Komunikasi Dengan Konteks Sosial Budaya
Komunikasi Dengan Konteks Sosial Budaya
Komunikasi Dengan Konteks Sosial Budaya
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Keperawatan
Disusun Oleh:
Sopian (302018059)
BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa‟atnya di
akhirat nanti.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu saya menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Ibu Siti Ulfah Rifa‟atul Fitri, S. Kep., Ners., MNS. Selaku Dosen
Pengajar.
2. Ayah dan bunda selaku orang tua yang selalu mendo‟akan.
Terlepas dari semua itu, kami tentu menyadari bahwa makalah ini
“KOMUNIKASI DENGAN KONTEKS SOSIAL BUDAYA” masih jauh dari
kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian penyusun berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi teman- teman.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dari itu kami ingin
mendalami lebih lanjut tetkait pentingnya cara berkomunikasi beda budaya.
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1
2
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini mempunyai beberapa tujuan utama yang ingin
dicapai. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. untuk mengetahui pengertian budaya;
2. untuk mengetahui cara komumikasi antar budaya;
3. untuk mengetahui fungsi komunikasi antar budaya;
4. untuk mengetahui permasalahan dalam.komunikasi antar budaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Budaya
Budaya adalah “A socially constructed and historically transmitted
pattern of symbol, meaning, premises and rules” yang artinya sebuah konstruksi
social dan transmisi sejarah dalam bentuk symbol, arti, dasar pikiran dan
peraturan. (Griffin 2003: 420).
Kebudayaan merupakan suatu system atau nilai masyarakat yang
membentuk sikap mental dan pola berfikir manusia dalam masyarakat
sebagaimana terpantul dalam pola sikap dan tingkah laku sehari-hari dalam
berbagai kehidupan social (Suwaji Bastomi 1992: 5).
B. Unsur-Unsur Budaya
Beberapa penekanan tentang budaya yang dipaparkan bahwa nilai,
kepercayaan dan bahasa merupakan unsur penting dalam kebudayaan.
C. Fungsi Budaya
Sebelum kita memahami tentang komunikasi antarbudaya, terlebih dahulu
kita akan melihat fungsi-fungsi budaya. TingToomey, 1999 ( dalam Tumomo,
2005: 49-50), menjelaskan ada beberapa fungsi budaya dalam kehidupan kita,
yaitu:
D. Komunikasi Antarbudaya
Larry A Samovar, dkk dalam bukunya Communication between Cultures
(terjemahan, 2010: 13) memberikan definisi tentang komunikasi antarbudaya
sebagai satu bentuk komunikasi yang melibatkan interaksi antara orang-orang
yang persepsi budaya dan sistem simbolnya cukup berbeda dalam suatu
komunikasi. Dalam pandangan Samovar dan kawan-kawan ini, komunikasi
antarbudaya terjadi ketika anggota dari suatu budaya tertentu memberikan pesan
kepada anggota dari budaya yang lain.
Porter (dalam Stewart L Tubs dan Sylvia Moss, 1993: 372) memberikan
definisi 'etnosentrisme is judging other cultures by comparison with one's
own '. Dalam pemahaman Porter, etnosentrisme merupakan penghakiman
suatu kelompok masyarakat terhadap kebudayaan kelompok masyarakat
yang lain dengan cara membandingkan atau menggunakan standar
budayanya sendiri.
4. Stereotipe
Samovar, dkk (2010: 203) memberikan penjelasan tentang stereotipe
sebagai bentuk kompleks dari pengelompokan yang secara mental
mengatur pengalaman kita dan mengarahkan sikap kita dalam menghadapi
orang-orang tertentu.
5. Prasangka
Samovar dkk (2010: 207) memberikan pengertian tentang prasangka
sebagai generalisasi kaku dan menyakitkan mengenai sekelompok orang.
Prasangka menyakitkan dalam arti bahwa orang memiliki sikap yang tidak
fleksibel yang didasarkan atas sedikit atau tidak ada bukti sama sekali.
Orang-orang dari kelas sosial, jenis kelamin, orientasi seks, usia, partai
politik, ras atau etnis tertentu dapat menjadi target dari prasangka.
. Gegar Budaya
Menurut Kalvero Oberg (dalam Deddy Mulyana, 2003), gegar budaya
muncul sebagai akibat dari kecemasan karena hilangnya tanda-tanda yang
sudah dikenal dan simbol-simbol dalam hubungan sosial. Kondisi ini
biasanya terjadi karena terpaan pengaruh budaya lain maupun budaya
asing yang sangat banyak dalam kehidupan suatu masyarakat.
C. Fungsi Komunikasi Antarbudaya
Fungsi komunikasi antarbudaya ada dua, yaitu fungsi pribadi dan fungsi
sosial. Fungsi pribadi adalah fungsi yang didapatkan seseorang dan dapat
digunakan dalam kehidupan mereka ketika mereka belajar tentang
komunikasi dan tentang budaya. Maupun ketika mereka belajar dan
memahami apa itu komunikasi budaya.
11
A. Kesimpulan
Komunikasi dalam interaksi social sehari-hari sangat dipengaruhi oleh
latar belakang budaya yang terdiri dari bahasa, keyakinan, adat istiadat (norma
dan nilai) dan status social. Bahasa menjadi sarana yang penting dalam
komunikasi sebagai pembawa pesan. Dan bahasa inilah yang akan berperan
dalam membangun pola komunikasi.
Di satu sisi komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk
mensosialisasikan norma-norma budaya kepda masyarakat baik secara vertikal
maupun horizontal. Secara vertical komunikasi mensosialisasikan budaya dari
generasi sat uke generasi berikutnya. Sedangkan secara horizontal komunikasi
mensosialisasikan budaya itu dari masyarakat ke masyarakat lainnya.
14
DAFTAR PUSTAKA