SOP SPMSQ Gerontik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SPMSQ

Makalah disusun guna memenuhi tugas


mata kuliah Keperawatan Gerontik

Dosen Pengampu: Ns. Nourmayansa Vidya Anggraini, M.Kep, Sp. Kep. Kom

Disusun oleh :

Valery Oktavia 1710711051


Latifah Khusnul Khotimah 1710711056
Asa Alamanda 1710711062

UNIVERITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
2020
A. Definisi SPMSQ
Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ) merupakan pengkajian
kognitif lansia yang digunakan untuk mendeteksi adanya tingkat kerusakan intelektual
. Terdiri dari 10 pertanyaan tentang : orientasi, riwayat pribadi, memori dalam
hubungannya dengan kemampuan perawatan diri, memori jauh dan kemampuan
matematis. SPMSQ memberikan skor numerik yang dapat dipantau dari waktu ke
waktu untuk membantu pengenalan dini perubahan kognitif. Namun agar dapat
bermanfaat, alat tersebut harus digunakan dengan benar secara berkelanjutan.

B. Manfaat SPMSQ
Manfaat dari pengkajian Short Mental StatusQuestionnaire (SPMSQ) adalah
untuk menilai fungsi intelektual maupun mental dari lansia sehingga dapat diketahui
ada atau tidaknya defisit otak organik pada pasien lansia

C. Indikasi SPMSQ
Lansia yang tinggal di panti, keluarga dan komunitas

D. Kontra Indikasi SPMSQ


Tidak ada kontra indikasi untuk SPMSQ

E. SOP SPMSQ

Fase Persiapan Persiapan Alat :


- Lembar pertanyaan (terlampir)
Persiapan Lingkungan :
- Ciptakan lingkungan yang tenang
Fase Orientasi 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri
2. Melakukan validasi identitas klien dan
evaluasi tentang perasaan klien
3. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan
4. Melakukan kontrak waktu dan tempat
Fase Kerja 1. Mencuci tangan
2. Memposisikan klien pada posisi rileks
3. Menyebutkan pertanyaan 1 – 10 dan catat
jawaban klien
4. Semua jawaban dianggap benar jika klien
menjawab tanpa menggunakan alat bantu
(kalender, kalkulator).

5. Hitung skor dan jelaskan pada klien arti


dari skor yang klien dapat
Fase Terminasi 1. Melakukan evaluasi perasaan klien
2. Menentukan RTL (rencana tindak lanjut)
3. Mendokumentasikan hasil tindakan

F. Lembar Pertanyaan SPMSQ


Lembar Pertanyan Short Portable Mental Status Questionnaire (SPMSQ)

Nama Klien : Tanggal :


Jenis Kelamin : Umur : ____ tahun
Agama : Suku :
Alamat : BB/TB :
Pewawancara :

Skor
No Pertanyaan Jawaban
+ -
1 Tanggal berapa hari ini?
2 Hari apa sekarang ini?
3 Apa nama tempat ini?
4 Berapa nomor telepon anda?
Dimana alamat anda? (ditanyakan hanya
4a
jika pasien tidak mempunyai telepon)
5 Berapa umur anda?
6 Kapan anda dilahirkan?
7 Siapa presiden Indonesia sekarang?
8 Siapa presiden Indonesia sebelumnya?
9 Siapa nama kecil ibu anda?
Kurangi angka 20 dengan angka 3
10
berturut-tururt 3 kebawah atau menurun!
Jumlah Kesalahan Total

G. Cara Pemberian Skor


1) Pertanyaan 1 dianggap benar hanya jika tanggal, bulan dan tahunnya tepat.
2) Pertanyaan 2 merupakan penjelasan sendiri.
3) Pertanyaan 3 dianggap benar jika deskripsi tentang lokasinya benar (nama
kota, Negara, institusi).
4) Pertanyaan 4 dianggap benar jika nomor telepon dapat diverifikasi atau pasien
dapat mengulang angka yang sama. Apabila pasien tidak mempunyai telepon
dapat ditanyakan alamat.
5) Pertanyaan 5 dianggap benar jika pertanyaan usia sesuai dengan tanggal lahir.
6) Pertanyaan 6 dianggap benar jika bulan, tanggal, dantahunnya diberikan
dengan benar.
7) Pertanyaan 7 hanya membutuhkan nama belakang presiden.
8) Pertanyaan 8 hanya membutuhkan nama belakang presiden sebelumya.
9) Pertanyaan 9 dianggap benar jika klien memberikan nama pertama ditambah
nama belakang.
10) Pertanyaan 10 dianggap benar jika serangkaian angka tersebut disebutkan
dengan benar. Kesalahan dalam rangkaian tersebut atau ketidakmauan untuk
berusaha dianggap salah

H. Interpretasi Skor
Kesalahan 0 – 2 : Fungsi intelektual utuh
Kesalahan 3 – 4 : Kerusakan intelektual ringan
Kesalahan 5 – 7 : Kerusakan intelektual sedang
Kesalahan 8 – 10 : Kerusakan intelektual berat

I. Catatan Tambahan
1. Bisa dimaklumi bila lebih dari satu kesalahan bila subyek hanya
berpendidikan sekolah dasar, artinya kurangi satu poin dari jumlah
kesalahan jika orang tersebut telah memiliki pendidikan sekolah
dasar (hingga pendidikan kelas 8 atau kurang).
2. Bisa dimaklumi bila kurang dari satu kesalahan bila subyek mempunyai
pendidikan di atas sekolah menengah atas, artinnya tambahkan satu poin
ke skor kesalahan jika subjek telah memiliki pendidikan sekolah
tinggi (misalnya, satu tahun atau lebih dari perguruan tinggi atau
sekolah profesional).

Anda mungkin juga menyukai