Step 7
Step 7
Step 7
STEP 7 SKENARIO 1
OLEH
Menurut
Farmakodinamik : rifampisin dan ….dapat meningkatkan efek
hepatotoksik
Menurut
Nvp + rifampisin. Untuk mengatasi interaksi tersebut dapat diganti
dengan EFV karena masa paruhnya lebih panjang, dan konsentrasi efv
1-4 mg/L dipercaya dapat menurunkan resiko toksisitas obat. Obat ini
juga biasa digunakan karena ES yang kecil. Tidak disarankan untuk
meningkatkan dosis EFV.
Menurut
Rifampsisin + NVP berinteraksi secara farmakodinamik (metabolism).
Kalau ingin mempertahankan NVP dapat menggunakan dosis 200 mg.
Kesimpulan:
Interaksi obat pada HIV dan TB yaitu salah satunya ialah rifampisin
dan NRTI dimana rifampisin dapat menginduksi enzim CYP450
akibatnya menurunkan kadar NRTI dalam darah dan memberikan efek
hepatotoksik. Obat rifampisin dapat diganti dengan golongan OAT lain.
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi dan etiologi
dari HIV dan TB
Jawab:
Menurut buku pharmaceutical care 2005
TB merupakan penyakit menular karena mycobacterium tuberculosis
yang 80% menyerang paru
Menurut yulianasari
HIV adalah virus yang dapat menyebar karena jarum suntik, dan
penggunaan obat-obat terlarang
Menurut
Bakteri MTB tahan terhadap asam karena mempunyai sel lifoid. HIV
tergolong retrovirus yang menyerang CD4 yang dapat menyerang
system imun seseorang
Farmakologi :
Mengobati enfeksi laten : isoniazid, selama 9 bulan dan mengurangi tb
aktif. Mengobati penyakit aktif : isoniazid dan rifampisin, digunakan
secara bersamaan karena MTB sangat rentan terhadap obat ini.
Regimen standar : 2HRZE/4HR.
Kesimpulan :
Terapi farmakologi :
Lini pertama : ZDV, NVP
Mekanisme ARV
NRTI : mengalami fosforilasi dan mengganti transkripsi nukleotida
termina
NNRTI :
Pi : menghambat enzim protease
Non farmakologi : pencegahan seks bebas, pencegahan melalui darah
misalnya transfuse darah, pencegahan
TB
Farmakologi:
Diberikan obat lini pertama 2HRZE/4HR
Non farmakologi:
Mencegahnya dengan menggunakan masker tiap beraktivitas,
mempertahankan pola hidup sehat.
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan manifestasi klinis dari
pasien HIV dan TB
Jawab:
Menurut buku ajar ilmu penyakit dalam
Gejala HIV
HIV akut 3-6 minggu : demam, nyeri, nyeri pada saat menelan,
pembengkakan KGB, infeksi asimtomati 8-10 tahun. Penurunan BB
secara drastic, demam berkepanjangan, lemas, infeksi jamur dan
herpes
Gejala TB: batuk berdahak selam 3 minggu disertai batuk berdarah,
sesak nafas, nyeri dada, nafsu makan dan BB menurun, demam
selama sebulan, anemia.
Kesimpulan:
TB: batuk berdahak terus menerus 3 minggu, sesak nafas, nyeri dada,
nafsu makan dan bb menurun, demam lebih dari 1 bulan
HIV: demam, gagal merespon antibiotic standar, mual muntah,
myalgia.
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan penyakit
HIV dan TB
Jawab:
Menurut buku kecil hiv dan tb 2016
Bila system kekebalan tubuh menurun, CD4 menurun
Menurut rijaya
Ketika sesorang terserang HIV otomatis system imun turun khususnya
CD4. Karena dengan infeksi HIV, terjadi peningkatan resiko terkena
TB. Infeksi hiv menyebabkan kerusakan yang luas. Ada 3 mekanisme
yang dapat menyebabkan terjadinya TB pada penderita HIV yaitu
reaktivasi, adanya infeksi baru serta terinfeksi. Penurunan CD4 yang
terjadi akibat infeksi virus HIV, mengakibatkan reaktivasi kuman TB
yang dorman.
Menurut
Hiv dapat melemahkan system imun dan menyebabkan infeksi
oportunistik seperti TB.
Kesimpulan:
Penderita hiv memiliki resiko yang besar terkena tb. Hal ini disebabkan
system kekebaln tubuh yang menurun khususnya CD4. CD4 ini
memiliki peranan dalam aktivasi makrofag. Jadi penurunan kerja dari
makrofag ini yang menimbulkan penyakit tb pada pasien HIV.
6. Mahasiswa mampu memahami dan melakukan monitoring pada
pasien HIV yang terinfeksi TB
Jawab:
(Menurut Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Orang Dengan
HIV/AIDS (ODHA) Tahun 2006, dan Artikel Peningkatan Peran
Apoteker dan Outcome Pasien Tuberkulosis Melalui Uji Coba Model
Training - Education - Monitoring - Aderence - Networking (TEMAN)
Apoteker Tahun 2017) Monitoring pada pasien HIV dan TB dilakukan
untuk mendapatkan keberhasilan terapi. Monitoring yang dilakukan
yaitu: a. Monitoring Kepatuhan Monitoring kepatuhan dilakukan untuk
melihat sampai sejauh mana pasien patuh menjalani terapi. Monitoring
kepatuhan dapat dilakukan dengan menghitung jumlah obat yang
tersisa pada saat pasien mengambil obat kembali, dan membuat kartu
monitoring. b. Monitoring Keberhasilan Terapi Monitoring ini dilakukan
untuk melihat apakah terapi obat yang diberikan memberikan respon
terhadap penekan jumlah virus dan dapat menaikkan fungsi kekebalan
tubuh. c. Monitoring ESO Monitoring ini dilakukan untuk memantau
apakah timbul efek samping pada saat penggunaan terapi baik yang
simptomatik maupun gejala toksisitas yang mungkin terjadi dengan
cara melakukan wawancara terhadap pasien atau keluarga pasien
terkait keluhannya selama minum obat.
Menurut
Pemantauan kemajuan pengobatan tb yaitu memeriksa dahak.
Pemantauan efek samping obat, contohnya rifampisin yang
memberikan efek samping mual untah maka direkomendasikan untuk
diminum pada malam hari. Kemudian obat isoniazid yang memberikan
efek mual muntah, oleh karena itu perlu diberikan juga piridoksin untuk
mengatasi mual dan muntahnya
Kesimpulan:
1. monitoring kepatuhan, menghitung jumlah sisa obat pasien saat
dating kembali mengambil obat.
2. monitoring keberhasilan terapi
dilakukan untuk regimen HIV
3. monitoring ESO
efek samping yang timbul dapat dilakukan penggantian obat.
7. Mahasiswa mampu meamahami dan menjelaskan patofisiologi
penyakit HIV dan TB
Jawab:
Menurut buku bina farmasi 2006
Ketika HIV masuk ke dalam tubuh akan menuju ke peredaran tubuh
dan berikatan dengan system imun seperti monosit, cd4, kemudian
cd4 dan virus berikatan. Kemudian virus hiv masuk ke dalam sel dan
bereplikasi dan memperbanyak diri. Kemudian membentuk virus baru
yang dapat menginfeksi organ lain
Menurun buku 2011
Ketika pasien tb batuk akan mengeluarkan droplet yang mengandung
basil tb dan melayang di uadar. Ketika mtb masuk ke dalam saluran
pernafasan dan masuk ke dalam alveolus dan membentuk globular.
Setelah itu terjadi inflamasi.
Kesimpulan:
Tb: fagosit akan menghancurkan mtb. Bakteri menyebar ke saluran
limfe dan mengakibatkan inflamasi yang disebut pembengkakan limfe
Hiv: masuk ke dalam tubuh dan menargetkan cd4. Saat virus berikatan
dengan cd4, dna dibawa ke nucleus. Dimana hasil pecahan ini akan
membantu pembentukan virus baru.
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan rencana terapi pada
pengobatan HIV dan TB sesuai skenario
Jawab:
Menurut who 2018
First line : tdf + 3 tc +
Menurun kemenkes 2005
Berdasar scenario, untuk pasien tb diberikn 2HRZE dan 4HR
Mengutamakan OAT nya dulu baru diberikan ARV
Menurut
untuk pasien tb diberikn 2HRZE dan 4HR.
untuuk penggunaan bersama ARV dan OAT harus dipertimbangkan,
dengan menyederhanakan terapi dengan mempertimbangkan
tumpang tindih efek samping.
Kesimpulan :
Berdasarkan scenario, didahulukan OAT baru ARV. Untuk mencegah
penggunaan bersama OAT dan ARV.
Untuk pasien baru, digunakan kategori 1 OAT : 2HRZE (fase intensif),
berisi obat isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol selama 2
bulan dan 4HR (fase lanjutan)
ARV yang dianjurkan : tdf + 3 tc(ftc) + nvp
9. Mahasiswa mampu meamahami dan menjelaskan penatalaksanaan
dari penyakit HIV dan TB
Jawab:
Tb
Menurut pharmaceutical care tb
Kategori 1 : 2HRZE/4HR
Tablet pirazinamid 2 bulan penuh, etambutol 3 kali sehari 2
bulan penuh. 4HR (Isoniazid 2 kali sehari selama 4 bulan dengan
interval 3 kali seminggu, dan etambutol selama 4 bulan dengan interval
3 kali seminggu
Hiv
Zidovudin, lamivudine, emtrisitabin
Menurut
Tb anak dan hiv harus dilakukan dengan hati-hati kaena banyak
interaksi, dan resiko toksisitas.
Kesimpulan :