Refleksi Jurnal Ve

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

JURNAL REFLEKSI KRITIS

A. Harapan akan Proses Pembelajaran Klinik

Kenapa saya mempelajari materi ini ?


1. Untuk mengidentifikasi dan mengoreksi terhadap aktivitas atau tindakan
kebidanan yang pernah dilakukan.
2. Untuk perbaikan dan pengembangan terhadap kompetensi kebidanan yang akan
di lakukan.
3. Mencegah kesalahan berulang atau duplikasi terhadap tindakan kebidanan yang
dirasa tidak benar.
4. Menjadikan asuhan kebidanan yang dilakukan akan menjadi lebih efisien, efektif,
dan mencegah ‘Human error’.
Apa yang saya siapkan dalam mempelajari topik ini?
Dalam mempelajari topik ini yang saya siapkan adalah jurnal mengenai topik yang
akan saya bahas berkaitan dengan keadaan klien.
Langkah-langkanya sebagai berikut :
1. Penerapan evidence based medicine-practice dimulai dari pasien, masalah klinis
atau pertanyaan yang timbul terkait perawatan yang diberikan pada klien
2. Merumuskan pertanyaan klinis (rumusan masalah) yang mungkin, termasuk
pertanyaan kritis dari kasus/ masalah ke dalam kategori, misal: desain studi dan
tingkatan evidence
3. Melacak/ mencari sumber bukti terbaik yang tersedia secara sistematis untuk
menjawab pertanyaan
4. Penilaian kritis (critical appraisal) akan bukti ilmiah yang telah didapat untuk
validitas internal/ kebenaran bukti, (meliputi: kesalahan sistematis sebagai akibat
dari bias seleksi, bias informasi dan faktor perancu; aspek kuantitatif dari
diagnosis dan pengobatan; ukuran efek dan aspek presisi; hasil klinis; validitas
eksternal atau generalisasi), dan kegunaan dalam praktrk klinis.
5. Penerapan hasil dalam praktek pada klien, dengan membuat keputusan untuk
menggunakan atau tidak menggunakan hasil studi tersebut, dan atau
mengintegrasikan bukti tersebut dengan pengalaman klinis dan faktor pasien/
klien dalam menentukan keputusan tersebut.
6. Evaluasi kinerja, yaitu melakukan evaluasi atas tindakan yang telah dilakukan
pada klien.
Apa yang saya harapkan dalam mempelajari topik ini ?
Semoga dengan mempelajari topik ini yang saya harapkan adalah dengan terapi
tersebut applicable (dapat diterapkan) dalam praktik sehari-hari kepada klien kita.
Apa yang perlu saya perhatikan dalam mempelajari topik ini ? Bagaimana
perencanaannya ?
Yang perlu diperhatikan yaitu :
a. Apakah hasil penelitian ini penting Importance (Penting): penting tidaknya isu atu
pokok-pokok pikiran yang dikemukakan
b. Apakah hasil penelitian ini Relevance (Keterkaitan): dari pernyataan yang
dikemukakan.
c. Apakah hasil penelitian ini Novelty (Kebaruan): kebaruan dari isi pikiran, baik
dalam membawa ide-ide atau infomasi baru maupun dalam sikap menerima
adanya ide-ide orang lain.
d. Apakah hasil penelitian ini Outside Material: menggunakan pengalamanya
sendiri atau bahan-bahan yang diterimanya dari perkuliahan
e. Apakah hasil penelitian ini Ambigu Clarified: mencari penjelasan atau informasi
lebih lanjut jika dirasakan ada ketidak jelasan
f. Apakah hasil penelitian ini Thingking Ideas: senantiasa menghubungkan fakta,
ide atau pandangan serta mencari data baru dari informasi yang berhasil
dikumpulkan
g. Apakah hasil penelitian ini Justification (Bukti): memberi bukti-bukti, contoh,
atau justifikasi terhadap suatu solusi atau kesimpulan yang diambilnya. Termasuk
didalamnya senantiasa memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan
kerungian dari suatu situasi atau solusi
h. Apakah hasil penelitian ini valid dan evidence based dari penelitian tersebut.
i. Apakah dapat diterapkan dalam praktik sehari-hari.
Perencanaannya :
Untuk menggunakan hasil penelitian/ bukti sebagai referensi dalam memberikan
perawatan pada klien, diperlukan suatu tinjauan sistematis/ review sistematis
(evidence review/ systematic review) dari hasil penelitian-penelitian serupa. Tinjauan
sistematis ini dapat kita lakukan sendiri atau menggunakan tinjauan sistematis yang
sudah disusun dan dipublikasikan oleh seorang penulis (peneliti, akademisi, praktisi)
yang ahli dibidangnya untuk memberikan rencana terperinci dan berulang tentang
pencarian literatur dan evaluasi dari bukti-bukti tersebut. Setelah semua bukti terbaik
dinilai, pengobatan/ perawatan dikategorikan sebagai:
1. mungkin bermanfaat,
2. mungkin berbahaya, atau
3. bukti tidak mendukung salah satu manfaat atau bahaya.
Lalu menjawab semua pertanyaan kritisi menggunakan lembar evidence based practice
dan menghitung nilai NNT bagi pasien kita.
B. Refleksi Kritis dari Materi yang Dipelajari

Sebutkan capaian pembelajaran yang tertera pada panduan:


Memberikan asuhan atau terapi sesuai dengan Evidence Based Practice pada
asuhan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
Bagi saya, satu hal yang paling penting dalam capaian pembelajaran tersebut
adalah:
Melakukan telaah kritis bukanlah suatu proses mencari-cari kesalahan tetapi untuk
mencari nilai informasi yang penting bagi kita. Selain itu kita terbiasa untuk selalu
menggunakan fikiran berdasarkan pengalaman dan fakta yang pernah dilakukan,
khususnya aktifitas dalam memberikan asuhan kebidanan kepada pasien. Dalam
refleksi praktis temukan adanya alas an ilmiah atau rasionalisasi berdasarkan bukti
dan logika terhadap kesenjangan fakta pengalaman yang pernah di lakukan. Dalam
refleksi praktis, seorang bidan akan melakukan pemecahan masalah kesenjangan
yang dihadapi berdasarkan penyebab yang mempunyai implikasi praktis terhadap
perbaikan untuk masa yang akan datang.
Saya mengidentifikasi sumber informasi menarik dalam topik pembelajaran ini
adalah:
Selain hasil penelitian utama, ada hal lain yang menarik yaitu :
1. Referensi yang dicantumkan
2. Ide yang menarik
Capaian pembelajaran yang paling saya butuhkan untuk terus saya kerjakan adalah :
1. Adakah yang baru dari hasil penelitian ini?.
2. Apa kepentingannya bagi dunia kesehatan?.
3. Relevan kah dengan tempat kerja?.
Saya akan mengembangkan pembelajaran saya di bidang ini melalui :
Praktik klinik lapangan
Selama pembelajaran klinik, masalah-masalah yang menghalangi proses
pembelajaran saya adalah:
1. Evidence based medicine-practice menghasilkan penelitian kuantitatif,
terutama dari desain Randomized Controlled Trial (RCT). Dengan demikian,
hasilnya mungkin tidak relevan untuk semua situasi perawatan.
2. Penelitian dengan desain RCT mahal, maka prioritas diberikan pada topic
penelitian yang dipengaruhi oleh kepentingan para “sponsor”.
3. Ada jeda antara saat RCT dilakukan dengan ketika hasilnya dipublikasikan, dan
ada jeda antara saat hasilnya dipublikasikan dengan saat hasilnya diterapkan
dengan benar.
4. Penelitian dengan rancangan RCT membatasi generalisasi, karena penelitian
tidak dilakukan pada semua populasi.
5. Tidak semua bukti dari penelitian dengan rancangan RCT dapat diakses dengan
mudah, sehingga efektivitas pengobatan yang dilaporkan mungkin berbeda dari
yang dicapai dalam praktek klinis rutin.
Hasil studi/ penelitan yang diterbitkan mungkin tidak mewakili semua studi yang
diselesaikan pada topik tertentu (diterbitkan dan tidak diterbitkan) atau mungkin
tidak dapat diandalkan karena kondisi studi yang berbeda dan bervariasi.
Masalah-masalah yang saya temui selama proses pembelajaran klinik pada topik
ini adalah, dan Saya berencana untuk membahasnya melalui:
Penelitian umumnya cenderung berfokus pada populasi, namun tiap-tiap individu
dalam populasi dapat bervariasi secara substansial dari norma-norma yang umum
terjadi dalam suatu populasi. Dapat disimpulkan bahwa evidence based medicine-
practice berlaku untuk kelompok orang (populasi). Namun hal tersebut tidak
menghalangi pemberi layanan dari menggunakan pengalaman pribadi mereka
dalam memutuskan bagaimana menyelesaikan setiap masalah. Salah satu sumber
menyarankan bahwa: “pengetahuan yang diperoleh dari penelitian klinis tidak
langsung menjawab pertanyaan klinis, apa yang terbaik bagi klien”, dan
menunjukkan bahwa evidence based medicine-practice tidak harus menyimpang
dari nilai pengalaman klinis. Sumber lainnya menyatakan bahwa “evidence based
medicine-practice berarti mengintegrasikan keahlian klinis individu dengan bukti
klinis terbaik yang tersedia (diakses secara terbuka/ umum) dari penelitian yang
sistematis”. Penerapan evidence based medicine-practice dalam pelayanan
kebidanan (evidence based midwifery) khususnya dalam asuhan kegawatdaruratan
maternal dan neonatal

LEMBAR KERJA EBM (EDVIDENCE BASED MEDICINE)

Judul penelitian: Factors contributing to failure of vacuum delivery and


associated
1. ASK: Merumuskan Pertanyaan Klinis (PICO / PICOT)
Pasien Apa saja faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kegagalan
persalinan menggunakan vakum yang berkaitan dengan maternal
dan morbiditas neonatal pada persalinan kala II tak maju?
1. Taksiran berat janin
2. Tidak adanya analgesia sistemik atau regional selama
persalinan
3. Posisi occipitoposterio
4. Malposisi janin
5. tidak dilakukan episiotomi
Intervensi Apakah intervensi yang dilakukan untuk persalinan kala II tak
maju?
1. Vakum Ekstraksi
Comparison Alternatif intervensi lain yang bisa digunakan untuk membantu
persalinan kala I tak maju :
 Induksi persalinan

Outcome Apakah efek/dampak yang perlu di evaluasi:


 Vakum gagal ? mortalitas janin
 Vakum berhasil ? bayi asfiksia, chepal hematoma
 Komplikasi post vakum ? robekan atau rupture perineum,
perdarahan

2. AQUIRE: CARI BUKTI UNTUK MENJAWAB PERTANYAAN


a) Vakum Ekstraksi:
Factors contributing to failure of vacuum delivery and associated.
Oleh: ikolia Z. Wanyonyi Bob Achila and Naomi Gudu

(ARTIKEL DI LAMPIRKAN DI FILE TERSENDIRI)

3. APPRAISE: TELAAH KRITIS ARTIKEL ILMIAH (VIA):


a) Validity (apakah temuan benar?) benar, dibuktikan dengan jurnal
penelitian yang telah terlampir yang telah dipublikasi.
b) Importance (apakah temuan penting (signifikansi statistik dan
signifikansi klinis?) Penting, karena dapat dijadikan bahan
masukan oleh tenaga kesehatan pada hasil penelitian dalam jurnal
menunjukan bahwa kegagalanpersalinan menggunakan vakum
ekstraksi adalah keadaan janin yaitu malposisi janin, selain itu
faktor lain yang dapat menjadi pemicu kegagalan vakum yaitu
faktor peralatan, perbedaan dalam populasi pasien, dan atau
perbedaan dalam pelatihan danpengalaman tenaga kesehatan yang
kurang.
c) Applicability (apakah temuan bisa diterapkan pada pasien saya?)
Bisa, karena :
- Vakum ekstraksi, teknik penerapannya adalah dengan
menggunakan pene

Telaah artikel yang didapatkan dengan menjawab pertanyaan di


bawah ini:
1. Why was the study done?
a) Siapa populasi penelitain di artikel tersebut?
Jawab: Ibu bersalin kala II
b) Apa intervensinya?
Jawab:
- Vakum Ekstraksi Indikasi utama untuk persalinan
menggunakan vakum yaitu ibu kelelahan, taksiran berat
janin kurang dari 4000gram, sudah dilakukan episiotomi,
dan tenaga kesehatan sudah terlatih yaitu dilakukan oleh
SpOG, dan peralatan yang memadai.
c) Apa hasilnya?
Jawab:
- Vakum ekstraksi berhasil dilakukan, terdapat ruptur
perineum derajat II, adanya mobiditas janin yaitu chepal
hematoma, dan bayi mengalami asfiksia neonatorum.

2. What type of study was done?


Apa desain penelitian sesuai dengan pertanyaan yang diajukan di
artikel tersebut?
Jawab:
- Vakum Ekstraksi, Metode dalam penelitian ini
menggunakan Retrospective case control study. Terdapat
31 kasus gagal dibandingkan dengan 124 kontrol di mana
ekstraksi berhasil. Faktor yang sangat berkontribusi
terhadap kegagalan vakum ekstraksi adalah malposisi janin.

3. What was done to address bias?


a) Apakah subjek dipilih secara acak?
Jawab: dalam jurnal tidak dijelaskan
b) Apakah subjek, petugas kesehatan, dan staf penelitian ‘blind'
untuk alokasi intervensi?
Jawab: dalam jurnal tidak dijelaskan
c) Apakah semua subjek dicatat dengan benar pada
kesimpulannya? Carilah tabel follow up dan apakah subjek
dianalisis dalam kelompok random.
Jawab: tidak terdapat tabel follow up

4. What are the results and are the results valid?


a) Apakah ukuran hasil relevan?
Jawab: Ya, Indikasi utama untuk pengiriman vakum yang
kelelahan ibu (39%) dan bradikardi janin (32%). Penggunaan
persalinan menggunakan vakum karena kondisi ibu seperti
penyakit jantung dan hipertensi krisis yang
parah jarang (1%).
b) Seberapa besar efek pengobatannya?
Jawab:
Terdapat 124 kasus persalinan menggunakan persalinan vakum
ekstraksi yang berhasil, dan hanya terdapat 31 kasus gagal.
c) Cari batas keyakinan dan nilai p.
Jawab: dalam jurnal tidak ada nilai p
namun dijelaskan bahwa kegagalan pengiriman vakum (odds
ratio 12,7, 95% confidence Interval 1,5 - 14,8).

5. What conclusions can you make?


a) Apakah hasilnya dapat digeneralisasikan, dapatkah hasilnya
diterapkan pada pasien saya?
Jawab: Pada intervensi vakum ekstraksi, dapat diterapkan pada
pasien, karena indikasi dilakukannyaintervensi tersebut menurut
jurnal adalah ibu kelelahan dan tingkat keberhasilannya sangat
tinggi atau berhasil jika janin tidak malposisi.
b) Apakah hasilnya relevan dengan pasien/protokol/ sistem
kesehatan?
Jawab:
Pada intervensi vakum ekstraksi seluruhnya tidak bertentangan
dengan standart prosedural rumah sakit karena telah dilakukan
oleh tenaga profesional yang terampil yaitu SpOG dan peralatan
yang memadai
4. APPLY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menyesuaikan pasien dengan
artikel ilmiah tersebut diatas:
1 Apakah pasien penelitian serupa dengan populasi yang dipilih? apakah
hasilnya berlaku untuk pasien saya? Serupa, karena sebagian besar ibu
bersalin primigravida yang sudah dipimpin persalinan lebih dari dua
jam dan bayi belum juga lahir, sehingga ibu tampak kelelahan.
2 Apakah penting mempertimbangkan hasil secara klinis dan apakah
hasilnya secara klinis penting? Penting, karena hasil secara klinis
artinya hasil sudah dilakukan kritisi pada penelitian-penelitian
sebelumnya karena menggunakan metode retrospective.
3 Apakah manfaat perawatan yang memungkinkan sebanding dengan
potensi bahaya dan biaya? Sebanding, karena intervensi membutuhkan
biaya dan cukup mahal dan harus dilakukan oleh tenaga yang
terampil, dikarenakan dapat menimbulkan risiko atau bahaya yang
akan terjadi apabila tidak dilakukan oleh tenaga yang profesional
seperti terjadinya komplikasi kegawatdaruratan maternal maupun
neonatal.
4 Apakah praktik ini dapat diimplementasikan dalam seting layanan
kesehatan ini? Bisa, karena alat ini pasti terdapat pada pelayanan
kesehatan rujukan tipe B memiliki tenaga terampil dan profesional
seperti SpOG.
5 Apa value/nilai dan pilihan pasien saya? Pasien diberikan intervensi
sesuai keadaan kemajuan persalinan dan keadaan janin.
6 Bagaimana saya bisa membantu pasien saya membuat keputusan?
Pertama saya memberitahu hasil pemeriksaan dan memotivasi ibu
bahwa keadaan ibu dan janin dalam keadaan darurat maka perlu
dilakukan tindakan yaitu vakum ekstraksi, kemudian saya
menjelaskan beberapa faktor risiko atau kompliksi dari vakum
ekstraksi yang telah saya telaah dengan jurnal, kemudian memberikan
kesempatan pasien untuk segera memberikan keputusan.

5. AUDIT/EVALUATE DIRI TERHADAP PENERAPAN EBM


Menjawab pertanyaan seperti berikut:
1. Apakah saya menanyakan pertanyaan yang bisa diformulasikan
dengan baik? Iya, karena melalui proses berpikir EBM saya dapat
merumuskan pertanyaan sesuai keadaan situasional yang terjadi.
2. Apakah saya menjadi lebih efisien dalam mencari bukti terbaik? Iya,
karena dengan proses mencari bukti terbaik, saya mengalami proses
berfikir analisis terhadap suatu hal.
3. Apakah saya secara kritis menilai bukti keabsahan dan kegunaannya?
Melalui telaah PICO lebih mudah untuk melakukan telaah jurnal yang
efektif.
4. Apakah saya mengintegrasikan penilaian kritis ke dalam praktik saya?
Hal ini sudah diaplikasikan ketika sedang praktik klinik, karena
intervensi dilakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan yang sudah
terampil yaitu oleh SpOG
5. Apakah yang telah saya pelajari telah diterjemahkan ke dalam praktik
klinis yang lebih baik? bisa karena sudah diaplikasikan dalam
pelayanan asuhan kebidanan patologis pada kala II tak maju.

Anda mungkin juga menyukai