Makalah Perang Dingin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PERANG DINGIN

A. Latar Belakang Perang Dingin

Setelah Perang Dunia II berakhir, muncul beberapa peristiwa penting yang

mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa-peristiwa itu antara

lain yaitu: Pertama, Amerika Serikat muncul sebagai salah satu negara

pemenang perang di pihak Sekutu. Peran Amerika Serikat sangat besar

membantu negara-negara Eropa Barat untuk memperbaiki kehidupan

perekonomiannya setelah Perang Dunia II. Kedua, Uni Soviet juga muncul

sebagai negara besar pemenang perang dan berperan membangun perekonomian

negara-negara Eropa Timur. Ketiga, munculnya negara-negara yang baru

merdeka setelah Perang Dunia II di wilayah Eropa.

Perang Dunia II yang berakhir dengan kemenangan di pihak Sekutu tidak

terlepas dari peran Uni Soviet, Uni Soviet membebaskan Eropa Timur dari

tangan Jerman. Sambil membebaskan Eropa Timur dari tangan Jerman, Uni

Soviet mempergunakan kesempatan itu untuk meluaskan pengaruhnya, dengan

cara mensponsori terjadinya perebutan kekuasaan di berbagai negara Eropa

Timur seperti di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan

Cekoslowakia, sehingga negara-negara tersebut masuk kedalam pengaruh

pemerintahan komunis Uni Soviet. Uni Soviet mengalami penguatan otoritas

yang cukup berarti setelah Perang Dunia II. Kerjasama diplomatik dengan 52

negara terbentuk pada saat itu. Uni Soviet pun turut serta dalam Konferensi Paris

tahun 1946, untuk membahas nasib negara-negara bekas sekutu Jerman seperti

Italia, Bulgaria, Hungaria, Rumania, dan Finlandia. Amerika Serikat bersama

Uni Soviet juga memprakarsai berdirinya PBB pada tahun 1945 bersama dengan

kekuatan anti-Fasis lainnya.

Namun kemesraan hubungan negara-negara yang tergabung dalam koalisi

anti-Fasisme itu tidak bertahan lamam dan semulus yang diharapkan. Pada tahun

1
1946, Stalin yang mengusung ide “Komunisme Internasional” (Komintern)

menuduh Inggris dan Amerika Serikat melancarkan kebijakan-kebijakan

internasional yang agresif. Tuduhan ini dijawab oleh Perdana Menteri Inggris

dengan menentang kekuatan yang disebutnya “Komunis Timur”, yang akhirnya

membelah sistem perpolitikan internasional menjadi dua, yaitu demokratis-

kapitalis dan komunis.

B. Penyebabkan Utama Perang Dingin

1. Perbedaan Paham

Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia II

memiliki paham/ ideologi yang berbeda Amerika Serikat memiliki ideologi

liberal-kapitalis sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Paham Liberal-

Kapitalis (AS) yang mengagungkan kebebasan individu yang memungkinkan

kapitalisme berkembang dengan subur bertentangan dengan paham Sosialis-

Komunis (US) yang berkeyakinan bahwa paham itu dapat lebih mempercepat

kesejahteraan buruh maupun rakyatnya karena negara-negara yang

mengendalikan perusahaan akan memanfaatkan keuntungannya untuk rakyat.

2. Keinginan untuk Berkuasa.

AS dan US mempunyai keinginan untuk menjadi penguasa di dunia

dengan cara-cara yang baru. AS sebagai negara kreditor besar membantu

negara-negara yang sedang berkembang berupa pinjaman modal untuk

pembangunan dengan harapan bahwa rakyat yang makmur hidupnya dapat

menjadi tempat pemasaran hasil industrinya dan dapat menjauhkan pengaruh

sosialis komunis.

Masyarakat miskin merupakan lahan subur bagi paham sosialis

komunis. Uni Soviet yang mulai kuat ekonominya juga tidak mau kalah

membantu perjuangan nasional berupa bantuan senjata atau tenaga ahli. Hal

ini dilakukan untuk mempengaruhi negara-negara tersebut.

2
3. Berdirinya Pakta Pertahanan.

Guna mengatasi berbagai perbedaan yang ada dan kepentingan untuk

dapat berkuasa maka negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat

mendirikan pakta pertahanan yang dikenal dengan nama NATO (North

Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara.

Sementara untuk mengimbangi kekuatan NATO pada tahun 1955 Uni Soviet

mendirikan pakta pertahanan yaitu PAKTA WARSAWA. Anggota Pakta

Warsawa yaitu Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur,

Hongaria, Polandia, dan Rumania.

Berdirinya kedua pakta tersebut menyebabkan muncul rasa saling

curiga, ketidakpercayaan, dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok

barat maupun blok timur. Amerika dituduh menjalankan politik imperialis

untuk mempengaruhi dunia sementara Uni Soviet dianggap melakukan

perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi melalui ideologi

komunisme.

Keadaan tersebut memicu ketegangan kian memuncak sehingga

muncullah persaingan senjata di antara kedua belah pihak. Masing-masing

pihak saling diliputi oleh suasana Perang Dingin yang bahkan mengarah pada

terjadinya Perang Dunia III.

C. Berlangsungnya Perang Dingin

1. Periode 1945-1969

Berakhirnya Perang Dunia II telah mengubah perkembangan politik

dunia. Amerika Serikat dan Uni Soviet sebagai negara pemenang perang

muncul menjadi kekuatan raksasa. Dua negara tersebut memiliki perbedaan

ideologi, Amerika Serikat memiliki ideologi liberal-kapitalis, sedangkan Uni

Soviet berideologi sosialis-komunis. Dalam waktu singkat memang pernah

terjadi persahabatan diantara keduanya, namun kemudian muncul

3
antagonisme diantara mereka. Ada dua karakter pada periode ini, Pertama,

adanya keprihatinan akan ambisi rivalnya yang menimbulkan pesimisme.

Kedua, Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan kekuatan militer

yang sangat kuat dan memiliki kemampuan untuk menghancurkan musuhnya

dengan senjata atom. Sehingga dalam periode ini muncul hal-hal sebagai

berikut:

a. Doktrin Pembendungan Bulan Februari 1946, Stalin memberikan pidato

yang berbicara tentang “tak terhindarnya konflik dengan kekuatan

kapitalis. Ia mendesak rakyat Soviet untuk tidak terperdaya dengan

berakhirnya perang yang berarti negara bisa santai. Sebaliknya perlu

mengintensifkan usaha memperkuat dan mempertahankan tanah air.

Tidak lama setelah munculnya tulisan George F Kennan, diplomat di

Kedubes AS di Uni Soviet, yang memaparkan tentang kefanatikan Uni

Soviet, Presiden Harry S Truman mendeklarasikan apa yang kemudian

disebut Doktrin Truman. Doktrin ini menggarisbawahi strategi

pembendungan politik luar negeri AS sebagai cara untuk menghambat

ambisi ekspansionis Uni Soviet. AS juga merekrut sekutu-sekutunya

untuk mewujudkan tujuan itu. Karena menurut teori domino, jika satu

negara jatuh maka akan berjatuhanlah negara-negara tetangga lainnya.

b. Lingkungan Pengaruh dan Pembentukan Blok Ketidakmampuan sebuah

negara adidaya memelihara ”lingkungan pengaruh” diinterpretasikan

sebagai akibat dari program global negara adidaya yang lain. Misalnya

ketika Uni Soviet memasuki Eropa Timur, para pemimpin AS menilainya

sebagai bagian dari usaha Uni Soviet menaklukan dunia. Begitu pula

ketika AS membentuk Pakta ANZUS pada tahun 1951, para pemimpin

Uni Soviet menilainya sebagai bagian dari usaha AS untuk mendominasi

dunia.

4
2. Periode 1969-1979

Hubungan Amerika Serikat-Uni Soviet mengalami perubahan drastis

dengan terpilihnya Richard Nixon sebagai Presiden AS. Didampingi

penasehat keamanannya, Henry A. Kissinger, Richard Nixon menempuh

pendekatan baru terhadap Uni Soviet pada tahun 1969. Tidak disangka,

ternyata Uni Soviet juga sedang mengambil pendekatan yang sama terhadap

AS. Pendekatan ini lazim disebut détente (peredaan ketegangan). Sebagai

sebuah strategi politik luar negeri, détente merupakan upaya menciptakan

”kepentingan tertentu dalam kerjasama dan perbatasan, sebuah lingkungan

dimana kompetitor dapat menghambat perbedaan diantara mereka dan

akhirnya melangkah dari kompetisi menuju kerjasama”.

Sebagai langkah lebih lanjut, pada 26 Mei 1972 Presiden Richard

Nixon dan Leonid Brezhnev menandatangani Strategic Arms Limitation

Treaty I (SALT I) di Moskow. SALT I berisi kesepakatan untuk membatasi

persediaan senjata-senjata nuklir strategis/Defensive Antiballistic Missile

System. SALT I juga berisi kesepakatan untuk membatasi jumlah misil nuklir

yang dimiliki oleh kedua belah pihak, sehingga Uni Soviet hanya diijinkan

untuk memiliki misil maksimal 1600 misil, dan AS hanya diijinkan memiliki

1054 misil.

3. Periode 1979-1985

Setelah 10 tahun dijalankan, tampaknya Uni Soviet tidak kuat lagi

untuk menjalani détente. Akhirnya pada tahun 1979 Uni Soviet pun

menduduki Afghanistan yang sebenarnya mengundang pasukan Uni Soviet

masuk kesana untuk membantu mereka. Aksi semena-mena ini mengundang

reaksi keras dari pihak AS, Presiden AS Jimmy Carter menyatakan, agresi

Uni Soviet di Afghanistan mengkonfrontasi dunia dengan tantangan strategis

paling serius sejak Perang Dingin dimulai. Lalu akhirnya muncullah Doktrin

5
Carter yang menyatakan bahwa AS berkeinginan untuk menggunakan

kekuatan militernya di Teluk Persia. Setelah Reagan mengambil alih jabatan

presiden, ia juga melancarkan Doktrin Reagan yang mendukung

pemberontakan anti-komunis di Afghanistan, Angola, dan Nikaragua. Para

pemberontak ini bahkan diberi istilah halus ”pejuang kemerdekaan” (freedom

fighters).

Bahkan AS juga berbicara tentang kemampuan nuklirnya, termasuk

ancaman serangan pertama. Tapi walaupun di periode ini terjadi ketegangan

yang memuncak antara AS dan Uni Soviet, ternyata masih bisa terjadi

perjanjian SALT II (Strategic Arms Limitation Treaty II) pada pertengahan

1979 di Vienna. Pada saat itu Carter dan Brezhnev setuju untuk membatasi

kepemilikan peluncur senjata nuklir maksimal 2400 unit, dan maksimal 1320

unit Multiple Independently Targeted Reentry Vehicle (MIRV) . Dan juga

Perjanjian Pengurangan Senjata-senjata Strategis pada tahun 1982 yang berisi

kesepakatan untuk memusnahkan senjata nuklir yang berdaya jarak

menengah. Walaupun sudah banyak dilakukan perjanjian-perjanjian

pembatasan dan/atau pengurangan senjata nuklir, namun berdasarkan data

pada tahun 1983 ternyata Uni Soviet memiliki keunggulan yang cukup besar

dibandingkan dengan Amerika Serikat.

4. Periode 1985-1991

Pada Maret 1985, Gorbachev mulai memimpin Uni Soviet. Perubahan

secara besar-besaran mulai tampak pada masa ini. Sejak berkuasa, Gorbachev

berupaya:

a. Memperbaiki kehidupan perekonomian negaranya yang jauh dibawah

standar kehidupan negara-negara maju.

6
b. Menyadari bahwa kehidupan yang buruk berpengaruh besar terhadap

kehidupan militernya dan dapat memperlemah kedudukannya dalam

percaturan politik internasional.

c. Gorbachev tidak ingin menjungkirkan sosialisme, tetapi berupaya

memperkuat sendi sosialisme melalui Glasnot dan Perestroika.

d. Uni Soviet harus bertindak berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme.

e. Setiap orang harus menyumbangkan pikirannya menurut kemampuannya

dan ia akan menerima dari negara setara dengan apa yang dibutuhkannya.

f. Hubungan dengan dunia luar sangat diperlukan untuk mencapai tingkat

kemajuan dan kesejahteraan rakyat.

g. Tahun 1987 mengumandangkan politik demokrasi, pembaruan, dan

keterbukaan yang dikenal dengan Politik Glasnot dan Perestroika.

D. Dampak Perang Dingin bagi Dunia

1. Dampak positif

a. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi ternyata perang dingin juga membawa dampak

positif pada perekonomian dunia. Baik itu secara sengaja maupun tidak

sengaja. Hal ini ditandai dengan munculnya negara super power. Dengan

adanya negara super power, maka perekonomian dunia banyak dikuasai

oleh para pemegang modal. Mereka saling berlomba untuk mendapatkan

keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menginvestasikan modal

mereka ke negara-negara berkembang yang upah buruhnya masih relatif

rendah. Sehingga keuntungan mereka juga melambung tinggi.

b. Bidang Militer

Karena adanya rasa iri di antara negara- negara yang berseteru, masing-

masing negara mulai meningkatkan persenjataannya. Mereka melakukan

hal ini agar tidak kalah dengan negara besar. Dengan begitu persaingan

7
senjata semakin maju dan berkembang pesat. Itu semua memacu tiap

negara untuk terus mengembangkan pertahanan negaranya masing-

masing.

c. Bidang Sosial Budaya.

Menyebarnya isu-isu HAM mulai sedikit demi sedikit mengglobal.

Secara langsung adanya undang-undang tentang HAM mulai diakui,

karena itu rakyat menyetujui peresmian HAM itu sendiri. Dengan adanya

HAM, rakyat semakin percaya akan adanya demokrasi dan tidak ada lagi

penindasan bagi kaum lemah.

d. Luar angkasa

Perang dingin ini juga membawa pengaruh besar pada perkembangan

keruangangkasaan yang kita miliki. Mungkin jika tidak ada perang

dingin, kita tidak akan tahu bagaimana bentuk tata surya kita. Pada saat

itu kedua negara yang bersengketa saling berlomba-lomba menunjukkan

kepada dunia bahwa negara merekalah yang paling baik dengan

menyebarkan doktrin-doktrin yang mereka miliki. Karena untuk

meningkatkan gengsi negara mereka maka mereka sama-sama berlomba

untuk meluncurkan roket ke luar angkasa.

e. Teknologi

Pada masa perang dingin sains dan teknologi yang terpaut dengan

kegiatan militer mendapat sorotan yang lebih dari pemerintah.

Pemerintah bersedia mengeluarkan dana yang besar demi kemajuan iptek

di negara mereka. Pada periode ini tumbuh disiplin-disiplin ilmu yang

mempelajari dampak sains pada masyarakat.

Di negara-negara maju, teknologi di era modern bukan lagi urusan

individu atau komunitas berskala kecil. Teknologi modern mempunyai

tujuan-tujuan nasional pada wilayah ideologi, militer, ataupun ekonomi

dan bentuk kesadaran nasional untuk menggali sumber-sumber alam

8
yang ada. Ini juga bertujuan untuk mewujudkan produksi barang dengan

skala yang besar.

2. Dampak Negatif

Perang Dingin ini juga membawa dampak yang negatif pula, selama

Perang Dingin berlangsung masyarakat mengalami ketakutan akan perang

nuklir yang lebih dahsyat dari perang dunia kedua. Dampak lainnya adalah

terbaginya Jerman menjadi dua bagian yaitu Jerman Barat dan Jerman Timur

yang dipisahkan oleh Tembok Berlin. Dampak negatif di tiap bidang :

a. Bidang Militer

Dengan adanya senjata nuklir yang dikembangkan secara pesat oleh

kedua negara, maka masyarakat dunia mengalami ketakutan yang luar

biasa akan adanya kemungkinan perang nuklir yang sebenarnya oleh

kedua negara yang bersengketa itu. Saat itu memang sempat beredar

kabar bahwa uni soviet sudah meletakkan nuklir-nuklirnya di kuba dan

diarahkan ke Amerika. Mendapat ancaman nuklir seperti itu Amerika

tidak tinggal diam. Amerika kemudian menandatangani terbentuknya

NATO.

Ini adalah suatu organisasi pertahanan yang kira-kira menyetujui

tentang perjanjian bahwa apabila salah satu negaranya diserang maka

dianggap sebagai serangan terhadap NATO. Setelah mengetahui hal ini

maka pemerintah Uni Soviet menarik kembali rudal-rudal nuklirnya dari

Kuba.

b. Bidang Politik

Dampak dalam bidang politik dapat kita lihat dari dibangunnya

tembok berlin di Jerman sebagai batas antara Jerman Barat dan Jerman

Timur. Dalam perang dunia kedua negara ini memang sudah terbagi

menjadi 2, yaitu Jerman Barat yang beribukota di Bonn dan Jerman

9
Timur yang beribukota di Berlin. Negara ini mengalami perpecahan

karena adanya 2 paham yang berbeda berlaku di negara ini, yaitu liberal

yang dianut jerman barat dan Komunis yang dianut jerman timur.

3. Dampak Perang Dingin bagi Indonesia

Sistem politik-ekonomi Indonesia telah dibawa pada arus komunisme-

sosialisme pada masa Orde Lama. Sementara pada masa Orde baru

berkembang liberalisme-kapitalisme. Pada masa akhir dua kepemimpinan di

atas, Indonesia mengambil keterpurukan ekonomi.

E. Berakhirnya Perang Dingin

Perang dingin akhirnya berakhir, karena:

1. Sampai 1980, 11 % GNP Uni Soviet dibelanjakan untuk kepentingan militer.

Uni Soviet mengalokasikan dana besar-besaran bagi negara yang berada

dibawah kekuasaannya agar negara tersebut tidak lepas dari kendalinya.

2. Tahun 1980, harga minyak jatuh sehingga keadaan ekonomi Uni Soviet yang

tidak stabil benar-benar berhenti. Padahal serbelumnya Uni Soviet sangat

tergantung dengan ekspor minyaknya sementara sejak 1980 minyak tidak

mampu membiayai Perang Dingin.

3. Muncul krisis kredibilitas/kepercayaan terhadap sistem komunisme.

Berakhirnya perang dingin memberi dampak luas bagi perubahan dunia,

yaitu antara lain:

1. Terjadinya perubahan di Eropa Timur, Rusia dan Jerman dalam upaya

mengakhiri kekuasaan komunis dan dominasi Uni Soviet di daerah tersebut.

2. Muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan terciptanya

hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional), yang

terlihat dengan:

10
a. Kebangkitan Jepang. Setelah perekonomian Jepang lumpuh akibat perang

dunia II dan serangan sekutu terhadap kota Jepang maka rakyat Jepang

mulai bangkit untuk membangun kembali ekonomi negara yang hancur

tersebut.Dalam perkembangannya Jepang mampu memanfaatkan segala

dukungan dan bantuan Amerika Serikat bahkan akhirnya Jepang mampu

mengambil alih fungsi-fungsi ekonomi global yang disandang Amerika

Serikat dan mampu memberikan bantuan ekonomi bagi negara di

kawasan Asia Pasifik. Hingga akhirnya Jepang mampu mendominasi

kedudukan di daerah Asia-Pasifik sebagai pasar impor, penyedia bantuan

luar negeri, dan sumber investasi asing yang dia pertahankan hingga

sekarang.

b. Berdirinya Group of Seven,(Perancis, Jerman Barat, Jepang, Inggris,

Amerika Serikat,Kanada dan Italia yang bergabung untuk memecahkan

masalah ekonomi dunia). Berdirinya European Union (bentuk kerja sama

ekonomi antara negara Eropa Barat).

c. Berdirinya Gerakan Nonblok.

d. Berdirinya ASEAN (stabilitas politik regional dan pembangunan ekonomi

masing-masing negara anggota).

e. Berdirinya APEC, dan

f. Berdirinya OKI.

3. Muncul ketergantungan satu sama lain sehingga terjadi transformasi

kekuasaan silih berganti.

4. Terbentuklah tatanan dan nilai baru di dunia yang lebih damai, aman dan

sejahtera.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perang dingin merupakan perang ideologi (tanpa senjata) yang terjadi antara

Amerika Serikat (blok barat) dengan Uni Soviet (blok timur) sebagai akibat dari

12
berakhirnya perang dunia II. Pertikaian maupun persaingan terjadi dalam

berbagai bidang.

Faktor utama yang menyebabkan perang dingin antara lain; adanya

perbedaan paham/ideologi antara Amerika Serikat (Liberal-kapitalis) dan Uni

Soviet (Komunis), adanya keinginan untuk berkuasa, serta berdirinya pakta

pertahanan yang mengakibatkan timbulnya rasa saling curiga, ketidakpercayaan,

dan kesalahpahaman antara kedua blok baik blok barat maupun blok timur.

Perang dingin berlangsung selama kurang lebih selama 46 tahun yaitu dari

tahun 1945-1991. Selama kurun waktu tersebut Amerika Serikat maupun Uni

Soviet berlomba-lomba menyebarkan pengaruh/ ideologi yang mereka anut ke

berbagai negara baik di Eropa maupun Asia. Dalam pelaksanaan perang

Amerika Serikat maupun Uni Soviet selalu berada di belakang negara-negara

yang bertikai.

Berakhirnya perang dingin membawa dampak yang luas bagi dunia,

diantaranya: muncul perubahan politik dan ekonomi dunia yang menimbulkan

terciptanya hubungan secara menyeluruh (global) maupun kawasan (regional),

dll.

B. Saran

Sebagai siswa, kita wajib mengetahui serta memahami permasalahan yang

sebenarnya yang terjadi pada perang dingin, bagaimana jalannya perang dingin

serta dampak yang timbul akibat perang dingin baik bagi dunia secara universal

maupun bagi Indonesia.

13
DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo, taufik. 2009. Mengenal Benua Eropa. Yogyakarta: Ar- ruzz media.

http://ben-ni.blogspot.com/2008/11/dampak-perang-dingin.html.

http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Dingin.

http://rinahistory.blog.friendster.com/2009/03/perang-dingin/

Setya, W. 2008. Perang Dingin. Semarang: PT Begawan ilmu.

14

Anda mungkin juga menyukai