Redoks
Redoks
Redoks
II.Landasan Teori
Bagian dari ilmu kimia adalah memepelajari reaksi kimia, yaitu
perubahan yang terjadi apabila senyawa kimia berinteraksi membentuk
senyawa baru yang berbeda. Reaksi kimia merupakan suatu hal yang sangat
menakjubkan untuk diteliti. Bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia adalah
memperhatikan terjadinya reksi kimia. Pada ilmu kimia juga dipelajari unsur-
unsur kimia yang terdapat di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai
macam bahan kimia yang terkandung didalamnya. Prinsip dari prinsip kimia
lainnya menyediakan landasan keberhasilan kimia seperti penciptaan bahan-
bahan yang sebelumnya tidak dikenal, yang paling penting dalam ilmu kimia
,yaitu teori dan kimia terapan. Deskriptif dari kimia yaitu suatu pelajaran
mengenai unsur-unsur dan senyawanya, bila mungkin didasarkan pada
pemikiran dasar mengenai struktur dan sifat bahan. Pada hal ini pembelajaran
konsep kimia unsur pada unsur-unsur yang berada dalam sistem periodik yaitu
118 memiliki kekhasan sifat serta manfaat masing-masing dalam membentuk
suatu materi. Unsur tersebut akan membentuk reaksi kimia apabila
dilaksanakan reaksi. Persamaan reaksi kimia dapat dituliskan dalam dua cara
yaitu persamaan perkataan dan persamaan simbol. Persamaan perkataan
adalah persamaan kimia yang memberi nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil
reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan oksigen menghasilkan air.
Persamaan simbol adalah suatu singkatan dalam menggunakan rumus kimia
dari pereaksi. Bilangan oksidasi monoatomik tidak sama dengan muatan ionnya
dan angka indeks menunjukan bilangan oksidasi. Reaksi redoks apabila terjadi
perubahan muatan pada ion poliatomik (Astusik et al., 2017).
Reaksi redoks merupakan reaksi yang dimana terdapat perubahan
bilangan oksifdasi atau muatan. Dalam reaksi redoks selalu terdapat unsur
yang tepat teroksidasi bersama-sama dengan unsur yang tereduksi, sebab
reaksi redoks terjadi karena perpindahan elektron. Reduktor melepaskan
elektron sedangkan oksidator menangkap atau menerima elektron. Reduktor
merupakan unsur yang mereduksi unsur yang melepaskan elektron, sedangkan
oksidator merupakan unsur yang teroksidasi ,unsur dari luar (Chang, 2005).
Reaksi redoks atau reaksi reduksi dan reaksi oksidasi adalah istilah
bilangan yang menggambarkan perubahan bilangan oksidasi atau dalam suatu
reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti
oksidasi karbon untuk menghasilkan karbon dioksida atau reduksi karbon oleh
hidrogen sehingga menghasilkan metana atau dapat menjadi proses yang
kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui serangkaian
kompleks transfer elektron. Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan
hubungan satu elektron atau lebih dari dalam zat atau atom, ion dan muatan.
Bila suatu unsur dioksidasi kembali ke harga positif. Reduksi adalah suatu
proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron (Nurieta et al., 2017).
Jika air yang mengandung besi atau mangan dibiarkan terbuka terkena
udara atau oksigen maka reaksi oksidasi besi atau mangan akan timbul dengan
lambat. Oleh karena itu di dalam sistem pengolahan air senyawa mangan dan
besi valensi dua tersebut dengan berbagai cara di oksidasi menjadi senyawa
yang memilkiki valensi lebih tinggi yang tidak larut dalam air, sehingga dapat
dengan mudah dipisahkan secara fisik. Mangan didalam memiliki kelarutan
yang besar dalam air larutan (Gapsari, 2017).
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi terhadap anion atau ion negatif.
Anoda tersebut dari logam seperti besi stainles steel akan mengalami oksidasi
membentuk Fe(OH)2. Gas hidrogen dari katoda membentuk flok Fe(OH)2 dalam
larutan yang terangkat ke permukaan, flokulasi terjadi karena ada flok menjadi
besar dan pada akhirnya mengendap. Pengikat flok pada proses
elektrokoagulasi di bantu kecepatan pengadukan yang di lakukan untuk
mempercepat proses pengikatan dalam proses pengolahan sehingga dapat cepat
terjadi pengendapan. Fe(II) terlarut dapat bergabung dalam zat yang organik
dan membentuk senyawa kompleks yang dapat di tulis atau sulit untuk
dhilangkan dengan reaksi biasa. OH reduksi yang terbentuk mempunyai
potensial oksidasi sehingga di harapkan mampu mengoksidasi senyawa besi
kompleks zat organik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui efesiensi penurunan
besi menggunakan H2O2 untuk berinteraksi terhadap reaksi oksidasi,
kecendrungan besi teroksidasi jauh berkurang bila dicampur dengan logam
tertentu (Yulianingtyas etal., 2017).
Ilmu kimia merupakan salah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan
yang menjelaskan tentang proses berlangsungnya suatu reaksi. Dalam
memahami proses reaksi tersebut sangat dibutuhkan pengetahuan dasar dan
ilmu lainnya seperti ilmu fisika, ilmu biologi, dan ilmu matematika. Salah satu
reaksi yang diajarkan dalam ilmu kimia adalah reaksi reduksi dan oksidasi
(redoks) untuk mempermudah dalam memahami konsep reaksi redoks dan di
anjurkan terlebih dahulu memahami ilmu dasar matematika dan fisika.
Perhitungan yang ada dalam reaksi redoks dengan mudah di selesaikan dengan
konsep ilmu matematika sedangkan penyelesaian muatan harus dengan ilmu
fisika. Ada tiga pokok metode atau cara untuk menyelesaikan redoks, yaitu
metode pelepasan dan penangkapan oksigen, metode perubahan elektron dan
metode perubahan biloks (Bukhari, 2017).
Menurut Endriani et al (2011) Pemahaman siswa terhadap fenomena
reaksi kimia dapat dikategorikan berikut ini:
a. Deskripsi sederhana
b. Proses perpindahan
c. Proses modifikasi
d. Proses dari transformasi
e. Proses intermediet
f. Proses reaksi kimia
Konsep alternatif siswa dalam reaksi kimia terdiri dari lima konsep, yaitu:
a. Pembakaran dari spiritus identik dengan penguapan spiritus
b. Setiap zat yang menghasilkan air saat dipanaskan atau dibakar, maka zat
tersebut pasti mengandung air
c. Konsep massa dakam reaksi kimia sebelum reaksi dan sesudah reaksi
berbeda tidak sesuai dengan hukum kekekalan massa, meliputi massa
paku dalam proses perkaratan sama dengan massa paku yang berkarat dan
massa paku yang berkarat lebih ringan daripada paku awal
d. Pembakaran zat (spiritus, gula, kertas, kayu) tidak ada mengasilkan zat
baru, hanya mengalami perubahan dan zatnya tetap sama
e. Hasil reaksi dapat dikembalikan ke bentuk awal sebelum terjadinya suatu
reaksi kimia dengan menggunakan cara-cara fisika
Menurut Sunarya (2010), umumnya reaksi-reaksi kimia di gilongkan
menurut jenisnya sebagai berikut:
a. Reaksi penggabungan, yaitu reaksi dimana dua buah zat bergabunng
membentuk zat ketiga.
b. Reaksi penguraian, yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua
atau lebih zat baru.
c. Reaksi pendesakan atau pergantian tunggal, yaitu raksi dimana suatu
unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam
senyawa itu.
d. Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda, yaitu reaksi yang
meibatkan pertukaran bagian dari pereaksi.
e. Reaksi pebakaran, yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi
cepat disertai pelepasan kalor meebentuk nyala.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Spatula
Bunsen
Kaki tiga
Cawan krus
3.2 Bahan
Serbuk Mg
Kristal CuSO4.5H2O
Larutan Agno3
Serbuk Cu
Larutan Hcl
Larutan Hg(No3)2
Larutan Ki
Larutan HNO3
Larutan H2SO4
Larutan NaOH
Larutan H3PO4
Larutan KMnO4
NaHSO3
CuSO4
ZnSO4
Na2C2O4
Larutan Pb(NO3)2
Larutan NaNO3
H2O2
Larutan kanji
IV. Prosedur kerja
4.1 Reaksi penggabungan
Mg
Hasil
4.2 Reaksi pengurain
Kristal CuSO4.5H2O
Hasil
Hasil
4.4 Reaksi pengganti rangkap
Hasil
Hasil
4.6 reaksi redoks serta perubahan warna
Hasil
4.7 beberapa reaksi redoks
2 ml CuSO4 0,5 M
FeCl30,1 M
Hasil
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Reaksi redoks merupakan reaksi yang terjadi karena perubahan bilangan
oksidasi atom-atom pada sebuah reaksi kimia. Reduksi merupakan
bertambahnya elektron sedangkan oksidasi merupakan berkurangnya elektron.
Persamaan Reaksi Bukti terjadinya reaksi
A. Reaksi penggabungan
2Mg + O2 → 2MgO Timbul gas
B. Reaksi Penguraian
CuSO4 .5H2O → CuSO4 + 5H2O Kristal putih
C. Reaksi Penggantian Tunggal
1. Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag Larutan bening + endapan
2. Mg + 2HCl → MgCl2 + H2 hitam
D. Reaksi Penggantian Rangkap Larutan bening + endapan
1. AgNO3 + KI → AgI + KNO3 hitam
2. Hg(NO3)2 + 2KI → HgI2 + 2KNO3 Larutan hijau pucat
3. Al(NO3)3 + 3KI → AlI3 + 3KNO3 Larutan jingga + endapan
4. 3AgNO3 + Na3PO4 → Ag3PO4 +
3NaNO3 Larutan kuning + endapan
5. 3Hg(NO3)2 + 2Na3PO4 → Hg3(PO4)2
+ 6NaNO3 Larutan cokelat + endapan
6. Al(NO3)3 + Na3PO4 → AlPO4 +
3NaNO3 Larutan kuning + endapan
E. Reaksi Netralisasi
1. HNO3 + NaOH → NaNO3 + H2O Endapan putih
2. H2SO4 + 2NaOH → NaSO4 2H2O
3. H3PO4 + 3NaOH → Na3PO4 + 3H2O
F. Reaksi Redoks Ungu (20 tetes)
1. 3Na3C2O4 + KmnO4 → MnC2O4 + Ungu (40 tetes)
NaC2O4 + 2H2O
2. NaHSO4 + KmnO4 → MnC2O4 + Ungu (20 tetes)
NaC2O4 + 2CO2 + 2H2O
3. 16HCl + 2KMnO4 → 2KCl +
2MnCl2 + 2H2O +5Cl2 Warna cokelat(endapan)
2Mg + O2 → 2MgO
5.2 Reaksi penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu reaksi dimana senyawa terpisah
menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Fungsi dari dilakukannya pemanasan
yaitu untuk melepaskan kristal air (hidrat) dari CuSO 4.5H2O. Pada CuSO4.5H2O
sebelum dipanaskan warnanya biru, lalu setelah dipanaskan berubah warna
menjadi putih. Hasil yang diperoleh yaitu molekul air menguap atau terurai.
Tanda-tanda terjadinya reaksi yaitu perubahan warna dari kristal CuSO 4.5H2O
yang awalnya berwarna biru berubah menjadi putih.
Astutik, T.P., Fariati dan Herunata. 2017. ”Identifikasi Konsep Sukar dan
kesalahan Konsep Reaksi Redoks” . Jurnal Zarah . Vol 5(1) : 155-157.
Bukhari, 2017 . “Pendekatan Ilmu Fisika dan Matematika dalam memahami
Konsep Reaksi oksidasi-Reduksi (Redoks)” . Jurnal Dedikasi . Vol . 1 (2):
252
Chang, R . 2005 . Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi ketiga Jilid 1 . Jakarta :
Erlangga.
Endriani ., S . Rahayu dan Prayitno . 2011. “Menggali Pemahaman Siswa
Tentang Reaksi Kimia Dengan Pendekatan Fenomenografi Di salah
Satu SMP Negeri Kabupaten Malang”. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol .
1(1) : 10-15.
Gapsari, F . 2017 . Pengantar Korosi . Malang : Universitas Brawijaya press.
Nurlela., Mawardi dan T. Kurniati . 2017 . “ Kajian Miskonsepsi Melalui Tes
Multipi Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas X IPA SMAN 1 ”.
Pontianak”. Jurnal Ar-Rafi Ilmiah . Vol 5 (2) : 77-81.
Yulianingtyas, E., E. Budiasih dan S. Marfuah . 2017 . “Pengaruh Penggunaan
Jurnal Cycle GE terhadap Kesadaran Metakonitif Siswa SMAN 8 Malang
Pada Materi Redoks”. Pontianak”. Jurnal Ar-Rafi Ilmiah . Vol 5 (2) :77-81
LAMPIRAN