Komponen Utama Dalam Robot (Basci Training)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

Komponen Utama Dalam Robot

1. Controller. Ini adalah bagian paling utama dalam robot, ini seperti otak pada manusia.
Bagian ini berfungsi untuk menjalankan program,  menerima dan mengolah setiap informasi
dari input sensor, dan juga yang mengirim dan mengendalikan output pada actuator,
indikator, atau juga audio. Program juga di download pada controller. Pengembangan yang
populer saat ini adalah microcontroller.
Microcontroller itu Apa?  Yang paling sederhana saya jelaskan bahwa
Microcontroller itu sebuah chip yang memiliki fungsi seperti komputer.
Aplikasinya banyak digunakan pada sistem otomasi, sistem kehidupan sehari-hari
seperti pada trafick light, jam digital, dan tentu saja dalam pembuatan robot juga.

Microcontroller berperan sebagai otak pada robot. Yang mengendalikan actuator,


sound, dan yang lainnya.
Dan ada berbagai jenis Microcontroller yang telah terlahir. Dan setiap Microcontroller
mempunyai karakter berbeda, dengan kelebihan dan kekurangannya. Dan juga telah
berkembang sehingga muncul turunan-turunan yang semakin lebih baik dan lebih
mudah dalam penggunaannya.
Jenis-Jenis Microcontroller
2. Kalau dilihat dari teknis, Microcontroller hanya ada 2 jenis.
3. 1. RISC (Reduced Instruction Set Computer). Jenis yang ini memiliki intruksi yang
terbatas, akan tetapi fasilitasnya lebih banyak.
4. 2. CISC (Complex Instruction Set Computer). Jenis yang ini kebalikannya,
Intruksinya lebih lengkap, tetapi fasilitas lebih sedikit.
5. Sementara dilihat dari banyaknya beredar dipasaran, Microcontroller terbagi menjadi
3 keluarga besar, yaitu:
6. 1. Intel MCS51. Dilihat dari teknis Microcontroller ini termasuk kedalam CISC. Pada
awalnya dirancang untuk aplikasi chip tunggal, tetapi modenya sudah diperluas
dengan ROM luar 64 KB dan RAM luar 64 KB. Dan itu aksesnya terpisah antara jalur
program, dengan jalur data.
7. Karena kemampuannya MCS51 sering digunakan pada perancangan awal PLC
(Programmable Logic Control).

MCS51 P8051

8. 2. AVR dari Atmel. Singkatan dari Alv and Vegard’s Risc processor, adalah
Microcontroller jenis RISC 8 bit. AVR jenis Microcontroller yang paling sering
digunakan dalam bidang elektronika, pembuatan projek elektronika, dan tentu saja
robot.

9.
10. Dan secara umum ada 4 kelas dari AVR ini. Setiap kelas memilik fungsi, memory,
dan peripheral yang berbeda. 4 kelas tersebut adalah ATTiny, AT90Sxx, ATMega,
dan AT86RFxx. Khusus untuk ATMega adalah yang paling populer, terutama setelah
munculnya Arduino.

11.
12. 3. PIC. Dulu Programmable Interface Controller, setelah berkembang menjadi
Programmable Intelligent Computer. Pertama dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.

13.
14. PIC sangat populer digunakan oleh penghoby elektronik karena biayanya yang murah,
terjangkau dimana saja, pengunaannya yang luas, database yang besar, serta
pemogramannya dilakukan melalui serial pada komputer. Dan juga karena ketahanan
dan kekuatannya, sering dipakai untuk aplikasi lebih besar seperti industri.
2. Actuator. Bagian ini seperti otot pada manusia. Fungsinya adalah untuk menggerakan robot.
Untuk robot yang beroda biasanya menggunakan DC Motor, sebagai pemutar roda, dan membuat
robot berpindah tempat. Dan untuk robot yang berjalan menggunakan kaki, Motor Servo adalah
pilihan yang tepat. Motor Sevo adalah DC Motor yang dapat diatur putarannya. Untuk jenis yang
linear Hidraulic, dan pneumatic juga digunakan untuk penggerak robot.

Actuator apa sih? Memang namanya agak asing yah. Tapi jika saya tunjukan salah satu
contohnya, pasti kamu kenal banget. Pernah tau dinamo pada tamiya kan? Nah itu adalah
salah satu contoh actuator, sering dipanggil dinamo memang, padahal nama aslinya adalah
Motor DC.

Actuator sendiri adalah komponen yang mengubah energi listrik menjadi mekanik (gerakan).

Fungsi actuator untuk apa? Dalam robot actuator berfungsi untuk menggerakan robot. Dalam
robot beroda, actuator yang digunakan biasanya Motor DC yang dirangkai dengan roda. Dan
robot bisa berpindah kearah yang dinginkan.

Actuator terbagi menjadi 2 jenis. Ada jenis yang bergerak berdasarkan rotasi atau putaran.
Ada juga actuator linear yang bergerak lurus.

Yang bergerak berdasarkan rotasi ada:

1. Motor DC. Adalah jenis penggerak yang menggunakan arus searah (DC) sebagai
tenaganya. Arus searah ini nantinya akan dimanfaatkan oleh kumparan yang ada didalamnya
dan menjadi energi mekanik. Kumparan itu disebut stator (bagian yang tidak berputar), dan
bagian yang berputar disebut rotor.

2. Geared Motor DC. Ini adalah pengembangan dari DC Motor, yang membedakan adalah
dengan adanya penambahan komponen Gear pada Motor. Gear ini berfungsi untuk
menambah torsi (tenaga) pada motor, atau juga bisa menambah kecepatan.
3. Motor Servo. Pengembangan dari DC Motor juga dan sudah memiliki Gear, tapi bedanya
Motor Servo bisa diatur kecepatannya. Di dalamnya terdapat Potensio Meter dan Driver
Motor, sehingga bisa diatur dengan derajat. Motor servo bisa digunakan untuk membuat
robot berkaki.

4. Smart Servo. Pengembangan dari Motor Servo, atau jenis Servo yang lebih pintar.
Dimana di dalamnya sudah terdapat Controller sendiri. Mempunyai sistem feedback yang
bisa dipasang pada antar servo, tidak harus langsung pada kontroller. Untuk pembuatan robot
Humanoid, atau robot yang membutuhkan banyak servo, tapi memiliki pin sedikit adalah
pilihan tepat.
5. Motor Stepper. Prinsip kerja motor Stepper sama seperti Motor DC, sama-sama
menggunakan arus searah (DC). Akan tetapi Stepper tidak berputar 360 Derajat dalam satu
Step, melainkan berputar dalam beberapa step. Untuk berputar 360 Derajat, stepper bertahap
45 Derajat dahulu dan lanjut ke 45 derajat begitu seterusnya. Tergantung dari jenis dan
spesifikasi Motor Stepper.

6. Geared Motor Stepper. Pengembangan dari Motor Stepper yang ada penambahan Gear
pada motornya. Gear berfungsi untuk menambah torsi atau tenaga pada motor.
Yang bergerak berdasarkan linear ada:

1. Linear Actuator. Sesuai namanya gerakan dari Linear Actuator adalah jenis Motor DC
yang bergerak linear atau maju mundur. Gerakan maju mundur tersebut di dapat dari hasil
perpindahan dari roda gigi dengan motor DC rotari. Linear Actuatur juga tentu memiliki
Feedback yang dikirimkan ke Kontroller, membantu mempermudah pengendalian.

2. Solenoid. Adalah kumparan yang dililitkan memanjang dan panjangnya jauh lebih besar
dari diameter kawatnya.Yang membedakan Solenoid dengan Linear Actuator tidak
menggunakan DC Motor ataupun Gear untuk menghasilkan gerakan Linear, tapi memang
bentuknya sudah berbeda, bentuknya dibuat untuk bisa bergerak linear. Solenoid dalam
aplikasi sehari-hari biasanya digunakan untuk pengunci pintu rumah otomatis.
3. Muscle Wire. Adalah kawat otot yang biasa digunakan pada tangan robot. Fungsinya
adalah menggerakan jari-jari tangan robot.

4. Pneumatic. Adalah jenis actuator yang memanfaatkan tekanan udara untuk menghasilkan
gerakan mekanik linear. Untuk aplikasinya pneumatic digunakan untuk pekerjaan yang
ringan, seperti pada pintu Bus.
5. Hydraulic. Merupakan jenis actuator yang mirip dengan Pneumatic, hanya saja hidraulic
menggunakan Fluida atau oil yang dimanfaatkan untuk menghasilkan gerakan mekaniknya.
Dan untuk aplikasinya juga Pneumatic biasa digunakan untuk pekerjaan berat pada industri.
3.Sensor. Jika manusia memiliki indera maka robot memiliki sensor. Ada banyak jenis-jenis sensor
robot, manusia hanya memiliki 5 indera, robot bisa memiliki sensor dengan jumlah yang tidak
terbatas. Karena robot mahluk elektronik, dan teknologi yang cepat berkembang.

Ada banyak sekali jenis sensor yang bisa ditanamkan pada robot. Dengan memiliki fungsi
yang beragam juga. Diantaranya adalah;

1. Sensor Sentuh. Adalah jenis sensor yang akan mendeteksi ketika disentuh, ibarat kulit.
Touch Sensor pada dasarnya adalah saklar yang memiliki berbagai jenis bentuk. Pada robot
digunakan untuk misalnya; mendeteksi objek yang ada pada tangan robot, mencegah
terjadinya tabrakan pada robot beroda, dan masih banyak lagi.

Push Button dan Touch Sensor

Contoh touch sensor yang paling sederhana adalah Push Button. Dan yang lebih baiknya bisa
kamu lihat pada gambar atas.

2. Sensor Cahaya. Sensor ini mendeteksi cahaya atau peka terhadap cahaya disekitarnya.
Dengan sensor ini robot dapat mengetahui gelap dan terang suatu objek, tempat, siang atau
malam.

LDR Sensor dan IR Sensor

Untuk menentukan gelap dan terang suatu tempat biasa menggunakan LDR Sensor,
sementara untuk keperluan Robot Pengikut Garis (Line Follower) menggunakan InfraRed
Sensor.

3. Sensor Warna. Sama seperti light sensor atau Infra Red sensor, color sensor juga bisa
mendeteksi gelap terang dengan menangkap warna hitam dan putih. Tapi selain itu, Color
Sensor juga dapat mendeteksi warna lainnya seperti merah, biru, kuning, dan sebagainya.
Light Sensor

Pada aplikasinya color sensor juga bisa digunakan untuk membuat robot Line Follower,
bahkan yang lebih canggih, yaitu: dapat mengikuti garis dengan warna yang lebih spesifik.

4. Sensor Jarak. Adalah jenis sensor yang digunakan untuk mendeteksi objek dengan cara
mengukur jarak objek tersebut. Sensor ini bisa mengukur jarak dengan sangat akurat. Dalam
robot, Distance Sensor berguna sebagai mata. Robot dapat melihat objek didepannya dengan
sensor ini.

Ultrasonic Sensor

Contoh Distance Sensor yang paling sering digunakan adalah Ultrasonic sensor. Cara
kerjanya sama persis seperti mulut dan telinga pada kelelawar.

5. Sensor Suara. Mendeteksi suara disekitar robot, fungsinya tentu saja seperti telinga.
Melalui program sensor ini bisa membedakan suara yang nyaring, suara yang tidak nyaring,
dan hening. Intensitasnya bisa kita atur manual, atau melalui program, tergantung jenis Sound
Sensor yang dipakai.
Sound Sensor dan Voice Recognition

Bahkan untuk jenis Voice Recognition, itu bisa diprogram untuk mendengar kata (bahasa)
yang digunakan manusia.

6. Sensor Keseimbangan. Biasa digunakan untuk membuat robot tetap seimbang.


Mengetahui kemiringan, dan membantu bangun saat robot terjatuh.

Ballance atau Gyro Sensor

Salah satu contohnya adalah Gyroscope, dipakai juga pada Smartphone.

7. Sensor Gas. Berfungsi untuk mendeteksi berbagai jenis gas atau asap yang ada disekitar.
Seperti hidung pada manusia, dapat membedakan yang mana gas yang biasa mana gas yang
berbahaya.

Gas Sensor

Contoh penerapan gas Sensor adalah untuk robot penjinak Bom, atau robot GreenBird.
8. Sensor Suhu. Sama seperti kulit yang dapat merasakan panas dan dingin. Dengan
temperatur sensor robot dapat mengenali suhu yang ada disekitarnya.

Temperatur Sensor

9. Sensor Api. Berfungsi untk mendeteksi nyala api yang memiliki panjang gelombang 760
nm ~ 1100 nm. Sensor nyala api ini mempunyai sudut pembacaan 60 derajat, dan beroperasi
pada suhu -25 - 85 derajat Celcius. Dan tentu saja untuk Anda perhatikan, bahwa jarak
pembacaan antara sensor dan objek yang dideteksi tidak boleh terlalu dekat, untuk
menghindari kerusakan sensor.

4. Battery. Merupakan sumber energi bagi robot. Seperti otak kamu yang membutuhkan
nutrisi, dan badan kamu yang membutuhkan kabohidrat atau vitamin. Listrik adalah darah
bagi robot, dan robot bisa mendapatkan kebutuhan listrik untuk controller, sensor, actuator
dan semua komponen elektronik, dari battery.

Macam-Macam Jenis Baterai


Berdasarkan bahan kemampuannya, baterai hanya ada 2 jenis. Pertama jenis baterai yang
hanya sekali pakai (single-use battery), dan kedua jenis baterai yang bisa di isi ulang
(rechargeable batteries).
Kemudian dari kedua jenis baterai tersebut, terdapat lagi berbagai macam jenis baterai
dengan bahan dan ketahanan yang berbeda-beda. Dan untuk Jenis-Jenis Baterai Yang
Sekali Pakai (single-use battery) ada;

1. Baterai Zinc-Carbon. Atau sering disebut juga baterai Heavy Duty. Ini merupakan jenis
baterai yang paling murah, dan ketahanan paling rendah. Kenapa di sebuat Baterai Zinc-
Carbon (Seng-Karbon)? Karena bagian negatif yang menjadi pembungkus baterai itu terbuat
dari seng (zinc), dan bagian positifnya terbuat dari karbon (carbon).

Baterai Zinc-Carbon atau Heavy Duty

2. Baterai Alkaline. Dibandingkan dengan Baterai Zinc-Carbon, baterai alkaline jauh lebih
tahan lama dan tentu saja jauh lebih mahal. Nama Alkaline sendiri diambil dari “Alkali”,
yang merupakan bahan elektrolit Potassium hydroxide, yang digunakan pada baterai tersebut.

Baterai Alkaline

3. Baterai Lithium. Baterai lithium adalah yang paling kuat diantara baterai sekali pakai
lainnya. Dapat bertahan 10 tahun, dan berkeja pada suhu yang rendah. Karena ketahanannya,
sering digunakan pada memori backup komputer dan juga jam tangan. Baterai lithium biasa
dibentuk seperti uang logam, dan sering disebut baterai koin atau baterai kancing.

Baterai Lithium

4. Baterai Silver Oxide. Termasuk kedalam baterai yang mahal, ini disebabkan karena
mahalnya harga perak (silver). Dari bentuk yang kecil dan ringan, baterai silver oxide dapat
menghasilkan energi yang tinggi. Sama seperti baterai lithium, sering disebut baterai koin
atau baterai kancing. Penggunaannya pada jam tanggan, dan yang lebih tingginya pada
aplikasi militer.

Baterai Silver Oxide

5. Baterai Zinc Air Cell. Merupakan baterai standart yang digunakan pada alat bantu dengar.
Sangat tahan lama, dan hanya memiliki anoda, katodanya memanfaatkan udara disekitar.

Baterai Zinc Air Cell

Kemudian untuk Jenis-Jenis Baterai Yang Bisa Di Isi Ulang (rechargeable) ada:

1. Baterai Rechargeabel Alkaline. Adalah jenis baterai Alkaline yang bisa di isi ulang, dan
yang paling murah diantara semua baterai jenis rechargeable. Tapi jumlah banyaknya di
charge adalah yang paling rendah, hanya sekitar 25 kali atau lebih.

Baterai Rechargeable Alkaline

2. Baterai Ni-Cd (Nickel-Cadmium). Terbuat dari elektrolit Nickel Oxide Hydroxide dan
Metallic Cadmium, merupakan baterai yang kuat untuk jenis rechargeable. Hanya
kekurangannya lebih cepat habis, dan harus lebih banyak di charge ulang. Bahkan ketika
tidak digunakan, listrik yang tersimpan akan berkurang setiap bulannya. Terus baterai ini juga
mengandung racun yang membahayakan manusia. Sampahnya dilarang dibuang disembarang
tempat. Tapi sekarang baterai Ni-Cd sudah dilarang untuk digunakan.

Baterai Ni-Mh

3. Baterai Ni-Mh (Nickel-Metal Hydride). Mempunyai kapasitas lebih tinggi dibandingkan


dengan Ni-Cd, dan tidak memiliki racun, tapi masih ada zat lain yang lumayan
membahayakan. Kemudian penurunan daya listrik perbulannya lebih banyak dibandingkan
Ni-Cd. Banyak digunakan pada kamera dan radio komunikasi.

Baterai Ni-Mh

4. Baterai Li-Ion (Lithium-Ion). Daya tahannya lebih tinggi, dan tingkat penurunan daya
saat tidak digunakan lebih rendah. Kemudian lebih ramah lingkungan, tapi masih tetap ada
zat berbahaya untuk manusia. Banyak sekali digunakan pada handphone, pada laptop, dan
berbagai perangkat portabel lainnya.

Baterai Li-Ion

5. Baterai Li-Po(Lithium-Polimer). Dibandingkan dengan Li-Ion, baterai Li-Po memiliki


daya tahan jauh lebih baik terutama saat panas. Dan bisa karena bahannya terbuat dari
senyawa polimer, bentuknya bisa flexsibel. Hanya saja lebih mahal dan masih jarang
ditemukan dipasaran.

Baterai Li-Po

6. Baterai Lead Acid. Biasanya dipanggil aki, banyak digunakan pada kendaraan bermotor.
Bentuknya besar dan berat, tidak mungkin dipasang di perangkat portabel. Tapi masih sangat
dibutuhkan untuk membuat robot mobile, yang berukuran besar dan membutuhkan daya yang
tinggi.
3 Komponen Pembentuk Robot
1. Mekanik. komponen Mekanik dalam Robot itu meliputi bahan-bahan apa yang digunakan
robot itu? Serta bagaimana bahan-bahan itu dibentuk mejadi robot?

Contoh: diatas ada 1 gambar komponen terpisah dan ada 1 mobile robot yang sudah jadi.
Nah, cara yang digunakan untuk membuat komponen terpisah tersebut agar bisa jadi robot
yang utuh, itulah yang dipelajari di ilmu Mekanika dalam robot.

Contoh lainnya bisa kamu perhatikan lagi gambar yang diatas. Disitu ada Arm Robot yang
sedang menggenggam bola. Nah bagaimana cara Arm Robot itu bisa sampai memegang
bola? Jawabannya bisa kamu tahu, kalau kamu mempelajari dan memahami Mekanik. Dan
bersyukurlah karena sedang kita pelajari sama-sama sekarang.

Atau agar kamu lebih paham dan tahu yang mana komponen Mekanik dalam robot. Saya
katakan sederhana bahwa, “Semua yang bisa kamu lihat secara fisik dalam robot, itu adalah
komponen mekanik.”

2. Elektronik. Komponen elektronik dalam robot itu dimulai dari arus lemah yang dipakai
untuk menghidupkan robot, sebutan umumnya adalah listrik. Listrik yang digunakan adalah
arus DC (baterai atau adaptor), itu yang sering digunakan, terutama dalam pembelajaran
robotic. Listrik ini di ibaratkan jantung kalau dalam tubuh manusia.

Yang termasuk kedalam komponen Elektronik robot lainnya adalah Controller (otak robot),
Sensor (indra robot), Actuator (penggerak), dan yang lainnya. Dibawah ini adalah
penampakan dari contoh beberapa komponen elektronik.

Intinya semua benda yang berhubungan dengan energi listrik, itu termasuk kedalam
komponen elektronika.
3. Program. Komponen program dalam robot bisa disebut komponen paling tinggi. Walau
hanya ditanamkan di salah satu chip, tapi dengan komponen program ini robot dapat
melakukan fungsi dan tugas dengan sangat spesifik. Dan semua itu dilakukan dengan
berbagai macam intruksi (bahasa pemograman).

Yang paling terkenal, atau paling sering digunakan adalah pemograman dengan bahasa C,
karena yang paling powerfull. Tapi semua bahasa pemograman termasuk assembler, pascal,
java, bisa digunakan untuk memberi perintah robot.

Pemograman grafik robot dengan Ardublock.


Bahkan sekarang anak tingkat SD sudah bisa mulai mempelajari Program Robot. Semua itu
didukung dengan keberadaan Software Pemograman robot yang berbentuk grafik, bukan teks
lagi.

Anda mungkin juga menyukai