Dastekben - Metode Pematahan Dormansi Benih - Kel 5 - Hilmi GusparimaH34170011 PDF
Dastekben - Metode Pematahan Dormansi Benih - Kel 5 - Hilmi GusparimaH34170011 PDF
Dastekben - Metode Pematahan Dormansi Benih - Kel 5 - Hilmi GusparimaH34170011 PDF
Nama/NIM
Hilmi Gusparima H34170011
Kelompok 5
Asisten
Asisten : Nadiya Iftiwata Rahmah, SP. M.Si.
Tujuan
Untuk mempelajari teknik pematahan dormansi yang tepat pada kasus dormansi
fisiologi (salah satunya after ripening) dan dormansi fisik.
Metode
Teknik pematahan dormansi benih pada padi yaitu : kontrol (P0), perendaman
KNO3 0.2 % selama 24 jam (P1), dan perendaman aquades selama 24 jam (P4).
1. Teknik pematahan dormansi benih padi
Masing-masing 4 x 100 butir benih dimasukka ke dalam glassjar yang
berisi larutan 0.2 % KNO3 dan aquades , rendam selama 24 jam.
Tiriskan benih dengan saringan atau ambil menggunakan pinset
Tanam benih pada substrat kertas merang dengan metode UKDdp,
demikian juga dilakukan untuk perlakukan kontrol (tanpa perlakuan).
Setelah dua minggu, amati kecambah yang normal, abnormal dan mati.
2. Teknik pematahan dormansi benih saga
Untuk pematahan dormansi pada benih saga yaitu: kontrol (P0),
perendaman KNO3 0.2 % selama 24 jam (P1), dan skarifikasi fisik dengan
menggunting pada sisi berlawanan dengan poros embrio.
Setelah dua minggu, amati kecambah yang nrmal, abnormal dan mati.
HASIL DAN PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Pematahan dormansi benih pada saga dan padi memiliki perbedaan. Pada
benih saga, metode yang paling tepat untuk pematahan benih yaitu perlakuan
skarifikasi dengan menggunting lapisan kulit di kotiledon. Hal tersebut
menghasilkan daya berkecambah yang tinggi karena memungkinkan kulit benih
terluka sehingga dapat dilewati air dan terjadi proses imbibisi. Skarifikasi mampu
memberikan kondisi tidak kedap pada kulit benih (yang mulanya kedap) sehingga
benih dapat menyerap air. Sedangkan dengan perlakuan lain, benih saga tidak
tumbuh.
Kemudian, pematahan dormansi benih padi tidak mengalami perbedaan
yang signifikan karena semua perlakuan menghasilkan daya berkecambah yang
normal. Namun dari semua perlakuan, yang memiliki hasil tertinggi yaitu
perlakuan dengan merendam benih ke dalam larutan 0.2 % KNO3. Hal tersebut
dapat dinyatakan metode yang paling efektif untuk pematahan dormansi benih.
DAFTAR PUSTAKA