Laporan (Mikroskop)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN FARMAKOGNOSI

PENGENALAN DAN PENGGUNAAN


MIKROSKOP

OLEH

KELOMPOK I (SATU)
ANGGOTA : 1. MOHAMAD RIZALDY HIOLA
2. GHAITSA ZAHIRA SOPHA YUSUF
3. LARAS PUJIANTI ASTUTI HASAN
4. SILVIA ANDRIANI IBRAHIM
5. SRI WAHYUNI ABDUL
PEMBIMBING : FIHRINA MOHAMAD, S.Si, M.Si

PRODI D-III FARMASI


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES GORONTALO
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji tentang makhluk hidup dan
interaksi di dalamnya. Adapun makhluk hidup yang terdiri dari banyak
organisme baik yang kasat mata maupun yang tidak dapat dilihat langsung
oleh mata. Cabang ilmu biologi seperti sitologi, mikrobiologi, dan anatomi
dipelajari melalui pengamatan objek yang kecil. Pengamatan mikroskopis
seperti sel dan bakteri tidak dapat diamati melalui mata telanjang. Oleh
karena itu, dibutuhkan suatu alat yang dapat melihat objek-objek mikroskopis
seperti mikroskop (Astuti, 2014).
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat
mengamati objek yang berukuran sangat kecil (mikroskopis). Hal ini
membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang
berukuran kecil (Abdullah, 2014).
Ada dua jenis mikroskop berdasarkan pada kenampakan objek yang
diamati, yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) yang mempunyai
perbesaran maksimum 1000 kali. Dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop
stereo) yang memiliki pembesaran 7 hingga 30 kali. Sedangkan berdasarkan
sumber cahayanya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan
mikroskop elektron. Mikroskop elektron sebuah mikroskop yang mampu
untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan
elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan
tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi
yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya. Mikroskop elektron ini
menggunakan jauh lebih banyak energi dan radiasi elektromagnetik yang
lebih pendek dibandingkan mikroskop cahaya (Alters, 1999).
Seiring berjalannya waktu, masih banyak mahasiswa yang belum
paham dengan penggunaan dan fungsi bagian-bagian mikroskop sehingga
kegiatan praktikum ini diadakan sebagai sarana pemahaman mahasiswa
tentang tata cara penggunaan mikroskop. Disamping itu penggunaan
mikroskop akan menjadi ilmu dasar bagi mahasiswa untuk menunjang
praktikum selanjutnya yang menggunakan mikroskop.
B. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui komponen-komponen penyusun mikroskop
2. Mengetahui fungsi dari komponen-komponen penyusun mikroskop
3. Mengetahui cara penggunaan mikroskop
C. Prinsip Percobaan
Penentuan bagian-bagian mikroskop, fungsi mikroskop dan cara
penggunaan mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
1. Sejarah Mikroskop
Mikroskop pertama ditemukan oleh Hans dan Zacharias Jansen
pada tahun 1590, tetapi kemudian mikroskop disempurnakan oleh
Antony Van Leuwenhoek (1632-1723) yang hanya terdiri dari satu lensa
tunggal saja. Mikroskop yang ditemukan oleh Anthony van Leuwenhoek
pada tahun 1675, menggunakan perbesaran 200x (Pramesti, 2000).
Pada mulanya Anthony van Leuwenhoek menggunakan
mikroskop sederhana pada bidang mikrobiologi yaitu memakai lensa
sederhana berdiameter 270 mm. Selanjutnya dalam pemakaian
mikroskop untuk ketajaman dan perbesaran dari objek yang diamati,
diperlukan pengetahuan tentang metode lensa dan kombinasi lensa
(Gabriel, 1998). Lensa merupakan medium pembias yang dibatasi oleh
dua permukaan, dan bayangan yang terbentuk adalah maya karena sinar-
sinar pembentuk bayangan tidak mengumpul ketitik bayangan (Pramesti,
2000).
Pembuat mikroskop pertama kali ditemukan oleh 2 orang
ilmuan jerman, yaitu Hans Janssens dan Zacharias Janssens (ayah-anak)
pada tahun 1950. Temuan mikroskop saat itu mendorong ilmuan lain,
seperti Galileo Galilei (Italia) untuk membuat alat yang sama. Galileo
menyelesaikan pembuatan mikroskop pada tahun 1609 dan mikroskop
yang dibuatnya dikenal dengan nama mikroskop Galileo (Widyatmoko,
2008).
2. Pengertian Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu peralatan yang digunakan
untuk melakukan pengamatan terhadap benda-benda yang berukuran
mikroskopis, baik benda diam maupun mikroorganisme yang dapat
bergerak (Sadina, 2013).
3. Jenis-jenis Mikroskop
Ada berbagai jenis mikroskop masing-masing dibuat dengan
tujuan tertentu sesuai dengan keperluan dalam melakukan penelitian atau
percobaan, adapun jenis-jenis mikroskop sebagai berikut :
a. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya memiliki perbesaran maksimal 1000 kali.
Mikroskop memeiliki kaki yang berat dan kokoh agar dapat berdiri
dengan stabil. Mikroskop cahaya memiliki tiga dimensi lensa yaitu
lensa objektif, lensa okuler dan lensa kondensor. Lensa objektif dan
lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.Lensa
okuler pada mikroskop bias membentuk bayangan tunggal
(monokuler) atau ganda (binikuler). Pada ujung bawah mikroskop
terdapat dudukan lensa obektif yang bias dipasangi tiga lensa atau
lebih. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih barasal
dari sinar matahari yang dipantulkan oleh suatu cermin dataar
ataupun cukung yang terdapat dibawah kondensor. Cermin in akan
mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor (Campbell, 2010).
b. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya
bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar.
Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda
yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi.
Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif. Beberapa
perbedaan dengan mikroskop cahaya adalah ruang ketajaman lensa
mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop
cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang
diamati, sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal
dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga
prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop
terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat
lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus
objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan
perbesaran terletak diatas pengatur fokus (Campbell, 2010)
c. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron mempunyai perbesaran sampai 100 ribu
kali, elektron digunakan sebagai pengganti cahaya. Mikroskop
elektron mempunyai dua tipe, yaitu mikroskop elektron scanning
(SEM) dan mikroskop elektron transmisi (TEM). SEM digunakan
untuk studi detil arsitektur permukaan sel (atau struktur renik
lainnya), dan obyek diamati secara tiga dimensi. Sedangkan TEM
digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel (Campbell,
2010).
4. Prinsip Kerja Mikroskop
Prinsip kerja dari mikroskop adalah dari cahaya lampu dibiaskan
oleh lensa kondensor. Setelah melewati lensa kondensor, cahaya diatur
intensitasnya oleh diafragma, lalu sinar mengenai specimen dan
diteruskan ke lensa objektif. Lensa objektif merupakan bagian yang
paling penting karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran yang
dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan oleh lensa objektif ditangkap
oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau kamera (Respati, 2008).
5. Bagian-bagian Mikroskop
Bagian-bagian mikroskop terdiri dari : (Ibrahim, 2007)
a. Bagian Optik
1) Kondensor: Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang
berfungsi mengumpulkan sinar.
2) Cermin: Cermin mempunyai dua sisi, sisi cemin datar dan sisi
cermin cekung, berfungsi untuk memantulkan sinar dan sumber
sinar. Pada mikroskop cahaya, sudah tidak lagi dipasang cermin,
karena sudah ada sumber cahaya yang terpasang pada bawah
kaki mikroskop.
3) Lensa obyektif: Lensa yang menghadap ke arah preparat yang
berfungsi memperbesar bayangan preparat. Terletak dekat
dengan obyek yang diamati. Berfungsi untuk membentuk
bayangan dengan sifat nyata, terbalik dan diperbesar.
4) Lensa okuler: Lensa yang terletak dekat dengan mata pengamat.
Berfungsi untuk membentuk bayangan yang sesungguhnya dari
bayangan lensa obyektif.
5) Diafragma: Berfungsi mengatur banyaknya sinar yang masuk.
b. Bagian Non Optik
1) Kaki mikroskop: Berfungsi menopang dan memperkokoh
kedudukan mikroskop. Lengan: berfungsi untuk memegang
mikroskop pada saat memindah mikroskop.
2) Pemutar kasar: Untuk menaikkan atau lebih memfokuskan.
3) Pemutar halus: Untuk menaikkan tabung mikroskop secara
perlahan.
4) Meja preparat: Berfungsi untuk meletakkan obyek yang akan
diamati di bawah mikroskop.
5) Tabung: Di bagian atas tabung melekat pada lensa okuler,
dengan perbesaran tertentu. Digunakan untuk mengamati
preparat. Berfungsi mengatur fokus, menghubungkan antara
lensa obyekti dan okuler.
6) Penjepit: Berfungsi untuk menjepit gelas obyek agar preparat
tidak bergeser- geser.
BAB III
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat :
1) Kaca preparat
2) Kaca penutup
3) Mikroskop
2. Bahan :
1) Potongan kertas
B. Cara Kerja
1. Persiapan mikroskop
Mikroskop

- Diambil dari tempat penyimpanan mikroskop


- Diletakkan di meja dengan kedudukan datar dan
dihadapkan mikroskop kea rah cahaya
- Diputar sekrup pemutar sehingga tabung mikroskop
turun sampai ke batas bawah
- Diputar revolver sehingga lensa objektif dengan
pembesaran lemah
- Dibuka diafragma secara penuh
- Diletakkan sediaan yang akan diamati diatas meja
preparat dan jepitlah dengan penjepit objek.

Mikroskop siap digunakan


2. Penggunaan mikroskop

Mikroskop

- Disambungakan kabel mikroskop pada stop kontak


- Ditekan tombol ON
- Dinyalakan illuminator pada mikroskop
- Diletakkan preparat yang terdapat sampel pada meja
preparat menggunakan penjepit agar tidak bergeser
- Diatur perbesaran lensa yang akan digunakan
- Dinaikkan meja preparat mendekati lensa objektif
dengan menggunakan makrometer
- Diatur pergerakkan sekrup kasar dan sekrup halus
sesuai yang digunakan
- Diatur mikrometer untuk memfokuskan bayangan
hingga mendapatkn lapang pandang
- Diatur illuminator
- Diamati sampel tersebut

Sampel siap diamati


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
Bagian-bagian mikroskop terdiri dari :

Bagian-bagian Fungsi
mikroskop
Lensa okuler Untuk memperbesar penampakan objek
Lensa objektif Untuk memperbesar objek
Lengan mikroskop Untuk mempermudah mengangkat atau
menggeser mikroskop
Revolver Pemutar lensa yang berguna untuk
menempatkan lensa objektif sesuai keinginan
Meja preparat Untuk meletakkan objek yang akan diamati
Makrometer Untuk menaik turunkan meja preparat secara
cepat dan kasar
Mikrometer Untuk menaik turunkan meja preparat secara
lembut dan halus
Kondensor Untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yang masuk
Diafragma Untuk memfokuskan cahaya pada objek atau
specimen
Bagian-bagian Fungsi
mikroskop
Sekrup kasar Untuk menggerakkan preparat maju mundur
Sekrup halus Untuk menggerakkan preparat ke kanan dan ke
kiri
Penjepit preparat Untuk menjepit kaca preparat agar tidak
mudah geser
Kaki mikroskop Untuk menopang mikroskop
Tombol ON/OFF Untuk menghidupkan dan mematikan
mikroskop.

B. Pembahasan
Tujuan percobaan ini yaitu untuk mengetahui bagian-bagian
mikroskop sert fungsi masing-masing bagian mikroskop dan cara penggunaan
mikroskop. Mikroskop adalah alat bantu untuk melihat benda-benda yang
sangat kecil dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda beberapa kali
lipat (Furqonita, 2006).
Pada mikroskop terdiri dari bagian-bagian mikroskop yaitu lensa
okuler. Lensa okuler adalah lensa yang dekatnya dengan mata. Lensa ini
berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa
objektif. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang
diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik,
diperbesar. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan mikroskop. Pada
saat mikroskop akan dipindahkan, salah satu dari kedu tangan memegang
lengan mikroskop dan salah satunya lagi memegang mikroskop pada bagian
kaki mikroskop. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur
perbesaran lensa objektif. Meja preparat adalah bagian mikroskop yang
berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati. Penjepit preparat adalah
sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati. Makrometer
atau pemutar kasar adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan
meja mikroskop secara kasar/cepat. Selain itu makrometer juga berfungsi
untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat. Mikrometer atau pemutar
halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan meja
mikroskop dengan lambat/halus. Selain itu mikrometer juga berfungsi untuk
mencari focus bayangan objek secara lambat. Ukurannya umumnya lebih
kecil dibandingkan makrometer. Kondensor berfungsi untuk mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Diafragma adalah alat yang berfungsi
untuk memfokuskan cahaya pada objek. Sekrup kasar berfungsi untuk
menggerakkan preparat kedepan dan kebelakang. Sedangkan sekrup halus
berfungsi untuk menggerakkan preparat kekanan dan kekiri. Kaki mikroskop
berfungsi untuk menopang mikroskop. Tombol ON/OFF berfungsi untuk
menghidupkan dan mematikan mikroskop.
Pada praktikum kemarin, kami mengamati E.coli dengan pembesaran
dari yang paling kecil sampai yang terbesar yaitu 40x, 100x, 400x dan 1000x
sesuai dengan prosedur penggunaan mikroskop.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Mikroskop memiliki bagain-bagian yang mempunya fungsi yang
berbeda-beda.
2. Prinsip kerja dari mikroskop adalah dari cahaya lampu dibiaskan oleh
lensa kondensor. Setelah melewati lensa kondensor, cahaya diatur
intensitasnya oleh diafragma, lalu sinar mengenai specimen dan
diteruskan ke lensa objektif. Lensa objektif merupakan bagian yang
paling penting karena dari lensa ini dapat diketahui perbesaran yang
dilakukan mikroskop. Sinar yang diteruskan oleh lensa objektif ditangkap
oleh lensa okuler dan diteruskan pada mata atau kamera.
B. Saran
Saran kami sebaiknya dalam laboratorium disediakan penunjang
fasilitas seperti kursi. Sehingga praktikum dapat berjalan dengan baik dan
akan lebih baik saling menciptakan kerja sama antara asisten dengan
praktikan, terutama adalah membimbing praktikan agar dapat dengan benar-
benar dalam melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, R. 2014. Analisis Keterampilan Psikomotorik Dalam Penggunaan
Mikroskop Pada Siswa Kelas VII SMPN 8 Banda Aceh. Jurnal Edukasi
dan Sains Biologi. Vol.3 No.5:32. Prodi Biologi FKIP UMUSLIM. Aceh.
Alters, S. 1999. Biology Understanding Life. Jones and Barlett Publisher.
London.
Astuti, 2014. Laporan Praktikum Biologi: Pengenalan dan Penggunaan
Mikroskop. Universitas Hasannudin. Makassar.
Campbell, N.A. 2010. Biologi, Edisi Kedelapan Jilid 3. Terjemahan: Dnaring
Tyas Wulandari. Erlangga. Jakarta.
Furqonita, D. 2006. Buku Kerja Biologi. Quadra. Bogor.
Ibrahim, Muslimin. 2007. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan bagian
Mikrobio. UNESA. Surabaya.
Pramesti, H. 2000. Mikroskop dan Sel FK. Unlam. Banjarbaru.
Respati, S.M.B. 2008. Macam-macam Mikroskop dan Cara Penggunaan
Momentum. Vol. 4 No.2. Oktober 2008 42-44.
Sadina, 2013. Mengubah Mikroskop Cahaya Menjadi Mikroskop Digital
Multimedia Dengan Menggunakan Software Im Magician 4tech. Jurnal
Kelitbang. Vol. 2 No.2:174. Lampung.
Widyatmoko, A. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai