Manajemen Usaha Tani
Manajemen Usaha Tani
Manajemen Usaha Tani
OLEH :
PROGRAM STUDI
AGRIBISNIS FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSITAS
UDAYANA
2020
PENDAHULUAN
Pertanian merupakan salah satu sektor yang dominan dalam pendapatan masyarakat dan
memiliki peranan penting di Indonesia karena mayoritas penduduk Indonesia bekerja
sebagai petani. Pembangunan pertanian yang subsisten sangat diharapkan dalam suatu
daerah dalam hal ini. Usahatani untuk mengemban menurut Mosher (1968), Usahatani
merupakan pertanian rakyat dari perkataan farm dalam bahasa Inggris. Dr. Mosher
memberikan definisi farm sebagai suatu tempat atau sebagian dari permukaan bumi di
mana pertanian diselenggarakan oleh seorang petani tertentu, apakah ia seorang pemilik,
penyakap atau manajer yang digaji. Atau usahatani adalah himpunan dari sumber-
sumber alam yang terdapat pada tempat itu yang diperlukan untuk produksi pertanian
seperti tanah dan air, perbaikan- perbaikan yang dilakukan atas tanah itu, sinar matahari,
bangunan-bangunan yang didirikan di atas tanah itu dan sebagainya .Sedangkanmenurut
Kadarsan (1993), Usahatani adalah suatu tempat dimana seseorang atau sekumpulan
orang berusaha mengelola unsur-unsur produksi seperti alam, tenaga kerja, modal dan
ketrampilan dengan tujuan berproduksi untuk menghasilkan sesuatu di lapangan
pertanian. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ilmu usahatani adalah ilmu terapan yang
membahas atau mempelajari bagaimana menggunakan sumberdaya secara efisien dan
efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal.
A.POLA USAHA TANI
1. Sistem Usaha Tani
Usahatani (farm manajement) adalah cara bagaimana mengelola kegiatan-
kegiataan pertanian. Definisi “farm management” menurut John L. Dillon : “proses
dengan mana sumberdaya dan situasi dimanipulasi oleh keluarga tani dalam mencoba,
dengan informasi yang terbatas, untuk mencapai tujuan-tujuannya.
Menurut Bachtiar Rifai, usahatani adalah organisasi dari alam, kerja, dan modal
yang ditujukan kepada produksi di lapangan pertanian. Istilah Usahatani berasal dari
kata ”farm”. Usahatani sebagai subsistem produksi memiliki beberapa pengertian, yaitu
1. Usahatani sebagai seni (art)
2. Usahatani sebagai ilmu (science)
3. Usahatani sebagai cara hidup (way of life)
4. Usahatani sebagai usaha ekonomi (business)
2. Tipe-tipe Usaha Tani
Tipe usahatani dapat dibedakan menurut tujuannya, pengaturan penggunaan
lahan, cara pengelolaannya, dan jenis lahan yang diusahakan.
A. Usaha tani menurut tjuan adalah usaha tani komersial dan subsisten.
B. Usahatani menurut pengaturan penggunaan lahan adalah usahatani monokultur dan
usahatani polikultur.
C. Usahatani menurut cara pengelolaannya adalah usahatani individual, usahatani
kolektif, usahatani kooperatif.
D. Usahatani menurut jenis lahan yang diusahakan adalah usahatani lahan kering dan
usahatani lahan basah.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI USAHA TANI
1. Faktor-Faktor Produksi
1. Tanah
2. Tenaga Kerja
Jenis tenaga kerja adalah tenaga kerja mesin dan manusia. Manusia juga
dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak-anak yang dipengaruhi oleh umur,
pendidikan, keterampilan, pengalaman, tingkat kesehatan dan faktor alam seperti iklim
dan kondisi lahan. Tenaga ini dapat berasal dari dalam dan luar keluarga (biasanya
dengan cara upahan).
3. Modal
4. Manajemen
(e) cara budidaya dan cara alternatif lainnya berdasar pengalaman orang lain.
Antara lain: (a) penentuan perkembangan harga; (b) kombinasi cabang usaha; (c) hasil
pemasaran; (d) Pembiayaan usahatani; (e) penggolongan modal dan Pendapatan; serta
(f) ukuran-ukuran keberhasilan yang lazim. Panduan penerapan kedua itu adalah
keputusan dari diambi, agar risiko tidak menjadi tanggungan si pengelola. Sangat
tergantung pada: (a) modal tersedianya; (b) status petani; (c) berumur; (d) Lingkungan
usaha; (e) perubahan sosial; serta (f) pendidikan dan pengalaman petani.
a. Komunikasi.
b. Sumberdaya.
d. Struktur organisasi.
Potensi penduduk yaitu keseluruhan aspek yang terkait dengan keadaan atau
potensi yang dimiliki oleh penduduk yang meliputi jumlah penduduk, tingkat
pendidikan dan perbandingan usia penduduk yang dapat digunakan untuk
mengembangkan kemampuan penduduk sebagai target/ sasaran program. Sedangkan
sumber daya alam adalah kekayaan alam yang dimiliki oleh masyarakat seperti
ketersediaan lahan pertanian, pengairan dan sumberdaya lainnya yang sangat diperlukan
dalam menunjang pelaksanaan kebijakan pengembangan usaha tani.
Kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi yaitu berupa kemajuan yang telah
dicapai oleh masyarakat baik dalam bentuk adanya perbaikan tingkat hidup (ekonomi)
masyarakat dan kemajuan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas
berupa sarana/prasarana jalan dan jembatan, penggunaan alat transportasi, komunikasi
dan adanya pertumbuhan ekonomi melalui kegiatan perdagangan hasil-hasil
bumi/pertanian dan peternakan yang pada dasarnya turut menentukan keberhasilan
dalam kebijakan pengembangan usaha tani.
c. Budaya lokal.
Budaya adalah pikiran dan akal budi. Orang atau masyarakat berbudaya artinya
masyarakat yang mempunyai pikiran atau akal budi untuk memajukan diri dan
bangsanya. Budaya juga sering diidentikan dengan sikap, kebiasaan, tingkah laku yang
dilakukan bersama-sama dan dikomunikasikan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Contoh bentuk budaya yang ada dalam masyarakat di Gorontalo seperti budaya huyula
(gotong royong), dulohupa (musyawarah), motiayo(sukarela), budaya landingalo
(malas) dan moabalo (malas sekali). Budaya lokal ini biasanya berkembang dan menjadi
tradisi yang berkembang dan mengakar dalam kehidupan masyarakat.
Kesimpulan