Asuhan Bayi Baru Lahir Di Komunitas
Asuhan Bayi Baru Lahir Di Komunitas
Asuhan Bayi Baru Lahir Di Komunitas
OLEH KELOMPOK 8:
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah yang
kami buat adalah tentang “ASUHAN BAYI BARU LAHIR DAN NEONATUS DI
KOMUNITAS” sebagai tugas kelompok mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas
Kami mengucapkan terimakasih kepada anggota kelompok yang dapat diajak bekerja
sama hingga dapat menyelesaikan tugas kelompok ini dengan tepat waktu. Tidak lupa pula kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen penanggungjawab mata kuliah Asuhan Kebidanan
Komunitas yaitu Ibu Diyah Sri Yuhandini, S.SiT., M.Pd yang telah memberikan kesempatan
kepada kelompok kami untuk mempelajari materi ini agar kami memahami lebih dalam
mengenai materi yang akan kami presentasikan.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang ada pada makalah yang kami
buat. Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua
pihak yang dapat membangun demi penyempurnaan makalah selanjutnya. Harapan kami,
makalah yang kami buat dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih. Wassalamualaikum, Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan komunitas merupakan salah satu bentuk pelayanan professional yang
bertujuan pada komunitas dengan penekanan kelompok risiko tinggi, dalam upaya
mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit, peningkatan
kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan
melibatkan komunitas dengan melibatkan komunitas sebagai mitra perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kesehatan.
Setiap bayi yang baru lahir, perlu mendapatkan asuhan dan perawatan yang tepat
oleh ibunya. Sebagai bidan, kita perlu melakukan pemeriksaan bayi baru lahir, serta
melakukan kunjungan neonatal di komunitas untuk memastikan bayi dalam keadaan
sehat. Bidan komunitas juga perlu memberikan edukasi kepada ibu mengenai cara
perawatan bayi baru lahir, cara menyusui bayi, dan jadwal imunisasi yang tepat untuk
bayi agar bayi tetap sehat setelah kembali dari pelayanan fasilitas kesehatan.
B. Rumusan Msalah
1. Bagaimana asuhan bayi baru lahir di komunitas?
2. Bagaimana cara perawatan bayi baru lahir di rumah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui asuhan bayi baru lahir di komunitas.
2. Untuk mengetahui cara perawatan bayi baru lahir di rumah.
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
3) Kunjungan satu kali pada bayi usia 6 – 8 bulan
4) Kunjungan satu kali pada bayi usia 9 – 13 bulan
Adapun asuhan yang diberikan kepada bayi di komunitas, meliputi hal berikut:
3
i. Tingkat kesadaran, bunyi pernapasan dan irama jantung
j. Pemeriksaan reflex bayi baru lahir mempunyai dua kategori berikut:
1) Proprioseptif adalah stimulus yang berasal dari dalam organisme. Reflex
proprioseptif dapat diperiksa setiap waktu, yang termasuk dalam reflex ini
adalah reflex kasar (reflex moro).
2) Eksteroseptif adalah stimulus yang bersal dari luar organisme. Reflex
eksteroseptif paling baik diuji ketika bayi tenang dan tersadar karena stimulasi
oleh sentuhan ringan. Reflex eksteroseptif meliputi reflex rooting
menggenggam, plantar, dan abdomen superfisial.
4
f. Bagian putih mata bayi menjadi kuning dan warna kulit tampak kuning, cokelat
atau persik
g. Kejang
h. Kaki dan tangan teraba dingin atau bayi demam
i. Badan bayi kuning
j. Tali pusat basah dan bau
k. Gerakan kedua lengan dan kaki lemah
l. Berat badan tidak naik
m. Pada KMS garis pertumbuhan turun, datar, pindah ke pita warna dibawahnya atau
bawah garis merah (BGM)
Pada saat kunjungan neonatus dirumah, berikan konseling kepada ibu mengenai hal-
hal berikut:
5
q. Menjaga bayi tetap hangat
r. Cara merangsang perkembangan
5. Format Pengkajian Bayi (Neonatus) di Komunitas
Kunjungan 1 Kunjungan 2
Pemeriksaan
Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal
Postur, tonus dan aktivitas
Timbang berat badan
Ukur panjang badan
Pernapasan
Amati pernapasan saat bayi tidak
memangis
Amati adanya retraksi otot dada
Hitung pernapasan selama 1 menit
penuh (catat frekuensi dan irama
pernapasan)
Dengarkan suara paru
Suhu
Ukur di ketiak bayi selama 3-5 menit.
Suhu harus antara 36-370C
Kepala
Periksa adanya caput hematoma/
succedaneum
Periksa ubun-ubun besar
Ukur lingkar kepala
Mata
Periksa lensa, kornea dan adanya kelainan
Mulut
Periksa lidah, selaput lendir
Kulit
Periksa adanya ikterus atau warna kuning di
6
kulit dan di bagian putih mata. Perhatikan
kulit bayi pada siang hari di tempat terang.
Tekan hidung atau tulang napas bayi, catat
perubahan warna kulit ketika melepas
tekanan
Alat Kelamin
Periksa alat kelamin. Bayi laki-laki :
skrotum, testis, lubang uretra. Perempuan :
labia
Perkemihan
Catat setiap kali popok bayi basah. Bayi
harus berkemih lima kali atau lebih setiap
hari
Anus dan Defekasi
Periksa lubang anus
Catat warna dan jumlah defekasi
Perut dan Tali Pusat
Harus berwarna hitam dank eras
Setiap pus atau darah yang keluar dari
punting tali pusat adalah abnormal
Punggung dan Tulang Belakang
Pemberian Makan
Bayi harus disusui setiap 2 – 3 jam selama
15-20 menit atau setiap kali bayi menangis
7
4. Imunisasi HB-O
5. Rawat gabung dengan ibu
6. Memandikan bayi
7. Konseling meneteki
8. Tanda-tanda bayi perlu dirujuk
9. Perawatan bayi dirumah
10. Melengkapi catatan medis
Waktu kunjungan kembali/kunjungan
neonatal Tanggal…………… Tanggal……
8
a. Jaga bayi jangan sampai jatuh. Bahayanya bisa menyebabkan gegar otak, patah
tulang dan lain-lain
b. Selama memandikan bayi, lakukan kontak mata
c. Perlengkapan memandikan bayi
6. Perawatan Hidung
Apabila bayi pilek, lendir pada lubang hidung dapat dibersihkan dengan memasukkan
kapas yang digulung dan diputar sedikit ke dalam lubang hidung, jangan
menggunakan benda lain. Untuk membantu kesembuhan, bayi dijemur pada pagi hari,
dada bayi digosokkan krim penghangat tipis-tipis.
9
Apabila kuku bayi panjang harus digunting, tetapi jangan terlalu pendek. Sebaiknya,
gunakan pemotong kukuk khusus untuk bayi atau gunting kecil. Hati-hati jangan
melukai jari bayi karena kulit bayi masih sangat lunak.
8. Perawatan Telinga
Telinga bagian dalam harus tetap kering. Jika keluar cairan berbau, harus segera
berobat ke dokter. Setelah memandikan, telinga dikeringkan dengan baik, dan
dibersihkan dengan kapas. Hindari menggunakan lidi atau benda keras. Jika bayi akan
dipasang anting, sebaiknya dipasang pada usia 1-2 bulan karena bayi belum dapat
menggaruk atau memegang. Lebih baik langsung dipasang anting emas daripada
benang. Karena benang akan tetap basah dan menyebabkan infeksi.
10
dibilas dengan sabun ringan lalu keringkan. Jika lecetnya serius, harus dibawa ke
bidan/dokter untuk mendapatkan pengobatan. Hindari penggunaan bedak talk yang
berlebihan karena bedak yang mongering menyebabkan kulit lecet.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian asuhan neonatus dirumah dilakukan melalui kunjungan bersama dengan
kunjungan pada ibu, pemeriksaan dan perawatan bayi baru lahir dan kunjungan neonatal.
Dalam perawatan bayi baru lahir bertujuan untuk membersihkan jalan napas, memotong
dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh bayi, identifikasi dan pencegahan
infeksi. Perawatan bayi baru lahir dirumah meliputi pemeliharaan kebersihan diri,
memandikan bayi, perawatan tali pusat, perawatan pakaian bayi, perawatan mulut bayi,
perawatan hidung, perawatan kuku bayi, perawatan telinga, kebutuhan makanan,
kebutuhan tidur, masalah yang sering terjadi daan alasan bayi menangis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Pudiastuti, R. D. (2011). Buku Ajar Kebidanan Komunitas : Teori dan Aplikasi Dilengkapi
Contoh Askeb. Yogyakarta: Nuha Medika.
Yulifah, R., & Yuswanto, T. J. (2014). Asuhan Kebidanan Komunitas Edisi 2. Jakarta: Salemba
Medika.
13