KELOMPOKABONTULANGAYAM
KELOMPOKABONTULANGAYAM
KELOMPOKABONTULANGAYAM
Bidang Kegiatan:
PKM – KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan Oleh:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2017
UNIVERSITAS PADJAJARAN
2017
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................2
1.3 TUJUAN PELAKSANAAN ..................................................................................2
1.4 MANFAAT ........................................................................................................2
PKM- K ...........................................................................................................................3-4
BAB II GAGASAN DAN GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA .......................................5
2.1 Rencana Umum Usaha ......................................................................................5
2.2 Target Pasar .......................................................................................................5
2.3 Promosi .............................................................................................................5
2.4 Analisis SWOT..................................................................................................6-7
BAB III METODE PELAKSANAAN ......................................................................................8
3.1 Bahan dan Alat...................................................................................................8
3.2 Proses Pengolahan.............................................................................................8
3.3 Anggaran ...........................................................................................................9
BAB IV PENUTUP ...........................................................................................................10
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal PKM-Kewirausahaan dengan judul “Abon Tulang
Ayam ‘Abtuyam’ Sebagai Lauk Ekonomis dan Bergizi”. Gagasan ini kami susun dengan harapan dapat
memberikan terobosan baru untuk pilihan menu lauk kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang
membutuhkan gizi dengan harga yang ekonomis.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak yang telah
membantu pembuatan proposal PKM ini:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan kemampuan serta kesempatan untuk membuat
proposal ini.
2. Orang tua penulis yang setia memberi motivasi dalam penyusunan proposal ini
3. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu memberi support
kepada tim penulis dalam menyelesaikan proposal ini
Penulis berharap gagasan yang kami sampaikan dalam proposal ini dapat memberi manfaat bagi
masyarakat Indonesia dalam mendapatkan gizi dari makanan yang menjadi gagasan kami dengan
harga yang ekonomis. Penulis menyadari bahwa penulisan proposal ini masih jauh dari sempurna,
sehingga penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca.
Penulis
PENDAHULUAN
Hampir semua bagian tubuh ayam berguna seperti bulu ayam untuk dijadikan kemoceng,
daging, kulit bahkan cekernya pun dapat dimakan. Telurnya yang belum menetas pun kita lahap.
Tapi ada satu bagian tubuh yang jarang digunakan masyarakat yakni tulang. Tulang biasanya
akan dibuang karena selain tulang ayam mempunyai struktur yang keras, rasanya juga kurang
enak. Oleh karena itu, baru sedikit orang yang memanfaatkan tulang secara maksimal. Disisi lain,
mahasiswa sering kali dikaitkan dengan makan hemat saat akhir bulan atau tanggal tua. Dan tak
jarang mie instan lah yang menjadi santapan “wajib” para mahasiswa saat akhir bulan dan duit
sedang tipis. Padahal sudah banyak larangan untuk mengonsumsi mie instan dikarenakan mie
instan banyak mengandung bahan pengawet dan susah dicerna oleh tubuh, apalagi bila
dikonsumsi secara sering. Disini penulis akan menjelaskan solusi dari kedua permasalahan diatas
yakni abon dari tulang ayam.
Sebelumnya, mari kita bahas dengan kandungan gizi dari tulang ayam terlebih dahulu.
Kandungan gizi yang terkandung pada tulang ayam sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tulang
manusia. Kandungan gizi tersebut antara lain kalsium yang merupakan sumber mineral dan
sedikit asam amino. Gizi tersebut sangat dibutuhkan pada masa pertumbuhan. Ayam
mempunyai kalsium tinggi di dalam tubuhnya, terutama dalam tulangnya. Kalsium di
distribusikan melalui tubuh 99% di dalam tulang dan 1% dalam sirkulasi darah dengan plasma
sebesar 8,5 sampai 10,5 mg per dL. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan osteoporosis,
penyakit jantung, dan hemorrhage (Phiraphinyo, et al.,2006). Gejala defisiensi kalsium meliputi
pertumbuhan terhambat, penurunan konsumsi makanan, kecepatan metabolisme basal yang
tinggi, penurunan aktivitas dan kepekaan, osteophorosis dengan tingkat kalsium yang rendah,
keadaan langkah yang abnormal, peka terhadap hemorrhage, peningkatan volume urin,
penurunan jangka waktu hidup, pada unggas penurunan produksi telur dengan disertai kerabang
tipis dan tetanus. Perubahan kimiawi terjadi dengan penurunan kadar Ca dalam konsentrasi
kalsium dari serum darah dan penurunan kadar Ca dan Mg pada seluruh karkas (Poedjiadi, 1994)
Jadi, dapat dikatakan bahwa tulang ayam memiliki kandungan gizi dan tentunya dapat
dikonsumsi oleh manusia.
1.2 Rumusan Masalah
Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka kelaparan dan gizi buruk yang cukup
tinggi. Dari data 23 juta anak balita di Indonesia, 8 juta jiwa atau 35 persennya mengidap gizi
buruk kategori stunting, sementara untuk kasus gizi buruk tercatat sebanyak 900 ribu bayi atau
sekitar 4,5 persen dari total jumlah bayi di seluruh Indonesia. Maka dari itu, masalah kelaparan
dan gizi buruk harus dibenahi dengan inovasi yang penulis berikan dalam proposal ini. Penulis
memberikan opsi lauk berupa abon dari tulang ayam yang memiliki nilai gizi yang baik dan harga
yang ekonomis dan tentunya rasa yang lezat.
Adapun tujuan yang ingin penulis capai dengan adanya inovasi ini antara lain:
1. Memenuhi gizi bagi masyarakat Indonesia khususnya anak kecil dan remaja
2. Menjadi pelopor bisnis makanan kering yang dapat memajukan usaha oleh-oleh di Indonesia
3. Membuka lapangan kerja di sektor UKM
1.4 Manfaat
Penulis berharap inovasi yang diberikan dapat memberi manfaat dalam waktu dekat maupun
jangka panjang baik bagi konsumen maupun produsen. Manfaat yang penulis harapkan antara
lain:
1. Meningkatkan persaingan bisnis yang sehat diantara UKM
2. Meningkatkan iklim bisnis di Indonesia
3. Mengurangi angka kelaparan dan gizi buruk di Indonesia
PKM – KEWIRAUSAHAAN
Tujuan PKM-K adalah menghasilkan karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha
yang berguna bagi mahasiswa setelah menyelesaikan studi. Luaran dari kegiatan PKM-K
adalah barang dan jasa komer¬sial dan artikel
Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut:
Peserta PKM-K adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif dan terdaftar
mengikuti program pendidikan S-1 atau Diploma;
Anggota kelompok pengusul berjumlah 3–5 orang;
Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis lengkap dan tidak boleh
disingkat;
Bidang kegiatan diutamakan sesuai dengan bidang ilmu ketua kelompok dan
anggota dianjurkan berasal dari lintas bidang;
Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul kegiatan sebagai ketua;
Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum sepuluh kelompok (untuk
seluruh bidang kegiatan PKM).
Mahasiswa pengusul dapat ber¬asal dari berbagai program studi yang berbeda
atau dari satu program studi yang sama, namun masih dalam satu perguruan tinggi
yang sama;
Keanggotaan setiap kelompok PKM-K disarankan berasal dari minimal dua angkatan
yang berbeda;
Besarnya dana kegiatan per judul Rp2.500.000 (Dua juta lima ratus ribu rupiah) s.d.
Rp12.500.000,- (Dua belas juta lima ratus ribu rupiah);
Jumlah halaman maksimum yang diperkenankan untuk setiap usulan adalah 10
halaman (tidak termasuk Halaman Kulit Muka, Halaman Pengesahan, Daftar Isi,
Daftar Gambar, CV pengusul serta Surat Pernyataan Kesediaan Mitra); dan
Keseluruhan usulan disimpan dalam satu file format PDF dengan ukuran file
maksimum 5 MB dan diberi nama NamaKetuaPeneliti_NamaPT_PKMK.pdf,
kemudian diunggah ke SIM-LITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan tinggi
masing-masing.
GAGASAN DAN GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Produk ini merupakan pengembangan dari pengolahan tulang ayam sebagai bahan pangan
alternative. Abon tulang ayam terdiri dari beberapa varian seperti :
Kemasan yang kami tawarkan pada tahap awal usaha kami adalah kemasan plastik dengan berat
bersih 200 gram per kemasan. Satu kemasan Abtuyam berharga Rp 25,000 per bungkus. Penentuan
harga Rp 25,000 per porsi dengan pertimbangan bahwa sasaran utama produk abon tulang ayam
adalah mahasiswa dan masyarakat kalangan menengah ke bawah, sehingga harga jual yang tidak
terlalu tinggi akan membantu memperlancar proses penjualan. Harga tersebut juga ditentukan
berdasarkan perhitungan dengan biaya produksi Abtuyam, sehingga telah diperhitungkan besarnya
nilai keuntungan yang akan diperoleh.
Target Pasar Usaha ini adalah kalangan masyarakat menengah ke bawah dan juga golongan pelajar
2.3 Promosi
Dalam memasarkan produk, penulis akan melakukan beberapa hal agar produk dapat dikenal luas
oleh masyarakat. Langkah untuk promosi tersebut antara lain:
1. Memasarkan produk kepada keluarga dan kerabat, dengan harapan keluarga dan kerabat
dapat menjadi pihak pertama yang merasakan hasil kerja penulis serta dapat memberi kritik
dan masukan yang dapat memperbaiki produk kami
2. Memasarkan produk lewat sosial media, seperti yang kita ketahui sosial media merupakan
wadah yang mempengaruhi kehidupan dalam hal apapun. Termasuk tempat untuk
memasarkan produk. Selain memanfaatkan sosial media, kami akan memanfaatkan sosok
yang berpengaruh dalam sosial media untuk memasarkan produk kami, atau yang lebih
dikenal dengan jasa buzzer serta endorsement public figure.
3. Selain memasarkan produk lewat internet, kami tentunya akan melakukan promosi secara
langsung. Bertemu dengan calon pembeli merupakan cara yang baik untuk memasarkan
suatu produk. Dengan memasarkan produk di acara-acara ramai pengunjung seperti konser,
festival, bazaar, dan pameran tentunya akan meningkatkan popularitas produk kami
4. Bekerja sama dengan perusahaan lain yang dapat menghasilkan keuntungan seperti acara
memasak di televisi, atau menjadi sponsor pada acara kelas besar di televisi tentu akan
meningkatkan popularitas produk. Namun hal ini akan kami laksanakan apabila langkah 1,2,
dan 3 telah berhasil membawa keuntungan bagi usaha kami.
Dalam jangka pendek, sekiranya hal-hal tersebut yang akan kami lakukan dalam memasarkan
produk kami.
Strength:
Rasa yang menggugah selera dengan gizi baik yang terkandung dalam produk
Harga yang relatif ekonomis dan dapat dikonsumsi segala kalangan
Tersedia rasa berbagai rasa yang dapat menjadi alternatif baru
Kemasan yang didesain mudah untuk digunakan
Weakness:
Opportunity:
Lokasi produksi di daerah yang dekat dengan target pasar yaitu mahasiswa dan masyarakat
kelas menengah
Masyarakat membutuhkan inovasi untuk variasi lauk
Distribusi produk pada konsumen sangat mudah karena produsen dan konsumen
merupakan kalangan yang sama yaitu mahasiswa
Threat:
Munculnya usaha sejenis
Protes dari penjual makanan yang sudah terlebih dahulu memiliki pasar
METODE PELAKSANAAN
Bahan dan alat yang kami butuhkan untuk memproduksi satu bungkus abon tulang ayam ini
adalah:
1. Tulang Ayam yang telah dipresto dan Daging Ayam yang mempunyai kualitas bagus dan
bebas lemak sebanyak 1kg.
2. Bawang putih lokal sebanyak kurang lebih 40 gram. Kupas lebih dahulu sebelum digunakan.
3. Ketumbar halus atau bubuk sebanyak 5 gram.
4. Bawang merah lokal sebanyak kurang lebih 25 gram.
5. Daun salam segar kualitas bagus sebanyak 2 lembar.
6. Gula pasir putih sebanyak 75 gram.
7. Lengkuas kualitas bagus sebanyak 5-7 gram. Pukul dan memarkan.
8. Asam jawa sebanyak 5 gram.
9. Buah kelapa yang sudah diparut. Ambil santan kentalnya saja sebanyak 200ml.
10. Sereh yang sudah dimemarkan sebanyak 1 potong.
11. Air bersih sebanyak 600 ml.
12. Minyak secukupnya untuk menumis dan menggoreng.
13. Perasa barberque, dan balado
1. Sebelum digunakan pastikan tulang ayam dan daging ayam sudah disuwir, dicuci dan
dibersihkan terlebih dahulu. Di dalam produk kami diselipkan beberapa suwir ayam untuk
menambah cita rasa.
2. Rebus tulang ayam dan daging ayam suwir kurang lebi selama 50 menit sampai 1 jam
dengana api kecil.
3. Angkat tulang dan daging dan tiriskan sebentar. Suwir daging kecil kecil dan kemudian di
tumbuk pelan pelan sekali supaya menghasilkan serat serat daging yang cukup halus.
4. Ambil cobek/uleg uleg dan haluskan 25 gram bawang merah, bawah putih lokal dan
ketumbarnya.’
5. Siapkan penggorengan dengan api kecil. masukkan minyak goreng secukupnya dan tumis
bumbu bumbu yang sudah dihaluskan di atas.
6. Setelah harum masukkan lengkuas, sereh, asam jawa, 2 lembar daun salam dan gula
jawanya. Aduk semua bahan tersebut sampai rata.
7. Masukkan 200 ml santannya dan aduk terus sampai mendidih.
8. Masukkan sedikit demi sedikit daging ayam dan tulang presto yang sudah disuwir suwir ke
dalam rebusan santan dan bumbu diatas dengan api kecil.
9. Terus diaduk jangan sampai santan pecah dan sampai daging dan tulang setengah kering.
10. Angkat suwiran daging abon setengah kering di atas dan siapkan penggorengan baru.
11. Masukkan minyak secukupnya dan goreng daging dan tulang abon diatas sampai kering.
12. Tiriskan sampai benar benar kering dan tunggu sampai dingin sebelum abon dimasukkan ke
dalam kemasan.
3.3 Anggaran
Anggaran yang kami butuhkan untuk memproduksi satu kemasan abon dapat dirinci sebagai
berikut:
Bahan utama (tulang dan daging ayam) per 200 gram Rp 7.500
Bahan pendukung (bumbu, minyak goreng) per 200 gram Rp 3.000
Kemasan per 200 gram Rp 1.500
Dari segala hal yang sudah dijelaskan sebelumnya, abon dari tulang ayam ini memiliki berbagai
manfaat yang dapat dirasakan oleh banyak orang, sehingga dapat dijadikan sebagai lauk pauk setiap
hari yang pastinya memiliki manfaat dalam bidang kesehatan dan manfaat lainnya yang dapat
diperoleh. dengan proses pembuatannya yang tidak terlalu sulit dan tidak membutuhkan waktu yang
lama dalam proses embuatannya, menjadikan abon dari tulang ayam ini cocok jika dijadikan
makanan sebagai pengganti lauk pauk dan tentunya abon dari tulang ayam ini juga menyehatkan jika
dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. apalagi pandanan orang saat ini, tulang ayam
dipandang sebelah mata dan banyak yang dibuang atau tidak dimanfaatkan. oleh karena itu kita
dapat memanfaatkan tulang ayam tersebut untuk diproses sebagai lauk pauk yang bernilai gizi yang
tinggi dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama.
Abon dari tulang ayam ini juga dapat dijadikan sebagai peluang bisnis yang tentunya dapat
menghasilkan sejumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh banyak pihak. karena biaya produksi
yang tidak terlalu tinggi, pastinya harga abon dari tulang ayam ini dapat di jual dengan harga yang
tidak terlalu membebani konsumen.
Manfaat yang dapat diterima oleh para konsumen seperti makanan yang bernilai gizi yang tinggi dan
dapat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama serta harganya yang tidak terlalu membebani
karena biaya produksi dari abon tulang ayam ini tidak terlalu besar. selain itu, konsumen juga dapat
menikmati abon dari tulang ayam ini yang memiliki cita rasa yang unik dan enak jika dijadikan lauk
dan dipadukan dengan makanan pokok dalam kehidupan sehari-hari.
Oleh karena itu, abon dari tulang ayam ini sangat cocok dijadikan sebagai peluang bisnis karena
dapat memberi manfaat secara langsung kepada konsumen dan hargnya yang tidk terlalu tinggi
sehingga tidak membebani para konsumen.