Makalah Aliran Filsafat Pendidikan Di Mata Kuliah Busana
Makalah Aliran Filsafat Pendidikan Di Mata Kuliah Busana
Makalah Aliran Filsafat Pendidikan Di Mata Kuliah Busana
Disusun Oleh :
1. Nurul Hanifah Lubis 5195443005
Segala puji bagi Allah, Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat nya
kami dapat menulis makalah yang berjudul aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah tata busana untuk memenuhi tugas kuliah dari ibu Farihah dan ibu Ulfa.
Dalam menulis makalah ini kami mengambil dari berbagai sumber, kami
sangat berterimakasih karena bantuan dari sumber-sumber tersebut kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami sangat berharap dengan adanya makalah ini bisa membantu orang-orang
untuk lebih memahmi secara mendalam penerapan dari aliran filsafat pendidikan
dalam mata kuliah tata busana. Kami minta maaf jika ada kesalahan dan kekurangan
dalam makalah ini, kami sangat berharap kesalahan kami ini dapat di maklumi.
2
Penulis
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasar inilah kami membuat makalah ini. Di sini Kami lebih
memfokuskan pada topik pembahasan filsafat pendidikan aliran pragmatisme dan di
dalam nya akan mngupas tentang pengertian pragmatisme, pengertian filsafat
pendidikan aliran pragmatisme, siapa saja tokoh filsafat pendidikan aliran
prgmatisme, implementasi filsafat pendidikan aliran pragmatisme dan yang terakhir
pandangan pragmatisme terhadap pendidikan. Kami sangat berharap dengan ada nya
makalah ini dapat membantu oarang-orang untuk lebih mengetahui apa itu filsafat
pendidikan aliran pragmatisme.
B. Rumuan Masalah
1. Apa itu filsafat ?
2. Apa saja macam-macam aliran filsafat ?
3. Bagaimana penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata kuliah teknologi
busana?
4. Bagaimana penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata kuliah grading?
4
5. Bagaimana penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata kuliah dasar seni
dan desain
6. Bagaimana penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata kuliah kontruksi
pola?
7. Bagaimana penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata kuliah tekstil?
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui apa saja penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah teknologi busana
4. Untuk mengetahui apa saja penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah grading
5. Untuk mengetahui apa saja penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah dasar seni dan desain
6. Untuk mengetahui apa saja penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah kontruksi pola
7. Untuk mengetahui apa saja penerapan aliran filsafat pendidikan dalam mata
kuliah tekstil
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Filsafat
B. Macam-macam Aliran Filsafat
1. Aliran Idealisme
Idealisme (Plato, David Hume, Hegel, Immanuel Kant,
dan Al-Ghazali) yang berpendapat bahwa hakikat
kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani atau
intelegensi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan
idealisme objektif. Aliran ini memandang bahwa realitas
akhir adalah roh, bukan materi, bukan fisik. Pengetahuan
yang diperoleh melalui panca indera adalah tidak pasti dan
tidak lengkap. Aliran ini memandang nilai adalah tetap dan
tidak berubah, seperti apa yang dikatakan baik, benar,
cantik, buruk secara fundamental tidak berubah dari
generasi ke generasi.
2. Aliran Realisme
Realisme (Aristoteles, Galileo, Wiliam Mc Gucken, Francis Bacon,
John Stuart Mill, dan John Locke), aliran ini memandang realitas secara
dualitas. Realisme membagi bahwa hakekat realitas terdiri atas dunia fisik
dan dunia rohani. Realisme membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu
subjek yang menyadari dan mengetahui di satu pihak dan di pihak lainnya
6
adalah adanya realita di luar manusia, yang dapat dijadikan objek
pengetahuan manusia.
3. Aliran Materialisme
Materialisme (Demokritos dan Ludwig Feurbach)
berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah
alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya
kenyataan spiritual. Aliran materialism memiliki dua variasi
yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
Filsafat Materialisme berpandangan bahwa hakikat realisme
adalah materi, bukan rohani, spiritual atau supernatural.
4. Aliran Pragmatisme
Pragmatisme (John Dewey, Charles sander Peirce,
Wiliam James, dan Heracleitos) merupakan aliran paham
dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut) tidak
doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan
manusia. Aliran ini dipandang sebagai filsafat Amerika asli.
Namun sebenarnya berpangkal pada filsafat Empirisme
Inggris, yang berpandapat bahwa manusia dapat
mengetahui apa yang manusia alami.
5. Aliran Eksistensialisme
Eksistensialisme (Jean Paul Sartre, Soren Kierkegaard,
Martin Buber, Martin Heidegger, Karl Jasper, Gabril Marcel,
Paul Tillich) memfokuskan pada pengalamanpengalaman
individu. Secara umum, eksistensialisme menekankan
7
pilihan kreatif, subjektifitas pengalaman manusia dan
tindakan konkrit dari keberadaan manusia atas setiap
skema rasional untuk hakekat manusia atau realitas
6. Aliran Progesivisme
Filsafat progrevisme dalam pendidikan adalah suatu aliran yang
menekankan, bahwa pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan
pengetahuan kepada subjek didik tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas
yang mengarah pada pelatihan kemampuan berpikir mereka. Dengan
demikian mereka dapat berpikir secara sistematis melalui cara-cara ilmiah
seperti memberikan analisis, pertimbangan dan pembuatan kesimpulan
menuju pemilihan alternatif yang paling memungkinkan untuk pemecahan
masalah yang dihadapi.
7. Aliran Esensialisme
Aliran filsafat esensialisme pertama kali muncul sebagai reaksi atas
simbolisme mutlak dan dogmatisme abad pertengahan. Filsafat ini
menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama karena
kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk manusia,
termasuk dalam pendidikan yang harus berpijak pada nilai-nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-
nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
8. Aliran Perenialisme
Perennialisme berasal dari kata perennial yang dapat diartikan abadi,
kekal atau fana (tiada akhir). Perenialisme berarti segala sesuatu yang ada
sepanjang sejarah. Aliran filsafat Perennial berpegang pada nilai-nilai atau
norma-norma yang bersifat abadi, dengan demikian perenialisme dianggap
8
suatu aliran yang ingin kembali atau mundur kepada nilai-nilai masa
lampau dengan maksud mengembalikan keyakinan akan nilai-nilai asasi
manusia masa silam untuk menghadapi problem kehidupan manusia saat
sekarang dan bahkan sampai kapanpun dan dimanapun
9. Aliran Rekontruksialime
Aliran rekonstruksionisme pada prinsipnya sepaham dengan aliran
perennialisme, yaitu hendak menyatakan krisis kebudayaan terhadap
modernisasi. Walaupun demikian, prinsip yang dimiliki aliran
rekonstruksionisme tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang
perennialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam
pemecahan yang akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang
serasi dalam kehidupan. Aliran perennialisme memilih cara sendiri, yakni
dengan kembali ke alam kebudayaan lama atau dikenal dengan “regressive
road to culture” yang mereka anggap paling ideal. Sementara itu aliran
rekonstruksionisme menempuh dengan jalan berupaya membina suatu
kesepakatan yang paling luas dan mengenai tujuan pokok dan tertinggi
dalam kehidupan umat manusia. Untuk mencapai tujuan tersebut,
rekonstruksionisme berusaha mencari kesepakatan semua orang mengenai
tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu
tatanan baru seluruh lingkungannya, maka melalui lembagai dan proses
pendidikan.
9
juga di tuntut siap menjalankan perintah pendidik demi tercapainya
perkembangan pembelajaran.
Dalam pembelajaran teknologi busana ini ilmu filsafat yang dapat digunakan
adalah :
1. Aliran filsafat materialisme, dalam teknologi busana kita selalu memakai alat
dan bahan untuk membuat suatu produk, disinilah aliran materialism
berpengaruh.
2. Aliran filsafat progrevisme dalam mata kuliah teknologi busana maksudnya
pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada
subjek didik tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada
pelatihan kemampuan berpikir mereka.Seperti aktivitas membuat
sulaman,kampuh, kelim dan yang lainnya.
10
pelatihan kemampuan berpikir mereka. Seperti aktivitas membuat pola dasar
dan belajar cara menggrading pola tersebut sesuai instruksi.
11
Dalam pembelajaran konstruksi pola ini, ilmu filsafat yang digunakan adalah :
1. Aliran filsafat materialisme, penggunaan alat-alat pada membuat pola sangat
dibutuhkan, sama seperti materialisme yang selalu mengedepankan materi
dalam pelaksanaanya
2. Aliran filsafat pragmatisme, Maksudnya disini nilai pragtisme yang
berhubungan erat dengan nilai praktis yang dilakukan manusia dapat
diterapkan dis
3. Aliran filsafat esensialisme, Maksudnya disini keberhasilan tata busana
UNIMED sebagai lembaga yang mengajarkan bentuk pola-pola dasar yang
telah turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian diri setiap orang
kepada masyarakat, terutama kepada alumninya masing-masing.
4. Aliran filsafat progrevisme, dalam mata kuliah kontruksi pola maksudnya
pendidikan bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada
subjek didik tetapi hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada
pelatihan kemampuan berpikir mereka. Seperti aktivitas membuat pola dasar
dan belajar cara mengaplikasikan pola tersebut sesuai instruksi pada kain
nantinya.
Dalam mata kuliah ini seorang siswa dituntut untuk bisa dan mampu
mengidentifikasi berbgai jenis kain, proses pembuatan serat alami, buatan,
maupun sintetis yang nantinya akan dijadikan benang kemudian dirangkai
sedemikian rupa dan menghasilkan sebuah kain.
12
1. Aliran filsafat materialisme, penggunaan alat-alat saat mengidentifikasikan
tekstil sangat dibutuhkan, sama seperti materialisme yang selalu mengedepankan
materi dalam pelaksanaanya
2. Aliran filsafat progrevisme dalam mata kuliah tekstil maksudnya pendidikan
bukanlah sekedar pemberian sekumpulan pengetahuan kepada subjek didik tetapi
hendaklah berisi aktivitas-aktivitas yang mengarah pada pelatihan kemampuan
berpikir mereka. Seperti aktivitas membuat shibori sehingga menghasilkan
shibori yang memiliki keunikan sendiri dan memiliki nilai jual tinggi.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Ada lima mata pelajaran pada mata kuliah tata busana, antara lain teknologi
busana, grading, dasar seni dan desain, kontruksi pola dan tekstil. Kelima mata
pelajaran tersebut terdata beberapa aliran filsafat pendidikan didalamnya. Disini kita
bisa melihat betapa pentingnya aliran filsafat di dalam dunia pendidikan khususnya
mata kuliah tata busana ini. Terkadang aliran-aliran ini saling berkaitan satu sama lain
sehingga tidak jarang susah dipisahkan dan sangat membantu dalam proses belajar
dan mengajar.
2. Saran
13
Demikianlah dalam hal ini kami akhiri makalah ini tak lupa mohon maaf
kepada semua pihak, kritik dan saran kami harapkan demi perbaikan penulisan
makalah ini selanjutnya.
14
DAFTAR PUSTAKA
Kristiawan, Dr. Muhammad, M.Pd . 2016. Filsafat Pendidikan : The Choice Is Yours.
Yogyakarta : Valia Pustaka Jogjakarta
15