


putarlah mur penyetel seperti pada
gambar dengan ukuran :……… mm
Catatan : Apabila kebebasan pedal
belum masuk harga sfesifikasi,
penyetelan berikutnya adalah pada
bagian dalam kabel
Dorong tuas pengungkit kedepan
dengan tangan, putar mur penyetel
bagian dalam.

Kebebasan tuas pengungkit terhadap


mur : …………. mm

Lalu keraskan mur sebelah luar


(locknut).
Kebebasan Pedal : ………………. mm

Jarak antara garis tegak lurus dengan


posisi pedal maxsimum diinjak tidak
kurang dari ………. mm

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan unjuk kerja

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

22
Apakah tugas 1 sampai tugas 2 telah dilaksanakan dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

2.3. Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi


Memelihara /menservis unit kopling dan komponen
komponen sistim pengoperasian

Nomor
Ya Tidak Kriteria Unjuk kerja Ya Tidak
Elemen

23
1 1.1
1.2
1.3
2 2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Kondisi Unjuk Kerja

Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan

Aspek-aspek Penting dalam pengujian

24
MODUL 2

POROS PENGGERAK RODA


(DEFFERENSIAL)

1. URAIAN

Propeller shaft ( pada kendaraan FR dan kendaraan 4 WD) memindahkan tenaga dari
transmisi ke deferensial, transmisi umumnya terpasang pada chassis frame,
sedangkan deferensial dan sumbu belakang/penggerak roda/ rear axle disangga oleh
suspensi sejajar dengan roda belakang, oleh sebab itu posisi deferensial terhadap
transmisi selalu berubah-ubah pada saat kendaraan berjalan sesuai dengan
permukaan jalan dan ukuran beban.
Proppeler shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahlan tenaga dari
transmisi ke deferensial dengan lembut tanpa dipengaruhi akibat adanya perubahan-
perubahan tadi, untuk tujuan ini universal joint dipasang pada setiap ujung propeller
shaft, fungsinya untuk menyerap perubahan sudut dari suspensi.

25
2. Differential

2.1. Komponen Defferential

Pada deferential terdiri dari dua bagian yaitu :

1. Final reductionction
Putaran poros engkol setelah dirubah oleh transmisi selanjutnya diperkecil oleh
final gear untuk memperoleh momen yang besar.

2. Differential
- Differential depan dan belakang
susunan roda gigi differential dibuat untuk menghasilakan kecepatan
putaran roda sebelah dalam berbeda dengan kecepatan putaran roda
sebelah luar pada saat kendaraan berganti arah ( belok atau lain-lain)
sehingga roda-roda tidak akan slip.

- Differential tengah (Full time 4 WD)


Differential tengah (center diferential) memindahkan tenaga dari
transmisi ke penggerak roda depan (fron drive wheel) dan penggerak
roda belakang (rear drive wheel) dengan keadaan sama, dan meredam
setiap perbedaan kecepatan antara penggerak roda depan dan belakang
selama membelok.

2.2. Konstruksi Deferential

Putaran poros engkol yang diteruskan oleh propeller shaft diperkecil sesuai
tenaga yang diteruskan drive pinion ke ring gea, sebaliknya momen bertambah
dan arah transmisi berubah tegk lurus terhadap arah asalnya.

26
Dua differential pinion dan dua roda gigi sisi ( side gear) terletak didalam
rumah differential yang menjadi satu dengan ring gear, bila rumah differential
berputar, pinion differential yang terikat pada rumah differential melalui poros
pinion differential ikut berputar menyebabkan side gear berputar.
Side gear dihubungkan ke poros belakang ( rear axle shaft ) dan memindahkan
tenaga ke roda.

2.3. Fungsi Dasar Unit Roda Gigi

2.3.1. Jalan Lurus

Tahanan gelinding (rolling resistance) pada kedua roda penggerak (drive gear)
hampir sama pada saat kendaraan bergerak lurus pada jalan datar, oleh sebab
itu, kedua side gear berputar sebanding dengan putaran pinion differential dan
semua komponen berputar dalam satu unit . Bila tekanan kedua poros axle
belakanh sama ( A dan B ) seperti diperlihatkan gambar dibawah, pinion
differential tidak berputar sendiri tetapi berputar bersama dengan ring gear,
rumah differential, poros opinion ( pinion shaft ). Dengan demikian pinion
differential hanya berfungsi untuk menghubungkan side gear bagian kiri dan
kanan. Dengan demikian kedua side gear berputar merupakan satu uniy
dengan putaran pinion differential menyebabkan kedua drive wheel berputar
pada rpm yang sama.

2.3.2. Membelok

Pada saat kendaraan membelok (turning), jarak tempuh roda bagian dalam
lebih kecil (busurnya lebih pendek) dari pada roda bagian luarnya. Bila
dibandingkan dengan kendaraan pada saat berjalan lurus.
Pada saat side gear bagian kiri ditahan, tiap pinion differential berputar
mengelilingi shaftnya masing-masing dan juga bergerak mengelilingi axle
belakang, akibatnya putaran side gear bagian kanan bertambah.
Dengan kata lain, pada saat pinion differential berputar mengelilingi salah satu
side gear dan bergerak bersama-sama dengan yang lainnya (tergantung pada

27
tahanan yang diberikan pada roda), jumlah putaran side gear satunya adalah
dua kali dari putaran ring gear.
Hal ini dapat dikatakan bahwa putaran rata-rata roda gigi kedua adalah
sebanding dengan putaran ring gear.

2.3.3. Satu Roda Pada Permukaan Jalan Yang Berlumpur

Bila salah satu roda berada dilumpur maka akan terjadi slip bila pedal
accelerator ditekan. Hal ini disebabkan karena tahanan gesek yang sangat
rendah dari permukaan lumpur.
Ini akan menyulitkan untuk mengeluarkan roda dari lumpur, karena lebih
banyak terjadi slip ( Putaran dua kali lebih banyak daripada ring gear ) daripa
bergerak.

3. POROS PENGGERAK

Poros penggerak ( drive shaft ) berfungsi menggerakkan roda – roda kendaraan,


yang menggunakan sistem suspensi independent. Sudut joint dan jarak antara
difeferntial dengan roda akan berubah sesusi denga perubahan susut antara body
kendaraan terhadap permukaan jalan selama bergerak.
Untuk alasan ini digunakan kombinasi Fixed Constan Velocity joint, dan Slidable
Contans Velocity.
Bila terjadi perubahan ( Rebound ) seperti pada gambar, jarak antar joint menjadi
l+æ>l,disebabkan perubahan pada sudut joint.

Karena jaraknya akan tetap, sementara kendaran terus melaju, diperlukan


penggunaan Slidable joint.

28
3.1. TIPE CONSTANT VELOCITY JOINT

3.1.1. TRIPOD JOINT

Tripod joint mempunyai tiga roller dan bentuknya sederhana, ini mengurangi
biaya pembuatannya . Unmumnya joint tipe ini dibuat sedemikian rupa agar
dapat bergerak pada arah axial.

3.1.2. BRIFIELD JOINT

Joint ini mempunyai beberapa steel ball, agar kecepatan yang seragam dapat
dipertahankan dengan ketelitian yang tinngi.
Alur khusus dibuat pada ball seat, sedimikian rupa sehingga untuk kontak
antara drive shaft dan poros yang digerakkan selalu dalam jalur itu dibagi dua
sudut perpotongan dari poros.
Beberapa birfield joint dibuat sedemikian rupa hinnga perubahan panjangnya
berlaku sesuai gerak kendaraan,seperti perubahan tripod joint.
Beberapa tipe drive shaft yang digunakan pada kendaraan seperti gambar
dibawah ini :

Drive shaft untuk kendaraan front Wheel Drive

Drive shaft untuk kendaraan rear wheel drive

29
Tipe drive shaft serupa digunakan untuk
roda kiri dan kanan dari tipe kendaraan
rear wheel drive.

3.2. AXLE DAN AXLE SHAFT

Axle menyangga roda – roda seperti halnya drive shaft . Maka bentuk bentuk
axle dibuat bermacam – macam sesuai dengan tipe suspensi dan pemindah
dayanya ( FF, FR, 4 WD dan lain – lain ).

Axle shaft menyangga roda – roda dan kemudian memindahkan momen


gerak.bentuk axle shaft di buat bermacam – macam sesuai dengan tipe dari
suspensi, pemindah daya, dan lain-lain.

Tipe Axle dan Axle Shaft :


1. Axle depan dengan suspensi rigid axle

Tipe I-Beam pada kendaraan FR Tipe Housing Pada Kendaraan 4WD

30
2. Axle depan dengan suspensi independent

31
SISTEM SUSPENSI RIGID TIPE HOUSING
( Untuk kendaraan penggerak roda belakang )
Tipe housing lebih lanjut digolongkan dengan metode dudukan bantalan ke dalam full
floating, tipe ¾ floating dan tipe semi floating.

1. Tipe Full-Floating
Bearing diletakkan diantara axle housing dan wheel hub, dan roda terikat pada
wheel hub.
Karena beban keseluruhan kendaraan dipikul oleh axle housing pada tipe ini,
maka poros axle hanya diperlukan untuk menggerakkan roda-roda. Karena
poros tidak mendapat tenaga yang berlebihan maka tipe ini banyak digunakan
pada truk yang menyangga beban berat.
2. Tipe ¾ Floating

32
Pada tipe ini antara axle housing dan wheel hub dipasang bearing tungga, dan
roda terpasang langsung pada poros.
Sebagian besar berat kendaraan ditahan oleh housing walaupun terdapat
beban lateral pada saat belok pada poros axle.
3. Tipe Semi-Floating
Pada tipe ini bearing dipasang diantara axle housing dan poros axle, dan roda
terpasang langsung pada poros.
Poros dibutuhkan untuk menyangga seluruh berat kendaraan dan juga beban
lateral pada saat kendaraan membelok.
Karrena konstruksinya sederhana, tipe ini banyak digunakan pada kendaraan
penumpang.

33
TUGAS MODUL 2

TUGAS 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas !

Pertanyaan 1
Apa fungsi propeller shaft pada kendaraan ?
Jawaban :
............................................................................................
............................................................................................

Pertanyaan 2
Apa tujuan universal joint dipasang pada setiap ujung propeller
shaft?
Jawaban :
............................................................................................
............................................................................................
Pertanyaan 3
Apa tujuan Center bearing dipasang pada tipe propeller shaft dua
bagian atau tiga bagian ?
Jawaban :
............................................................................................
............................................................................................
Pertanyaan 4
Sebutkan dua bagian dari deferensial ?
Jawaban :

............................................................................................
............................................................................................
Pertanyaan 5
Apa yang dimaksud dengan 4 WD ?
Jawaban :

............................................................................................
............................................................................................

34
Pertanyaan 6
Sebutkan 5 komponen Differensial?
Jawaban :
............................................................................................
............................................................................................

Pertanyaan 7
Apa fungsi poros penggerak (drive shaft) Roda?
Jawaban :

............................................................................................
............................................................................................

Pertanyaan 8
Sebutkan 2 tipe constant velocity joint pada poros penggerak roda ?
Jawaban :

............................................................................................
............................................................................................
Pertanyaan 9
Apa keuntungan memakai penggerak roda tipe tripod joint ?
Jawaban :

............................................................................................
............................................................................................

Pertanyaan 10
Sebutkan 4 nama bagian-bagian dari poros penggerak roda
Jawaban ..................................................................................
................................................................................................
..............

35
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................

.............................................................................................

.............................................................................................

Melepas Poros Exel Belakang

Bahan dan peralatan :


1. Dongkrak

36
2. kunci momen
3. kunci pas ring
4. kunci trekker
5. SST
6. Lap

Langkah Kerja Melepas poros exel belakang :

1. Dongkrak dan topang


kendaraan, lepaskan roda dan
tromol rem
2. Periksa gerak bebas aksial
poros exel belakang
Limit : ...............mm bila diluar
spesifikasi, bongkar dan periksa
komponen-komponen poros exel

3. Lepaskan baut pengikat


…………..

37
4. Lepaskan poros exel belakang
Menggunakan SST
tarik ...........................
keluar, hati-hati agar tidak
merusak perapat oli.

5 Lepaskan gasket
a. Menggunakan SST
lepas .............., gunakan
kaleng untuk menampung
minyak rem
b. Lepaskan backing plat

c. Lepaskan ............... dari


rumah poros belakang

Memeriksa Poros Exel Belakang

Bahan dan peralatan :


1. DTI Tester
2. cakram
3. Meja perata

Langkah Kerja Memeriksa Poros exel belakang :

Bila poros exel belakang atau


flens rusak atau aus atau bila
keolengan yang lebih besar dari
nilai maksimum, ganti poros exel
belakang

Kebengkokan poros mak : .........


mm
Kebengkokan flens mak : ............
mm

Pemasangan poros exel belakang

Bahan dan peralatan :


38
1. Dongkrak
2. kunci momen
3. kunci pas ring
4. kunci trekker
5. SST
6. Lap
.
Langkah Kerja merakit poros exel belakang :

1. Pasang .......... dari rumah


poros belakang beri gemuk
serba guna pada bibir
gasket sebelum dipasang

2. Pasang ...............
3. Menggunakan SST pasang
pipa ................

4. Menggunakan SST
Masukan ................
kedalam , hati-hati agar
tidak merusak perapat oli
yang telah dipasang

5. Pasangkan baut
pengikat .................
6. Periksa gerak bebas aksial
poros exel belakang
7. Pasang tromol rem dan
roda
8. Dongkrak dan topang
kendaraan dilepaskan

3.3. Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar


kompetensi

39
Kode Unit OTO.KR30.013.03

Judul Unit Memelihara/servis Poros Penggerak


Roda

Nomor Ya Tidak Kriteria Unjuk kerja Ya Tidak


Elemen
1 1.1
1.2
1.3
2 2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Kondisi Unjuk Kerja
Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan
Aspek-aspek Penting dalam pengujian

40
MODUL 3

MEMPERBAIKI POROS PENGGERAK RODA


(PROPELLER)

1. URAIAN

Poros penggerak (drive shaft) memindahkan tenaga dari gigi difeensial ke roda-roda,
dalam hal kendaraan FF, poros penggerak juga harus memenuhi dua persyaratan :
3. Harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros
penggerak yang mengiringi roda turun dan naik.
4. Selama roda-roda yang digunakan sama untuk mengemudi dan pengendaraan,
harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan
dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan.

Didalam gambar diatas, kondisi depan saat dibelokan dan sebelah kanan kondisi
selama melambung, sudut joint dari outboard joint (side joint roda) adalah sangat
besar saat sedang belok, oleh karena itu outboard joint umumnya harus didesain agar
dapat membelok 40o lebih, semakin besar sudut joint ini, sudut belok kendaraan
dapat diperkecil.

41
Sudut joint yang diizinkan pada inboard joint (side joint transaxle) adalah tidak terlalu
besar dan umumnya mendekati 20o.

Tetapi selama panjang poros penggerak dapat berubah, terutama pada saat roda
depan memerlukan gerakan keatas ke bawah, saat meluncur dalam arah axial,
besarnya gerakan luncur umumnya 25 – 50 mm (0,98 – 1,78 inc). Dan ketika
besarnya luncuran dan sudut joint yang diperlukan, untuk memindahkan gerak putar
ke roda dalam bentuk kecepatan dan mempunyai sedikit tambahan luncur dan
sebagainya, ketika dipertahankan memperkecil vibrasi dan bunyi dilengkapi
karakteristik pengemudian baik.

5. KONSTRUKSI

3.1. Konstruksi Constan Velocity Joint

a. Birfield Joint

Seperti gambar disamping inner


race dipasang ke dalam outer
race yang berbentuk mangkuk
dengan menahan enam bola baja
oleh suatu rangka, konstruksi
sistem ini sangat sederhana dan
kapasitas pemindahannya cukup
besar sehingga penggunaannya
luas pada kendaraan roda depan
( Front Wheel Drive Vehicle )
b. Tripod Joint

Dalam joint ini, ada sebuah


tripod dengan tiga trunion shaft
pada plane yang sama, tiga roller
dipasangkan pada tunnion ini dan
masing-masing roller
dipasangkan tiga tulip dengan
celah paralel, konstruksi sistem
ini amat sederhana dan harganya
murah, umumnya tipe tiga joint
ini dapat bergerak dalam arah
axial
3.2. Prinsip Constant Velocity Joint

42
Spesial lekuka dilengkapi pada
dudukan bola baja, pada masing-
masing arah saling memotong
titik 0 dari titik pusat garis
penggerak dan poros penggerak
yang selalu dihubungkan pada
pusat P dari masing-masing bola
baja, hasilnya rpm dari poros
penggerak adalah selalu identik
pada poros yang digerakkan.
3.3. Panjang Drive Shaft (Poros Penggerak)

Panjang drive shaft berbeda bergantung pada lokasi mesin dan transaxle, panjang
poros penggerak kiri dan kanan dapat sama atau berbeda. Apabila poros penggerak
panjangnya tidak sama, maka poros penggerak yang lebih panjang sedikit akan
mudah terjadi getaran selama pemindahan momen.Hal ini dapat menyebabkan
getaran, bunyi dan kurang nyaman dalam pengendaraan, perbedaan panjang poros
penggerak kiri dan kanan dapat juga menyebabkan roda kemudi tertarik ke salah satu
sisi atau kendaraan terlalu cepat membelok pada saat penambahan percepatan yang
tiba-tiba, gejala ini lebih dikenal sebagai ” torque steer ”

Metode berikut ini digunakan untuk menyerap getaran, bunyi dan pengendaraan yang
stabil, yang ditimbulkan dan problem yang kecil sekaligus penyempurnaan
karakteristik pengendaraan kendaraan.

4.PENGGUNAAN TIPE POROS PENGGERAK

4.1. Penggunaan Tipe Dynamic Damper

Seperti diperlihatkan dalam gambar di bawah ini, tipe poros penggerak ini mempunyai
dynamic damper yang dipasangkan pada poros penggerak yang panjang yang sering
terjadi getaran.
Dynamic damper ini dipasangkan pada poros penggerak melalui bantalan karet .Saat
poros penggerak bergetar atau terpuntir maka damper yang diberikan cenderung
untuk berputar pada kecepatan konstan, sehingga bantalan karet penyerap getaran
dan puntiran.

4.2. PENGGUNAAN TIPE HOLLOW SHAFT

43
Seperti diperlihatkan dalam gambar di bawah ini, adalah tipe hollow dan diameternya
sangat besar, sekaligus menambah kekuatan, sehingga kekuatan dari dua poros
penggerak adalah sama.

4.3. Penggunaan Tipe Poros Penggerak Tengah

Seperti diperlihatkan dalam gambar ini dibawah intermediate shaft digunakan pada
poros penggerak yang sama panjang pada kedua sisi .
Sistem poros penggerak tipe ini digunakan dalam beberapa kendaraan dimana
panjang dua poros penggerak perbedaannya besar, dan banyak digunakan dalam
beberapa kendaraan dimana panjang dua poros penggerak perbedaannya besar, dan
banyak digunkana pada mesin dan transaxle yang dipasang melintang.

44
Apabila perbedaan panjang fua poros penggerak terlalu besar,sering mudah terjadi
untuk memuntir kemudi. Selama penambahan percepatan tiba-tiba akan terlalu cepat
kendaraan mulai bergerak, maka bagian depan kendaraan terapung ke atas dan
sudut joint poros penggerak menjadi besar, sehingga momen yang ditimbulkan
tendensi menyebabkan roda berputar tegak lurus dari outboard joint ke dalam.
Momen akan menjadi besar dan memperbesar sudut joint seperti yang diperlihatkan
dalam gambar di bawah ini, momen ditimbulkan saat memendek dari dua poros
penggerak (dengan salah satu sudut joint 1 besar) yang tendensinya menyebabkan
roda penggerak yang lebih panjang. (dengan salah satu sudut joint 2 ) lebih kecil
sehingga kendaraan tendensinya tertarik ke arah sisi dengan poros penggerak yang
lebih panjang.

Ø1 > Ø2

Salah satu metode untuk mencegah momen steer, maka dipasangi intermediate shaft
yang digunakan sama panjang.

Apabila ini dilakukan maka sudut joint Ø1 dan Ø2 dari kedua poros penggerak akan
sama , sehingga momen yang disebabkan aksi dari roda depan untuk bergerak ke
dalam dicegah keluar dan kendaraan menjadi stabil dan berjalan lurus.

45
Ø1 = Ø2

5. AXLE & AXLE SHAFT ( POROS DAN POROS AXLE )

Poros penopang roda-roda seperti halnya poros penggerak (drive shaft ). Oleh
karena itu poros ada bermacam-macam dalam desainnya sesuai dengan tipe
suspensi dan pemindahan daya (FF,FR,4WD dan sebagainya).
Axle shaft (didalam axle) menopang roda-roda dan memindahkan tenaga
penggerak ke roda-roda. Axle shaft (didalam axle) menopang roda-roda dan
memindahkan tenaga penggerak ke roda – roda. Axle shaft jenisnya bermacam-
macam tergantung dari model suspensi,pemindahan daya dan sebagainya.

5.1. KONSTRUKSI

1. TIPE POROS DEPAN

a. POROS DEPAN TANPA POROS PENGGERAK

Poros depan pada kendaraan penggerak belakang (FR) digunakan hanya untuk
menahan beban dan suatu bagian dari sistem kemudi.
Dengan steering knuckle seperti sendi (Axis),beban pada bantalan roda depan
dipindahkan ke suspensi. Roda terpasang pada steering knuckle melalui dua
bantalan luncur yang tirus dan mur pengunci yang dikeraskan setelah preload yang
tercapai.

46
b. POROS DEPAN DENGAN POROS PENGGERAK

Tidak ada sebutan poros depan (Frontaxle shaft) dalam suatu kendaraan
penggerak depan (FF).Poros penggerak yang ditempatkan bereaksi ke atas dan ke
bawah dan ke kiri dan ke kanan,bergeraknya kendaraan pada saat memindahkan
tenaga gerak dari differential langsung ke roda-roda. Tipe poros depan ini
menggunakan angular ball bearing sebagai poros – poros bantalan. Preload angular
ball bearing ini ditentukan oleh pengerasan mur pengunci hub mounting sesuai
momen spesifikasi.

Angular ball bearing :

Tipe ball bearing ini,dimana arah beban adalah diagonal ke pusat dari poros.
Tipe bantalan ini adalah unit dalam hal menahan beban melingkar walupun beban
mendorong dalam satu arah. Ada dua bantalan yang diposisikan permukaannya
satu dengan yang lainnya atau menggunakan double ball bearing.

2. TIPE POROS BELAKANG

a. AXLE BELAKANG TANPA POROS PENGGERAK

47
Poros belakang (rear axle) pada kendaraan FF hanya digunakan untuk menahan
beban. Tipe poros belakang ini juga menggunakan angular ball bearing sebagai
bantalan axle depan. Beban awal (preload) dari angular ball bearing ditentukan
oleh pengerasan mur mounting lock poros belakang pada momen spesifikasinya.

Macpherson Strut Type Independent Suspension


b. AXLE BELAKANG TANPA POROS PENGGERAK

Axle belakang (rear axle) dari kendaraan FR tidak hanya menahan beban pada
bantalan roda-roda belakang tetapi juga memindahkan tenaga penggerak dari
mesin ke roda-roda. Axle belakang dikelompokkan ke dalam 2 tipe,tipe axle axle
rigid dan tipe independent.
Suspensi rigid mempunyai sebuah poros axle belakang yang ada di bagian tengah
rumah axle belakang. Pada masing-masing sisi terdapat poros axle ,sehingga dapat
memindahkan tenaga langsung dari differential ke roda-roda.

Pada suspensi independent tidak ada housing. Differential menempel pada bodi.
Poros axle belakang tepat melalui lower arm dan dihubungkan ke roda-roda untuk
memindahkan tenaga dari differential ke roda-roda.

48
6. FREE-WHEEL HUB

Free wheel hub berfungsi untuk menghubungkan dan membebaskan roda-roda


depan dari poros penggerak depan saat diperlukan.
Kendaraan dengan 4 roda penggerak pada waktu tertentu, roda-roda depan dan
poros penggerak depan alurnya menjadi satu.
Sehingga poros penggerak depan,differential bagian depan dan poros kopel depan
saat roda-roda depan berputar adalah saat kendaraan digerakkan dalam H2
(2WD).
Dengan adanya pemasangan free wheel hub dan men-setting tuas free wheel hub
dalam posisi FREE,maka roda-roda depan dibebaskan dari poros penggerak depan
(Front drive shaft) sehingga saat terjadi roda-roda depan membelok,maka poros
penggerak depan,differential depan dan poros propeller depan tidak berputar.
Dengan jalan ini,tenaga penggerak tidak hilang ketika pengendaraan dalam H2 (2
WD) sehingga dapat menyempurnakan penghematan bahan bakar,dan pada saat
yang bersamaan mengurangi bunyi.

49
50
6.1. Fungsi Free wheel

1. Free Wheel Hub Terkunci

Bila control handle diputar ke posisi lock, follower pawl tertekan oleh compression
spring dan bergerak sepanjang celah miring pada control handle bergerak maju ke
dalam.
Pada saat ini, clutch tertekan oleh follower pawl dan berkaitan dengan alur bagian
inner hub selama clutch berkaitan dengan body dan hub, shaft penggerak depan
dan body berhubungan.
Apabila kopling dan inner hub tidak segera berhubungan, follower pawl ditekan
oleh tension spring tetapi alur kopling dan inner hub menekan terhadap
sesamanya.
Oleh karena itu saat ban dan poros penggerak depan (front drive shaft) bergerak
perlahan, maka clutch dan inner hub berkaitan, clutch penggerak ke dalam dan
poros penggerak dan body berhubungan.

51
2.,Free Wheel Hub Bebas

Bila control handle digerakan ke posisi Free, follower pawl sepanjang celah miring
pada control handle, menekan compression spring dan bergerak maju keluar.
Pada kejadian ini, follower dan clutch tertekan bersama-sama oleh tension spring,
sehingga clutch bergerak maju keluar bersama dengan follower pawl,
memutuskan hubungan antara clutch dan inner hub.
Bila control handle pada posisi Free, clutch dan inner hub atau alur pada body
masih berkaitan oleh adanya beberapa gaya. Oleh karena itu clutch tidak bisa
bergerak kearah luar, sehingga tension spring yang menghubungkan clutch dan
follower pawl mengambang, menyebabkan follower pawl hanya bergerak kearah
luar.
Kemudian bila ban atau poros penggerak depan berputar, maka gaya yang
terdapat pada alur akan terlepas, clutch akan tertarik oleh tension spring sehingga
hubungan antara clutch dan inner hub terputus.

6.2. PEMINDAH TENAGA (POWER TRANSMISSION)

1. 2 roda sebagai penggerak dengan free wheel hub berhubungan (hubungan


tunggal)

Poros penggerak depan (Front drive line) digerakan oleh roda-roda depan.

2. 2 roda sebagai penggerak dengan free wheel hub tidak berhubungan


52
Poros penggerak depan (front drive line) tidak bekerja, hanya roda
depan yang berputar

3. 4 roda sebagai penggerak dengan free wheel hub berhubungan


(hubungan)

Daya penggerak dipindahkan ke roda depan dan belakang.

4. 4 roda sebagai penggerak dengan free wheel hub tidak berhubungan


(bebas)

Tidak terdapat pemindahan momen penggerak ke roda-roda depan


berputar bebas, Bila 4 wheel drive dihubungkan , maka free wheel selalu
dalam posisi terkunci.

53
TUGAS MODUL 3

JOB 1

Memperbaiki Poros penggerak Depan

Bahan dan peralatan :


7. Dongkrak
8. kunci momen
9. kunci pas ring
10. kunci trekker
11. SST
12. Lap
13. Obeng
14. Martil
15. Gemuk MP

Langkah kerja :

a. Membongkar Hub poros depan

54
3. Kendorkan baut/pengikat ban
4. Dongkrak kendaraan
5. Lepaskan Ban

6. Lepas kaliper rem piringan


(untuk rem piringan)
Lepas kaliper rem piringan dan
gantunglah kaliper dengan tali

5. Lepas hub poros dengan


piringan atau tromol
a. Lepas kap, pen belah, pengunci
mur dan mur
b............... dan ............... atau
tromol bersama-sama dengan
bantalan luar dan cincin, hati-
hati agar bantalan luar tidak
terjatuh

55
6.Lepaskan bantalan dalam dan
perapat oli
a. Menggunakan ..............,
ungkit perapat oli keluar
b. Lepaskan bantalan dalam dari
hub.

b. Pemeriksaan dan Perbaika Hub poros depan

1. Periksa Bantalan
Bersihkan bantalan dan luncuran
luar dan periksa
terhadap ...............
atau ..........................

2. Ganti Luncuran Luar Bantalan


a. Menggunakan batang kuningan
dan palu, lepas luncuran luar
bantalan
b. Menggunakan SST, pasanglah
luncuran luar bantalan dengan
hati-hati

c. Perakitan Hub Poros Depan


Dengan memperhatikan gambar rakitan di halaman sebelumnya

1. Isilah bantalan dengan gemuk


MP
a. Tempatkan gemuk MP pada
telapak tangan
b. Masukan gemuk kedalam
bantalan sampai gemuk keluar
dari sisi yang lain
c. lakukan hal tersebut disekeliling
bantalan

56
2. Oleskan ................. pada bagian
dalam hub dan kap.

3. Pasang bantalan dalam dan


perapat oli
Masukan bantalan dalam kedalam
............., menggunakan SST,
pasang perapat oli pada hub,
oleskan gemuk MP pada perapat
oli
4.Pasang hub poros pada spindel
a. Pasang ................... pada
spindel
b. Pasang bantalan luar dan
cincin

5. Setel Beban mula bantalan


a. Pasang dan kencangkan mur
Momen : ..................Nm
c. Putarlah hub ke kiri dan ke
kanan, dua atau tiga kali agar
bantalan terduduk.
d. Kendorkan mur sehingga
diperoleh gerak bebas aksial
hub : ........... mm

d. Menggunakan timbangan tarik


(pull scalle) ukur pergesekan
perapat oli
e. Setel beban mula dengan
mengencangkan mur, beban mula
ditambah
pergesekan : ...............gram

57
f. Ukur gerak bebas aksial hub
Limit : ............. mm

6.Pasang pengunci mur, pen belah


dan kap gemuk hub.
7.Pasang kaliper rem piringan (untuk
rem piringan)
Pasang kaliper rem piringan pada
knuckle kemudi, kencangkan baut
pengikatnya dengan
momen : ............ kg cm.

8. Pasang Ban, masukan baut/pengikatnya


9. turunkan dongkrak
10. Kencangkan baut pengikat ban

JOB 2
Memperbaiki Poros Exel Belakang

Bahan dan peralatan :


1. Dongkrak
2. kunci momen
3. kunci pas ring
4. kunci trekker
5. SST
6. Lap

Langkah Kerja :

a. Melepas poros exel belakang :

58
1. Dongkrak dan topang
kendaraan, lepaskan roda
dan tromol rem
2. Periksa gerak bebas aksial
poros exel belakang
Limit : .......... mm bila diluar
spesifikasi, bongkar dan
periksa komponen-
komponen poros exel
3. Lepaskan baut pengikat
backing plat

4. Lepaskan poros exel belakang


Menggunakan SST tarik
poros exel belakang keluar,
hati-hati agar tidak merusak
perapat oli.

59
6 Lepaskan ………………..
c. Menggunakan SST lepas pipa
rem, gunakan kaleng untuk
menampung minyak rem
d. Lepaskan backing plat

c. Lepaskan .................. dari


rumah poros belakang

b. Memeriksa dan memperbaiki Komponen poros aksel belakang

1. Bila poros exel belakang atau


flens rusak atau aus atau bila
keolengan yang lebih besar dari
nilai maksimum, ganti poros exel
belakang

Kebengkokan poros mak : ........


mm
Kebengkokan flens mak : .........
mm
2. Periksa bantalan poros aksel
terhadap keausan atau kerusakan,
bila bantalan ..........
atau ............... gantilah bantalan

3. Lepas penahan bantalan dalam


a. Menggunakan gerinda, gerindalah
penahan dalam
b. Menggunakan palu dan pahat,
potong penahan dan lepaslah dari
poros.

60
4. Lepas bantalan dari poros aksel
Menggunakan SST dan hydraulik
press, lepas bantalan dari poros

5. Pasang penahan bantalan luar


dan bantalan baru pada poros.
Menggunakan SST dan ..............,
pasang penahan bantalan luar
dengan bantalan baru

6. Pasang penahan bantalan dalam


pada poros
a. Panaskan penahan bantalan
dalam hingga kira-
kira ........... C (302 F) didalam
o o

pemanas oli.
b. Menggunakan SST dan
Hydraulik pres, pasang
penahan bantalan dalam masih
panas.
- Pastikan bahwa pada poros aksel
atau penahan bantalan tidak ada
gemuk atau oli.
- Hadapkan bagian yang tidak tirus
dari penahan bantalan kearah
bantalan.
7. Periksa perapat oli
terhadap ........................ atau
kerusakn, bila perapat oli rusak
atau aus ganti perapat oli
8. Lepas perapat oli dari rumah poros
Menggunakan SST lepas perapat
oli

61
9. Pasang perapat oli pada rumah
poros
a. Oleskan gemuk pada perapat oli
b. Menggunakan SST pasang perapat
oli pada kedalaman ............... mm

c. Pemasangan poros aksel belakang

1. Bersihkan flens rumah poros dan


backing plat
2. Oleskan perapat pada kedua sisi
gasket dan penahan ..............

3. pasang gasket pada rumah poros.


Hadapkan takikan kearah bawah

62
4. Pasang poros aksel belakang
Tepatkan takikan kedua gasket
dan penahan bantalan luar dengan
lubang oli pad backing plat
a. Pasang backing plat pada rumah
poros dan menggunakan SST,
pasang pipa rem
b. Pasang gasket penahan pada
poros aksel
c. Pasang poros aksel belakang
dengan empat mur pengunci
sendiri yang baru

Momen : .......... kg-cm / ..............


N.m.

- Hati-hati agar tidak merusak


perapat oli
- Pada saat memasukan poros aksel,
hati-hati agar tidak mengenai
deflektor oli didalam rumah poros

7. Pasang Tromol Rem


8. Lakukan pembuangan udara sistem rem
9. Pasang roda

63
MODUL 4

TRANSMISI

A. TRANSMISI MANUAL

1. PENGERTIAN DAN FUNGSI TRANSMISI

Momen yang dihasilkan oleh mesin mendekati tetap, sementara tenaga bertambah
sesuai dengan putaran mesin. Bagaimanapun juga kendaraan memerlukan momen
yang besar untuk mulai berjalan atau menempuh jalan yang mendaki seperti pada
gambar dibawah ini.

Pada jalan yang mendaki roda penggerak memerlukan tenaga yang lebih besar
sehingga kita harus memiliki beberapa bentuk mekanisme perubahan momen.

Putaran roda berkurang tetapi momen bertambah. Tetapi momen yang besar tidak
diperlukan selama kecapatan tinggi pada saat roda membutuhkan putaran yang
cepat.

64
Pada saat mobil menempuh jalan yang rata, momen mesin cukup untuk menggerakan
mobil.

Transmisi digunakan untuk mengatasi hal ini dengan cara menukar kombinasi gigi
(perbandingan gigi), untuk merubah tenaga mesin menjadi momen sesuai dengan
kondisi perjalanan kendaraan dan memindahkan momen tersebut keroda – roda.
Bila kendaraan harus mundur, arah putaran dibalik oleh transmisi sebelum dipindah
keroda-roda.

2. FUNGSI TRANSMISI
 Merubah momen sesuai dengan kebutuhan atau di kondisikan dengan keadaan
jalan dan atau lajunya kendaraan.
 Untuk memundurkan kendaraan atau posisi mundur

3. KOMBINASI RODA GIGI (Gear Combination)

KOMBINASI DASAR UNTUK RODA GIGI FARALLEL

A. Roda gigi penggerak ( Drive Gear)


B. Roda gigi yang digerakan ( Driven Gear)

65
Kombinasi dasar roda gigi transmisi

Bila dua roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar dibawah ini, arah putaran
dari infut shaft (A : Sisi mesin dengan infut shaft) akan berbalik arah pada output
shaft ( B : Sisi output shaft dengan proppeler shaft ).

B ( Jumlah gigi dari roda gigi )


Perbandingan rodagig =
A ( Jumlah gigi dari roda gigi )

Dalam transmisi ini dua pasang roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar
dibawah, untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft.
Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dapat dinyatakan sebagai
berikut.

Perbandingan roda gigi = B X D


A C

66
Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda
gigi idle E dipasang diantara roda gigi C dan D seperti pada gambar dibawah ini,
untuk meenggerakan kendaraan kearah mundur.

BXEXD=BxD
Perbandingan roda gigi =
A C E A C

Roda gigi E disebut reverese idler gear, dan digunakan untuk mundur dengan
merubah arah putaran.
Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda gigi idle.

Roda gigi transmisi disebut roda gigi kesatu, roda gigi kedua, roda gigi ketiga, dan
lain – lain. Roda gigi pertama ( rendah ) mempunyai perbandingan roda gigi yang
besar.

Roda gigi yang menghubungkan langsung mesin dengan proffeller shaft tanpa reduksi
di sebut roda gigi ketiga atau roda gigi ke empat ( tinggi ), roda gigi yang mempunyai
perbandingan roda gigi yang lebih kecil dari satu. 0, kecepatan yang dihasilkan oleh
proffeller shaft lebih cepat dari pada mesin di sebut roda gigi over drive.

67
4. KONSTRUKSI TRANSMISI KENDARAAN PENGGERAK BELAKANG

Bentuk dan susunan dari transmisi bermacam-macam tergantung opada jenis


kendaraannya. Pada umumnya transmisi terdiri bagian – bagian sebagai berikut : 1)
Clucth housing, 2) Transmission case, 3) Input shaft, 4) Counter shaft dan Conter
gear, 5) Output shaft dan gear, 6) Reverese gear, 7) Gear shift mechanism dan
Extension housing.

SHAFT DAN GEAR


Seperti di perlihatkan pada gambar transmisi dibawah, adalah saat poros dan roda
gigi dikeluarkan dari transmision case. Ujung depan input shaft di tahan oleh bantalan
pada ujung belakang poros engkol. Oleh karena itu poros engkol, input shaft dan
output shaft tersusun segaris, pada jenis transmisi penggerak belakang (FR).
Umumnya tenaga kombinasi roda gigi dipindahkan dari input shaft ke poros gigi
conter, dan roda gigi conter berkaitan tetap dengan roda gigi pasangannya pada
output shaft.

Transmisi W5S

68
Keterangan gambar :
1. Release fork & bearing
2. Clutch housing
3. Transmision case
4. Case cover assy
5. Extension housing

69
Keterangan gambar :

1. Input shaft 4. Counter gear & shaft


2. Output shaft 5. Idle gear & shaft
3. Gigi percepatan 6. Mekanisme sincromesh (hub assy)

70
Keterangan gambar :

1. Shift level shaft 9. Interlock pin


2. Shift & selec level 10. Spring & looc ball
3. Lock ball 11. 1st & 2st shift fork & shaft
4. Reverse shift arm & pivot 12. Slotted pin
5. Spring & lock ball 13. Interlock pin
6. Reverse shift head & shift fork 14. Spring & lock ball
shaft 15. 3rd & 4 rd shift fork &
7. Oring, washer &pivot lock nut shaft
8. Slotted pin 16. Slotted pin

71
5. FUNGSI BAGIAN-BAGIAN TRANSMISI

1) Input shaft berfungsi untuk meneruskan teb\naga putar dari kopling ke


transmisi
2) Output shaft berfungsi untuk meneruskan tenaga putar dari transmisi ke
propeller shaft
3) Gigi percepatan berfungsi untuk menentukan gear ratio yang berhubungan
dengan perubahan percepatan atau momen, konstruksi pemasangan bebas
berputar pada poros output shaft
4) Counter gear & shaft berfungsi untuk memindahkan tenaga putar dari input
shaft ke gigi-gigi percepatan sesuai dengan penggunaan gigi atau sikap
5) Reverse idle gear & shaft berfungsi untuk merubah arah putaran output shaft
sehingga berlawanan dengan putaran input shaft (posisi mundur)
6) Mekanisme sincromesh (hub assy) berfungsi untuk menghubungkan dan
memindahkan putaran input shaft ke output shaft melalui counter gear dan
gigi percepatan. Mekanisme sincromesh terdiri dari lima bagian, diantaranya :

a. Clutch hub berhubungan dengan output shaft melalui splin (alur), sehingga
apabila clutch hub berputar maka output shaft juga ikut berputar.
b. Hub sleeve, dapat bergerak maju mundur pada alur bagian luar clutch hub,
sedangkan hub sleeve berkaitan dengan garpu pemindah (shift fork). Hub
sleeve berfungsi untuk menghubungkan clutch hub dengan gigi percepatan
melalui synchronizering dan gigi konis yang terpasang pada tiap-tiap gigi
sikap
c. Synchronizering, terpasang pada bagian samping clutch hub yang berfungsi
untuk menyamakan putaran gigi percepatan dan hub sleeve dengan jalan
mengadakan pengereman terhadap gigi percepatan saat hub sleeve
digeserkan (dihubungkan) oleh garpu pemindah pada salah satu sikap.
d. Shifting key, dipasang pada tiga buah tempat yang terdapat pada
synchronizering dan clutch hub, seperti terlihat pada gambar.
72
Fungsi shifting key untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve
selanjutnya ditekan ke synchronizering agar terjadi pengereman pada
bagian tirus gigi percepatan (dudukan synchronizering)
e. Key spring berfungsi untuk mengunci dan menekan shifting key agar tetap
tertekan kearah hub sleeve.

73
6. TRANSMISI UNTUK KENDARAAN PENGGERAK RODA DEPAN
Transmisi jenis ini yang digabung menjadi satu dengan Differential biasa disebut
tranaxle mempunyai bagian – bagian utama, sebagai berikut :
1) Tranaxle case, 2) Transmision case, 3) Input shaft and gears, 4) Output shaft and
gears, 5) Transmision case cover, 6) Gear shift mecanism dan differentian asembly.

SHAFT DAN GEAR


Mekanisme bagian dalam transmisi tipe penggerak depan ( FF ) hampir sama seperti
transmisi penggerak belakang seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Transmisi penggerak depan tidak mempunyai poros roda gigi conter dan poros
outputnya langsung menggerakan differential. Tidak seperti halnya transmisi
penggerak belakang, bagian ujung poros input tidak di hubungkan melalui bantalan
ke ujung belakang daripada poros engkol

74
7. MEKANISME PENGONTROL PEMINDAH RODA GIGI

Mekanisme pengontrol roda gigi ada dua tipe :


1) Tipe remot control
2) Tipe direc control.

Tipe remot control

Pada tipe ini transmisi terpisah dari tuas pemindah yang dioperasikan oleh
pengemudi. Dua bagian ini dihubungkan oleh tangkai, kabel-kabel dan sebagainya.
Tuas pemindah terletak di stering coloum, pada beberapa kendaraan tipe FR atau
terletak pada lantai terdapat pada kenddaraan tipe FF.

Untuk mencegah getaran dan bunyi mesin langsung ketuas pemindah, maka
digunakan insulator-insulator karet.

75
1) Tipe Coloum shift

2) Tipe Floor shift

76
TIPE PENGONTROL LANGSUNG ( Direc control )

Pada mekanisme pengontrol pemindah gigi tipe ini, tuas pemindsah terletak langsung
pada transmisi. Tipe ini umumnya di gunakan pada kendaraan tipe FR dan
mempunyai keuntungan jika dibanding tipe remot control yaitu :

 Posisi pemindah dapat diketahui lebih mudah.


 Pemindah lebih cepat
 Pemindah lebih lembut dengan mudah.

77
8. Gangguan – gangguan yang terjadi pada transmisi

78
9. DATA SFESIFIKASI PENGENCANGAN MUR-BAUT

79
TUGAS MODUL 4

A. TES TEORI
TUGAS 1.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini secara singkat dan jelas !

Pertanyaan 1
Sebutkan dua fungsi transmisii pada kendaraan ?
Jawaban:
1. …………………………………………………………………………………..
2. …………………………………………………………………………………..

Pertanyaan 2
Sebutkan lima bagian besar transmisi ?
Jawaban :
1. ……………………………………………………………………………………
2. ……………………………………………………………………………………
3. ……………………………………………………………………………………
4. ……………………………………………………………………………………
5. …………………………………………………………………………………...

Pertanyaan 3
Sebutkan fungsi input shaft ?
Jawaban :
……………………………………………………………………………………….

Pertanyaan 4
Sebutkan fungsi output shaft ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………

Pertanyaan 5
Sebutkan fungsi gigi percepatan ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
Pertanyaan 6
Sebutkan fungsi counter gear & shaft ?
Jawaban :
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….

Pertanyaan 7
Sebutkan fungsi Reverse idle gear & shaft ?

80
Jawaban :
........................................................................................................................
........................................................................................................................
.......................................................................................................................
.......................................................................................................................
Pertanyaan 8
Sebutkan fungsi Mekanisme sincromesh (hub assy) ?
Jawaban :
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

Pertanyaan 9
Sebutkan fungsi bumper (bump stoper) yang dipasang pada sistim suspensi ?
Jawaban :
..............................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Pertanyaan 10
Apa yang dimaksud dengan pitching dalam istilah oskilasi body ?
Jawaban :
..............
................................................................................
..............................................................................................
..............................................................................................

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 1


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai......................................................

81
Catatan Penilai :
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

TUGAS 2

Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan memberi tanda silang
(X) !

1. Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut pembuangan oil ?

a. 1.7 kg-m c. 2.0 - 4.0 kg-m


b. 1.4 – 1.6kg-m d. 1.8 – 2.8 kg-m

2. Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut control level ?

a. 2.0 - 4.0 kg-m c. 0.4 – 0.5 kg-m


b. 4.0 - 5.0 kg-m d. 0.2 kg-m

3. Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut-baut retainer input shaft ?

a. 2.0 - 4.0 kg-m c. 4.0 - 6.0 kg-m


b. 1.8 – 2.8 kg-m d. A, b, dan c benar

4. Berapakah sfesifikasi momen pengencangan baut-baut housing kopling ?


a. 12.0 – 15.0 kg-m c. 5.0 – 10.0 kg-m
b. 15.0 – 20.0 kg-m d. a, b, dan c benar

5. Berapakah sfesifikasi momen pengencangan mur-mur castle ball joint ?

a. 2.0 - 4.0 kg-m c. 4.0 – 6.0 kg-m


b. 1.0 – 4.0 kg-m d. 7.0 - 9.0 kg-m

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 2

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangan


YA

82
Apakah pertanyaan 1 sampai 5 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

TUGAS 3

1) Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar


dibawah ini :

1. ........................................................................
2. ........................................................................
3. .......................................................................
83
4. ........................................................................
5. ........................................................................
2) Sebutkan nama-nama komponen yang telah diberi nomor pada gambar
dibawah ini :

1. .....................................................................
2. ....................................................................
3. ...................................................................
4. ....................................................................
5. .....................................................................

84
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 3
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani
YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

B. TEST UNJUK KERJA

Melepas,memeriksa, memelihara/servis suspensi depan

85
Tugas memeriksa dan merawat transmisi manual

86
MENGGANTI OLI
Lakukan penggantian oli transmisi
sesuai prosedur
1. Angkat kendaraan denga lift
2. .........................................
.........
3. .........................................
.........
4. .........................................
.........

Sfesifikasi minyak lumas mesin


bensin
 .........................................
......
 .........................................
.....
 .........................................
.....
Atau disesuaikan dengan merk
yang digunakan

GEAR SHIFT CONTROL LEVEL.


MELEPAS.
Lepas ............................. seperti
pada gambar

Cek dan yakinkan shift (tuas


pemindah)
dapat .......................................
pada setiap posisi

87
CONTROL CABLE LUAR SHIFT.

MELEPAS.
Lepas ................. dari bracket dan
gear shift level

Lepas ........................................

Lepas .........................................

Lepas ....................... dari control


level

Lepas ........................... dari joint


selec control arm dan
lepaskan ....................... dari
selec control level dan guide
(pengarah)

88
Lepas ............................... dari
guide (pengarah)

MEMERIKSA

Bersihkan dan periksa setiap part,


bila perlu lakukan penggantian,
seperti pada gambar :
 ...............................................
....
 ...............................................
....
 ...............................................
....
 ...............................................
....

Lepas .............................. dari


gear control level

Lepas .......................... kabel

89
Lepas ....................................
dan
keluarkan ..................................

MEMERIKSA

Periksa shift kabel dan ganti bila


kondisinya sebagai berikut :
 ............................................
........
 ............................................
.......
 ............................................
.......
 ............................................
........
 ............................................
........
 ............................................
.......

Pasang ................... kabel dan


Periksa
apakah ...................................
dapat bergerak lembut pada
setiap posisi

90
GEAR SELEC CONTROL CABLE

MELEPAS
Lepas kabel dari ........................
dan barket

Lepas console box


dan ............................
kemudian gear shift kabel
Buka mur dan clip kabel

Lepas .......................................
....
Lepas ..................................
kabel

MEMERIKSA

Periksa selec kabel dan ganti bila


kondisinya sebagai berikut :
 ..................................................
.
 ..................................................
 ..................................................
 ..................................................
 ..................................................
.
 ..................................................

91
Berikan water-fight sealent pada
permukaan .......................................
...

Sambungkan kabel ke selec level dan


ke bracket (samping transmisi) dan
kencangkan murnya sesuai sfesifikasi.
Sfesifikasi pengerasan ............... kg-
m

Cek dan
yakinkan .............................. dapat
bergerak dengan baik pada setiap
posisi

OIL SEAL EXTENTSION CASE


MELEPAS
1. Angkat kendaraan denga lift
2. .............................................
.
3. .............................................
4. Keluarkan oil seal

92
Pasangkan oil seal baru pada
dudukannya,
gunakan ..................dan pukul
menggunakan ..........................

............................................
bagian-bagian yang berhubungan
dan bergerak pada bagian ujung
depan universal

Pasangkembali ...................... dan


luruskan tanda yang dibuat antara
flange propeller shaft dan gardan

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan unjuk kerja

93
Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah tugas 1 sampai tugas 2 telah dilaksanakan dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................
.............................................................................................

94
Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi

Kode Unit : OPKR 40.014 B


Judul Unit : Memelihara /menservis sistim suspensi

Nomor
Ya Tidak Kriteria Unjuk kerja Ya Tidak
Elemen
1 1.1
1.2
1.3
2 2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
Kondisi Unjuk Kerja

Penunjang Keterampilan dan Pengetahuan

Aspek-aspek Penting dalam pengujian

95
MODUL 5

KEMUDI

Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara
membelokkan roda depan.

Bila roda kemudi diputar steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke
steering gear. Steering gear memperbesar tenaga putar ini sehingga dihasilkan
momen yang lebih besar untuk menggerakkan roda depan melalui steering linkage.

Tipe sistem kemudi yang digunakan tergantung dari model mobil ( sistem pemindah
daya dan suspensinya, apakah mobil penumpang, komersial dan seterusnya ).
Tipe yang paling banyak digunakan sekarang adalah
1. Recirculating Ball.
2. Rack dan Pinion.

BAGIAN – BAGIAN UTAMA SISTEM KEMUDI


Pada umumnya sistem kemudi dibagi menjadi 3 bagian :
1. Steering Column
2. Steering Gear
3. Streering Linkage

6. STEERING COLUMN
Steering column terdiri dari main shaft yang meneruskan putaran roda kemudi ke
steering gear, da column tube yang mengikat main shaft ke bodi. Ujung atas dari
main shaft dibuat meruncing dan bergerigi, dan roda kemudi dikaitkan ditempat
tersebut dengan sebuah mur.
Steering gear juga merupakan mekanisme penyerap energi yang menyerap gaya
dorong dari pengemudi pada saat terjadinya tabrakan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dihalaman selanjutnya.

96
97
Disamping mekanisme penyerap energi pada steering column kendaraan tertentu
terdapat sistem control kemudi. Misalnya mekanisme steering lock untuk
mengunci main shaft.

Kemudian terdapat juga mekanisme tilt steering untuk memungkinkan pengemudi


menyetel posisi vertical roda kemudi.

Dan tipe telescopic steering untuk mengatur panjang main shaft, agar diperoleh
posisi yang sesuai dan sebagainya.

98
2. STEERING GEAR
Steering gear tidak saja berfungsi untuk mengarahkan roda depan tetapi dalam
waktu yang bersamaan juga berfungsi sebagai gigi reduksi untuk meningkatkan
momen agar kemudi menjadi ringan. Untuk itu diperlukan perbandingan reduksi
yang disebut perbandingan steering gear. Biasanya perbandingan steering gear
antara 20 : 1. perbandingan yang semakin besar akan menyebabkan kemudi
menjadi semakin ringan akan tetapi jumlah putarannya akn bertambah banyak,
untuk sudut belok yang sama.

Tipe yang sering digunakan pada steering gear adalah tipe recirculating ball dan
rack & pinion.

Tipe recirculating ball digunakan pada mobil penumpang ukuran sedang sampai
besar dan mobil berjenis komersial.
Berikut ini adalah gambar tentang cara kerja dari kemudi tipe recirculating ball
dan pada halaman selanjutnya adalah komponen – komponen dari jenis kemudi
ini.

99
Sedangkan untuk tipe rack & pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran
kecil sampai sedang.
Untuk mekanisme kerjanya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

100
101
3. STEERING LINKAGE
Steering linkage terdiri dari rod dan arm yang meneruskan tenaga gerak dari
steering gear ke roda depan. Walaupun mobil bergerak naik turun gerakan roda
kemudi harus diteruskan ke roda – roda depan dengan sangat tepat setiap saat.
Ada beberapa tipe steering linkage dan konstrusi joint yang dirancang untuk
tujuan tersebut.

102
Steering linkage untuk suspensi rigid.

Steering Linkage untuk suspensi independen


Pada jenis ini masih dibagi lagi menjadi 2 macam jenis yaitu :
1. Steering Linkage untuk tipe recirculating ball.

103
2. Steering Linkage untuk tipe rack & pinion.

104
POWER STEERING
Sistem power steering memiliki sebuah booster hidrolis dibagian tengah mekanisme
kemudi agar kemudi menjadi lebih ringan. Dalam keadaan normal beratnya putaran
roda kemudi dalah 2 – 4 kg. Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi
usaha pengemudian bila kendaraan bergerak pada putaran rendah dan
menyesuaikannya pada tingkat tertentu bila kendaraan bergerak mulai kecepatan
medium sampai kecepatan tinggi.
Berikut ini dalah beberapa tipe power steering.
a. Tipe integral.
Sesuai dengan namanya kontrol valve power piston terletak didalam gear box
sedangkan tipe gear yang dipakai ialah recirculating ball.
Bagian yang utama terdiri dari tangki reservoir, vane pump yang
membangkitkan tenaga hidrolis, gear box yang berisi kontrol valve, power
piston dan steering gear, pipa – pipa yang mengalirkan fluida dan selang –
selang flexibel.

105
b. Tipe rack & pinion
Power steering tipe ini kontrol valve-nya termasuk didalam gear housing dan
power piston terpisah didalam power cylinder. Tipe rack & pinion hampir sama
dengan mekanisme tipe integral.

106
BAB II
SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN
KOMPETENSI

Sumber-sumber Kepustakaan ( Buku Informasi )

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses


pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan Pedoman Belajar ini.
Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :
1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis
2. Lembar kerja
3. Diagram-diagram, gambar
4. Contoh tugas kerja
5. Rekaman dalam bentuk kaset, video, film dan lain-lain.
Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu
peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.
Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-
sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan
peserta untuk menggunakan sumber-sumber alternative lain yang lebih baik atau jika
ternyata sumber-sumber yang direkomendasikan dalam pedoman belajar ini tidak
tersedia/tidak ada.

Sumber – sumber bacaan yang dapat digunakan :


Judul : NEW STEP 1 Training Manual
Pengarang : Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. Toyota Astra Motor – Training Center
Tahun Terbit : 1995

Judul : SUZUKI SJ 410 SERVICE MANUAL


Pengarang : Bag. Service Operation Suzuki
Penerbit : PT.Indo Mobil Utama
Tahun Terbit : -

Judul : TOYOTA SERVICE MANUAL


Pengarang : Toyota Astra Motor
Penerbit : PT. Toyota Astra Motor
Tahun Terbit : -

107
5.3 Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan

1. Alat yang digunakan :


1. Kunci pas – ring
2. Kunci sock
3. SST
4. Alat peraga kemudi

2. Bahan yang diperlukan :


1. Grease
2. Bensin
3. Kain lap.

108
TUGAS MODUL 5

TUGAS TEORI DAN PRAKTIK

Tugas Tertulis

TUGAS 1
Jawablah Pertanyaan – Pertanyaan Dibawah ini dengan jelas, singkat dan tepat.

Pertanyaan 1
1. Jelaskan fungsi dari sistem kemudi.
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....

Pertanyaan 2
2. Sebutkan 3 bagian utama dari sistem kemudi.
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....

Pertanyaan 3
3. Jelaskan cara kerja kemudi sistem penyerap tenaga benturan pada saat
terjadi benturan.
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....

Pertanyaan 4
4. Sebutkan 2 fungsi dari steering gear pada sistem kemudi.
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....
..........................................................................................................
....

109
Pertanyaan 5
5. Sebutkan 2 jenis tipe kemudi dari steering gear.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Pertanyaan 6
6. Jelaskan mekanisme kerja dari bak roda gigi kemudi pada kemudi jenis
recirculating ball.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Pertanyaan 7
7. Apakah fungsi dari bak roda gigi kemudi pada kemudi tipe recirculating
ball.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………
Pertanyaan 8
8. Jelaskan cara kerja kemudi jenis rack & pinion.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Pertanyaan 9
9. Sebutkan 2 tipe dari power steering.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Pertanyaan 10.
10. Sebutkan 5 komponen dari power steering tipe integral.
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas


Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.
YA

110
Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

..............................................................................................................................
...................
..............................................................................................................................
...................
..............................................................................................................................
...................

TUGAS 2
Pilihlah pernyataan yang benar dibawah ini dengan memberi tanda silang ( X ).
1. Mekanisme yang memudahkan pengemudi untuk memudahkan mengunci main
shaft disebut mekanisme :
A. Tilt Steering C.Penyerap tenaga benturan
B. Telescopic Steering D.Steering Lock

2. Dibawah ini merupakan bagian – bagian utama dari sistem kemudi, Kecuali:
A. Steering Lock C.Steering Linkage
B.Steering Gear D.Steering column

3. Mekanisme yang memudahkan pengemudi untuk mengatur panjang pendek


main shaft disebut mekanisme:
A. Tilt Steering C.Penyerap tenaga benturan
B. Telescopic Steering D.Steering Lock

111
4. Pada sistem kemudi jenis recirculating ball terdapat komponen yang berfungsi
untuk merubah gerakan putar menjadi gerakan maju mundur. Nama
komponen tersebut adalah:
A. Pitman Arm C. Lengan Idler
B. Tie Rod D. Bak Roda Gigi Kemudi

5. Pada sistem kemudi jenis recirculating ball terdapat komponen yang berfungsi
sebagai penghubung lengan nakle relay rod. Nama komponen tersebut adalah:
A. Pitman Arm C. Lengan Idler
B. Tie Rod D. Bak Roda Gigi Kemudi

6. Pada sistem kemudi jenis Rack & Pinion terdapat komponen yang berfungsi
sebagai penghubung poros utama dan poros pinion. Nama komponen tersebut
adalah:
A. Batang Kemudi C. Rack & Pinion
B. Poros Intermediate D. Sepatu Rak

7. Fungsi dari Rack & Pinion pada sistem kemudi jenis Rack & pinion, adalah :
A. Penghubung poros utama dan poros pinion
B. Mencegah masuknya Lumpur dan debu kedalam mekanisme rak.
C. Menambah gaya yang dikirim dari roda kemudi dan merubah gerakan
putar menjadi gerakan horizontal.
D. Penghubung lengan nakle dan Rak

8. Fungsi dari sepatu rack pada sistem kemudi jenis Rack & Pinion, adalah:
A. Penghubung poros utama dan poros pinion
B. Mencegah masuknya Lumpur dan debu kedalam mekanisme rak.
C. Menambah gaya yang dikirim dari roda kemudi dan merubah gerakan putar
menjadi gerakan horizontal.
D. Penghubung lengan nakle dan Rak

9. Kemudi Jenis Recirculating Ball cocok digunakan untuk kendaraan berukuran:


A. Kecil C. Kecil sampai sedang
B. Sedang D. Sedang sampai besar

10. Kemudi Jenis Rack & Pinion cocok digunakan untuk kendaraan berukuran:
A. Kecil C. Kecil sampai sedang

112
B. Sedang D. Sedang sampai besar

Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 2

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 10 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

..............................................................................................................................
....
..............................................................................................................................
....
..............................................................................................................................
....

TUGAS 3
Sebutkan nama – nama komponen yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

113
1.

Jawab :
1. ………………………………………………………………………………………………
2. ………………………………………………………………………………………………
3. ………………………………………………………………………………………………
4. ………………………………………………………………………………………………
5. ………………………………………………………………………………………………

2.

Jawab:
1. …………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………….

114
4. …………………………………………………………………………………………….
5. …………………………………………………………………………………………….
Lembar Pemeriksaan Peserta untuk kegiatan Tugas 3

Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani.

YA

Apakah pertanyaan 1 sampai 3 telah dijawab dengan benar ?

Tanda tangan peserta ......................................................

Tanda tangan penilai.......................................................

Catatan Penilai :

..............................................................................................................................
....
..............................................................................................................................
....
..............................................................................................................................
....

115
Test Unjuk Kerja.

Tugas 1.
Memeriksa lengan penghubung kemudi tipe Recirculating Ball.
A. Daftar Peralatan :
1. Car Lift
2. Kunci Pas – Ring
3. Kain Lap
B. Langkah Kerja :
1. Angkat Kendaraan.
2. Periksa ball joint, ball joint tie –
rod, pitman arm dan lengan idler
dari kemungkinan longgar.

Seperti terlihat pada gambar jika


tidak terdapat keausan
( longgar ) berarti lengan –
lengan sambungan dalam
keadaan baik.

 Metode lain dalam pemeriksaan.


Kelonggaran linkage ( lengan
penghubung ) dapat diperiksa
lebih sempurna dengan cara
berikut:

Dengan berat kendaraan


ditumpukan pada roda depan,
mintalah bantuan seseorang
memutar – mutar roda kemudi
kekiri dan kekanan sejauh kira –
kira 300 sambil memperhatikan
gerakan roda depan. Gerakan
roda depan harus bersamaan
dengan gerakan lengan pitman
tanpa tertunda sedikitpun.

116
3. Periksa setiap bagian lengan
penghubung dari kemungkinan
rusak.

Terutama sekali boot karet


pencegah debu harus diperiksa
secara visual dan dengan tangan.

4. Jika longgar atau terdapat


kerusakan lengan penghubung
harus diganti.
5. Jika telah dilakukan pemeriksaan
turunkan kendaraan.

Kenapa Boot Karet pencegah debu


harus diperiksa ……………………………
………………………………………………
………………………………………………

Tugas 2.
Memeriksa Lengan Penghubung Kemudi tipe Rack & Pinion.
A. Daftar Peralatan:
1. Car Lift
2. Kunci pas – ring
3. Kain lap
B. Langkah Kerja :

117
1. Angkat kendaraan
2. Periksa kemungkinan
terdapat kebocoran gemuk
atau kerusakan pada suatu
komponen seperti terlihat
pada gambar disamping.
Untuk memeriksa sepatu rak
( Boot ) putarlah roda
kemudi sejauh mungkin
kekiri atau kekanan
kemudian dengan hati – hati
periksa dengan mata atau
tangan.
3. Periksa batang penghubung
kemungkinan longgar.
4. Jika terdapat kerusakan,
gemuk meleleh atau kendor
yang berlebihan pada
komponen – komponen
kemudi mintalah petunjuk
instruktur.
5. Turunkan kendaraan.

Tugas 3
Memeriksa gerak bebas roda kemudi.
A. Daftar Peralatan:
1. Mistar Penggaris
2. Ballpoint.
3. KUnci pas – ring
B. Langkah kerja :

118
1. Luruskan roda – roda depan.
2. Ukur gerak bebas pada roda
kemudi.
 Dengan menggunaka jari
gerakkan roda kemudi ke kiri
dan ke kanan dengan lembut
sampai terasa ada tahanan.
Ukur gerakan pada permukaan
luar roda kemudi menggunakan
penggaris.
 Jika gerak bebas melebihi
ukuran yang telah ditentukan
lapor pada instruktur dan
mintalah sarannya.

Kenapa gerak bebas kemudi harus


distel sesuai dengan
spesifikasinya………………………….......
………………………………………………
………………………………………………
………………………………………………

Daftar Cek Unjuk Kerja

Demonstrasikan validitas perencanaan berkaitan komponen standar kompetensi

Kode Unit : OPKR 40.008 B

Judul Unit : Memeriksa Sistem Kemudi

Nomor Ya Tidak Kriteria Unjuk Kerja Ya Tidak


Elemen

1 1.1

1.2

1.3

119
1.4

1.5

1.6

Kondisi Unjuk Kerja

Penunjang Ketrampilan dan Pengetahuan

Aspek – aspek penting dalam pengujian

120

Anda mungkin juga menyukai