Sesditjen IKFT - Kebijakan Sektor IKFT
Sesditjen IKFT - Kebijakan Sektor IKFT
Sesditjen IKFT - Kebijakan Sektor IKFT
2
Permasalahan Sektor Industri Terdampak Covid-19
3
I.1 PERTUMBUHAN DAN KONTRIBUSI SEKTOR IKFT TAHUN 2020-TW1 (persen)
Sumber :
PERTUMBUHAN SEKTOR IKFT KONTRIBUSI SEKTOR IKFT BPS (2020)
URUTAN PERTUMBUHAN TERTINGGI SEKTOR IKFT 2020 URUTAN KONTRIBUSI TERTINGGI SEKTOR IKFT 2020
2018 2019 2020-TW1 2018 2019 2020-TW1
1. Industri Pakaian Jadi 11.02 19.48 1. Ind. Bahan Kimia dan Barang Kimia 1.12 1.16
-1,24 1,77
2. Industri Tekstil 3.37 4.97 Ind. Farmasi, Obat Kimia dan Obat
2. 0.49 0.52
Tradisional
3. Ind. Farmasi, Obat Kimia dan Obat Tradisional 4.46 9.03
5,59 3. Industri Pakaian Jadi 0.83 0.95
4. Ind. Bahan Kimia dan Barang Kimia -4.18 8.20 1,26
4. Industri Tekstil 0.31 0.31
5. Ind. Kulit, Barang Kulit dan Alas Kaki 9.42 -0.99 -0,36
5. Ind. Barang Galian bukan Logam 0.63 0.59 0,55
6. Ind. Barang Galian bukan Logam 2.75 -1.03 -5,30
6. Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0.62 0.56 0,55
7. Ind. Karet, Barang dari Karet dan Plastik 6.92 -5.52 -0,82 4
7. Ind. Kulit, Barang Kulit dan Alas Kaki 0.28 0.27 0,27
I.2 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SEKTOR IKFT (USD Milyar)
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SEKTOR IKFT EKSPOR DAN IMPOR PER SEKTOR IKFT TAHUN 2019
5 KOMODITI EKSPOR TERBESAR SEKTOR IKFT 5 KOMODITI IMPOR TERBESAR SEKTOR IKFT
Pakaian Jadi Sepatu Ban Luar dan Kimia Dasar Organik Damar Buatan Kimia Dasar Kain Barang Kimia Barang
Benang
dari Tekstil Olahraga (Resin Sintetis) Organik Yang Tenunan Lainnya Tekstil
Pintal Ban Dalam Yang Bersumber Dari
dan Bahan Baku Bersumber Dari Lainnya
Minyak
Minyak
Keterangan : Tidak termasuk komoditi kimia berbasis pertanian dan crumb rubber
Sumber : BPS, diolah (2020)
5
I.3 UPDATE PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR TRIWULAN I TAHUN 2020 (USD Milyar)
Keterangan : Tidak termasuk komoditi kimia berbasis pertanian dan crumb rubber 6
Sumber : BPS, diolah (2020)
I.4 REALISASI INVESTASI DAN TENAGA KERJA SEKTOR IKFT TAHUN 2020-TW1
PERKEMBANGAN INVESTASI (Rp INVESTASI DI SEKTOR IKFT TAHUN TENAGA KERJA SEKTOR IKFT
Triliun) 2020-TW1 (Rp Triliun) (Juta Orang)
7
I.5 PURCHASING MANAGERS INDEX (PMI) INDONESIA (JAN 2019 – APR 2020)
PMI Indonesia pada bulan April 2020 sebesar 27,5, mengalami penurunan dibandingkan Februari
sebesar sebesar 51,9 dan Maret 2020 sebesar 45,3, hal ini menunjukkan industri manufaktur mulai
menahan ekspansi
27,5
Apr
2020
8
I.6 POPULASI INDUSTRI BESAR SEDANG
SEKTOR INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL TAHUN 2019
1 40 5
Sumatera Barat Kep. Babel
50 17 17
Jambi Sulawesi Tengah
12
Bengkulu DKI Jakarta 11
Sulawesi Barat
7 1.177 27
Jawa Tengah
Sumatera Selatan 1.818 Kalimantan Selatan 20 2
66 92 Sulawesi Tenggara Maluku
87 Sulawesi Selatan
Lampung 7
Papua
1.276 250 200
Yogyakarta
Banten Bali 32
5.074 2.457 NTB 4
Sumber : BPS, diolah Ditjen IKFT Jawa Barat Jawa Timur NTT 9
INDUSTRI YANG MASUK IOMKI
10
II.1 LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA, FARMASI DAN TEKSTIL
Proses Hiliriasi
logam
3. Industri kimia dasar berbasis migas dan
batubara
11
II.2 LANDASAN HUKUM PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA, FARMASI DAN TEKSTIL
Mengadopsi aspirasi hibrida, Indonesia menargetkan untuk mempertinggi Kelima sektor tersebut dipilih
nilai PDB diperlukan peningkatan ekspor, produktivitas & inovasi: berdasarkan dampak ekonomi dan
IR4.0 dapat membantu untuk menambah nilai daya saing Indonesia di kriteria kelayakan implementasi yang
pasar ekspor sehingga mampu meningkatkan kontribusi nilai ekspor pada mencakup kontribusi PDB,
PDB.
Menerapkan teknologi IR4.0 juga akan membantu meningkatkan tingkat
perdagangan, potensi dampak terhadap
produktivitas Indonesia industri lain, besaran investasi, dan
Pertumbuhan ekonomi akan dirangsang oleh lebih banyak inovasi kecepatan penetrasi pasar.
(diproksikan oleh bagian pengeluaran R & D terhadap PDB)
13
III. 1 TUGAS DAN FUNGSI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN
TEKSTIL
Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal IKFT berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian
PERUMUSAN PELAKSANAAN
KEBIJAKAN KEBIJAKAN
PENYUSUNAN TUGAS
NORMA, STANDAR, PEMBERIAN BIMTEK
PROSEDUR, DAN DAN DAN SUPERVISI
KRITERIA (NSPK)
FUNGSI
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
EVALUASI DAN ADMINISTRASI
PELAPORAN
14
III.2 ARAH KEBIJAKAN DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL
TAHUN 2020 - 2024
Arah kebijakan Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil tahun 2020 – 2024
melalui 5 (lima) kebijakan pembangunan sektor industri kimia, farmasi, dan tekstil
2020 2024
7,37 8,41
TENAGA KERJA SEKTOR IKFT Juta orang Juta orang
84,65 243,63
INVESTASI SEKTOR IKFT Rp. Triliun Rp. Triliun
16
III.4 MEGA PROYEK INVESTASI SEKTOR IKFT (5 TAHUN KEDEPAN)
Nilai Investasi Waktu Nilai Investasi Waktu
Proyek Kapasitas per tahun Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) Pelaksanaan (USD Juta) Pelaksanaan
Bukit Asam, Pertamina, dan US Gasifikasi batubara 2.700 2018 – 2023 Bukit Asam, Pupuk Gasifikasi batubara 3.100 2018 - 2023
Company Air Products Dimetil Eter 1.400 KTA Indonesia, Pertamina dan Urea 570 KTA; Dimetil Eter 400 KTA;
PT Asia Pacific Rayon dan Asia Rayon : tambahan 240 ribu ton 780 2018 -2023 Chandra Asri Polipropilena 450 KTA
Pacific Yarn Benang Rayon : 300.000 mata pntl
Nilai Investasi Waktu
Proyek Kapasitas per tahun
(USD Juta) Pelaksanaan
PT Pupuk Kalimantan Metanol 1.000 KTA 2.500 2020 – 2023
Timur
PT Kaltim Methanol Metanol 660 KTA 1.000 2021 – 2023
Industri
Coal to Methanol Metanol 1.800 KTA 1.794 2019-2023
Company
1 2 3
4 5 6
Strategi Penumbuhan dan Percepatan Substitusi Impor Bahan
Pendampingan dan Fasilitasi
Pengembangan Daya Saing Baku Industri Semen Keramik dan
Peningkatan Ekspor Sektor IKFT
Sektor IKFT Pengolahan Bahan Galian Nonlogam
7 8 9 18
III.6 PROGRAM/KEGIATAN REGULER
SEKTOR INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL
Industri kimia berperan dalam meningkatkan nilai tambah, mempunyai keterkaitan sangat luas dengan sektor ekonomi
lainnya dan mempunyai posisi strategis sebagai tulang punggung industri hilirnya.
Meningkatkan kemandirian industri nasional melalui pemenuhan bahan baku lokal secara optimal dalam rangka
penguatan dan pendalaman struktur industri nasional, dengan langkah-langkah sebagai berikut;
a. Mendorong industri farmasi/obat untuk pengembangan OMAI dimana bahan bakunya berasal dari kekayaan
tanaman dan hewani dalam negeri serta pengembangan industri kimia dasar khususnya bahan baku obat sintesa
kimia.
b. Mendorong produk industri lainnya selain obat untuk memanfaatkan SDA terbarukan seperti : plastik, tekstil,
kosmetik & perawatan diri, pelumas, cat, pupuk, pestisida, dll.
c. Mendorong pengembangan bahan baku lokal dari turunan industri existing guna mendukung industri Alat
Pelindung Diri (APD) dan maskert baik yang berbahan plastik maupun tekstil (spundbond dan meltblown).
d. Program subtitusi impor melalui pengembangan kapasitas dan pembangunan pabrik baru, serta diversifikasi
produk-produk industri bahan baku.
Optimalisasi penerapan TKDN untuk barang konsumsi dan investasi, baik untuk belanja Pemerintah Pusat/Pemerintah
Daerah/BUMN/BUMD dan perusahaan serta masyarakat yang menggunakan sumber APBN/APBD atau yang mendapatkan fasilitas
fiskal/ non fiskal dari negara.
Fasilitasi investasi asing yang akan melakukan investasi baru maupun relokasi pabrik melalui program pendampingan dan
kerjasama dengan investor lokal melalui proyek-proyek KPBU untuk mempercepat tercapaianya keekonomian projek investasi
tersebut.
Mendorong tumbuhnya jasa industri dan jasa engineering melalui kerjasama pihak investor yang akan mendirikan investasinya
dengan perusahaan lokal. 20
IV.1 FASILITAS UNTUK PENGEMBANGAN INDUSTRI KIMIA, FARMASI, DAN TEKSTIL
Insentif Pajak
Untuk Barang Dan
Jasa Yang
Diperlukan Dalam
Rangka
Penanganan
Pandemi Corona
Virus Disease 2019
Stimulus/Insentif Lainnya yang Sudah Diakomodir
Keputusan Menteri ESDM N0. 8 Tahun 2020 dan
INSENTIF ENERGI
dan Keputusan Menteri ESDM Nomor 89K/2020
Penghapusan Pembayaran Minimum per kontrak,
pembayaran sesuai dengan jumlah pemakaian
GAS Penurunan Harga Gas Bumi USD 6/MMBTU
Penghapusan Rekening Minimum Pemakaian 40
Diharapkan dapat dilakukan penambahan sektor
Jam Nyala. Pembayaran sesuai dengan jumlah
yang dapat dikenakan harga gas bumi tertentu
pemakaian penggunaan listrik
bagi industri. Namun, hal ini sebaiknya diusulkan
Penundaan pembayaran 50% tagihan PLN selama
LISTRIK tanpa adanya resiko terjadi penundaaan atas
6 bulan mulai April-September 2020 dengan
implementasi Peraturan Presiden Nomor 40/2016,
jaminan cicilan berupa giro mundur selama 12
dan turunannya yang berisi daftar perusahaan
(dua belas) bulan.
industri penerima harga gas bumi tertentu).
Penghapusan Denda Keterlambatan pembayaran
Kontrak Tahap Pertama sudah dilakukan
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 57 Tahun 2020 tentang Ketentuan Ekspor Bahan Baku Masker,
Masker, dan Alat Pelindung Diri (APD) dengan mencabut Permendag Nomor 34 Tahun 2020.
Sedang diundangkan di Kumham.
Menjaga neraca perdagangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah wabah pandemi Covid-19
di Indonesia dengan menyetujui ekspor Antiseptik, Bahan Baku Masker, Alat Pelindung Diri, dan Masker
Revisi Permendag Nomor 118 Tahun 2015 tentang Ketentuan Impor Barang Komplementer, Barang untuk Keperluan
Tes Pasar, dan Pelayanan Purna Jual
Telah diusulkan tambahan daftar barang (Farmasi, Alat Pelindung Diri dan Masker, Hand Sanitizer, Disinfektan, dan
Refraktori)
24
INDUSTRI FARMASI
• Ketahanan kesehatan dan farmasi nasional rendah karena 95% Bahan Baku Obat (BBO) basis kimia merupakan import.
• Bahan baku alam belum banyak dikembangkan karena ketidakpastian pasar dan kurangnya dukungan pemerintah.
• Potensi pasar obat farmasi melalui program JKN sebesar 70 triliun rupiah
• Obat Modern Asli Indonesia (Fitofarmaka) sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat keanekaragaman hayati > 30.000
spesies tanaman. Penggolongan Obat Berbahan Alam
Obat Tradisional
Jamu Obat Herbal Terstandar Fitofarmaka
• Bahan atau ramuan bahan yang berupa • Sediaan obat bahan alam yang telah • Sediaan obat bahan alam yang telah
bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan dibuktikan keamanan dan khasiatnya dibuktikan keamanan dan khasiatnya
secara ilmiah dengan uji praklinik secara ilmiah dengan uji praklinik dan
mineral, sediaan sarian (galenik) atau
• Bahan bakunya telah di standarisasi. uji klinik
campuran dari bahan tersebut, yang secara • Jumlah 69 produk • Bahan baku dan produk jadinya telah
turun-temurun telah digunakan untuk distandarisasi.
pengobatan berdasarkan pengalaman. • Jumlah 21 produk
• Keamanan dan khasiat terbukti secara
empiris
• Jumlah > 9000 produk
• Perusahaan yang sudah memproduksi Fitofarmaka: PT. Dexa Medica, PT. Nyonya Meneer, PT. Kimia Farma, PT. Ferron Par
Pharmaceutical, PT. Phapros, dan PT. Royal Medicalink Pharmalab.
• Permenperin ttg Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai TKDN Produk Farmasi menggunakan konsep “processed based”
memiliki komposisi pembobotan sebagai berikut:
Bahan baku sebesar 50%
Penelitian dan Pengembangan sebesar 30% ;
Proses produksi sebesar 15% ; dan
Proses pengemasan sebesar 5%.
25