Pertemuan Sesi 07 - PEDAGANG PERANTARA
Pertemuan Sesi 07 - PEDAGANG PERANTARA
Pertemuan Sesi 07 - PEDAGANG PERANTARA
Perkuliahan Sesi 07
PEDAGANG PERANTARA
By: MEN WIH WIDIATNO
I. GAMBARAN UMUM
Pedagang perantara adalah orang atau pihak yang membantu pengusaha dalam
menjalankan usahanya dengan memperoleh upah/komisi. Pedagang perantara adalah
lastgeving yang kadang diterjemahkan secara berganti-ganti dengan penyuruhan,
pemberian kuasa, atau keagenan.
Landasan utama dari kegiatan pedagang perantara adalah kontrak atau perjanjian,
khususnya antara pihak yang menyuruh dan pihak yang disuruh untuk melakukan suatu
pekerjaan atau urusan. Pengertian penyuruhan atau yang lebih banyak dikenal sebagai
pemberian kuasa adalah suatu persetujuan dengan mana seorang memberikan kekuasaan
kepada orang lain, yang menerimanya, untuk dan atas namanya menyelenggarakan suatu
urusan.
Keberadaan Pedagang Perantara
Setiap kegiatan perdagangan hampir semua melibatkan pedagang perantara
Dalam perkembangannnya sampai saat ini keberadaan pedagang perantara dalam
dunia perdagangan sangat penting
Pedagang perantara menjalankan usaha/perusahaan Bursa dagang(dalam KUHD)
sudah diperluas dengan bursa efek dan bursa komoditi
Dasar hukum pedagang perantara di atur dalam Kep Men No. 23/MPM/Kep/1998 tentang
lembaga – lembaga usaha perdagangan. Dalam pasal 1 butir (3) di sebutkan pedagang
perantara adalah:
· Perorangan atau badan usaha
· Pemasaran barang dan atau jasa
· Memindahkan barang dan atau jasa
· Produsen ke konsumen
Perdagangan atau perniagaan pada umumnya, ialah pekerjaan membeli barang dari suatu
tempat atau pada suau waktu dan menjual barang itu di tempat lain atau pada waktu yang
berikut dengan maksud memperoleh keuntungan. Dalam zaman yang modern ini
perdagangan adalah pemberian perantaraan kepada produsen dan konsumen untuk
membelikan dan menjualkan barang – barang yang memudahkan dan memajukan
pembelian dan penjualan itu.
Pedagang Perantara merupakan unsur yang penting dalam saluran distribusi, karena
adanya perantara dalam saluran distribusi akan membantu mengatasi kesenjangan waktu
antara proses produksi dengan pemakaian produk oleh konsumen. Perantara turut
memberikan andil dalam menjalankan fungsi saluran distribusi, menciptakan manfaat
bentuk, manfaat waktu, manfaat tempat dan manfaat kepemilikan.
Seorang perantara juga menyediakan jasanya dalam hal pembelian atau penjualan produk
yang bergerak dari produsen ke konsumen. Selain itu perantara juga mendapatkan hak
milik dari produk-produk tersebut pada waktu bergerak dari produsen ke konsumen, atau
secara aktif mengalihkan hak milik produk tersebut. Jadi inti dari kegiatan perantara
adalah keaktifan mereka dan perantaranya yang menonjol dalam melakukan pembelian,
penjualan, dan beberapa fungsi marketing lainnya, misalnya promosi.
Menurut Gito Sudarmo Indriyo (2000: 258-259) secara umum perantara dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok besar, yaitu :
Perantara Pedagang (Merchant Middleman)
Pedagang besar maupun pedagang eceran yang membeli suatu barang atau jasa (oleh
karena itu sempat memiliki atau mempunyai hak kepemilikan atas barang tersebut)
kemudian menjualnya kembali. Contoh : pedagang besar, dan pengecer.
Perantara Agen ( Agent Middleman)
Para agen, broker, pedagang komisioner, salesman dan sebagainyayang mencari
konsumen dan kemudian melakukan negoisasi atas namaprodusen untuk suatu
barang atau jasa yang disalurkannya. Merekamenyediakan jasa-jasa atau fungsi
khusus dalam pembelian ataupenjualan, tetapi mereka tidak mempunyai hak milik
atas barang yangdiperdagangkan. Biasanya seorang agen tidak melaksanakan fungsi-
fungsi pemasaran sebanyak yang dilaksanakan perantara perdagangan. Mereka
memperoleh imbalan biasanya dalam bentuk komisi atau uang jasa. Contoh : agen
penjualan, dan agen pembelian.
Lembaga Pelayanan.
Lembaga pelayanan atau fasilitator merupakan lembaga-lembaga yang bebas (
independent ) Contoh : lembaga keuangan biro perjalanan dan pengiriman barang,
perusahaan perdagangan agen periklanan yang membantu dalam penyaluran barang,
lembaga ini gersifat membantu penyaluran, akan tetapi tidak mempunyai hak
kepemilikan barang atau negoisasi pembelian dan penjualan suatu barang atau jasa
tertentu.
Dari pandangan sistem perekonomian yang lebih luas perantara mempunyai peran utama
yaitu mentranformasikan barang-barang yang heterogen dari pemasok menjadi barang-
barang yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Dengan adanya perantara dalam dunia
bisnis, maka kontak-kontak dagang yang seharusnya dilakukan oleh produsen bisa
menjadi lebih hemat. Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa lembaga-lembaga bisnis
yang membantu pelaksanan pendistribusian perdagangan, tidak mempunyai hak milik
dan tidak diperbolehkan ikut serta dalam transaksi penjualan dan pembelian. Dengan kata
lain hanya memiliki tanggung jawab atas transaksi yang terjadi.
Jenis perantara:
1) Di dalam perusahaan
Berdasarkan perjanjian perburuhan. Terdapat dalam pasal 1601 BW. Contoh:
pelayan toko, kasir, manajer, pimpinan perusahaan, sales dan sebagainya.
2) Di luar perusahaan
Berdasarkan perjanjian pemberian kuasa. Terdapat dalam pasal 1792-1819 BW.
Contoh: makelar, komisioner, ekspeditur, agen
III. MACAM-MACAM PEDAGANG PERANTARA
Hubungan mereka dengan pedagang atau perusahaan yang bersangkutan diatur dalam
Pasal 1601 KUH Perdata. Dalam KUHD disebutkan juga perantara, seperti:
a) Makelar
b) Komisioner
c) Ekspeditur
d) Agen
e) Pedagang Besar / Distributor / Agen Tunggal
MAKELAR
Berdasarkan Pasal 62 KUHD, makelar itu adalah seorang perantara yang diangkat oleh
Presiden atau oleh seorang pembesar yang ditunjuk oleh Presiden, dalam hal ini Kepala
Pemerintah Daerah (L.N 1906 No. 479).
Makelar adalah seorang perantara yang bertindak untuk kepentingan pihak kommitent-nya
(yang menyuruh), dan melakukan segala tindakan hukum, misalnya jual-beli dalam segala
bidang perdagangan. Dalam melaksanakan kegiatannya ini seorang makelar memiliki
hubungan dengan commitent-nya didasarkan atas pemberian kuasa sebagaimana diatur
dalam Pasal 63 KUHD. Akan tetapi oleh karena seorang makelar diangkat oleh
Pemerintah, ia mempunyai kedudukan setengah resmi, yang berakibat bahwa terhadapnya
dapat diambil tindakan oleh pihak resmi.
Syarat makelar :
Syarat formal
Harus seorang pengusaha (pasal 62 ayat (1) KUHD)
· Dilakukan secara terang-terangan atau tidak melanggar hukum
· Profesi sehari-hari atau terus-menerus
· Orientasi untuk mencari keuntungan
Diangkat oleh presiden atau pejabat yang ditunjuk (pasal 62 ayat (1) KUHD)
Mengangkat sumpah di Pengadilan Negeri setempat (pasal 62 ayat (2)
Syarat materiil
Ahli dalam bidangnya
Harus mengikuti ujian dan lulus dalam ujian tersebut. Contoh makelar : broker,
pialang saha
Seorang makelar adalah pedagang perantara yang membuka usahanya di bidang perantara
atas izin pengusaha setempat atas nama presiden. Seorang makelar sebelum usahanya
terlebih dahulu di sumpah di muka hakim. Isi sumpah menyatakan kesanggupan unuk
melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, jujur dan bertanggung jawab. Biasanya
sebelum kepala daerah menetapkan makelar terlebih dahulu meminta saran dari
perhimpunan dagang (KADIN) setempat mengenai pengetahuan dalam bidang
kemakelaran.
Hak makelar
Hak atas upah atau provisi dari principal
Hak retensi atau menahan barang
Kewajiban makelar
Pasal 66 KUHD
Membuat pembukuan (buku saku dan buku harian), berisi:
· Nama para pihak
· Waktu transaksi
· Waktu levering
· Macam atau jenis dan jumlah barang
Pasal 67 ayat (1) KUHD
Membuat kutipan pembukuan kepada pihak yang berkepentingan.
Pasal 67 ayat (2) KUHD
Melakukan pembukaan pembukuan atas perintah hakim guna pemeriksaan perkara
di pengadilan.
Pasal 69 KUHD
Menyimpan contoh barang
Pasal 70 KUHD
Bertanggung jawab atas keaslian tanda tangan surat berharga.
Pasal 71 KUHD
Membayar ganti rugi, biaya-biaya, dan bunga.
Berbeda dengan makelar, seorang komisioner bertindak atas nama sendiri, ia bertindak atas
perintah dan tanggungan orang lain dan untuk tindakannya itu ia menerima upah atau
provisi (Pasal 76 KUHD).
Ciri-ciri :
Pengusaha (pasal 76 KUHD)
Bertindak untuk principal dan atas nama sendiri (pasal 76 KUHD)
Tidak berkewajiban menyebut nama principal (pasal 77 ayat (1) KUHD)
Boleh atas nama principal, termasuk perjanjian pemberian kuasa biasa (pasal 79
KUHD)
Komisioner adalah pihak dalam perjanjian (pasal 77 ayat (2) KUHD)
Tidak ada syarat pengangkatan resmi dan sumpah
Berikut perbandingannya:
- Pasal 1792 BW : pemegang kuasa bertindak atas nama principal
- Pasal 76 KUHD : komisioner bertindak atas nama sendiri
- Pasal 1794 BW : pemegang kuasa bertindak tanpa upah, kecuali diperjanjikan
- Pasal 76 KUHD : komisioner mendapatkan upah
Berlakulah asas “lex specialis derogat legi generalis”. Jika terdapat perbedaan antara BW
dengan KUHD, maka yang dipergunakan adalah KUHD.
EKSPEDITUR
Kewajiban ekspeditur : Ekspeditur wajib membuat pembukuan (pasal 86 ayat (2) KUHD)
Tanggung jawab ekspeditur :
· Ekspeditur bertanggung jawab pada principal.
· Ekpeditur bertanggung jawab untuk mencari alat angkut yang tepat.
Ciri-ciri ekspeditur :
· Bertindak atas nama sendiri (pasal 86 ayat (1) KUHD)
· Untuk kepentingan principal. (pasal 86 ayat (1) KUHD)
· Bertanggung jawab pada principal (pasal 87, 88 KUHD)
· Bertanggung jawab terhadap ekspeditur antara yang dipakainya. (pasal 89 KUHD)
Contoh ekspeditur : TIKI, Pos Indonesia, Fed Ex
Para pihak
a) Ekspeditur dan pengangkut : merupakan pihak dalam perjanjian pengangkutan
b) Pengirim dan penerima : BUKAN para pihak dalam perjanjian pengangkutan
Rusaknya barang
a) Penerima menggugat pengirim atas dasar alas hak yang sah.
b) Pengirim menggugat ekspeditur.
c) Penerima tidak dapat menggugat pengangkut atau ekspeditur karena penerima bukan
pihak dalam perjanjian
Ekspeditur antara
Ekspeditur antara dipekerjakan oleh pengangkut. Ekspeditur antara bertugas untuk menata
barang, misalnya barang yang ada di pesawat atau yang berada si peti kemas. Apabila
barang rusak di ekspeditur antara, maka yang bertanggung jawab adalah pengangkut.
AGEN
Jenis ini sama dengan Makelar dan Komisioner, namun pengaturannya tidak ada dalam
KUHD maupun KUH Perdata, akan tetapi agency saat ini sangat banyak berdiri dan diakui
oleh masyarakat. Sehingga dalam prakteknya memakai aturan dalam Pasal 1338 KUH
Perdata, Pemberian kuasa (Pasal 1792 – 1819 KUH Perdata), Pasal 62 – 64 KUHD, dan
Kebiasaan Dagang, serta Keputusan Menteri Perdagangan tentang Agen Tunggal.
Menurut statusnya perantara itu dibedakan menjadi 2 (dua) macam, sebagai perantara/agen
dagang yang kedudukannya sebagai wakil pengusaha dan perantara dagang yang berdiri
sendiri.
Perantara/agen dagang sebagai wakil pengusaha, yang tugas dan fungsinya sebagai
bawahan, mempunyai hubungan kerja tetap dengan pengusaha, ikut bertanggung jawab
memajukan perusahaan dengan menawarkan barang-barang produksi perusahaan di mana
ia mempunyai hubungan tetap kepada pihak konsumen. Biasanya tugas yang dijalankan
berdasarkan perjanjian kerja yang disepakati sebelumnya. Misalnya karyawan, pemegang
prokurasi.
Perantara/agen dagang yang berdiri sendiri, yaitu perantara/agen yang membuka usahanya
bebas sendiri yang tidak terikat pada satu pengusaha yang menyuruhnya. Misalnya para
makelar, ekspeditur dan komisioner.
Perantara Agen
Perantara agen (agent middleman) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak
mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Oleh C. Glenn Walters, agen ini
didefinisikan sebagai berikut. Pada dasarnya, perantara agen dapat digolongkan ke dalam
dua golongan, yaitu:
1. Agen penunjang (facilitating agent).
Agen penunjang merupakan agen yang mengkhususkan kegiatannya dalam beberapa
aspek pemindahan barang dan jasa.
Mereka terbagi dalam beberapa golongan, yaitu:
· Agen pengangkutan borongan (bulk transportation agent).
· Agen penyimpanan (storage agent)
· Agen pengangkutan khusus (specialty shipper)
· Agen pembelian dan penjualan (purchase and sales agent)
Kegiatan agen penunjang adalah membantu untuk memindahkan barang-barang
sedemikian rupa sehingga mengadakan hubungan langsung dengan pembeli dan
penjual.
Jadi, agen penunjang ini melayani kebutuhan-kebutuhan dari setiap kelompok secara
serempak. Dalam praktik agen semacam ini dapat dilakukan sendiri oleh penerima
barang. Sebagai contoh, ongkos kirim untuk pengiriman sejumlah barang dapat
ditanggung oleh pengirim atau pembeli. Oleh karena itu, agen semacam ini dapat
dilakukan atau disewa oleh produsen untuk keperluan penjualan barang, atau dapat
pula disewa oleh pembeli untuk keperluan pembelian barang.
Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan
dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak
wewenang wilayah / daerah tertentu dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah seperti
ATPM atau singkatan dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil.
Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara yang terikat dengan kegiatan
perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada konsumen akhir.
Adapun definisi pedagang besar ini adalah sebagai berikut.
Pedagang besar sebuah unit usaha yang membeli dan menjual kembali barang-barang
kepada pengecer dan pedagang lain atau kepada pemakai industri, pemakai lembaga dan
pemakai komersial yang tidak menjual dalam volume yang sama kepada konsumen akhir.
Pedagang eceran kecil yang mempunyai tempat tetap, adalah para pedagang yang
membuka kios, depot, warung, toko kecil, atau pasar.
- Kios (kiosk) adalah tempat usaha kecil yang menjual barang dagangan
secara eceran, yang macam barangnya hanya satu atau beberapa macam
saja. ”Jongko” dapat juga diklasifi kasikan sebagai kios. Contoh kios :
kios bensin, kios bunga, kios Rokok, dan lain-lain - jongko : jongko
sayuran, jongko makanan, minuman, dan lain-lain.
- Depot adalah tempat usaha untuk memasarkan barang/jasa kepada para
pedagang lain maupun konsumen terakhir. Contoh: depot es batu, depot
susu murni, depot seni, dan lain - lain.
- Warung adalah tempat usaha dagang eceran kecil yang tempatnya dekat ke
permukiman konsumen. Barang dagangan yang dijualnya beraneka ragam
yang biasanya sesuai dengan kebutuhan rumah tangga para konsumen.
Contoh: warung-warung yang ada di dekat kediaman kamu.
- Toko kecil adalah tempat usaha dagang yang skalanya lebih besar
daripada warung. Jenis barang yang diperdagangkannya ada yang lebih
banyak (komplit) daripada warung, ada juga yang tidak komplit. Contoh :
toko kecil serba ada, toko kelontong, toko besi, took onderdil, toko kue,
dan sebagainya. Tempat toko kecil ini biasanya strategis, ada yang dekat
dengan permukiman penduduk dan ada pula di pusat kota.
- Pasar adalah tempat usaha dagang para pedagang eceran kecil yang
masing-masing menempati kios, jongko, atau kios yang tersedia di pasar
itu. Jenis barang yang diperdagangkan sangat beraneka ragam, dari mulai
kebutuhan dapur (bumbu dan makanan), barang kelontong, sayur-mayur,
kue, ikan asin, daging, ikan basah (tawar dan laut) sampai pakaian dan
lain-lain.
Pedagang eceran kecil yang tidak mempunyai tempat tetap, adalah para pedagang
yang melakukan kegiatan dagangnya dengan cara berpindah-pindah. di antaranya
adalah:
- Pedagang keliling
- Yang menggunakan mobil, motor, sepeda dan roda dorong, pedagang ice
cream, pedagang roti, pedagang roti hot dog dan hamburger, pedagang jamu,
pedagang daging, pedagang ikan, pedagang sayur, dan lain-lain.
- Yang menggunakan alat pikul; pedagang sayur, pedagang buah-buahan,
pedagang perabotan, pedagang kerupuk, dan lain-lain.
- Yang mengunakan baki/baskom/kotak dan lain-lain; atau sering disebut
pedagang asongan, seperti; pedagang makanan kecil, pedagang permen,
pedagang rokok, dan lain-lain.
- Pedagang atau salesman yang berdagang secara door to door (mendatangi
rumah konsumen dari pintu ke pintu).
- Pedagang kaki lima
- Pedagang kaki lima, yaitu pedagang eceran yang melakukan kegiatan
dagangnya di emperan toko (trotoar). Sekarang sudah ada yang menggunakan
mobil box atau pick-up yang di parkir di dekat depan toko atau ada pula yag
memanfaatkan sarana parker lainnya selain di depan toko.
- Pasar berwaktu
- Pasar berwaktu, yaitu pasar yang dibuka hanya pada waktuwaktu tertentu saja,
seperti:
- Pasar malam (dibuka pada malam hari saja, dengan menggunakan tempat
pelataran tertentu, halaman, lapangan atau jalan yang sengaja ditutup).
- Pasar sebulan sekali atau pasar kaget, yaitu pasar yang ada hanya sebulan
sekali atau waktu-waktu tertentu saja, seperti pasar di tempat orang-orang
mengambil gaji pensiunan, pasar di tempat yang ada pesta besar, bazaar, dan
sebagainya. Para pedagang yang ada di pasar-pasar itu umumnya terdiri dari
berbagai macam pedagang, bahkan ada pula yang pekerjaan tetapnya bukan
pedagang tetapi pada saat ada pasar atau bazaar seperti itu mereka ikut
berdagang.
- Pasar murah (setahun sekali). Yang sering diadakan organisasi wanita,
pemuda, dan lain-lain.
c) Importir / Pengimpor
Importir adalah perusahaan yang memiliki fungsi menyalurkan barang dari luar
negeri ke negaranya. Contoh seperti import jeruk lokam dari Cina ke Indonesia.
d) Eksportir / Pengekspor
Exportir adalah perusahaan yang memiliki fungsi menyalurkan barang dari dalam
negara ke negara lain. Contoh seperti ekspor produk kerajinan ukiran dan pasir laut
ke luar negeri.