Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perdagangan Saham
Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perdagangan Saham
Tinjauan Yuridis Pelaksanaan Perdagangan Saham
DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pasar modal dewasa ini merupakan suatu kebutuhan dalam perekonomian. Dimana
pasar modal merupakan suatu lembaga yang dapat memobilisasi dana masyarakat
dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli
dana-dana jangka panjang yang disebut dengan Efek. Dalam pasar modal, pengusaha
yang diwakili perusahaan dalam mencari modal sementara investor yang memberikan
modal. Kegiatan di pasar modal ditunjukkan dengan indeks yang setiap hari
mengukur aktivitas ekonomi suatu negara secara menyeluruh.
Jika dikaitkan dengan bidang hukum, pasar modal kemudian bersinergi dengan
hukum menjadi apa yang disebut dengan Hukum Pasar Modal yang lebih lanjut diatur
dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Di dalam undang
undang ini juga dijelaskan bahwa Pasar Modal adalah kegiatan yang bertalian dengan
Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan
Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Kemudian lebih lanjut lagi di dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 yang
dimaksud dengan Efek itu sendiri adalah surat berharga yang terdiri atas surat
pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit
Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap
derivatif dari Efek.
Saham merupakan salah satu objek yang diperjual belikan dalam Pasar Modal, di
Indonesia sendiri sarana jual beli saham disebut dengan Bursa Efek. Dimana Bursa
tersebut tidak membeli ataupun menjual saham-saham yang ada melainkan bursa
hanya merupakan tempat atau sarana bagi para investor untuk bertransaksi di
dalamnya. Saham menjadi salah satu alternatif investasi di pasar modal yang paling
banyak di gunakan oleh para investor karena keuntungan yang diperoleh lebih besar
dan dana yang dibutuhkan investor untuk melakukan investasi tidak begitu besar jika
dibandingkan dengan obligasi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditarik bahwa tujuan penulisan
makalah / paper ini adalah :
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pasar Modal
Pengertian pasar modal tidak lain adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya
perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi (bond) dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk
memperkuat modal perusahaan.1
Kemudian menurut Joel G. Siegel dan Jae K. Shim, pasar modal adalah pusat
perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut R.J
Shook, pasar modal merupakan sebuah pasar tempat dana – dana modal, seperti
ekuitas dan utang diperdagangkan2
2. Saham
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling popular.
Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan
untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan instrument
investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu memberikan tingkat
keuntungan yang menarik.
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak
(badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan
modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan,
klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).3
1
Irfan Fahmi, Pengantar Pasar Modal ( Bandung : Alfabeta, 2012 ) hal. 55
2
Irfan Fahmi, Pengantar Pasar Modal ( Bandung : Alfabeta, 2012 ) hal. 2
3
http://www.idx.co.id/Home/Information/ForInvestor/Equities/tabid/168/language/id-
ID/Default.aspx diakses pada tanggal 3 April 2018
Keterlibatan para pelaku pasar modal dalam kegiatan pasar modal bersifat terus-
menerus dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan
keberlangsungan hidup lembaga-lembaga itu sendiri. Bahkan sangat menentukan
hidup matinya pasar modal4. Berikut adalah lembaga-lembaga yang sangat
berpengaruh dalam kegiatan pasar modal :
4
Budi Untung, Hukum Bisnis Pasar Modal ( Yogyakarta : Penerbit Andi, 2011 ), hal. 67
Merumuskan prinsip-prinsip Pengelolaan Investasi, Transaksi dan Lembaga
Efek, dan tata kelola Emiten dan Perusahaan Publik;
b. Bursa Efek
Bursa efek atau bursa tidak lain adalah sebuah pasar dimana diselenggarakan
perdagangan atas efek6. Pengertian pasar disini adalah dalam arti sebenarnya
seperti layaknya sebuah pasar yang memperdagangkan barang kebutuhan sehari-
hari seperti sayur mayur dan kebutuhan pokok manusia pada umumnya. Karena
fungsinya sebagai pasar maka bursa efek wajib menyediakan sarana untuk
melakukan pengawasan perdagangan.
Berbeda dengan pasar umumnya, akses ke bursa efek dibatasi karena hanya
anggota bursa saja yang dapat masuk dan melakuakan perdagangan di bursa.
Untuk menjadi anggota bursa efek sehingga mempunyai akses masuk kedalam
5
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/tentang-pasar-modal/Pages/Tugas.aspx diakses
pada 3 April 2018
6
Hamud, M. Balfas, Hukum Pasar Modal Indonesia ( Jakarta : Tatanusa, 2012 ), hal. 12
sistem perdagangan di bursa, selain harus merupakan perusahaan efek maka caon
anggota bursa juga merupakan pemegang bursa saham di bursa tersebut. Mereka
yang tidak merupakan anggota bursa hanya dapat “menitipkan” apa yang
diperdagangkannya tersebut kepada anggota bursa, yang merupakan perantara
perdagangan efek.7
c. Emiten
Emiten adalah Pihak yang melakukan Penawaran Umum, yaitu penawaran Efek
yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada masyarakat berdasarkan tata
cara yang diatur dalam peraturan Undang-undang yang berlaku. Emiten dapat
berbentuk orang perseorangan, perusahaan, usaha bersama, asosiasi, atau kelompok
yang terorganisasi.
Emiten dapat menawarkan Efek yang berupa surat pengakuan utang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak
investasi kolektif, kontrak berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek.
Jenis Efek yang lain adalah Sukuk, yang merupakan Efek Syariah, yakni akad dan
cara penerbitannya sesuai dengan Prinsip Syariah di Pasar Modal. Pada umumnya,
Emiten melakukan penawaran Efek melalui Pasar Modal untuk saham, obligasi, dan
sukuk.8
d. Perusahaan Publik
Perusahaan Publik adalah Perseroan Terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1
angka 1 Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas. Sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus)
pemegang saham dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp 3.000.000.000
7
Rizky Agung Dwi, Tinjauan Hukum Perdagangan Saham, Jurnal Hukum Vol.24 No.3, 2014
hal. 28
8
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Emiten-dan-Perusahaan-Publik.aspx
diakses pada 3 April 2018
(tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah pemegang saham dan modal disetor yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
9
https://www.sahamok.com/perbedaan-emiten-dan-perusahaan-publik/ diakses pada 3 April
2018
BAB III
PEMBAHASAN
10
Among Makarti,Mengenal Pasar Modal (Instrumen Pokok dan Proses Go Public), Vol.3
hal. 84
11
Susilo, Bambang, Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Saham, Analisa Sekuritas, dan
Strategi Investasi di BEI, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2009
jawabannya yaitu disimpan pada lembaga penyimpanan yaitu KSEI. Tujuannya
agar masyarakat dapat memantau saham yang dibeli melalui KSEI.
12
Pelaku yang terlibat dalam pelanggaran dibidang pasar modal adalah pihak –
pihak yang berpendidikan cukup tinggi. Pihak – pihak yang berpotensi
melakukan pelanggaran adalah emiten atau perusahaan publik dan pihak –
pihak yang mempunyai posisi strategis didalam perusahaan seperti direksi,
komisaris dan pemegang saham utama. Pihak lain yang berpotensi melakukan
pelanggaran adalah para profesional di bidang pasar modal seperti penasihat
investasi, manajer investasi, akuntan, konsultan hukum, penilai dan notaris.
Sedangkan dari sisi akibat yang ditimbulkan dari kasus pelanggaran di bidang
pasar modal dapat menimbulkan efek yang bersifat berantai atau meluas. Kerugian
tidak hanya terbatas dialami oleh investor atau pialang yang terlibat langsung
dalam suatu transaksi, melainkan dapat meluas dan berlanjut ke perusahaan yang
efeknya diperdagangkan. Jika pelanggaran tersebut terus terjadi tanpa adanya
penanggulangan secara hukum dan sarana, maka pasar modal bisa mendapatkan
penilaian negatif. Akibatnya investor tidak mau masuk dan yang sudah di dalam
akan keluar.
1. Sanksi Administratif
Sanksi administratif adalah sanksi yang dikenakan oleh OJK pihak – pihak yang
dianggap melangar peraturan perundang – undangan dibidang pasar modal. Pihak
yang dapat dijatuhkan sanksi adalah :
Jenis sanksi administratif yang dapat dijatuhkan oleh OJK kepada pihak
– pihak tersebut di atas adalah :
a. Peringatan tertulis
c. Pembatasan kegiatan
usaha
d. Pembekuan kegiatan
usaha
f. Pembatalan persetujuan,
dan
g. Pembatalan pendaftaran.
Untuk sanksi denda Undang – Undang Pasar Modal Pasal 102 ayat 3 menyatakan
bahwa sanksi administratif diatur oleh peraturan pemerintah, yaitu PP No.45
Tahun 1995. Besarnya jumlah sanksi denda bervariasi yaitu :
2. Sanksi Perdata
Sanksi perdata lebih banyak didasarkan pada UUPT dimana emiten atau
perusahaan publik harus tunduk pula. UUPT dan UUPM menyediakan ketentuan
yang memungkinkan pemegang saham untuk melakukan gugatan secara perdata
kepada setiap pengelola atau komisaris perusahaan yang tindakan atau keputusannya
menyebabkan kerugian pada perusahaan.
UUPM Pasal 111 menyatakan bahwa setiap pihak secara sendiri – sendiri atau
bersama pihak lain mengajukan tuntutan ganti rugi kepada pihak yang bertanggung
jawab atas pelanggaran peraturan perundang – undangan di bidang pasar modal.
Pasal ini bersemangat sama dengan KUH Perdata pasal 1365 mengenai perbuatan
melawan hukum. Dengan adanya UUPM Pasal 111 ini diharapkan setiap pihak yang
mengelola perseroan dan yang melakukan kegiatan di bidang pasar modal
melakukan tugasnya secara profesional dan bertanggung jawab. Sehingga kehati –
hatian tidak diabaikan.
UUPM (pasal 103 – 110) mengancam setiap pihak yang terbukti melakukan
tindak pidana dibidang pasar modal diancam hukuman pidana penjara bervariasi
antara satu sampai sepuluh tahun.
A. KESIMPULAN
Kemudian pengawasan perdagangan saham pada bursa efek diawasi pula oleh
B. SARAN
2. Kiranya, pihak Bursa Efek Indonesia, khususnya pihak Otoritas Jasa Keuangan
Hamud M. Balfas, Kejahatan di Pasar Modal : Sebuah Perkenalan, Jurnal Hukum dan
Pembangunan UI Vol.24, No.3, 1994.
Budi Untung. 2011. Hukum Bisnis Pasar Modal. Yogyakarta : Penerbit Andi
Among Makarti, Mengenal Pasar Modal (Instrumen Pokok dan Proses Go Public), Vol.3
Rizky Agung Dwi, Tinjauan Hukum Perdagangan Saham, Jurnal Hukum Vol.24 No.3
Susilo, Bambang. 2009. Pasar Modal Mekanisme Perdagangan Saham, Analisa Sekuritas,
dan Strategi Investasi di BEI. UPP STIM YKPN. Yogyakarta
https://www.sahamok.com/perbedaan-emiten-dan-perusahaan-publik/
www.idx.co.id
http://www.ojk.go.id/id/kanal/pasar-modal/Pages/Emiten-dan-Perusahaan-Publik.aspx
19