KELOMPOK 11 Metlit 2020-1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PERENCANAAN TRACKLESS TRAM BERBASIS SMART

MOBILITY SEBAGAI MODA TRANSPORTASI TERINTEGRASI


DI KOTA MAKASSAR (Studi Kasus: Kawasan Boulevard dan
Kawasan Karebosi)

Disusun Oleh:
Kelompok 11
Umul Fadila Safitri (D101181017)

Mardatillah (D101181018)

Claudia Regina (D101181317)

Hafizha Qashri Arfan (D101181305)

Irva Raihana Rania (D101181019)

Nasri Nurfaizi (D101181323)

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN


DEPARTEMEN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Transportasi merupakan kebutuhan kedua atau kebutuhan turunan dari
kebutuhan ekonomi masyarakat. Peranan transportasi pada pembangunan wilayah
secara menyeluruh telah membawa dampak yang luar biasa terutama pada
hubungan antar berbagai wilayah (aksesibilitas). Teknologi transportasi dalam
perkembangannya telah mengubah hampir seluruh wajah dunia, sehingga
perubahan dari banyak kota-kota tradisional menuju kepada kota-kota modern saat
ini masih dapat ditarik hubungannya secara jelas dengan pengaruh teknologi
transportasi. Permasalahan transportasi tidak terlepas dari struktur kota yang
berkembang dengan latar belakang sejarahnya, politik, ekonomi, budaya dan nilai-
nilai masyarakat. Menurut Riyanto (2006), permasalahan transportasi yang sering
dihadapi antara lain adalah kesenjangan supply dan demand transportasi,
kesenjangan suplai secara geografis, peningkatan permintaan yang tidak
diimbangi dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan, kehilangan waktu,
biaya transportasi yang mahal, meningkatnya kecelakaan dan dampak lingkungan
(kebisingan, pencemaran, kelangkaan bahan bakar minyak, dan kelangkaan lahan
di daerah perkotaan).
Transportasi perkotaan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan masyarakat saat ini. Perkembangan moda transportasi pribadi yang
semakin pesat, ternyata berbanding terbalik dengan perkembangan moda
transportasi umum yang semakin melambat atau mengalami penurunan. Hal ini
tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga sebagain besar Negara-negara di dunia
terutama khususnya di negara berkembang. Perkembangan moda transportasi
pribadi menimbulkan berbagai permasalahan baru terkait dengan keterbatasan
ketersediaan lahan dan kondisi lingkungan.
Kota Makassar dengan luas wilayah kurang lebih seluas 17.577 hektar
(BPS Kota Makassar, 2018), dan berpenduduk 1,7 juta jiwa dengan tingkat
pertumbuhan 1,68 % (Disdukcapil Kota Makassar, 2014). Kota Makassar
mengalami permasalahan yang sama dengan kota-kota besar lainnya, yaitu
permasalahan transportasi perkotaan. Tingkat pergerakan kendaraan di Kota
Makassar cukup tinggi sehingga menimbulkan kemacetan di wilayah pusat kota
maupun di wilayah pinggiran kota. Kemacetan di Kota Makassar terjadi pada saat
pagi dan sore hari. Kemacetan terjadi akibat pertumbuhan moda transportasi tidak
berbanding lurus dengan pertumbuhan panjang jaringan jalan, dimana
pembangunan fisik jaringan jalan sangat terbatas. Populasi kendaraan di Kota
Metropolitan Makassar untuk kendaraan roda 2 meningkat 13-14 persen per tahun
dan roda 4 meningkat 8-10 persen per tahun. Sementara pertumbuhan jalan hanya
0,001 persen per tahun. Jumlah kendaraan roda dua dan roda empat mencapai 2,4
juta lebih tinggi dari jumlah penduduknya sebanyak 1,7 juta jiwa (Departemen
Perhubungan Darat, 2015). Masalah transportasi di Kota Makassar telah berada
pada tahap kritis, antara lain masalah kemacetan, tundaan, serta polusi suara dan
udara. Selain itu, permasalahan transportasi regional juga sudah membutuhkan
perhatian serius. Kelancaran pelayanan dan mobilitas merupakan hal yang
penting dalam pembangunan berkelanjutan. Di negara negara Asia sekarang
sedang terjadi kesemrawutan dan pencemaran. Kemajuan pesat jumlah kendaraan
sangat mengancam keberadaan dari negara negara Asia, jumlah mobil dan sepeda
motor yang tidak terkontrol telah mengancam dan mempengaruhi kesehatan
masyarakat, kualitas lingkungan hidup di kota, produktifitas ekonomi dan
kesejahtraan sosial pada umumnya. Kini sektor transportasi sudah dikategorikan
sebagai sumber penyebab semakin cepatnya proses terbentuknya efek rumah kaca
kemudian negara negara Asia diprediksi sebagai negara yang terdepan dalam
gelombang peningkatan penggunaan motorisasi yang tentunya diikuti dengan
meningkatnya gas emisi kendaraan bermotor (Onogawa, 2007).
Untuk kasus permasalahan transportasi di Kota Makassar, jalan yang
umumnya mengalami kemacetan dari dan menuju Pusat Makassar memiliki lebar
jalan yang cukup besar dan sangat memungkinkan untuk direncanakan jalur
trackless tram yang menjadi satu dengan jalan raya. Dengan merencanakan
beberapa trayek trackless train yang melewati daerah-daerah di Pusat Makassar
yang memiliki bangkitan terhadap pengendara cukup besar akan memudahkan
masyarakat untuk melakukan perjalanan menuju wilayah-wilayah tersebut.
Diharapkan dengan perencanaan sistem transportasi massal baru di Makassar ini
akan membantu mengurangi permasalahan transportasi Makassar dan perlahan
semakin banyaknya pengguna kendaraan pribadi yang beralih ke penggunaan
transportasi massal.
1.2. Rumusan Masalah

Kemacetan dan masalah transportasi lainnya disebabkan oleh peningkatan


volume kendaraan pribadi dan tidak diimbangi dengan penambahan moda
transportasi umum. Makassar sebagai salah satu kota besar di Indonesia yang
menjadi pusat kegiatan perekonomian di wilayah timur Indonesia juga tidak luput
dari permasalahan-permasalahan transportasi terutama kemacetan. Trackless tram
merupakan alternatif transportasi umum yang dapat diterapkan di Kota Makassar
untuk menjaga lingkungan sekaligus mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
Dilihat dari kondisi tersebut maka muncul beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :

1) Bagaimana kondisi eksisting transportasi di wilayah perencanaan?


2) Bagaimana potensi pengaplikasian trackless tram di Kota Makassar?
3) Bagaimana strategi untuk mengimplementasikan trackless tram di Kota
Makassar?
1.3. Tujuan Penelitian

1) Menjelaskan kondisi eksisting transportasi di wilayah perencanaan


2) Menjelaskan potensi pengaplikasian trackless tram di Kota Makassar
3) Menjelaskan strategi untuk mengimplementasikan trackless tram di Kota
Makassar
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dapat tercapai sebagai bagian dari tujuan
dilakukan penelitian yaitu antara lain :

1) Sebagai bahan pembelajaran dan pengalaman mengenai strategi penilaian


performa kota menggunakan trackless tram dan strategi penerapan
khususnya dikawasan perkotaan.

2) Sebagai masukan untuk pengembangan peningkatan kualitas lingkungan


dengan menerapkan konsep transportasi ramah lingkungan sehingga
mampu mewujudkan kehidupan kota yang ekonomis, ekologis, dan
kehidupan sosial–budaya yang berkelanjutan.
3) Sebagai ilmu pembelajaran yang memberikan informasi inovasi penataan
kawasan lingkungan yang berkelanjutan dan sebagai salah satu bagian
yang telibat langsung untuk mewujudkan kota hijau dan ramah
lingkungan.

1.5. Lingkup Penelitian


Untuk menghindari luasnya pembahasan dalam penelitian ini, serta
mempermudah peneliti dalam menganalisis serta mencari solusi akan berbagai
masalah penelitian, maka peneliti membatasi dengan hal berikut :

1.5.1. Materi/Substansi

Penelitian ini berfokus pada potensi pengaplikasian trackless tram di Kota


Makassar. Dalam penelitian ini, tidak membahas tarif perjalanan, RAB, dan
perhitungan struktural pemberhentian trem. Berdasarkan tujuan dari penelitian ini
yakni membuat/menyusun strategi mengimplementasikan trackless tram di Kota
Makassar, maka pembahasan materi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan analisis mengenai kondisi eksisting di Kota Makassar

2. Hasil dari analisis tersebut akan dijadikan dasar untuk melihat bagaimana
potensi pengaplikasian trackless tram di Kota Makassar

3. Setelah melihat potensi, selanjutnya hasilnya akan digunakan untuk


menentukan strategi yang tepat dalam pengimplementasian trackless tram
di Kota Makassar

1.5.2. Lokasi

Wilayah penelitian terletak di Kawasan Karebosi dan Kawasan Boulevard,


yakni di

1.6. Sistematika Penulisan


Sistematika dari penulisan dan penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1) Bab I Pendahuluan
Bab ini mengemukakan tentang Latar Belakang, Tujuan, Batasan masalah,
Manfaat dan sistematika penulisan.
2) Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini berisikan tentang teori-teori yang mendasari penelitian yang
diperoleh dari studi literartur.
3) Bab III Metodologi
Bab ini menjelaskan mengenai tahapan-tahapan pengumpulan data dan
metode-metode dalam menyelesaikan penelitian ini.
4) Bab IV Gambaran Umum
Bab ini menyajikan gambaran umum lokasi dan substansi perencanaan
5) Bab V Hasil Dan Pembahasan
Bab ini menyajikan data-data dan hasil analisis dari data yang di telah
diperoleh sehubungan dengan judul penelitian.
6) Bab VI Penutup
Bab ini memberikan kesimpulan dan rekomendasi yang didasarkan pada
hasil analisa yang telah dilakukan .

Anda mungkin juga menyukai