Suhu, Kalor, Pengaruh Kalor Terhadap Benda, Pemuaian Dan Asas Black
Suhu, Kalor, Pengaruh Kalor Terhadap Benda, Pemuaian Dan Asas Black
Suhu, Kalor, Pengaruh Kalor Terhadap Benda, Pemuaian Dan Asas Black
Disusun Oleh:
Suhu adalah ukuran yang menyatakan energi panas tersimpan dalam suatu benda. Benda
bersuhu tinggi berarti memiliki energi panas yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Kalor adalah
perpindahan energi panas yang terjadi dari benda bersuhu yang lebih tinggi ke benda bersuhu
lebih rendah.
Skala Termometer
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu benda. Terdapat 4 skala umum
yang digunakan untuk termometer
Celcius (oC)
Reamur (oR)
Fahrenheit (oF)
Kelvin (K)
Konversi antar 4 skala tersebut ditunjukkan oleh tabel berikut.
Celcius Reamur Fahrenheit Kelvin
Celcius T T T + 32 T + 273
Reamur T 1 T + 32 T + 273
Skala Celcius dan Fahrenheit umum digunakan pada pengukuran suhu di kehidupan sehari-
hari, sedangkan skala suhu yang ditetapkan sebagai Satuan Internasional adalah skala Kelvin.
Dimana Q adalah banyak kalor (J), m adalah massa benda (Kg), c adalah kalor jenis (J/KgoC)
dan adalah perubahan suhu (oC). Apabila benda mengalami perubahan wujud, maka jumlah
energi yang digunakan tersebut dihitung dengan rumus m.L, dimana L adalah kalor jenis
perubahan wujud zat. Satuan ukur kalor adalah kalori, dimana satu kalori adalah jumlah
energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebesar 1 oC. 1 Kalori
disetarakan dengan 4.2 Joule.
Perpindahan Panas
Perpindahan panas dapat dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan medium perantaranya. Tiga
jenis perpindahan panas tersebut adalah konduksi, konveksi, dan radiasi.
1. Konduksi
Konduksi berarti energi panas bergerak tanpa disertai pergerakan permanen medium yang
menjadi penghantar panas. Contoh konduksi adalah rambatan panas pada material logam
seperti besi, kawat, dan alumunium. Pada level molekuler, konduksi terjadi karena adanya
tubrukan antara molekul berkecapatan lebih tinggi dengan molekul berkecepatan lebih rendah.
Hal ini menghasilkan peningkatan energi kinetik molekular yang selanjutnya meningkatkan
suhu.
2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan panas yang terjadi seiring dengan perpindahan zat perantara
atau medum. Contoh dari konveksi adalah pendinginan ruangan dengan AC dan pemanasan
air. Pada level molekular, peningkatan suhu akan berpengaruh pada peningkatan volume dan
juga kerapatan medium. Medium yang lebih renggang akan bergerak ke bawah, dan medium
yang rapat bergerak ke atas. Medium yang lebih renggang adalah medium yang bersuhu lebih
rendah, sebaliknya medium lebih rapat berarti suhu lebih tinggi. Pergerakan antar medium
inilah yang mengakibatkan perpindahan panas.
3. Radiasi
Radiasi adalah penghantaran energi panas tanpa dibutuhkan penghantar. Panas ditransmisikan
dengan emisi gelombang elektromagnetik. Pada level molekular, radiasi panas terjadi karena
pergerakan acak momentum dan atom akibat radiasi elektromagnetik. Setiap benda akan
mengeluarkan radiasi termal, bergantung dari panas yang dimiliki. Semakin panas objek
tersebut makan semakin besar radiasinya. Salah satu contoh radiasi panas adalah perpindahan
energi panas dari matahari ke bumi dan benda-benda antariksa lainnya.
Ketiga jenis perpindahan panas tersebut dapat terjadi sekaligus pada suatu proses pemanasan.
Contohnya adalah proses memanaskan panci berisi air di atas kompor seperti pada gambar
berikut. Rambatan panas api dari kompor ke panci adalah proses radiasi, kemudian air yang
panas di bagian bawah panci akan bergerak ke atas bertukar posisi dengan air di bagian atas
menghasilkan transfer panas melalui konveksi, dan panas yang terdapat di pemegang panci
yang terbuat dari logam dapat dihantarkan ke tangan melalui proses konduksi.
Pengertian Pemuaian ialah bertambahnya suatu ukuran benda diakibatkan adanya kenaikan
suhu zat tersebut. Pemuaian tersebut dapat terjadi pada zat-zat yang padat, cair, dan juga gas.
Besarnya pemuaian zat tersebut sangat tergantung pada ukuran benda pertamanya, kenaikan
suhu dan juga jenis zat. Efek pemuaian zat tersebut sangat bermanfaat didalam suatu
pengembangan berbagai teknologi.
Pengertian Pemuaian panas ialah perubahan suatu benda yang dapat menjadi bertambah
panjang, lebar, luas, atau juga berubah suatu volumenya dikarenakan terkena panas (kalor).
Pemuaian tiap-tiap benda tersebut akan berbeda, tergantung dari suhu di sekitar dan juga
koefisien muai atau juga daya muai dari benda itu.
Sebagian besar zat akan mengalami pembesaran jika dipanaskan atau pengecilan ketika
didinginkan.Ketika suatu zat dipanaskan, molekul-molekul yang terdapat pada zat tersebut
akan bergetar lebih cepat dan amplitudo getaran akan semakin bertambah besar, akibatnya
jarak antara molekul benda akan menjadi lebih besar dan terjadilah pemuaian. Pemuaian dapat
terjadi pada zat padat, cair, dan gas. Besarnya pemuaian zat sangat tergantung pada ukuran
awal benda, kenaikan suhu, dan jenis zat. Efek pemuaian zat sangat bermanfaat dalam
pengembangan berbagai jenis teknologi.
Pemuaian zat padat adalah jenis pemuaian yang terjadi pada suatu benda,contohnnya seperti
bingkai jendela, rel kereta api, dan kabel listrik. Bingkai jendela pada siang hari tampak
melengkung, hal ini terjadi karena benda tersebut mengalami pemuaian. Pemuaian pada suatu
benda terjadi pada seluruh bagian benda tersebut. Pemuaian pada suatu zat padat dibedakan
menjadi tiga yaitu pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.
a. Pemuaian panjang
Pemuaian panjang adalah bertambahnya ukuran panjang suatu benda karena menerima kalor.
Pada pemuaian panjang nilai lebar dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang
benda tersebut. Sehingga lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contoh benda yang hanya
mengalami pemuaian panjang saja adalah kawat kecil yang panjang sekali.
Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu panjang awal benda,
koefisien muai panjang dan besar perubahan suhu. Koefisien muai panjang suatu benda
sendiri dipengaruhi oleh jenis benda atau jenis bahan. Secara matematis persamaan yang
digunakan untuk menentukan pertambahan panjang benda setelah dipanaskan pada suhu
tertentu adalah:
Kabel jaringan listrik pada instalasinya panjang kabel listrik dilebihkan, hal ini dikarena kabel
listrik mengalami pemuaian panjang. Kabel listrik akantampak kencang pada pagi hari dan
tampak kendur pada siang hari. Kabel tersebut mengalami pemuaian akibat terkenan panas
dari sinar matahari. Alat yang digunakan untuk menyelidiki pemuaian panjang adalah
musschenbroek. Pemuaian panjang suatu benda dipengaruhi oleh panjang mula-mula benda,
besar kenaikan suhu, dan tergantung dari jenis benda.
b. Pemuaian luas
Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian luas terjadi pada benda yang mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan
tebalnya sangat kecil dan dianggap tidak ada. Contoh benda yang mempunyai pemuaian luas
adalah jendela kaca rumah. Pada saatu udara dingin kaca munyyusut karena koefisien muai
kaca lebih besar dari pada koefisien muai kayu. Jika suhu meningkat maka kaca akan memuai
lebih besar daripada kayu kusen sehingga kaca akan terlihat terpasang dengan rapat pada
kusen kayu tersebut.
Seperti halnya pada pemuian luas faktor yang mempengaruhi pemuaian luas adalah luas awal,
koefisien muai luas, dan perubahan suhu. Karena sebenarnya pemuaian luas itu merupakan
pemuian panjang yang ditinjau dari dua dimensi maka koefisien muai luas besarnya sama
dengan 2 kali koefisien muai panjang. Untuk menentukan pertambahan luas dan volume akhir
digunakan persamaan sebagai berikut:
c. Pemuaian volume
Pemuaian volume adalah pertambahan ukuran volume suatu benda karena menerima kalor.
Pemuaian volume terjadi benda yang mempunyai ukuran panjang, lebar dan tebal. Contoh
benda yang mempunyai pemuaian volume adalah kubus, air dan udara. Volume merupakan
bentuk lain dari panjang dalam 3 dimensi karena itu untuk menentukan koefisien muai
volume sama dengan 3 kali koefisien muai panjang.Persamaan yang digunakan untuk
menentukan pertambahan volume dan volume akhir suatu benda adalah:
Khusus untuk air, pada kenaikan suhu dari 0oC sampai 4oC volumenya tidak bertambah akan
tetapi justru menyusut. Pengecualian ini disebut dengan anomali air. Oleh karena itu, pada
suhu 4oC air memiliki volume terendah. Pada suhu 4oC air menempati posisi terkecil sehingga
pada suhu itu air memiliki massa jenis terbesar. Jadi air bila suhunya dinaikan dari 0– 4oC
akan menyusut, dan bila suhunya dinaikan dari 4oC ke atas akan memuai. Hubunga antara
volume dan suhu pada air digambarkan pada grafik berikut:
5. Keping Bimetal
Keping bimetal adalah dua buah keping logam yang memiliki koefisien muai panjang
berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan
suhu. Pada suhu normal panjang keping bimetal akan sama dan kedua keping pada
posisi lurus. Jika suhu naik kedua keping akan mengalami pemuaian dengan
pertambahan panjang yang berbeda. Akibatnya keping bimetal akan membengkok ke
arah logam yang mempunyai koefisien muai panjang yang kecil.
Ketika tekanan tinggi masuk pada suatu alat juga dapat menyebabkan terjadinya pemuaian.
Saat tekanan itu telah mendekati batas maksimum tekanan pada data design maka unit
tersebut akan berusaha menyesuaikan dirinya dengan tekanan disekitarnya. Proses
penyesuaian itu disebut dengan pemuaian. Pemuaian ini memiliki batas maksimal, artinya
pada unit (alat) tersebut tidak dapat lagi menyesuaikan dengan tekanan yang ada. Hal ini bisa
menyebabkan terjadinya ledakan dan kebocoran.
Laju alir yang terlalu tinggi dapat menyebabkan terjadinya pemuaian yang diakibatkan adanya
gaya gesek yang dihasilkan dari fluida yang mengalir. Ketika laju alir yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan partikel bergesakan dan bergerakan cepat. Proses pemuaian yang terjadi
akibat laju alir memiliki prinsip yang tidak jauh berbeda dengan pemuaian yang diakibatkan
oleh kenaikan temperatur.
Pengelingan
Pengelingan adalah proses penyambungan dua plat logam menggunakan palu khusus. Kedua
plat yang akan disambung, kemudian paku keling yang sudah dipanaskan hingga membara
digunakan untuk menyambung, setelah itu dipukul dengan palu khusus untuk di bentuk
menjadi datar.
Pada saat dingin kembali, paku menyusut dan kedua plat dapat tersambung erat. Pada zaman
sekarang pengelingan sering dilakukan pada pembuatan jembatan, pabrik otomotif,
pembuatan badan kapal laut, penyambungan pipa, mobil, dan pesawat terbang, serta pada
zama dulu pengelingan sering digunakan untuk pembuatan roda pedati.
Keping bimetal
Bimetal artinya dua buah logam. keping bimetal adalah dua keping logam yang memiliki
koefisien muai panjang berbeda (biasanya kuningan dan besi) yang dikeling menjadi
satu. Keping bimetal sangat peka terhadap perubahan suhu. pada suhu normal panjang kedua
logam sama, jika suhunya naik, kedua logam memuai dengan pertambahan panjang yang
berbeda, akibatnya keping bimetal membengkok ke arah logam yang mempunyai koefisien
terkecil. Pembengkokan bimetal dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya
saklar alarm bimetal, atau termometer bimetal.
Penerapan pada alarm kebakaran , keping bimetal digunakan sebagai saklar alarm. Pada saat
terjadi kebakaran suhu ruangan akan meningkat, sehingga menyebabkan keping bimetal
memuai ke arah logam yg koefisiennya lebih kecil. Pada saat keping bimetal itu memuai dan
melengkung, keping bimetal yang melengkung akan menyentuh ujung dari rangkaian listrik
yang terpisah, sehingga rangkaian tersambung dan arus listrik akan mengalir melalui keping
bimetal dan alarm akan berbunyi.
Pemasangan rel kereta api harus menyediakan celah antara satu batang rel dengan batang rel
yang lain. Jika pada siang hari dan suhu meningkat, batang rel akan memuai sehingga terjadi
pertambahan panjang atau terjadi pemuaian, dengan adanya celah tidak terjadi tabrakan antara
dua batang rel yang berdekatan yang dapat menyebabkan rel kereta menjadi bengkok. Sehinga
untuk mengatur jarak atau celah tersebut harus diperhitungan sehingga tindak menyebabkan
perubahan yang terlalu besar pada rel tersebut.
Konstruksi jembatan
Jembatan seringkali dibuat dari kerangka besi. Rangka jembatan yang terbuat dari besi akan
memuai jika suhunya naik, antara ujung rangka jembatan dengan tiang beton diberi celah
pemuaian. Selain itu ujung tersebut diletakkan di atas roda. Ketika terjadi pemuaian, rangka
bertambah panjang. Keberadaan roda dan celah memudahkan gerak memanjang dan
memendeknya rangka, sehingga terhindar dari pembengkokan.
ASAS BLACK
Asas Black adalah hukum yang menyatakan bahwa untuk semua pertukaran energi panas
(kalor), maka kalor yang diterima materi bersuhu lebih rendah akan sama besar dengan kalor
yang dilepas oleh materi bersuhu lebih tinggi. Secara matematis, Asas Black dinyatakan
sebagai berikut.
Jika terdapat dua materi dengan suhu berbeda dicampurkan menjadi satu, asas black dapat
digunakan untuk mengetahui suhu akhir campuran. Penerapannya secara matematis adalah
sebagai berikut.
Keterangan:
m1 = Massa materi bersuhu lebih tinggi
c1 = Kalor jenis materi bersuhu lebih tinggi
T1 = Suhu materi bersuhu lebih tinggi
m2 = Massa materi bersuhu lebih rendah
c2 = Kalor jenis materi bersuhu lebih rendah
T2 = Suhu materi bersuhu lebih rendah
Tm = Suhu akhir campuran
Contoh Soal Suhu dan Kalor + Pembahasan
Soal Suhu dan Kalor 1
Kratos mencampur 4 kg air bersuhu 100oC dengan 8 kg air bersuhu 50oC. Berapa suhu akhir
campuran?
Jawab
Diketahui:
m1 = 4 Kg
m2 = 8 Kg
c1 = c2 = c
T1 =100 oC
T2 = 50 oC
Ditanyakan: Tm?
Jika kalor jenis es 2.100 J/KgoC, kalor lebur es 336.000 J/KgoC, dan kalor jenis air adalah
4.200 J/KgoC, maka kalor yang dibutuhkan dalam proses dari P-Q-R adalah …. (UN Fisika
SMP/MTs 2015)
Jawab
Diketahui:
ces = 2.100 J/KgoC
cair = 4.200 J/KgoC
m = 1 Kg
Ditanyakan: QPQR?
.
.
.
TC = (95-32) * 5/9 = 63 * 5/9 = 35oC