Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perdagangan Saham

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

UJIAN TENGAH SEMESTER HUKUM PASAR MODAL

TINJAUAN YURIDIS PELAKSANAAN PERDAGANGAN SAHAM

DALAM BURSA EFEK

DISUSUN OLEH :

AGNES BEATRICE SIHOMBING 11010115130520

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pasar modal dewasa ini merupakan suatu kebutuhan dalam perekonomian. Dimana
pasar modal merupakan suatu lembaga yang dapat memobilisasi dana masyarakat
dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli
dana-dana jangka panjang yang disebut dengan Efek. Dalam pasar modal, pengusaha
yang diwakili perusahaan dalam mencari modal sementara investor yang memberikan
modal. Kegiatan di pasar modal ditunjukkan dengan indeks yang setiap hari
mengukur aktivitas ekonomi suatu negara secara menyeluruh.

Tujuan dibentuknya Pasar Modal adalah guna menunjang pelaksanaan


pembangunan nasional dalam rangka peningkatan pemerataan, pertumbuhan dan
stabilitas perekonomian nasional. Pasar modal memiliki peranan dalam pembangunan
perekonomian negara karena dapat mendatangkan keuntungan yang sangat besar jika
dilakukan dalam koridor yang baik, adil, benar dan efisien.

Jika dikaitkan dengan bidang hukum, pasar modal kemudian bersinergi dengan
hukum menjadi apa yang disebut dengan Hukum Pasar Modal yang lebih lanjut diatur
dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Di dalam undang
undang ini juga dijelaskan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bertalian dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Kemudian lebih lanjut lagi di dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 yang
dimaksud dengan Efek itu sendiri adalah surat berharga yang terdiri atas surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek.

Saham merupakan salah satu objek yang diperjual belikan dalam Pasar Modal, di
Indonesia sendiri sarana jual beli saham disebut dengan Bursa Efek. Dimana Bursa
tersebut tidak membeli ataupun menjual saham-saham yang ada melainkan bursa
hanya merupakan tempat atau sarana bagi para investor untuk bertransaksi di
dalamnya. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling
banyak di gunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar
dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika
dibandingkan dengan obligasi.

Dikarenakan minat terhadap investasi saham semakin meningkat semakin harinya,


yang juga menyebabkan meningkatnya pelaksanaan perdagangan saham dalam Bursa
Efek. Maka dirasa perlu untuk mengetahui regulasi-regulasi hukum apa saja yang
berkaitan dengan pelaksanaan perdagangan saham dalam Bursa Efek, agar
pelaksanaan perdagangan saham di dalam Bursa Efek menjadi terjamin.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskanlah beberapa rumusan


masalah sebagai berikut :

a. Bagaimana pelaksanaan perdagangan saham dalam Bursa Efek?

b. Bagaimana pengawasan terhadap perdagangan saham dalam Bursa Efek?

C. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik bahwa tujuan penulisan
makalah / paper ini adalah :

a. Untuk mengetahui pelaksanaan perdagangan saham dalam Bursa Efek


b. Untuk mengetahui bentuk pengawasan perdagangan saham dalam Bursa Efek
serta lembaga yang terlibat di dalam pengawasan tersebut.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pasar Modal

Pengertian pasar modal tidak lain adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya
perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk
memperkuat modal perusahaan.1

Kemudian menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, pasar modal adalah pusat
perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut R.J
Shook, pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana – dana modal, seperti
ekuitas dan utang diperdagangkan2

2. Saham

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument
investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan,
klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).3

3. Lembaga dalam Pasar Modal

1
Irfan Fahmi, Pengantar Pasar Modal ( Bandung : Alfabeta, 2012 ) hal. 55
2
Irfan Fahmi, Pengantar Pasar Modal ( Bandung : Alfabeta, 2012 ) hal. 2
3
http://www.idx.co.id/Home/Information/ForInvestor/Equities/tabid/168/language/id-
ID/Default.aspx diakses pada tanggal 3 April 2018
Keterlibatan para pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal bersifat terus-
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan
keberlangsungan hidup lembaga-lembaga itu sendiri. Bahkan sangat menentukan
hidup matinya pasar modal4. Berikut adalah lembaga-lembaga yang sangat
berpengaruh dalam kegiatan pasar modal :

a. Otoritas Jasa Keuangan ( OJK )

Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal mempunyai tugas penyelenggaraan sistem


pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal yang terintegrasi terhadap
keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

Dalam melaksanakan fungsi bidang Pengawasan terhadap Sektor Pasar Modal


memiliki tugas pokok sebagai berikut :

 Menyusun peraturan pelaksanaan di bidang Pasar Modal;

 Melaksanakan Protokol Manajemen Krisis Pasar Modal;

 Menetapkan ketentuan akuntasi di bidang Pasar Modal;

 Merumuskan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur di bidang Pasar


Modal;

 Melaksanakan analisis, pengembangan dan pengawasan Pasar Modal


termasuk Pasar Modal Syariah;

 Melaksanakan penegakan hukum di bidang Pasar Modal;

 Menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi


oleh OJK, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian;

4
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal ( Yogyakarta : Penerbit Andi, 2011 ), hal. 67
 Merumuskan prinsip-prinsip Pengelolaan Investasi, Transaksi dan Lembaga
Efek, dan tata kelola Emiten dan Perusahaan Publik;

 Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperolah izin


usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK dan pihak lain yang bergerak di
bidang Pasar Modal;

 Memberikan perintah tertulis, menunjuk dan/atau menetapkan penggunaan


pengelola statuter terhadap pihak/lembaga jasa keuangan yang melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal dalam rangka mencegah dan mengurangi
kerugian konsumen, masyarakat dan sektor jasa keuangan; dan

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner.5

b. Bursa Efek

Bursa efek atau bursa tidak lain adalah sebuah pasar dimana diselenggarakan
perdagangan atas efek6. Pengertian pasar disini adalah dalam arti sebenarnya
seperti layaknya sebuah pasar yang memperdagangkan barang kebutuhan sehari-
hari seperti sayur mayur dan kebutuhan pokok manusia pada umumnya. Karena
fungsinya sebagai pasar maka bursa efek wajib menyediakan sarana untuk
melakukan pengawasan perdagangan.

Selain menyediakan sarana perdagangan dan pengawasan, bursa juga membuat


sejumlah regulasi untuk mendukung dan menjamin jalannya perdagangan di bursa.
Yang membuat bursa berbeda dengan pasar pada umumnya adalah jenis dagangan
yang diperdagangkan.

Berbeda dengan pasar umumnya, akses ke bursa efek dibatasi karena hanya
anggota bursa saja yang dapat masuk dan melakuakan perdagangan di bursa.
Untuk menjadi anggota bursa efek sehingga mempunyai akses masuk kedalam

5
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/tentang-pasar-modal/Pages/Tugas.aspx diakses
pada 3 April 2018
6
Hamud, M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia ( Jakarta : Tatanusa, 2012 ), hal. 12
sistem perdagangan di bursa, selain harus merupakan perusahaan efek maka caon
anggota bursa juga merupakan pemegang bursa saham di bursa tersebut. Mereka
yang tidak merupakan anggota bursa hanya dapat “menitipkan” apa yang
diperdagangkannya tersebut kepada anggota bursa, yang merupakan perantara
perdagangan efek.7

c. Emiten

Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat
berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisasi.

Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.

Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan
cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya,
Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan
sukuk.8

d. Perusahaan Publik

Perusahaan Publik adalah Perseroan Terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1
angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000

7
Rizky Agung Dwi, Tinjauan Hukum Perdagangan Saham, Jurnal Hukum Vol.24 No.3, 2014
hal. 28
8
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Emiten-dan-Perusahaan-Publik.aspx
diakses pada 3 April 2018
(tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Emiten wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran untuk melakukan Penawaran


Umum dan Perusahaan Publik wajib menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sebagai
Perusahaan Publik. Atas Pernyataan Pendaftaran tersebut, Otoritas Jasa Keuangan
(dahulu Bapepam-LK) memberikan pernyataan efektif yang menunjukkan
kelengkapan atau dipenuhinya seluruh prosedur dan persyaratan atas Pernyataan
Pendaftaran yang diwajibkan dalam peraturan perundangan yang berlaku. Pernyataan
efektif tersebut bukan sebagai izin untuk melakukan Penawaran Umum dan juga
bukan berarti bahwa Otoritas Jasa Keuangan menyatakan informasi yang
diungkapkan Emiten atau Perusahaan Publik tersebut adalah benar atau cukup.9

9
https://www.sahamok.com/perbedaan-emiten-dan-perusahaan-publik/ diakses pada 3 April
2018
BAB III

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Perdagangan Saham dalam Bursa Efek

Pada umumnya pelaksanaan dan mekanisme perdagangan saham dalam Bursa


Efek tidak berhubungan langsung dengan masyarakat untuk pembukaan rekening
efek. Namun masyarakat akan terlebih dulu dihubungkan dengan Perusahaan
Sekuritas sebagai anggota dari Bursa. Pada Perusahaan Sekuritas tersebut masyarakat
akan membuka rekening efek untuk melakukan transaksi seperti saham.10

Adapun mengenai rekening dana investor, tidak dibuka di perusahaan sekuritas


itu sendiri tapi melalui bank yang ditunjuk oleh pemerintah walaupun tetap
dari bantuan perusahaan sekuritas. Fungsinya adalah sebagai dana
penampungan atau uang deposit awal. Dengan ilustrasi sebagai berikut : Pak
Ahmad membuka rekening efek, untuk dapat bertransaki Pak Ahmad harus
memiliki dana terlebih dahulu. Dana ini tidak boleh disimpan di perusahaan
sekuritas. Oleh karena itu, dana tersebut harus disimpan di rekening dana investor
sebagai rekening penampungan deposit. Setelah pembukaan rekening dana
investor, yang akan menjadi rekening efek, barulah masyarakat bisa melakukan
transaksi saham atau berinvestasi.

Langkah terakhir yaitu perusahaan sekuritas juga akan membantu membuka


saham rekening efek di kustodian sentral efek Indonesia (KSEI) untuk pemisahan
akun saham di KSEI yang akan memberikan fasilitas seperi kartu akses. Adapun
fungsi KSEI yaitu sebagai gudang dari pasar modal karena saham yang dibeli dari
perusahaan sekuritas bukan sebagai tempat untuk penyimpanan saham tersebut.
Pertanyaannya kemudian adalah dimanakah saham yang dibeli itu disimpan?11

10
Among Makarti,Mengenal Pasar Modal (Instrumen Pokok dan Proses Go Public), Vol.3
hal. 84
11
Susilo, Bambang, Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Saham, Analisa Sekuritas, dan
Strategi Investasi di BEI, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2009
jawabannya yaitu disimpan pada lembaga penyimpanan yaitu KSEI. Tujuannya
agar masyarakat dapat memantau saham yang dibeli melalui KSEI.

Ilustrasi Perdagangan Saham dalam Bursa Efek :

12

B. Pengawasan Perdagangan Saham dalam Bursa Efek

Undang-Undang Pasar Modal menyatakan bahwa transaksi perdagangan saham


harus berjalan teratur, wajar dan lancar. Jadi untuk menjaga dan menjamin
keteraturan serta kelancaran, kewajaran tersebut maka diperlukan Lembaga
Pengawasan di bidang Pasar Modal.

Pengawasan Pasar Modal diperlukan agar tidak terjadi pelanggaran –


pelanggaran yang dapat merugikan investor itu sendiri . Pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal merupakan hal yang rawan
dilakukan oleh pihak – pihak yang terlibat didalamnya . Pelanggaran dibidang
pasar modal merupakan pelanggaran yang sifatnya teknis administratif. Ada tiga
pola pelanggaran yang lazim terjadi yaitu :

1. Pelanggaran yang dilakukan individual;


12
https://www.idx.co.id diakses pada tanggal 4 April 2018
2. Pelanggaran yang dilakukan berkelompok; dan

3. Pelanggaran yang dilakukan langsung atau berdasarkan perintah orang


lain.13

Pelaku yang terlibat dalam pelanggaran dibidang pasar modal adalah pihak –
pihak yang berpendidikan cukup tinggi. Pihak – pihak yang berpotensi
melakukan pelanggaran adalah emiten atau perusahaan publik dan pihak –
pihak yang mempunyai posisi strategis didalam perusahaan seperti direksi,
komisaris dan pemegang saham utama. Pihak lain yang berpotensi melakukan
pelanggaran adalah para profesional di bidang pasar modal seperti penasihat
investasi, manajer investasi, akuntan, konsultan hukum, penilai dan notaris.

Sedangkan dari sisi akibat yang ditimbulkan dari kasus pelanggaran di bidang
pasar modal dapat menimbulkan efek yang bersifat berantai atau meluas. Kerugian
tidak hanya terbatas dialami oleh investor atau pialang yang terlibat langsung
dalam suatu transaksi, melainkan dapat meluas dan berlanjut ke perusahaan yang
efeknya diperdagangkan. Jika pelanggaran tersebut terus terjadi tanpa adanya
penanggulangan secara hukum dan sarana, maka pasar modal bisa mendapatkan
penilaian negatif. Akibatnya investor tidak mau masuk dan yang sudah di dalam
akan keluar.

Ada 3 macam jenis sanksi yang diterapkan oleh UUPM yaitu :

1. Sanksi Administratif

Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh OJK pihak – pihak yang
dianggap melangar peraturan perundang – undangan dibidang pasar modal. Pihak
yang dapat dijatuhkan sanksi adalah :

- Pihak yang memperoleh izin dari OJK

- Pihak yang memperoleh persetujuan oleh OJK


Hamud M. Balfas, Kejahatan di Pasar Modal : Sebuah Perkenalan, Jurnal Hukum dan
13

Pembangunan UI Vol.24, No.3, 1994, hal 211


- Pihak yang melakukan pendaftaran kepada OJK

Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh OJK kepada pihak
– pihak tersebut di atas adalah :

a. Peringatan tertulis

b. Denda (kewajiban untuk membayar sejumlah uang


tertentu)

c. Pembatasan kegiatan
usaha

d. Pembekuan kegiatan
usaha

e. Pencabutan izin usaha

f. Pembatalan persetujuan,
dan

g. Pembatalan pendaftaran.

Untuk sanksi denda Undang – Undang Pasar Modal Pasal 102 ayat 3 menyatakan
bahwa sanksi administratif diatur oleh peraturan pemerintah, yaitu PP No.45
Tahun 1995. Besarnya jumlah sanksi denda bervariasi yaitu :

- Denda Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) per hari dengan


maksimal Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah);

- Denda Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) per hari dengan


maksimal Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah);

- Denda maksimal Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah)


untuk pihak yang bukan perseorangan; dan
- Denda maksimal Rp. 100.000.000 (seratus juta rupiah) untuk
perseorangan.

2. Sanksi Perdata

Sanksi perdata lebih banyak didasarkan pada UUPT dimana emiten atau
perusahaan publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan
yang memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan secara perdata
kepada setiap pengelola atau komisaris perusahaan yang tindakan atau keputusannya
menyebabkan kerugian pada perusahaan.

 Gugatan berdasarkan perbuatan melawan hukum (KUH Perdata


pasal 1365)

UUPM Pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri – sendiri atau
bersama pihak lain mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang bertanggung
jawab atas pelanggaran peraturan perundang – undangan di bidang pasar modal.
Pasal ini bersemangat sama dengan KUH Perdata pasal 1365 mengenai perbuatan
melawan hukum. Dengan adanya UUPM Pasal 111 ini diharapkan setiap pihak yang
mengelola perseroan dan yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal
melakukan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Sehingga kehati –
hatian tidak diabaikan.

 Gugatan berdasarkan adanya tindakan wanprestasi atas suatu


perjanjian.

Gugatan berdasarkan wanprestasi mensyaratkan adanya pelanggaran terhadap


pasal – pasal perjanjian yang pernah dibuat oleh para pihak (baik secara lisan
maupun tulisan).
3. Sanksi Pidana

UUPM (pasal 103 – 110) mengancam setiap pihak yang terbukti melakukan
tindak pidana dibidang pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi
antara satu sampai sepuluh tahun.

Berbicara mengenai pengawasan, sebenarnya secara mendasar tidak banyak


pengawasan yang dapat dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia. Melainkan Bapepam
yang sekarang dipindahkan atau beralih ke OJK yang bertugas mengawasi Bursa
Efek Indonesia dengan tugas pokok serta fungsi dan wewenang sebagaimana yang
telah diuraikan di atas. Dengan kata lain Bapepam sudah tidak ada lagi sekarang.
Oleh karena itu rata-rata pengawas pasar modal adalah mantan pegawai Bapepam
yang di pindahkan ke OJK.
BAB IV

KESIMPULAN dan SARAN

A. KESIMPULAN

1. Pelaksanaan perdagangan saham dalam Bursa Efek Indonesia relatif

stabil.Dikatakan stabil karena proses pelaksanaannya masih berpijak pada

ketentuan perundangan- undangan yang berlaku, dalam hal ini Undang-

Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan aturan-aturan

pelaksanaan yang relevan dengan perdagangan saham pada bursa efek.

2. Untuk menjaga keteraturan, kewajaran dan kelancaran transaksi pelaksanaan

perdagangan saham, dibutuhkan perusahaan pialang (broker/ sekuritas) yang

bertugas untuk menjadi perantara perdagangan saham pada bursa efek.

Kemudian pengawasan perdagangan saham pada bursa efek diawasi pula oleh

Otoritas Jasa Keuangan.

B. SARAN

1. Pemerintah dalam hal ini lembaga eksekutif, lembaga legislative, Kementerian


Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan serta Bursa Efek Indonesia sendiri
harus tetap memperbarui ketentuan-ketentuan atau bahkan Undang-Undang
dalam rangka penyesuaian dengan kenyataan transaksi pelaksanaan
perdagangan saham pada bursa efek.

2. Kiranya, pihak Bursa Efek Indonesia, khususnya pihak Otoritas Jasa Keuangan

yang bertugas mengawasi seluruh transaksi keuangan di Indonesia, terus

meningkatkan mutu karyawannya hingga meningkat pula sistematika

pengawasan dalam transaksi pelaksanaan perdagangan saham pada bursa efek.


DAFTAR PUSTAKA

Irfan, Fahmi. 2012. Pengantar Pasar Modal. Bandung: Alfabeta

Hamud M. Balfas, Kejahatan di Pasar Modal : Sebuah Perkenalan, Jurnal Hukum dan
Pembangunan UI Vol.24, No.3, 1994.

Budi Untung. 2011. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta : Penerbit Andi

Hamud, M. Balfas. 2012. Hukum Pasar Modal Indonesia . Jakarta : Tatanusa

Among Makarti, Mengenal Pasar Modal (Instrumen Pokok dan Proses Go Public), Vol.3

Rizky Agung Dwi, Tinjauan Hukum Perdagangan Saham, Jurnal Hukum Vol.24 No.3

Susilo, Bambang. 2009. Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Saham, Analisa Sekuritas,
dan Strategi Investasi di BEI. UPP STIM YKPN. Yogyakarta

https://www.sahamok.com/perbedaan-emiten-dan-perusahaan-publik/

www.idx.co.id

http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Emiten-dan-Perusahaan-Publik.aspx
19

Anda mungkin juga menyukai