Kelompok 4-CSR PT Aqua Danone

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 21

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

DANONE AQUA

Makalah Ini Disusun Sebagai Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah

Etika Bisnis & Profesi

Dosen : Bpk. Iwan Setiadi

Disusun Oleh :

Vina Yusniarti (2016.35.3869)


Farah Fadillah (2016.35.3752)
Yuni Maharani (2016.35.3779)
Putri Ramanda F (2016.35.3750)

JURUSAN AKUNTANSI
ITB AHAMAD DAHLAN
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga kami dapat menyelesaikan
penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah Etika Bisnis dan
Profesi dengan judul “Corporate Social Responsibility Danone Aqua”. Saya memilih
judul tersebut dengan maksud agar para pembaca, masyarakat umum serta mahasiswa
pada khususnya agar dapat memahami dan mengetahui tentang Corporate Social
Responsibility. Kami sadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kami mohon maaf serta
mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya dengan iringan do’a yang tulus ikhlas semoga makalah ini dapat
bermanfa’at bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Tangerang, 11 April 2020

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Perkembangan suatu perusahaan tak terlepas dari hubungan eratnya dengan
konsumen, dan keadaan lingkungan baik dari segi daerah dan di Negara mana
perusahaan tersebut berdiri, oleh karenanya semakin baik pelayanan atau hubungan
suatu perusahaan terhadap konsumen maka akan semakin besar pula kesempatan
perusahaan tersebut untuk terus berkembang menjadi sebuah perusahaan besar. Ketika
banyak konsumen ataupun mitra kerjasama yang mempercayai suatu perusahaan
tertentu maka semakin besar pula tanggung jawab perusahaan terhadap konsumen dan
tanggung jawab untuk membantu mensejahterakan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR)
adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan baik beasar maupun
kecil adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, dan
lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. CSR berhubungan erat
dengan "pembangunan berkelanjutan", di mana ada argumentasi bahwa suatu
perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak
semata berdasarkan faktor keuangan, melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi
sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.
Berdasarkan konsep Triple Bottom Line (John Elkington, 1997) atau tiga faktor
utama operasi dalam kaitannya dengan lingkungan dan manusia (People, Profit, and
Planet), program tanggung jawab sosial penting untuk diterapkan oleh perusahaan
karena keuntungan perusahaan tergantung pada masyarakat dan lingkungan.
Perusahaan tidak bisa begitu saja mengabaikan peranan stakeholders dan shareholders
dengan hanya mengejar profit semata. Jadi, ada atau tidaknya sebuah peraturan yang
mewajibkan sebuah perusahaan yang menjalankan program CSR atau tidak
sebenarnya tidak akan terlalu membawa perubahan karena jika perusahaan tidak
menjaga keseimbangan antara people, profit, dan planet maka cepat atau lambat pasti
akan timbul reaksi dari pihak yang dirugikan kepada perusahaan.
Melaksanakan program tanggung jawab sosial sangat penting dilakukan
khususnya bagi perusahaan kecil atau startup (perusahaan yang baru berdiri) yang
masih memulai langkahnya dalam pengembangan usahanya, karena dari program
tanggung jawab sosial ini secara tidak langsung perusahaan tersebut memperkenalkan
diri kepada masyarakat dan konsumen sehingga nantinya konsumen mengetahui dan
mengenal perusahaan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


1) Bagaimana tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang
inovatif dari sebuah perusahaan berdasarkan evaluasi program CSR yang
selama ini dilakukan perusahaan. Konsep CSR harus berfokus pada bidang
kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan ?
2) Bagaimana analisislah keuntungan/dampak positif yang didapatkan dari
penerapan CSR pada perusahaan manufaktur tersebut ?

1.3. Tujuan
1) Untuk Mengetahui tentang konsep Corporate Social Responsibility (CSR)
yang inovatif dari sebuah perusahaan berdasarkan evaluasi program CSR
yang selama ini dilakukan perusahaan. Konsep CSR harus berfokus pada
bidang kesehatan, pendidikan, sosial, ekonomi, budaya dan lingkungan ?
2) Untuk Mengetahui analisislah keuntungan/dampak positif yang didapatkan
dari penerapan CSR pada perusahaan manufaktur tersebut ?

1.4. Metode Penulisan


Untuk menjawab rumusan masalah yang ada, penulis melakukan dari kajian
pustaka dari berbagai sumber. Data tersebut dikumpulkan dan disusun sehingga
membentuk kesatuan isi yang utuh sesuai dengan masalah yang dibahas.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)


Corporate Social Responsibility merupakan suatu elemen penting dalam
kerangka keberlanjutan usaha suatu industri dan perkembangan bisnis. CSR
merupakan sebuah konsep terintegrasi yang menggabungkan aspek ekonomi,
lingkungan dan sosial dengan selaras. Definisi secara luas mengenai CSR
diungkapkan oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCD)
dalam publikasinya Making Good Business Sense. CSR diartikan sebagai suatu
komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk terus-menerus bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi
dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan
taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga. (Wibisono, 2007)
Kotler dan Lee (2005) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen
perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas secara sukarela melalui
kebijaksanaan praktek bisnis dan kontribusi dari sumberdaya perusahaan. (Philip
Kotler dan Nancy Lee, 2005).
Pengertian CSR menurut Lingkar Studi CSR adalah upaya manajemen yang
dijalankan entitas bisnis untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan berdasar
keseimbangan ekonomi, sosial, dan lingkungan dengan meminimumkan dampak
negatif dan memaksimumkan dampak positif tiap pilar. Wibisono (2007)
mendefinisikan CSR sebagai tanggung jawab perusahaan kepada para pemangku
kepentingan untuk berlaku etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan
dampak positif yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (triple bottom
line) dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Pendapat tentang pengertian CSR yang lebih komprehensif dikemukakan oleh
Prince of Wales International Business Forum lewat lima pilar, yaitu:
1. Pertama, building human capital, menyangkut kemampuan perusahaan untuk
memiliki dukungan sumber daya manusia yang andal (internal). Di sini
perusahaan dituntut melakukan pemberdayaan, biasanya melalui community
development.
2. Kedua, strengthening economies yaitu melalui pemberdayakan ekonomi
komunitas.
3. Ketiga, assessing social, maksudnya perusahaan menjaga keharmonisan dengan
masyarakat sekitar agar tak menimbulkan konflik.
4. Keempat, encouraging good governance, artinya perusahaan dikelola dalam tata
pamong/birokrasi yang baik.
5. Kelima, protecting the environment, yaitu perusahaan harus mengawal dan
menjaga kelestarian lingkungan.

Versi lain mengenai definisi CSR juga dikemukakan oleh World Bank. Menurut
World Bank, CSR adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap
perkembangan ekonomi berkelanjutan, memperhatikan karyawan dan masyarakat
lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Sejumlah
pendapat mengenai pengertian CSR tersebut memiliki kesamaan mengenai definisi
CSR yakni CSR merupakan komitmen sebuah perusahaan untuk mengembangkan
taraf kehidupan masyarakat sekitar, masyarakat luas, dan karyawan, serta komitmen
perusahaan untuk peduli terhadap lingkungan melalui praktik bisnis yang bertanggung
jawab.
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah disahkannya
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, adapun isi
Undang-Undang tersebut yang berkaitan dengan CSR, yaitu:
Pada pasal 74 di Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007, berbunyi:
1) Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan
dengan sumber daya alam wajib melaksanakan.
2) Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban
Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang
pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
3) Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur
dengan Peraturan Pemerintah.
Sedangkan pada pasal 25 (b) Undang – Undang Penanaman Modal menyatakan
kepada setiap penanam modal wajib melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Dari kedua pasal diatas dapat kita lihat bagaimana pemerintah Indonesia
berusaha untuk mengatur kewajiban pelaksanaan CSR oleh perusahaan atau penanam
modal.

2.2. Konsep Piramida CSR


Gambar 1. Piramida Corporate Social Responsibilty (Carroll, 2003)
Konsep Piramida CSR yang dikembangkan Archie B. Carrol menjelaskan
berbagai tingkatan tanggung jawab perusahaan dalam aktivitasnya. Piramida CSR
tersebut antara lain:
1. Tanggung jawab ekonomis
Perusahaan perlu menghasilkan laba sebagai fondasi untuk dapat berkembang dan
mempertahankan eksistensinya. Motif utama perusahaan adalah menghasilkan
laba. Laba adalah fondasi perusahaan. Perusahaan harus memiliki nilai tambah
ekonomi sebagai prasyarat agar perusahaan dapat terus hidup (survive) dan
berkembang. Ringkasnya, be profitable.
2. Tanggung jawab legal
Hukum adalah aturan mengenai benar dan salah dalam masyarakat. Dalam
tujuannya mencari laba, sebuah perusahaan juga harus bertanggung jawab secara
hukum dengan mentaati hukum yang berlaku. Ringkasnya, obey the law.
3. Tanggung jawab etis
perusahaan juga harus bertanggung jawab untuk mempraktekkan hal-hal yang
baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai, etika, dan norma-norma kemasyarakatan.
Perusahaan memiliki kewajiban untuk menjalankan praktek bisnis yang baik,
benar, adil dan fair Perusahaan harus menjauhi berbagai tindakan yang merugikan
masyarakat. Ringkasnya, be ethical.
4. Tanggung jawab filantropis
Perusahaan dituntut untuk memberi kontribusi sumber daya yang dapat dirasakan
secara langsung oleh masyarakat. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas
hidup masyarakat sejalan dengan operasi bisnisnya. Para pemilik dan pegawai
yang bekerja di perusahaan memiliki tanggung jawab ganda, yakni kepada
perusahaan dan kepada publik yang kini dikenal dengan istilah non-fiduciary
responsibility. Ringkasnya, be a good corporate citizen. (Saidi, 2004)
Dalam menjalankan tanggung jawab sosialnya perusahaan memfokuskan
perhatiannya kepada 3 (tiga) hal yaitu : profit, lingkungan (planet) dan masyarakat
(people). Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan
aktivits-aktivitas serta pembuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kompetensi yang dimiliki di berbagai bidang. Kompetensi yang meningkat ini pada
gilirannya diharapkan akan mampu dimanfaatkan bagi peningktan kualitas hidup
masyarakat.
Dengan menjalankan CSR, perusahaan diharapkan tidak hanya mengejar
keuntungan jangka pendek, namun juga turut berkontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar dalam jangka
panjang.
Elkington menjelaskan bahwa ketiga unsur yakni profit, people, dan planet
senantiasa berada dalam kondisi kait-mengkait. Keuntungan memang merupakan
bagian yang terpenting dan juga sebagai tujuan utama dari setiap aktivitas ekonomi
perusahaan. Dengan diperolehnya keuntungan, perusahaan dapat memberikan deviden
bagi pemegang saham, mengalokasikan sebagian keuntungan yang diperoleh guna
membiayai pertumbuhan dan pengembangan usaha di masa depan, serta membayar
pajak. Alokasi dana yang tercantum di dalam laporan tahunan yang diperoleh guna
membiayai pembangunan usaha di masa depan merupakan bentuk tanggung jawab
perusahaan dalam menjalankan bisnisnya terhadap sosial dan lingkungan sekitar.
Bentuk alokasi dana yang diberikan untuk pengembangan usaha di masa mendatang
ini memiliki corak yang berbeda, semua tergantung kepada perusahaan itu sendiri1.
Perusahaan memberikan perhatian kepada lingkungan sekitar dengan
berpartisipasi dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan demi terpeliharanya kualitas
kehidupan manusia dalam jangka panjang. Perusahaan juga ikut ambil bagian dalam
aktivitas manajemen bencana. Manajemen bencana bukan hanya sekedar memberikan
bantuan kepada korban bencana, namun juga berpartisipasi dalam usaha-usaha
mencegah terjadinya bencana serta meminimalkan dampak bencana melalui
usaha-usaha pelestarian lingkungan sebagi tindakan preventif untuk meminimalisir
bencana. Masyarakat yang berada di sekitar perusahaan adalah salah satu pemangku
kepentingan utama dari sitem perusahaan. Ini tidak terlepas dari hakekat bahwa
masyarakat memberikan dukungan akan keberlangsungan operasinal perusahaan.
Sebagai pihak yang memangku kepentingan (stakeholders) utama, maka masyarakat
setempat harus dianggap sebagai bagian dari perusahaan.
Perhatian terhadap masyarakat dapat dilakukan dengan cara melakukan
aktivitas-aktivitas serta perbuatan kebijakan-kebijakan yang dapat meningkatkan
kompetensi yang dimiliki di berbagai bidang. Kompetensi yang meningkat ini pada
gilirannya diharapkan akan mampu dimanfaatkan bagi peningkatan kualitas hidup
masyarakat.
Dengan menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan diharapkan tidak hanya
mengejar keuntungan jangka pendek, namun turut juga berkontribusi bagi
peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat dan lingkungan sekitar
dalam jangka panjang. Dalam artian bahwa tanggung jawab sosial yang dilakukan
tidak hanya untuk mendapatkan nilai tambah dari masyarakat tetapi tanggung jawab
ini haruslah berkesinambungan sampai waktu yang cukup panjang2.
Piramida Tanggung jawab Sosial Perusahaan yang dikemukakan oleh Archie B.
Carrol harus dipahami sebagai satu kesatuan. Karenanya secara konseptual, TSP
merupakan Kepedulian perusahaan yang didasari 3 prinsip dasar yang dikenal dengan
istilah Triple Bottom Lines yaiu, 3P :
1. Profit, perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi
yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang.
2. People, Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia.
Beberapa perusahaan mengembangkan program CSR seperti pemberian beasiswa
bagi pelajar sekitar perusahaan, pendirian sarana pendidikan dan kesehatan,
penguatan kapasitas ekonomi lokal, dan bahkan ada perusahaan yang merancang
berbagai skema perlindungan sosial bagi warga setempat.
3. Plannet, Perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan berkelanjutan
keragaman hayati. Beberapa program TSP yan berpijak pada prinsip ini biasanya
berupa penghijaunan lingkungan hidup, penyediaan sarana air bersih, perbaikan
permukiman, pengembangan pariwisata (ekoturisme).

2.3. Model Pelaksanaan CSR di Indonesia


Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan oleh
perusahaan di Indonesia, yaitu:
1) Keterlibatan langsung.
Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan
menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan ke
masyarakat tanpa perantara.Untuk menjalankan tugas ini, sebuah perusahaan
biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya,seperti corporate secretary
atau public affair manager atau menjadi bagian dari tugas pejabatpublic relation.
2) Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan.
Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau groupnya.
Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan di
perusahaan-perusahaan di negara maju. Biasanya, perusahaan menyediakan dana
awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan secara teratur bagi
kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan perusahaan diantaranya
adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan Rio Tinto (perusahaan
pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra, Yayasan Sahabat Aqua, GE
Fund.
3) Bermitra dengan pihak lain.
Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga
sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah, universitas
atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan
kegiatan sosialnya. Beberapa lembaga sosial/Ornop yang bekerjasama dengan
perusahaan dalam menjalankan CSR antara lain adalah Palang Merah Indonesia
(PMI), Yayasan Kesejahteraan Anak Indonesia (YKAI), Dompet Dhuafa; instansi
pemerintah (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI, Depdiknas, Depkes,
Depsos); universitas (UI, ITB, IPB); media massa (DKK Kompas, Kita Peduli
Indosiar).
4) Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.
Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga
sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan dengan model
lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah perusahaan yang
bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau lembaga semacam itu
yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang mendukungnya secara pro
aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan lembaga operasional dan kemudian
mengembangkan program yang disepakati bersama (Saidi, 2004:64-65).
2.4. Tujuan Corporate Social Responsibility (CSR)
Tujuan CSR adalah untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis
dengan lingkungan sekitar lokasi produksi dan bekerjasama denganstakeholder untuk
memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat sekitar. Perusahaanharus memiliki
komitmen melaksanakan tanggung jawab perusahaan di bidang sosialserta lingkungan
sesuai dengan prinsip pengembangan lingkungan yang berkelanjutanbaik secara
ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Pemerintah dalam hal ini juga mempunyai peranan penting dalam mengatur dan
mengontrol kegiatan produksi perusahaan, selain mendapatkan pajak dari
perusahaantersebut. Perusahaan berperan dalam melakukan kegiatan produksi dan
peduli pada lingkungan sedangkan masyarakat berperan dalam pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat. Dengan kata lain CSR merupakan bentuk mata rantai
yang tidak bisa dipisahkan antara kegiatan industri, lingkungan dan masyarakat.
Setiap perusahaan memiliki bentuk CSR yang berbeda-beda dan tergantung dari
kompetensi perusahaan serta kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Sebaiknya sebelum
melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan melakukan survei terlebih dahulu
untuk menampung aspirasi masyarakat sehingga CSR yang dilakukan tepat guna dan
tepat sasaran. Dalam upaya meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar
sekitar,ada berbagai macam kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan dengan
memberdayakan masyarakat dalam bidang :
1) Pengembangan Ekonomi
misalnya kegiatan di bidan pertanian, peternakan,koperasi dan Usaha Kecil
Menengah (UKM).
2) Kesehatan dan Gizi Masyarakat
misalnya penyuluhan, pengobatan, pemberian gizibagi balita, program sanitasi
masyarakat dan sebagainya.
3) Pengelolaan Lingkungan
misalnya penanganan limbah, pengelolaan sampah rumahtangga, reklamasi dan
penanganan dampak lingkungan lainnya.
4) Pendidikan, Ketrampilan dan Pelatihan
misalnya pemberian beasiswa bagi siswaberprestasi dan siswa tidak mampu,
magang atau job training, studi banding,peningkatan ketrampilan, pelatihan dan
pemberian sarana pendidikan.
5) Sosial, Budaya, Agama dan Infrastruktur
misalnya kegiatan bakti sosial, budayadan keagamaan serta perbaikan
infrastruktur di wilayah masyarakat setempat.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Profil Danone Aqua


Aqua adalah sebuah air merek dalam kemasan (AMDK) yang lahir atas gagasan
almarhum Tirto Utomo (1990-1994),dan diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississipi.
PT Danone Aqua Tbk adalah pelopor industri air minum dalam kemasan (AMDK) di
Asia tenggara, salah satunya Indonesia. Berdiri pada tanggal 23 februari 1973 dan
mulai mematenkan kemudian memasarkan produknya dengan merek Aqua pada
oktober 1974. Sejak tahun 1987 Aqua telah memasuki pasar regional (Singapura,
Brunei Darussalam, Malaysia, Maladewa, Australia, New Zealand, Hong Kong,
Filipina, Vietnam). Di Indonesia sendiri Aqua telah memiliki 3 pabrik yang masing
masing berlokasi di Bekasi, Citeureup Bogor dan Mekarsari Sukabumi.
Aqua memiliki standart operasional yang tinggi yakni bahan baku air digunakan
berasal dari sumber mata air pegunungan yang mengandung mineral mineral penting
dan seimbang. Setiap tetes Aqua melalui proses 27 langkah tepat sistem Hydro pro
untuk menjamin kemurniannya. Selain itu Aqua juga memperhatikan dalam aspek
teknologi kemasan dan tentunya pelayanan konsumen.
Aqua adalah perusahaan yang mengutamakan kesterilan dan kehigienisan,
terbukti ia memiliki laboratorium modern untuk menguji produknya dan staf peneliti
yang tinggal didalam perusahaan, ahli mikrobiologi dan ahli kimia. Selain itu untuk
memenuhi standart air kemasan, Aqua telah diakui oleh PBB, badan pengawas
makanan dan obat obatan Amerika, agen perlindungan lingkungan amerika dan
asosiasi air kemasan internasional.

3.2. Kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) AQUA


Mengingat Aqua adalah perusahaan yang telah melayani masyarakat selama 40
tahun, Aqua juga menggunakan sumber daya alam yakni sumber air bersih, oleh
karena itu untuk menjaga kesinambungan serta keseimbangan penggunaan sumber
daya agar tetap terjaga dan manfaatnya bagi masyarakat luas dan menciptakan
pertumbuhan sumber daya yang berkelanjutan. Oleh karena itu dirasa penting Aqua
melakukan kegiatan CSR, dalam rangka sebagai wujud komitmen dan tanggung
jawab sosial perusahaan dengan menerapkan kegiatan berbasis masyarakat dalam
menjalankan programnya. Kampanye yang telah dimulai sejak tahun 2007 ini juga
adalah sebuah kampanye berkelanjutan mengenai kebaikan alam (Goodness of
nature).
Aqua House Service (AHS), CSR Libatkan 2000 Ibu
Lebih dari 2.000 ibu rumah tangga mendapatkan penghasilan melalui Aqua
House Service (AHS), sebuah program corporate social responsibility (CSR) dari
Aqua Danone.
Program ini pertama kali dicetuskan oleh PT Tirta Investama sebagai principal
produk Aqua Danone sekitar dua tahun lalu. Ditujukan bagi para ibu rumah tangga
(IRT) yang ingin menambah penghasilan keluarga tanpa meninggalkan rumah.
Kaum perempuan merupakan faktor penentu generasi muda, untuk bisa
menerapkan pola hidup sehat, khususnya di lingkungan keluarga. Padahal, mereka
memiliki banyak waktu dan peluang sambilan yang menghasilkan, tanpa
meninggalkan rumah, di saat putra-putrinya sekolah dan suaminya bekerja. Untuk itu,
PT Aqua Golden Mississippi (AQUA), akan fokus memberdayakan kaum perempuan,
melalui Aqua Home Service (AHS). Aqua menawarkan bagi kaum perempuan, agar
bisa menghasilkan tanpa meninggalkan rumah, sekaligus mengerti tentang pentingnya
kesehatan.
Di usia 40 tahun, Aqua akan berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi
sosial dan ekonomi. Melalui Aqua Lestari sebagai inisiatif CSR yang berkelanjutan,
dengan memberikan program pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat
di 16 daerah wilayah operasi. Dari wilayah hulu dengan pengelolaan sumber daya air
yang terintegrasi, kemudian pengembangan ekonomi dan derajat kesehatan
masyarakat, serta pengembangan sisi hilir seperti edukasi dalam pengelolaan sampah.
Semua inisiatif tersebut dilakukan dan dikembangkan untuk memastikan ketersediaan
kuantitas dan kualitas air untuk kesejahteraan para penerima manfaat.
Untuk program-program CSR Aqua Danone sejak 2006 mengandalkan “Aqua
Lestari”. Aqua Lestari merupakan inisiatif Aqua untuk keberlanjutan bisnis dan
lingkungan serta kemajuan sosial yang merujuk pada Danone Way dan ISO 26000.
Jika dijabarkan, program Aqua Lestari meliputi empat pilar kegiatan CSR, yaitu
pelestarian air dan lingkungan, praktik perusahaan ramah lingkungan, pengelolaan
distribusi produk, serta pelibatan dan pemberdayaan masyarakat. Ke-4 program
tersebut terdiri dari berbagai program sosial dan lingkungan di hulu, dimana sumber
air Aqua berada, hingga wilayah hilir.
Kegiatan CSR pelestarian air dan lingkungan melalui konservasi wilayah hulu
dengan menanam pohon di sekitar pabrik (sumber air), pembuatan biopori dan sumur
resapan, serta menginisiasi program kali bersih di daerah permukiman. Juga ada
program pertanian berkelanjutan dilakukan di area pertanian untuk mengurangi
perilaku penggunaan pupuk dan pestisida kimia.Kegiatan-kegiatan atau program yang
telah dilaksanakan Perseroan di lingkungan pabriknya antara lain:
1. Konservasi Lingkungan
Perseroan turut berkontribusi dalam inisiatif-inisiatif konservasi lingkungan.
Fokus kegiatan konservasi yang dilakukan Perseroan pada saat ini adalah pembibitan
pohon keras dan pohon buah, yang merupakan langkah awal dari kegiatan konservasi
di hutan dan daerah tangkapan air. Program yang dinamakan “Hutan Sekolah”
dirancang untuk melibatkan sekolah-sekolah supaya ikut serta dalam upaya
pelestarian lingkungan. Selama Tahun 2008, sudah 3 sekolah yang terlibat, yakni
SDN Babakan Pari 2, SDN Dukuh dan Madrasah Al Barokah. Murid dan guru dari
ketiga sekolah dengan pendampingan Perseroan dan Kebun Raya Bogor,
mengembangkan pembibitan pohon keras dan buah di lingkungan sekolah.
Selain itu, dilakukan juga penanaman pohon di daerah sekitar daerah sumber dan
pembagian pohon manggis sebanyak 4.000 buah yang dilakukan dalam dua tahap
kepada 1.665 Kepala Keluarga di Desa Tangkil, Kecamatan Ciawi sebagai lanjutan
dari program tahun lalu di Desa Babakan Pari. Pada tahun ini, Perseroan juga mulai
bekerja sama dengan Pondok Pesantren Al- Amin dalam program pembibitan Pohon
Puspa dan Albasia yang nantinya digunakan untuk program konservasi Gunung Salak.
Perseroan dalam melakukan kegiatannya selalu mengacu pada kebutuhan
masyarakat sekitar, dan bekerja sama dengan pemerintah, sekolah dan masyarakat di
daerah sekitar Pabrik dalam pembibitan, pendistribusian dan penanaman pohon, baik
di daerah konservasi, lingkungan desa, pekarangan masyarakat maupun di sekitar
sumber AQUA.
2. Air Bersih Hidup Sehat
Program Air Bersih Hidup Sehat merupakan program yang dirancang oleh
Perseroan untuk berkontribusi dalam upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat
melalui peningkatan kesehatan lingkungan. Pada tahun 2008, Perseroan
mengimplementasikan program tersebut di Kampung Darmaga, Babakan Pari, yang
lokasinya berdekatan dengan Sumber Air Kubang. Sebelum program tersebut
dilaksanakan, masyarakat menggunakan air yang berasal dari rembesan sawah yang
disalurkan ke kolam penampungan air. Air tersebut digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari seperti mandi, cuci, masak, wudhu dan kebutuhan lainnya.
Di dalam program ini, kegiatan yang dilakukan adalah pembangunan instalasi
pompa, penampungan air, MCK umum, dan tempat wudhu yang dapat dimanfaatkan
oleh sekitar 320 orang yang merupakan penduduk Rt 4 - Rw 2, Desa Babakan Pari.
Pada pelaksanaan Program Air Bersih Hidup Sehat ini, Perseroan bekerja sama
dengan Panitia Sarana Air Bersih yang dibentuk secara mandiri oleh masyarakat.
Partisipasi masyarakat ditunjukkan dengan keterlibatan yang aktif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pemeliharaan fasilitas yang telah terbangun. Kontribusi Perseroan
dalam program ini berbentuk bantuan teknis, peralatan dan material bangunan, pompa,
listrik, serta pemipaan. Selain pembangunan sarana-sarana tersebut, Perseroan
merencanakan untuk melanjutkan program ini dengan pelatihan dan penyuluhan
perilaku hidup bersih bagi masyarakat.
Selain itu Subang menjadi salah satu wilayah di Indonesia yang mendapatkan
perhatian khusus dari Aqua terkait ketersediaan air bersihnya. Melalui gerakan “Dari
Kita Untuk Indonesia” (DKUI), Aqua mulai merambah daerah lain di sekitar Subang,
yaitu Dusun Banceuy, Desa Sanca, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang. Program
penyediaan sarana air bersih serta perilaku hidup bersih dan sehat/program water
access sanitation and hygene (wash) ini dapat dirasakan oleh 305 KK yang
berdomisili di daerah tersebut.
Memanfaatkan teknik gravitasi, program Wash ini akan menyalurkan air bersih
secara merata kepada seluruh masyarakat di Dusun Banceuy. PT Tirta Investama
Aqua Subang menetapkan konsep sanitasi bak pembagi sesuai dengan keinginan
masyarakat sekitar Banceuy. Bak pembagi ini akan mengalirkan air ke bak-bak di
wilayah.
3. Pendidikan
Sejak akhir tahun 2007 Perseroan berpartisipasi dalam mengembangkan
program pendidikan di sekitar lokasi Pabrik Perseroan. Program pendidikan yang
telah dikembangkan, mengutamakan pola transparansi dan kemitraan, baik melalui
capacity building (perencanaan, pelaksananaan, pelaporan) dan pendanaan. Dengan
mempertimbangkan sejumlah faktor, baik dari sisi kebijakan pemerintah maupun
Perseroan maka disusunlah Program Bantuan Sekolah (Supporting School Program).
Program ini bertujuan untuk memperkaya dalam bentuk dukungan pendidikan dari
Perseroan.
Secara rutin, Perseroan mulai memberikan kontribusi tersebut kepada 25 SD/MI
sekitar lokasi pabrik berupa pengembangan infrastruktur maupun kelengkapan lain
yang terkait dengan aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah tersebut.Di samping
itu, Perseroan juga turut mengembangkankampanye lingkungan hidup bagi
murid-murid sekolah melalui RAMSAR Game. Pendidikan tentang lingkungan hidup
yang disampaikan melalui permainan ini, dapat dimainkan di dalam kelas. Diharapkan
dapat menumbuhkan kesadaran dan kecintaan anak-anak sebagai generasi penerus
akan arti pentingnya pelestarian lingkungan.
4. Bantuan Sosial
Selain tiga program tersebut, kepedulian Perseroan kepada masyarakat juga
ditunjukkan dengan melakukan bantuan-bantuan sosial, antara lain:
Khitanan masal dan pembagian hewan kurban setiap tahun di sekitar pabrik
Pengobatan gratis di Desa Mekarsari dan Babakan Pari bekerja sama dengan Bulan
Sabit Merah Indonesia Cabang Sukabumi.
Perbaikan saluran air untuk penanggulangan banjir di sekitar Pabrik Citeureup.
Perseroan tetap terus melaksanakan program-program tanggung jawab sosialnya
secara bertahap, dan berkesinambungan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan. Pengeluaran Perseroan dalam program sosial pada tahun 2008 sejumlah
Rp. 1,5 milyar yang dialokasikan untuk program-program dan bantuan sosial untuk
masyarakat di sekitar pabrik-pabrik milik Perseroan.

3.3. Analisis Dampak Positif yang didapat dari penerapan Corporate Social
Responsibility (CSR) pada AQUA
Dari kegiatan CSR yang telah dilakukan oleh Aqua tersebut, dapat dikatakan
bahwa Aqua cukup sukses dalam menjalankan program CSR-nya. Terbukti dari
beberapa penghargaan yang telah diraih Aqua melalui program CSR yang telah
dilaksanakan, yaitu:
1) Aqua mendapat penghargaan Gold pada KSN (Kesetiakawanan Sosial Nasional)
Awards 2010 yang diselenggarakan oleh Kementrian Sosial dan CFCD
(Corporate For Community Development Program)
2) Program penanaman kembali hutan Gunung Klabat, Minahasa Utara dimana
DANONE AQUA Sulawesi Utara mendapatkan penghargaan Wana Lestari dari
Departemen Kehutanan Republik Indonesia
3) DANONE AQUA berhasil meraih penghargaan MDGs (Millenium Development
Goals) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa
4) Metro TV dalam kategori pelestarian lingkungan (environmental sustainability)
atas program WASH (water access, sanitation and hygiene).
Tentunya Aqua menyadari bahwa produk yang mereka produksi adalah air
mineral yang merupakan sumber daya alam, sehingga program CSR yang mereka
buat sebagian besar berorientasi pada pelestarian alam. Dengan melestarikan alam,
disamping mereka membantu masyarakat dan Negara dengan menciptakan
lingkungan alam yang baik, tentunya program pelestarian alam tersebut dapat
menjaga produksi air mineral yang baik pula. Mengingat air menieral merupakan
komoditi yang mereka perjualkan.
Selain melestarikan alam, Aqua juga mengadakan program-program CSR dalam
bidang pendidikan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Program tersebut
dilakukan diseluruh golongan terkait baik itu di sekitar lingkungan pabrik, kemudian
yang berskala nasional, maupun yang berskala internasional dengan mendukung
program Millenium Development Goals (MDGs) yang dicanangkan oleh PBB guna
memerangi kemiskinan dan kelaparan di berbagai belahan dunia.
Didalam menjalankan program-program CSR nya, Aqua pun bekerjasama dengan
berbagai lapisan masyarakat, LSM, dan oraganisasi pemerintah sehingga proses
pelaksanaan program CSR tersebut dapat terpantau oleh seluruh golongan.
Tidak hanya sampai disitu, Aqua pun didalam melaksanakan program-program
CSR nya selalu mengutamakan aspek yang berkelanjutan. Dimana setiap program
CSR yang telah dilaksanakan dipantau perkembangan dan tingkat keberhasilannya,
kemudian program tersebut dilakukan secara continue dan berkesinambungan
sehingga tidak hanya sekedar membahagiakan masyarakat secara instant dan sekejap.
Keseluruh hal tersebut menimbulkan pencitraan yang baik bagi Aqua selaku
perusahaan air mineral terkemuka di Indonesia.
Jika ditinjau berdasarkan salah satu prinsip CSR yaitu “Triple Bottom Lines”, dimana
perusahaan harus memperhatikan tiga unsur penting diantaranya:
 Profit (Perusahaan tetap harus berorientasi untuk mencari keuntungan ekonomi
yang memungkinkan untuk terus beroperasi dan berkembang)
 People (Perusahaan harus memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan manusia)
 Planet (Perusahaan peduli terhadap lingkungan hayati. Beberapa program CSR
yang berpijak pada prinsip ini biasanya berupa penghijauan hidup lingkungan
hidup)
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Aqua Memberikan Kesinambungan Antara Bisnis dan Lingkungan Hidup.
Melalui program Aqua Lestari yang merupakan suatu pendekatan sosial lingkungan
yang inovatif dan multipihak untuk memberikan kontribusi kepada kesinambungan
bisnis dan lingkungan hidup. Fokus program CSR Danone Aqua yang berada dalam
naungan Aqua Lestari meliputi Akses air bersih dan penyehatan lingkungan,
Konservasi dan pendidikan lingkungan. Sanitation and Hygie-ne/WASH) dilakukan
untuk memfasilitasi masyarakat agar dapat memperoleh akses air bersih dan fasilitas
sanitasi yang lebih memadai dengan prilaku hidup bersih dan sehat IPHBS).
Program konservasi hutan dan das Program CSR Danone Aqua yang banyak
melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan terkait adalah program
konservasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS). Aqua juga merintis kerja sama
dengan sekolah dan pemerintah desa setempat berupa pembibitan berbagai jenis
pohon, baik pohon keras maupun pohon buah di sekolah yang kemudian disebut
"hutan sekolah"

4.2. Saran
Untuk melaksanakan CSR perusahaan harus mengakui bahwa permasalahan
masyarakat adalah milik mereka juga. Tidak hanya itu, perusahaan juga harus
bersedia menanganinya. Itu dasarnya untuk melaksanakan CSR. Jadi hanya dengan
mengakui masalah apa yang ada di masyarakat dan itu menjadi bagian mereka, maka
CSR lebih mudah dilakukan. Sebab suatu rencana strategis di belakang
program-program CSR bisa jadi akan memberi kontribusi bagi pengurangan
kemiskinan dan ketidakadilan sosial di Republik ini
CSR yang seharusnya dilaksanakan secara berkelanjutan oleh perusahaan,
bukan hanya sekedar mengejar keuntungan jangka pendek. Melalui pelaksanaan CSR
perusahaan mengalokasikan dana yang merupakan bagian dari keuntungan mereka
dalam upaya mensejahterakan masyarakat dan turut serta dalam pelestarian
lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

 Siagia, Matias dan Agus Suriadi. 2010. CSR Perspektif Pekerjaan Sosial. Medan:
FISIP USU Press
 Rudito, Bambang san melia famiola. 2007. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan di Indonesia. Bandung: Rekayasa Sains.
 Hadi, Nor.2009.Corporate Social Responsibility.Yogyakarta:Graha Ilmu.
 Susanto, A.B.2009.Reputation-Driven Corporate Sosial Responsibility.
Jakarta:Erlangga.
 ------------Aqua House Service Peluang Usaha Buat Kaum Ibu Rumah Tangga,
( http://swa.co.id, di unduh pada tanggal 04 Oktober 2014).
 ------------Aqua Lestari, (http://www.aqua.com, di unduh pada tanggal 04 Oktober
2014).

Anda mungkin juga menyukai