Askep Diare Pada Anak
Askep Diare Pada Anak
Askep Diare Pada Anak
A. Definisi
Demam Thypoid atau thypoid fever ialah suatu sindrom sistemik yang
terutama disebabkan oleh salmonella typhi. Demam tifoid merupakan jenis
terbanyak dari salmonelosis. Jenis lain dari demam enterik adalah demam
paratifoid yang disebabkan oleh S. Paratyphi A, S. Schottmuelleri (semula S.
Paratyphi B), dan S. Hirschfeldii (semula S. Paratyphi C). Demam tifoid
memperlihatkan gejala lebih berat dibandingkan demam enterik yang lain
(Widagdo, 2011, hal: 197). Menurut Ngastiyah (2005, hal: 236) Tifus
abdominalis (demam tifoid, enteric fever) ialah penyakit infeksi akut yang
biasanya mengenai saluran pencernaan dengan demam lebih dari satu minggu,
gangguan pada pencernaan,dan gangguan kesadaran.
Menurut Soedarto (2009, hal: 128) Penyakit infeksi usus yang disebut
juga sebagai Tifus abdominalis atau Typhoid Fever ini disebabkan oleh kuman
Salmonella typhiatauSalmonella paratyphi A, B, dan C. Demam tifoid
merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia maupun di daerah-
daerah tropis dan subtropis di seluruh dunia.
Beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa penyakit demam
tifoid atau tifus abdominalis adalah suatu penyakit infeksi akut yang
menyerang manusia khususnya pada saluran pencernaan yaitu pada usus halus
yang disebabkan oleh kuman salmonella typhi yang masuk melalui makanan
atau minuman yang tercemar dan ditandai dengan demam berkepanjangan
lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan, dan lebih
diperburuk dengan gangguan penurunan kesadaran.
B. Etiologi
Menurut Widagdo (2011, hal: 197) Etiologi dari demam Thypoid
adalah Salmonella typhi, termasuk genus Salmonella yang tergolong dalam
famili Enterobacteriaceae. Salmonella bersifat bergerak, berbentuk spora,
tidak berkapsul, gram (-). Tahan terhadap berbagai bahan kimia, tahan
7
8
beberapa hari / minggu pada suhu kamar, bahan limbah, bahan makanan
kering, bahan farmasi, dan tinja. Salmonella mati pada suhu 54,4º C dalam 1
jam atau 60º C dalam 15 menit. Salmonella mempunyai antigen O (somatik)
adalah komponen dinding sel dari lipopolisakarida yang stabil pada panas dan
antigen H (flagelum) adalah protein yang labil terhadap panas. Pada S. typhi,
juga pada S. Dublin dan S. hirschfeldii terdapat antigen Vi yaitu polisakarida
kapsul.
C. Patofisiologi
Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan dimusnahkan
dalam lambung oleh asam lambung. Sebagian kuman lagi masuk ke usus
halus, ke jaringan limfoid dan berkembang biak menyerang usus halus.
Kemudian kuman masuk ke peredaran darah (bakterimia primer), dan
mencapai sel-sel retikulo endoteleal, hati, limpa dan organ lainnya.Proses ini
terjadi dalam masa tunas dan akan berakhir saat sel-sel retikulo endoteleal
melepaskan kuman ke dalam peredaran darah dan menimbulkan bakterimia
untuk kedua kalinya. Selanjutnya kuman masuk ke beberapa jaringan organ
tubuh terutama limpa, usus, dan kandung empedu (Suriadi &Yuliani, 2006,
hal: 254).
Pada minggu pertama sakit, terjadi hiperplasia plaks player. Ini terjadi
pada kelenjar limfoid usus halus. Minggu kedua terjadi nekrosis dan pada
minggu ketiga terjadi ulserasi plaks player. Pada minggu keempat terjadi
penyembuhan ulkus yang dapat menimbulkan sikatrik. Ulkus dapat
menyebabkan perdarahan, bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar,
kelenjar-kelenjar mesentrial dan limpa membesar. Gejala demam disebabkan
oleh endotoksil, sedangkan gejala pada saluran pencernaan disebabkan oleh
kelainan pada usus halus (Suriadi &Yuliani, 2006, hal: 254).
D. Manifestasi Klinik
Menurut Ngastiyah (2005, hal: 237) Gambaran klinik demam tifoid
pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa. Penyakit ini masa
tunasnya 10-20 hari, tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui makanan.
Sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa inkubasi
9
mungkin ditemukan gejala prodromal yaitu perasaan tidak enak badan, lesu,
nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang.
Gambaran klinik yang biasa ditemukan menurut Ngastiyah (2005, hal: 237)
adalah:
1. Demam
Pada kasus yang khas demam berlangsung 3 minggu, bersifat febris
remiten dan suhu tidak tinggi sekali. Selama seminggu pertama, suhu
tubuh berangsur-angsur naik setiap hari, biasanya menurun pada pagi hari
dan meningkat lagi pada sore hari dan malam hari. Dalam minggu kedua,
pasien terus berada dalam keadaan demam. Pada minggu ketiga, suhu
berangsur-angsur turun dan normal kembali pada akhir minggu ketiga
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering, dan pecah-
pecah (ragaden), lidah tertutup selaput putih kotor (coated tongue), ujung
dan tepinya kemerahan, jarang disertai tremor. Pada abdomen dapat
ditemukan keadaan perut kembung (meteorismus), hati dan limpa
membesar disertai nyeri pada perabaan. Biasanya sering terjadi konstipasi
tetapi juga dapat terjadi diare atau normal
3. Gangguan kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak dalam yaitu apatis
sampai samnolen, jarang terjadi sopor, koma atau gelisah kecuali
penyakitnya berat dan terlambat mendapatkan pengobatan. Di samping
gejala tersebut mungkin terdapat gejala lainnya. Pada punggung dan
anggota gerak dapat ditemukan roseola yaitu bintik-bintik kemerahan
karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada
minggu pertama yaitu demam. Kadang-kadang ditemukan pula bradikardi
dan epitaksis pada anak dewasa
4. Relaps
Relaps (kambuh) ialah berulangnya gejala penyakit tifus abdominalis,
akan tetapi berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadi pada minggu
kedua setelah suhu badan normal kembali, terjadinya sukar diterangkan.
10
4. Pathway Teori
Skema 2.1
Pathway Teori
Salmonella typhi
Saluran pencernaan
Usus halus
Jaringan limfoid
darah
Jam : 12.30
No.RM : 48 05 36
Identitas Pasien
Nama : An. S
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
Jam : 7.45
: Ny. L Umur :
45 Tahun Agama :
Islam
Pendidikan : SMA
24
25
Pekerjaan : IRT
Hubungan : Ibu
A. Pengkajian
Klien mengatakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk RS, demam sejak 3 hari
sebelum masuk RS. Nafsu makan hilang, lemah. Kien tidak berobat sebelum
dibawa ke RS dan tidak minum obat apapun, kemudian klien dibawa ke RSU
b. Keluhan utama
Pasien demam
Keluarga klien tidak ada yang menpunyai riwayat pennyakit keturunan seperti
e. Genogram:
46 45
17 15 12
Keterangan Genogram
= Laki-laki
= perempuan
= Tinggal serumah
= Hubungan keluarga
f. Riwayat penyakit sekarang : Nyeri perut bagian atas ,kuadran I sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit, nyeri terus menerus, demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit, di rumah sudah di minum obat beli di warung karena belum ada perubahan
lalu di bawa ke RSU Baheteramas , di IGD dilakukan tindakan infus ringer lactat
dan inj.ketorolac dan inj.ranitidin jam 07.10, lalu pasien dipindahkan di ruang rawat
h. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Sakit/nyeri :
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
S :nyeri skala 5
3. Pendengaran
Klien dapat mendengar dengan normal,fungsi telinga kiri dan kanan baik,tidak
4. Penglihatan
Klien dapat melihat dengan normal, tidak memakai alat bantu penglihatan,
konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor 2/2mm, tidak ada
5. Pengecapan
6. Penghidu
Sistem presepsi sensori penghidu klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan
penghidu
7. Peraba
sistem presepsi sensori perabaan klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan
8. Sistem Pernafasan
pneumonia, tidak merokok, terpasang alat bantu oksigen nasal kanul 3 ml.
pengembangan dada simetris antara kanan dan kiri, suara nafas bersih,
menggunakan otot asesoris, tidak ada nafas cuping hidung, fremitus teraba
simetris antara kanan dan kiri, tidak sianosis. Pengembangan paru simetris,
9. Sistem Kardiovaskuler
Nadi : 90 x/m
Suhu : 38,04C
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
Akral : hangat
Kesadaran :Composmetis
GCS :15 E3 M6 V5
Bicara : normal
Orientasi waktu ; Klien dapat menyebutkan waktu dengan baik yaitu saat
Orientasi orang : Klien dapat menyebutkan nama diri sendiri dan mengenali
orang-orang di sekelilingnya.
Mukosa : sianosis
otot :
5 5
5 5
Lain : -
a. BCG: tuntas
b. DPT: tuntas
31
c. Polio: tuntas
d. Campak: tuntas
a. Pertumbuhan Fisik
- berjalan 1 Tahun
- Senyum kepada orang lain pertama kali : Ibu klien mengatakan lupa
i. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.1
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
Tabel 3.2
Terapi
Terapi Yang Jam Pemberian
Diberikan
IVFD Ringer
Lactat 12 Tpm
Inj.ceftriaxone 08.00
1 x 1000 mg
Inj.ranitidhin 08.00 20.00
2 x 50 mg
Inj.Hexilon 3 x 08.00 16.00 24.00
20 mg
Sukralfat 3x 1 08.00 16.00 20.00
cth
Parasetamol 3 08.00 16.00 20.00
x 500 mg
Curcuma 3 x 08.00 16.00 20.00
200 mg
BAB III
TINJAUAN KASUS
Jam : 12.30
No.RM : 48 05 36
Identitas Pasien
Nama : An. S
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : -
Jam : 7.45
: Ny. L Umur :
45 Tahun Agama :
Islam
Pendidikan : SMA
34
35
Pekerjaan : IRT
Hubungan : Ibu
B. Pengkajian
Klien mengatakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk RS, demam sejak 3 hari
sebelum masuk RS. Nafsu makan hilang, lemah. Kien tidak berobat sebelum
dibawa ke RS dan tidak minum obat apapun, kemudian klien dibawa ke RSU
l. Keluhan utama
Pasien demam
Keluarga klien tidak ada yang menpunyai riwayat pennyakit keturunan seperti
o. Genogram:
46 45
17 15 12
Keterangan Genogram
= Laki-laki
= perempuan
= Tinggal serumah
= Hubungan keluarga
p. Riwayat penyakit sekarang : Nyeri perut bagian atas ,kuadran I sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit, nyeri terus menerus, demam sejak 3 hari sebelum masuk rumah
sakit, di rumah sudah di minum obat beli di warung karena belum ada perubahan
lalu di bawa ke RSU Baheteramas , di IGD dilakukan tindakan infus ringer lactat
dan inj.ketorolac dan inj.ranitidin jam 07.10, lalu pasien dipindahkan di ruang rawat
r. Pemeriksaan Fisik
Sakit/nyeri :
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit.
S :nyeri skala 5
18. Pendengaran
Klien dapat mendengar dengan normal,fungsi telinga kiri dan kanan baik,tidak
19. Penglihatan
Klien dapat melihat dengan normal, tidak memakai alat bantu penglihatan,
konjungtiva ananemis, sklera tidak ikterik, pupil isokhor 2/2mm, tidak ada
20. Pengecapan
21. Penghidu
Sistem presepsi sensori penghidu klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan
penghidu
22. Peraba
sistem presepsi sensori perabaan klien baik dan normal,tidak terdapat gangguan
pneumonia, tidak merokok, terpasang alat bantu oksigen nasal kanul 3 ml.
pengembangan dada simetris antara kanan dan kiri, suara nafas bersih,
menggunakan otot asesoris, tidak ada nafas cuping hidung, fremitus teraba
simetris antara kanan dan kiri, tidak sianosis. Pengembangan paru simetris,
Nadi : 90 x/m
Suhu : 38,04C
Irama : teratur
Kekuatan : kuat
Akral : hangat
Kesadaran :Composmetis
GCS :15 E3 M6 V5
Bicara : normal
Orientasi waktu ; Klien dapat menyebutkan waktu dengan baik yaitu saat
Orientasi orang : Klien dapat menyebutkan nama diri sendiri dan mengenali
orang-orang di sekelilingnya.
Mukosa : sianosis
otot :
5 5
5 5
Lain : -
f. BCG: tuntas
g. DPT: tuntas
41
h. Polio: tuntas
i. Campak: tuntas
c. Pertumbuhan Fisik
- berjalan 1 Tahun
- Senyum kepada orang lain pertama kali : Ibu klien mengatakan lupa
s. Data Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Tabel 3.1
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi
Tabel 3.2
Terapi
Terapi Yang Jam Pemberian
Diberikan
IVFD Ringer
Lactat 12 Tpm
Inj.ceftriaxone 08.00
1 x 1000 mg
Inj.ranitidhin 08.00 20.00
2 x 50 mg
Inj.Hexilon 3 x 08.00 16.00 24.00
20 mg
Sukralfat 3x 1 08.00 16.00 20.00
cth
Parasetamol 3 08.00 16.00 20.00
x 500 mg
Curcuma 3 x 08.00 16.00 20.00
200 mg
44
Tabei 3.3
Klasifikasi Data
Data Subyektif Data Obyektif
1. Klien mengatakan nyeri di perut kanan 1. Kesadaran Composmetis
bagian atas. GCS:14 E3 M6 V5
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2. wajah tampak menahan sakit
2 hari sebelum masuk rumah sakit. 3. Klien tampak lemas, pucat, tidak
R : perut bagian kanan atas kuadran 1 nafsu makan.
S : nyeri skala 5 4. klien tampak gelisah
T : nyeri terus-menerus 5. Akral hangat
2. Klien mengatakan lemas 6. Membran mukosa kering
3. Klien mengatakan lidah terasa pahit, 7. BAK 70-80cc, 2-3x/hari
nafsu makan berkurang 8. klien tampak lemah
9. TD :110/70 mmHg
RR : 15 x/menit
N : 88x/menit
o
S : 38 C
CRT: < 2 detik
BB sebelum masuk 41 kg
BB Sesudah masuk 40 kg
THYPI POST 1/400
IMT 17,9kg/m2
Hb L11,5 g/dL
Limfosit 36%
10. Diit BK, habis ¼ porsi 250cc,
minum 1 gelas 300cc
45
B. Analisa Data
Tabel 3.4
Analisa Data
SYMPTOM ETIOLOGI PROBLEM
DS : bakteri masuk ke aliran darah Nyeri akut
- Klien mengatakan nyeri di ↓
perut kanan bagian atas inflamasi hati & limfa
P : Klien merasakan nyeri ↓
perut sejak 2 hari sebelum Mengaktifkan mediator kimia
masuk rumah sakit. (Histamin dan bradikinin)
R : perut bagian kanan atas ↓ Menstimulasi pelepasan
kuadran 1 prostaglandin di hipotalamus
S : nyeri skala 5 ↓
T : nyeri terus-menerus Nyeri dipersepsikan(nyeri
DO : kolik)
- Composmetis (GCS:14 E3 M6 ↓
V5) Nyeri Akut
- wajah tampak menahan sakit
- TD :110/70 mmHg
RR : 15 x/menit
N : 88x/menit
o
S : 38 C
CRT: < 2 detik
- lab THYPI POST 1/400
DS : Bakteri masuk kedalam aliran Hipertermia
- Klien mengatakan lemas darah
DO: ↓
- klien tampak gelisah Bakteri mengeluarkan
- Akral hangat endotoksin
- Membran mukosa kering ↓
- BAK 70-80cc, 2-3x/hari Hipotalamus
- TD :110/70 mmHg ↓
RR : 15x/menit Hipertermi
N :88x/menit
o
S : 38 C
DS: Bakteri salmonella thypi Nutrisi kurang
- Klien mengatakan lidah terasa ↓ dari kebutuhan
46
Skema 3.1
Pathway Kasus
Salmonella Typhi
Saluran Pencernaan
Usus Halus
Aliran darah
Imflamasi
48
Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)
Nyeri Akut
D. Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tabel 3.5
Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode
12/7/2018 1 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera 00132
biologis (imflamsi hati) ditandai dengan:
DS :
- Klien mengatakan nyeri di perut kanan
bagian atas
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2
hari sebelum masuk rumah sakit.
R : perut bagian kanan atas kuadran 1
S : nyeri skala 5
T : nyeri terus-menerus
DO :
- Composmentis (GCS:14 E3 M6 V5)
- wajah tampak menahan sakit
- TD :110/70 mmHg
RR : 15 x/menit
N : 88x/menit
o
S : 38 C
CRT: < 2 detik
- lab THYPI POST 1/400
12/7/2018 2 Hippertermia berhubungan proses infeksi 00007
DS :
- Klien mengatakan lemes
DO:
- klien tampak gelisah
- Akral hangat
- Membran mukosa kering
- BAK 70-80cc, 2-3x/hari
- TD :110/70 mmHg
RR : 15x/menit
N :88x/menit
o
S : 38 C
12/7/2018 3 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 00002
berhubungan dengan penurunan napsu makan
DS:
- Klien mengatakan lidah terasa pahit, nafsu
makan berkurang
Tanggal No Diagnosa Kepeawatan Kode
DO:
- klien tampak lemah
- Klien tampak lemas, pucat, tidak nafsu
makan.
- BB sebelum masuk 41 kg
BB Sesudah masuk 40 kg
- Diit BK, habis ¼ porsi 250cc, minum 1
gelas 300cc
- IMT 17,9kg/m2
- Hb L11,5 g/dL
- Limfosit 36%
E. Intervensi Keperawatan
Tabel 3.6
Intevensi Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tindakan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
(NIC)
Kamis Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera NOC: NIC:
12/7/2018 biologis (imflamsi hati) ditandai dengan: Manajemen Nyeri
DS : Pain Control 1. Lakukan pengkajian nyeri
- Klien mengatakan nyeri di perut kanan secara komperhensif
bagian atas 1. Klien melaporkan nyeri termasuk lokasi,
P : Klien merasakan nyeri perut sejak 2 berkurang karakteristik, durasi
hari sebelum masuk rumah sakit. 2. Klien dapat mengenal frekuensi, kualitas dan
R : perut bagian kanan atas kuadran 1 lamanya (onset) nyeri factor presipitasi.
S : nyeri skala 5 3. Klien dapat 2. Observasi adanya petunjuk
T : nyeri terus-menerus menggambarkan faktor nonverbal mengenai
DO : penyebab ketidaknyamanan
- Composmentis (GCS:14 E3 M6 V5) 4. Klien dapat 3. Kendalikan faktor
- wajah tampak menahan sakit menggunakan teknik lingkungan yang dapat
- TD :110/70 mmHg non farmakologis mempengaruhi respon
RR : 15 x/menit 5. Klien menggunakan pasien terhadap
N : 88x/menit analgesic sesuai ketidaknyamanan (misalnya,
o
S : 38 C suhu ruangan, pencahayaan,
50
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tindakan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
(NIC)
CRT: < 2 detik instruksi suara bising)
lab THYPI POST 1/400 4. Ajarkan tentang teknik non
Pain Level farmakologi (teknik relaksasi
nafas dalam)
1. Klien melaporkan nyeri 5. Dukung istirahat/tidur yang
berkurang adekuat untuk membantu
2. Klien tidak tampak penurunan nyeri
mengeluh dan
menangis Pemberian analgesik
3. Ekspresi wajah klien 6. Cek adanya riwayat alergi
tidak menunjukkan obat.
nyeri 7. Cek perintah pengobatan
4. Klien tidak gelisah meliputi obat, dosis, dan
frekuensi
1.
Monitor tanda-tanda vital
Monitor tekanan darah, nadi,
suhu dan status pernapasan
dengan tepat
Kamis Hippertermia berhubungan proses infeksi NOC : NIC:
12/7/2018 (penyakit) Thermoregulation Perawatan Demam
DS : Kriteria Hasil : 1. Pantau suhu dan tanda-
- Klien mengatakan lemes 1.Suhu tubuh dalam rentang tanda vital lainnya (tekanan
DO: normal darah, nadi dan
- klien tampak gelisah 2.Nadi dan RR dalam rentang pernapasan)
51
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tindakan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
(NIC)
- Akral hangat normal 2. Monitor warna dan suhu
- Membran mukosa kering 3.Tidak ada perubahan warna kulit
- BAK 70-80cc, 2-3x/hari kulit dan tidak ada keluhan 3. Tutup pasien dengan
- TD :110/70 mmHg pusing selimut atau pakaian ringan
RR : 15x/menit tergantung pada fase
N :88x/menit demam
o
S : 38 C 4. Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
5. Berikan cairan intravena
6. Kolaborasi pemberian
terapi antipiretik, antibiotik
atau agen anti menggigil
Kamis Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh NOC : NIC :
12/7/2018 berhubungan penurunan napsu makan Nutritional Status : food and Nutrition Monitoring
DS: Fluid Intake 1. Monitor adanya penurunan
- Klien mengatakan lidah terasa pahit, Kriteria Hasil berat badan
nafsu makan berkurang 1. Tidak ada tanda-tanda 2. Monitor interaksi anak atau
DO: malnutrisi orangtua selama makan
- klien tampak lemah 2. Menunjukkan peningkatan 3. Monitor turgor kulit
- Klien tampak lemas, pucat, tidak nafsu fungsi pengecapan dan 4. Monitor kekeringan,
makan. menelan rambut kusam, dan mudah
- BB sebelum masuk 41 kg 3. Tidak terjadi penurunan patah
BB Sesudah masuk 40 kg berat badan yang berarti 5. Monitor mual dan muntah
- Diit BK, habis ¼ porsi 250cc, minum 1 4. Mampu mengidentifikasi 6. Monitor kadar albumin,
kebutuhan nutrisi total protein, Hb, dan kadar
52
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tindakan
Tujuan/Kriteria Hasil (NOC)
(NIC)
gelas 300cc Ht
- IMT 17,9kg/m2
- Hb L11,5 g/dL
- Limfosit 36%
Tabel 3.7
Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Kamis, Jum’at, 13 Juli 2018 (jam 07.30)
12/7/2018
09.00 1. Monitor tanda-tanda vital 00132, 00007 1 S:
Hasil : & 00002 Klien mengatakan perutnya masih
Tekanan darah: 110/80 mmHg sakit
Nadi : 89 x/menit O:
o
Suhu : 38,0 C Tekanan darah: 100/80 mmHg
53
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Pernapasan : 23 x/menit Skala nyeri 5
Klien nampak meringis dan
09.06 2. Lakukan pengkajian nyeri secara 00132 merintih
komperhensif termasuk lokasi, A:
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas Masalah nyeri belum teratasi
dan faktor presipitasi. P : Intervensi dilanjutkan
Hasil : Lakukan pengkajian nyeri secara
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian komperhensif termasuk lokasi,
uluhati. Dengan skala nyeri 6 dan nyerila karakteristik, durasi frekuensi,
hilang timbul kualitas dan factor presipitasi.
Observasi reaksi nonverbal dari
09.10 3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132 ketidak nyamanan
ketidaknyamanan. Observasi tanda-tanda vital.
Hasil : Klien nampak meringis dan Kontrol lingkungan yang dapat
merintih. mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
09.30 4. Memonitor adanya penurunan berat 00002 kebisingan berulang).
badan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Hasil : BB saat ini 40 dan BB sebelumnya menentukan intervensi.
41 kg Ajarkan tentang teknik non
farmakologi (teknik relaksasi
09.35 5. Mengajarkan tentang teknik non 00132 nafas dalam)
farmakologi (Teknik nafas dalam) Berikan analgetik untuk
Hasil : Klien Nampak mengikuti apa yang
mengurangi nyeri
diajarkan (teknik relaksasi nafas dalam )
54
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
6. Memonitor mual dan muntah Tingkatkan istirahat
09.37 Hasil : klien mengatakan masih mual 00002
tetapi tidak muntah 2
S:
7. Menganjurkan klien untuk meningkatkan Ibu pasien mengatan badan
09.38 istirahat. 00132, 00007 anaknya masih hangat
Hasil : klien nampak mengerti dengan & 00002 O:
o
apa yang dianjurkan dan akan Suhu : 37,0 c
melakukannya. Kulit teraba hangat
A:
8. Mengompres pasien pada lipat paha dan Masalah hipertermi belum
09.45 aksila 00007 teratasi
Hasil : mengompres lipatan paha dan P : Intervensi tetap dilanjutkan
perut dengan handuk hangat Pantau suhu dan tanda-tanda
9. Mengontrol lingkungan yang dapat vital lainnya (tekanan darah,
09.45 mempengaruhi nyeri seperti suhu 00132 & nadi dan pernapasan)
ruangan, pencahayaan dan kebisingan 00007 Monitor warna dan suhu kulit
berulang) Kompres pasien pada lipat paha
Hasil : Membatasi pengunjung dan dan aksila
mengontrol kebisingan Berikan cairan intravena
Kolaborasi pemberian terapi
10. Memonitor interaksi anak atau orangtua antipiretik, antibiotik atau agen
12.10 selama makan 00002 anti menggigil
Hasil : anak nampak malas makan 3
S:
11. Memonitor mual dan muntah
55
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Hasil : klien mengatakan masih mual 00002 Klien mengatakan malas makan
tetapi tidak muntah O:
Klien nampak malas makan
Porsi makan tidak dihabiskan
BB : 40 kg
A:
Masalah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Jum’at, Sabtu, 14 Juli 2018 (jam 07.200)
13/07/201
8 1. Monitor tanda-tanda vital 00132, 00007 1 S:
07.30 Hasil : & 00002 Klien mengatakan perutnya masih
Tekanan darah: 100/80 mmHg sakit
Nadi : 92 x/menit Suhu : O:
o
37,0 C Pernapasan : 23 Tekanan darah: 110/80 mmHg
x/menit Skala nyeri 4
56
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Klian nampak merintih
2. Lakukan pengkajian nyeri secara 00132 A:
07.36 komperhensif termasuk lokasi, Masalah nyeri belum teratasi
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas P : Intervensi dilanjutkan
dan faktor presipitasi. Lakukan pengkajian nyeri secara
Hasil : komperhensif termasuk lokasi,
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian karakteristik, durasi frekuensi,
uluhati. Dengan skala nyeri 4 dan nyerila kualitas dan factor presipitasi.
hilang timbul Observasi reaksi nonverbal dari
ketidak nyamanan
3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132 Observasi tanda-tanda vital.
07.36 ketidaknyamanan. Kontrol lingkungan yang dapat
Hasil : Klien nampak merintih mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik 00132 kebisingan berulang).
07.45 non farmakologi (Teknik nafas dalam dan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
distraksi) menentukan intervensi.
Hasil : Klien mengatakan ia melakukan Ajarkan tentang teknik non
yang telah diajarkan perawat. farmakologi (teknik relaksasi
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan 00132, 00007 nafas dalam)
istirahat. & 00002 Berikan analgetik untuk
Hasil : klien mengatakan ia susah untuk mengurangi nyeri
tidur Tingkatkan istirahat
6. Mengompres pasien pada lipat paha dan 00007
08.48 aksila 2
57
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Hasil : mengompres lipatan paha dan S:
perut dengan handuk hangat Ibu pasien mengatan badan
anaknya masih hangat
7. Mengontrol lingkungan yang dapat 00132 & O:
10.45 mempengaruhi nyeri seperti suhu 00007 o
Suhu : 37,0 c
ruangan, pencahayaan dan kebisingan Kulit teraba hangat
berulang) A:
Hasil : Membatasi pengunjung dan
Masalah hipertermi belum
mengontrol kebisingan.
teratasi
P : Intervensi tetap dilanjutkan
8. Menyambung cairan 00132, 00007
Pantau suhu dan tanda-tanda
11.10 Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm) & 00002
vital lainnya (tekanan darah,
nadi dan pernapasan)
9. Memonitor interaksi anak atau orangtua 00002
Monitor warna dan suhu kulit
11.20 selama makan
Kompres pasien pada lipat paha
Hasil : anak nampak malas makan
dan aksila
10. Memonitor mual dan muntah Berikan cairan intravena
Hasil : klien mengatakan masih mual Kolaborasi pemberian terapi
tetapi tidak muntah antipiretik, antibiotik atau agen
3 anti menggigil
S:
Klien mengatakan malas makan
O:
Klien nampak malas makan
58
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Porsi makan tidak dihabiskan
BB : 40 kg
A:
Masalah nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh belum teratasi
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
59
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
07.20 1. Monitor tanda-tanda vital 00132, 00007 1. S:
Hasil : & 00002 Klien mengatakan perutnya
07.25 Tekanan darah: 110/80 mmHg masih sakit tapi makin
Nadi : 90 x/menit Suhu : berkurang
o
37,0 C Pernapasan : 24
x/menit O:
Tekanan darah: 110/70 mmHg
07.25 2. Lakukan pengkajian nyeri secara 00132 Skala nyeri 2
komperhensif termasuk lokasi, A:
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas Masalah nyeri belum teratasi
dan faktor presipitasi. P : Intervensi dilanjutkan
Hasil : Lakukan pengkajian nyeri secara
Klien mengatakan perutnya masih sakit, komperhensif termasuk lokasi,
skala nyeri 3 dan nyeri hilang timbul karakteristik, durasi frekuensi,
kualitas dan factor presipitasi.
07.40 3. Menganjurkan untuk melakukan teknik 00132 Observasi tanda-tanda vital.
non farmakologi (Teknik nafas dalam dan Kontrol lingkungan yang dapat
distraksi) mempengaruhi nyeri seperti
Hasil : Klien mengatakan ia melakukan suhu ruangan, pencahayaan dan
yang telah diajarkan perawat. kebisingan berulang).
Ajarkan tentang teknik non
07.41 4. Menganjurkan klien untuk meningkatkan 00132, 00007
farmakologi (teknik relaksasi
istirahat. & 00002
nafas dalam)
Hasil : klien mengatakan ia susah untuk
Berikan analgetik untuk
tidur
mengurangi nyeri
10.15 5. Mengontrol lingkungan yang dapat 00132 &
60
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
mempengaruhi nyeri seperti suhu 00007 Tingkatkan istirahat
ruangan, pencahayaan dan kebisingan 2
berulang) S:
Hasil : Membatasi pengunjung dan Ibu pasien mengatan badan
mengontrol kebisingan. anaknya tidak sehangat seperti
kemarin-kemarin
11.20 6. Menyambung cairan 00132, 00007 O:
o
Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm) & 00002 Suhu : 36,9 c
Kulit teraba hangat
12.25 7. Memonitor interaksi anak atau orangtua 00002 A:
selama makan Masalah hipertermi teratasi
14.10 Hasil : anak nampak malas makan P : Intervensi dihentikan
61
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
P : Intervensi dilanjutkan
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
62
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
timbul Intervensi dihentikan
63
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
tetapi tidak muntah
64
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan.
Jakarta. Salemba Medika
Maharani, Sabrina, 2012, Hingga Pertengahan Februari 485 Warga Jepara Terkena
Demam Tifoid, Diakses pada Tanggal 23 Februari 2015,
http://rlisafmjepara.com/2015/02.html.
Nurarif. A.H. & Kusuma. H. 2015. Aplikasi NANDA NIC-NOC. Jilid 1, 2 dan 3.
Yogyakarta. Media Action.
Potter & Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC, jakarta.
Ranuh, IG.N. Gde, 2013, Beberapa Catatan Kesehatan Anak, Jakarta: CV Sagung Seto
RSU Bahteramas. 2018. Profil RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun
2018. Kendari (Tidak dibublikasikan).
Suriadi & Yuliani, R., 2006, Asuhan Keperawatan Pada Anak,Jakarta: PT. Percetakan
Penebar Swadaya,
Widagdo, 2011, Masalah & TataLaksana Penyakit Infeksi Pada Anak, Jakarta: CV
Sagung Seto
Benar-benar telah melunasi SPP semester Isid )] yang terkait dengan Jurusan
Keperawatan, dengan bukti sebagai berikut :
I. SLip Pembayaran SPP semester I sid Semester )]
Demikian Sural Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.
Ed,1i:.N
NIP. 19860504201012 1 001
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
"'''LJ''''I PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
SUMBERDAYA MANUSIA KES~HATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI
JWend. NUIIUon No. G.1" Andllonollll. Kota l:mdatf tJ2J2
TeIp. (CUOf/3_92.Fu((U{)1/393339 ..,...11: poIt1tUesbncW1Or!hoo.com
SURATKETERANGANBEBASPUSTAK
A No: 242/PP/2018t
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Unit Perpustakaan Politeknik Kesehatan
NIM : 144012017000 44 2
Tempat Tgi. lahir : Kendarl, 28 Mel 1979
rurusan : RPL.0.111Keperawatan
Benar-benar mahaslswa yang tersebut namanya di atas sampal saat Inl tldak
mempunyal sangkut paut dl Perpustakaan Poltekkes Kendar,j balk urusan peminjaman buku
Demlklan surat keterangan Inl diberlkan untuk digunakan sebagai syarat untuk
23Jull 2018