MAKALAH Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
MAKALAH Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
MAKALAH Monitoring Dan Evaluasi Pengelolaan Satuan Pendidikan
PENDAHULUAN
Satuan pendidikan atau yang biasa kita sebut sekolah adalah institusi atau
lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat untuk menerima dan memberi
pelajaran. Dalam pengelolannya, sekolah memerlukan adanya monitoring,
pelaporan dan evaluasi guna mencapai tujuan dari pendidikan agar prosesnya dapat
terlaksana dengan baik. Monitoring adalah proses pengumpulan dan analisis
informasi mengenai kegiatan program atau kegiatan sekolah sehingga dapat
dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan program atau kegiatan sekolah
selanjutnya. Evaluasi adalah proses penilaian pencapaian tujuan dan pengungkapan
kinerja kepala sekolah untuk memberikan umpan balik bagi peningkatan kualitas
kinerja program atau kegiatan sekolah mendatang. Laporan merupakan catatan hasil
dari monitoring dan evaluasi program atau kegiatan sekolah dalam bentuk kualitatif
atau kuantitif berdasarkan pada hasil pengamatan dan evaluasi yang dilakukan
dengan menggunakan instrumen yang dibuat.
PEMBAHASAN
c) Pelaksanaan kegiatan,
d) Bidang kesiswaan,
manajemen sekolah
1. Pengertian monitoring
2. Pengertian evaluasi
3. Pengertian monitoring
Laporan merupakan catatan hasil dari monitoring dan evaluasi program atau
kegiatan sekolah dalam bentuk kualitatif atau kuantitif berdasarkan pada hasil
pengamatan dan evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen yang
dibuat.
dan akuntabel
Pengawas adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawa
san pendidikan di sekolah dengan melaksanakan penilaian dan pembinaan dari segi
teknis pendidikan dan administrasi pada satuan pendidikan pra sekolah, dasar dan
menengah (Kepmendikbud RI Nomor 020/U/1998 tanggal 6 Pebruari 1998 tentang
petunjuk teknis pelaksanaan jabatan fungsional pengawas sekolah dan angka
kreditnya). Pengawas mempunyai tugas, tanggung jawab dan wewenang
secara penuh untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksana
kan penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada satuan
pendidikan tertentu dan sekaligus berfungsi sebagai mitra guru dan kepala sekolah,
inovator, konselor, motivator, kolaborator, dan asesor.Bentuk kegiatan yang dapat
dilakukan dalam rangka pembinaan sekolah adalah dengan melakukan
pemantauan (monitoring) dan penilaian (evaluasi). Setiap pengawas satuan pendidika
n baik secara berkelompok maupun secara perorangan wajib menyusun rencana
program pengawasan. Program pengawasan terdiri dari: program pengawasan
tahunan, program pengawasan semester, rencana kepengawasan manajerial (RKM),
dan rencana kepengawasan akademik (RKA).
Pengawsan Man
Tugas Pengawasan Akademik
ajerial
3. Ketahanan Pembelajaran.
Pelaksanaan pembelajaran
Lingkungan belajar.
Manajemen sekolah.
Lingkungan belajar.
Sistem penilaian.
Akreditasi sekolah.
Kemajuan pendidikan.
Standar Pengelolaan
1. Evaluasi diri,
2. Evaluasi dan pengembangan,
Untuk menciptakan pengelolaan manajemen sekolah yang baik, tentu juga harus
memperhatikan proses pendidikan yang dilakukan di sekolah. Dalam proses
pengelolaan pendidikan di sekolah juga harus memiliki standar. Standar Nasional
Pendidikan adalah kriteria minimal sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
Bab I Pasal 1 butir 1).
Setiap satuan pendidikan harus memiliki pedoman yang harus selalu dimonitor yang
mengatur tentang:
6. Peraturan akademik,
7. Tata tertib satuan pendidikan, yang minimal meliputi tata tertib pendidik, tenaga
kependidikan dan peserta didik, serta penggunaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana,
Setiap satuan pendidikan dikelola atas dasar rencana kerja tahunan yang merupakan
penjabaran rinci dari rencana kerja jangka menengah satuan pendidikan yang meliputi
masa 4 tahun, yaitu:
3. Mata pelajaran atau mata kuliah yang ditawarkan pada semester gasal, semester
genap, dan semester pendek bila ada.
4. Penugasan pendidik pada mata pelajaran atau mata kuliah dan kegiatan lainnya.
10. Jadwal rapat Dewan Dosen dan rapat Senat Akademik untuk jenjang pendidikan
tinggi.
11. Rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa kerja
satu tahun.
12. Jadwal penyusunan laporan akuntabilitas dan kinerja satuan pendidikan untuk
satu tahun terakhir.
Selanjutnya adalah monitoring program yang harus dilaksanakan sekolah, antara lain:
9. Mengelola budaya
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas mengajar dilaksanakan untuk menjawab dua per
tanyaan mendasar, yaitu pada batasan mana sebaiknya guru mengimplementasikan dan
melaksanakan model pengajaran dan bagaimana siswa mencapai hasil belajar. Ini
merupakan contoh evaluasi yang menekankan pada kualitas hasil belajar siswa di
sekolah. Dalam konteks pendidikan, monitoring adalah suatu proses pemantauan untuk
mendapatkan informasi tentang pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Jadi,
fokus monitoring adalah pemantauan pada pelaksanaan pengelolaan sekolah, bukan pada
hasilnya. Tepatnya, fokus monitoring adalah pada komponen proses pengelolaan sekolah,
baik menyangkut proses pengambilan keputusan, pengelolaan kelembagaan, pengelolaan
program, maupun pengelolaan proses belajar mengajar.
Sedangkan evaluasi merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi tentang hasil
pengelolaan sekolah. Jadi, fokus evaluasi adalah pada hasil pengelolaan. Informasi hasil ini
kemudian dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil sesuai dengan
sasaran yang telah ditetapkan, berarti pengelolaan sekolah berlangsung efektif. Sebaliknya,
jika hasil tidak sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan, maka pengelolaan sekolah
dianggap tidak efektif atau gagal. Monitoring dan evaluasi satuan pendidikan memberikan
manfaat baik bagi siswa atau peserta pendidikan, pengajar maupun manajemen, serta
pengelolaan satuan pendidikan. Dari sisi pendidik, hasil evaluasi dapat digunakan sebagai
umpan balik untuk menetapkan upaya upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Hasil monitoring dapat digunakan untuk memberi masukan (umpan balik) bagi
perbaikan pelaksanaan pengelolaan sekolah. Sedangkan hasil evaluasi dapat
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memberi masukan terhadap
keseluruhan komponen pengelolaan sekolah, baik pada konteks, input, proses, output,
maupun outcome-nya.
Agar dapat melakukan tugasnya, maka seorang evaluator atau pengawas dituntut
untuk mampu mengenali komponen-komponen program. Program kerja yang
dianggap sebagai perwujudan kinerja dan pengembangan sumber daya pengurus
dalam menjalankan perannya. Dengan mengelolanya secara wajar dan berhasil, akan
dapat membantu meningkatkan partisipasi masyarakat di daerah sekitar
sekolah.Karena itu, ketika program yang ada di sekolah tersebut tidak
memperlihatkan hasil yang maksimal, maka diperlukan evaluasi terhadapnya.
Pendapat-pendapat tersebut dapat digolongkan ke dalam dua tujuan pokok, yakni
sebagai penyempurnaan program yang biasanya disebut formatif dan untuk
memutuskan apakah program diteruskan atau dihentikan, yang sering disebut sumatif.
Kegiatan monitor dan evaluasi program tidak hanya ingin melanjutkan program,
tetapi juga menghentikan program. Disamping meningkatkan prosedur-prosedur
pelaksanaannya, mengalokasikan sumber-sumber kelemahan, tetapi juga menentukan
strategi serta teknik-teknik tertentu untuk memperbaiki program di masa yang akan
datang.