Interaksi Antar Makhluk Hidup Simbiosis PDF
Interaksi Antar Makhluk Hidup Simbiosis PDF
Interaksi Antar Makhluk Hidup Simbiosis PDF
INTERAKSI ORGANISME
Oleh
Noviana Anjar Hastuti
==========================================================
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekosistem berisi berbagai macam komponen, baik biotik maupun
abiotik. Setiap komponen tersebut terkait satu sama lainnya, masing-
masing komponen tidak dapat berdiri sendiri sehingga pada akhirnya
terbentuklah suatu interaksi. Interaksi pada ekosistem dapat terjadi antara
komponen biotik dengan komponen biotik dan juga antara komponen
biotik dan komponen abiotik. Interaksi antar komponen biotik melibatkan
berbagai macam organisme dan juga memberikan pengaruh tertentu.
Interaksi tersebut dilakukan sebagai usaha suatu organisme untuk
memenuhi kebutuhan akan makanan dan untuk mempertahankan hidup.
Bentuk interaksi antar komponen biotik ini bermacam-macam, dapat
berupa persaingan (kompetisi), pemangsaan (predasi), dan kerjasama
(simbiosis). Persaingan (kompetisi) terjadi diantara beberapa organisme
yang membutuhkan bahan makanan yang sama. Selain melakukan
persaingan, beberapa organisme mendapatkan makanan dengan memangsa
organisme lain. Pola interaksi semacam ini disebut pemangsaan (predasi).
Organisme yang memakan organisme lain disebut predator atau pemangsa,
sedangkan organisme yang dimakan disebut mangsa.
Namun ketika dua spesies hidup sangat dekat dalam suatu lingkungan,
berinteraksi tanpa melakukan kompetisi atau predasi maka akan terbentuk
interaksi baru. Bentuk interaksi tersebut dapat saling menguntungkan, satu
diuntungkan sementara yang lain dirugikan ataupun satu diuntungkan dan
yang lain tidak diuntungkan atau dirugikan. Interaksi semacam itulah yang
dinamakan simbiosis dan organisme yang melakukannya disebut simbion.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1. Apa definisi dari simbiosis dan bagaimana simbiosis dapat terjadi?
2. Apa saja jenis simbiosis?
3. Bagaimana contoh simbiosis yang terjadi di ekosistem?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Definisi simbiosis dan proses terjadinya simbiosis
2. Jenis simbiosis
3. Contoh simbiosis yang terjadi di ekosistem
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Simbiosis
The word symbiosis literally means "together life". It refers to organisms that
live in close approximation; often one cannot live without the other. In extreme cases,
one organism actually lives inside the other organism (Marietta College, 2008).
Istilah symbiosis berarti ‘hidup bersama’, istilah ini mengacu pada organisme yang
hidup sangat dekat, bahkan kadang suatu individu tidak dapat hidup tanpa individu
yang lain. Bahkan pada beberapa kasus, satu organisme hidup di dalam organisme
lainnya. Simbiosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari dua kata sym yang
berarti dengan, dan biosis yang berarti kehidupan, sehingga dari kata tersebut
simbiosis dapat diartikan sebagai interaksi yang kuat antara makhluk hidup yang
berbeda jenis yang hidup berdampingan dalam waktu tertentu.
Simbiosis merupakan suatu pola hubungan antara dua makhluk hidup yang
berbeda jenis. When individuals oftwo or more species live in direct and in·timate
contact with one another, their relationship is called symbiosis (Campbell and Reece,
2007: 1202). Ketika individu dari dua atau lebih spesies hidup secara langsung dan
berhubungan dengan satu dan lainnya, maka hubungan ini disebut sebagai simbiosis.
C. Jenis simbiosis
Segala interaksi baik yang merugikan, menguntungkan dengan yang lain tidak
berpengaruh apapun, ataupun salah satu untung dan lainnya rugi, merupakan
simbiosis. Berdasarkan kualitas hubungan tersebut, simbiosis dibedakan menjadi tiga
jenis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme.
1. Parasitisme
a) Karakteristik parasitisme
Parasitisme adalah bentuk interaksi simbiosis yang mana satu organisme
diuntungkan dan organisme lain dirugikan, parasit, organisme yang
diuntungkan mengambil nutrisi dari organisme lain, sedangkan inang,
merupakan organisme yang dirugikan. Arbi dan Vimono (2010: 228)
mengungkapkan bahwa di dalam hubungan parasitisme, organisme parasit
memanfaatkan organisme lainnya (inang) sebagai tempat hidup untuk
melangsungkan sebagian besar siklus hidupnya. Inang seringkali merupakan
tempat tinggal sekaligus sebagai sumber makanan bagi parasit. Dengan kata
lain, parasit memiliki ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kondisi
organisme lain yang dijadikan sebagai inangnya.
Pada dasarnya organisme parasit tidak membunuh inang pada saat parasit
tersebut mengambil keuntungan dari inangnya, bahkan walaupun parasit
tersebut memiliki sifat pathogen (menyebabkan penyakit). Namun pada
beberapa kasus tertentu terdapat organisme parasit yang dapat membunuh
inangnya.
Parasit yang tinggal di dalam tubuh inangnya disebut endoparasite,
sedangkan parasit yang hidup di luar tubuh inang disebut ektoparasit. Selain
itu terdapat juga istilah definitve host, yaitu organisme yang yang menjadi
inang bagi parasit dewasa, sedangkan intermedieate host merupakan
organisme yang menjadi inang bagi juvenile parasit. Definitve host biasanya
merupakan predator dari intermedieate host dan siklus kehidupannya akan
lengkap ketika definitve host memakan intermedieate host, melepaskan bentuk
larva untuk menempati ‘tempat tinggal’ baru. Hal tersebut nampak pada siklus
hidup cacing pita pada gambar berikut.
2) Kutu-Manusia-Mamalia
Gambar 4. Kutu
Kutu biasa tinggal di rambut manusia atau di bulu mamalia kemudian
menjadi parasit dengan menghisap darah dari inang. Sebenarnya kutu tidak
begitu berbahaya, yang menjadi berbahaya adalah ketika kutu yang tinggal
di inang yang memiliki penyakit tertentu kemudian berpindah ke inang
yang lain, sehingga kutu dapat menjadi penyebar penyakit yang berbahaya
bahkan mematikan.
3) Benalu-tanaman induk
Benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman induk yang berasal dari
berbagai tanaman. Benalu tidak bisa menyerap air dan unsur hara dengan
baik karena tidak memiliki akar yang kuat dan sempurna. Oleh karena itu,
benalu hidup menempel pada tanamanan lain dan akarnya masuk ke
pembuluh angkut untuk menyerap air dan unsur hara dari tanaman inang
tersebut sehingga merugikan tanaman inangnya.
Gambar 5. Benalu dan Tanaman Inang
4) Larva tawon dan Ulat Catalpa
Gambar 6. Tawon (kiri) dan Larva Ulat (kanan) dan Larva Dewasa
(Bawah)
Gambar di atas menunjukkan ulat catalpa yang menjadi inang bagi
larva tawon. Tawon dewasa menyengat ulat, menginjeksikan telur mereka.
Telur tersebut kemudian menetas dan memakan ulat dari dalam tubuh,
begitu berhati-hati sehingga tidak mengganggu bagian vital dari sang ulat.
Hingga pada akhirnya mereka muncul dan membuat kepompong dimana
larva tersebut akan menjadi dewasa. Secara teknik tawon merupakan
parasitoid, karena tidak seperti parasit lainnya, serangga ini membunuh
inangnya.
5) Squawroot dan pohon Ek
Gambar 7. Squawroot
Tanaman di atas terlihat seperti jamur, namun sebenarnya tanaman di
atas merupakan tanaman berbunga, squawroot, yang menjadi parasit pada
pohon, biasanya pada pohon ek. Squawroot mendapatkan enegi dengan
‘menyadap’ nutrisi dari pohon ek.
6) Siput Thyca crystallina dan Bintang Laut Biru
Siput parasit Thyca crystallina dapat dengan mudah ditemukan di
alam, yaitu menempel pada bintang laut biru Linckia laevigata. Hampir
pada seluruh bintang laut biru dapat ditemukan gastropoda parasit ini,
bahkan pada satu individu bintang laut kadang terdapat lebih dari dua
puluh individu parasit (KOCHZIUS et al dalam Arbi dan Vimono, 2010:
229).
2. Komensalisme
a) Karakteristik Komensalisme
Simbiosis yang menyebabkan yang satu diuntungkan dan yang lainnya
tidak dirugikan. Dalam interaksi ini salah satu organisme tidak akan terusik
dengan keberadaan organisme lainnya.
b) Contoh Simbiosis Komensalisme
1. Tanaman anggrek dan pohon tempat ia hidup
Bunga anggrek bisa menempel dan “numpang hidup” di pohon mangga
misalnya, namun si anggrek mampu membuat makanannya sendiri
sehingga ia sama sekali tidak merugikan pohon
Gambar 12. Sapi dan Banteng yang Diikuti Oleh Burung Cattle Egret
Hewan ternak yang memakan rumput, akan sekaligus menyibakkan
serangga yang tersembunyi di rumput. Burung akan mengikut hewan
ternak tersebut, sehingga ketika hewan ternak makan maka serangga yang
kemudian tersibak akan dimakan oleh burung. Sapi tidak dirugikan atau
diuntungkan dengan keberadaan burung tersebut, sedangkan burung akan
diuntungkan dengan adanya “perjamuan” makanan gratis”.
3. Mutualisme
a. Karakteristik Mutualisme
Mutualisme merupakan bentuk simbiosis dimana kedua spesies
mendapatkan keuntungan, melalui simbiosis ini spesies dapat meningkatkan
kemampuan mereka dalam bertahan dan berkembang. Pada bentuk hubungan
mutualisme tertentu lebih kepada pengeksploitasian satu sama lain (Smith,
Ecology & Field Biology).
Mutualisme kebanyakan terbentuk dan berkembang dari asosiasi yang
negatif, seperti pemangsa. Pada dasarnya organisme yang berada pada
lingkungan seperti ini memiliki dua pilihan: melarikan diri dari lingkungan
tersebut atau beradaptasi. Sehingga terjadi hubungan antar organisme yang
kemudian dapat membuat satu sama lain saling menguntungkan.
Mutualisme dapat ditemukan dengan beberapa fungsi, seperti: mutualisme
sebagai hubungan untuk memperoleh nutrisi, mutualisme sebagai hubungan
untuk perlindungan, mutualisme sebagai hubungan untuk membantu proses
penyerbukan dan mutualisme yang berperan dalam proses mempertahankan
diri.
b. Contoh simbiosis mutualisme
Beberapa contoh mutualisme yang sering ditemukan antara lain:
1) Lebah dan bunga
A. Simpulan
Simpulan dari makalah ini adalah:
1. Simbiosis merupakan bentuk hubungan interaksi antara dua organisme dari dua
spesies yang berbeda yang mana interaksi tersebut dapat saling menguntungkan,
menguntungkan yang satu dan merugikan yang lain, atau dapat juga
menguntungkan organisme satu dan tidak memberikan pengaruh apapun terhadap
organisme yang lain.
2. Simbiosis dapat terbentuk ketika dua organisme dari dua spesies hidup sangat
dekat dan berdampingan, sehingga organisme tersebut saling berinteraksi dan
tercipta hubungan yang menyebabkan ketergantungan. Kebanyakan organisme
yang terlibat dalam interaksi simbiosis hanya mengerti bahwa interaksi yang
terjadi diantara mereka merupakan mekanisme bertahan hidup, cara organisme
tersebut untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka, perilaku yang
merupakan insting dalam menghadapi seleksi alam.
3. Segala interaksi baik yang merugikan, menguntungkan dengan yang lain tidak
berpengaruh apapun, ataupun salah satu untung dan lainnya rugi, merupakan
simbiosis. Berdasarkan kualitas hubungan tersebut, simbiosis dibedakan menjadi
tiga jenis, yaitu simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis
komensalisme
Simbiosis Spesies A Spesies B
Mutualisme Diuntungkan Diuntungkan
Komensalisme Diuntungkan Tidak terpengaruh
Parasitisme Diuntungkan Dirugikan
4. Contoh simbiosis yang terjadi, diantaranya:
Mutualisme Komensalisme Parasitisme
1. Lebah dan bunga 1. Tanaman anggrek dan 1. Cacing pita-Manusia
2. White-winged dove pohon tempat ia hidup 2. Kutu-Manusia-Mamalia
dan Saguaro Kaktus 2. Ikan hiu dan ikan 3. Benalu-tanaman induk
3. Yucca plants and remora 4. Larva tawon dan Ulat
yucca moth 3. Cattle Egret and hewan Catalpa
4. Bakteri Rhizobium sp ternak 5. Squawroot dan pohon Ek
dan tanaman polong- 6. Siput Thyca crystallina
polongan dan Bintang Laut Biru
5. Ikan badut dan 7. Sea Lamprey dan Ikan
Anemon
6. Pohon Acacia dan
semutnya
7. Burung jalak-
oxpeckers dan kerbau
B. Saran
Setiap makhluk hidup tidak dapat hidup sendiri, pasti membutuhkan organisme
yang lain untuk dapat bertahan hidup ataupun menjaga kelestariannya. Untuk itu, kita
sebagai manusia seharusnya dapat menjaga keseimbangan alam dengan cara tidak
menimbulkan kerusakan di lingkungan, agar tercipta lingkungan yang tetap stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Arbi dan Vimono. 2010. Hubungan Parasitisme Antara Siput Thyca crystallina dan Bintang
Laut Biru Linckia laevigata di Perairan Ternate, Maluku Utara.Jurnal Oseanologi dan
Limnologi di Indonesia (2010) 36 (2): 227-242. Diambil pada tanggal 2 Desember 2013
dari
http://www.limnologi.lipi.go.id/limnologi/doc/public/7._Naskah_Indra_Bayu__Ucu.pdf
Begon, Harper, and Townsend. 1990. Ecology, Individual, Population, and Communities.
Melbourne: Blackwell Scientific Publications
Campbell, Reece, et all,. 2008. Biology. San fransisco: Pearson Benjamin Cummings
Grabianowski. 2013. How Symbiosis Works. Diambil pada tanggal 3 Desember 2013 dari
www.science.howstuffworks.com/life/evolution/symbiosis.htm
Heru dan Sandra Nurhuda. 2012. White Banded Cleaner Shrimp. Diambil pada tanggal 16
Desember 2013 dari www.aqueros.blogspot.com
Marietta College. 2008. Symbiosis. Diambil pada tanggal 2 Desember 2013 dari
www.marietta.edu
NECSI. 2013. Mutualistic Relationship. Diambil pada tanggal 3 Desember 2013 dari
www.necsi.edu
Mark Jones. 2013. First, Do No Harm: Symbiotic Relationship Pictures. Diambil pada
tanggal 3 Desember 2013 dari www.dsc.discovery.com
Wikispace. 2013. Organism Interaction. Diambil pada tanggal 3 Desember 2013 dari
www.wikispace.com