Makalah Metabolisme Lemak Kel 1
Makalah Metabolisme Lemak Kel 1
Makalah Metabolisme Lemak Kel 1
KELOMPOK I
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Swt, atas segala rahmat – Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikan dalam kehidupan sehari – hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang.....................................................................................1
1.2Rumusan Masalah...............................................................................1
1.3Tujuan Penulisan.................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1Lemak..................................................................................................3
2.2Metabolisme Lemak.............................................................................4
3.1Kesimpulan..........................................................................................11
3.2Saran................................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
4. Untuk mengetahui dan memahami proses pengontrolan lemak dalam
tubuh
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut
dalam air. Namun lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,
eter dan benzen. Minyak atau lemak merupkan komponen bahan makanan
yang penting. Istilah minyak atau lemak sebenarnya tergantung apakah pada
suhu kamar bahan tersebut dalam keadaan cair atau padat. Bila pada suhu
kamar dalam keadaan cair, maka disebut minyak, sebaliknya bila dalam
keadaan padat disebut lemak (Dhiyah, 2011)
Lemak tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan
oksigen (O). Komponen lemak adalah asam lemak dan gliserol. Setiap satu
gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Kebutuhan lemak untuk orang dewasa
adalah 0,5 – 1 gram/kg.BB/ hari. Kebutuhan per hari lemak esensial untuk
anak adalah 1- 2% omega-3 dari total asupan per hari seluruh gizi dan 5-6%
energi untuk omega 6 (Dhiyah, 2011).
Lemak dan minyak merupakan senyawaan trigliserida atau
triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol” . Jadi lemak dan minyak juga
merupakan senyawaan ester . Hasil hidrolisis lemak dan minyak adalah asam
karboksilat dan gliserol . Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang
mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang (Dhiyah,
2011).
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku
tinggi. Asam penyusun lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat
di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH), asam stearat
(C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat
(C17H29COOH). Pada lemak, satu molekul gliserol mengikat tiga molekul
asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida (Ngili, 2013).
3
Struktur umum molekul lemak seperti terlihat padailustrasi berikut:
4
Sistem Regulasi Metabolisme Asam Lemak
2.2.1 Katabolisme
Katabolisme lemak merupakan proses pemecahan lemak menjadi bagian
yang dapat dikonversi., seperti piruvat atau langsung masuk ke siklus asam
sitrat. Degradasi lemak melepaskan asam lemak yang bertujuan untuk
menyediakan energi selama olahraga dalam jangka waktu lama atau
Ketika energi keluar melebihi asupan energi makananan.
Asam lemak jenuh didegredasi dalam 3 tahapan oksidasi :
a. Tahap pertama, ß-oksidasi, dilakukan dalam siklus yang
berkesinambungan dengan hasil akhir sebagai acetyl-CoA. Tiap siklus
terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu (1) dehidrogenasi 1, (2) hidratasi, (3)
dehidrogenasi 2, dan (4) tiolasi.
b. Tahap kedua, tiap acetyl-CoA dioksidasi menghasilkan 2 CO2 dan 8
elektron dalam siklus TCA.
5
c. Tahap ketiga, elektron yang dihasilkan dari tahap 1 dan 2 masuk ke
rantai respirasi mitokondria dengan menghasilkan energi untuk sintesis
ATP dengan forforilasi oksidatif.
Oksidasi asam lemak tidak jenuh memerlukan 2 enzim tambahan: enoyl-
CoA isomerase dan 2,4-dienoyl-CoA reductase. Asam lemak beratom C
ganjil dioksidasi ß menghasilkan acetylCoA dan propionyl-CoA. Propionyl-
CoA dikarboksilasi menjadi Lmethylmalonyl-CoA yang kemudian
diisomerisasi menjadi succinyl-CoA untuk dioksidasi menjadi CO2 dalam
siklus TCA. Oksidasi yang terjadi di dalam retikulum endoplasma
menghasilkan asam lemak dikarboksilat yang dapat mengalami ß-oksidasi
dari kedua ujungnya sampai diperoleh asam dikarboksilat berantai pendek
seperti C8 (asam suberat) atau C6 (asam adipat) (Dungga, Beby Poetry,
2014).
2.2.2 Anabolisme
Asam Lemak jenuh rantai panjang disintesis di sitosol dari acetyl-CoA oleh
sistem enzim kompleks asam lemak synthase dengan enam aktivitas
enzim dan ACP. Sistem enzim kompleks ini terdiri atas dua jenis gugus –
SH, yang satu terikat pada ACP, dan yang lainnya pada residu Cystein
pada ß-ketoacyl-ACP synthase yang berfungsi sebagai pembawa
intermediet asam lemak.
Tiap satu siklus penambahan satu unit 2 atom C pada sintesis asam lemak
terdiri atas 4 tahap reaksi, yaitu
a. kondensasi gugus acetyl dari malonyl-ACP dengan intermediet asam
lemak yang terikat pada cys-SH, dengan melepaskan CO2
b. reduksi 1 menghasilkan turunan D-ß-hydroxy
c. dehidrasi menghasilkan trans-2- unsaturated acyl-ACP
d. reduksi 2 menghasilkan intermediet asam lemak yang sudah
diperpanjang dengan dua atom C.
Asam palmitat dapat diperpanjang menjadi asam stearat (C18:0). Baik
asam palmitat maupuan stearat dapat didesaturasi menghasilkan masing-
masing palmitoleat dan oleat. Mamalia tidak dapat membuat asam linoleat
dan asam -linolenat, kedua asam lemak ini disebut asam lemak esensial.
Triasil gliserol dibentuk dengan reaksi dua molekul asam lemak-CoA
6
dengan gliserol-3-fosfat membentuk asam fosfatidat, yang selanjutnya
didefosforilasi menghasilkan diacylglicerol. Melalui asilasi dengan molekul
asam lemak-CoA ketiga triasilgleserol dapat diperoleh. Sintesis dan
degradasi triasilgliserol diatur oleh hormone (Dungga, Beby Poetry, 2014).
7
Jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan
menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta
melepaskan ke dalam pembuluh darah. Pada sel yang membutuhkan,
komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O.
Pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat
pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit
menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna
tanpa kehadiran karbohidrat. Tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara
pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan
ketosis (Murray,2009).
Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan
karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak
sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang
banyak juga (Murray,2009).
Tabel 1. Trigliseria
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lemak merupan senyawa yang terdiri atas unsur-unsur Carbon ( C),
Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Metabolisme lemak adalah proses
oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil
KoA. Metabolisme lemak dimulai dari mulut dicampur dengan enzim lipase
lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. Kemudian di lambung
melalui enzim dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas
memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak,
dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan
hidrolisis dalam jumlah terbatas. Didalam usus halus, bahan empedu dari
kontong empedu mengemulsi lemak. Enzim lipase yang ebrasal dari
pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak dalam bentuk
emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak.
Secara garis besar, ada tiga sistem pengontrolan lipid yaitu Melalui Protein
Pengikat Elemen Pengatur Sterol, Melalui Aktivasi Amp Kinase Activated
protein kinase dan Melalui Degradasi Degradasi Terkait ER Teregulasi dari
HMG CoA Rductase Sebagai enzim pembatas laju dalam sintesis
kolesterol.
3.2 Saran
Sebaiknya pembaca dapat mencari literatur lain sehingga lebih menambah
wawsan dan pengetahuan mengenai asam amnio dan protein.
12
DAFTAR PUSTAKA
1. Sartika, Ratu Ayu Dewi dan Firdauzy, Nabilah Alifia. 2023. Gizi Makro dan
Implikasinya Terhadap Kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo
2. Anonim. 2022. Makalah-Biokimia-Lipid-Fix.pdf. Melalui :
https://www.scribd.com/document/347789647/Makalah-Biokimia-Lipid-Fix
(dikases pada 31 Desember 2023. 18.59)
3. Ngili, Yohanis, 2013, Biokimia Dasar Edisi Revisi, Rekayasa Sains,
Bandung
4. Imamah, Soffathil, Mut’ia, Roihatul (2020) Studi Proses Mekanisme
Pengontrolan Sintesis Lipid. Vol. 3, No. 1, Desember 2020 Hal. 565 – 571
5. Murray, Robert K. 2009. Harper(Harper’s Illustrated Biochemistry). Jakarta
: EGC.
13