Makalah Akl Taman Harmoni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL OBSERVASI

PENELITIAN ANALISIS KUALITAS LINGKUNGAN DI KAWASAN


TAMAN HARMONI, KEPUTIH, KOTA SURABAYA

KELOMPOK 14
IKM A 2017

1. Aini Fadlila 101711133006


2. Dyah Silviananda W. 101711133018
3. Aulia Khofiyan Nida 101711133055
4. Siti Nurul Aini 101711133071
5. Christin Panjaitan 101711133079

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2019
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Surabaya merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki jumlah
penduduk yang tinggi. Menurut Badan Pusat Statistik (2019), tercatat bahwa jumlah
penduduk di Surabaya pada tahun 2019 mencapai 2.941.981 jiwa dengan luas
wilayah 350,54 km2. Jumlah penduduk yang padat di Kota Surabaya menjadikan
tingkat kenyamanannya menurun di lingkungan kota. Dengan demikian padatnya
lingkungan kota dan akibat pencemaran udara akan mempengaruhi suhu udara,
radiasi matahari, kelembaban udara serta aliran kecepatan angin lokal. Dampak dari
keadaan yang demikian akan menjadikan keseimbangan lingkungan kota berubah.
Keberadaan dan optimalisasi ruang terbuka hijau kota sangat dibutuhkan oleh
warga Kota Surabaya, maka diperlukan pengelolaan yang baik dengan penghijauan
yang terencana serta alami sesuai fungsi dan estetika kota akan berpengaruh dalam
mewujudkan lingkungan kota yang berkelanjutan. Salah satu upaya yang dilakukan
pemerintah untuk mengatasi hal tersebut yaitu melalui pembangunan ruang terbuka
hijau yang beruapa taman dengan memanfaatkan lahan yang terbengkalai. Ruang
terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang
penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh
secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Sebagai contoh, taman merupakan
salah satu bentuk taman terbuka hijau publik.
Taman Harmoni merupakan tempat umum yang terletak di jalan Keputih
Tegal Timur Nomor 241, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Pada awalnya, lokasi tersebut
merupakan Tempat Pembuangan Akhir Sampah. Kemudian, pada tahun 2016, Wali
Kota Surabaya, Bu Risma berinisiatif untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai
tempat wisata ruang hijau terbuka guna mendukung Surabaya sebagai kota wisata
kelas dunia. Sebagai bekas Tempat Pembuangan Akhir, lokasi ini masih
mengeluarkan gas metan. Upaya yang dilakukan oleh pengelola untuk mengurangi
gas tersebut dengan menanam berbagai jenis bunga. Penanaman bunga tersebut
menjadi salah satu daya tarik masyarakat Surabaya. Sehingga, menjadi tempat favorit
khususnya masyarakat Surabaya untuk refreshing.
Analisis lingkungan merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan
mengetahui kondisi lingkungan sebagai tempat makhluk hidup tinggal. Taman
Harmoni sebagai salah satu tempat umum di Kota Surabaya penting untuk dilakukan
analisis kualitas lingkungannya. Hal ini dikarenakan salah satu fungsinya sebagi
tempat refreshing yang harus memiliki kualitas lingkungan yang baik. Kualitas
lingkungan yang buruk tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat refreshing. Maka
dari itu, peneliti bermaksud untuk menganalis kondisi lingkungan kualitas lingkungan
di Taman Harmoni, Keputih, Kota Surabaya.

1.2 Tujuan
Tujuan kegiatan penelitian analisis kualitas lingkungan di kawasan Taman
Harmoni, yaitu:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas lingkungan hidup di kawasan tempat-
tempat Umum
2. Tujuan khusus
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap
materi yang telah disampaikan.
b. Untuk mengetahui kualitas lingkungan hidup di kawasan Taman Harmoni,
Keputih, Surabaya.

1.3 Manfaat
Manfaat kegiatan penelitian analisis kualitas lingkungan di kawasan Taman
Harmoni, yaitu:
1. Manfaat bagi mahasiswa
a. Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap
materi analisis lingkungan yang telah disampaikan.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan terkait analisis lingkungan
melalui observasi yang dilakukn secara langsung.
c. Dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif di
lingkungan observasi.
d. Dapat meningkatkan kemampuan kerja sama dan koordinasi.
2. Manfaat bagi pengelola tempat observasi
Hasil observasi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terkait
kesesuaian antara sistem yang telah dijalankan dengan standar baku mutu
yang ditentukan.
3. Manfaat bagi mahasiswa
a. Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mahasiswa terhadap
materi analisis lingkungan yang telah disampaikan.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan terkait analisis lingkungan
melalui observasi yang dilakukn secara langsung.
c. Dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif di
lingkungan observasi.
d. Dapat meningkatkan kemampuan kerja sama dan koordinasi
4. Manfaat bagi pengelola tempat observasi
Hasil observasi dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terkait
kesesuaian antara sistem yang telah dijalankan dengan standar baku mutu
yang ditentukan.

1.4 Metode
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan
melakukan observasi langsung di lapangan untuk mengetahui kualitas Taman
Harmoni, Keputih, Kota Surabaya. Selain itu juga dilakukan wawancara mendalam
kepada pengelola taman dan beberapa orang pengunjung. Hasil dari wawancara
digunakan untuk menguatkan data yang diperoleh dari observasi langsung di lokasi
penelitian sehingga didapatkan data yang valid sebagai bahan untuk analisis.
BAB II
TUNJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Lingkungan


2.2 Analisis Kualitas Lingkungan
Analisa atau analisis (analyze) menurut kamus bahasa Indonesia adalah
kegiatan atau proses penyelidikan terhadap suatu keadaan, kondisi, peristiwa yang
terjadi atau yang akan terjadi untuk mengetahui keadaan, kondisi, peristiwa
sebenarnya (baik sebab maupun akibat). Sehingga dengan melakukan suatu analisis,
maka yang melakukan analisis dapat menguraikan pokok permasalahan yang akan
menimbulkan berbagai kemungkinan yang akan terjadi, dan memberikan solusi untuk
memecahkan persoalan lingkungan hidup yang terjadi. Kualitas atau mutu adalah
kesesuaian antara suatu kondisi keadaan yang ada (existing conditions) dengan
kondisi keadaan yang diinginkan atau kondisi yang diharapkan oleh pihak yang
berkepentingan. Kualitas lingkungan hidup adalah kondisi dan keadaan unsurunsur
atau komponen-komponen lingkungan hidup, baik komponen biota maupun
komponen abiotik yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan dan atau sesuai
dengan standard mutu lingkungan.

2.3 Sanitasi Tempat-tempat Umum


Tempat-tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul
untuk melakukan kegiatan baik secara insidentil maupun secara terus menerus.
Contoh dari tempat umum misalnya yaitu taman hiburan, masjid, pasar, sekolah, dan
lain sebagainya. Banyaknya orang yang berkumpul dan melakukan suatu kegiatan di
tempat umum akan meningkatkan hubungan/kontak antara orang yang satu dengan
yang lain. Hal ini akan memungkinan terjadinya penularan penyakit baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui perantara, baik berupa benda ataupun alat-
alat yang dipergunakan untuk melakukan kegiatan. Untuk itu, dalam mencegah
terjadinya penularan penyakit tersebut perlu adanya pemutusan rantai penularan
dengan melakukan upaya intervensi terhadap agen penyebab penyakit, penjamu
maupun lingkungannya.
Menurut Marinda dan Ardilah (2019), sanitasi tempat-tempat umum
merupakan usaha- usaha untuk mencegah dan mengawasi kerugian akibat dari
tempat-tempat umum yang memiliki potensi terjadinya penularan, pencemaran
lingkungan, ataupun gangguan kesehatan lainnya. Terdapat dua usaha yang
dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum yaitu pengawasan dan pemeriksaan
faktor lingkungan dan faktor manusia yang melakukan kegiatan serta penyuluhan
terhadap masyarakat terutama terkait dengan pengertian dan kesadaran masyarakat
terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari tempat-tempat umum. Tempat ataupun
sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan antara
lain: tempat umum yang dikelola secara komersial, tempat yang dapat
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit atau tempat layanan umum yang
intensitas jumlah dan waktu kunjungannya tinggi. Salah satu tempat-tempat umum
yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan yaitu taman hiburan.
2.4 Sanitasi Taman Kota
2.5 Dasar Peraturan Sanitasi Tempat-tempat Umum
1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 29 tahun 2009 tentang
pedoman konservasi keanekaragaman hayati di daerah
2. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hdup No 08 tahun 2006 tentang
pedoman penyusunan analisis mengenai dampak lingkungan hidup
3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No o3 tahun 2012 tentang
taman keanekaragaman hayati
4. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI No
P.53/MENLHK/Setjen/Kum.1/6/2016
5. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup RI No 16 tahun 2012 tentang
pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup
6. Peraturan Menteri Pekerja Umum No 05/PRT/M/2008 tentang pedoman
penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan
7. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No 05 tahun 2013 tentang pedoman
pelaksanaan program adiwiyata
8. Undang Undang No 23 tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kesehatan
9. Undang Undang No 11 tahun 1962 tentang Hygiene untuk Usaha-usaha bagi
umum
10. Undang Undang No 2 tahun 1966 tentang Hygiene
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Marinda dan Ardilah. “Implementasi Penerapan Sanitasi Tempat-tempat Umum pada
Rekreasi Benteng Kuto Besak Kota Palembang”. Jurnal Kesehatan
Lingkungan Indonesia, hal 18 Volume 2, 2019.
LAMPIRAN I

1. Hasil Analisis Kualitas Lingkungan Taman Harmoni


No Komponen Bobot Nilai Skor
1. Letak (15)
1) Sesuai dengan perencanaan pemerintah daerah 5
setempat 247
13
2) Tidak mudah tergenang air 5
3) Mudah dicapai dengan kendaraan 4
4) Keamanan terjamin 5
2. Fasilitas Sanitasi (20)
1) Pengelolaan limbah cair dan padat 5
2) Adanya kantin 3
3) Distribusi air bersih menggunakan sistem 5
perpipaan
4) Tersedianya toilet umum, terpisah antara laki- 4
laki dan perempuan, dilengkapi dengan 17 425
fasilitas sabun, dan terjaga kebersihan
5) Tersedianya kotak sampah tertutup, kedap air,
mudah diangkut, serta terlihat jelas dan tidak 5
tersembunyi dari pengunjung
6) Tempat air bersih jauh dengan tempat
pembuangan limbah 3
3. Sarana Penunjang (35)
1) Tersedia tempat parkir, tidak jauh dari pintu 5
masuk, dan terjaga keamanannya serta adanya
29
petugas parkir
2) Terdapat pemadam api 5
3) Terdapat instalasi listrik 5
4) Pencahayaan ruang dan taman yang cukup 4 1.421
5) Ventilasi udara dalam ruang yang cukup 5
6) Terdapat tempat rekreasi 5
7) Terdapat tempat olahraga 5
8) Terdapat area bermain anak 5
9) Adanya drainase atau daerah resapan air 5
10) Adanya tempat beribadah 5
4. Lingkungan (45)
1) Terdapat pohon tahunan dan musiman 4
2) Terdapat perdu 3
3) Terdapat semak 5
4) Tanaman bersifat tidak beracun, tidak berduri, 4
dahan tidak mudah patah, perakaran tidak
mengganggu pondasi
5) Kondisi lingkungan rindang dan kompak, 3
tetapi tidak terlalu gelap
6) Ketinggian tanaman bervariasi, warna hijau 5
dengan variasi warna lain seimbang 37 1.961
7) Habitat tanaman lokal dan tanaman budidaya 4
8) Tanaman tahan terhadap hama penyakit 3
tanaman
9) Tanaman mampu menyerap cemaran udara 4
10) Jarak tanam setengah rapat sehingga 4
menghasilkan keteduhan yang optimal
11) Kebersihan lingkungan 4
12) Kondisi permukaan tanah 3
13) Mengundang hewan 4
14) Penyiraman 4
5. Lainnya (5) 4
1) Adanya fasilitas pelayanan kesehatan 5 60
2) Adanya kotak P3K 5
3) Petugas kesehatan 5
Total 100 4.114
Kriteria analisis kualitas lingkungan pada Taman Harmoni, Keputih, Surabaya
termasuk dalam Kriteria Memenuhi.

2. Penentuan Penilaian
Penentuan penilaian dari analisis kualitas lingkungan di Taman Harmoni,
Keputih, Surabaya didapatkan dari hasil penghitungan sebagai berikut.
1) Kriteria
Nilai 1 : Sangat jelek
Nilai 2 : Jelek
Nilai 3 : Sedang
Nilai 4 : Baik
Nilai 5 : Sangat baik
2) Kriteria penentuan bobot
Teori Blum
1. Lingkungan : 45%
2. Perilaku : 35%
3. Pelayanan Kesehatan : 15%
4. Keturunan : 5%
5. Konstruksi : 25%
6. Fasilitas sanitasi : 20%
7. Letak : 15%
8. Sarana penunjang : 35%
9. Lain-lain : 5%
Analisis kualitas lingkungan di Taman Harmoni, Keputih, Surabaya ialah :
1. Letak : 15%
2. Fasilitas sanitasi : 20%
3. Sarana penunjang : 35%
4. Lingkungan : 45%
5. Lain-lain : 5%
Total Kriteria : 120
Bobot Nilai :
15
1. Letak : 120 x 100% = 13
20
2. Fasilitas sanitasi : 120 x 100% = 17
35
3. Sarana penunjang : 120 x 100% = 29
45
4. Lingkungan : 120 x 100% = 37
5
5. Lain-lain : 120 x 100% = 4

3) Penilaian
a. Jumlah soal : 4 + 5 + 11 + 14 + 3 = 37
b. Jumlah kriteria : 5
Total : 37 x 5 = 185
c. Skor terendah : 1 x 37 = 37
37
x 100% = 20%
185

d. Skor tertinggi : 5 x 37 = 185


185
x 100% = 100%
185

e. Range : 100% - 20% = 80%


80%
f. Interval : = 40%
2

g. Kriteria : 100% - 40% = 60%


h. Kriteria skor, ada 2 yaitu memenuhi syarat (60% - 100%) dan tidak
memenuhi syarat (<60%).
i. Hasil akhir skor : bobot x nilai
4) Penentuan kriteria
Nilai (Jumlah Hasil Akhir Skor
No Jumlah Soal Bobot Nilai
soal x 5) (Bobot x Nilai)
1. 4 13 20 260
2. 5 17 25 425
3. 11 29 55 1595
4. 14 37 70 2590
5. 3 4 15 60
Total 4.930

60
x 4.930 = 2.958
100

Kriteria memenuhi : 2.958 sampai 4.930


Kriteria tidak memenuhi : < 2.958
LAMPIRAN 2

Berikut ini merupakan hasil Indepth Interview peneliti dengan Petugas Taman
Harmoni, Keputih, Surabaya :
1. Pengolahan sampah sampah di Taman Harmoni, Keputih, Kota Surabaya yaitu
awalnya sampah dibuang ke tempah sampah. Setelah itu, sampah dibuang ke
tempat pembuangan sampah yang berupa lubang sampah galian. Sampah yang
dimasukkan terdiri dari sampah organik dan sampah non-organik Hal ini
dilakukan untuk menutupi lubang bekas galian semacam pengurukan. Untuk
sampah ranting di daur ulang menjadi kompos.
2. Luas Taman Harmoni yaitu kurang lebih 9 hektar. Rata-rata sampah yang
dihasilkan dari Taman Harmoni perharinya bisa mencapai satu doskar yang terdiri
dari sampah pengunjung dan sampah hasil perawatan taman.
3. Sistem perawatan taman : setiap hari tanaman disiram, kecuali pada musim
hujan. Pekerjaan dialihkan untuk menyiangi rumput. Adapun kegiatan yang rutin
dilakukan petugas di Taman Harmoni yaitu menyapu, menyiangi tanaman, dan
mengelola sampah.
4. Jumlah tenaga kerja sejumlah 40 pekerja. Terdiri dari 30 satgas dan 10 linmas.
5. Tidak ada data pengunjung yang datang di setiap harinya. Petugas hanya memiliki
data pengunjung yang melakukan izin.
6. Terdapat centra kuliner di belakang taman. Masih dalam tahap pembangunan.
7. Sumber air bersih dari PDAM.
8. Lokasi taman awalnya merupakan lokasi bekas TPA yang telah vakum selama 11
tahun.
9. Penyiraman diambil dari tangki dengan sumber air kali dan air selokan yang
ditandon. Air selokan berasal dari kampung seperti bekas mandi, yang disedot
memakai alkon yang ada sarinagnnya.
10. Peralatan tanggap darurat beberapa belum ada, salah satunya yaitu apar. Namun
sudah ada P3K. Petugas yang bertugas memberikan pertolongan pada kecelakaan
yaitu satgas. Angka kecelakaan tergolong kecil yaitu dibawah 20 % dan biasanya
hanya lecet. Dari sisi pekerja, kecelakaan yang pernah terjadi yaitu terkena
pecahan kaca dan tertusuk paku. Bentuk penangannya apabila satgas tidak mampu
maka korban langsung dibawa ke Puskesmas terdekat dan biayanya ditanggung
oleh BPJS Keteanagakerjaan.
11. Sistem pengelolaan di bawah dinas kebersihan dan lingkungan hidup
12. Taman Harmoni tidak pernah mengalami banjir.
13. Tanaman yang di tanam di Taman Harmoni yaitu tanaman pohon dan semak.
Belum ada tanaman toga tapi telah ada rencana untuk ditanam.
14. Pupuk yang digunakan untuk perawatan yaitu pupuk tinja dan kompos.

Anda mungkin juga menyukai