Gambar Selintas SURAT PAULUS

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 116

Rwmaiouj A, Korinqiouj B ,Korinqiouj, Galatej

Efesiouj Filipphsiouj Kolossaeij A ,Qessalonikeij


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 1

B ,Qessalonikeij A, Qimoteou B ,Qimoteou Titoj


Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj A, Korinqiouj B
,Korinqiouj, Galatej Efesiouj Filipphsiouj Kolossaeij
A, Qessalonikeij B ,Qessalonikeij A, Qimoteou
B ,Qimoteou Titoj Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj
A,Korinqiouj B ,Korinqiouj, Galatej Efesiouj
Filipphsiouj Kolossaeij A, Qessalonikeij B
,Qessalonikeij A, Qimoteou B ,Qimoteou Titoj
Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj A, Korinqiouj
B ,Korinqiouj, Galatej Efesiouj Filipphsiouj
Kolossaeij A, Qessalonikeij B ,Qessalonikeij A,
Qimoteou B ,Qimoteou Titoj Filhmonaj Ebraiouj
Rwmaiouj A,Korinqiouj B ,Korinqiouj, Galatej
Efesiouj Filipphsiouj Kolossaeij A, Qessalonikeij
B ,,Qessalonikeij A, Qimoteou B ,Qimoteou Titoj
Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj A, Korinqiouj B
,Korinqiouj, Galatej Efesiouj Filipphsiouj Kolossaeij
A, Qessalonikeij B ,Qessalonikeij A, Qimoteou
B ,Qimoteou Titoj Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj A,
Korinqiouj B ,Korinqiouj, Galatej Efesiouj Filipphsiouj
Kolossaeij A, Qessalonikeij B ,Qessalonikeij A,
Qimoteou B ,Qimoteou Titoj Filhmonaj Ebraiouj
Rwmaiouj A, Korinqiouj B ,Korinqiouj, Galatej
Efesiouj Filipphsiouj Kolossaeij A, Qessalonikeij
B ,Qessalonikeij A, Qimoteou B ,Qimoteou Titoj
Filhmonaj Ebraiouj Rwmaiouj A, Korinqiouj B
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 2
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 3

SILABUS
Program Studi : Teologi/ Kependetaan
Kelompok/Nomor : Institusional
Nama Mata Kuldiah : Pengantar Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus
Dosen Pengampu : Pdt. Fati Aro Zega, M.Th
Bobot : 2 SKS
Semester : -
Prasyarat : -
Banyaknya / Waktu Tiap : 14 X (2x 50 Menit)
Pertemuan

STANDAR KOMPETENSI :
Mahasiswa memiliki kemampuan untuk menafsirkan beberapa kitab dalam Perjanjian Baru, khu-
susnya beberapa bagian dari surat-surat Paulus.

KOMPETENSI DASAR
1. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Roma
2. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus I
3. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus II
4. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia
5. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus
6. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Filipi
7. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose
8. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika I
9. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika II
10. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Timotius I
11. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Timotius II
12. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Titus
13. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Filemon
14. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat Ibrani
15. Mampu merefleksikan firman Allah sebagaimana tersedia dalam Surat Paulus.

URUTAN DAN RINCIAN MATERI


1. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Roma
2. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus I
3. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus II
4. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia
5. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus
6. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Filipi
7. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose
8. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika I
9. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika II
10. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Timotius I
11. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Timotius II
12. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Titus
13. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Filemon
14. Mampu menafsirkan beberapa bagian surat Paulus Kepada Jemaat Ibrani
15. Mampu merefleksikan firman Allah sebagaimana tersedia dalam Surat Paulus.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 4

INDIKATOR HASIL BELAJAR


Mahasiswa mampu: ...
1. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Roma
2. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus I
3. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Korintus II
4. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Galatia
5. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus
6. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Filipi
7. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose
8. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika I
9. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika II
10. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Timotius I
11. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Timotius II
12. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Titus
13. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Filemon
14. Menjelaskan beberapa bagian penting dari surat Paulus Kepada Jemaat Ibrani

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN


PENDEKATAN : Kolektif dan partisipatoris
PENGALAMAN BELAJAR : 1. Mahasiswa mendengarkan kuliah yang disampaikan dosen
2. Mahasiswa berdiskusi
3. Mahasiswa mempresentasikan hasil penafsirannya
mengenai kitab-kitab tulisan Rasul Paulus dalam PB

METODA : Ceramah, diskusi, seminar


TUGAS : Tinjauan buku, observasi, presentasi.
STANDAR PENILADIAN : 1. Partisipasi dan kehadiran : 10 %
2. Presentasi kelas : 30 %
3. UTS/Makalah : 30 %
4. UAS : 30 %
TEKNIK : TERTULIS
BENTUK SOAL : Tes Tertulis
MEDDIA : Papan Tulis / White board, , LCD,dll
PRASYARAT :
SUMBER BELAJAR
1. Keluarga
2. Meddia elektronik (internet)
3. Narasumber,
4. Lingkungan alam,
5. Lingkungan sosdial,
6. Teman di kampus
7. Teman di masyarakat setempat
8. Komunitas gereja
9. Literatur:
a. Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (Malang : Gandum mas, 1998).
b. Barton, John; Muddiman John., ed. The Oxford Bible Commentary. New York: Oxford
University Press, 2007
c. Brill, J. Wesley. Tafsiran Surat Korintus Pertama. Bandung: Kalam Hidup, 2003.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 5

d. Leon Morris, Teologi Perjanjdian Baru. Malang: Gandum Mas, 1993


e. J. D. G. Dunn, The Theology of Paul the Apostle. Grand Rapids, MI: Eerdmans, 1998.
f. John Drane, Memahami Perjanjdian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
g. John Bachin, Dkk., Intisari Alkitab PB. Jakarta: Persekutuan Pembaca Alakitab, 2001.
h. Tjandra, Lukas, Latar Belakang Perjanjdian Baru III, Malang: SAAT, 1999.
i. Baxter, J. Sidlow, Menggali Isi Alkitab 4, Jakarta: YKBK, 1988.
j. Spiros Zodhdiates, ed., The Complete Word Study New Testament ( Iowa: World Bible
Publishers, 2001).
k. William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Lukas. Jakarta: BPK, 2009.
l. --------. Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Surat Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2004.
m. E-Sword: All Dictionaries and Commentaries.
n. Biblework7, BibleWork9.
o. SABDA/OBL versi 4.0, program elektronik versi offline
p. Hawthrone, Gerelad F., Martin, Ralph P., ed., Dictrionary of Paul and His Letters. Downers
Grove, Illinois, InterVarsity Press, 1993

Doctrine is not everything in Christianity; but nothing is more important than doctrine.

DOKTRIN bukan segalanya bagi kekristenan,


tetapi tidak ada yang lebih penting daripada DOKTRIN
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 6

PENGANTAR

Rasul Paulus adalah salah seorang penulis inspirasional dalam Perjanjian Baru yang paling
awal dan paling kreatif, yang menjadi penyumbang terbesar dokumen Perjanjdian Baru. Berdasarkan
pengakuan Injili-Pantekostal, Paulus telah menulis 14 dari 27 partikal konten Perjanjian Baru,
terangkai dalam urutan mulai Surat Roma sampai pada Surat Ibrani, sekalipun banyak ahli Alkitab
dan para pengeritik menolak Surat Ibrani sebagai salah satu karya tulisannya.
Paulus adalah seorang Yahudi yang memiliki wawasan mengenai kebudayaan Yunani-Roma
yang baik. Kemampuan itu diperolehnya mungkin semasa berada di Tarsus, diperkaya oleh intens-
nya perjumpaannya dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan itu tercermin baik
dalam jalan pikiran maupun dalam gaya bahasanya. Adakalanya Paulus mengutip penulis-penulis
Yunani (1Kor. 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28), dan pasti mengenal filsafat populer masa itu, khususnya
aliran Stoa, sehingga dari situ ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah
dari badan ke dunia ilahi (2Kor. 5:6-8; pleroma kosmis, Kol dan Ef) dan rumusan-rumusan tertentu
( 1Kor.5:6-8; Rm.11:36; Ef.4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis, Paulus mengambil alih
metoda yang disebut diatribe, yaitu suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan
jawaban pendek (cp. Rm 3:1-9, 27-31), dan pengolahan kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim
dalam seni pidato. Ketika Paulus menggunakan kalimat panjang dan padat dengan anak-anak kalimat
yang bergelombang-gelombang desak-mendesak (cp. Ef.1:3- 14; Kol 1:9-20), dia mengikuti contoh-
contoh dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani.
Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa kedua ( Kis 21:40) dengan mahirnya. Bahasa
Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani awam, yang disebut bahasa Koine, tanpa peniruan bahasa
Yunani klasik yang biasa dipakai dalam kesusastraan Yunani kuno. Paulus rupanya tidak suka
kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidato Yunani klasik, sebab kekuatannya untuk
meyakinkan hanya mau diambilnya dari kuasa firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda"
yang dikerjakan Roh Kudus (cp. 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rm 15:18).
Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran dan perasaannya yang meluap-luap.
Dengan beberapa kekecualian (cp. Fil. 1:10), Paulus biasanya mendikte surat-suratnya (Rm. 16:22),
sebagaimana lazim pada zaman dulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri (2Tes
3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18). Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan
telah dipertimbangkan dengan masak-masak, misalnya di Kol 1:15-20, tetapi kebanyakan dituliskan
sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, justru gaya
bahasanya itu berisi gagasan yang luar biasa. Karena itu tidak heran bila pemikiran yang begitu
mendalam, dengan ungkapan bahasa yang menyala itu, tidak mudah dibaca (2Pet 3:16). Namun
demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa bagian yang gaya sastranya barangkali tidak ada
bandingannya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Semua surat yang diwariskan Paulus ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh
dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah teologis, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan
tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di
zaman itu (cp. Rm 1:1). Seperti dikatakan oleh Barton, dalam Oxford Bible Commentary, “Paul wrote
neither theological treatises nor narratives but letters,…” 1 (Paulus tidak menulis baik risalah teologi
atau cerita tapi surat,…). Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan hanya surat pribadi dan
bukan pula suatu karya sastra belaka. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada
pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua orang beriman. Sehingga surat-surat
itu bukanlah merupakan kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh
pemikiran Paulus. Di balik tulisan-tulisan itu terkandung ungkapan-ungkapan pribadi yang khusus. 2

1
John Barton, John Muddiman, ed. The Oxford Bible Commentary.New York: Oxford University Press, 2007,
1075.
2
Lihat uraian John Drane. Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, 405-407.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 7

Nilai surat-surat Paulus tidak bisa diukur secara logika, tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada
siapa ia menulis. Ajaran pokoknya sama, semua berpusatkan Kristus yang telah mati dan
dibangkitkan. Ajaran pokok itu disesuaikan, kemudian berkembang dan menjadi semakin berisi
selama kehidupan Paulus “yang menjadi segala-galanya untuk semua orang” (1Kor 9:19-22). Teologi
Paulus berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi tentu di bawah dorongan Roh Kudus
yang membimbing karya kerasulannya. Perkembangan itu akhirnya sampai kepada kepenuhan
sebagaimana memuncak dalam surat-suratnya sesuai dengan urutan dalam waktu. Memang urutan
dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam
PB surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya. Diedit dari: Pengantar Kitab Suci Yerusalem,
Surat-surat Paulus (dalam: SABDA/OLB v.4.0. Kompilasi Pengantar Kitab (4509 [120-166/600])
301630573215430244961858909298
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 8

BAB I
PENGANTAR TAFSIR SURAT ROMA

Surat-surat Paulus, berdasarkan keyakinan konservatif-Pantekosta, terangkai berurutan


setelah Kitab Kisah Para Rasul sampai pada Surat Ibrani, sekalipun banyak pengeritik menolaknya,
sehingga memisahkan Surat Ibrani dari tulisan rasul Paulus. Berdasarkan pengakuan umum, urutan
surat-surat Paulus dimulai dari Surat Kepada Jemaat di Roma, dan diakui sebagai surat asli tulisan
Paulus yang inspiratif. Dalam surat ini terkesan tugas Paulus di kawasan Timur kekaisaran Roma telah
selesai, dan inilah surat terakhir yang ditulisnya di daerah Yunani, sebagai sebuah ringkasan
komprehensif dari seluruh ajaran Paulus.
Oxford Bible Commentary mengatakan “Romans is commonly regarded as Paul's supreme
work, the consummate expression of his mature theology. Among Protestants in particular, no book
has been more highly esteemed or carefully scrutinized. Above all, Romans influenced the
Reformation vision of true religion as the reception of God's grace through faith.”3 (Surat Roma
umumnya dihargai sebagai karya tertinggi Paulus, ekspresi sempurna dari teologinya yang matang.
Khususnya di antara kaum protestan, tidak ada buku yang lebih disanjung atau paling cermat diteliti.
Di atas segalanya, Surat Roma telah mempengaruhi visi reformasi bagi agama yang benar, sebagai
anugerah Allah yang diterima melalui iman).

A. Pendahuluan

Surat Roma adalah magnum opus atau buah karya terbesar Rasul Paulus. 4 Surat ini lebih baik
dipahami sebagai suatu uraian lebih teratur terhadap beberapa tema pokok yang dibahas Paulus
dalam Surat Galatia dan 1 – 2 Korintus.5 Setelah menyampaikan salam dan doa kepada orang-orang
dalam jemaat itu, Paulus langsung mengemukakan tema suratnya, tentang kebenaran Allah. Dengan
Injil Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah dipulihkan menjadi baik
kembali, sesuai dengan kebenaran Allah (Rm.1:17). Pemulihan hubungan dengan Allah itu berikan
baik kepada orang Yahudi maupun bukan Yahudi, yang semuanya sama-sama berada dalam kuasa
dosa (3:10). Terpulihkannya hubungan itu hanya di dalam Kristus yang telah memperdamaikan orang
beriman dengan Allah, dan oleh Roh Allah yang membebaskan orang berdosa dari kekuasaan dosa
dan kematian. Melalui iman kepada Kristus mereka mengalami hidup yang baru.
Paulus juga menjelaskan tentang hukum-hukum Allah dan kuasa Roh Allah di dalam
kehidupan orang percaya (5:1–8:39). Selanjutnya dia menjelaskan bahwa orang Yahudi dan bukan
Yahudi termasuk dalam rencana Allah. Paulus menyimpulkan bahwa penolakan Injil oleh orang
Yahudi sudah termasuk dalam rencana Allah, untuk menolong manusia berdasarkan rahmat-Nya
melalui kematian Yesus Kristus. Paulus yakin bahwa orang Yahudi tidak selalu akan menolak Yesus.
Akhirnya, Paulus menulis tentang bagaimana orang harus hidup sebagai Kristen, terutama tentang
cara mempraktikkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain. Untuk itu Paulus mengutarakan
topik seperti melayani Allah, kewajiban orang Kristen terhadap negara dan sesama orang Kristen, dan
berbagai-bagai persoalan yang menyangkut hati nurani. Paulus menutup surat ini dengan pesan-
pesan pribadi dan puji-pujian kepada Allah.

1. Kepenulisan
Penulis : Paulus
Tema : Kebenaran Allah telah dinyatakan
Tanggal : Sekitar tahun 56-58
3
The Oxford Bible Commentary, 1082.
4
J. Sidlow Baxter, dit. S.Soedirdjo. Menggali Isi Alkitab. Jakarta: YKBK/OMF, 1988, 20, 31.
5
John Drane, Memahami Perjanjian Baru. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001, 369.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 9

2. Tujuan

Beberapa indikasi yang bisa menjadi tujuan penulisan surat ini, di antaranya sebagai berikut.
1) Paulus merasa perlu untuk merangkum isi Injil yang telah diberitakannya selama 25
tahun kepada jemaat Roma, mungkin ada orang yang mengeritik ajarannya dan ia ingin
meluruskan hal itu (cf. 3:8; 6:1-2, 15), sekaligus merupakan kesempatan untuk menulis
intisari ajarannya.6
2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja
karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. 2:1-29; 3:1,
9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. 11:11-36).
3) Niat Paulus memberitakan Injil di Spanyol menyebabkan dia meminta bantuan jemaat
Roma mendukungnya melaksanakan niat itu (cf. Rm. 15:24). Saat memikirkan
kunjungannya ke jemaat Roma, ia terpikir mungkin karunia rohaninya dapat ia layankan
kepada mereka, dan ia maupun mereka akan terhibur dan ditopang (Rm 1:11-12). 7

3. Struktur Surat Roma

Surat masterpiece rasul Paulus ini membahas banyak tema ajaran yang disusun dengan
sangat cermat. Secara jelas surat ini terstruktur menjadi tiga bagian.
Pasal 1-8, mengenai masalah kebenaran, “cara Injil menyelamatkan orang berdosa.”
Pasal 9-11, mengenai masalah bangsa Yahudi, “cara Injil bersangkutan dengan Israel.”
Pasal 12-15, mengenai kehidupan yang praktis, “cara Injil mempengaruhi kelakuan.” 8

4. Garis Besar Kitab

a. Alasan Penulisan (Rm 1:1-7)


1:1-17 Semua tentang Yesus Kristus
1:8-17 Paulus mempunyai sesuatu untuk dibagikan.
b. Semua Orang Berdosa (Rm.1:18-3:20)
1:18-32 Mereka yang tidak memiliki Alkitab
2:1-11 Jangan menghakimi orang lain
2:12-16 Allah akan menghakimi semua orang
2:17-3:20 Kelebih dan kelemahan orang Yahudi
c. Allah Mempunyai Jalan (Rm. 3:21-5:21)
3:21-26 Karya salib Kristus
3:27-31 Tidak ada dasar untuk bermegah
4:1-25 Kepercayaan Abraham
5:1-5 Tetap bersukacita walaupun dalam kesusahan
5:6-11 Bermegah karena Kristus
5:12-21 Kontras Kristus dan Adam
d. Hidup Baru Dalam Roh Kudus (Rm.6:1-8:39)
6:1-14 Dosa dapat dikalahkan
6:15-23 Pergantian pemilik
7:1-6 Pergantian pasangan
7:7-25 Peperangan dalam hati
8:1-11 Roh memberi hidup
8:12-17 Menjadi anak-anak Allah!
6
Berdasarkan: John Balchin, et.al. Inti Sari Alkitab Perjanjian Baru. Jakarta: PPA, 2001, 41.
7
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, dalam: SABDA (OBL) 4.0, 124/294
8
Baxter, 1988:23.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 10

8:18-27 Berbagai aspek karya Roh Kudus dan sebuah doa


8:28-30 Tujuan hukum Roh
8:31-39 Keutamaan Orang yang sudah mengalami karya Roh Kudus
e. Masalah Orang Yahudi ( Rm. 9:1-11:36)
9:1-5 Hak-hak istimewa orang Yahudi
9:6-33 Maksud Allah atas bangsa Yahudi
10:1-21 Iman yang menyelamatkan mereka
11:1-36 Keunikan dan rencana Allah atas orang Yahudi
f. Praktik Hidup Kristen (Rm. 12:1-15:13)
12:1-2 Kehidupan yang dipersembahkan
12:3-21 Kehidupan di dalam satu tubuh
13:1-7 Pola hidup dalam masyarakat
13:8-10 Hidup dalam kasih
13:11-14 Bangun dan hiduplah!
14:1-15:13Hidup bersama dengan sesama.
g. Rencana Hari Depan (Rm. 15:14-33)
15:14-33 Pelayanan dan harapan terakhir Paulus
h. Salam untuk banyak teman di Roma (Rm. 16:1-27)
Penutup: Allah memberkati semua.

B. Latar Belakang

Surat Roma adalah surat Paulus yang paling panjang, paling logis, dan paling berpengaruh.
Bagi dogmatika, menurut Baxter, surat inilah bagian Alkitab yang paling utama. 9 Terdiri dari 16 pasal,
433 ayat, mungkin karena alasan itulah surat ini diletakkan di depan ke-13 suratnya yang lain. Jemaat
Roma memang memiliki posisi strategis dalam banyak aspek, terlebih sebagai di ibu kota penguasa
dunia. Namun, asal usul jemaat Roma masih menjadi misteri, tidak didirikan oleh Petrus atau rasul
yang lain. Karena itu Paulus memandang Roma bukan sebagai wilayah khusus dari rasul lain (15:20). 10
Paulus menulis surat ini menjelang akhir perjalanan misionernya yang ketiga (bd.15:25-26;
Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), saat berada di Korintus, di rumah Gayus (16:23; 1Kor 1:14). Dia menulis
melalui pembantunya Tertius (16:22), dan meminta Febe, diaken dari Kengkrea, membawanya ke
Roma. Masa itu dia sedang merencanakan pergi ke Yerusalem, bertepatan dengan hari Pantekosta
(Kis.20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan
dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (15:25-27).
Segera setelah itu, Paulus berharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk penginjilan, dan dalam rangka
itu dia menulis Surat ini untuk memperoleh bantuan bila nanti pergi ke barat (15:24,28). 11

C. Ciri dan Pesan Khas Surat Roma

1. Tujuh ciri utama Surat Roma12

a. Merupakan surat Paulus yang paling sistematis, teologis dan paling hebat dalam PB.
b. Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. 3:1, 4-6, 9, 31).
c. Paulus memakai PL secara luas sebagai otoritas alkitabiah dalam menyampaikan sifat
sesungguhnya dari Injil.
d. Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (1:16-17), Allah

9
Baxter, 1988:20.
10
Bandingkan: Fausset’s Bible Dictionary: Epistle to the, Dalam BibleWorks9.
11
Lihat: Fausset;s Bible Dictionary: Romans, Epistle to the, dalam: BibleWorks9
12
Disarikan dari Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan (SABDA/OBL: Kompilasi Pengantar Kitab 1/31,)
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 11

membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.


e. Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan
persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:

1) dosa sebagai pelanggaran pribadi (1:1-5:11), dan


2) prinsip dosa (Yun. he hamartia), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk
berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (5:12-8:39).

f. Roma 8:1-39 adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus
dalam kehidupan orang percaya.
g. Berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi
(terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari
Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (9:1-11:36).

2. Pesan Khas Surat Roma

a. Pesan utama yang khas dalam Surat Roma adalah tentang kebenaran Allah

1) Semua bangsa, Yahudi dan non-Yahudi adalah sama-sama tidak benar di hadapan Allah
yang benar (1:18; 3:20), sekalipun Yahudi beroleh beberapa hak istimewa.
2) Sekalipun semua orang sudah “rusak” oleh dosa, Allah berprakarsa memperbaiki
keadaan itu dengan menyediakan pendamaian dalam Kristus (3:21-26).
3) Dampak pengorbanan Kristus hanya dapat diperoleh dengan iman, karenanya jalan
keselamatan terbuka bagi Yahudi dan non-Yahudi (3:27-31).
4) Teladan Abraham menunjukkan bahwa pembenaran adalah karena iman, bukan karena
moral perbuatan (4:1-25).
5) Tersedia cukup berkat menyertai pembenaran orang beriman (5:1-11). Sama seperti
dosa datang melalui Adam melanda segala sesuatu, demikian juga kehidupan datang
melalui Kristus (5:12-21).

b. Kebenaran harus diterapkan dalam kehidupan. Ini hanya dapat dicapai melalui
persekutuan dengan Kristus, karena orang beriman mati bersama Kristus dan sekarang hidup dalam
Kristus (6:1-14).
1) Kehidupan yang baru ini membentuk pengabdian yang baru. Orang beriman yang telah
dimerdekakan dari Taurat harus beralih menjadi pelayan Allah (Rm. 6:15; 7:6).
2) Taurat tidak menolong proses pengudusan, karena Taurat justru menimbulkan pertentangan
batiniah (Rm. 7:7-25). Tetapi hidup dalam Roh mendatangkan kemenangan bagi orang
beriman, karena kuasa dosa telah dihancurkan dan kedudukan baru sebagai anak
menggeser keterhambaan atas dosa (Rm. 8:1-17).
3) Orang beriman mempunyai pengharapan yang mulia di masa datang, bahkan makhluk
ciptaan lainnya pun mempunyai pengharapan demikian (Rm. 8:18-25).
4) Hidup sekarang dikuatkan oleh syafaat Roh dan kasih Allah (Rm. 8:26-39).

c. Masalah Israel (Rm. 9:1; 11:36)

Tema kebenaran Allah disajikan berkaitan dengan sejarah, untuk menjawab persoalan yang
timbul akibat penolakan Israel.
1) Kebajikan-kebajikan Allah berdaulat, sahih dan adil. Makhluk ciptaan tidak layak dan
tidak berhak mempertanyakan keputusan-keputusan Allah (Rm. 9:1-29).
2) Penolakan Israel bukanlah masalah sepele, melainkan murni kesalahan sendiri, karena
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 12

mereka mempunyai kesempatan yang luas untuk bertobat (Rm. 9:30; 10:21).
3) Kendati demikian Israel dapat mengharapkan pemulihan. Allah selalu memelihara yang
sisa (Rm. 11:1-6). Kegagalan Israel sendiri menyebabkan non-Yahudi dimasukkan dalam
warga ilahi (Rm. 11:7-12), dan yang akan menjadi peranti pemulihan Israel (analogi
pohon zaitun: Rm. 11:13-24). Keadaan final Israel berada dalam tangan Allah yang
kebijakan-Nya tidak terduga (Rm. 11:25-36).

d. Peringatan-peringatan praktis (Rm. 12:1; 15:13)


1) Kewajiban-kewajiban pribadi dan kewajiban umum sebagai dampak dari penyerahan diri
(Rm. 12:1-21).
2) Kewajiban-kewajiban sosial seperti ketaatan kepada pemerintah, keramah-tamahan dan
perilaku tulus (Rm. 13:1-14).
3) Pentingnya toleransi kristiani. Tuntutan ini mencolok khususnya dalam hal makanan
(Rm. 14:13:17).

D. Survai Singkat

Setelah mengetengahkan tema bahwa Yesus adalah kebenaran dan jawaban terhadap dosa
(1:16-17), Paulus lalu menguraikan kebenaran-kebenaran dasar Injil. Pertama, Paulus menekankan
masalah dosa dan kebutuhan manusia untuk dibenarkan sebagai kebutuhan umum (1:18-3:20). Ada
dua celaka manusia yang dipaparkannya, yakni celaka orang Yahudi dan celaka non-Yahudi yang
sama-sama orang berdosa (2:12), berada di bawah kuasa dosa (3:10). Sehingga kedua-duanya
dinyatakan salah dan terkena hukuman. 13 Karena itu hanya kasih karunia Allah yang dapat
membebaskan mereka dari murka Allah, melalui karunia pembenaran oleh Yesus Kristus (3:21-4:25).
Kedua, manusia mendapatkan kepastian keselamatan dan dibenarkan secara cuma-cuma
oleh kasih karunia Allah melalui iman (5:1-21). Karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam
kematian bagi dosa bersama dengan Kristus (6:1-23), pembebasan dari pergumulan untuk mencapai
kebenaran menurut hukum Taurat (7:1-25), dan pengangkatan orang beriman sebagai anak-anak
Allah dan hidup baru melalui Roh yang menuntun kepada kemuliaan (8:1-39). Selanjutnya Paulus
menyatakan bahwa Allah tetap dan sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun Israel
tetap dalam ketidak-percayaannya (9:1-11:36). Penolakan orang Yahudi pada masa kini menjadi
bagian rencana Allah agar orang-orang dari semua bangsa akhirnya diselamatkan (11:11-36). 14
Ketiga, akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus
mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan, baik sosial, sipil, dan
moral (12:1-14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya (15:1-33)
dan ucapan salam pribadi yang panyang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (16:1-27).

1. Tinjauan Historis

Aktivitas pelayanan Paulus mendirikan gereja-gereja selama kurang lebih seperempat abad,
sesuai deskripsi Kisah Para Rasul, dimulai dan di seputar tempat-tempat yang sekarang dikenal
sebagai Turki dan Yunani. Karena merasa target kerjanya di sana selesai, dia berencana untuk
menginjil jauh ke barat, ke Spanyol (15:22-29), tetapi harus melalui Roma. Paulus tak menganggap
kunjungan ke Roma sebagai prioritas utama, tetapi batu loncatan (15:18-21), karena memang ia
selalu ingin merintis daerah baru, memberitakan Injil di tempat Injil belum pernah didengar. 15

Tentang Jemaat di Roma, sangat sedikit yang dapat diketahui. Tidak ada keterangan kapan

13
Diringkas dari: Baxter, 1988, 23-24.
14
John Drane, 371.
15
Ringkasan dari: John Balchin, et.al. 41.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 13

dan oleh siapa jemaat ini didirikan. Latar belakang jemaat Roma masih misterius. Sekalipun demikian,
ketika Paulus menulis Surat Roma, rupanya jemaat di sana sudah cukup besar dan kuat. Bukan
mustahil cikal bakal pendiri jermaat ini adalah para peziarah Roma yang datang ke Yerusalem pada
Hari Pantekosta (Kis.2:10). Dari nama-nama yang disebutkan pada akhir surat, Paulus rupanya sudah
mengenal sejumlah anggota jemaat di sana (16:3-15), bisa saja mereka adalah para petobat di bawah
pelayanan Paulus yang bergabung dalam jemaat itu, sebab banyak jalan menuju Roma. Banyak orang
yang melakukan perjalanan ke Roma, terutama para pedagang, dan banyak dari mereka akhirnya
menetap di ibu kota itu.
Rencana Paulus ke Roma tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Dari Kisah
Para Rasul diketahui bahwa ketika tiba di Yerusalem dia ditangkap, dan setelah beberapa saat di
penjara, dia memohon, seperti lazimnya warga negara Roma, supaya kasusnya dapat didengar oleh
Kaisar. Oleh karena itu, dia dibawa ke Roma sebagai tawanan. Rupa-rupanya dia dibebaskan dan
melanjutkan pekerjaan pelayanannya, sebelum ditangkap lagi dan akhirnya dibunuh di Roma.
Tampaknya, lama surat ini sempat hilang dari “peredaran” atau terlupakan, sampai ketika
orang Kristen menemukan kembali surat-surat seperti surat Roma pada waktu Reformasi, yang
mengubah gereja secara besar-besaran. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat memperoleh
keselamatan dari apa yang mereka lakukan. Allah telah melakukan keselamatan itu bagi mereka,
dalam cara yang memungkinkan Dia dapat membenarkan orang-orang berdosa. Rahasianya tentu
terdapat pada salib.16

2. Tinjauan Isi

a. Kita semua perlu dibenarkan di hadapan Allah (pasal 1-3)

1) Bagi orang bukan Yahudi, cukup banyak yang dapat diketahui tentang Dia, dalam alam
semesta (Rm. 1:19-20), dalam kenyataan kita sebagai ciptaan (Rm. 2:14-15).
2) Untuk orang Yahudi, lebih dari cukup-dalam firman-Nya (Rm. 2:12, 17-24; 3:1-2).
3) Semua orang jatuh di dalam dosa (Rm. 3:9-20, 23).
4) Tidak seorang pun boleh menghakimi orang lain (2:1-3), bermegah diri (3:27), dapat
berdalih (Rm. 1:20; 2:1; 3:19), dapat menyelamatkan dirinya sendiri (3:20, 23).

b. Allah melakukan semua bagi kita (pasal 3-5)

1) Kematian Kristus membayar semua hutang. Ia mati menggantikan kita (Rm. 3:24-25),
pada waktu kita masih berdosa (Rm. 5:6-8), kita dapat dibenarkan Rm. 3:24).
2) Abraham mempercayai firman Allah. Kita juga harus beriman (Rm. 3:25; 4:16-25; 5:1)
3) Adam melakukan sesuatu yang berakibat pada kita sampai sekarang, demikian pula apa
yang dilakukan Kristus di kayu salib (Rm. 5:12-19).

c. Cara hidup baru yang berbeda (pasal 6-8)

1) Sifat dosa yang menyebabkan manusia tidak dapat menjadi baik (Rm. 7:18), yang
berseteru terhadap Allah (Rm. 8:7), yang tidak memperkenan Allah (Rm. 8:8).
2) Kuasa Roh Kudus yang diam di dalam kita (Rm. 8:9-11) menimbulkan pertentangan (Rm.
7:13-23), yang menyediakan kemenangan (Rm. 7:24-25).

d. Kita harus bekerja sama dengan Dia, caranya…


1) dengan menolak dosa (Rm. 6:13, 16, 19; 8:13),
2) dengan menaati Kristus (Rm. 6:13, 16-19, lihat Rm. 12:1),
16
Disarikan dari John Balchin, 42.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 14

3) agar kita memperoleh kemenangan (Rm. 6:14), kehidupan (Rm. 8:11), menjadi anak-
anak Allah (Rm. 8:14-17), mengalami pertolongan-Nya (Rm. 8:26-27), menjadi seperti
Kristus (Rm. 8:28-30, cf. 12:2), merasa pasti bahwa kita adalah milik-Nya (Rm. 8:31-39).

e. Allah tahu yang sedang dilakukan-Nya (pasal 9-11)

1) Allah tahu bagaimana mengendalikan umat-Nya: terhadap orang Yahudi yang tidak taat
sekalipun (9:1-33), karena Dia memiliki rencana induk (master plan - 11:1-32).
2) Kita tetap harus memberikan tanggapan dalam iman yang taat (10:5-21)

f. Kita diselamatkan bersama (pasal 12-13)

Kita adalah anggota dari satu tubuh yang saling memiliki (12:3-8), saling mengasihi (12:9-21;
13:8-10), saling menerima (14:1-15:7), saling menghayati gaya hidup yang baru (13:1-7, 11-14).

E. Analisis Ringkas

Surat yang terbesar dalam PB menurut Martin Luther 17 ini, sangat penting nilainya bukan saja
karena ajarannya, tetapi juga dalam kerangka strategi penginjilan, sebagaimana Roma adalah pusat
dunia. Pada masa Paulus kota Roma merupakan tempat transit untuk dapat melanjutkan perjalanan
ke wilayah Barat, Spanyol. Secara keseluruhan surat ini mengungkap banyak pokok-pokok penting
menyangkut doktrin dan kehidupan Kristen.
Pasal 1 – 3 mengemukakan Injil sebagai kebenaran Allah yang menjadi cara satu-satu untuk
terhindar dari murka Allah atas segala kefasikan dan kelaliman manusia (Rm. 1:17-18). Sebab semua
orang telah berbuat dosa dan tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena
melakukan hukum Taurat. Justru oleh hukum Taurat itu orang mengenal dosa (Rm 3:20). Ini
menunjukkan bahwa baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi (goyim, kafir) semuanya telah berdosa
dan tidak mungkin dengan kemampuannya sendiri untuk diperdamaikan dengan Allah. (Rm. 3:9-10).
Pasal 4 – 5 menjelaskan bahwa Allah yang benar itu telah menyediakan jalan bagi setiap
orang untuk memperoleh pengampunan dosa apabila mereka percaya kepada Dia yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, yang diserahkan karena pelanggaran dan dibangkitkan
untuk pembenaran manusia. Hanya melalui iman kepada Kristus setiap orang akan hidup dalam
damai sejahtera dengan Allah, sebab Yesus Kristus telah menanggung dosa-dosa dan hukuman setiap
orang Allah melalui kematian dan kebangkitan-Nya (4:24-25 5:1).
Pasal 6 menjelaskan secara lengkap tentang arti dan pentingnya baptisan orang percaya.
Semua orang yang telah dibaptis dalam Kristus telah dibaptis dalam kematian-Nya, dan dengan
demikian ita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya,
sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga
kita akan hidup dalam hidup yang baru (6:3-4).
Pasal 7 – 8 menjelaskan tentang konflik antara sifat rohani yang baru orang percaya dengan
sifat lamanya yang berdosa. Karena itu dia mengimbau agar jangan lagi orang beriman mengikuti
keinginan nafsani yang lama. “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika
oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup” (8:10, 12-13).
Pasal 9 – 11 menunjukkan hubungan Injil Yesus Kristus dengan orang-orang Yahudi dan kafir,
yakni untuk menyatakan kekayaan kemuliaan-Nya atas benda-benda belas kasihan-Nya yang telah
dipersiapkan-Nya untuk kemuliaan, yang telah dipanggi-Nya bukan hanya dari antara orang Yahudi,
tetapi juga dari antara bangsa-bangsa lain (9:23-24). “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama
Tuhan, akan diselamatkan” (10:13).
Pasal 12 – 16 berisi tuntunan bagi pertumbuhan rohani dan perilaku Kristen, yang dimulai
dengan mempersembahkan tubuh sebagai korban yang hidup. Menjadi berbeda dari tingkah laku
17
Baxter, 31.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 15

sebelumnya, dapat membedakan kehendak Allah yang sempurna dengan keinginan dunia (12:1-2).
Ajaran ini singkron dengan ucapan Tuhan Yesus, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu
berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” (Mat 22:21, dll).
Kesadaran Baru ini akan dinyatakan pula dalam sikap takluk kepada pemerintah yang di
atasnya, termasuk kepada negara dan hukum yang ditetapkan, sebab semua pemerintah berasal dari
Allah. Sama seperti terhadap Allah, barangsiapa melawan pemerintah akan mendatangkan hukuman
atas dirinya (Rm. 13:1-2). Selain itu, orang beriman wajib pula untuk mempraktikkan sikap tenggang
rasa terhadap hati nurani orang-orang lain (14:1-23), kerelaan untuk menanggung kelemahan orang
yang tidak kuat, dan tidak mencari kesenangan sendiri saja (15:1).
Dalam Kitab ini Paulus menekankan pula betapa penting peran PL bagi pemahaman yang
lengkap kehidupan Kristen (15:4).

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Injil adalah Kekuatan Allah yang Menyelamatkan (1:16-17)

Dalam Surat Roma Paulus memberikan penjelasan mengenai Injil secara menyeluruh. Dia
menegaskan bahwa dirinya dipanggil dan diutus oleh Allah untuk memberitakan Injil yang menuntun
bangsa-bangsa percaya dan taat kepada Allah. Paulus mendefinisikan Injil (euangelion) sebagai
kekuatan Allah. Ungkapan ini menunjukkan ciri Kristologi Paulus, bahwa Injil menjadi representasi
dari kuasa Allah yang menyelamatkan, bukan hanya sekadar menjadi informasi tentang
penyelamatan Allah. Tindakan penyelamatan Allah di dalam Injil tersebut untuk semua bangsa, baik
Yahudi maupun non Yahudi. The Bible Knowledge Commentary mengatakan, “At least Paul gladly
proclaimed it as God’s panacea for mankind’s spiritual need.”18 (Setidaknya Paulus dengan senang
memprokalmasikan Injil sebagai obat mujarab bagi kebutuhan spiritual umat manusia).

2. Kutuk dan Pembenaran Allah (Pasal 3 – 4)

Manusia yang hidup tanpa Kristus digambarkan seperti manusia yang hidup di dalam kutuk.
Paulus menyatakan bahwa orang Yahudi maupun non- Yahudi telah berdosa dan berada di bawah
murka Allah. Mereka gagal mengenal Allah sesungguhnya lalu menyembah berhala. Paulus juga
mengingatkan bahwa Hukum Taurat dan sunat memang baik dan suci tetapi tidak dapat dipakai
untuk membenarkan manusia di hadapan Allah. Manusia dibenarkan bukan karena perbuatannya
tetapi oleh iman. Pembenaran gratis datang dari Allah melalui Kristus yang telah mati di kayu salib.
Paulus tidak setuju dengan pemahaman Yahudi yang meyakini bahwa seseorang dapat dibenarkan
oleh perbuatan (sesuai Hukum Taurat).

3. Hidup dalam Pengharapan (Pasal 5 – 8)

Paulus menggambarkan orang beriman sebagai orang yang mengalami penderitaan tetapi
tetap memiliki pengharapan atas pemenuhan janji Allah. Ada 3 dasar pengharapan orang beriman.

a. Kematian Kristus. Paulus menegaskan bahwa kematian Kristus merupakan inisiatif Allah
untuk menenangkan dan mendamaikan Diri-Nya dengan manusia (5:10).
b. Kebangkitan Kristus. Paulus mendasarkan pengharapan orang percaya pada Kristus yang
bangkit dan hidup. Meskipun orang percaya akan mati karena dosa Adam tetapi akan
dibangkitkan di masa yang akan datang (5:15; 6:23).
c. Pemberian Roh Kudus. Pemberian Roh Kudus merupakan tanda kasih Allah kepada
orang beriman. Suatu jaminan yang diberikan kepada orang beriman bahwa sekalipun
18
The Bible Knowledge Commentary on Rm.1:16 dalam: E-Sword Electronic Program. 2011.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 16

mengalami penderitaan, Allah tidak akan mengecewakan mereka (Pasal 8).

Paulus melukiskan pengharapan sebagai suatu hasrat yang besar dalam menantikan Allah
yang akan menyatakan status orang beriman sebagai anak-anak Allah.

4. Kesetiaan Allah Kepada Israel (Pasal 9 – 11)

Paulus menyanggah seandainya orang menganggap bahwa Allah tidak setia kepada umat
pilihan-Nya Israel. Paulus menegaskan bahwa Allah tetap setia kepada Israel. Meskipun demikian,
Allah adalah Allah yang Mahakuasa dan bebas menentukan pilihan-Nya. Allah murka kepada orang-
orang Yahudi karena mereka gagal melaksanakan Hukum Taurat. Allah memilih orang non-Yahudi
menjadi umat-Nya untuk membuat orang Yahudi iri. Namun, tak selamanya Allah murka kepada
mereka. Allah akan tetap setia kepada Israel dan bangsa-bangsa lain jika mereka takut akan Allah.
Pada akhirnya, Allah akan tetap menyelamatkan semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi.

5. Gereja sebagai Tubuh Kristus (Pasal 12)

Paulus juga mengimbau jemaat di Roma untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai
persembahan yang hidup dan berkenan di hadapan Allah. Untuk mewujudkan hal tersebut, Paulus
mengingatkan jemaat di Roma agar tidak serupa dengan dunia ini, melainkan harus bermetamorfosis
dalam akal budi. Paulus mengingatkan pentingnya pembaruan akal budi demi terwujudnya
persekutuan sejati. Untuk itu jemaat harus hidup dalam kasih, golongan yang kuat harus mengasihi
golongan yang lemah dan golongan yang lemah harus menerima golongan yang kuat. Kedua
golongan yang ada di jemaat Roma saat itu diingatkan untuk saling menerima dan mengasihi satu
sama lain, supaya keutuhan sebagai tubuh Kristus dapat dipertahankan.

6. Kasih Karunia (Anugerah) Allah

Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan Paulus adalah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen,
hanya karena anugerah Allah. Anugerah (χάρις-cháris) Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, namun
demikian, tidak boleh menganggap hal itu sepele (bd.1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11:
5-6). Antitesis dari anugerah ialah erga, artinya kerja (bd. 4:4).19
Bobot dan kualitas kasih karunia Allah baru dapat dimengerti sepenuhnya jika bobot bahaya
dan kengerian dosa disadari manusia. Tiga pasal pertama memperlihatkan ketidakmampuan manusia
untuk mencapai kebenaran Allah. Paulus bukan hanya menginventarisir dosa-dosa non-Yahudi (ps 1),
tetapi juga kesalahan Israel, kendati mereka mempunyai hak-hak istimewa. Dalam uraiannya, Paulus
menekankan hakikat keberdosaan manusia dengan memakai istilah ‘daging’ (sarks), dan maksudnya
adalah dosa moral bukan fisik. Dan dalam mengaitkan sarks dengan Kristus, Paulus sangat hati-hati
membedakan daging-Nya, yang hanya serupa dengan daging berdosa, yakni daging manusia. Kristus
harus menjadi manusia untuk menyelamatkan manusia. Keharusan asasi itu dalam ajaran Paulus
digambarkan tentang dua Adam (5:12 dst). Dalam menceritakan pengalamannya sendiri bergumul
dengan dosa (ps 7), Paulus menunjukkan kepekaan terhadap kuasa dosa. Boleh dikatakan dosa
merupakan musuh pribadi yang berusaha sekuat tenaga untuk merusakkan jiwa. Dosa
memanfaatkan daging. Dosa memperhamba semua anggota tubuh untuk melawan hukum, dan
Paulus menyebutnya hukum dosa (7:23). Dosa memerosotkan manusia sampai pada keadaan yang
sangat menyedihkan, dari mana hanya Allah, melalui Kristus, yang dapat melepaskannya.
Alternatif ini menuntun kepada pemikiran tentang tindakan Allah yang menyelamatkan
manusia dalam Kristus. Karena itu muncullah kosep pendamaian (Yun: hilasterion – 3:25; Ibr.
kapporet), tetapi semua konsep pendamaian itu diprakarsai oleh Allah sendiri. Ini sesuai dengan
seluruh pendekatan Paulus terhadap proses penyelamatan dalam Roma. Karya Kristus di kayu salib
19
Lihat E-Sword. The Complate Word Study Dictionary (entry word charis)
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 17

nampak jelas sebagai korban obyektif yang disediakan Allah supaya dosa dapat diampuni.
Dalam ps 6 Paulus bicara tentang berperannya anugerah Allah. Ia menandaskan bahwa
berlimpahnya anugerah Allah sama sekali tidak boleh dipandang sebagai alasan untuk berbuat dosa
lagi. Ini tak boleh terjadi, karena orang percaya berada dalam Kristus. Ilustrasi baptisan dipakai untuk
melukiskan perubahan yang terjadi. Dosa tidak lagi berkuasa karena sekarang orang berada di bawah
anugerah (6:14). Tetapi anugerah yang menjadikan orang sebagai warga kerajaan Allah diimbangi
dengan kewajiban yang baru, menggantikan kewajiban yang lama (6:20). 20

7. Iman

Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang
sama, tidak berarti hanya semata-mata percaya tentang Dia, kita menerima firman Allah, menaati-
Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini,
dan bagaimana dia mendefinisikannya (15:18; 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17).

8. Pembebasan (atau Pembenaran)

Kata “pembenaran” (δικαιοσύνη - dikaiosune) diambil dari istilah dalam sidang pengadilan.
Allah membebaskan atau ‘membenarkan’ pendosa, menyatakannya ’benar’, oleh karena Yesus telah
menjadi penggantinya. Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman, mis. 1:17; 3:21-26;
4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.21
Untuk menalar maksud Paulus tentang dikaiosune (pembenaran), Ensiklopedi Alkitab Masa
kini, mengutip Sanday dan Headlam (dalam A Critical and Exegetical Commentary on the Epistle to
the Romans), menunjukkan 4 segi yang berbeda dari kebenaran Allah dalam Surat Roma. Pertama,
kesetiaan; sebab janji-janji Allah harus genap sesuai sifat ilahi (3:3, 4). Kedua, murka, segi khas
kebenaran yang sangat bertentangan dengan semua bentuk dosa. Murka bukan suatu sifat yang
bertentangan dengan kebenaran (bnd 1:17; 2:5). Kebenaran dan murka sesungguhnya tidak
terpisahkan. Hanya penafsiran yang keliru yang membicarakan kebenaran Allah tanpa menerima
berperannya murka Allah. Ketiga, manifestasi kebenaran dalam kematian Kristus; pernyataan
tentang hal itu terdapat dalam Rm 3:25 dst. Tetapi perlu dicatat bahwa karunia Allah — Kristus  — 
sebagai korban pendamaian menyatakan kebenaran Allah bukan sewenang-wenang tetapi mutlak
benar dan adil. Hanya dengan demikian salib dapat menyatakan kebenaran. Keempat, kebenaran
dihubungkan dengan iman. Dapat dikatakan ini adalah ciri khas teologi Paulus, bahwa kebenaran
Allah yang telah dinyatakan dapat diperoleh dengan iman. Kebenaran Allah dinalar aktif dan juga
pasif. Dalam peranan aktif-Nya, Ia menyatakan benar mereka yang pada dasarnya bermusuhan
dengan Allah (lih Rm 5:10). Itulah arti pembenaran: bukan manusia dibuat benar, melainkan manusia
dihitung benar. Segenap surat menjelaskan tema itu, yang menjadi asas teologi Paulus dan teologi
reformasi. Dalam sifat pasifnya, manusia hanya perlu beriman! 22

9. Kebersamaan

Paulus mengatakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Dia
menggunakan gambaran tentang tubuh ketika menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu
dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman
Paulus berbeda dengan masa kini, dia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini,
khususnya di 14:1-15:7.23

20
SABDA (OLB): Ensiklopedia Alkitab Masa Kini (1853 [buku/topic]), 245-268/294.
21
Lihata; John Balchin, et.al., 46.
22
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (dalam: SABDA/OBL, 1853, 187/294).
23
John Balchin, et.al. 46.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 18

10. Allah adalah Raja (Pasal 9 – 10)

Terdapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap Allah yang
mengendalikan dunia, sebagaimana Dia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang
sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Dia
melakukannya.24 Kedaulatan Allah tidak mengharuskan Dia membuktikan dengan tindakan langsung
otoritas-Nya ketika ada orang yang memberontak kepada-Nya. Allah tidak mendiamkannya, tetapi
Allah panjang sabar, agar semua orang dapat dituntun kepada pertobatan (Rm.2:4).

11. Kebaikan Allah

Dalam Roma Paulus banyak bicara tentang sifat ‘Allah adalah kasih’ (cf. 1Yoh 4:8, 16). Jangan
kita berpikir bahwa konsepsi Paulus tentang Allah dipengaruhi hanya oleh kebenaran dengan
mengabaikan sifat-Nya yang lain. Fakta nyata bahwa kebenaran Allah dinalar aktif dalam
penyelamatan manusia, menunjuk pada motif kasih yang padu dengan kekudusan. Paulus khusus
mengarahkan perhatian kepada kemurahan, kesabaran dan kelapangan hati Allah (Rm. 2:4).
Manifestasi tertinggi kasih Allah ada dalam fakta yang luar biasa bahwa Kristus mati bagi kita kendati
kita masih pendosa (Rm.2:8). Ungkapan klasik tentang kualitas kekekalan kasih terdapat dalam Rm
8:35 dst, di mana Paulus tidak dapat memikirkan apa pun, baik yang jasmani maupun yang rohani,
yang mungkin dapat memisahkan kita dari kasih Allah. 25
Berkaitan dengan penolakan atas Israel, Paulus menonjolkan kemurahan Allah dan tegas
menolak kemungkinan Allah bisa tidak adil (9:15). Untuk mendukung keyakinannya itu ia mengutip
pernyataan Yesaya, bahwa sepanyang hari Allah mengulurkan tangan-Nya kepada umat Israel yang
tidak taat (10:21). Tentang kekerasan Allah, Paulus mengingatkan pembacanya tentang kebaikan
Allah kepada mereka yang terus tinggal di dalam Dia (11:22), dan Allah murah hati (11:32). Pada
bagian praktis Paulus berbicara mengenai rahmat Allah. Kehendak-Nya baik, dapat diterima, dan
sempurna (12:2). Allah menerima orang lemah dan orang kuat, dan alasan mengapa seseorang
jangan menghakimi orang lain. Allah disebut Allah ketabahan dan penghiburan (tes hypomones kai
tes parakleseos, 15:5) dan ini mendasari nasihat untuk mengembangkan kualitas yang sama dalam
diri kita. Karena Allah adalah Allah pengharapan (15:13) maka orang Kristen, oleh kuasa Roh, harus
berlimpah-limpah dalam pengharapan. Memang, sepanjang Surat Roma pikiran Paulus dikuasai oleh
konsepsinya tentang Allah.26

12. Kedaulatan Allah (9; 10; 11)

Paulus membicarakan nasib Israel dan hubungannya dengan nasib non-Yahudi. Tema ini
mempermasalahkan tentang keadilan Allah, khususnya kedaulatan Allah dalam menentukan pilihan-
Nya. Paulus melukiskan pandangannya dengan merujuk pada zaman Bapak-bapak leluhur dan zaman
Musa. Untuk meyakinkan pembaca yang mempersoalkan kedaulatan Allah menentukan pilihan-Nya
sepanjang sejarah Israel, ia menggunakan ilustrasi tentang tukang periuk dan tanah liat (9:19 dst),
untuk memperlihatkan bahwa kuasa kedaulatan Allah senantiasa padu dengan kemurahan. Tujuan
kedaulatan-Nya terlihat dalam teradopsinya non-Yahudi dalam penyelamatan, juga dalam janji
pemulihan Israel. Sepanjang pembahasan itu Paulus sengaja menekankan kedaulatan Allah sekalipun
hal itu menimbulkan masalah. Keyakinan bahwa tindak kebijakan Allah pasti adil, menuntun Paulus
menyanyikan puji-pujian (11:33-36).27

24
John Balchin, et.al, 46
25
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (dalam: SABDA/OBL, 1853, 212-218/294).
26
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (dalam: SABDA/OBL, 1853, 220-229/294).
27
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini (dalam: SABDA/OBL,1853 [Buku/Topik]), 233-241/294.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 19

13. Hukum Allah

Penilaian Paulus yang begitu tinggi atas hukum Yahudi dijelaskan dalam pernyataannya
bahwa hukum Taurat adalah kudus, benar dan baik (7:12). Paulus juga mengakui manfaat, fungsi
hukum dalam menyatakan watak dosa (7:7). Namun, ia mengakui berdasarkan pengalaman pahitnya,
bahwa Taurat sama sekali tidak berguna sebagai alat penyelamatan, bukan karena kelemahan Taurat
itu sendiri (7:22), melainkan karena kelemahan manusia itu sendiri.
Sementara menjelaskan masalah hukum Allah, Paulus menyadari bahwa bagi orang Kristen
hukum itu mencakup bukan hanya hukum Musa, melainkan juga ‘hukum Roh’ (8:2). Dan ajarannya
tentang Roh Kudus, terutama karya Roh Kudus dalam pengudusan (ps 8), tak terlepas hubungannya
dengan hukum Allah. Di bawah Perjanjian Baru, hukum Taurat dinukil di lubuk hati, yang terjadi
hanya melalui kehadiran Roh, yang memperkenalkan cara baru untuk menalar tuntutan Allah dalam
hubungan yang sama sekali baru.
Roh Allah dipertentangkan dengan daging (8:4), memberikan hidup ganti maut (8:11),
bersaksi tentang orang Kristen sebagai anak Allah (8:14), dan mendoakan mereka sesuai kehendak
Allah (8:26). Dengan demikian kehidupan Kristen bukanlah masalah tunduk kepada hukum yang sah
melainkan kehidupan yang dituntun dan dihidupi oleh Roh berdasarkan hukum baru, mencakup
kualitas-kualitas kebenaran, kegembiraan, dan kasih (bnd 5:3; 12:11; 14:17; 15:13, 30).

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

1. Tawaran untuk Dibenarkan Di Hadapan Allah Itu Cuma-cuma

Karena keberadaan kita yang berdosa, pembenaran itu harus terjadi, semata-mata karena
Kristus telah melakukannya. Ini berarti kita tidak dapat memperolehnya sendiri, tetapi harus
menerimanya dengan iman

2. Kuasa Untuk Hidup Sebagai Orang Kristen Itu Nyata

Oleh karena kita tidak mampu melakukannya sendiri, maka Roh Kudus tingal dan hidup di
dalam kita. Ini berarti kita wajib membuang sifat-sifat dosa kita, menaati Yesus Kristus.

3. Persekutuan Itu milik kita

Kita tidak lagi hidup sendiri dan terasing satu sama lainnya. Kita adalah bersama dan sesama
Kristen, sehingga kita harus saling memiliki, karena kita sekarang tahu bagaimana mengasihi. Ini
berarti bahwa kita harus menumbuhkan dan menghargainya, tidak boleh menyalahgunakan atau
memandang enteng persekutuan Kristen.
Kesimpulan

Melalui Kitab Roma jelaslah bahwa Allah mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa,
dan mengalami penghukuman, yaitu kematian. Allah juga dengan tegas menyatakan bahwa semua
usaha manusia untuk menyelamatkan diri dari kematian itu sia-sia. Allah menyatakan bahwa
manusia memperoleh keselamatan hanya melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 20

BAB II
PENGANTAR TAFSIR SURAT KORINTUS YANG PERTAMA

Surat yang berada diurutan ketujuh dari daftar Perjanjian Baru ini berisi pengajaran yang
sangat penting bagi praktik hidup Kristen. Surat ini ditulis setelah Paulus menerima kabar buruk dari
orang-orang Korintus, khususnya dari keluarga Kloe, dan dikomfirmasi oleh Stefanus dan dua orang
lainnya (1Kor 16:17). Berita buruk tersebut mengenai timbulnya persoalan-persoalan etis dan praktis,
seperti keikutsertaan jemaat Korintus dalam upacara-upacara keagamaan kafir, penghakiman di
depan orang-orang kafir dan percabulan. Selain masalah-masalah etis dan moral, surat ini juga
merupakan surat penggembalaan untuk menegur jemaat di Korintus yang tidak tertib, sekalipun
mereka memiliki berbagai macam karunia. Justru karunia-karunia itu menjadikan satu dengan yang
lain saling menyombongkan diri.
Surat ini juga berisi beberapa frasa terbaik dalam Perjanjian Baru (tergantung versi
terjemahannya), seperti "all things to all men" (9:22), "without love, I am nothing" (13:2), (we see)
"through a glass, darkly" (13:12), and "when I was a child, I spoke as a child, I felt as a child, I thought
as a child" (13:11).28

A. Pendahuluan

Surat 1 Korintus jelas bernuansa Lokal, bukan seperti surat Efesus yang bernuansa universal.
Seperti diutarakan oleh BKC (The Bible Knowledge Commentary), “If Ephesians is a letter concerned
with the universal church, 1 Corinthians is pointedly concerned with the local church.”29 (Jika Surat
Efesus merupakan surat yang memedulikan gereja universal, 1 Korintus memusatkan kepedulianya
dengan gereja lokal). Surat kiriman ini menangani bermacam persoalan yang dialami oleh gereja yang
anggotanya tetap hidup "duniawi" (3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri dari masyarakat di
sekelilingnya yang menyembah berhala (6:9), toleransi terhadap dosa perzinaan (5:1-13), kebejatan
seksual pada umumnya (6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (6:1-11), pikiran
manusiawi tentang kebenaran rasuli (15:1-58) dan perselisihan mengenai kemerdekaan Kristen (8:1-
13; 10:1-33). Masalah-masalah ini telah memecah belah jemaat (1:10-13; 11:17-22). 30
Selain itu, Paulus juga menasihati orang Korintus tentang kasus yang berkaitan dengan
praktik membujang dan perkawinan (7:1-40), ibadah bersama, termasuk Perjamuan Kudus (11:1-
14:40), dan pengumpulan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem (16:1-4).
Di antara berbagai kebenaran yang paling penting, terdapat pengajaran Paulus mengenai
manifestasi karunia Roh Kudus dalam konteks ibadah bersama (12:1-14:40). Lebih dari di tempat lain
dalam PB, pasal-pasal ini memberikan pemahaman terhadap sifat dan unsur-unsur ibadah dalam
gereja mula-mula (cp. 14:26-33). Paulus menunjukkan bahwa maksud Allah bagi gereja meliputi
berbagai manifestasi Roh yang terjadi melalui orang percaya yang setia (12:4-10) dan orang-orang
yang dipanggil untuk pelayanan-pelayanan tertentu (12:28-30), berupa keaneka-ragaman dalam
kesatuan yang disamakan dengan banyaknya fungsi dari tubuh manusia (12:12-27). Ketika
memberikan pedoman bagi fungsi bersama karunia rohani, Paulus membuat suatu perbedaan yang
penting antara membangun pribadi (individual) dan membangun segenap anggota (komunal), 14:2-6,
12,16-19,26, dengan menegaskan bahwa semua manifestasi dan karunia yang bersifat umum harus
mengalir keluar dari kasih (1Kor 13:1-13) dan berada demi pembangunan orang percaya yang sedang
berhimpun (12:7; 14:4-6,26).31

28
Kiwix. Wikipedia versi offline berbahasa Inggris (masukkan kata: First Corinthians)
29
The Bible Knowledge Commentary, Introduction 1 Corinthians. Dalam : E-Sword v. 2011.
30
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Survai 1Kor (dalam: SABDA/OBL, Kompilasi Pengantar Kitab)
31
Disarikan dari Alkitab Penuntun, Survai 1Kor. (dalam: SABDA/OBL, Kompilasi Pengantar Kitab).
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 21

1. Kepenulisan
Penulis : Paulus
Tema : Masalah-Masalah Jemaat dan Pemecahannya
Tanggal : Tahun 55 / 56.

2. Tujuan

Paulus memiliki dua alasan pokok ketika menulis surat ini. Pertama, untuk membetulkan
masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang diberitahukan kepadanya, meliputi pelanggaran
yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap Paulus sebagai dosa yang serius.
Kedua, untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah
ditulis oleh orang Korintus. Pokok-pokok itu meliputi masalah doktrinal dan perilaku, juga kemurnian
individu dan sebagai jemaat. Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama dalam Kitab I
Korintus, dan melakukannya di dalam kehidupan mereka.

3. Nilai Kitab 1 Korintus

Surat ini kaya dengan pengajaran doktrinal dan tingkah laku Kristen praktis. Isinya penting
dan tetap relevan, karena di dalamnya diungkapkan berbagai pokok kehidupan Kristen yang secara
luas dan mendalam dibicarakan, melebihi di surat-surat lainnya. Dalam surat ini Paulus berbicara
sebagai "gembala sejati" atas nama Kristus kepada umat Kristus, karena kasihnya kepada Kristus dan
umat. Jiwa Kristus yang telah menjadi jiwa Paulus menjiwai seluruh surat, dan seharusnya menjiwai
setiap pembacanya.
Surat ini menjadi pedoman tidak ternilai bagi pimpinan Gereja untuk segala abad, dan bagi
setiap pribadi, menjadi sumber pengetahuan dan pengertian, serta dorongan untuk menghidupi Injil
dalam kasih yang murni kepada Allah, Kristus dan sesama manusia. Surat ini juga merefleksikan
kehidupan jemaat Kristen, yang sekalipun menunjukkan prestasi dan pertumbuhan yang pesat,
namun tetap tidak pernah melepaskan sifat-sifat infantil, egosentris dan angkuh.

4. Garis Besar

a. Pengantar (TB 1Kor. 1:1-9)


1Kor. 1:1-3 Salam
1Kor. 1:4-9 Beberapa komentar yang mengejutkan.
b. Skandal Gereja yang Terpecah (1Kor. 1:10-4:21)
1Kor. 1:10-31 Manusia dipermuliakan: Kristus disalibkan
1Kor. 2:1-3:4 Hikmat rohani
1Kor 3:5-4:5 Pikirkan tentang para pemimpin seperti ini
1Kor. 4:6-21 Kesombongan luar biasa, kemiskinan dan kuasa.
c. Skandal Imoralitas (TB 1Kor. 5:1-6:20)
1Kor. 5:1-13 Skandal seksual yang memalukan
1Kor. 6:1-8 Skandal peradilan
1Kor. 6:9-20 Kesucian bagi Bait Roh Kudus.
d. Pertanyaan-pertanyaan Tentang Perkawinan (TB 1Kor. 7:1-40)
1Kor. 7:1-9 Tentang hak dan kewajiban
1Kor. 7:10-24 Tentang perceraian
1Kor. 7:25-38 Bagaimana tentang orang-orang yang melayang?
1Kor. 7:39-40 Ringkasan.
e. Dibebaskan  Tetapi Seharusnya Terkendali (TB 1Kor. 8:1-11:1)
1Kor. 8:1-13 Dibebaskan dari penyembahan berhala, tetapi … 
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 22

1Kor. 9:1-27 Bebas dari pengaruh masyarakat, tetapi … 


1Kor. 10:1-13 Bebas karena anugerah Allah, tetapi … 
1Kor.10:14-11:1Bebas untuk melayani manusia dan menyukakan Allah
f. Kekacauan Dalam Ibadah Di Gereja (TB 1Kor. 11:2-14:40)
1Kor. 11:2-16 Rambut panyang, topi dan kerudung
1Kor. 11:17-34 Perjamuan Kudus: dalam gereja yang terpecah?
1Kor. 12:1-31 Karunia-karunia Roh
1Kor. 13:1-13 Karunia yang terbesar
1Kor. 14:1-40 Bahasa lidah dan nubuatan.
g. Kebangkitan (TB 1Kor. 15:1-58)
1Kor. 15:1-11 Inilah kabar baik
1Kor. 15:12-19 Jika Kristus tidak bangkit … 
1Kor. 15:20-34 Tetapi Ia telah bangkit dan kita pun akan dibangkitkan
1Kor. 15:35-50 Apa arti kebangkitan
1Kor. 15:51-58 Kemuliaan kebangkitan.
h. Kesimpulan (TB 1Kor. 16:1-24)
1Kor 16:1-9 Rencana-rencana Paulus
1Kor. 16:10-20 Beberapa orang penting
1Kor. 16:21-24 Salam pribadi

B. Latar Belakang

Korintus adalah sebuah kota kuno Yunani di dalam kekaisaran Roma. Merupakan sebuah kota
metropolitan yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti di banyak kota yang makmur, Korintus
menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam
dosa merajalela di kota ini, terutama terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.
Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan Rombongan rasulinya (Kis 18:5), Paulus
mendirikan jemaat Korintus selama 18 bulan pelayanannya, dalam masa perjalanan misinya yang
kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah
orang bukan Yahudi yang dulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai
macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan
pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.
Surat 1 Korintus ditulis semasa tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31), pada waktu
perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23-21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di
Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor
16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai
persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 12:1; 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang
diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini. 32

C. Ciri dan Pesan Khas Surat 1 Korintus

1. Lima Ciri Khas 1 Korintus33

a. Surat paling berpusat pada persoalan dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam
menangani berbagai masalah dan perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani
yang jelas dan kekal (lih. Garis Besar), di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara
menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor 1:10; 6:17, 20; 7:7; 9:24-27; 10:31-32; 14:1-
10; 15:22- 23).

32
Diedit dari: Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, dalam: SABDA/OBL (Kompilasi Pengantar Kitab 1Kor.
33
Ibid. [4607], 5-24/26.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 23

b. Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus
yang ada dalam pembahasan tentang perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia
rohani.
c. Surat yang berisi pengajaran PB yang paling luas mengenai pokok-pokok penting seperti
perwadatan, perkawinan dan nikah ulang (7:1-40); Perjamuan Kudus (10:16-21; 11:17-34);
berkata-kata dengan bahasa Roh, nubuat, dan karunia rohani dalam berjemaat (ps 12, 14;
12:1-31; 14:1-40); kasih agape (ps 13); dan kebangkitan tubuh (15:1-58).
d. Surat ini memberikan hikmat yang tak ternilai untuk pengawasan para gembala sidang
berhubungan dengan disiplin gereja (5:1-13).
e. Surat ini menekankan adanya kemungkinan untuk undur dari iman oleh mereka yang
bersikeras dalam perilaku yang tidak benar dan tidak berpegang kepada Kristus dengan
sungguh-sungguh (1Kor 6:9-10; 9:24-27; 10:5-12,20-21; 15:1-2).

2. Pesan Khas I Korintus

a. Kecaman atas Skandal Gereja yang Terpecah (pasal 1-4) 34


1) Gereja terpecah ke dalam empat golongan dengan "nama" yang berbeda-beda:
a) Saya golongan Paulus
b) Saya golongan Petrus
c) Saya golongan Apolos
d) Saya golongan Kristus.

2) Terpecah Karena Hikmat Duniawi


Bagian mengenai “kelemahan” Paulus dalam pasal 1 (mis. Ayat 25) ditujukan kepada
mereka yang mengeritik Paulus (lihat 2Kor 10:10) dan bagian tentang hikmat dalam
pasal yang sama ditujukan kepada Apolos dan pendidikannya (Kis. 18:24). Paulus
menggunakan 5 sebutan yang mencolok bagi dirinya dan para pemimpin gereja lainnya
untuk menunjukkan bagaimana seharusnya umat bersikap:
a) Sebagai pelayan (diakonia), 1Kor. 3:5
b) Sebagai kawan sekerja, 1Kor. 3:9
c) Sebagai ahli bangunan, 1Kor. 3:10
d) Sebagai hamba, pembantu, 1Kor. 4:1
e) Sebagai orang yang dipercaya, 1Kor. 4:1

b. Kecaman Mengenai Kebebasan (Pasal 8-10)


1) Orang Kristen ‘yang kuat’ berpendapat bahwa mereka bebas memakan makanan dalam
rumah-rumah berhala di Korintus, sekalipun orang Kristen ‘yang lemah’ dibingungkan
dan dilemahkan oleh perbuatan mereka.
2) Wanita-wanita ‘yang bebas’ merasa boleh menanggalkan kerudung walaupun sebagian
pria Kristen tradisional berpikir bahwa mereka terlalu maju.

c. Berisi Jawaban Paulus yang Terindah

Paulus memarahi hal-hal tersebut. Ia mengambil contoh sederhana, haknya untuk menerima
upah bagi pekerjaannya sebagai seorang pengkhotbah. Ia membuat 7 argumentasi yang mendukung
prinsip membayar pengkhotbah:
1) Contoh dari para rasul, 1Kor. 9:5
2) Ilustrasi tentang seorang prajurit, 9:7
3) Ilustrasi tentang seorang tukang kebun, 9:7
34
Balchin, dkk., 50.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 24

4) Ilustrasi tentang seorang gembala, 9:7


5) Ajaran hukum Taurat, 9:8
6) Contoh dari para imam di Bait Allah, 9:13
7) Pengajaran dari Yesus sendiri, 9:14

Setelah membuktikan haknya atas upah, ia menolak untuk dibayar (9:15). Maksudnya jelas,
walau ia mempunyai hak, tidak berarti harus menggunakannya. Dan inilah prinsipnya: ‘Sungguhpun
aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh
memenangkan sebanyak mungkin orang’ (9:19).

D. Survai Ringkas Korintus35

Surat 1 Korintus ini berisi banyak celaan. Beberapa di antaranya berkenaan dengan keadaan
kota korintus itu sendiri. Kota Korintus yang termasyhur dalam sejarah Yunani kuno, dimusnakan
dalam perang dengan orang Roma, pada tahun 146 SM. Dalam tahun 44 Korintus dibangun kembali
oleh Yulius Caesar sebagai kota kolonisasi Roma hunian para bekas prajurit. Tetapi karena letaknya
yang strategis, sekalipun lebarnya hanya 8 km, menghubungkan semenanjung Peloponesus dengan
daratan Yunani, dengan pelabuhan yang baik disebelah-menyebelah genting tanah itu, kota itu
mendjadi pusat lalu-lintas Laut Tengah dan kota dagang yang ramai. Pemerintahan Roma lalu
menjadikan Korintus sebagai ibu kota provinsi Akhaya.
Kota ini menguasai jalur perdagangan laut timur-barat dan juga perdagangan darat utara-
selatan. Di atas bukit yang membentang ke arah Korintus berdiri sebuah kuil penyembahan kepada
dewi Aphrodit, dewi cinta. Di kuil ini banyak “imam wanita” yang sebenarnya berperan sebagai
“pelacur” (bahkan juga pelacur lelaki), yang melakukan praktik immoral sebagai bagian dari upacara
ritual agama mereka.
Di zaman Paulus penduduk Korintus kira-kira sebanyak 600.000 orang, sebagian besar terdiri
dari orang- orang Roma dan Yunani, juga beberapa golongan dari hampir semua bangsa di sekeliling
Laut Tengah, termasuk para perantauan Yahudi yang populasinya cukup besar. Tidak ada penduduk
asli, semua pendatang, sehingga segenap penduduk merupakan suatu campuran dari berbagai
bangsa yang membuat aturan kemasyarakatannya cukup longgar. Setiap golongan memiliki
agamanya dan memelihara kebudayaannya sendiri. Susunan sosial di sana juga cukup berlapis. Dua
pertiga dari penduduk terdiri dari budak belian atau bekas budak-belian yang miskin. Perayaan ibadat
kepada Afrodite, dewi agung kota itu, yang setiap hari dilakukan secara resmi, berbarengan dengan
percabulan umum, menjadikan kota itu memiliki pamor buruk dalam moralitasnya. Dapat
dimengerti, awalnya, ketika Paulus tiba di situ dalam tahun 50 atau 51, cukup pesimis, sampai Tuhan
memberikan jaminan kepastian kepadanya (bd. Kis. 18:9). Selama 18 bulan dia tinggal di sana.
Sesudah Paulus meninggalkan Korintus, Apolos datang ke sana sebagai pengajar Injil. Dia
seorang Yahudi yang lahir dan dididik di Aleksandria, berpendidikan tinggi, pandai berpidato dan
mahir dalam Kitab Kudus. la tahu banyak tentang Kristus dan Injil, tetapi hanya dibaptis dengan
baptisan Yohanes Pembaptis. Ia tiba di Efesus ketika Paulus tidak ada di situ, tetapi mempelajari Injil
lebih dalam pada Priskila dan Akuila, dan dibaptisakan di situ. Lalu ia pergi mengajar ke Korintus.

E. Analisis Ringkas

Surat Korintus yang pertama ini memiliki 16 pasal, 437 ayat. Berisi banyak keterangan
tentang jemaat di sana yang memiliki beragam lapisan, beragam etnis, strata sosial, budaya dan
kepemimpinan. Berdasarkan pemerian Kisah Para Rasul, Korintus dikunjungi pertama kali pada
perjalanan misionarisnya yang kedua (Kis. 18:1). Sejumlah orang Yahudi, termasuk Krispus yang
menjadi kepala rumah ibadat, dan banyak orang bukan Yahudi menjadi Kristen. Paulus memulai
35
Bahan ini diedit dari: Pengantar Kitab Khudus Ende (Pengantar Surat 1 Korintus), dalam: Sabda/OLB.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 25

sebuah Sekolah Alkitab untuk mereka, yang letaknya strategis dan mencolok, karena berdampingan
dengan rumah ibadat (Kis. 18:1-18). Ia tinggal di sana selama delapan belas bulan dan digantikan oleh
Apolos sebagai guru Alkitab.36
Di antara waktu perjalanan penginjilan rasul Paulus yang kedua, sementara dia menetap di
Efesus, sekitar 3 tahun, Apolos sempat datang dan bertemu dengan dia di situ, mungkin untuk
memberi laporan tentang pekerjaannya dan keadaan umat di Korintus. Dari 1Kor. 5:9-13 dapat
diduga bahwa waktu itu Paulus pernah menulis satu surat kepada umat itu, yang tak
terdokumentasikan. Selama menjalani pelayanan yang menuai banyak sukses di Asia Kecil, sekitar
tahun 56 – 57, Stefanus dan kedua rekannya datang sebagai utusan dari Korintus (16:19) kepada
Paulus di Efesus (16:8), yakni pada akhir masa perjalanan misionarisnya yang kedua. Mereka
membawa sepucuk surat (16:17 dan 7:1) yang berisi masalah-masalah moral, perpecahan, dan
pertanyaan-pertanyaan yang membutuhkan jawaban resmi Paulus. Hal itu menjadi alasan bagi
Paulus untuk menulis surat yang sekarang dikenal sebagai "Surat Pertama Korintus." Surat ini berisi
instruksi yang penting sekali, dalam “wewenang” serta kapasitasnya sebagai gembala.
Isi surat ini menunjukkan, meskipun jemaat memiliki hikmat dan karunia Roh Kudus yang
melimpah-limpahkan secara istimewa, ajaran-ajaran dan cita-cita Injili tidak serta merta meresap
masuk menggantikan pola berpikir, perasaan dan kebiasaan lama. Endapan kekafiran ternyata
menyeruak kembali setelah Rasul Paulus meninggalkan jemaat itu.

1. Analisis Historis

Karena kurang mendapat sambutan di Atena (Kis 17:23, 30-34), Rasul Paulus berangkat ke
Korintus yang terletak kira-kira 50 mil ke sebelah barat. Di sana ia tinggal hampir dua tahun (Kis
18:11, 18). Selama tinggal di sana, ia membiayai dirinya dengan bekerja sebagai pembuat tenda,
bersama-sama dengan Akwila dan Priskila. Kedua suami istri Yahudi ini mengungsi dari Roma karena
perintah Kaisar Klaudius yang mengharuskan seluruh orang Yahudi keluar dari kota itu (Kis 18:1-2).
Ketika Paulus meninggalkan Korintus, ia mengakhiri perjalanan pengabaran Injil-nya yang
kedua dengan berhenti sebentar di Efesus. Di sana ia meninggalkan Akwila dan Priskila (Kis 18:18-19)
yang menyelenggarakan pertemuan jemaat di rumah mereka (1Kor 16:19). Dalam perjalanan
pengabaran Injil yang ketiga, Paulus kembali ke Efesus (1Kor 16:8) dan di sana ia menerima laporan
yang mengecewakan mengenai permasalahan-permasalahan yang muncul dalam jemaat Korintus
yang menimbulkan perpecahan (1Kor 1:11 5:1 7:1 11:18).

2. Masalah-masalah di Korintus

Jemaat di Korintis mengalami kondisi yang kritis dan sangat mengancam pertumbuhan Injil
serta otoritas Paulus. Terdapat 7 masalah utama yang perlu segera ditanggapai oleh Paulus.
a. Mereka terpecah karena soal kepemimpinan (1:12 – 4:21).
b. Mereka terpecah karena standar moral dan disiplin gerejawi (5:1-13).
c. Mereka terpecah karena kasus pendakwa dan terdakwa (6:1-8).
d. Mereka terpecah karena kasus orang Kristen yang lemah dan yang kuat (8:7-12).
e. Mereka terpecah antara yang kaya dan yang miskin (11:17-22).
f. Mereka terpecah belah karena karunia-karunia Roh (12:12-26).
g. Mereka terpecah belah karena masalah kebangkitan (pasal 15).

3. Celaan dan Jawaban Paulus terhadap Perpecahan yang Terjadi

Paulus menegur keras perilaku anggota jemaat di Korintus, dan dengan tegas dia lalu
36
John Balchin, et.al. 50.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 26

memberikan reaksi yang intinya disajikan dalam tiga pokok bahasan, yaitu bagaimana hidup di dalam
Kristus, hidup dalam dunia, dan hidup dalam jemaat, 37 dengan mencela dan menjawab masalahnya.

a. Rasul Paulus mencela perpecahan yang terjadi, yang menurutnya, dampak dari sikap
yang memuliakan manusia (cp. 1:12), bukan cara hidup di dalam Kristus. Paulus mencela:
1) Perpecahan itu salah (1:10-17), karena penyelamatan oleh salib Kristus mengatasi segala
hikmat manusia (1:18-21).
2) Perpecahan itu salah, karena hikmat yang sejati diberikan Roh Kudus, bukan manusia
(2:5-13).
3) Perpecahan itu salah karena semua pengajar hanyalah pelayan yang otoritasnya datang
dari Allah (3:5,6, 21; 4:1).
4) Kemegahan tidak baik (5:6) pada saat membiarkan dosa seperti percabulan, mencari
keadilan pada hakim kafir, dan kenajisan (ps.6). 38

b. Berbagai pertanyaan dalam surat yang mereka kirimkan, dijawab Paulus dengan otoritas
kerasulannya, berkenaan dangan cara hidup di dalam dunia dan di dalam jemaat:
1) Jawaban mengenai perkawianan dan hidup wadat (selibat), pasal 7.
2) Jawaban mengenai makanan bekas sajian, berdasarkan prinsipnya (ps.8), teladan Paulus
(ps.9), peringatan Kitab Suci PL (ps.10), kesimpulannya (10:23 – 11:1).
3) Jawaban mengenai tingkah laku perempuan dalam kebaktian (2:16), dan tingkah laku
dalam Perjamuan Suci atau ekaristi (11:17-34, pelajari ayat 24).
4) Jawaban mengenai karunia rohani. Diberikan oleh Roh (ps.12), dilandaskan kasih (ps.13),
dan ketertiban untuk kemuliaan Allah (ps.14).
5) Jawaban mengenai kebangkitan orang-orang suci. Dihubungkan dengan kebangkitan
Kristus (15:1-19), pengharapan (15:20-34), tubuh (15:35-49), dan rahasia (15:50-58). 39

4. Jumlah Surat Kirman Kepada Jemaat di Korintus

Dari analisis beberapa penafsir, surat yang dikirim Paulus kepada jemaat di Korintus bukan
hanya dua pucuk surat, seperti yang dimiliki oleh gereja sekarang. Menurut John Balchin, dkk., ada
empat pucuk surat pernah dilayangkan kepada jemaat di Korintus, seperti diperikan berikut ini.
a. Surat pertama adalah surat yang disebut dalam 1Kor.5:9; "Dalam suratku telah
kutuliskan kepadamu." Akan tetapi tidak ada yang dapat kita ketahui mengenai surat itu
b. Suratnya yang kedua adalah Surat 1 Korintus ini.
c. Surat yang ketiga tampaknya disebut dalam 2Kor 2:3, 4, dan disebut "surat yang sangat
menyedihkan." Surat ini boleh jadi Surat 1 Korintus, tetapi surat itu tidak benar-benar
cocok dengan apa yang disebut oleh Paulus sebagai "surat yang sangat menyedihkan".
d. Surat yang keempat adalah Surat 2 Korintus. 40

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Kebodohan dan kelemahan (1:18, 21, 27, 28; 2:2; 4:10)

37
Lihat: John Drane, 350
38
Baxter, 49.
39
Baxter, 49.
40
John Balchin, 1988, 47.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 27

Paulus tidak sungkan menyebut diri dan berita Injil yang dibawakannya sebagai kebodohan
(1:18, 21). Inti berita yang dibawakannya adalah mengenai salib, yang menjadi kebodohan kepada
orang Yunani yang angkuh, dan kepada orang Yahudi yang suka berprasangka dan curiga. Injil sampai
sekarang pun tetap dianggap kebodohan oleh orang rasional dan skeptis. Sedangkan para pekerja
Injil dipandang sebagai orang yang lemah dan hina (1:27-28), tetapi yang justru dipilih Allah untuk
menunjukkan orang yang bodoh di dalam Allah lebih berarti dari yang pintar secara nalar. Hal ini
bukan karena Allah lebih suka kepadaorang bodoh, tetapi dengan cara itu segala kebesaran dan
kemuliaan manusia ditiadakan untuk dikembalikan kepada Kristus. Paulus memosisikan dirinya bukan
saja sebagai bodoh tetapi juga lemah (2:10). Tetapi di balik kelemahan itu tersimpam kekuatan Allah
yang melimpah-limpah (2Kor.4:7). Setiap pemberita Injil yang melayani dengan rasa takut dan gentar
akan lebih berhasil daripada orang yang terlalu percaya diri pada kecakapannya (cf. 2Kor.7:15; Flp.2:12; 6:5).

2. Dunia

Perkataan dunia (2:6, 7, dan 8) berasal dari kosa kata Yunani αἰών (aiōn) yang berarti zaman
atau masa tertentu. Setiap era atau zaman mempunyai filsafat dan hikmatnya sendiri, tetapi hikmat
dunia bukanlah hikmat Kristen. Sedangan dalam ayat 12, Paulus memakai kata kosmos (κόσμος),
yang artinya dunia yang sesungguhnya. Kata kosmos berarti juga tata tertib, keteraturan aransemen,
juga bermakna decoration, hiasan, cantik, dandanan.41 Dari kata ini muncul kata komestik.

3. Hikmat

Menyarikan makna hikmat, menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, pada umumnya hikmat
(sophia) dalam PB bersifat praktis, sama seperti dalam PL. Hikmat jarang netral (hikmat orang Mesir,
Kis 7:22); yaitu suatu karunia kompetensi dari Allah. Kalau hikmat diceraikan dari penyataan Allah,
maka hikmat itu dipermiskin atau dimandulkan (1Kor 1:17; 2:4; 2Kor 1:12), bodoh atau malah jahat
(1Kor 1:19 dst cp. Yak 3:15 dst). Kebijakan duniawi didasarkan pada pranata dan pengalaman tanpa
penyataan akan membuat hikmat menjadi sangat terbatas. Kegagalan untuk mengakui keterbatasan-
keterbatasan itu mendatangkan hukuman, terutama orang Yunani yang dengan sombong berusaha
mengatasi masalah-masalah rohani dengan hikmat manusia.
Orang yang berhikmat ialah mereka yang diberikan Allah hikmat sebagai karunia, seperti
Salomo (Mat 12:42; Luk 11:31), Stefanus (Kis 6:10), Yusuf (Kis 7:10), Paulus (2Pet 3:15). Salah satu dari
karunia Kristus kepada murid-murid-Nya ialah hikmat untuk mengatakan hal yang benar pada masa-
masa penganiayaan dan pencobaan (Luk 21:15). Hikmat yang sama dibutuhkan untuk memahami
nubuat dan teka-teki apokaliptik (Why 13:18; 17:9). Hikmat mutlak perlu bukan saja bagi para
pemimpin gereja (Kis 6:3), tetapi juga bagi orang-orang percaya guna memahami maksud-maksud
Allah dalam penyelamatan (Ef 1:8, 9), supaya dapat berjalan seperti semestinya di hadirat Allah (Kol
1:9; Yak 1:5; 3:13-17), juga supaya berhati-hati di depan orang-orang yang tidak percaya (Kol 4:5).
Sebagaimana Paulus telah mengajar para pendengarnya dalam segala hikmat (Kol 1:28), demikian
pula hendaknya mereka yang telah cukup dewasa untuk memahami hikmat rohani (1Kor 2:6, 7),
wajib pula mengajar orang-orang lain di dalam hikmat (Kol 3:16).
Kristologi hikmat Paulus (1Kor 1:24, 30) menunjukkan bahwa Kristus adalah Taurat Baru,
penyataan tentang kehendak Allah yang lengkap, yang menggantikan hukum lama. Karena perintah
dan hukum dihubungkan dalam Ul 4:6, dan dalam pikiran Yahudi, maka Paulus memandang Yesus,
Taurat Baru, sebagai hikmat Allah. Paulus melihat Kristus penggenapan Ams 8:22 dst, yang kelihatan
jelas pada Kol 1:15 dst, yang mencerminkan penggambaran PL tentang hikmat.
Kristologi hikmat Paulus adalah suatu konsepsi yang menekankan kegiatan Kristus dalam
penciptaan (Kol 1:15 dst), dan dalam penebusan (1Kor 1:24, 30) yang menegaskan bahwa dalam
41
Strong’s Hebrew-Greek Dictionary (search word kosmos), dalam: E-Sword 2012.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 28

penyaliban, Allah membuat Yesus menjadi hikmat kita, suatu hikmat yang lebih jauh terang,
merangkumi pembenaran, pengudusan, dan penebusan. 42

4. Frasa Diserahkan dalam nama Tuhan Yesus kepada Iblis (5:5)

Dalam menghukum dosa percabulan yang sangat memprihatinkan jemaat, Paulus menyatakan
hukuman dengan menyerahkan mereka kepada Iblis. Frasa ini menimbulkan kontroversi penafsiran.
Ada yang menafsirkannya sebagai (1) pengucilan atau siasat (disiplin) gereja, (2) atau lebih dari itu,
membuang orang tersebut dari jemaat, atau (3) dibuang atau diserahkan kembali ke dalam alam
kekafiran, yaitu suatu habitat yang berada di bawah pengaruh kuasa Setan yang terkutuk, atau (4)
diserahkan kepada Satan untuk dibinasakan tubuhnya agar jiwanya dapat diselamatkan melalui
penderitaan, penyakit, kesakitan atau kehilangan sesuatu yang sangat dihargainya, yang berguna
untuk memutuskan jerat ikatan Iblis, seperti tersirat dalam 1Tes.2:18; 2Kor.12:7. Bandingan
Luk.13:16, tujuannya supaya jera untuk berbuat jahat lagi, seperti dalam 1Tim.1:20. 43 Ayat ini jelas
hendak menyatakan betapa setiap rasul memiliki kewibawaan tertentu pada masanya, yang tidak
ada pada orang lain, dan tidak ada penggantinya.

5. Ragi Dosa

Ragi, dalam bahasa Ibrani se’or, roti yang beragi (Ul 16:4); khamets, ‘sesuatu yg diragikan’,
bnd matsyah, ‘tanpa ragi’, Im 10:12 (ַ‫)מָ צּה‬, bahasa Yunaninya zume (ζύμη). Dalam kehidupan orang
Ibrani ragi memainkan peranan penting. Ragi dibuat dari dedak halus putih diremas dengan bibit ragi,
dari tepung tumbuhan kacang polong, atau dari jelai dicampur air yang tinggal diam hingga menjadi
asam. Ragi juga bisa dibuat dari tepung roti di remas tanpa garam, disimpan sampai timbul peragian.

a. Makna Agamais

Dalam hukum dan upacara agama, peraturan Musa (Kel 23:18; 34:2) melarang pemakaian
ragi selama Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi (Yun. Azumos, di Kel 23:15; cp.Mat 26:17, dst)
yang mengingatkan Israel tentang keberangkatan buru-buru dari Mesir (cp.Kel 12:34 dst; Ul 16:3 dst).
Larangan memakai ragi dan madu (Im 2:11) mungkin dibuat karena peragian melibatkan
penghancuran dan pembusukan, dan bagi Israel ini menimbulkan kesan kenajisan. Para rabi sering
menggunakan ragi sebagai lambang kejahatan dan kebusukan manusia turun temurun (Kel 12:8,15-
20). Mungkin dengan alasan ini ragi tidak dipakai dalam korban di mezbah, yang hanya mengizinkan
roti yang dibuat dari tepung tanpa ragi (matsasyot, Im 10:12), keculai dalam Im 7:13 dan Am 4:5.

c. Dalam Ajaran PB

Dalam PB ragi dipakai dengan arti kiasan yg mencerminkan pendapat lama tentang
‘menimbulkan kebusukan’. Yesus memperingatkan murid-Nya mengenai ragi orang Farisi, Saduki dan
Herodes (Mat 16:6; Mrk 8:15). Maksudnya, kemunafikan Farisi dan pemahaman yang berlebihan hal
lahiriah (Mat 23:14,16; Luk 12:1), skeptisisme dan ketidaktahuan Saduki (Mat 22:23,29), kebencian
dan tipu daya politik Herodes (Mat 22:16-21; Mrk 3:6).
Maksud lain ragi, dalam perumpamaan Yesus, mengenai kuasa penetrasi Kerajaan Allah,
seperti ‘ragi yg diambil seorang wanita, dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai
khamir seluruhnya’ (Mat 13:33; Luk 13:21). Makna dari perumpamaan ini menunjuk pada ‘pengaruh
ragi dalam tepung yang tersembunyi, diam-diam, penuh rahasia tetapi mempengaruhi seluruhnya

42
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, jilid 1 (A – L): Jakarta: YKBK/OFM, 2003, 392.
43
Vincent’s Word Study (VWS), dalam: E-Sword, commentary on 1Cor. 5:5.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 29

secara merata’ (ISBE, 3, hlm 1862).44


Pengertian inilah yang mungkin dipakai Paulus dalam 1Kor 5:6 dst dan Gal 5:9. Dalam
1Kor.5:6 menonjolkan pertentangan antara ‘ragi keburukan dan kejahatan’ dengan ‘roti yang tak
beragi kemurnian dan kebenaran’, tetapi mengingat arti baru, yaitu bahwa ‘Kristus, Paskah kita telah
dipersembahkan bagi kita’.

6. Masalah kebebasan (pasal 8-10)

Orang Kristen ‘yang kuat’ berpendapat bahwa mereka bebas memakan makanan dalam
rumah-rumah berhala di Korintus, sekalipun orang Kristen ‘yang lemah’ dibingungkan dan
dilemahkan oleh perbuatan mereka. Demikian juga para wanita ‘yang bebas’ merasa boleh
menanggalkan kerudung walaupun sebagian pria Kristen tradisional berpikir bahwa mereka terlalu
maju.
Paulus memarahi hal-hal tersebut. Ia mengambil contoh sederhana. Paulus berhak untuk
menerima upah bagi pekerjaannya sebagai seorang pengkhotbah. Ia membuat tujuh argumentasi
yang mendukung prinsip pemberian kepada para pelayan umat Tuhan:
a. Contoh dari para rasul, 1Kor 9:5.
b. Ilustrasi tentang seorang prajurit, 1Kor 9:7.
c. Ilustrasi tentang seorang tukang kebun, 1Kor 9:7.
d. Ilustrasi tentang seorang gembala, 1Kor 9:7.
e. Ajaran hukum Taurat, 1Kor 9:8.
f. Contoh dari para imam di Bait Allah, 1Kor 9:13.
g. Pengajaran dari Yesus sendiri, 1Kor 9:14.

Dan setelah membuktikan haknya atas upah, ia menolak untuk dibayar (9:15). Maksudnya
jelas, Walau aku mempunyai hak, tidak berarti bahwa aku harus menggunakannya. Dan inilah
prinsipnya: ‘Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua
orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang’ (9:19).
Jika semua orang Kristen mengikuti teladan rasul Paulus yang menyangkal dirinya sendiri
untuk kepentingan orang lain, maka jemaat Korintus tentu akan menjadi lebih kuat dan maju lebih
cepat. Dengan demikian, kebebasan Kristen haruslah dibatasi dan dikendalikan oleh kasih Kristen.

7. Kewajiban Perempuan dalam Jemaat (Pasal 11)

Dalam pasal 11 Paulus terlihat bersikap “keras” kepada perempuan, sekalipun sebenarnya
tidak diskriminatif. Paulus adalah perjuang kemerdekaaan setiap orang dalam Kristen (cp. Gal 3:26-
28), termasuk kesetaraan perempuan. Namun sikapnya di pasal ini sering disalahartikan. Sebenarnya
Paulus sedang mengajar bahwa pria adalah kepala perempuan, sebab suami adalah kepala istri,
sebagaimana dalam ajaran PL. Dalam hubungan laki-laki dan perempuan, hubungan suami istri,
suami memegang hak dan kuasa. Istri yang harus tunduk kepada suaminya (11:3 cp. 5:22-25), “jika
seorang istri tidak mau tunduk kepada suaminya, lebih baik dia tidak menikah.” 45
Di antara perempuan itu juga ada yang menerima karunia Roh, bernubuat dan mengajar
(11:5). Masalah yang ditimbulkan para perempuan ini adalah karena mereka tidak tertib dalam
berbusana, khususnya berdasarkan kebajikan lokal-kontekstual yang mengharuskan perempuan
berkerudung di hadapan orang banyak. Menurut Paulus (11:6, 10), penutup kepala itu bukan tanda
perbudakan, sebaliknya sebagai “tanda wibawa.” Menurut kebiasaan masa itu, menurut J.W. Brill, di
kalangan orang yang berbudaya Yunani, seorang yang bermartabat bila pergi ke mana-mana harus
berkerudung, agar dihormati dan tidak diganggu orang, karena perempuan tanpa kerudung sama
44
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, dalam SABDA/OLB (1793), 3-50/54, dan ISBE in E-Sword.
45
J. Wesley Brill. Tafsiran Surat Korintus Pertama. Bandung: Kalam Hidup, 2003, 215.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 30

dengan perempuan yang gundul, yang mengindikasikan seorang bekas budak dan “pelacur.” 46 Karena
itu mereka tidak boleh berdoa atau bernubuat di dalam jemaat. Aturan ini bagi jemaat wajib ditaati
tanpa bantahan (11:16).

8. Empat Dasar Injil

Dalam 1Kor. 15:3-5 Paulus mempersingkat Injil menjadi empat dasar pengajaran.
a. Kristus mati untuk dosa-dosa kita sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
b. Ia dikuburkan.
c. Ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
d. Ia menampakkan diri …

Selidikilah Perjanjian Lama dan tunjukkan bahwa Kristus mati untuk dosa-dosa kita sesuai dengan
Kitab Suci dan Kristus dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan Kitab Suci (lih.Hosea 6:2).

9. Masalah Kebangkitan (Pasal 15)

Pasal 15 merupakan pasal terpanyang dalam surat ini. Secara khusus menguraikan masalah
kebangkitan eskatologis. Memang, inilah uraian tentang kebangkitan terpanyang dalam Alkitab.
Uraian itu dimulai dari Yesus yang tersalib seperti dinubuatkan PL. Dialah Sang Juruselamat (15:3, 4).
Kebangkitan Kristus itu historis, sesuai dengan Kitab Suci dan menjadi hal yang paling
esensial dalam iman Kristen (cf. 1Kor.15:3-4; 16-19). Sepanjang pasal 15:35-42, dia memaparkan
tentang kebangkitan Kristus yang sungguh-sungguh literal, dan fisikal. Menjadi jamin bagi
pengharapan eskatologis orang Kristen. Tubuh yang kelak dibangkitkan itu sama susunan dan
kodratnya dengan tubuh kita sekarang, tetapi esensinya berbeda, sebab bersifat sempurna dan
abadi. Sekalipun tubuh seseorang sekarang ini dikubur, hancur, atau dibakar, namun itu bukan
masalah bagi Tuhan yang maha tahu dan berdaulat. Dia yang akan menyalut setiap orang yang
ditebusnya dengan tubuh kebangkitan.

a. Dua Tipe Adam

Perhatikan tiga pasangan yang mencolok yang ditunjukkan oleh Paulus dalam ayat 45-49:
1) Adam pertama dan Adam terakhir.
2) Manusia pertama dan Manusia kedua.
3) Manusia dari debu dan Manusia dari surga.

Mengapa Yesus dikatakan Adam terakhir, tetapi Manusia kedua? Pelajarilah dengan saksama
Rm. 5:6-21 untuk lebih mendalami hal yang sangat kontras antara Adam dan Kristus.

b. Ada 7 sifat kebangkitan (1Kor 15:42-53).47


1) Ditaburkan dalam kebinasaan, dibangkitkan dalam keabadian (aphtharsía = incorruption)
2) Ditaburkan dalam kehinaan, dibangkitkan dalam kemuliaan
3) Ditaburkan dalam kelemahan, dibangkitkan dalam kekuatan
4) Ditaburkan tubuh alami, yang dibangkitkan tubuh rohani
5) Ditaburkan tubuh dari debu tanah, dibangkitkan tubuh surgawi
6) Ditaburkan tubuh darah dan daging, dibangkitkan tubuh trasformasi (Thayer’s)
7) Ditaburkan tubuh yang dapat mati, dibangkitkan yang tidak dapat mati (ἀθανασία =
immortality [1Kor15:53]).
46
Ibid, 216.
47
Lihat: J.S. Baxter, 1988, 70, dan E-Sword 2012.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 31

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

1. Kepandaian manusia pasti bertentangan dengan hikmat Allah.

2. Orang Kristen yang mengidolakan pemimpin mereka akan:


a. Memecah belah gereja
b. Menipu pemimpin mereka o meremehkan Allah

3. Disiplin gereja, yang kini banyak dilupakan, tetap relevan untuk memulihkan para
pemberontak, memperingatkan mereka yang tidak belum stabil kerohaniannya, menjadi
saksi bagi dunia, dan memuliakan Allah

4. Orang Kristen dibebaskan bukan untuk menyenangkan diri sendiri, tetapi supaya dapat
melayani Allah, dan dapat memenangkan orang lain

5. Kebangkitan merupakan hakikat kekristenan. Kebangkitan bukan sebagai pilihan


tambahan.

Kesimpulan

Melalui Kitab I Korintus, Allah mengajarkan arti kehidupan menjadi murid Tuhan Yesus dan
bagaimana kehidupan sebagai orang-orang yang sudah diselamatkan (orang Kristen). Surat 1
Korintus sangat besar nilainya, karena menjawab banyak pertanyaan yang banyak ditanyakan
dewasa ini. Mempelajari surat ini dengan saksama akan mengungkapkan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan praktis masa kini dan banyak pertanyaan lainnya.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 32

BAB III
PENGANTAR TAFSIR SURAT KORINTUS YANG KEDUA

Surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus ditulis di Makedonia, tempat Paulus
bertemu dengan Titus (2Kor.2:13), sekitar satu, atau dua tahun setelah Surat Korintus yang Pertama.
Dalam bagian pertama surat ini Paulus menguraikan masalah hubungannya dengan jemaat di
Korintus. Ia menjelaskan alasan mengecam dengan keras perlawanan dan celaan terhadap dirinya
yang dilakukan oleh jemaat itu. Setelah mengemukakan hal itu, ia selanjutnya menyatakan
kegembiraannya bahwa kecamannya yang keras itu sudah menghasilkan pertobatan dan kerukunan.
Kemudian ia mengajak jemaat itu mengumpulkan sumbangan untuk menolong orang-orang Kristen
yang hidup berkekurangan di Yudea. Pada pasal-pasal terakhir Paulus mengemukakan pembelaan
dirinya mengenai kedudukannya sebagai rasul terhadap beberapa orang di Korintus yang
menganggap diri sendiri rasul sejati, sebaliknya menuduh Paulus sebagai rasul palsu.

A. Pendahuluan

Untuk memahami surat ini perlu juga diketahui kisah yang ada di baliknya. Paulus adalah
orang yang memulai gereja di Korintus (Kis 18:1-17). Paulus menegaskan bahwa ia adalah seorang
rasul (1Kor 9:1, perhatikanlah kata-kata pembukaan dalam suratnya yang kedua). Sepeninggalnya
dari Korintus datanglah beberapa orang ke sana yang disebutnya “rasul-rasul palsu” (2Kor 11:12-15).
Rasul-rasul ‘super’ ini (2Kor 11:5) mengajarkan Injil yang berbeda (2Kor 11:12-15) dan menentang
wewenang Paulus. Timbullah kekacauan. Nasihat Paulus dalam I Korintus diabaikan. Kemudian, di
antara surat 1 Kor dan 2 Kor (cf. 2Kor 13:1-2), Paulus pernah mengadakan kunjungan yang singkat
yang mendukakan ke Korintus (2Kor 2:1). Rupa-rupanya’ rasul-rasul yang tak ada taranya’ ini hanya
menertawakan dia (2Kor 10:10). Paulus meninggalkan Korintus dan kemudian mengirim Titus ke
gereja itu dengan surat yang bernada keras isinya (2Kor 7:5-13). Dan jemaat di Korintus bertobat.
Titus membawa berita yang sangat menyenangkan ini kepada Paulus (2Kor 7:6, 7). Surat ini
merupakan penjelasan yang menyambung sejarah sedih dari pertikaian yang terjadi. 48

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Kemuliaan Melalui Penderitaan
Tanggal Penulisan: Tahun 55 / 56

2. Tujuan Surat 2 Korintus

Tujuan utama Surat 2 Korintus adalah untuk memuji tindakan disipliner yang telah diambil oleh
jemaat terhadap mereka yang berbuat dosa sebagaimana petunjuk yang dikemukakan oleh Paulus
pada surat sebelumnya. Selain, memperingatkan tentang nabi-nabi palsu, dan mempertahankan
otoritas kerasulan Paulus (2Kor 10-13). Juga, surat ini berfungsi untuk mempersiapkan jemaat untuk
kunjungannya yang akan datang. Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

a. Pertama, ditulis untuk mendorong mayoritas anggota jemaat di Korintus yang tetap
setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
b. Ditulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus
berbicara menentang dirinya pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan
kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
c. Ditulis untuk menegur minoritas anggota dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh
48
Lihat J. Balchin, dkk., 2001, 53.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 33

para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus
meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan
memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

3. Nilai Surat 2 Korintus

Surat ini berisi pernyataan dan pencurahan hati rasul Paulus yang paling indah. Isinya lebih
sentimental dibanding surat-surat lainnya. Ajarannya membakar jiwa untuk lebih semangat berjuang
sekalipun tidak berhenti diterpa badai. Melalui surat ini pembaca dimotivasi untuk terus
mengamalkan iman sekalipun dalam penderitaan yang terberat, sebab akan melihat jelas betapa
Bapa yang penuh belas kasihan itu adalah Allah sumber segala penghiburan, bahwa kuat kuasa Bapa
disempurnkan dalam kelemahan hamba-hambanya. 49 Melalui surat ini sudah banyak umat Tuhan
mendapat kekuatan dan motivasi baru, baik jemaat biasa, terlebih para pelayan Injil.

4. Garis Besar 2 Korintus

a. Rincian Pertikaian, 2Kor 1:1-2:17


1:1-14 Menunggu Titus: betapa Paulus menderita
1:15-2:4 Menjelaskan ketidakhadirannya
2:5-11 ‘Ampuni lawan-lawan saya’
2:12-17 Titus telah tiba: betapa Paulus bersukacita.
b. Kemuliaan Perjanjian Baru, 2Kor 3:1-5:21
3:1-6 Roh yang dari Allah dan hati manusia
3:7-18 Kemuliaan Injil yang lebih besar
4:1-6 Kemuliaan yang tersembunyi dari mereka yang terhilang
4:7-18 Kemuliaan tersembunyi oleh penderitaan
5:1-10 Kematian:pintu gerbang menuju kemuliaan
5:11-21 Kemuliaan yang akan datang dan perbuatan masa kini.
c. Keselamatan dan Tingkah Laku, 2Kor 6:1-7:1
6:1-10 Tingkah laku Kristen: suatu kesaksian
6:11:1 Tingkah laku Kristen: suatu imbauan
d. Bila Orang Kristen Bertikai, 2Kor 7:2-16
7:2-4 Pertentangan tanpa sebab
7:5-13a Penderitaan akibat pertentangan antara Kristen
7:13b, 16 Kelegaan akibat perdamaian!
e. Mengenai Uang, 2Kor 8:1-9:15
8:1-7 Memberi: contoh dari Makedonia
8:8-15 Memberi: sekarang bagaimana dengan Anda?
8:16-9:5 Beberapa pengaturan praktis
9:6-15 Memberi: suatu prinsip rohani.
f. Disiplin Gereja dan Wewenang Kerasulan, 2Kor 10:1-12:13
10:1-6 Disiplin: suatu keharusan rohani
10:7-12 Disiplin dari jarak jauh
10:13-18 Hak seorang misionaris untuk mendisiplin
11:1-15 Teladan seorang misionaris dalam disiplin diri
11:16-33 ‘Kelemahan’ kerasulan
12:1-10 Hak istimewa kerasulan
12:11-13 ‘Sekarang saling memberi penilaian.’
g. Kesimpulan, 2Kor 12:14-13:14
49
JS. Baxter, 71
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 34

12:14-21 Saya akan datang: dalam kasih


13:1-4 Saya akan datang: untuk menghakimi
13:5-10 Ujilah dirimu masing-masing… maka aku tidak perlu menguji engkau
13:11-14 Salam.

B. Latar Belakang

Diketahui bahwa Surat 1 Korintus ditulis Paulus dari Efesus (1Kor 16:8). Tidak lama setelah itu
Paulus terpaksa lari dari Efesus karena huru-hara yang ditimbulkan oleh para perajin perak pemuja
dewi Diana (Artemis). Dari Efesus dia berangkat ke Troas, lalu menyeberang ke daerah Makedonia,
mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya di sana. Kemudian dia menuju ke arah selatan, ke
Korintus di wilayah Akhaya. Tiga bulan lamanya ia tinggal di sana (Kis 20:3), tetapi sebelum tiba di
Korintus ia lebih dulu mengirim surat 2Kor ini, agaknya di Filipi. 50 Dengan menyebut namanya sendiri
sebanyak dua kali (1:1; 10:1), surat ini merupakan sejarah sedih tentang suatu pemberontakan
singkat, berisi begitu banyak pencurahan hati yang dalam. Latar belakang penulisan 2 Korintus adalah
sebagai berikut:

1. Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di antara Paulus
dengan jemaat itu (mis, 1Kor 1:11; 5:9; 7:1), maka Paulus menulis surat 1Kor dari Efesus
(sekitar awal tahun 55 atau 56).
2. Berikutnya, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani
masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di antara 1 dan 2 Korintus (bd.
13:1-2), merupakan kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi
jemaat itu (2:1-2).
3. Setelah kunjungan ini, Paulus yang berada di Efesus menerima laporan bahwa para
penentangnya di Korintus masih menyerang pribadi dan wewenang rasulinya, dengan
harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus.
4. Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis Surat 2 Korintus dari Makedonia
(di akhir tahun 55 atau 56).
5. Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (13:1), dan tinggal di
situ selama lebih kurang tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

C. Ciri dan Pesan Khas51

1. Empat Ciri Khas Surat 2 Korintus

a. Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus.
Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf dan bahkan
dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
b. Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuat
dan dalamnya kasih serta keprihatinan Paulus bagi anak rohaninya.
c. Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai penderitaan (1:3-11; 4:7-
18; 6:3-10; 11:23-30; 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara kristiani (8:1-9:15).
d. Istilah-istilah kunci, seperti kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan,
penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik
dari surat ini.
2. Dua Pesan Khas Surat 2 Korintus

a. Hak Istimewa dan Penderitaan


50
Lihat: J. Sidlow Baxter, 71-72
51
Alkitab Penuntun: Pengantar Kitab 2 Korintus, dalam: Sabda/OBL.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 35

Kepemimpinan Kristen seperti yang dilakukan Paulus akan selalu menimbulkan


kesengsaraan, salah pengertian, penderitaan di samping semangat dan sukacita. Paulus memaparkan
tentang penderitaan dalam tujuh pasal yang terpisah dalam surat ini.
1) Hampir putus asa ketika jemaat Korintus menolak dia, 1:8-11.
2) Penderitaan mental saat Paulus menantikan jawaban atas Suratnya, 2:12-17.
3) Keletihan fisik yang disebabkan oleh konflik batin, 4:16-18.
4) Kesengsaraan karena pertikaian yang tiada habis dalam membela nama Yesus, 6:3-10.
5) Pertengkaran dari luar dan ketakutan dari dalam, 7:5-8.
6) Kepedihan karena tidak dimengerti dan dituduh dengan tuduhan palsu, 11:1-10.
7) Bermacam-macam penderitaan dari pengabar Injil, 11:21-29.

b. Kemuliaan (pasal 3-5)

Paulus membuka topik ini dengan menunjuk kepada ‘surat pujian’ yang ditulis oleh gereja-
gereja untuk memuji jemaat mereka terhadap gereja-gereja lain. Kemudian ia berbicara mengenai
‘surat’ Allah yang memberikan pujian bukan di atas sehelai kertas, melainkan dalam kehidupan (loh
hati) pelayan-pelayan-Nya yang sejati. Ini membawanya kepada Perjanjian Lama yang mengisahkan
tentang tulisan Allah di atas loh batu. Lebih jauh perkembangan tema ini:

1) Allah sendiri memberi Hukum itu kepada Musa.


2) Musa melihat kemuliaan Allah.
3) Cahaya terang dan kemuliaan yang luar biasa mengubah Musa, sehingga wajahnya
menjadi cemerlang.
4) Perubahan ini menakutkan umat ketika mereka melihatnya.
5) Oleh karena itu, Musa harus menutupinya dengan ‘selubung’.
6) Pemandangan itu tentunya indah sekali; tetapi hanya sebentar, cahaya itu pudar karena
Musa tidak melihat kemuliaan Allah seperti itu lagi.
7) Kristen bertemu dengan Allah setiap hari: oleh karena itu seharusnya cahaya itu tetap
ada!
8) Namun demikian, kehidupan tidak selalu penuh kemuliaan: ada penderitaan juga.
9) Tetapi, jangan putus asa: sebab kematian pun hanya pintu gerbang menuju kemuliaan.
10) Tubuh kita bagai sebuah kemah: kematian merupakan keruntuhan terakhir kemah itu.
11) Tetapi, semua itu hanya berarti suatu perpindahan: perpindahan ke dalam.
12) Sebuah rumah baru, bukan kemah, tetapi suatu rumah yang tetap.
13) Untuk itulah Allah telah menyelamatkan kita.

D. Survai Ringkas

Surat yang kedua kepada jemaat di Korintus ini ditulis Rasul Paulus kira-kira setahun setelah
surat yang pertama yang rupanya cukup berhasil. Kata kunci dalam surat ini adalah “kemuliaan”
dengan ayat-ayat kuncinya terdapat dalam 2Kor.4:5; 5:17. Ada beberapa alasan dan tujuan Paulus
menuliskan Surat 2 Korintus ini yang terlihat juga dalam 3 bagian utama surat.

1. Pasal 1:1-7:16, Paulus mulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan
yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena
mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam
kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 3:1-6:10, Paulus menyumbangkan
pengertian yang paling luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia
menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (6:11-7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 36

mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah
menentang wewenangnya (7:1-16).

2. Di pasal 8 – 9, Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati


orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah
dikumpulkan untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.

3. Pada pasal 10–13, nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya
dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang
benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara
mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri
datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang
menyinggung Trinitas dalam PB (13:14).

E. Analisis Ringkas 2 Korintus

Surat yang memiliki ungkapan indah “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu”ini memiliki 13
pasal dan 257 ayat. Berdasarkan catatan Lukas, Paulus berada di Korintus ketika Galio menjadi
gubernur di Akhaya (Kis 18:12), pada tahun 51 atau 52 M. Oleh karena itu, suratnya yang pertama
kepada jemaat di Korintus ditulis sekitar tahun 55 M dan suratnya yang kedua kurang lebih satu, dua
tahun kemudian. Surat ini ditulis setelah dia terusir dari Efesus dan mungkin sedang di Filipi.
Maksud utama surat ini jelas untuk memberitahu jemaat Korintus betapa besar arti perubahan
pikiran mereka bagi Paulus. Surat ini juga untuk memperingatkan mereka agar tidak berlaku terlalu
keras terhadap orang-orang yang telah menyerangnya (2:5-11). Berbarengan dengan itu, Paulus ingin
mengulang kembali pengajaran yang telah diberikannya dalam suratnya yang pertama (6:14, cf 1Kor
6:15-20). Alasan lain, berkenaan dengan ‘para rasul yang tiada taranya’ yang tidak mau bertobat,
yang pada kenyataannya adalah guru-guru palsu dengan injil yang berbeda (11:1-6). Akhrnya, Paulus
ingin mengingatkan mereka tentang rencana pengumpulan pemberian untuk membantu orang
miskin di Yerusalem. HaI ini juga telah dibicarakannya dalam suratnya yang pertama (1Kor 16: 1-3)
dan sekarang ia ingin supaya mereka mengirimkan uang itu melalui Titus (9:1-5).
Mengenai Titus, yang namanya disebut Sembilan kali dalam surat ini, ia adalah orang
kepercayaan Paulus. Titus sangat dikasihi oleh Paulus (2:13; 8:23). Ia pembawa surat Paulus yang
‘keras’ itu ke Korintus. Ia turut merasakan keprihatinan Paulus tentang situasi di Korintus, dan
kelegaan Paulus ketika jemaat di Korintus bertobat (7:13). Kemudian, ia dikirim kembali ke Korintus
untuk membawa surat Paulus yang kedua kepada jemaat Korintus dan untuk menuntaskan
pengaturan pengumpulan pemberian bagi orang miskin di Yerusalem (8:6).

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Penderitaan

Dua perikop utama tentang penderitaan terungkap dalam pasal 6 dan 11. Berapa dari
peristiwa yang diceritakan dalam pasal-pasal ini dapat dihubungkan dengan biografi Paulus dalam
Kisah para Rasul. Namun ketika membahas penderitaannya dalam surat ini, Paulus juga selalu
menyelipkan penghiburan yang tidak terpisahkan. Penderitaan yang Paulus alami dalam
pelayanannya sangatlah berat, sehingga ia merasa seperti dijatuhi hukuman mati. Tetapi di situ
Paulus memuji Allah karena penghiburan yang selalu diberikan oleh-Nya di tengah penderitaan.
Penghiburan yang ia rasakan menguatkannya dalam melakukan pelayanan, karena itulah ia pun
akhirnya membagi penghiburan tersebut ke orang lain agar merekapun dapat merasakan
penghiburan dari Allah.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 37

2. Kristen dan Pelayanan Sosial

Sebanyak apa pun masalah yang dihadapi Paulus, dia tidak lupa untuk mengajarkan prinsip
penting Kristen untuk berbagi dan memberi perhatian kepada orang lain. Paulus tidak lupa dengan
keadaan jemaat lain yang sedang mengalami kesulitan di Yerusalem. Ia meminta agar jemaat
Korintus mengumpulkan uang untuk membantu saudara-saudara seiman yang miskin di sana.
Pemberian persembahan ini merupakan wujud dari pembaharuan yang telah dilakukan Allah kepada
mereka. Tujuan lainnya adalah agar tercipta keseimbangan di antara umat Allah.
Pelajari Kis 4:32-5:11 dan 2Kor 8:1-9:15 bersama-sama dengan 1Kor 16:1-4, Rm 15:24-29 dan
Kis 24:17 untuk melihat prinsip-prinsip umum yang dapat dijadikan pedoman oleh orang Kristen
dalam hal memberi. Perhatikan juga perkataan Yesus sendiri mengenai hal ini (Mat 6:1-4.).

3. Kematian

2 Korintus 4:7-5:10 membahas kelemahan tubuh manusia dan tidak terluputnya tubuh dari
kematian. Ciri ajaran PB yang sangat menarik bertalian dengan maut ialah penekanannya tentang
kehidupan. Kata “mati” berasal dari istilah Yunani nekros, dipakai berkaitan dengan bangkit dari
kematian atau yg serupa dengan itu. Alkitab menyoroti maut seperti menyoroti semua realita
lainnya. Tetapi pusat perhatian Alkitab ialah kehidupan, dan maut dibicarakan kurang lebih secara
kebetulan sebagai sesuatu dari mana manusia diselamatkan. Kristus mengenakan pada diri-Nya kodrat
kemanusiaan, ‘supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yg berkuasa atas maut’ (Ibr
2:14).
Kematian Kristen juga selalu dikaitkan dengan kemuliaan (cp. 1Kor 15:35-58). Perikop
tersebut berhubungan dengan kemuliaan (cp. Kel 24:15-17; Yeh.1:26-28). Kemuliaan menantikan
kita, karena itu tidak perlu takut menghadapi kematian, sebagaimana Paulus dalam 2Kor 5:8 dan 2
Tim. 4:6-8.

4. Kerasulan dan Kewenangannya52

Kata Yunani apostolos muncul lebih 80 kali dalam PB, kebanyakan dalam tulisan Lukas dan
Paulus. Kata ini berasal dari kata kerja apostello yang artinya mengutus. Tetapi dalam bahasa Yunani
umum berarti ‘armada’ atau ‘laksamana’. Dalam PB kata ini diterapkan pada Yesus sebagai utusan
Allah (Ibr 3:1), dan utusan gereja (2Kor 8:23; Flp 2:25), sehingga apostello berarti ‘mengutus dengan
tujuan khusus,’ sedangkan apostolos bermakna ‘petugas’ yang diutus oleh Kristus. Tugas rasuli ialah
memberi kesaksian tentang Kristus, dan kesaksian itu berakar dalam pengenalan mendalam
bertahun-tahun, yang diperoleh dengan mahal dan latihan intensif.
Para rasul meiliki fungsi antara lain sebagai pengukur ajaran dan persekutuan dalam gereja PB
(Kis 2:42; bnd 1Yoh 2:19). Mereka adalah tolok ukur ajaran, sumber tradisi asli tentang Kristus, soko
guru (Gal 2:9), fondasi gereja, bersama dengan para nabi (Ef 2:20). Secara eskatologis para rasul
nantinya menjadi Hakim-hakim Pembantu pada waktu Mesias bersemayam di takhta kemuliaan-Nya
(Mat 19:28), nama mereka tertulis di batu dasar kota Yerusalem baru (Why 21:14).
Karena PB tidak berbicara tentang rasul sebagai pemerintah gereja, maka karunia memimpin
terpisah dari karunia rasul (1Kor 12:28). Karunia itu biasanya dilakukan oleh penatua setempat,
sedangkan rasul bergerak dari satu tempat ke tempat lain, tidak berperanan penting dalam
pelaksanaan sakramen (cf. 1Kor 1:14).
Syarat utama untuk dapat menjadi rasul ialah panggilan ilahi, yaitu penugasan oleh Kristus.
Kendati sebutan rasul sejatinya menunjuk kepada ke-12 murid Yesus yang mendampingi-Nya ‘mulai
dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami’. Ia harus tahu
tentang pelayanan dan pekerjaan Yesus (Kis 1:15-26).
52
Dikutip dan diedit dari Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 38

Paulus bersikeras bahwa Kristus menugaskannya langsung (Rm 1:1; 1Kor 1:1; Gal 1:1,15 dst). Ia
sama sekali tidak memperoleh kekuasaannya dari rasul lain, seperti Matias, ia diterima bukan
ditunjuk oleh mereka. Paulus tidak memenuhi syarat dalam Kis 1:21-22, tetapi pengalamannya dekat
Damsyik merupakan penampilan kebangkitan (1Kor 15:8) dan karena ia telah melihat Tuhan (1Kor
9:1), maka ia adalah saksi kebangkitan. Ia tetap sadar bahwa latar belakangnya sebagai musuh dan
penganiaya berbeda dari latar belakang rasul lain, tetapi ia menghitung dirinya dengan mereka dan
mengakui bahwa ia dan mereka memberitakan Injil yang sama (1Kor 15:8-11).
Jumlah rasul tidak bisa dibakukan. Sebutan pertama ditujukan bagi ke-12 murid, tetapi Paulus
juga memakainya dalam 1Kor 15:5. PB juga memberi gelar ‘rasul’ pada orang-orang di luar ke-12
murid, seperti Yakobus saudara Yesus (1:19; 2:9), Barnabas (Kis 14:4,14, dan oleh Paulus pada saat
menyangkal perbedaan antara kerasulannya sendiri dengan kerasulan 12 murid di 1Kor 9:1-6).
Andronikus dan Yunias yang tidak dikenal disebut rasul dalam Rm 16:7, dan Paulus menyebut Silas
rasul dalam 1Tes 2:6. Musuh Paulus di Korintus mengklaim diri mereka adalah ‘rasul Kristus’ (2Kor
11:13). Beberapa ahli mengartikan ‘rasul’ dalam Kis 14:13 dan Rm 16:7 sebagai ‘utusan gereja yang
diakui.’ Petunjuk mengenai hal ini terdapat dalam 1Kor 15:5-7, yang membedakan antara 12 murid
dan ‘semua rasul’. Pernah dianjurkan bahwa ‘rasul’ termasuk 70 orang yg diutus Yesus (Luk 10:1 dst).
Kerasulan itu merupakan suatu jabatan yang unik. Rasul bertugas menyaksikan melalui kata
dan tanda tentang kebangkitan Kristus dan pekerjaan-Nya yang telah selesai. Kesaksian itu
didasarkan pada pengenalan unik mengenai kemanusiaan Kristus dan bimbingan khusus Roh Kudus.
Tugas rasuli tak dapat diulangi atau diteruskan, sama seperti pengalaman rasuli tak dapat diteruskan
kepada orang yang tidak mengenai Yesus sebagai manusia atau melihat Dia seusai kebangkitan.
Kesaksian rasuli itu dipelihara dalam karya rasul yg kekal sifatnya dan dalam bentuk tertulis, yaitu
Alkitab, tolok ukur untuk zaman kemudian. Pembaruan atau pengulangan jabatan atau karunia khas
kerasulan tidak perlu. Jabatan para rasul bersifat asasi, sejarah gereja Kristen didirikan atasnya.

5. Hidup di Tengah Kesedihan

Perubahan rencana Paulus untuk mengunjungi jemaat Korintus menimbulkan banyak


tanggapan negatif dari lawan-lawannya di Korintus. Perubahan rencana tersebut memojokkan
Paulus, Paulus dituduh sebagai orang yang memiliki ketidakmampuan dan ketidakpedulian terhadap
pelayanan di jemaat Korintus. Di satu sisi memang benar kalau Paulus mengadakan perubahan
rencana mengenai perjalanannya ke Korintus, tetapi di sisi lain tuduhan yang dikenakan padanya
tidaklah benar. Itulah sebabnya ia menulis surat kepada mereka dan menceritakan kesedihan yang ia
rasakan supaya ketika ia datang lagi mereka akan bersukacita (2:3). Surat ini justru ingin
mengungkapkan bahwa Paulus mengasihi mereka.

6. Hidup di Tengah Ancaman Kematian

Bagian ini pun ingin menceritakan tentang penderitaan yang Paulus hadapi dalam melakukan
pelayanan. Penderitaan yang ia alami, membuat hidupnya seperti terancam dengan kematian. Inilah
hal yang membuat ia berserah penuh pada Allah sehingga ia dimampukan.

7. Doa Berkat

Ayat terakhir dari 2Kor terkenal sebagai doa berkat rasuli. Beberapa ahli tafsir menganggap
doa berkat ini cukup untuk membuktikan bahwa Alkitab mengajarkan ketrinitasan Allah. Apabila ayat
berkat ini digolongkan dengan ayat-ayat lain yang sejenis, terformulasikan pengkuan alkitabiah
tentang Trinitas, dan menyingkapkan tiga kebenaran mengenai Allah, bahwa Allah adalah Allah yang
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 39

Trintas, Ketiganya setara, tetapi juga Esa.

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

Beberapa hala dapat dipetik sebagai pelajaran penting dari surat ini.
1. Gereja bukan hanya tempat berkumpulnya antar teman, di dalamnya ada pemimpin-
pemimpin yang harus ditaati.
2. Demokrasi dalam gereja harus disertai dengan wewenang dan tanggung jawab.
3. Kepemimpinan dalam gereja bukan hanya suatu hak istimewa, tetapi mengundang
penderitaan.
4. Misi bukan hal yang mudah, orang yang lemah lebih baik meninggalkannya.
5. Orang Kristen seharusnya tidak takut pada kematian. Ada kemuliaan dalam kematian,
tetapi ada kemuliaan yang lebih besar di balik kematian.

Kesimpulan

Melalui Kitab 2 Korintus jelaslah bahwa Paulus adalah Rasul Tuhan Yesus yang sah. Sebab
yang memilih dia menjadi Rasul adalah Tuhan Yesus, dan mengenai hal itu ia tidak berdusta. Rasul
Paulus juga dalam memberitakan Injil tidak memberitakan dirinya atau mengambil keuntungan untuk
dirinya sendiri.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 40

BAB IV
PENGATAR TAFSIR SURAT GALATIA

Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia terbentuk sebagai tanggapan atas situasi dan kondisi
yang urgen di jemaat-jemaat Galatia. Surat ini ditulis untuk menangkis dan melawan ajaran-ajaran
palsu dan orang-orang yang menyesatkan jemaat setempat. Mereka adalah orang-orang yang
mengaku datang dari rasul-rasul yang sejati, lalu mendeskreditkan kerasulan Paulus. Mereka juga
mengajarkan Injil yang lain (sesat). Karena itu Paulus memulai suratnya ini dengan berkata bahwa ia
adalah rasul Yesus Kristus. Dengan tegas mengatakan bahwa dia dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi
rasul bukan dari manusia. Dia juga menyatakan bahwa tugasnya ditujukan terutama untuk orang
yang bukan Yahudi. Setelah itu Paulus menegaskan kepada jemaat Galatia bahwa hubungan manusia
dengan Tuhan diperbarui atau menjadi baik kembali hanya melalui percaya kepada Kristus. Di dalam
pasal-pasal terakhir, Paulus menjelaskan pula bahwa kasih yang timbul pada diri orang Kristen timbul
sendirinya karena iman kepada Kristus. Iman tersebut yang membentuk orang itu melakukan
perbuatan-perbuatan kasih Kristen.

A. Pendahuluan

Injil tentang Yesus yang diberitakan dan diterima di antara orang-orang bukan Yahudi,
menghadapai perlawanan, sebab di mana-mana Paulus selalu mengajarkan bahwa untuk menjadi
seorang Kristen yang sejati cukup dengan iman, tidak harus mentaati hukum Yahudi. Satu-satunya
dasar untuk kehidupan Kristen adalah percaya kepada Kristus. Dengan kepercayaan itu hubungan
manusia dengan Tuhan menjadi baik kembali. Tetapi ketika beberapa orang yang datang dari jemaat
Pusat (Yerusalem), jemaat Galatia dibingungkan, sebab mereka selain mengajarkan umat Tuhan
kewajiban melaksaankan hukum agama Yahudi, juga menentang pribadi Paulus yang mereka tolak
sebagi seorang rasul Kristus. Karena itu terjadilah konflik serius di jemaat-jemaat yang Paulus dirikan,
khususnya di Galatia, sehingga memunculkan surat ini.
Kitab ini memperlihatkan dengan jelas uraian Rasul Paulus, bahwa orang-orang Kristen hidup
oleh iman, bukan oleh hukum, serta buah kehidupan Kristen timbul dari Roh, bukan dari daging.

1. Kepenulisan
Penulis: Rasul Paulus
Tema: Keselamatan Karena Kasih Karunia oleh Iman/ Surat Tentang Injil yang Sejati
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 48 atau 49.

2. Tujuan

Surat Galatia ditulis bagi umat Kristen yang diprovokasi oleh orang-orang yang memutar-
balikkan kebenaran Injil tentang kemerdekaan Kristen dengan peraturan-peraturan Yahudi untuk
diamalkan. Di antara peraturan ini, sunat menduduki tempat terpenting, selain ajaran yang
merayakan penanggalan Yahudi (4:10) dan ketentuan makanan yang diperbolehkan. Begitu berita ini
tiba pada Paulus, segera ia menulis surat yang penting ini. Dia langsung menyatakan bahwa ajaran
yang mencampuradukkan anugerah dengan hukum Taurat adalah salah. Injil yang lain daripada Injil
yang ia beritakan kepada mereka dalam Nama Kristus sama sekali bukanlah Injil. Dan Paulus
mengimbau para pembacanya untuk berdiri dalam kemerdekaan yang baru diperoleh itu, dan jangan
membiarkan diri diperhamba oleh hukum Taurat yang tidak dapat menyelamatkan.
Dengan jelas surat Galatia ini ditulis dengan tujuan untuk menyatakan bahwa iman dan
hanya iman saja satu-satunya dasar bagi pembenaran dan kehidupan Kristen yang berkenan kepada
Allah. lebih jauh, seperti dijelaskan Pengantar Kitab Galatia dalam Alkitab Penuntun Hidup
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 41

Berkelimpahan:53
a. Untuk menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut hukum, seperti sunat di bawah
perjanjian lama, tidak ada hubungan dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus
untuk keselamatan di bawah perjanjian yang baru; dan…
b. Menegaskan lagi dengan jelas bahwa kita menerima Roh Kudus dan hidup rohani oleh
iman kepada Tuhan Yesus Kristus, dan bukan oleh ikatan kepada hukum Taurat PL.

3. Nilai Surat Galatia

a. Surat ini sangat indah dan penting ini untuk menghindarkan orang-orang Kristen tidak
memeluk Kekristenan yang palsu yang menambahkan hal-hal lain sebagai syarat
keselamatan, selain Injil yang didasarkan iman kepada Yesus Kristus.
b. Nilai penting lainnya, untuk menegaskan bahwa setiap orang yang dibaptis dalam Kristus,
telah mengenakan Kristus (3:27), dan telah menjadi ciptaan baru (4:19; 6:15).
c. Surat ini juga merupakan awasan bagi semua orang yang masih senang mempraktikkan
dosa-dosa kedagingan, karena menegaskan bahwa barangsiapa menjadi milik Kristus
Yesus harus menyalibkan daging (sifat manusiawinya) dengan segala hawa nafsu dan
keinginannya yang jahat (5:19-21, 5:24).
d. Pada sisi lain, melalui Surat Galatia orang Kristen diajarkan mengenai bagaimana
seharusnya hidup yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh, yaitu hidup dalam kasih,
sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemah-
lembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu (5:22-23).

4. Garis Besar Surat Galatia

a. Salam Kepada Para Pembaca, TB Gal 1:1-5


1:1-2 Rasul dan para pembacanya
1:3-5 Salam Paulus.
b. Paulus Menyatakan Tujuannya, TB Gal 1:6-10
1:6 Keprihatinannya
1:7-9 Keyakinannya
1:10 Motivasinya.
c. Paulus Menerangkan Kesaksiannya Dengan Singkat, TB Gal 1:11-2:21
1:11-12 Sumber ajarannya
1:13-17 Kisah panggilannya
1:18-2:10 Hubungannya dengan Yerusalem
2:11-14 Perdebatannya dengan Petrus
2:15-21 Pengertiannya tentang Injil.
d. Paulus Mengembangkan Argumentasinya, TB Gal 3:1-4:31
3:1-5 Pengalaman orang Galatia
3:6-9 Contoh dari Abraham
3:10-14 Kutuk hukum Taurat
3:15-18 Keuntungan dari janji hukum Taurat
3:19-29 Maksud hukum Taurat
4:1-11 Sifat Keanakan
4:12-20 Imbauan pribadi
4:21-31 Dua macam ‘anak’.
e. Paulus Menjelaskan Tentang Kemerdekaan Kristen, TB Gal 5:1-6:10
5:1 Jangan mau lagi diperhamba

53
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, dalam: Sabda/OLB v.4.0
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 42

5:2-6 Bebas dari sunat


5:7-12 Imbauan pribadi lainnya Bagaimana menggunakan kemerdekaan: kasih
5:16-21 Apa yang bukan kemerdekaan
5:22-24 Apa kemerdekaan itu
5:25-6:10 Kemerdekaan dan hubungan hubungan kita.
f. Paulus Menandatangani Suratnya, TB Gal 6:1-18
6:11-15 Paulus menggarisbawahi pokok ajarannya
6:16-18 Salam penutup

B. Latar Belakang

Surat Galatia ini ditulis oleh Paulus dengan alasan yang tidak bisa ditangguhkan. Sebab
Paulus telah diberitahukan bahwa jemaat di Galatia dikacaukan oleh pengajaran yang sesat dari
orang-orang Yahudi. Mereka ingin men-Yahudi-kan jemaat Kristen di semua tempat, khususnya
jemaat yang didirikan oleh Paulus. Hal ini sontak mendapat perlawanan keras dari Paulus.
Salah satu bentuk perlawanan keras Paulus terhadap para lawan yang mengajarkan jemaat
Galatia dengan “Injil yang lain” itu adalah dengan mempergunakan ungkapan kata anathema
terhadap mereka yang mengajarkan Injil yang lain. Menurut BibleWorks9, kata itu antara lain berarti
“… 2) a thing devoted to God without hope of being redeemed, and if an animal, to be slain; therefore
a person or thing doomed to destruction 2a) a curse 2b) a man accursed, devoted to the direst of
woes.54 (Sesuatu yang diserahkan kepada Allah tanpa ada harapan untuk dapat ditebus, dan jika itu
binatang, (harus) disembelih, (untuk) orang atau benda dihukum untuk dibinasakan, 2a) kutukan, 2b)
seorang yang terkutuk, serahkan untuk kutukan yang paling mengerikan). Kata anathema berarti
diserahkan kepada kehancuran. Menurut Wierbe Bible Commentary: New Testament, untuk
mendapat ilustrasi yang kuat dari arti kata ini lihat Kis. 23:14. 55
Orang-orang Yudais itu mencoba meyakinkan orang-orang Galatia bahwa keselamatan harus
dikerjakan dengan jalan menaati Hukum Taurat. Selain “menginfeksi” Injil yang diajarkan Paulus
dengan yudanisasi Injil, mereka juga dengan sengaja menghasut orang-orang Galatia untuk melawan
Paulus, dengan menyangkal kerasulannya.
Paulus memang tidak diteguhkan menjadi rasul oleh para rasul dan dia juga tidak menjadi
murid Yesus ketika Yesus hidup. Bahkan Paulus tidak pernah melihat Yesus sewaktu hidup dalam
pelayanan dengan mata kepalanya sendiri. Hal inilah yang dipermasalahkan oleh para penghasut itu.
Dari surat Galatia dapat disimpulkan bahwa usaha tersebut hampir berhasil (1:6). Oleh karena itu
Paulus bereaksi dengan tegas, emosional, dan terus terang, tetapi juga memiliki argumen yang kuat.

C. Ciri dan Pesan Khas Surat Galatia

1. Empat Ciri Khas Surat Galatia

a. Surat ini merupakan pembelaan yang paling bersemangat dalam PB tentang hakikat Injil.
Nadanya tajam, berapi-api dan mendesak, karena Paulus menghadapi pelawan-pelawan
yang jelas-jelas salah (mis. 1:8-9; 5:12), dan menegur anggota jemaat Galatia karena
mudahnya mereka tertipu (1:6; 3:1; 4:19-20).
b. Surat ini hanya diungguli oleh surat 2 Korintus dalam jumlah pemerian kehidupan
Paulus.
c. Satu-satunya surat yang dialamatkan secara tegas kepada beberapa jemaat, selain
Efesus.
d. Surat ini berisi daftar buah Roh (5:22-23) dan daftar yang paling lengkap mengenai
perbuatan-perbuatan dari tabiat berdosa (5:19-21).

54
BibleWork9: analisis on Gal 1:8 (click word accursed).
55
Wiersbe Bible Commentary: New Testament in E-Sword (click Gal 1:8)
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 43

2. Tiga Pesan Khas Surat Galatia

a. Hukum Taurat merupakan jalan buntu. Keprihatinan utama Paulus ialah untuk
menunjukkan bahwa manusia tidak mungkin dibenarkan di hadapan Allah melalui perbuatan baik
atau menaati hukum Taurat. Sebab Hukum Taurat:
1) Tidak membenarkan manusia di hadapan Allah, 2:16.
2) Bertentangan dengan cara Kristus, 2:19; 5:4.
3) Tidak dapat memberikan Roh Kudus, 3:2, 5; 5:18.
4) Hanya menghasilkan kutuk, 3:10-14.
5) Merupakan interupsi sementara dalam rencana jangka panjang Allah, 3:17.
6) Mempunyai suatu maksud, 3:21-29.
7) Memberatkan tuntutan kepada manusia, 5:3.
8) Mudah diringkas, 5:14

b. Iman merupakan jalan satu-satunya kepada Allah. Tujuan utama Kristus adalah untuk
membuat supaya iman merupakan jalan satu-satunya kepada Allah.
1) Iman membenarkan manusia di hadapan Allah, 2:16; 3:11.
2) Kristen harus terus melatih iman, 2:20; 3:3.
3) Roh Kudus datang melalui iman, 3:2, 5, 14.
4) Sejarah panjang dari iman, 3:6-9.
5) Akibat kedatangan iman, 3:22-26.
6) Cara iman memperlihatkan dirinya, 5:6.
7) Kristen membentuk’kekeluargaan dalam iman’, 6:10

c. Yesus berarti kemerdekaan, khususnya kemerdekaan dari penindasan hukum Taurat,


3:1-4:7. Abraham dan Sarah merupakan model besar kemerdekaan (4:21-31).
Kemerdekaan itu perlu dijaga (5:1). Cara yang benar dan salah untuk menyatakan
kemerdekaan seperti dalam 5:13-6:10.

D. Survai Ringkas

Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia ini terdiri dari 6 pasal, 149 ayat. Beritanya meliput
beberapa pokok permasalahan.

1. Serangan Terhadap Pribadi dan Kerasulan Paulus

Dari surat ini tergambar bagiman para pemimpin Yahudi menyerang pribadi Paulus secara
langsung supaya melemahkan pengaruhnya dalam gereja-gereja di luar Palestina.

a. Tuduhan Pemimpin Yahudi:


1) Paulus tidak termasuk kelompok rasul-rasul yang asli, dan karena itu tidak memiliki
wibawa rasuli (bd.1:1, 7, 12; 2:8-9).
2) Berita yang disampaikannya menyimpang dari Injil yang diberitakan di Yerusalem
(bd. 1:9; 2:2-10); dan …
3) Beritanya mengenai kasih karunia akan mengakibatkan ketidakpatuhan kepada
hukum (bd. 5:1, 13, 16, 19-21).

b. Tanggapan Paulus menanggapi ketiga tuduhan itu.


1) Dengan penuh semangat membela otoritasnya sebagai rasul Yesus Kristus yang
diterimanya langsung dari Allah dan disahkan oleh Yakobus, Petrus, Yohanes (1:1-2:21).
2) Dengan penuh gairah mempertahankan Injil keselamatan yang terjadi karena kasih
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 44

karunia oleh iman kepada Kristus (3:1-4:31).

c. Injil dan Kebebasan yang Sejati

Paulus, akhirnya, dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa Injil Yesus Kristus yang sejati
meliputi kebebasan dari perhambaan legalisme Yahudi, pada satu sisi, dan kebebasan dari dosa dan
tindakan tabiat berdosa, pada sisi yang lain. Kebebasan Kristen yang sejati meliputi hidup oleh Roh
dan menggenapi hukum Kristus (5:1-6:18).
Surat ini berisi suatu sketsa watak orang-orang percaya Yahudi yang menentang Paulus di
Galatia, Antiokhia, dan Yerusalem (Kis 15:1-2,5), dan di semua wilayah yang dilayaninya. Paulus
melukiskan mereka sebagai pengacau dan pemutar balik (1:7), penghalang (5:7), dan orang yang suka
menonjolkan diri secara lahiriah dan berusaha untuk mengelak penganiayaan karena penghinaan
salib Kristus (6:12). Secara tidak langsung Paulus menggambarkan mereka sebagai orang yang ingin
menyenangkan manusia (1:10), saudara-saudara palsu (2:4), saudara-saudara yang bersunat (2:12),
dan manipulator (3:1).56

2. Polemik Geogarfi Galatia

Paulus menulis surat ini (1:1; 5:2; 6:11) "kepada jemaat-jemaat di Galatia" (1:2). Beberapa
orang berpendapat bahwa orang Galatia ini adalah suku Gaul di bagian utara Galatia. Kemungkinan
lain, Paulus menulis surat ini kepada kota-kota di bagian selatan (Antiokhia Pisidia, Ikonium, Listra,
Derbe), yaitu tempat-tempat ia dan Barnabas menginjil dan memulaikan gereja-gereja dalam
perjalanan pemberitaan Injil yang pertama (Kis 13:1-14:28). 57
Bila benar Galatia yang dimaksudkan adalah Galatia bagian selatan, maka tanggal penulisan
yang paling sesuai adalah tidak lama sesudah Paulus kembali ke jemaat di Antiokhia, Siria, yang
mengutusnya dan sebelum sidang di Yerusalem (Kis 15:1-41). Hal ini diperkuat dengan melihat
persoalan utama dalam surat ini yang juga merupakan persoalan sama yang dibahas dan dipecahkan
dalam sidang di Yerusalem, sekitar tahun 48 atau 49 itu.
Tampaknya Paulus menulis surat Galatia ini sebelum perselisihan mengenai masalah hukum
PL secara formal yang diperdebatkan dalam sidang di Yerusalem dan pendirian gereja resmi
diberikan. Ini berarti kitab Galatia merupakan surat pertama rasul Paulus, ditulis sekitar tahun 49.
Sedangkan masalah pokok yang diperbincangkan dalam Sidang Yerusalem itu meliputi dua
pertanyaan, yaitu:
a. Apakah iman kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat itu satu-satunya
syarat untuk selamat?
b. Ataukah ketaatan kepada upacara dan peraturan Yahudi tertentu dari PL diperlukan
untuk memperoleh keselamatan dalam Kristus?
Jawabannya sejelas Paulus berhasil meyakinkan peserta sidang dan mendapatkan legalitas
menyampaikan Injil kepada orang bukan Yahudi tanpa harus membebani tradisi Yudaisme.

3. Gagasan-gagasan asasi

Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, 58 analisis logis dari keseluruhan Galatia adalah sukar,
namun sekurang-kurangnya dapat dilihat kaidah-kaidah asasi yang digunakan Paulus dalam
mempertahankan kemerdekaan Injil yg benar. Sembilan di antaranya dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a. Injil yang diberitakan Paulus adalah Injil yang ia terima langsung dari Kristus, Injil itu
56
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan. Pengantar Kitab Galatia: Survai Kitab Alkitab. Dalam Sabda/OLB
57
Ibid., Latar Belakang
58
Lihat: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, A – L, 323-324
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 45

datang kepada pendengarnya dengan kuasa Kristus, bukan dengan Paulus (Gal 1:11,
dab).

b. Paulus menyatakan pengutusannya langsung dari Kristus. Pernyataan bahwa


kewibawaan rasuli yang sah datangnya harus melalui Yerusalem, dan karena itu ajaran
Paulus serta penerapannya tidak absah karena lain dari pola ajaran Yerusalem, dijawab
Paulus dengan menceritakan kunjungannya ke Yerusalem setelah pertobatannya hingga
waktunya menulis. Ia menunjukkan bahwa para pemimpin Kristen di Yerusalem tidak
punya kesempatan menahbiskan dia, tetapi mereka mengakui pengutusannya sebagai
rasul kepada non-Yahudi, pengutusan yang ia terima langsung dari Kristus (Gal 1:15-
2:10).

c. Bila perkenanan Allah bisa didapat melalui sunat dan dengan mengamalkan peraturan-
peraturan Yahudi, maka kematian Kristus adalah sia-sia (Gal 2:21).

d. Kehidupan Kristen seperti yang diketahui, dialami dan dihayati sendiri oleh orang Kristen
Galatia adalah pemberian dari Roh Allah. Saat mereka menerima Injil, pada saat itu juga
mereka menerima kenyataan-kenyataan yang mantap kehadiran dan kuasa Roh Kudus
di tengah-tengah mereka. Jadi, apabila mereka telah memulai hidup kristiani mereka
dalam bobot dan motivasi yang tinggi, adalah mustahil harus melanjutkannya dengan
melakukan hal-hal yang cetek, murahan dan rapuh (Gal 3:2 dab).

e. Orang-orang Yahudi mengukuhkan ajaran sunat dengan menokohkan Abraham sebagai


teladan. Sunat adalah meterai perjanjian Allah dengan Abraham, karena itu maka
mereka berpendapat bahwa tidak seorang pun yang tidak bersunat akan dapat masuk ke
dalam perjanjian Allah, sekaligus beroleh segala berkat dalam perjanjian itu. Tetapi
Paulus tegas menyatakan bahwa yang benar anak-anak Abraham ialah mereka yang
dibenarkan oleh iman dalam Tuhan, sama seperti Abraham. Mereka itulah yang
menikmati berkat-berkat yang dijanjikan kepada Abraham. Janji Allah kepada Abraham
digenapi dalam Kristus, bukan dalam hukum Taurat. Anugerah perjanjian itu dinikmati
bukan karena menerapkan hukum Taurat (yang terjadinya jauh sesudah janji diadakan,
dan yang tidak dapat mempengaruhinya), tetapi melalui iman dalam Kristus (Gal 3:6-
9,15-22).

f. Hukum Taurat mencanangkan kutuk atas mereka yang gagal menjalankan hukum itu,
bahkan bagiannya yang terkecil sekalipun. Karena itu, mereka yang mengandalkan
dirinya pada hukum Taurat sama dengan memerosokkan dirinya sendiri ke dalam
bahaya kutuk itu. Tetapi Kristus, oleh kematian-Nya di kayu salib, telah menanggung
kutuk Taurat ganti umat-Nya, dan membebaskan mereka dari kutuk yang dicanangkan
hukum Taurat. Karena itu tidak perlu kembali menyerahkan diri ke bawah hukum Taurat
dengan kutuk yang selalu menyertainya (Gal 3:10-14).

g. Prinsip pasrah menaati hukum Taurat adalah ciri ketidakdewasaan iman. Karena
sekarang Kristus telah datang, maka mereka yang percaya kepada-Nya telah mencapai
kedewasaan sebagai anak-anak Allah yang bertanggung jawab. Menerima alasan Yahudi
berarti kembali ke masa kanak-kanak (Gal 3:23-4:7).

h. Hukum Taurat menghasilkan kuk perhambaan, iman dalam Kristus menghasilkan


kemerdekaan. Adalah teramat bodoh apabila orang yang telah dimerdekakan Kristus,
melepaskan kemerdekaannya itu dan menyerah bulat-bulat kepada unsur-unsur
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 46

kekuatan yang menjadikan Taurat pengantaranya (Gal 4:8-11; 5:1; 3:19).


i. Kemerdekaan yang diproklamirkan berita anugerah ini tidak ada kaitannya dengan
anarki dan kemesuman. Iman dalam Kristus adalah iman yang bekerja karena kasih, dan
karena itu ia memenuhi hukum Kristus (Gal 5:6; 5:13-6:10).

Kaidah-kaidah ini dikemukakan kembali dalam suratnya kepada jemaat di Roma, 8 atau 9
tahun kemudian, dalam bentuk yang lebih sistematis. Pengertian asasi Injil sangat ditekankan Paulus
dalam surat ini. Surat Galatia diindahkan orang Kristen sebagai piagam Injil Kemerdekaan.

E. Analisis Ringkas

Sementara Rasul Paulus berada di Efesus, dia mendapat kabar mengejutkan tentang
beberapa pengacau yang telah datang ke Galatia. Dari isi dan suasana yang terungkap dalam surat
terdapat kesan bahwa para pengajar Yahudi itu sudah menanam benih keraguan terhadap Injil yang
diajarkan Paulus, bahkan pribadi Paulus sendiri. Ketika mendengar kabar itu Paulus sangat cemas dan
marah. Para pengacau itu sudah menyesatkan kebenaran Injil, menjauhkan jemaat Galatia dari
Paulus dan Kristus. Mereka memberi beban kepada para petobat non-Yahudi dengan menambahkan
kewajiban melaksanakan Hukum Taurat sebagai syarat keselamatan yang jelas tidak berfaedah,
justru sangat merugikan kemurnian pertobatan orang-orang Kristen bukan Yahudi tersebut.
Kecemasan dan kegelisahan Paulus tampak sekali dalam surat ini. Kemarahannya bukan sekadar
untuk membela diri, bukan pula karena merasa tersinggung kehormatannya, melainkan semata-mata
didasakan atas kasihnya kepada umat Galatia, yang terancam kesetiaan dan stabilitas iman mereka.
Karena itu tidak ada suratnya yang lain, yang begitu keras bahasanya dibandingkan Surat Galatia ini. 59
Pembelaan terhadap kewibawaan kerasulannja memang menonjol dalam seluruh surat, tetapi
lebih penting lagi, di dalamnya terdapat ajaran-ajaran dan pengertian-pengertian rohani yang
penting, yaitu mengenai hakikat dan syarat-syarat keselamatan dalam Kristus. Ajaran-ajaran itu di
dalam surat ini tegas dan tepat, tetapi ringkas, yang kemudian diuraikan dengan panjang lebar
sebagai pokok berita dalam surat kepada umat Roma. Berdasarkan analisis ringkas surat ini
menunjukkan:

1. Sikap Paulus

Argumentasinya yang kuat dalam surat mengungkapkan kepribadiannya yang tidak kompromi
bila berkaitan dengan Injil. Dia bukan hanya seorang pengkhotbah saja, tetapi juga pemberita yang
tidak takut untuk berpendirian. Surat ini memberikan gambaran rinci mengenai sikap dan
kehidupannya yang tidak disebutkan dalam tulisannya yang lain.
Surat Galatia juga menegaskan bahwa syarat-syarat yang dituntut Hukum Taurat, seperti
sunat, memuja hari-hari tertentu dan tradisi lainnya berada di bawah aturan PL tidak ada hubungan
dengan pekerjaan kasih karunia Allah dalam Kristus untuk keselamatan di bawah perjanjian yang
baru. Selain itu, surat ini menegaskan dengan jelas bahwa orang Kristen menerima Roh Kudus dan
hidup rohani oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus, bukan oleh ikatan kepada hukum Taurat PL.

2. Karakter Khas

a. Surat ini merupakan surat perjuangan. Paulus menolak untuk berkompromi, ia menulis
dalam bahasa yang keras untuk mendukung tema utamanya dengan memakai berbagai
argumentasi yang berbeda.
b. Surat ini merupakan surat kasih, karena ditulis dengan penuh perhatian dan kekuatiran
dari seorang gembala yang besar.
59
Lihat: Pengantar Kitab Khudus Ende, dalam: Sabda/OBL.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 47

c. Surat ini singkat, dianggap ‘sebuah garis besar’ dari surat Roma yang pesannya sama,
namun dikembangkan lebih luas dan ditujukan bagi situasi yang tidak terlalu buruk.
d. Surat ini merupakan surat yang memberi kesan yang dalam dan berisi ajaran-ajaran yang
mudah diingat, misalnya 2:20; 5:1, 5:22, 23; 6:14.
e. Ayat-ayat favorit, 3:28, dan 5:22-23.

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Daging

Paulus menggunakan kata ini dalam beberapa cara yang berbeda, seperti diperikan dalam
1:16; 2:20; 3:3; 4:23, 29; 5:13, 16, 17, 19, 24; 6:8, 12, 13. Kata Yunani untuk daging ialah sarks (σάρξ).
Kata ini paling sering muncul sebagai padanan kata basar (cp. Kej.2:24) dalam PL. Kata sarks
mengartikan daging sebagai bagian dari tubuh (cf. Why 19:18), atau seluruh tubuh (4:13). Sarx bisa
mengartikan manusia seutuhnya (2Kor 7:5; Rm 7:18). Ketika murid-murid gagal berjaga-jaga di taman
Getsemane (Mrk 14:38) penyebabnya ialah sarks mereka lemah. Sarx adalah bagian tubuh dari
manusia, tetapi di dalamnya ada keinginan “daging” (Ef 2:3). Jika seseorang memusatkan
perhatiannya kepada hawa nafsu dan keinginan daging, maka dapat dikatakan dia hanya memikirkan
hal-hal yang bersifat daging (Rm 8:5). Dampak keinginan daging ialah maut (Rm 8:6), berseteru
dengan Allah (Rm 8:7). Orang yang wawasan pandangannya dibatasi oleh daging, menentang
kehendak Allah, hidup menurut daging (Rm 8:13), berlawanan dengan keinginan Roh (Gal 5:17).
Dalam Gal 5:19-21 terdapat daftar perbuatan daging yang merindingkan bulu kuduk. Sarks dalam
rangka ini mengartikan seluruh diri manusia seperti diarahkan ke arah yang salah, yang hanya
mengutamakan dan mengejar hal-hal duniawi ketimbang pelayanan kepada Allah. 60

2. Perhambaan

Paulus menggambarkan keadaan manusia sebelum mereka menjadi Kristen sebagai hamba
yang tidak berdaya (4:8; 2:4), dipilih, dipertontonkan, menderita. Tetapi setelah dimerdekakan
melalui iman kepada Yesus Kristus, perhambaan itu lebih bersifat penundukkan, tetaatan, dan
memberkati, sehingga inilah satu-satunya yang menjadi pola hidup Gereja.
Istilah memperhambakan (2:4) berasal dari kata Yunani katadouloo, yang berarti to enslave.
To enslave utterly, reduce to absolute slavery (2Co_11:20); … to make a slave for oneself (Gal_2:4,
"that they might make us their slaves". 61 (memperbudak, membudakan sepenuhnya, kurang dari
perbudakan absolut [2Kor 11:20] … menjadikan budak bagi dirinya sendiri [Gal 2:4]).

3. Salib

Untuk kebanyakan orang salib merupakan gangguan (5:11; 6:12), tetapi untuk Paulus salib
merupakan alasan untuk bermegah (6:14). Secara teologis kata ‘salib’ dipakai sebagai ungkapan dari
Injil keselamatan, bahwa Yesus Kristus mati bagi dosa-dosa kita. ‘Pemberitaan’ Injil adalah ‘firman
salib’, pemberitaan Kristus yg disalibkan (1Kor 1:17 dst). Ketika rasul bermegah dalam salib Tuhan
Yesus Kristus, dia berbicara tentang penghambaan bagi salib Kristus. Jelas kata ‘salib’ di sini berarti
seluruh perkataan yang membanggakan tentang penyelamatan (pembebasan) manusia melalui
penebusan oleh dan dalam darah (kematian Yesus Kristus).
Salib menjadi lambang yang memalukan dan menghinakan, juga menjadi lambang hikmat
dan kemuliaan Allah. Bagi orang Roma, salib bukan hanya sebagai alat menyiksa dan hukuman mati,
tetapi juga sebagai alat untuk menghukum orang dengan cara yang sangat memalukan di depan
60
Dikutip/edit dari: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini A – L, 223.
61
The Complate Word Study Dictionary, in: E-Sword (see Gal 2:4).
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 48

umum, yang diperuntukkan bagi penjahat ulung dan keji. Bagi orang Yahudi penyaliban berarti
kutukan (Ul 21:23; 3:13). Karena itu salib menjadi ‘batu sandungan’ bagi orang Yahudi (1Kor 1:23;
bnd 5:11).
Bagi Paulus, salib menjadi lambang kesatuan orang Kristen dengan Kristus, bukan hanya
untuk mengikuti teladan-Nya, tetapi juga karena yang telah Ia lakukan bagi kita dan di dalam kita.
Dalam kematian-Nya sebagai pengganti kita di kayu salib, kita mati ‘di dalam Dia’ (2Kor 5:14),
kemanusiaan kita yang lama disalibkan bersama Dia’, dan bahwa oleh Roh-Nya yang berdiam di
dalam kita, kita boleh berjalan dalam hidup baru, di dalam Dia (Rm 6:4 dst; 2:20; 5:24 dst; 6:14).
Pandangan yang benar tentang salib menyebabkan pandangan yang benar tentang Kristus dan
manusia.

4. Putra Allah

Ini merupakan gambaran dari seorang Kristen yang paling disukai Paulus. Panggilan itu
merupakan kebalikan dari menjadi seorang hamba. Paulus menggambarkan hak-hak istimewa
menjadi seorang anak Allah dalam 3:7, 26; 4:5, 6, 22. 62
Kedudukan anak Allah sebagai kehormatan bagi umat Allah dihubungkan dengan kedudukan
anak yang khas dalam Kristus. Mereka dibawa ke kedudukan kemuliaan sebagai anak-anak Allah
melalui peran dan keterlibatan Kristus, Anak Allah, yang menjadi manusia yang berdarah dan
berdaging dan mengalami kematian demi keselamatan mereka.
Rasul Paulus menyatakan bahwa orang Israel adalah anak-anak Allah, dengan syarat bahwa
anak-anak Allah bukanlah ‘anak-anak menurut daging’ … tapi anak-anak perjanjian, dan yang
sungguh-sungguh turut ambil bagian dalam hak-hak sebagai anak Allah (Rm 9:8). Berdasarkan tolok
ukur ini, maka baik bangsa-bangsa non-Yahudi maupun Yahudi boleh menjadi anak-anak Allah, jika
mereka beriman (Gal 3:26), karena semua orang beriman ‘satu di dalam Kristus’ (Gal 3:28). Dalam
Rm 8 dia menguraikan ajaran tentang kedudukan anak. Di sini Paulus membicarakan hal huiothesia,
‘pengangkatan menjadi anak’.
Mengangkat seorang anak menjadi anak sendiri secara hukum adalah biasa pada zaman
Paulus. Tetapi arti utama kata itu bagi Paulus ditentukan oleh panggilan Allah atas Israel, yang
dijelaskannya dalam Rm 9:4 sebagai huiothesia Israel. Maksudnya ialah status kedudukan anak yang
dikaruniakan oleh perjanjian Allah, bukan pengertian hubungan-kelas-dua seperti pemakaiannya yg
biasa berlaku dalam hal mengangkat anak. Huiothesia Israel tidak bertentangan dengan jiwa sebutan
‘anak sulung’ Allah, dan isi atau makna positif dan kata ini hampir sama dengan pengertian lahir-
secara-rohani. Kedudukan anak ini dihubungkan dengan kedudukan Kristus sebagai Anak secara tak
terpisahkan (Rm 8:17), dinyatakan dan dikukuhkan oleh Roh Kudus (Rm 8:14,16), dan sifatnya yg
seutuhnya akan disingkapkan apabila kedudukan Yesus sebagai Anak diungkapkan, pada saat orang-
orang pilihan Allah akan nampak serupa dengan ‘gambarnya’ yang sempurna, yakni kedudukan Yesus
sebagai Anak, justru ‘Ia menjadi yg sulung di tengah-tengah banyak saudara’ (Rm 8:19,29). 63

5. Roh Kudus

Surat Galatia penuh dengan referensi tentang Roh Kudus. Tema-tema itu adalah menerima
Roh, menghasilkan buah Roh, berjalan dan hidup dalam Roh (3:2).
Ajaran Paulus mengenai Roh sangat berharga, yaitu hubungan Roh yg sangat dekat dengan
Kristus yang hampir tak dapat dipisahkan. Paulus bicara tentang ‘Roh Kristus’, ‘Roh Allah’ ‘Roh Kudus’
dan ‘Roh’ tanpa perbedaan sampai pada ungkapan ‘Tuhan yang adalah Roh’ (2Kor 3:18).
Paulus tidak menulis langsung mengenai karya Roh yg menuntun orang pada pertobatan,
atau mengenai kelahiran baru. Tetapi karya Roh pada saat kelahiran baru atau sesudahnya sering
62
John Balchin, dkk., 64
63
Lihat: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, A – L, 37.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 49

disebut. Roh-lah yg mengangkat manusia menjadi anak Allah, dan bersaksi dengan roh manusia
tentang hal itu (4:6; cp. Rm.8:15-16). Di atas segala-galanya, Roh-lah sumber kebenaran, sumber
kasih kudus yg mengungguli imam dan pengharapan, yg paling pertama dan utama dalam daftar
buah Roh hasil spontan dari pekerjaan-Nya (5:22, 23).
Wiersbe mengatakan, penting bagi kita untuk membedakan karunia Roh, yaitu keselamatan
(Kis 2:38; 11:17), dan karunia-karunia Roh, yang berkenaan dengan pelayanan (1Kor.12), dari buah
Roh, yang berkenaan dengan karakter Kristen. Disayangkan, beberapa orang Kristen lebih
menekankan pada karunia-karunia Roh dan mengabaikan buah Roh. Pembangunan karakter Kristen
seharusnya lebih diutamakan daripada menunjukkan kecakapan-kecakapan khusus. 64

G. Relevansi dan Penerapan Masa Kini

Masalah sunat bukan lagi menjadi bahan perdebatan yang hangat dewasa ini, tetapi pesan
Paulus masih relevan:

1. Bagi orang Kristen legalis

Banyak orang masih berpendapat bahwa kemampuan seseorang untuk dapat dibenarkan di
hadapan Allah bergantung kepada berapa banyak peraturan yang ditaatinya dan seberapa
terhormatnya dia. Paulus menunjukkan bahwa yang penting adalah iman, bukan perbuatan.

2. Bagi orang Kristen yang prinsip hidupnya kendur

Kemerdekaan yang dibawa oleh Kristus tidak berarti bahwa seorang Kristen boleh bertindak
semaunya. Hidupnya tidak boleh didasari oleh keinginan untuk memuaskan diri sendiri dan hawa
nafsunya. Ia mempunyai tanggung jawab baru untuk menyatakan buah Roh di dalam sifat, tingkah
laku dan hubungan-hubungannya dengan orang lain.

3. Tentang doktrin Kristen.

Gereja tidak mempunyai wewenang untuk mempercayai apa saja yang disukainya atau secara
bebas menentukan doktrinnya sendiri. Kebenaran Kristen sudah diungkapkan oleh Allah dan tidak
dapat diganggu gugat. Paulus menekankan bahwa mempercayai sesuatu yang berbeda dengan apa
yang telah Allah ungkapkan itu berbahaya, karena hal itu bukan saja tidak benar tetapi juga akan
membawa kepada penghukuman. Kebenaran itu sudah diatur oleh para rasul dan juga dalam Galatia,
Paulus menekankan mengenai wewenang kerasulannya.

4. Tentang kesatuan Alkitab

Banyak orang percaya bahwa hanya sedikit hubungan antara Perjanjian Lama dan Perjanjian
Baru dan mereka berbicara tentang dua Allah dengan dua tuntutan berbeda terhadap manusia.
Paulus menunjukkan bahwa Allah hanya satu dan terdapat suatu kesatuan dalam seluruh isi Alkitab.

Kesimpulan

Melalui Kitab Galatia ini, jelaslah kita lihat bahwa orang Kristen tidak berada di bawah Hukum
Taurat lagi. Orang Kristen sudah merdeka dari perhambaan Hukum Taurat, sebab Injil Yesus Kristus
lebih berkuasa daripada Hukum Taurat. Tetapi walaupun demikian orang Kristen tidaklah boleh
64
Diterjemahkan bebas dari: Wiersbe Bible Commentary: New Testament, in E-Sword (click Gal.5:22)
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 50

mempergunakan kemerdekaannya itu dengan sembarangan.


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 51

BAB V
PENGATAR TAFSIR SURAT EFESUS

Surat Efesus merupakan sebuah dokumen Perjanjian Baru yang paling menarik, yang telah
memberi semangat kepada banyak orang Kristen ketika berada dalam kebimbangan. Memberi rasa
kepastian, ketenangan dan meneguhkan kepercayaan di dalam Allah. Beritanya berkenaan dengan
pernyataan yang menakjubkan tentang tujuan abadi Allah dalam Kristus, yang dikerjakan Kristus di
dalam gereja-Nya (ps 1-3), dan tentang akibat-akibat praktis dari tujuan itu bagi orang Kristen (ps 4-
6). Surat ini hampir tidak dipengaruhi oleh keperluan penggembalaan atau pertentangan seperti
terjadi dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru lainnya. Tidak ada masalah jemaat yang disinggungnya,
sekalipun inilah kitab yang paling bersifat eklesiologis.

A. Pendahuluan

Vincent’s Word Studies menjelaskan bahwa surat ini mengusung tema tentang Gereja
Kristus, didirikan dalam kehendak Bapa, dibangun oleh kerja Sang Putra, dan disatukan di dalam-Nya
melalui kehadiran dan energi Roh Kudus (Its theme is the Church of Christ, founded in the will of the
Father, developed by the work of the Son, and united in him through the indwelling and energy of the
Holy Spirit65). Surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus ini secara istimewa menekankan rencana Allah
agar "Seluruh alam, baik yang di langit maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai
kepala" (1:10). Surat ini juga merupakan seruan kepada umat Allah supaya mereka menghayati
makna rencana agung dari Allah itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus
Kristus, di dalam gereja yang bersatu, bertumbuh dalam kedewasaan dan kasih. 66
Di dalam bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi.
Untuk menjelaskan hal itu ia menggambarkan bagaimana Allah Bapa telah memilih umat-Nya,
bagaimana Allah melalui Yesus Kristus, Anak-Nya, mengampuni dan membebaskan umat-Nya dari
dosa, dan bagaimana janji Allah itu dijamin oleh Roh Allah. Di dalam bagian kedua, diserukan kepada
para pembacanya supaya mereka hidup rukun, bertumbuh dalam citra, dan pada akhirnya menang
seperti Kristus.
Untuk menunjukkan bahwa umat Allah sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus,
Paulus memakai beberapa kiasan. Jemaat adalah seperti tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya,
atau seperti sebuah bangunan yang batu sendinya ialah Kristus, atau seperti seorang istri dengan
Kristus sebagai suaminya. Di dalam visinya Rasul melihat betapa besar kasih karunia Allah melalui
Kristus, sehingga ungkapan-ungkapan yang dipakainya dalam surat ini menunjukkan bahwa hatinya
begitu meluap dengan perasaan syukur dan pujian kepada Tuhan. Segala sesuatu ditinjaunya dari
segi kasih Kristus, dari segi pengurbanan-Nya, pengampunan-Nya, kebaikan hati-Nya dan kesucian-
Nya.

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Kristus dan Gereja
Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M

2. Tujuan

Tujuan Paulus dalam menulis surat ini tersirat dalam 1:17-19. Pada intinya kerinduan Paulus
agar gereja memiliki hikmat ilahi, pengaharapan yang kokoh dan kuasa Allah yang dahsyat. Selain itu,
65
Vincent’s Word Studies. Introduction The Epistle to the Ephesians. In: E-Sword Electronic Edge
66
J. Barton and J. Muddiman, 1165.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 52

dengan tekun ia berdoa sambil merindukan agar para pembacanya bertumbuh dalam iman, kasih,
hikmat, sehingga sungguh-sungguh hidup layak di hadapan Tuhan Yesus Kristus (mis. 4:1-3; 5:1-2).
Oleh karena itu, Paulus berusaha untuk menguatkan iman dan dasar rohani mereka dengan
menyatakan kepenuhan maksud kekal Allah dari penebusan "dalam Kristus" (1:3-14; 3:10-12) untuk
gereja (1:22-23; 2:11-22; 3:21; 4:11-16; 5:25-27) dan untuk setiap orang (1:15-21; 2:1-10; 3:16-20; 4:1-
3,17-32; 5:1-6:20).
Pada sisi lain, tujuan surat ini ialah supaya orang Kristen mengerti bahwa yang dimaksudkan
dengan Gereja adalah Tubuh Kristus. Sebagai Tubuh Kristus, maka Gereja adalah kelompok orang-
orang yang percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamatnya, orang-orang pilihan Allah.

3. Nilai Surat Efesus

Surat ini menonjol sebagai pernyataan yg menakjubkan tentang tujuan abadi Allah dalam
Kristus, yang dikerjakan Kristus di dalam gereja-Nya (ps 1-3), dan tentang akibat-akibat praktis dari
tujuan itu bagi orang Kristen (ps 4-6). 67 Juga merupakan seruan kepada umat Tuhan supaya menghayati
makna rencana agung dari Tuhan itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus.

4. Garis Besar Surat Efesus

a. Sebuah Pesan untuk Orang-orang Kudus yang Setia Dalam Yesus Kristus Di Efesus, Ef. 1:1, 2
b. Warisan Kita Sebagai Orang Kristen, Ef. 1:3-2:22
1:3-6 Dipilih untuk suatu maksud
1:7-14 Diselamatkan untuk suatu maksud
1:15-23 Diterangi untuk suatu maksud
2:1-10 Dihidupkan untuk suatu maksud
2:11-22 Didamaikan untuk suatu maksud.
c. Suatu Misteri yang Disingkapkan Ef. 3:1-21
3:1-6 Orang-orang yang bukan Yahudi juga diikutsertakan
3:7-12 Pelayanan Paulus yang strategis
3:13-21 Pengertian penuh sangat penting.
c. Sifat Gereja, Ef. 4:1-32
4:1-6 Dipersatukan di dalam Roh
4:7-12 Diberkati dengan karunia-karunia Roh
4:13-16 Diperlengkapi untuk bertumbuh
4:17-24 Diperbarui ciri-cirinya
4:25-32 Diubahkan penampilannya
e. Ciri-ciri, Tingkah Laku dan Konflik Kristen, Ef. 5:1-6:24
5:1-20 Mengikut Kristus
5:21-6:9 Hidup dengan sesama
6:10-24 Menghadapi musuh

B. Latar Belakang

Surat Efesus merupakan penyataan puncak dalam visi alkitabiah tentang granddesign Allah
atas semua ciptaan dan menduduki tempat yang unik di antara surat-surat Paulus. Surat ini tidak
ditulis sebagai jawaban terhadap suatu kontroversi doktrinal atau persoalan pastoral seperti banyak
surat lain, sebaliknya Efesus memberikan kesan akan luapan penyataan yang melimpah sebagai hasil
dari kehidupan doa pribadi Paulus. Paulus menulis surat ini ketika dipenjara karena Kristus (3:1; 4:1;
6:20), kemungkinan besar di Roma. Ada banyak persamaan di antara surat ini dengan surat Kolose,
67
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, 269.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 53

mungkin ditulis tidak lama sesudah surat Kolose. Kedua surat ini mungkin dibawa secara serentak ke
tujuannya oleh seorang kawan sekerja Paulus yang bernama Tikhikus (6:21; bd. Kol 4:7). 68
Diyakini secara umum bahwa Paulus menulis surat ini dengan maksud agar para pembacanya
lebih luas daripada jemaat di Efesus saja, mungkin ditulisnya sebagai surat edaran untuk gereja-
gereja di seluruh propinsi Asia. Pada mulanya mungkin setiap jemaat di Asia Kecil menyisipkan
namanya sendiri di Ef 1:1, sebagai bukti relevansi amanatnya yang mendalam bagi semua gereja
Yesus Kristus yang sejati. Banyak orang mengira surat Efesus ini adalah surat kepada jemaat di
Laodikea yang disebut Paulus dalam Kol 4:16.
Tujuan surat yang tertera pada judul ialah kepada jemaat Kristen di Efesus. Kota Efesus
merupakan salah satu kota koloni Roma. Pada masa Paulus, penduduk Efesus adalah kaum kafir yang
menyembah dewa-dewi Yunani. Dewi utama yang mereka sembah ialah dewi Artemis, berpusat di
sebuah kuil Artemis. Mereka mempercayai bahwa dewi Artemis ini adalah Dewa kesuburan. Selain
itu mereka juga melakukan penyembahan dan tunduk kepada Kaisar.

C. Ciri dan Pesan Khas Surat Efesus

1. Lima Ciri Khas Surat Efesus

a. Penyingkapan kebenaran teologis akbar dalam pasal 1-3 dihentikan sejenak oleh dua
doa rasuli yang paling berkuasa dalam PB, pertama, memohon hikmat dan wahyu dalam
pengenalan akan Allah (1:15-23); kedua, berfokus pada mengenali kasih, kuasa, dan
kemuliaan Allah (3:14-21).

b. "Di dalam Kristus," sebuah istilah Paulus yang sangat berbobot (dipakai 160 kali dalam
surat-surat Paulus) secara khusus menonjol dalam surat ini (sekitar 36 kali). "Setiap
berkat rohani" dan setiap persoalan praktis dalam hidup ini berhubungan dengan perihal
berada "di dalam Kristus".

c. Maksud dan tujuan abadi Allah bagi gereja ditekankan dalam surat Efesus.

d. Beraneka segi dari peranan Roh Kudus di dalam kehidupan Kristen ditekankan (1:13-
14,17; 2:18; 3:5,16,20; 4:3-4,30; 5:18; 6:17-18).

e. Surat Efesus kadang-kadang dianggap sebagai "surat kembar" dengan Kolose, karena
persamaan dalam isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang sama (bd. Garis Besar kedua
surat itu).

2. Pesan Khas Surat Efesus

Surat dengan 6 pasal dan 155 ayat ini tidak berhubungan dengan masalah-masalah yang
khusus, tetapi bertujuan untuk meninggikan nama Yesus Kristus dan untuk menunjukkan pentingnya
gereja Kristen sebagai peranti Allah di dunia ini. Seperti halnya dengan surat-surat Paulus lainnya,
doktrin yang diberikan disusul dengan penerapan praktis. Iman Kristen dan kehidupan Kristen harus
berjalan secara seimbang. Surat ini ditutup dengan peringatan bahwa Kristen selalu berada dalam
konflik yang terus-menerus dengan setan dan kuasa kejahatan, tetapi Allah telah memberikan
senjata yang diperlukan untuk memampukan Kristen bertahan dalam menghadapi semua serangan
musuh.

D. Survai Ringkas
68
Lihat: Pengantar Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, dalam: Sabda/OBL
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 54

Surat Efesus ini ditulis ketika Paulus sedang berada dalam penjara. Pada waktu itu dunia
berada dalam era pax romana, era keemasan kekaisaran Roma selama 200 tahun. Dunia praktis
dalam keadaan aman, damai. Di seluruh wilayah jajahan dibangun jalan-jalan raya yang
menghubungkan satu daerah ke daerah lain dengan lancar, sehingga mudah ditempuh, menjamin
pergerakan tentara dan moda transfortasi masa. Dunia bisa bersatu di bawah kekaisaran. Mungkin
keadaan ini menginspirasi Paulus ketika menuliskan surat Efesus ini.
Menurut Wiersbe Bible Commentary, surat ini mengusung tema kunci tentang kekayaan
orang-orang percaya di dalam Kristus, 69 kendati ada dua tema dasar yang membagi surat ini menjadi
dua bagian, sesuai uraian pasal 1-3 dan pasal 4-6, secara keseluruhan berisikan nasihat, perintah, dan
imbauan untuk hidup dalam Kristus. Paulus menekankan rencana Tuhan agar "Seluruh alam, baik
yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala" (1:10).
Di dalam bagian yang pertama (pasal 1-3) dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi.
Untuk menjelaskan hal itu ia menyatakan bagaimana Tuhan telah memilih umat-Nya, melalui Yesus
Kristus, Anak-Nya, mengampuni dan membebaskan umat-Nya dari dosa, dan dijamin serta dimeterai
oleh Roh Kudus. Di dalam bagian kedua (pasal 4-6), diserukan kepada para pembacanyabagaimana
hidup rukun dalam kesatuan sebagai umat yang percaya kepada Kristus dapat terlaksana.
Untuk menunjukkan bahwa umat Tuhan sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus,
penulis memakai beberapa kiasan. Jemaat adalah seperti tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya,
atau seperti sebuah bangunan yang batu sendinya ialah Kristus, atau seperti seorang isteri dengan
Kristus sebagai suaminya. Penulis sangat terharu ketika mengingat akan rahmat Tuhan melalui
Kristus, sehingga ungkapan-ungkapan yang dipakainya dalam surat ini menunjukkan bahwa hatinya
makin meluap dengan perasaan syukur dan pujian kepada Tuhan. Segala sesuatu ditinjaunya dari segi
kasih Kristus, dari segi pengurbanan-Nya, pengampunan-Nya, kebaikan hati-Nya dan kesucian-Nya.

1. Survai Tema

Secara paling sederhana berita Efesus terdiri atas dua tema dasar, yaitu bagaimana kita
ditebus oleh Allah, dan bagaimana kita harus hidup sebagai umat tertebus itu. Pasal 1:1-3:21 secara
umum membahas tema yang pertama, sedangkan pasal 4:1-6:24 difokuskan pada yang kedua.

a. Pasal 1:1-3:21 dimulai dengan suatu paragraf pembukaan yang merupakan salah satu
nas yang paling dalam di Alkitab (1:3-14). Kidung penebusan yang sangat indah ini menaikkan pujian
karena Bapa telah memilih, menentukan dan mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya (1:3-6),
karena Putra yang menebus kita dengan darah-Nya (1:7- 12), dan karena Roh Kudus sebagai meterai
dan jaminan warisan kita (1:13-14).
Di bagian ini Paulus menekankan bahwa dalam penebusan karena kasih karunia oleh iman,
Allah memperdamaikan kita dengan diri-Nya (2:1- 10) dan dengan sesama umat tertebus (2:11-15),
dan sedang mempersatukan kita di dalam Kristus dalam satu tubuh, yaitu gereja (2:16-22). Tujuan
penebusan adalah "mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu baik yang di
sorga maupun yang di bumi," (1:10).

b. Pasal 4:1-6:24 pada umumnya terdiri atas arahan-arahan praktis bagi gereja mengenai
tuntutan penebusan di dalam Kristus atas kehidupan pribadi dan kehidupan bersama kita. Di antara
35 pengarahan yang diberikan dalam surat ini mengenai bagaimana seorang tertebus harus hidup,
ditekankan tiga kategori luas.

1) Orang percaya dipanggil kepada suatu kehidupan baru yang murni dan terpisah dari
dunia. Mereka dipanggil untuk:
69
Wiersbe, Introduction Ephesians: Outline.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 55

a) "kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya" (1:4),


b) "menjadi bait Allah yang kudus" (2:21),
c) "hidup … berpadanan dengan panggilan (mereka) itu" (4:1),
d) "mencapai … kedewasaan penuh" (4:13),
e) “hidup "di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya" (4:24),
f) "hiduplah di dalam kasih" (5:2; bd. 3:17-19),
g) dan menjadi kudus "dengan … firman" (5:26)
h) agar Kristus bisa memperoleh "jemaat … tanpa cacat atau kerut …
i) kudus dan tidak bercela" (5:27).

2) Orang percaya dipanggil kepada suatu cara hidup baru dalam hubungan keluarga dan
kerja (5:22-6:9). Semua hubungan ini hendaknya dikuasai oleh prinsip-prinsip yang menandai orang
percaya berbeda sekali dari masyarakat sekular di mana mereka hidup.

3) Akhirnya, orang percaya dipanggil untuk tetap berdiri teguh terhadap semua rencana
jahat Iblis dan terhadap "roh-roh jahat di udara" yang hebat sekali (6:10-20).

2. Survai Karakter Surat Efesus

Pokok berita yang ditulis Paulus dalam surat ini ditujukan kepada umat Allah pada umumnya,
bukan ditujukan untuk suatu gereja tertentu. Karena itu tidak ada salam pribadi. Mungkin ini
sebenarnya yang dimaksud oleh Rasul Paulus dalam Kolose 4:16 sebagai ‘surat dari Laodikia’.
Tikhikus dipercayakan untuk menyampaikan surat ini kepada alamat yang dituju (6:21, 22). Seperti
surat-surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi dan Kolose, ditulis dari dalam penjara dan tema
utamanya ialah sifat, ciri-ciri dan tujuan dari gereja Kristen yang disebut ‘masyarakat Allah yang
baru’.
Untuk mewujudkan kesatuan itu, Paulus menandaskannya di dalam kasih. Kasih menjadi
salah satu tema penting yang diusung surat ini. Dari beberapa kata yang dipakai untuk
menggambarkan kasih itu, seperti dijelaskan dalam The Bible Knowledge Commentary, dia memakai
kata kerja “mengasihi” (agapao) sebanyak 9 kali di Efesus, dari 23 kali digunakan dalam seluruh
suratnya yang lain. Paulus merenggunakan kata benda (noun) agape, cinta, 10 kali di Efesus
dibandingkan dengan 65 kali di surat-suarat yang lain. Lagian, dari 107 kali kata kerja atau kata dasar
kasih, 19 kali. Dengan demikian lebih dari 1/6 refrensi kata kasih muncul dalam surat Efesus yang
singkat ini. Surat ini dimulai dengan kasih (Ef.1:6, 6) dan diakhiri dengan kasih (6:23-24). 70

E. Analisis Ringkas

Paulus tinggal di Efesus selama 3 tahun (Kis 19:8, 10; 20:31). Efesus merupakan sebuah kota
yang banyak menyediakan sarana untuk penyembahan berhala. Kuil Dewi Diana (Artemis) terletak di
kota itu. Dewi Diana digambarkan dalam bentuk patung yang memiliki banyak payudara, sebagai
lambang kesuburan alami, dan kuil dewi ini disebut sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia
kuno.71 Di sana banyak terdapat orang-orang yang mempraktikkan ilmu sihir (cf. Kis 19:13-19).
Sekalipun, sewaktu membaca surat Efesus latar belakang kota ini tidak tebersit sedikit pun, sebab
yang menjadi tujuan surat ini memang mengenai gereja, dan isinya bersifat umum, seperti dapat
dianalisis berikut ini.
1. Warisan Kekayaan Untuk Dinikmati

a. Tiga Pribadi Keallahan yang berperan dalam penyelamatan kita:

70
Lihat: The Bible Knowledge Commentary: Introductionof Ephesians, in: E-Sword Electronic edge, 2012.
71
Dikutip dari: The Cambridge Bible for Schools and Colleges: Introduction to Ephesians, in: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 56

1) Allah Bapa, 1:4-6


2) Allah Putra, 1:7-12
3) Allah Roh Kudus. 1:13, 14.

b. Permohonan doa Paulus bagi orang-orang Efesus:


1) untuk penerangan guna mengetahui sampai seberapa luas warisan kita, Ef. 1:17-19
2) untuk kuasa guna mengetahui sampai seberapa besar keagungan Allah, Ef. 1:19-21

2. Kasih Karunia dan Damai Sejahtera Untuk Dialami


a. Dari keadaan apa kita diselamatkan, 2:1-3, 11, 12
b. Oleh siapa kita diselamatkan, 2:4-9, 13-18
c. Untuk apa kita diselamatkan, 2:10, 19-22.

3. Sumber-sumber Rohani Untuk Dijajaki


a. Kekayaan yang tidak dapat dicari, 3:8-13
b. Kekuatan Ilahi, 3:14-21.

4. Persatuan Rohani yang Harus Dipelihara


a. Sikap yang benar itu penting, 4:1-3
b. Dasar yang sama itu penting, 4:4-6
c. Persatuan dalam keanekaragaman harus dihadapi (unity not unform), 4:11
d. Kedewasaan Kristen diharapkan, 4:13.

5. Hubungan Harmonis yang Harus Diusahakan


a. Terang sebagai ganti kegelapan, 5:3-6
b. Hikmat sebagai ganti kebodohan, 5:15-17
c. Kerohanian sebagai ganti hawa Nafsu, 5:18-20
d. Kepatuhan sebagai ganti Perdebatan, 5:21-33

6. Senjata Rohani Untuk Dipakai


a. Musuh yang kita hadapi, 6:10-12
b. Perlengkapan senjata yang kita Punyai, 6:13-20

6. Analisis Isi dan Tema

Kitab yang bersifat edaran dan universal ini memiliki isi yang berdagam dalam setiap
pasalnya ini memiliki juga beragam tema, sekalipun muncul beberapa tema utama. Pasal 1, terdiri
dari 23 ayat. Berisi salam Paulus bagi jemaat Efesus, menceritakan tentang kekayaan orang-orang
yang terpilih, dan untuk pengertian tentang kemuliaan Kristus.
Pasal 2, terdiri dari 22 ayat. Pasal kedua ini menceritakan bahwa semua orang percaya ada
dalam kasih karunia, dan dipersatukan dalam Kristus.
Pasal 3, terdiri dari 21 ayat. Pasal ketiga ini berisikan tentang rahasia panggilan bagi orang-
orang bukan Yahudi, dan doa Paulus bagi jemaat Efesus.
Pasal 4, terdiri dari 32 ayat. Pasal ini berisikan tentang kesatuan jemaat dan karunia yang
berbeda-beda, dan maksud dari manusia baru.
Pasal 5, terdiri dari 33 ayat. Berisikan tentang perilaku hidup sebagi anak-anak terang, dan
kasih Kristus adalah dasar hidup suami isteri.
Pasal 6, terdiri dari 24 ayat. Berisikan imbauan tentang ketaatan dan kasih terhadap orang
menjadi tuan di dunia, sebagaimana taat dan mengasihi Kristus, serta perlengkapan-perlengkapan
rohani. Pada akhir pasal 6 ini, Paulus menutupnya dengan salam kepada jemaat Efesus, "Kasih
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 57

karunia menyertai semua orang yang mengasihi Tuhan kita Yesus Kristus dengan kasih yang tidak
binasa".
Berdasarkan salah satu tema utamanya, seperti disebutkan The MacArthur Bible
Commentary, meliputi kekayaan dan kepenuhan berkat bagi orang percaya. Paulus menulis tentang
kekayaan anugerah Allah (1:7), kekayaan Kristus yang tidak terduga (3:8), dan kekayaan kemuliaan-
Nya (3:61). Dia mengingatkan orang percaya untuk dipenuhkan dengan seluruh kepenuhan Allah
(3:19), untuk mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang sempurna tentang Anak Allah,
kedewasaan penuh, tingkat pertumbuhan dari kepenuhan Kristus (4:13), dan penuh dengan Roh
(5:18). Kekayaan orang percaya di dalam Kristus didasarkan pada anugerahnya (1:2; 1:6-7; 2:7),
damai sejahtera-Nya (1:2), kehendak-Nya (1:5), kerelaan dan tujuan-Nya (1:9), kemuliaan-Nya (1:12,
14), panggilan dan warisan-Nya (1:18), kekuatan dan kuasan-Nya (1:19; 6:10), kasih-Nya (2:4),
kecakapan pembuatan-Nya (2:10), Roh Kudus-Nya (3:16), persembahan dan pengorbanan-Nya (5:2),
dan perlengkapan senjata-Nya (6:11, 13)). Dalam surat ini, kata “kekayaan” digunakan 5 kali, kasih
karunia 12 kali, kemuliaan 8 kali, kepenuhan atau dipenuhkan 6 kali, dan frasa kunci di dalam Kristus
(atau dalam Dia) sekitar 12 kali.72

F. Tafsir Tema Utama

1. Kasih karunia

Kasih karunia merupakan kata kunci dalam Alkitab, sebab hal itu memperlihatkan sifat Allah
yang memungkinkan adanya keselamatan bagi manusia. Karena dosa manusia, jika tidak ada kasih
karunia, tidak akan ada pengharapan. Kasih karunia berarti hadiah yang diberikan cuma-cuma. Dalam
1:6, kasih karunia itu memakai kosa kata εχαριτωσεν (dari kata χαριτόω – charitoo), hanya digunkan
dalam ayat ini dan Luk.1:28. Respons manusia terhadap kasih karunia ialah iman, tetapi iman ini pun
diberikan oleh Allah. Lihatlah khususnya 2:1-10.
Di Surat ini kasih karunia itu dipertentangkan dengan hukum Taurat (Rm.6:14). Pembenaran
dimungkinkan oleh dua alasan, yaitu kasih karunia Allah (3:24) dan kematian Kristus (Rm 5:9).

2. Keesaan

Paulus telah menjelaskan bahwa umat Allah di bawah Perjanjian Baru mengikutsertakan baik
orang Yahudi maupun bukan Yahudi, dan sekarang ia menekankan perlunya kita memelihara keesaan
sejati ini. Sebagai Kristen kita tidak dapat menciptakan keesaan oleh karena hal ini adalah pekerjaan
Roh Kudus, tetapi kita diminta untuk memeliharanya. Kesatuan yang kita punyai tidaklah sama
dengan keseragaman. Ada keanekaragaman karunia di antara umat Allah, tetapi hanya ada satu
dasar kesatuan. Lihat juga perikop lain yang menekankan pentingnya kesatuan, Yohanes pasal 17.

3. Hubungan

Orang Kristen tidak hidup dalam suatu ruangan hampa, tetapi dalam serentetan hubungan,
di rumah, dalam pekerjaan, dalam gereja dan dalam masyarakat pada umumnya. Iman Kristen
terutama menyangkut hubungan-hubungan tersebut. Sangat sering orang Kristen dihadapkan pada
standar kehidupan yang bertentangan dengan standar kehidupan menurut ajaran Alkitab yang
sementara ini diterima dalam masyarakat. Dalam kasus seperti itu kita harus lebih menaati Allah
daripada manusia. Termasuk dalam memilih pemimpin Kristen, dan hubungan kekeluargaan (1Tim
3:1-5; Tit 1:6-8).
Dalam Efesus ini Paulus juga membahas hubungan yang lama dan baru, setelah berada di
dalam Kristus.
72
The MacArthur Bible Commentary, Introduction to Ephesian, in E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 58

a. Hubungan yang lama (2:11-12), dahulu kamu …


1) Tanpa Kristus,
2) tidak termasuk,
3) tidak mendapat bagian,
4) tanpa pengharapan, tanpa Allah.

b. Hubungan yang baru (2:19-22), “demikianlah kamu …”


Kawan sewarga, anggota-anggota keluarga Allah, di bangunkan di atas dasar, bangunan, rapi,
tersusun, tempat kediaman Allah di dalam Roh. 73

4. Konflik

Paulus menyebut seorang Kristen sebagai prajurit (2 Tim. 2:3, 4). Menurutnya, akan selalu
berlangsung peperangan, dan Kristen benar-benar terlibat di dalamnya. Alkitab tidak pernah
meragukan keberadaan setan. Setan begitu nyata dalam pengalaman Tuhan Yesus, dan nyata juga
bagi para murid. Dalam Efesus Paulus mengingatkan tentang kecerdikan musuh itu. Kita tidak dapat
menghadapinya tanpa senjata atau tanpa perlindungan. Carilah hal-hal yang berhubungan dengan
Iblis yang ditunjukkan oleh Kristus, Mat. 4:1-11; 12:24; 13:39; 25:41; Luk. 8:12; 10:18; Yoh. 8:44.

5. Pemilihan dan Predestinasi (Ditentukan dari semula)

Paulus, melalui ilham Roh menyatakan bahwa kekristenan itu adalah hasil pemilihan dari
semula (1:4), suatu penerapan kata εξελεξατο (bentuk aorist middle dari kata ἐκλέγομαι), yang selain
di ayat ini hanya dipakai dalam Mat.24:31; Luk 18:7; Rm.8:33; Ef. 1:11; 2Tim.2:10; Yak.2:5. Artinya,
orang Kristen itu adalah hasil dari suatu seleksi pemilihan yang sudah dilakukan Tuhan pada masa
kekekalan. Setelah orang Kristen dipilih, maka dia harus ditentukan sejak awal juga. Untuk itu
digunakan kata προορισας (bentuk aorist participle active dari kata προορίζω - proorizō), yang hanya
dipakai di 5 tempat (Kis.4:28; Rm.8:29-30; 1Kor 2:7; Ef.1:5,11). 74 Pemilihan dan penentuan itu
didasarkan atas kasih, dan hanya di dalam Kristus. Dari situlah maka orang Kristen diadopsi sebagai
anak Allah. Paulus menggunakan kata υιοθεσιαν (huiothesian), yang artinya ditempatkan sebagai
anak, bermakna menyatakan di hadapan umum bahwa anak telah meningkat dewasa menurut
hukum untuk dapat diberi hak seorang dewasa untuk pewarisan.

6. Warisan

Di dalam Kristus Paulus dan orang Yahudi, dari semula, ditentukan untuk menerima warisan
sesuai maksud Allah (1:11). Tetapi di dalam Kristus karunia yang tidak terhingga itu diterima semua
orang Kristen dengan warisan yang sama. Segala kekuatan gelap tidak akan merampas hak waris itu!
Kata warisan, berasal dari kata συγκληρονόμος (sugklēronómos; sugklēronóma) yang artinya
seseorang yang turut berpartisipasi dalam kesatuan yang banyak, mewarisi bersama (Rm.8:17).
Dalam Ibr.11:9, berbicara tentang warisan Ishak dan Yakub dalam hubungannya dengan Abraham,
dalam 1Pet.3:7, warisan seorang perempuan yang didapat bersama-sama dengan suaminya, dalam
Ef.3:6, tentang orang-orang kafir yang menerima warisan bersama dengan orang Israel (cf. Ef.1:11). 75
G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

Efesus mengajarkan tentang:

73
J. Sidlow Baxter, 119.
74
Lihat Spiros Zodhiates. The Complate Word Study New Testament. Iowa: World Bible Publishers, 1992, 630.
75
The Complate Word Study Dictionary (click word fellowheirs), in: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 59

1. Betapa murah hati Allah…


a. Dalam memberi kita seorang Penyelamat
b. Dalam mengirim kepada kita Roh Kudus
c. Dalam memberi jaminan kepada kita rumah surgawi

2. Betapa besar hak kita …


a. Untuk menjadi anggota keluarga Allah
b. Untuk mendapat bagian dalam Kerajaan Allah

3. Betapa kita perlu tenggang rasa


a. Dalam sikap kita terhadap orang lain
b. Dalam hubungan kita dengan orang lain

4. Betapa praktisnya kekristenan dalam hal


a. Perkawinan
b. Kedudukan sebagai orang-tua
c. Pekerjaan

5. Betapa nyatanya setan dalam


a. pengaruhnya
b. kegiatannya
c. Bagaimana kita perlu bersiap-siap dengan perlengkapan senjata Allah, dan dengan doa.

Kesimpulan

Melalui Kitab Efesus, jelasl terlihat bahwa orang-orang percaya adalah Gereja yang disebut juga
Tubuh Kristus. Dan melalui Kitab ini juga dijelaskan prinsip dan cara-cara kehidupan Gereja itu.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 60

BAB VI
PENGATAR TAFSIR SURAT FILIPI

Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi merupakan satu dari empat surat yang ditulis pada
waktu berada di dalam penjara (1:7, 12-14), yang diperkirakan di Roma (Kis 28:16-31). Ketiga surat
lainnya ialah Surat Efesus, Kolose dan Fiemon. Jemaat di Filipi ini adalah jemaat pertama yang
didirikan Paulus di Eropa. Kota Filipi terletak di Makedonia, sebuah provinsi kekaisaran Roma.
Sekalipun diyakini surat ini hasil inspirasi Roh Kudus, namun tidak dapat disangkal keadaan-keadaan
khusus yang menyebabkan munculnya surat ini. Surat ini merupakan tanggapan atas datangnya
utusan dari jemaat Filipi yang membawa sumbangan dan berita tentang keadaan di sana. Pada satu
sisi hati Paulus saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya, dan yang
mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan, juga munculnya perselisihan yang terjadi di antara
anggota jemaat. Pada sisi lain, surat ini bernada gembira dan penuh harapan, bahkan menjadi surat
yang ditulis dengan penuh luapan suka cita. Sebab buah pelayanannya di Filipi mendatangkan banyak
penghiburan dari Allah dan Kristus yang diagungkannya itu.

A. Pendahuluan

Bagi Rasul Paulus, penjara bukanlah pengahalang untuk tetap berkarya dan menikmati kasih
kebaikan Tuhan. Kebaikan Tuhan itu, di antaranya, melalui pemberian umat Tuhan di Filipi, yang bagi
Paulus saat itu sesuatu yang sangat berarti. Untuk itulah dia menulis surat ini, karena, pertama-tama
ia mau berterima kasih atas pemberian mereka yang telah diterimanya sementara berada dalam
kesukaran. Dalam kesempatan itu pula ia ingin memberi dorongan, supaya mereka berani dan tabah
dalam menghadapi kesukaran. Ia meminta dengan sangat supaya mereka rendah hati seperti Yesus,
tidak dikuasai oleh perasaan angkuh dan kepentingan diri sendiri. Ia mengingatkan bahwa hanya karena
rahmat Allah sajalah mereka dapat bersatu dengan Kristus, yaitu berdasarkan iman, bukan karena taat
menjalankan upacara-upacara agama dalam hukum agama Yahudi. Dia juga menulis tentang suka cita
dan damai sejahtera yang diberikan Allah kepada orang-orang yang hidup bersatu dengan Kristus.
Surat ini menekankan pada kegembiraan, keteguhan hati, kesatuan, dan ketabahan orang
Kristen dalam mempertahankan kepercayaannya kepada Kristus dan dalam menjalani hidup sebagai
orang Kristen. Surat ini menunjukkan juga betapa cintanya Paulus kepada jemaat di Filipi itu.

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Sukacita Dalam Hal Hidup bagi Kristus
Tanggal Penulisan: Sekitar 62 – 63 Masehi

2. Tujuan

Dari penjara Paulus menulis dengan nada suka cita, untuk berterima kasih kepada umat di
Filipi yang baru saja mengirimkan pemberian mereka kepadanya melaui perantaraan Epafroditus
(4:14-19), dan untuk memberi kabar tentang keadaannya di Roma. Dalam surat ini Paulus
meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya (1:12-30),
menenangkan jemaat bahwa utusan mereka (Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia
dan alasan belum bisa kembali segera (2:25-30), serta mendorong mereka agar tetap maju dalam
mengenal Tuhan, dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan, dan damai sejahtera. Tujuan
globalnya, supaya orang Kristen mengerti pentingnya pemeliharaan terhadap persekutuan dan
kesatuan dengan Kristus sebagai Tuhan dan Raja-nya, sehingga Injil dapat disebarluaskan.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 61

3. Nilai Surat Filipi

Surat Filipi menjadi salah satu kitab Perjanjian Baru yang bukan hanya mengandung nilai-
nilai praktis, tetapi juga kristologis. Menurut Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, ada dua ciri utama yang
menonjol, yang merupakan nilai lebih surat ini.
Pertama, Surat Filipi menjelaskan sikap rasul Paulus terhadap penderitaan. Oleh kasih
karunia Allah ia dapat bersukacita dalam segala keadaan, baik saat dipenjara dan nasib buruk
sekalipun. Seruan intens-nya supaya bersukacita (kata ‘sukacita’ dan bentuk serumpunnya terdapat
16 kali), yang menjadi ciri khas surat ini dan tidak ditemukan di kitab yang lain. Seperti dikatakan oleh
Bengel dalam ungkapannya, summa epistolae; gaudeo, gaudete (Amanat surat ialah: ‘aku
bersukacita, hendaklah kalian juga bersukacita’). Rahasia dapat bersukacita seperti itu ialah dari
persekutuan dengan Tuhan Yesus, yang menjadi pusat hidupnya, apa pun yang terjadi di hari
mendatang (1:20-21).
Kedua, tidak ada dalam kitab lain di PB yang memiliki untaian kidung pujian yang begitu
agung dan termasyhur seperti dalam 2:5-11. Di sini ajaran Paulus tentang Diri atau Oknum Kristus,
makna dan jangkauan keselamatan Kristen, menjadi titik klimaksnya (locus classicus, tempat
tertinggi), dan karena itu, Surat Filipi akan tetap berada di baris depan dalam penelitian tentang
Paulus.76

4. Garis Besar

a. Sukacita Dalam Penderitaan, TB Flp. 1:1-30


1:1, 2 Salam
1:3-7 Ucapan terima kasih
1:8-11 Doa Paulus
1:12-14 Kesaksian kemenangan Injil sekalipun Paulus terpenjara
1:15-18 Berita Injil tetap merambat meski dihambat
1:29-30 Kerelaan untuk hidup atau mati demi Injil
b. Sukacita Dalam Pelayanan, Flp 2:1-30
Paulus memberikan kepada kita beberapa nasihat praktis tentang pelayanan Kristen
2:1-4 hidup bersama dalam keharmonisan
2:5-11 meneladani Kristus
2:12, 13 mempertahankan keselamatan
2:14-18 berhenti mengeluh
2:19-30 menghormati pelayan-pelayan Tuhan: Timotius (2:19-24), Epafroditus (2:25-30).
c. Sukacita Di Dalam Kristus, TB Flp. 3:1-21
3:1-11 Yang dulu dibanggakan dianggap sampah
3:12-16 Perlombaan yang belum selesai
3:17-21 Kewargaan yang harus dijunjung tinggi
Sukacita Dalam Kepuasan, TB Flp 4:1-20
4:1-4 Sumber sukacita
4:5-9 Rahasia sukacita
-tidak perlu kuatir akan apa pun
-selalu berdoa untuk segala sesuatu
-berterima kasih untuk semuanya
4:10-20 Pemberian sukacita: -hadiah yang diterima dengan penuh syukur
4:21-23 Salam perpisahan.
B. Latar Belakang
76
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini, A – L, 306.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 62

Kota Filipi di Makedonia timur, yang letaknya enam belas kilometer dari pesisir Laut Aegea,
dinamai menurut Raja Filipus II dari Makedon, ayah Aleksander Agung. 77 Pada masa Paulus, kota ini
sebuah kota Romawi dan pangkalan militer yang terkenal. Paulus mengunjungi umat itu lagi
sekurang-kurangnja dua kali, yaitu pada akhir perjalanannja yang ketiga (2Kor 2:13 dan 2Kor 7:5-7 Kis
20:1-6).
Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas)
pada perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang diberikan Allah di
Troas (Kis 16:9-40), sekitar tahun 50 atau 51. Ikatan persahabatan yang kuat di antara jemaat dan
rasul Paulus terus berkembang, bahkan 10 tahun kemudian, ketika surat ini ditulis.
Beberapa kali jemaat itu mengirim bantuan keuangan kepada Paulus (2Kor 11:9; 4:15-16)
dan dengan bermurah hati telah memberi persembahan untuk orang Kristen yang berkekurangan di
Yerusalem (bd. 2Kor 8:1-9:15). Agaknya dua kali Paulus mengunjungi gereja ini, terakhir pada
perjalanan misinya yang ketiga (Kis 20:1,3,6).
Pada bagian pengantar surat ini Paulus menyebutkan bahwa dia dibantu oleh rekan
sekerjanya Timotius, bersama dengan Efaproditus dalam pengiriman surat kepada jemaat Filipi. Surat
ini terutama ditujukan kepada semua orang percaya yang tinggal di Filipi dengan para penilik jemaat
dan diaken.

C. Ciri dan Pesan Khas Surat Filipi

1. Lima Ciri Khas Surat Filipi78

a. Sifatnya sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab
Paulus dan orang percaya di Filipi.
b. Sangat memusatkan perhatian kepada Kristus, serta mencerminkan hubungan dekat
Paulus dengan Kristus (mis. 1:21; 3:7-14).
c. Memberikan salah satu pernyataan yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam
Alkitab (2:5-11).
d. Merupakan terutama suatu "surat sukacita" di PB.
e. Menyajikan standar kehidupan Kristen yang sangat kuat, termasuk hidup dengan rendah
hati dan sebagai seorang hamba (2:1-8), berusaha dengan sungguh-sungguh untuk
mencapai tujuan (3:13-14), bersukacita selalu di dalam Tuhan (4:4), mengalami
kebebasan dari kecemasan (4:6), merasa senang dalam segala keadaan (4:11), dan
melakukan segala hal karena kasih karunia Kristus yang memberi kekuatan (4:13).

2. Pesan Khas Surat Filipi

a. Hal-hal yang harus disyukuri:


1) persekutuan dalam Injil, 1:5, 7
2) kemampuan mengatasi situasi sulit, 1:12
3) khotbah penginjilan walaupun motivasinya beragam, 1:15-18
b. Hal-hal yang perlu didoakan:
1) untuk kasih yang melimpah, 1:9
2) untuk pilihan yang benar, 1:10
3) untuk kehidupan yang memuliakan Allah, 1:11

c. Sikap yang harus dimiliki:


77
Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan: Latar Belakang Surat Filipi, dalam: Sabda/OLB.
78
Lihat: Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Pengantar Kitab.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 63

1) tidak mementingkan diri sendiri, 2:4


2) keinginan untuk melayani, 2:7
3) keinginan untuk berkorban, 2:8

d. Nilai-nilai yang harus diperbarui:


1) latar belakang agama, 3:5
2) ketulusan yang nyata, 3:6
3) kehidupan moral, 3:6

e. Kemuliaan harus disambut: 3:20, 21


f. Pelajaran untuk dipelajari:
1) hidup dalam keserasian, 4:2
2) selalu bersukacita, 4:4
3) mengatasi kekuatiran, 4:6
4) berpikir positif, 4:8
5) selalu merasa cukup, 4:11
6) percaya kepada Allah, 4:19

D. Survai Ringkas

Surat Filipi yang memiliki 104 ayat yang tercakup dalam 4 pasal ini tidak terutama ditulis
untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pertentangan dalam gereja seperti banyak surat Paulus
yang lain. Nada utama surat ini ialah kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat itu.
Dari salamnya (1:1) sampai ke doa berkat (4:23), surat ini memusatkan perhatian pada Kristus Yesus
sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya untuk hidup kekal.
Menurut IVP Bible Background Commenatry, tujuan surat Filipi adalah untuk berterima kasih
kepada orang Filipi (Flp.4:10-20), kendati menulis dari dalam penjara (mungkin di Roma), dia juga
hendak menujukan beberapa isu lain, termasuk penganiaya lebih lanjut yang akan dihadapi gereja
dan desakan untuk bekerja bersama. Sebagaimana banyaknya jemaat (mungkin di Filipi ada
beberapa gereja rumah) yang dikasihi Paulus, mereka terpecah-pecah satu sama lain, karena itu
berulang-ulang Paulus mendesak mereka untuk bersatu (Flp. 1:27; 2:2, 14) dan bersama-sama saling
melayani (Flp.2:3-11). Pada bagian akhir dia berpusar pada lingkaran perselisihan di antara dua orang
rekan kerja Paulus, mungkin pemimpin-pemimpin dari gereja-gereja yang terpecah itu (Flp.4:2-3).
Berkenaan adanya penentang Paulus, mereka dikaitkan dengan orang Kristen Yahudi yang
menganjurkan sunat, yang diyakini Paulus sudah berada di Filipi (Flp. 3:2-21). 79 Dalam surat ini,
Paulus juga berbicara mengenai tiga masalah lain:
(1) Keputusasaan mereka karena masa hukumannya yang begitu lama (1:12-26);
(2) Benih-benih perpecahan di antara dua orang wanita di dalam gereja (4:2; bd. 2:2-4), dan
(3) Ancaman ketidaksetiaan yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama
Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (3:1-16).
Karena ketiga masalah ini, gereja mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai:
(1) sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. 1:4,12; 2:17-18; 4:4,11-13),
(2) kerendahan hati dan pelayanan Kristen (2:1-18), dan,
(3) nilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (3:1-16).
Dengan menyurvai pasal demi pasala maka terlihatlah suatu pola pemikiran yang sangat
berpusat kepada Kristus:
Pasal 1, Kristus adalah hidup kita, intinya di 1:21.
Pasal 2, Kristus adalah pikiran kita, intinya di 2:5.
Pasal 3, Kristus adalah tujuan kita, intinya di 3:10.
79
Lihat: IVP Bible Background Commentary (clikc Introduction Philippians), in: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 64

Pasal 4, Kristus adalah kekuatan kita, khususnya di 4:13.

E. Analisis Ringkas

Kota Filipi sejatinya diberi nama sesuai dengan nama Filipus II, raja Makedonia, yakni ayah
dari Aleksander Agung. Pada masa Paulus Filipi merupakan sebuah kota yang besar dengan kegiatan
dagang yang cukup ramai. Sebagian besar penduduknya adalah pendatang. Seperti dikatakan
Balchin, dkk, Paulus dipakai Tuhan sebagai pendiri gereja di Filipi, pada masa perjalanan
penginjilannya yang kedua. Paulus datang ke Filipi melalui tuntunan Roh (Kis.16:9-12). Di sana ia
bertemu dengan kelompok wanita yang sedang berbakti di tepi sebuah sungai, salah satu dari
mereka bernama Lidia, yang menyambut Injil (Kis 16:14). Tidak lama kemudian Paulus dan Silas
digiring ke muka pengadilan dengan tuduhan yang dibuat-buat, dipukuli dan dijebloskan ke dalam
penjara. Pada tengah malam, sementara mereka berdoa dan memuji Allah, terjadilah gempa bumi
dahsyat yang menggoncangkan dan membukakan pintu penjara. Pengawal penjara yang menyangka
para tawanan telah melepaskan diri, hampir saja bunuh diri. Paulus menghalangi niatnya dan orang
itu menangis memohon pertolongan bagaimaan supaya dapat selamat dari hukuman (Kis 16:30).
Paulus memberitakan Injil, dan setelah mengetahui jalan keselamatan, bukan hanya pengawal
penjara itu saja, tetapi seluruh keluarganya bertobat dan dibaptis. 80
Filipi menjadi kota koloni Roma (Kis 16:12) setelah perang Filipi tahun 42 SM. Beberapa
tentara Roma diperintahkan oleh kaisar Anthony untuk tinggal di sana. Kemudian pada tahun 30 SM
Kaisar Oktavianus memaksa beberapa penduduk di Italia untuk menyerahkan rumah-rumah mereka
untuk ditempatkan di Filipi dan tempat lainnya. Penduduk Filipi ini diberikan hak-hak khusus,
termasuk “hukum Italia” (Ius Italivum).81 Menurut BKC Komentary, Ini dimaksudkan supaya penduduk
koloni ini dengan senang hati menganggap tempat mereka yang baru sebagai negeri Itali. Dengan
demikian penduduk kota ini sebagai negeri Italia, ibu pertiwi mereka, dan menikmati hak-hak penuh
sebagai warga negara Roma, termasuk dalam pembebasan pajak. Karena itulah perkataan Paulus
(Flp.1:27) “hidup berpadanan” (conduct yourselve, litralnya hidup sebagai warga negara) dan
“kewarganegaraan kita adalah di dalam surga (3:20) memiliki makna khusus bagai orang Filipi. 82
Rasul Paulus mempunyai kesan yang istimewa terhadap jemaat di Filipi. Orang Kristen di
sana menjadi sumber sukacita baginya (1:3-5). Nada sukacita dan gembira mengalir dalam seluruh isi
surat. Dalam pasal ketiga , ketika menggambarkan “suka cita,” Paulus membuat suatu perbandingan
dengan menuliskan pada satu sisi hal-hal yang paling dihargainya sebelum menjadi Kristen dan pada
sisi lain kesukaannya sebagai seorang Kristen. Suka citanya jelas, ia telah mendapat keuntungan yang
lebih besar daripada kerugiannya karena penyerahannya kepada Kristus.

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Bersukacita di Tengah Penderitaan

Sekalipun keadaan tidak selalu, Rasul Paulus meminta jemaat di Filipi tetap bersukacita.
Untuk itu Paulus mengangkat pengalaman pribadinya sebagai seorang pemberita Injil yang harus
dipenjara. Dalam penderitaan ia tetap masih dapat bersukacita, terutama karena Injil mendapatkan
kemajuan. Ternyata, banyak orang dalam penjara yang kemudian menjadi percaya setelah
mendengarkan Injil yang Paulus beritakan.
Ia juga mengangkat tokoh-tokoh seperti Kristus (2:5-11), Timotius (2:19-24), dan Epafroditus
(2:19-30). Ketiganya diangkat sebagai contoh yang patut diteladani jemaat. Yesus harus mengalami
penderitaan sebelum akhirnya ditinggikan oleh Allah (2:6-11). Sementara itu, Timotius rela memberi
80
Balchin, dkk., 71
81
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, 306.
82
The Bible Knowledge Commnetary (click Introduction Philippians), in: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 65

diri menjadi pemberita Injil demi Kristus, juga Epafroditus yang bahkan hampir mati ketika
memberitakan Injil (2:21, 23).
Lebih khusus, Paulus mendorong jemaat untuk memandang kepada Kristus yang tidak
membalas perbuatan buruk orang tetapi mempercayakan semua kepada Allah. Hal yang perlu
dilakukan jemaat adalah menunjukkan sikap bersahabat kepada semua orang (2:8) dan tetap teguh
dalam iman (1:27, 28).
Kata “sukacita” menjadi lebih berkesan ketika kita tahu bahwa orang yang mengatakan
"bersukacita selalu," menulisnya dari dalam penjara! Mudah untuk bersukacita ketika keadaan di luar
menggembirakan. Namun, Kristen harus tahu rahasia sukacita hati yang dalam dan menetap, yang
tidak terpengaruh oleh keadaan luar. Sukacita itu dijanjikan sendiri oleh Yesus kepada para pengikut-
Nya (Yoh 15:11).
Menurut Kamus Browning, dalam Alkitab sukacita lebih dari sekadar emosi. Sukacita adalah
perasaan bahagia bercampur perasaan diberkati. Dalam PL hal ini ditandai dengan kegembiraan luar
biasa pada saat-saat perayaan (Ul 12:6 dst.) dan dengan perasaan lega ketika seseorang dapat
membawa keluh-kesahnya ke Bait Allah untuk mendapatkan penyelesaian (Mzm 43:4). Dalam PB
nada kesukacitaan sangat menonjol pada Injil Lukas (Luk 2:10; 19:37) dan Kisah Para Rasul (Kis
13:52). Kesukacitaan merupakan karunia Roh yang khas (Kis 8:39; Gal 5:22). 83

2. Keserupaan dengan Kristus

Perikop pasal 2:5-11 boleh jadi merupakan bagian dari lagu pujian dalam gereja mula-mula.
Ini juga merupakan salah satu perikop tentang Kristologi yang terkenal dalam Perjanjian Baru.
Perikop ini menelusuri langkah-langkah yang diambil oleh Putra Allah dalam memberikan
keselamatan kepada kita. Namun juga, merupakan teladan yang harus kita ikuti. Kita harus
mempunyai sikap mental seperti Kristus, dengan kata lain, tahu mengorbankan diri.
Paulus sering menulis tentang mencontoh Kristus dan bahkan mencotoh dia sendiri (Ef.5:1;
1Kor 4:16; 11:1; Flp 3:17). Haruskah kita mampu membuat orang meneladani kita?

3. Nilai-nilai Pertobatan

Pertobatan bagi Paulus berarti perubahan pandangan secara total — hal-hal yang dulunya
sangat dihargai sekarang tidak berarti sama sekali. Bagi Paulus hal yang dibanggakannya ialah
pendidikan agama yang diterimanya sejak kecil. Bagi orang lain kebanggaan itu bisa status sosial,
latar belakang pendidikan dan keadaan keuangan mereka. Kristus mengarahkan pandangan kita
kepada hal yang lebih tinggi dan mengingatkan bahwa kewargaan kita di surga. Tuhan Yesus sendiri
banyak membicarakan hal ini. Tuhan meentang harta duniawi (Luk 12:15; Mat 6:19-21, 33). Sebab
harta yang menjadi penyebab mengapa orang kaya susah menjadi Kristen (Mrk 10:23, 24).

4. Kepuasan

Paulus memberikan kesan bahwa ia telah belajar untuk mencukupkan diri dan mungkin hal
itu bukan pelajaran yang mudah baginya. Ia pernah berkata, "… ibadah disertai rasa cukup, memberi
keuntungan besar" (1Tim 6:6). Lihat 2Kor 11:24-28 dan renungkan pernyataan Paulus sehubungan
dengan pengalamannya itu. Pikirkan bagaimana Paulus belajar tentang kepuasan.

5. Ancaman Ajaran sesat

Dalam Filipi pasal 3, Paulus menyerang orang-orang dalam jemaat yang sudah terpengaruh
oleh lawan-lawan Paulus. Mengenai lawan-lawan Paulus ini, para penafsir berbeda pendapat. Ada
83
Kamus Browning (klik kata) sukacita, dalam: Sabda/OLB verxi 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 66

yang mengatakan mereka adalah orang-orang Kristen yang menganut aliran Gnostisisme atau para
misionaris Yahudi. Ada juga yang menyebutkan mareka adalah orang-orang Kristen Yahudi yang
masih berpegang pada Taurat agar mendapatkan keselamatan. Sementara pendapat lain
menyebutkan Paulus sedang berpolemik dengan Yudaisme, Libertinisme dan kemurtadan. Namun
yang diketahui dengan jelas adalah Paulus sedang melawan misionaris Yahudi yang disebutnya
'anjing-anjing' dalam Filipi 3:2-11. Ini mengindikasikan bahwa ada sejumlah orang yang telah berhasil
masuk ke dalam jemaat dan memberikan pengaruh negatif pada anggota jemaat. Oleh sebab itu
Paulus pada pasal selanjutnya menasihatkan jemaat agar tidak membiarkan diri disesatkan orang-
orang itu. Jemaat harus tetap teguh dalam Tuhan sebab kedatangan-Nya sudah tidak lama lagi
(4:1,5b).

7. Ancaman Perpecahan

Euodia dan Sintikhe adalah dua orang perempuan yang terlibat dalam jemaat dan menjabat
sebagai diaken. Akan tetapi di antara keduanya sering terjadi perselisihan yang dikhawatirkan akan
merusak persekutuan di antara jemaat di Filipi. Akibat perselisihan di antara mereka dapat membuat
pertumbuhan jemaat menjadi terhambat. Paulus melihat penyebab dari semua itu adalah kurangnya
rasa rendah hati dan semangat bersekutu dalam jemaat terlebih khusus dalam diri kedua perempuan
tersebut. Oleh karena itu, Paulus meminta kepada mereka untuk menunjukan sikap rendah hati, dan
juga kepada semua pihak yang terkait dengan perselisihan kedua perempuan itu agar segera
menyelesaikan persoalan yang ada. Paulus mengangkat sebuah nyanyian tentang Kristus yang mau
merendahkan diri-Nya bahkan taat sampai mati di atas kayu salib. Dengan nyanyian Kristologis ini,
Paulus mengajak jemaat untuk memiliki kasih yang rendah hati, siap dan tetap satu sekalipun
diperhadapkan dengan penderitaan. Demikianlah jemaat di Filipi dipanggil untuk meneladan Yesus.

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

Jemaat Filipi mengajar kita…

1. Seperti apa seharusnya orang Kristen.


a. penuh kasih
b. sanggup menilai benar-salah
c. jujur
d. siap bekerja sama
e. penuh sukacita
f. rendah hati
g. puas
h. berpusatkan Kristus

2. Seperti apa seharusnya pemimpin-pemimpin Kristen.


a. penuh perhatian
b. rela berkorban
c. tidak mengeluh
d. praktis
e. penuh terima kasih

3. Tentang orang yang dapat kita teladani.


a. Timotius-seorang anak rohani yang berharga
b. Epafroditus-seorang pembawa pesan yang simpatik
c. Euodia dan Sintikhe-wanita-wanita yang sedang berselisih
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 67

Kesimpulan

Dalam Kitab Filipi, Rasul Paulus mengajarkan bahwa kehidupan yang bersukacita senantiasa
ada di dalam Tuhan Yesus, walaupun di dalam kesulitan dan kesusahan.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 68

BAB VII
PENGATAR TAFSIR SURAT KOLOSE

Surat Kolose termasuk salah satu surat yang ditulis Rasul Paulus dari penjara. Ditujukan
kepada jemaat di Asia Kecil yang bukan didirikan oleh Paulus, karena letak kota ini terlalu jauh dari
pusat strategi penginjilannya. Jemaat ini mungkin didirikan oleh Efapras. Sekalipun bukan dari hasil
penginjilan langsung, Paulus merasa bertanggung jawab atas eksistensi dan kesehatan jemaat ini.
Untuk menjawab masalah yang hendak diselesaikannya, Surat Kolose dikirimkan Paulus via Tikhikus,
bersamaan dengan Onesimus, hamba dari Filemon yang disuruhnya pulang dari pelarian.

A. Pendahuluan

Paulus menerima berita bahwa di dalam jemaat itu ada guru-guru yang mengajar ajaran-
ajaran yang salah. Guru-guru itu berkeras bahwa untuk mengenal Allah dan diselamatkan dengan
sempurna orang harus menyembah "roh-roh yang menguasai dan memerintah semesta alam". Di
samping itu, jemaat diajarkan untuk harus pula taat menjalankan peraturan-peraturan sunat,
pantangan dan lain sebagainya.
Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose ini ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen yang
benar dan menentang ajaran-ajaran salah yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu. Inti surat ini ialah
bahwa Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-ajaran yang
lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus. Melalui Kristus, Allah menciptakan dunia ini, dan
melalui Kristus pula Allah menyelamatkannya. Hanya melalui bersatu dengan Kristus dunia
mempunyai harapan untuk diselamatkan. Selanjutnya Paulus menguraikan hubungan antara ajaran
yang agung itu dengan kehidupan orang Kristen.
Menurut William Barclay, kecuali Surat Kolose, tidak ada surat Paulus lain yang mempunyai
pandangan demikian agung mengenai Yesus Kristus atau yang berkata tegas tentang kesempurnaan
dan finalitas-Nya. Yesus Kristus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, di dalam Dia berdiam
seluruh kepenuhan Allah (1:15; 19). Di dalam Dia tersimpan segala kekayaan hikmat dan pengertian
(2:2). Di dalam Dia berdiam secara jasmaniah seluruh kepenuhan ke-Allah-an (2:9). 84

1. Kepenulisan

Penulis: Paulus
Tema: Keunggulan Kristus
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 61 / 62 Masehi

2. Tujuan

Ada dua tujuan utama Parulus menulis surat ini. Menurut Penganantar Alkitab Penuntun,
pertama, untuk memberantas ajaran palsu yang membahayakan jemaat di Kolose, karena sedang
menggantikan keunggulan Kristus dan kedudukan-Nya sebagai inti dalam ciptaan, penyataan,
penebusan, dan gereja. Kedua, menekankan sifat sebenarnya dari hidup baru di dalam Kristus dan
tuntutannya pada orang percaya. 85 Muaranya, supaya orang-orang Kristen mengerti tentang
keunggulan Kristen (Injil) dari semua ajaran-ajaran yang dibuat oleh manusia, seperti aliran
kepercayaan, filsafat, dan agama-agama lainnya.

84
Willaim Barclay. Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Surat Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika. Jakarta: BPK
Gunung Mulia, 2004, 147.
85
Alkitab Penuntun: Pengantar Kitab Kolose, dalam: Sabda/OBL versi 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 69

3. Nilai Surat Kolose

Jemaat Kolose berasal dari beberapa lapisan anggota yang memiliki endapan keyakinan asal
yang bercampurbaur dengan Injil. Akibatnya timbul suatu ibadat yang menyimpang dari Injil. Unsur-
unsur kekafiran, misalnya kepercayaan bahwa angkasa penuh didiami roh-roh yang menguasai nasib
manusia, ditambah dengan anggapan-anggapan Yahudi, bahwa nasib manusia, baik aspek jasmani
maupun rohani-abadi, sebagian besar berada dalam tangan para malaikat, dan asketiissme. Kristus
masih diakui sebagai satu-satunya Penebus oleh kematian-Nya di salib, tetapi di dalam pemahaman
yang lain, la hanya sebagai seorang Malaikat. Salah paham yang fatal inilah yang membuat Paulus
gusar. Karena itu, selain menyampaikan kebenaran-kebenaran Injil sebagaimana lazimnya pada
surat-surat yang lain, Paulus juga menekankan aspek-aspek baru, yakni tentang Kristus dan misteri
penyelamatan-Nya. Surat yang singkat ini menjadi mahabernilai bagi kita (cf.2:16-23), khususnya
mengenai asketisisme dan kesalehan yang sia-sia, yang berdasarkan kepada takhyul. 86

4. Garis Besar

a. Paulus dan Jemaat Kristen Kolose, TB Kol 1:1-14


1:1-2 Salam
1:3-8 Apa yang telah kami dengar tentang kamu
1:9-14 Apa yang kami doakan untuk kamu .
b. Keagungan Yesus, TB Kol 1:15-29
1:15-20 Siapakah Yesus
1:21-23 Apa yang telah Yesus lakukan
1:24-29 Kristus di dalam kamu, harapan kemuliaan.
c. Yesus Cukup Untuk Setiap Kebutuhan, TB Kol 2:1-23
2:1-7 Dipersatukan, diperlengkapi, berdiri teguh
2:8-15 Apa yang telah Kristus lakukan bagi kita
2:16-23 Hidup seperti mereka yang telah mati bersama Kristus.
d. Perlengkapan Baru, TB Kol 3:1-4:6
3:1-4 Hiduplah seperti mereka yang telah dibangkitkan bersama Kristus
3:5-9 Menanggalkan pakaian lama
3:10-17 Memakai pakaian baru
3:18-4:1 Sesuaikan pakaian itu
4:2-6 Berbicara kepada Allah dan manusia: berdoa dan bersaksi.
e. Begitu Banyak Teman, TB Kol 4:7-18
4:7-9 Dua orang teman akan datang kepadamu
4:10-14 Enam orang tetap tinggal bersamaku
4:15-18 Salam dan dorongan semangat, minta jemaat Kolose terus mendoakan Paulus
4:18 Jangan lupakan saya di penjara.

B. Latar Belakang Surat Kolose

Kota Kolose terletak dekat Laodikia (bd. Kol 4:16) di bagian barat daya Asia Kecil, kira-kira
160 kilometer tepat di sebelah timur kota Efesus. Agaknya jemaat Kolose telah didirikan sebagai
akibat tiga tahun pelayanan yang luar biasa dari Paulus di Efesus (Kis 20:31). Pengaruh pelayanannya
begitu luar biasa dan luas jangkauannya sehingga "semua penduduk Asia mendengar firman Tuhan,
baik orang Yahudi maupun orang Yunani" (Kis 19:10). 87
Dari berbagai sumber diketahui bahwa Paulus sendiri mungkin tidak pernah mengunjungi
86
Lihat: Pengantar Kitab Khudus Ende, dalam Sabda/OBL versi offline 4.0
87
Alkitab Penuntun: Pengantar Kitab Kolose, dalam Sabda/OBL versi offline 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 70

jemaat Kolose (Kol 2:1), tetapi ia telah menjalin hubungan dengan gereja itu melalui Epafras, seorang
yang bertobat di bawah pelayanannya, dan rekan kerjanya dari Kolose (Kol 1:7; 4:12).
Alasan untuk menulis surat ini adalah munculnya ajaran palsu yang mengancam masa depan
rohani jemaat Kolose (2:8). Ketika Epafras, seorang pemimpin dalam gereja Kolose dan boleh jadi
pendirinya, mengadakan perjalanan untuk mengunjungi Paulus dan memberitahukan tentang situasi
di Kolose (1:8; 4:12), Paulus menanggapinya dengan menulis surat ini. Rekan Paulus, Tikhikus sendiri
membawa surat ini ke Kolose atas nama Paulus (Kol 4:7). 88
Sifat yang tepat dari ajaran palsu yang terdapat di Kolose ini tidak diuraikan dengan jelas
dalam surat ini, karena para pembaca yang mula-mula sudah memahaminya dengan baik. Akan
tetapi dari berbagai pernyataan Paulus yang menentang ajaran palsu itu, nyatalah bahwa bidat yang
hendak meruntuhkan dan menggantikan Yesus Kristus sebagai inti kepercayaan Kristen adalah suatu
campuran yang aneh yang terdiri atas ajaran Kristen, tradisi-tradisi Yahudi tertentu di luar Alkitab
dan filsafat kafir (serupa dengan campuran kultus-kultus dewasa ini). 89

C. Ciri dan Pesan Khas Surat Kolose90

1. Tiga Ciri Khas Surat Kolose

a. Surat Kolose memusatkan perhatian pada kebenaran rangkap dua dari keutamaan
Kristus dan kesempurnaan orang percaya di dalam Dia, lebih kitab- kitab lain dalam PB.
b. Surat ini dengan tegas meneguhkan kepenuhan ke-Allah-an Kristus (2:9) dan berisi salah
satu bagian yang paling agung di PB mengenai kemuliaan- Nya (1:15-23).
c. Surat ini sering dianggap sebagai "surat kembar" bersama kitab Efesus, karena keduanya
mempunyai beberapa persamaan dalam hal isi dan ditulis kira-kira pada waktu yang
sama (bd. Garis Besar dari kedua kitab ini).

Menurut penelitian Barnes Commentary, terdapat beberapa ayat yang memiliki kemiripan
berita dengan surat Efesus, seperti didaftrkan berikut ini: 91

Ephesians Colossians Ephesians Colossians


Eph_1:15-19 with Col_1:9-11 Eph_4:15-16 with Col_2:19
Eph_1:20-23 with Col_1:15-19 Eph_4:25 with Col_3:9
Eph_1:10 with Col_1:20 Eph_4:22-24 with Col_3:9-10
Eph_2:1-10 with Col_1:21-23 Eph_4:32 with Col_3:12
Eph_3:7 with Col_1:25 Eph_5:19-20 with Col_3:16-17
Eph_3:9-10 with Col_1:26-27 Eph_5:21; Eph_6:6-9 with Col_3:18-22; Col_4:1
Eph_3:17 with Col_2:7 Eph_6:19 with Col_4:3
Eph_2:11-22 with Col_2:11-15 Eph_5:16 with Col_4:5
Eph_4:14 with Col_2:8 Eph_6:21 with Col_4:7

2. Pesan Khas Surat Kolose

a. Ada Kesalahan yang Harus Diperbaiki

Jemaat Kristen di Kolose tidak mengerti tentang ke-Allah-an Kristus, oleh karenanya mereka
tidak mengerti bahwa segala sesuatu yang mereka perlukan dapat ditemukan di dalam Yesus. Paulus
menunjukkan kesalahan mereka secara doktrin (pasal 1 – 2), dan secara praktis (pasal 3 – 4).
b. Kedewasaan Harus Dicari

88
Lihat: Albert Barnes Notes on the Bible. Introduction to Colossians. In: E-Sword.
89
Alkitab Penuntun: Pengantar Kitab Kolose, dalam: Sabda/OBL versi 4.0
90
Lihat Alkitab Penuntun: Pengantar Kitab Kolose, dalam: Sabda/OBL versi 4.0
91
Lihat: Albert Barnes Notes on the Bible. Introduction to Colossians. In: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 71

Kedewasaan mulai dari adanya pandangan terhadap kekekalan (3:1-4),


1) kedewasaan mempunyai aspek negatif dan positif. Hal yang negatif ialah matikan (3:5-
7), dan tanggalkan (3:8-9), hal yang positif ialah “pakailah” (3:10-14).
2) Kedewasaan mempunyai dua wasit yang dapat dipercaya, yaitu damai sejahtera Kristus
(3:15), dan perkataan Kristus (3:15-17).

c. Kedewasaan Berhubungan Dengan Dunia Nyata

Jemaat Kolose berpendapat bahwa kedewasaan adalah ketaatan pada agama. Paulus
menghubungkan kedewasaan itu dengan hubungan-hubungan:
1) Suami dan istri, 3:18-19.
2) Anak-anak dan orang-tua, 3:20-21.
3) Hamba dan majikan, 3:22-25.

D. Survai Ringkas

Paulus yang sedang dipenjarakan mengutus Tikhikus, rekan kerjanya, untuk membawa tiga
hal kepada Jemaat Kolose. Tikhikus suruh membawakan surat untuk orang Kolose, juga Onesimus,
seorang budak yang melarikan diri dari majikannya, Filemon, dan sepucuk surat kepada Filemon dari
Paulus.
Kota Kolose terletak di pedalaman, kira-kira 100 mil atau 160 kilometer dari pelabuhan
Efesus. Gereja ini mungkin dimulai sebagai akibat pelayanan Paulus di Efesus. Lukas menuliskan
bahwa pada masa itu ‘semua yang tinggal di propinsi Asia telah mendengar firman Tuhan’ (Kis 19:10).
Namun, Paulus sendiri tidak pernah pergi ke sana (2:1). Jemaat Kolose mencuat karena Epafras
datang kepada Paulus, dan ada bersama dengan dia pada waktu Paulus menulis surat-surat ini.
Surat Kolose berhubungan erat dengan Surat Efesus. Kedua surat ini sebenarnya ditujukan
kepada seluruh gereja (Kol 1:2, Flm 1:2). Bahkan ada yang menyebutnya ‘surat Kolose satu dan dua!’
Alasan utamanya ada dua kepentingan yang beruntun. Pertama, dan terutama, karena Paulus
menerima informasi yang jelas bahwa ada ajaran sesat yang diajarkan orang-orang tertentu di sana,
dan karena itu harus diperbaikinya. Rincian ajaran sesat itu tidak begitu dikethui persisnya, tetapi
secara umum, mempunyai pendapat yang berbeda tentang kedewasaan Kristen. Mereka menuntut
adanya syarat-syarat berupa pantangan-pantangan makan, hari-hari suci dan bahkan penyembahan
kepada para malaikat (Kol. 2:16-23).
Kedua, berkenaan dengan Onesimus. Rupanya onesimus adalah seorang budak yang
melarikan diri dari tuannya (mungkin karena telah mencuri sesuatu, cp.Flm 1:18). Dalam pelariannya,
dia bertemu Paulus di penjara. Kemudian dia bertobat dan menjadi seorang Kristen (cp.Flm.1:10).
Saat itulah, untuk pertama kali dalam kehidupannya ia benar-benar hidup baru sesuai dengan arti
namanya, "Onesimus’, ‘Berguna’! Ia benar-benar menjadi orang yang berguna, Paulus
mengirimkannya kembali ke majikannya dengan sepucuk surat. Ia memang memerlukan surat Paulus
itu (catatan: seorang budak yang melarikan diri dapat dimeteraikan dengan huruf ‘P’ yang berarti
‘Pelarian,’ ia dapat disalibkan). Apa yang diharapkan oleh Paulus adalah perdamaian kedua orang itu.
Setelah menyampaikan salam jemaat dan mengungkapkan rasa syukur karena iman, kasih, dan
pengharapan mereka, dan karena mereka terus-menerus maju sebagai orang percaya, maka Paulus
memusatkan perhatian pada dua pokok persoalan yang penting, yaitu ajaran yang benar (1:13-2:23)
dan nasihat-nasihat praktis (3:1-4:6).
Dari segi teologi, Paulus menekankan sifat sejati dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Dialah
gambar Allah yang tidak kelihatan (1:15), kepenuhan ke-Allah-an dalam bentuk jasmaniah (2:9),
Pencipta segala sesuatu (1:16-17), kepala gereja (1:18) dan sumber yang serba cukup dari
keselamatan kita (1:14,20-22). Kristus benar-benar cukup, sedangkan bidat di Kolose itu sama sekali
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 72

tidak memadai, hampa, palsu, bersifat kemanusiaan (Kol 2:8), dangkal secara rohani dan angkuh
(2:18, serta tanpa kuasa terhadap keinginan-keinginan berdosa dari tubuh (2:23). Dalam nasihat-
nasihat praktisnya, Paulus mengimbau agar hidup ini didasarkan pada kecukupan dari Kristus sebagai
satu-satunya cara untuk maju dalam kehidupan Kristen. Realitas Kristus yang hidup di dalam kita
(1:27) harus tampak dalam perilaku Kristen (Kol 3:1-17), hubungan rumah tangga (3:18-4:1) dan
disiplin rohani (4:2-6).92
Surat yang berisi 4 pasal dan dibagi ke dalam 95 ayat ini ditulis untuk menanggapi dan
memulihkan ajaran Injil yang sehat, dari 3 ajaran palsu.
1. Ajaran palsu tentang sunat (2:11) dan tentang peraturan ibadah (2:16). Ajaran-ajaran ini
sebenarnya bukanlah dasar bagi keselamatan.
2. Ajaran palsu tentang kehidupan keagamaan, yang palsu (dibuat oleh manusia dan bukan
dari Allah, 2:8,21-23, semacam agnostisisme.
3. Ajaran palsu tentang kebatinan orang Timur (2:18,23).

E. Analisis Ringkas Surat Kolose

Dari beberapa penelitian dan ahli Alkitab, dan membadingkannya dengan pernyataan Paulus
kepada Filemon (Flm.1:8), maka pendiri Jemaat Kolose sangat mungkin orang-orang yang betobat
dan dididik Paulus di Efesus. Oleh sebab itu, ia merasa bertanggung jawab atas jemaat di Kolose,
terlebih apabila Injil dan kecukupan penebusan Kristus diganggu-gugat oleh ajaran yang menyimpang
(cf. E-Sword: Commentary: JFB, Clark, Darby, Gill, dll.,). Epafras, yang diutus melaporkan kepada Paulus
adanya guru-guru yang mengajar ajaran-ajaran yang salah, sekaligus melayani Paulus di penjara.
Ketika mendengar ajaran sesat yang tengah menginfeksi jemaat, Paulus tidak tinggal diam.
Dia lalu menulis surat kepada jemaat di Kolose. Surat ini ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen
yang benar dan menentang ajaran-ajaran sesat yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu. Surat Paulus
ini intinya menggambarkan secara keseluruhan pandangan teologi untuk menolong pembacanya
menemukan kebenaran yang sejati dan kematangan spiritual yang seesuai dengan keinginan Tuhan
untuk umat-Nya.
Dengan mengusung tema utama kepenuhan dan keutamaan Kristus, dan kesempurnaan
orang Kristen di dalam Kristus, dia menyatakan bahwa mistik Yahudi, mistik Timur (penyiksaan diri)
dan filsafat dunia ini hanyalah akal-akalan manusia, lemah tidak dapat dibandingkan dengan Kristus
dan Injil-Nya. Dia mengingatkan bahwa Tuhan akan memberikan penghakiman yang adil dan
bijaksana. Semua manusia pasti akan dihakimi. Untuk menyelamatkan manusia yang berdosa, Allah
mengutus Anak-Nya untuk mencapai pendamaian dan menangani dosa manusia, melalui kematian-
Nya di kayu salib. Melalui iman umat-Nya menerima kehidupan. Hal ini ditunjukkan melalui ungkapan
iman percaya mereka dan dengan dibaptis di dalam Yesus Kristus. Karena itu umat yang dibenarkan-
Nya harus juga mengungkapkan imannya melalui hidup yang benar.
Dalam surat ini Paulus pada intinya hendak menyuarakan pemahamannya atas beberapa
tema teologi besarnya tentang Kristus. Karena itu pula maka Paulus bermaksud agar surat ini dibaca
juga oleh gereja di Laodekia (4:16). Hal ini pula mengingatkan gereja bahwa gereja tidak dapat
memahami surat-surat Paulus tersebut secara murni, tanpa memahami seluruh surat-suratnya.
Secara keseluruhan Paulus memastikan jemaat di kolose bahwa mereka adalah warga
Kerajaan Allah karena Injil. Tidak boleh ada keraguan, sebab Kristus menjadi dasar dan bukti iman
mereka. Manurut Paulus, gereja adalah tubuh Kristus dan memiliki tugas untuk bersaksi bagi dunia
tentang Kerajaan Allah. Berikut dapat diamati beberapa ajaran utama dalam Surat Kolose.

1. Pasal 1:1-14

92
Lihat: Alkitab Penuntun: Suvai Kitab Kolose, dalam: Sabda/OBL versi offline 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 73

Dalam bagian ini Paulus memberikan salam dan doa agar orang-orang Kristen membuahkan
perbuatan baik, sabar dan tekun dalam menanggung sesuatu, karena Allah telah melepaskan orang
Kristen dari kuasa kegelapan, yaitu pengampunan dosa melalui Tuhan Yesus Kristus.

2. Pasal 1:15-29

Pengajaran tentang keunggulan Kristus. Dalam bagian ini dijelaskan bahwa Yesus Kristus
lebih unggul dari segala sesuatu, karena segala sesuatu ada dari Dia. Melalui Yesus Kristus, manusia
yang sudah jauh dari Allah kini menjadi dekat, karena telah diperdamaikan-Nya.

3. Pasal 2:1-23

Pengajaran tentang keunggulan Kristus dan agama Kristen. Dalam bagian ini dijelaskan
bahwa keunggulan Kristen adalah karena di dalamnya kita dapat mengenal rahasia Allah, yaitu Yesus
Kristus, karena di dalam Kristus ada penebusan dosa dan kepastian keselamatan.

4. Pasal 3:1-4:18

Pengajaran tentang keunggulan panggilan Kristen. Dalam bagian ini dijelaskan bahwa
panggilan Kristen adalah untuk menjadikan setiap orang menjadi manusia baru. Baru dalam arti
kehidupan sehari-hari dan baru dalam hubungan dengan Allah.

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Ajaran Sesat

Dengan caranya yang biasa, Paulus memilih tantangan memperhadapkan gereja Kolose
dengan ajaran positif, daripada membuktikan kesalahan satu demi satu. Karena itu kita tidak tahu
sepenuhnya isi ajaran sesat itu. Tetapi dapat menyimpulkan 3 hal.
Peratam, ajaran sesat itu memberikan tempat utama kepada kuasa-kuasa dari dunia roh,
sehingga merugikan tempat yang seharusnya diberikan kepada Kristus. Dalam 2:18 ia bicara tentang
‘beribadah kepada malaikat’ dan pengunjukan lain mengenai hubungan makhluk rohani dengan
Kristus (1:16,20; 2:15) nampaknya sama pentingnya.
Kedua, terlalu mementingkan masalah lahiriah, umpamanya hari-hari raya dan puasa, bulan
baru dan sabat (2:16 dst) dan juga sunat (2:11). Semuanya itu dikemukakan sebagai jalan yang benar
melalui pengekangan diri dan penaklukan daging (2:20 dab).
Ketiga, para guru penyesat itu membual bahwa mereka mempunyai filsafat yang lebih tinggi
(2:4, 8,18). Juga beberapa ajaran gnostik, karena beberapa kali Paulus menggunakan istilah-istilah
filsafat ‘pengetahuan’ (gnosis dan epignosis), ‘hikmat’ (sofia), ‘pengertian’ (synesis) dan ‘rahasia’
(musterion) dalam rangka menghadapi pandangan seperti itu. Barangkali ajaran sesat itu dapat
disebut suatu bentuk Gnostik yang Yudaistis, sebab sinkretisme agama dan filsafat adalah lazim pada
waktu itu.
Karena itu, Paulus menginagtkan dan mencela ajaran-ajaran sesat itu, antara lain:

a) Ia mengatakan kepada orang Kolose, bahwa kerendahan hati yang memuja-muja malaikat
adalah kepalsuan. Dia menekankan fungsi-fungsi kuasa-kuasa roh yang baik dan ketakutan
kuasa-kuasa jahat. Kristus-lah Pencipta dan Tuhan dari segala sesuatu, yang di sorga dan yang
di bumi, dan yang mengalahkan segala kuasa jahat (1:15 dab; 2:9 dab). Segala kepenuhan
(pleroma) Ilahi ada pada Kristus (Paulus mengambil salah satu kata kunci ajaran sesat itu dan
memakainya secara Kristiani).
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 74

2) Kekudusan tak dapat dicapai dengan pertapaan (asketisme) yang hanya menaikkan
kecongkakan rohani, atau dengan usaha-usaha yang berpusat pada diri sendiri untuk
mengendalikan nafsu-nafsu. Kekudusan dapat dicapai hanya dengan mengenakan
Kristus, meletakkan segala keinginan kepada-Nya, dan dengan demikian membuang
segala sesuatu yang bertentangan dengan kehendak-Nya (2:20 dab; 3:1 dab).

3) Yang benar bukanlah filsafat buatan manusia (2:8), melainkan rahasia (mysterion =
rahasia yg telah diungkapkan) Allah dalam Kristus yang berdiam di dalam semua orang
yang menerima-Nya (1:27) tanpa membeda-bedakan orang (3:10 dab).

2. Kata ‘Semua’ (Ta Panta)

Pemakaian kata ‘semua’ (πᾶς) yang diulang berkali-kali oleh Paulus merupakan suatu
peringatan tentang tema yang ditekankannya mengenai kedewasaan Kristen yang sepenuh hati. Kata
Yunani tersebut diterjemahkan dalam beberapa istilah: selalu, semua orang kudus, seluruh dunia,
berkenan kepada-Nya dalam segala hal, setiap perbuatan baik, segala sesuatu. Kata ini muncul
sebanyak 38 kali. Telitilah di mana kata-kata itu ditulis dan pelajarilah maknanya dalam pengertian
kita tentang siapa Kristus itu, apa yang Kristus telah lakukan dan bagaimana kita harus berperilaku.

3. Kepenuhan

Salah satu kata kunci ajaran sesat adalah pleroma (πλήρωμα), yang diambilalih Paulus
menjadi bersifat Kristen (1:19; 2:9). Golongan sesat menyangka kepenuhan Allah itu dibagikan di
antara banyak roh (aeon). Tetapi mereka salah. Zaman ini banyak orang menyangka, kepenuhan
Allah itu dibagikan di antara para pendiri agama dan tokoh-tokoh manusia yang lain, dan Kristus
hanya yang terbesar di antaranya. Tetapi mereka salah juga. Kristus adalah pleroma Allah yang sejati
dan ajaib, satu-satunya, yaitu kepenuhan Allah yang tidak terhingga kuasanya! (Baxter, 1988: 149).

3. Peran Kita Dalam Mencapai Kedewasaan

Paulus memakai tiga kata ‘perintah yang sangat mendesak’ atau untuk menjelaskan apa yang
harus kita lakukan untuk menjadi dewasa:
a. Matikanlah (3:5).
b. Buanglah (3:8-9).
c. Kenakanlah (3:12).

Kata ‘buanglah’ (ἀποτίθημι - apotithemi) dan ‘kenakanlah’ (ἐνδύω -enduo) dipakai dalam
bahasa Yunani yang berarti menanggalkan baju kotor pada malam hari dan mengenakan baju bersih
pada pagi hari. Pelajarilah 3:1-14 dengan saksama. Mengapa saya berdosa? Mengapa saya terus
melakukan dosa? Bagaimana saya dapat berhenti berdosa?

4. Peran Kristus Dalam Keselamatan Kita.

Untuk memungkinkan kita melakukan peran kita menjadi dewasa, Kristus telah terlebih
dahulu mengawali peranannya dalam menyelamatkan kita. Carilah enam langkah dalam
penyelamatan kita dalam 2:13-15!

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 75

Kedewasaan adalah tema utama dalam surat Kolose. Perhatikan ayat kunci, 1:28 ‘Dialah yang
kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala
hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan (kedewasaan) di dalam Kristus’.

a. Cakupannya adalah menyeluruh: setiap Kristen harus menuju kepada kedewasaan.


b. Sumbernya adalah Kristus, Paulus menyatakan kepada Kristen tentang Kristus,
c. Dengan harapan agar mereka mengikuti teladan Kristus.
d. Buktinya tampak dalam hubungan sosial: Kristen yang dewasa akan mempunyai
e. Hubungan yang baik dengan suami atau istri, dengan anak-anak dan dengan
f.Majikan atau karyawannya.

Kesimpulan

Melalui Kitab Kolose dapatlah diketahui dengan jelas bahwa Kekristenan melebihi segala sesuatu
di dunia ini, sebab Kristus adalah pencipta segalasesuatu dan pendamai manusia dengan Allah.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 76

BAB VIII
PENGANTAR TAFSIR KITAB TESALONIKA YANG PERTAMA

Rasul Paulus memiliki keterikatan dan pengalaman yang impresif dengan Jemaat Tesalonika,
dan karena kebutuhan yang khusus maka dia harus menulis dua kali surat kepada mereka, dan ini
adalah yang pertama. Tesalonika menjadi nama dari surat ini, diambil dari nama tempat yang dituju
oleh Paulus. Nama kota ini dulunya ialah Therma, yang artinya “sumber air panas.”93
Jemaat di Tesalonika didirikan oleh Paulus setelah ia meninggalkan Filipi yang telah membuat ia
terpenjara bersama Silas. Tidak lama di Tesalonika, ketika terjadi penganiayaan terhadap dirinya dari
orang-orang Yahudi, dia lalu mengungsi ke Berea. Ketika penganiayaan mengejarnya di Berea, dia lari ke
Atena, meninggalkan Timotius, dan Silas (cf. Kis.17:1-15). Setelah berkumpul kembali dengan Timotius
di Atena, Paulus mengirim dia kembali ke Tesalonika, untuk meneguhkan jemaat di sana. Paulus sedang
berada di Korintus ketika Timotius memberi laporan melalui surat tentang masalah di jemaat
Tesalonika.

A. Pendahuluan

Surat Paulus yang Pertama kepada Jemaat di Tesalonika ini mungkin salah satu surat Paulus
terdini, mungkin tidak lama, atau bahkan sebelum Surat Galatia. Rasul Paulus dipimpin oleh Roh
Kudus ke Tesalonika pada perjalanan pengabaran Injil yang kedua. Menurut The Oxford Bible
Commentary, secara luas diakui bahwa 1 Tes adalah tulisan Kristen yang paling awal yang ada,
sebuah dokumen berharga yang secara menakjubkan mengiluminasikan satu segmen dari “gerakan
Kristus kurang dari 25 tahun setelah kematian Yesus. 94
Mengatakan Mengutip Pengantar Alkitab BIS, surat ini ditulis untuk memberi dorongan dan
keteguhan kepada warga Kristen di Tesalonika. Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya
tentang iman dan kasih mereka. Ia mengingatkan mereka mengenai kehidupannya sendiri ketika
masih berada di tengah-tengah mereka. Setelah mengemukakan semuanya itu, Paulus menjawab
pertanyaan-pertanyaan orang Kristen yang meninggal sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali,
dan tentang saat kedatangan Kristus. Paulus menasihatkan supaya mereka terus bekerja dengan
tenang sambil menantikan kedatangan Kristus dengan penuh harapan. 95

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Kedatangan Kristus
Tanggal Penulisan: Sekitar 51/52 Masehi

2. Tujuan

Karena Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dengan tiba-tiba akibat penganiayaan,


orang yang baru bertobat itu hanya menerima sedikit pendidikan mengenai kehidupan Kristen.
Ketika Paulus mengetahui dari Timotius mengenai keadaan mereka, dia menulis surat ini untuk
mengungkapkan sukacitanya tentang keteguhan iman dan ketekunan mereka di tengah-tengah
penganiayaan, untuk mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan dan kehidupan yang saleh, dan
untuk menerangkan beberapa doktrin, khususnya mengenai status orang percaya yang telah mati
sebelum Kristus datang kembali, dan pengajaran akan cara hidup jemaat dalam menantikan hari itu.
Menurut Wiersbe Expository Outlines, surat yang pertama ini memiliki beberapa tujuan di
belakangnya. (1) Untuk membesarkan hati dan meneguhkan para petobat baru hal-hal mengenai
Kristus, (2) untuk menjawab tuduhan-tuduhan palsu yang menentang Paulus dan pelayanannya,
1Tes.2:1-12, (3) untuk menjelaskan bahwa orang Kristen yang sudah mati akan berpartisipasi dalam
kedatangan Kristus yang kedua, (4) untuk memberi awasan kepada orang Kristen terhadap imoralitas
kafir, 1Tes.4:4, (5) untuk mengingatkan anggota-anggota gereja agar menghormati dan meneladani
para pemimpin rohani mereka, 1Tes.5:12-13, dan (6) untuk memberi awasan kepada orang percaya
yang tidak mau bekerja dan bermalasan karena mengira Kristus akan segera kembali, 1Tes 2:9.

93
Barcalay, 2004, 269.
94
Barton dan Muddiman, ed., 1199.
95
Pengantar Alkitab BIS, Pengatar Kitab 1 Tesalonika, dalam: Sabda/OBL versi offline, 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 77

3. Nilai Kitab 1 dan 2 Tesalonika

Melalui Kedua Surat kepada jemaat di Tesalonika ini gereja menerima penyataan eskatologis
tentang parousia. Paulus sendiri tidak tahu apakah ia masih hidup pada saat parousia. Ia mengharap
demikian, tetapi yang dia anggap paling penting ialah setia melaksanakan tugas, sehingga senantiasa
siap menyambut hari itu. Ia memaparkan parousia kepada orang-orang yang baru bertobat itu
sebagai hiburan dan harapan bagi mereka yang bersusah hati karena kehilangan anggota keluarga,
sebagai peringatan bagi yang bermalasan dan yang hidup tidak tertib, juga sebagai dorongan supaya
hidup kudus. Parousia akan menghasilkan kemenangan atas seluruh kejahatan, dan akan
mengungkapkan kemenangan universal yang sudah dijamin oleh karya penyelamatan Kristus. 96

4. Garis Besar

a. Salam, TB 1Tes. 1:1


b. Gereja Tesalonika: Penyebab Sukacita, TB 1Tes 1:2-10
1:2, 3 Sifat mereka
1:4, 5 Pemilihan mereka
1:6, 7 Tanggapan mereka
1:8-10 Reputasi mereka.
c. Perilaku Pribadi Paulus: Dasar Pembelaan, TB 1Tes 2:1-16
2:1, 2 Keberanian yang ditunjukkannya
2:3, 4 Motivasi yang dimilikinya
2:5-7 Cara yang dipakainya
2:8-9 Dukungan yang diberikannya
2:10-12 Teladan yang diberikannya
2:13-16 Akibat yang diterimanya.
d. Keprihatinan Paulus yang Besar: Suatu Ungkapan Perasaan, TB 1Tes 2:17-3:13
2:17, 18 Keinginan Paulus
2:19, 20 Motivasi Paulus
3:1-5 Utusan Paulus
3:6-10 Kelegaan Paulus
3:11-13 Doa Paulus.
e. Tingkah Laku Sosial Orang Kristen: Suatu Petunjuk, TB 1Tes 4:1-12
4:1-8 Moralitas seksual
4:9,10 Kasih persaudaraan
4:11,12 Mencari nafkah.
f. Kedatangan Kristus Kedua Kali: Wilayah yang Dipersoalkan, TB 1Tes 4:13-5:11
4:13-18 Apa yang terjadi dengan orang yang sudah mati?
5:1-3 Kapan itu akan terjadi?
5:4-11 Dengan demikian bagaimana kita harus hidup?
g. Kehidupan Gereja Di Tesalonika: Bidang yang Memerlukan Perbaikan, TB 1Tes 5:12-22
5:12, 13 Mengenai para pemimpin
5:14, 15 Mengenai orang lain
5:16-18 Mengenai keadaan
5:19-22 Mengenai ibadat.
h. Doa Penutup dan Salam, TB 1Tes 5:23-28.

B. Latar Belakang

Untuk mendapatkan gambaran latar belakang biblikal surat ini, sebaiknya baca dulu Kis 17:1-
15. Tesalonika terletak sekitar 160 kilometer di sebelah barat daya Filipi. Di zaman Paulus, Tesalonika
adalah ibu kota Makedonia. Kota itu makmur dan memiliki pelabuhan alam yang indah terletak di
jalan raya Roma ke arah timur sampi ke Konstantinopel yang terkenal dengan nama Via Egnatia.97
Akibatnya, kota itu menjadi kota yang multi-rasial dengan kebudayaan yang beraneka ragam dan
terbuka untuk menerima segala macam kepercayaan agama. Di antara penduduk yang berjumlah
96
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, dalam: Kamus/Ensiklopedia Sabda/OBL versi offline 4.0.
97
Lihat: The Preacher’s Commentarary, Introduction to 1 Thessalonians, in: E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 78

sekitar 200.000 jiwa, terdapat komunitas Yahudi yang kuat. Ketika Paulus mendirikan gereja
Tesalonika pada perjalanan misionernya yang kedua, pelayanannya yang berhasil di wilayah itu
dihentikan karena permusuhan kalangan Yahudi (Kis 17:1-9).
Karena terpaksa meninggalkan Tesalonika, Paulus pergi ke Berea di mana sekali lagi
pelayanan singkat yang berhasil dihentikan oleh penganiayaan yang timbul karena orang Yahudi yang
menguntit dia dari Tesalonika (Kis 17:10-13). Kemudian Paulus pergi ke Atena (Kis 17:15-34), di sana
Timotius bergabung dengannya. Paulus mengutus Timotius kembali ke Tesalonika untuk menyelidiki
keadaan jemaat yang masih muda itu (3:1-5) sedangkan Paulus pergi ke Korintus (Kis 18:1-17).
Setelah menyelesaikan tugasnya, Timotius pergi ke Korintus untuk melaporkan pada Paulus
mengenai gereja di Tesalonika (3:6-8). Sebagai tanggapan atas laporan Timotius, Paulus menulis surat
ini, mungkin tiga sampai enam bulan setelah gereja itu dimulai. 98

C. Ciri dan Pesan Khas Kitab Tesalonika

1. Empat Ciri Khas Surat Tesalonika

a. Surat ini adalah salah satu dari kitab-kitab PB yang pertama ditulis.
b. Berisi bagian penting mengenai orang-orang kudus yang sudah mati yang dibangkitkan
oleh Allah ketika Kristus kembali untuk mengangkat gereja (4:13-18) dan tentang "hari
Tuhan" (5:1-11).
c. Kelima pasal surat ini berisi petunjuk tentang kedatangan Kristus dan artinya bagi orang
percaya (1:10; 2:19; 3:13; 4:13-18; 5:1-11,23).
d. Surat ini memberikan wawasan yang unik mengenai:
1) kehidupan gereja tahun 50-an yang belum dewasa tetapi penuh semangat dan,
2) mutu pelayanan Paulus sebagai perintis pemberitaan Injil.

2. Pesan Khas Surat 1Tesalonika

a. Allah Sedang Bekerja

Hal pertama yang perlu diketahui oleh Kristen baru bukan mengenai mekanisme kehidupan
Kristen, melainkan tentang Allah yang telah mereka percayai. Paulus berbicara tentang:
1) panggilan Allah 1:4; 2:12; 4:7
2) firman Allah, 1:6, 8; 2:13; 4:15
3) pengesahan Allah, 2:4
4) ujian Allah, 2:4
5) murka Allah, 2:16
6) kehendak Allah, 4:3; 5:18
7) ajaran Allah 4:9
8) damai sejahtera dan kesetiaan Allah, 5:23, 24.

b. Kristus akan Datang Kembali

Paulus menulis beberapa penyataan yang membicarakan tentang kedatangan Yesus kedua
kali, untuk mengoreksi kesalahan ajaran-ajaran palsu yang ada pada saat itu. Pula, ia menulis
sejumlah catatan singkat tentang hal itu. Kedatangan Yesus merupakan:
1) suatu inspirasi bagi Kristen baru, 1:10
2) suatu dorongan bagi para pekerja Kristen, 2:19
3) suatu motivasi bagi kasih persaudaraan, 3:13
4) suatu penghiburan bagi Kristen yang sedang berdukacita, 4:18

98
Alkitab Penuntun: Pengantar Latar Belakang Surat 1 Tesalonika, dalam: Sabda/OBL versi offline v4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 79

5) suatu pembangkit untuk kehidupan yang kudus, 5:2.

c. Sifat Pengalaman Kristen

Paulus berbicara tentang ciri seorang Kristen supaya mereka dapat mengerti pengalaman apa
saja yang dapat mereka harapkan. Menjadi Kristen:
1) Mulai dengan suatu keputusan pertobatan yang menentukan, 1:9-10
2) Meliputi kemajuan dan pertumbuhan, 2:13; 4:1
3) Menuntut ketahanan yang hidup, 3:8; 5:5-8
4) Bertujuan untuk hidup suci, 3:13-4:8
5) Bergantung kepada Roh Kudus, 4:8; 5:19
6) Berarti komitmen terhadap sesama Kristen, 4:9; 5:11-22.

D. Survai Ringkas 1 Tesalonika

Surat yang hanya berisi lima pasal yang pendek ini, pada bagian akhir setiap pasalnya ditutup
ayat tentang kedatangan Tuhan. Setelah memberi salam (1:1), Paulus dengan sukacita memuji
jemaat Tesalonika atas semangat dan iman mereka yang tabah di tengah penderitaan (1:2-10; 2:13-
16). Setelah itu Paulus menanggapi kecaman terhadap dirinya dengan mengingatkan mereka atas
kemurnian motivasinya (2:1-6), kesungguhan kasih dan perhatiannya terhadap mereka (2:7-8,17-20;
3:1-10), serta kelakuannya yang jujur di tengah mereka (2:9-12). Bahwa dia tidak memberitakan Injil
demi keuntungan pribadi (1Tes 2:5,9), atau menyerupai seorang diktator (2:6, 7, 11).
Paulus menekankan pentingnya kekudusan dan kuasa dalam kehidupan Kristen. Orang
percaya harus kudus (3:13; 4:1-8; 5:23-24), dan Injil harus disertai kuasa dan penyataan Roh Kudus
(1:5). Paulus mendorong jemaat itu supaya jangan memadamkan api Roh dengan meremehkan
penyataan-Nya, khususnya nubuat (5:19-20).
Tema yang menonjol adalah kedatangan Kristus untuk membebaskan umat-Nya dari murka
Allah atas muka bumi ini (1:10; 4:13-18; 5:1-11). Rupanya beberapa anggota jemaat sudah meninggal
sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keikutsertaan mereka dalam keselamatan terakhir
yang akan dinyatakan ketika Tuhan datang. Oleh karena itu, Paulus menerangkan rencana Allah bagi
orang kudus yang sudah dipanggil pulang bila Kristus kembali bagi gereja-Nya (4:13-18) dan
menasihatkan mereka yang masih hidup tentang pentingnya kesiagaan ketika Kristus datang (5:1-11).
Paulus menutup surat ini dengan berdoa untuk kekudusan dan pemeliharaan mereka (5:23-24).
Surat yang terbagi menjadi 5 pasal 89 ayat ini, menjadi begitu penting, terutama dalam
penyataan tentang pengharapan kedatangan Tuhan Yesus Kristus kedua kali. Pasal 4:15-58 bagaikan
melengkapi pewahyuan Matius 24:30-31 . Berikut ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Tesalonika.

1. Pasal 1-3,

Bagian ini menjelaskan pertobatan orang Kristen di Tesalonika yang membawa perluasan
pemberitaan Injil, karena mereka menerima Injil dengan sukacita, beriman kepada Allah saja,
menolak penyembahan kepada berhala-berhala dan hidup sesuai dengan Firman Allah. Pertobatan
orang-orang Tesalonika kepada Injil, dikarenakan pemberitaan Rasul Paulus yang didasarkan atas hati
yang suci, dan kehidupan yang benar (2:4, 9-10).

2. Pasal 4-5

Pengajaran tentang kehidupan dalam menantikan hari kedatangan Tuhan Yesus yang kedua
kali. Dalam bagian ini, Rasul Paulus mengajarkan bahwa orang Kristen harus selalu melakukan apa
yang suci dan tidak mencemarkan diri. Kedatangan Tuhan Yesus kedua kali adalah suatu penghiburan
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 80

terhadap orang percaya (Kristen) yang pernah kehilangan keluarga seiman, tetapi hari itu juga
merupakan hari penghukuman bagi dunia dan orang yang tidak percaya.

E. Analisis Ringkas Surat 1 Tesalonika

Karena Paulus terburu-buru meninggalkan Tesalonika ia sangat ingin tahu bagaimana


perkembangan mereka sepeninggalnya. Dengan diterimanya kabar dari Timotius (3:6), dan untuk
mengungkapkan kepuasannya serta menguatkan mereka agar tetap bertahan dalam iman, Ia menulis
surat ini. Ketika itu ia berada di Korintus, sekitar tahun 50. Karena itu, surat ini bersama dengan surat
ke Galatia termasuk surat-surat Paulus terawal.
Surat ini merupakan surat tindak lanjut yang ditujukan kepada para petobat baru. Hanya
berisi sedikit doktrin yang rumit, dan lebih banyak untuk menguatkan mereka. Secara khusus Paulus
berbicara tentang kedatangan Yesus kedua kali (1:10; 2:19; 3:13; 4:16-18 dan 5:23), sebagai
dorongan bagi kehidupan dan pelayanan Kristen. Bahkan ketika mengoreksi kesalahan mereka, surat
ini tetap ditulis dengan bahasa yang halus dan penuh kasih.
Di samping itu, Paulus juga mempunyai tujuan-tujuan lain. Ia ingin:

1. Membela diri atas tuduhan palsu (2:1-12)


2. Menekankan perlunya moral Kristen yang khas (4:1-12),
3. Memperbaiki kesalahmengertian tentang kedatangan Kristus yang kedua kali (4:13-18)
4. Mendisiplin ketidakdewasaan dikalangan jemaat muda tersebut (5:12-22).

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Injil

Kabar Baik yang dikhotbahkan oleh Paulus tidak diuraikan dengan jelas dalam surat ini, tetapi
dapat ditangkap kesan bahwa Paulus sangat memiliki perhatian besar pada pemberitaan Injil
melebihi segala sesuatu dalam hidupnya (cf. 1:5; 2:2, 4, 8, 9, dan 3:2). Paulus memberitakan Injil
bukan hanya dengan kata-kata saja, tetapi diteguhkan dengan tanda-tanda dan kuasa Roh Kudus,
serta kasih, sekalipun harus berhadapan dengan tantangang berat yang mempertaruhkan nyawa.

2. Pertobatan

Pasal 1:9, 10 merupakan pernyataan yang luar biasa tentang bagaimana manusia seharusnya
menanggapi Injil. Tiga aspek yang disebutkan dapat dikaitkan dengan ciri-ciri pertobatan berikut ini,
yakni melalui proses berbalik > iman > masa lalu > melayani > kasih > masa kini > menanti >
pengharapan > masa depan.

3. Pelayanan Kristen

Paulus melukiskan beberapa gambaran mengenai hubungannya dengan jemaat di


Tesalonika. Ia adalah seorang perawat yang lemah lembut (2:7), seorang pekerja yang tekun (2:9),
seorang ayah yang menguatkan hati (2:11), seorang pemenang yang berpengharapan (2:19).

4. Firman Allah

Paulus dalam beberapa kesempatan menghubungan Injilnya dengan kata firman Allah dalam
1:6, 8; 2:13 dan 4:15. Menurut Paulus semua pemberitaannya adalah firman Allah, itu amat penting,
sehingga selayaknta sebagai firman Allah wajib diterima dan ditaati.
5. Menyukakan Hati Allah
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 81

Secara singkat, surat ini berisi tentang bagaimana menyukakan hati Allah. Jemaat di
Tesalonika telah melakukannya, tetapi didorong untuk lebih lagi melakukannya. Bandingkan misalnya
1:3 dengan Wahyu 2:2a. Selidikilah surat ini kembali dan buatlah daftar Anda sendiri tentang
bagaimana mereka sudah menyukakan hati Allah dan apa yang masih harus mereka lakukan untuk
lebih menyukakan Dia.

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

Jemaat Tesalonika memperlihatkan kepada kita bahwa ada:

1. Teladan Untuk Diikuti


Teladan gereja tersebut disebabkan karena iman, kasih, pengharapan, kerja keras, sukacita
dalam penderitaan, mendengarkan Allah, berdiri teguh dalam penderitaan. Pada sisi lain, teladan
yang diberikan Paulus, sebagai seorang pekerja Kristen, adalah berani, lembut dan penuh kasih,
penuh kejujuran dan dapat dipercaya. Seorang panutan selalu ingin menyukakan Allah lebih daripada
manusia.

2. Petunjuk-petunjuk Untuk Ditaati


1) Tentang moralitas Kristen yang khas dalam masyarakat kafir dewasa itu
2) Tentang hubungan dan tingkah laku dalam gereja Kristen

3. Tujuan yang Harus Dicapai


1) Kehidupan yang berharga
2) Pikiran yang terbuka untuk firman Allah
3) Iman yang tahan uji

4. Doa-doa Untuk Didoakan

Ada tiga petunjuk mengenai doa dalam surat ini. Mengapa tidak membuatnya menjadi dasar
kehidupan doa Anda? Anda akan menemukannya pada 1:2,3; 3:11-13 dan 5:23, 24.

Kesimpulan

Kitab I Tesalonika mengajarkan tentang kehidupan orang Kristen di dalam cara hidup yang benar
dan penuh pengharapan dalam menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 82

BAB IX
PENGANTAR TAFSIR SURAT TESALONIKA YANG KEDUA

Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Tesalonika yang Kedua secara umum merupakan surat
yang berhubungan dan melengkapi ajaran di surat sebelumnya. Surat yang kedua ini ditulis segera
setelah yang pertama, dari tempat yang sama, bersama orang yang sama pula, Paul, Silwanus, dan
Timotius. Sama seperti surat yang pertama, yang sangat mungkin ditulis tidak hanya pada tahun yang
sama, tetapi juga pada jangka waktu yang sangat pendek, Paulus menjelaskan kembali kedatangan
Kristus yang kedua, yang rupanya masih menimbulkan menimbulkan persoalan dalam jemaat di
Tesalonika. Sehingga surat yang kedua ini ditulis untuk membereskan persoalan itu, selain untuk
menekankan kepada para pembacanya agar mereka harus bertahan dalam kepercayaan kepada
Kristus, sekalipun hidup mereka sukar dan harus menderita. Paulus menasihatkan supaya mereka
masing-masing bekerja untuk nafkah mereka, sama seperti Paulus dan rekan-rekannya, sambil terus
tekun berbuat baik.

A. Pendahuluan

Surat 2 Tesalonika ini ditulis Paulus hanya berselang beberapa bulan menyusul suratnya yang
pertama. Saat itu Paulus masih berada di Korintus. Mengutip Ensiklopedia Alkitab Masa Kini,
disebabkan pandangan yang salah mengenai saat ke datangan Kristus, yang dikira segera terjadi di
zaman mereka, muncul berbagai ekses yang harus diselesaikan. Berdasarkan berita yang diterima
Paulus, ada beberapa orang yang sengaja menyalahtafsirkan ajarannya kepada jemaat. Ada anggota
jemaat yang membuat kesimpulan bahwa kedatangan Tuhan Yesus kedua kalinya sudah begitu
dekat, sehingga tidak perlu lagi untuk terus bekerja. Paulus menerangkan bahwa peristiwa-peristiwa
tertentu harus terjadi sebelum kedatangan Tuhan Yesus kembali, khususnya akan terjadi
pemberontakan seluruh dunia melawan Allah, yang akan dipimpin oleh seseorang yang merupakan
penjelmaan dari segala kuasa pendurhakaan dan kekacauan, yang disebut anti-Kristus. Sekarang ini
kuasa-kuasa tersebut masih dikekang oleh suatu kuasa lain, yang tidak disebut dalam suratnya,
karena pembacanya tahu yang dimaksud. Singgungan Paulus tentang penguasa ini demikian kabur,
sehingga membuka kemungkinan bahwa yang dimaksud ialah Kerajaan Roma, yang pada waktu itu
menegakkan hukum dan ketertiban berdasarkan Hukum Roma. 99

1. Kepenulisan

Penulis: Paulus
Tema: Kedatangan Kristus, informasi tentang Akhir Zaman
Tanggal Penulisan: Sekitar 51 atau 52 Masehi

2. Tujuan

Tujuan Paulus menulis 2 Tesalonika ini mirip dengan tujuan penulisan surat yang pertama:
a. Menghibur orang percaya baru yang dianiaya.
b. Menasihatkan mereka untuk hidup berdisiplin dan bekerja untuk mencari nafkah; dan …
c. Memperbaiki beberapa kepercayaan yang keliru tentang peristiwa akhir zaman yang
berkaitan dengan "Hari Tuhan" (2:2).

99
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, Tesalonika, Surat-surat Paulus Kepada Jemaat di Tesalonika, dalam:
E-Sword.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 83

Secara relevansional, supaya orang Kristen mengerti arti kedatangan Tuhan Yesus Kristus
yang kedua kali, sehingga mempunyai pengharapan yang benar dengan kedatangan Kristus yang
kedua kali.

3. Garis Besar Surat 2 Tesalonika

a. Dari Kami Untuk Kalian, TB 2Tes 1:1-2


Paulus dan kawan-kawannya memberi salam kepada jemaat.
b. Syukur Bagi Allah Saudara-Saudara Tetap Berdiri Teguh! TB 2Tes 1:3-4
1:3 Iman dan kasih
1:4 Reputasi kalian.
c. Penghakiman Segera Tiba! 2Tes 1:5-10
1:5 Mengapa saudara-saudara menderita
1:6-7 Allah itu adil
1:8-10 Terjadi pemisahan besar pada waktu Yesus datang.
d. Kami Berdoa Untuk Saudara-Saudara, TB 2Tes 1:11-12
1:11 Supaya bertumbuh
1:12 Supaya Kristus dipermuliakan.
e. Sebelum Yesus Datang Kembali Ada Hal-hal yang Harus Terjadi, 2Tes 2:1-12
2:1-2 Jangan bingung dan gelisah
2:3-8 Tantangan akan bertambah, tetapi Tuhan akan menghancurkannya
2:9-12 Yang jahat akan dikalahkan
f. Tetapi Kami Merasa Lega Karena Saudara-saudara, TB 2Tes 2:13-17
2:13 Saudara-saudara benar-benar bertobat
2:14 Allah akan menyelesaikan pekerjaan
2:15-17 Berpeganglah terus.
g. Kami Juga Memerlukan Doa-doa Saudara, 2Tes 3:1-5
3:1-2 Untuk pelayanan khotbah kami
3:3-5 Sebab Allah itu baik.
h. Berhentilah Bermalas-malasan! TB 2Tes 3:6-15
3:6 Beberapa orang telah berhenti bekerja
3:7-10 Kita bukan pemalas
3:11-15 Pastikan semua orang bertindak sesuai teladan
i. Selamat Tinggal dan Allah Memberkati! TB 2Tes 3:16-18.

B. Latar Belakang

Surat-surat kepada jemaat di Tesalonika merupakan surat-surat biasa. Paulus menggunakan


juru tulis untuk menulis pesan-pesannya. Seperti lazimnya pada masa itu, orang sering menggunakan
sekretaris untuk menulis surat dan mendiktekan apa yang ingin disampaikan, dan setelah selesai
ditulis mereka akan menulis sendiri sepatah kata penutup di akhir surat itu. Mungkin karena ada
orang lain yang telah menggunakan nama baik Paulus untuk menyebarkan ajaran yang salah, karena
itu ia sungguh-sungguh menekankan bahwa itu asli tulisannya (3:17).
Ketika surat ini ditulis, situasinya sama saja dengan ketika ia menulis surat yang pertama
(2Tes 1:1; bd. Kis 18:5). Namun ada perkembangan baru yang terjadi diTesalonika. Tampaknya ada
suatu isu, sepertinya suatu berita yang berasal dari sang rasul, mengenai segera datangnya hari
Tuhan, sehingga menimbulkan masalah di dalam jemaat. Menerima berita itu Paulus segera
bertindak dengan menuliskan suratnya yang kedua ini.

C. Ciri dan Pesan Khas Surat 2 Tesalonika


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 84

Kitab 2 Tesalonika terbagi atas 3 pasal, 47 ayat, benar-benar sebuah surat yang singkat. Di
dalamnya Rasul Paulus menjelaskan pengertian yang keliru tentang kedatangan Kristus kedua kali,
karena ada ajaran eskatologis yang keliru yang mempenagruhi tingkah laku jemaat (2:2).

1. Empat Ciri Khas

a. Surat ini berisi bagian yang paling lengkap dalam PB mengenai pelanggaran hukum yang
tanpa kendali dan penipuan pada akhir sejarah (2:3-12).
b. Penghakiman Allah yang adil akan menyertai kedatangan kedua Kristus digambarkan
dengan istilah apokaliptis, mirip dengan kitab Wahyu (1:6-10; 2:8).
c. Kitab ini memakai istilah-istilah eskatologis untuk Antikristus yang tidak digunakan di
bagian Alkitab yang lain (2:3, 8).
d. Satu-satunya surat yang menyebutkan tiga dimensi manusia, roh, jiwa dan tubuh.

2. Empat Pesan Khas

a. Penghakiman Itu Mutlak Pasti


1) Allah akan menghakimi orang yang jahat, 1:5-6, 8-9
2) Allah akan memberikan kelegaan kepada Kristen, 1:7
3) Bertahan dalam penganiayaan merupakan suatu bukti, 1:5
4) Kita harus bersiap-siap untuk menantikan kedatangan Yesus, 1:11
5) Kita akan ambil bagian dalam kemuliaan Kristus, 1:10; 2:14
6) Kita harus bersabar, 2:1, 2
7) Kita harus waspada terhadap tipu daya Setan, 2:10.

b. Allah Mempunyai Jadwal


1) Yesus segera datang kembali, 1:7, 9; 2:1, 8
2) Iblis juga mempunyai rencana, 2:3-4, 9-10
3) Kedurhakaan sedang ditahan, 2:6-7
4) Si pendurhaka akan dihancurkan, 2:8, 10
5) Waspada terhadap hal-hal yang menyesatkan, 2:3.

c. Lanjutkan Pekerjaanmu!
Kita tidak boleh malas (3:6), meminta dari orang lain (3:12), menjadi jemu (3:13),
menyebabkan orang menjadi malas (3:6, 14-15).

d. Teruskan apa yang telah Dimulai!


1) Layak terhadap panggilan Allah, 1:11
2) Dalam tujuan dan pekerjaan baik, 1:11
3) Memuliakan Kristus, 1:12
4) Berdiri teguh, 2:15
5) Memegang kebenaran, 2:15
6) Bekerja dan bersaksi senantiasa, 2:17.

e. Allah Berada Di Pihakmu


1) Ia membuat kamu layak, 1:5, 11
2) Ia memilih kamu untuk diselamatkan, dan menjadi milik-Nya melalui Roh-Nya, 2:13
3) Ia memanggil kamu, 2:14
4) Ia sungguh-sungguh dapat dipercaya, dan akan menguatkan kamu 3:3
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 85

5) Ia akan menjaga kamu, 3:3


6) Ia akan memberi kamu damai, dan akan menyertai kamu 3:16

D. Survai Ringkas

Kedua Surat Tesalonika merupakan kelompok surat perdana Paulus yang tetap tersimpan,
dengan kemungkinan perkecualian Surat Galatia sebagai surat terawal. Surat-surat itu
mendeskripsikan tahapan-tahapan tertentu dari iman dan hidup Kristen dalam kurun waktu sekitar
20 tahun sesudah kematian dan kebangkitan Yesus. Pokok-pokok iman yang utama sudah terbentuk.
Orang-orang Kristen Tesalonika yang dulu berasal dari penyembah berhala, yang bertobat melalui
pemberitaan Paulus (1:9 dsb), percaya kepada Yesus sebagai Anak Allah (suatu istilah yang disebut
demikian bebas dan spontan sehingga lebih bersifat gradual daripada menyatakan equalitas Yesus
dengan Allah Bapa cf.1Tes. 1:1; 3:11; 2Tes 1:1; 2:16). Injil yang membawa keselamatan bagi mereka,
membawa juga pola pikiran tentang hidup sehari-hari yang sehat dan praktis. Allah Yang Hidup dan
Yang Benar adalah juga Kudus, justru menginginkan umat-Nya kudus. Kekudusan ini mencakup
antara lain perilaku seksual (1Tes 4:3), dan hal mencari nafkah sehari-hari dengan jujur (1Tes 4:11
dab; 2Tes 3:10-12). Para rasul memberi teladan yang dalam soal-soal ini (1Tes 2:5 dab; 2Tes 3:7
dab).100
Jikalau hubungan Paulus dengan jemaat Tesalonika dari surat yang pertama bernada seorang
perawat lembut yang merawat anak-anak kecil (2:7), dalam surat ini nadanya lebih seperti bapak
yang mendisiplin anak-anak yang kurang tertib dan memperbaiki jalannya (3:7-12; bd. 1Tes 2:11).
Namun demikian Paulus memuji mereka karena iman yang teguh dan mendorong mereka lagi untuk
tetap setia dalam penganiayaan yang mereka hadapi (1:3-7). 101
Bagian utama surat ini membahas hari Tuhan pada akhir zaman (2:1-12; bd. 1:6-10). Dari
pasal 2:2 tampak bahwa beberapa orang dalam jemaat menyatakan, entah melalui nubuat, laporan
(berita lisan) atau surat (katanya dari Paulus) bahwa masa kesengsaraan besar dan hari Tuhan sudah
mulai. Paulus memperbaiki salah paham ini dengan mengatakan bahwa tiga peristiwa penting akan
menandai tibanya hari Tuhan (2:2).

1. Akan terjadi kemurtadan dan pemberontakan besar (2:3);


2. Penahanan yang ditentukan Allah terhadap kejahatan akan diangkat (2:6-7) dan …
3. "Manusia durhaka" akan dinyatakan (2:3-4, 8-12). Paulus menegur mereka yang memper-
gunakan penantian akan kedatangan Kristus ini sebagai alasan untuk tidak bekerja. Ia
mendorong semua orang percaya untuk hidup dengan rajin dan disiplin (3:6-12).

E. Analisis Ringkas

Dalam Surat 2Tes Paulus menubuatkan bahwa sebelum Kristus kembali kejahatan dan
kemurtadan akan semakin hebat di bawah kepemimpinan Antikristus. Pada waktu itu akan terjadi
penolakan yang luar biasa terhadap kebenaran. Ia juga mengingatkan bahwa pengajaran-pengajaran palsu
akan menyebabkan datangnya murtad, karena mereka tak menerima dan mengasihi kebenaran yang
dapat menyelamatkan mereka (2:3, 10). Jaminan tentang kedatangan Kristus ditunjukkan lebih dari 20 kali
dalam 8 fasal yang singkat, di dalam kedua surat ini.

Ada baberapa masalah yang muncul dalam surat ini sehingga ditulis seperti yang ada
sekarang.

1. Pada waktu surat ini ditulis diketahui bahwa gereja masih mengalami penganiayaan. Kita
100
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Ajaran 2 Tesalonika, dalam: Sabda/OBL versi offline 4.0.
101
Alkitab Penuntun: Survai Kitab 2 Teasalonika, dalam: Sabda/OBL versi offline 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 86

tidak tahu siapa yang sebenarnya melakukan penganiayaan, mungkin orang Yahudi, tetapi yang jelas
jemaat berada dalam kondisi yang berat, sampai mungkin mereka mulai meragukan gunanya
menjadi Kristen. Dalam keadaan seperti itu siapa pun bisa saja tergoda untuk menyerah.

2. Meskipun Paulus telah menjelaskan secara rinci dan panjang lebar tentang kedatanag
Yesus kedua kali pada waktu ia bersama mereka, tetapi ia tidak mempunyai cukup waktu untuk
menjelaskan semua yang diinginkannya. Tampaknya mereka juga lupa tentang apa yang telah
diajarkannya! Sebagian mengharapkan Yesus datang segera, jika bukan hari ini ya… esok hari!
Kegairahan mereka itu menggoyahkan gereja. Selain itu, ada beberapa orang yang benar-benar
menyesatkan orang Kristen dengan mengatakan bahwa Yesus sudah datang kembali, dan lebih dari
itu, mereka mengatakan itulah yang diajarkan oleh Paulus. Sama seperti yang sudah-sudah, pasti ada
orang yang ingin mengisi masa penantian ini dengan mencari jawaban kapan kedatangan Yesus yang
kedua itu akan terjadi.

3. Sebagian orang tidak lagi mencari nafkah. Kemungkinan disebabkan oleh obsesi tentang
kedatangan Yesus kembali di zaman itu. Boleh jadi pula itu semata-mata disebabkan mereka melihat
cara hidup yang begitu mudah dengan mengandalkan kemurahan hati sesama orang Kristen. Kita
tidak tahu pastinya, yang diketahui ialah bahwa Paulus menasihati mereka dengan tegas. Ia
memperingatkan mereka yang dapat bekerja, tetapi tidak mau, bukan mereka yang ingin bekerja,
tetapi tidak mendapatkan pekerjaan.
Tentang orang-orang yang tidak mau bekerja, Paulus berkata lebih “tajam” dibandingkan
ucapannya dalam 1 Tesalonika. Hidup menjadi tanggungan orang lain itu tidak layak bagi orang
Kristen yang sehat. Teladan hidup yang baik dalam perangai Paulus dan rekan-rekannya sebaiknyalah
mereka teladani. Orang malas dan para parasitis haruslah dirangkul oleh teman-temannya orang
Kristen, sedemikian rupa, sehingga dapat membawa mereka kepada hidup yang lebih baik. 102

4. Paulus harus menganjurkan mereka untuk mempertahankan standar Kristen, walaupun


karena itu harus putus hubungan dengan mereka yang tidak sejalan.

F. Pengatar Tafsir Tema Utama

1. Kedatangan Yesus

Fakta bahwa Yesus akan datang kembali muncul beberapa kali. Tidak ada keraguan tentang
hal ini, walaupun Paulus sendiri tidak mengetahui waktunya yang tepat, 1:7, 9, 10, 12; 2:1-2, 8, 14.
Kata-kata kuncinya adalah ‘dinyatakan’ (ἀποκαλύπτω, apokalupto [2Tes.2:3, 6, 8,], dan ἀποκάλυψις),
yaitu menarik tirai dan menunjukkan kepada kita apa yang terjadi selama ini, ‘datang’ (ἔρχομαι -
erkhomai) dipakai untuk menyatakan kunjungan resmi oleh seorang raja atau pembesar; ‘kemuliaan’
(ἐνδοξάζω [hanya di 2Tes 1:10, 12]) yang di dalam Alkitab berarti kehadiran Allah sendiri. 103

2. Penghakiman

Oleh karena Allah itu adil dan melihat segalanya, pada suatu hari Ia akan mengadili segala
yang diperbuat oleh manusia, laki-laki dan perempuan, 1:5-10; 2:8, 11-12. Dalam arti tertentu
penghakiman Allah sudah berlaku di dunia ini. Bagi orang beriman sebagai suatu saat mendapat
ganjaran, sedangkan bagi mereka yang tidak percaya saat penghukuman kekal.
3. Setan

Iblis nyata dalam surat ini, dan ia menggunakan manusia untuk mencapai maksudnya (2:3-
102
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: 2Tesalonika, dalam Sabda/OBL.
103
Lihat: Balchin, 88, dan Bibleworks9
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 87

12), bahakn dengan penyertaan tanda-tanda supraalami yang menakjubkan yang disebut kata
energeian tou Satana (the energy of Satan). Bagaimana semua ini mengajarkan kepada kita tentang
apa yang akan terjadi atas dunia ini? Apakah kita dapat mengenali kegiatan Setan?

4. Bertahan

Menjadi Kristen berani meneruskan apa yang sudah dimulai. Ini dapat berarti bertahan
terhadap penganiayaan, mengenal Allah melalui pengalaman-pengalaman baru, bukan semata-mata
bekerja keras. Dorongan yang diberikan oleh surat itu kepada kita dalam hidup Kekristenan di
antaranya tetap bekerja dengan tekun dan tidak jemu-jemu berbuat baik (3:10, 13). Alasan-alasan
apa yang diberikan agar kita tetap berjuang?

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini


Surat 2 Tesalonika mengajarkan kepada kita bahwa…

1. Kita tidak dapat bebas begitu saja Karena Allah itu adil. Orang jahat akan mendapat
hukuman, orang yang setia akan diberi penghargaan, Iblis akan dibuang.
2. Orang Kristen mempunyai hari depan, meskipun sekarang dalam kesulitan. Kita dapat
yakin, dapat berharap, dapat tetap bertahan, kita dapat dihiburkan.
3. Allah Duduk Sebagai Pengendali. Ia mengendalikan keadaan kita, kejadian-kejadian di
dunia, bahkan orang jahat sekalipun.
4. Kerja Bukan Dosa. Kehendak Allah adalah kita melakukan suatu pekerjaan, hidup atas
penghasilan kita sendiri, tidak malas, tidak menggantungkan diri pada orang lain.
5. Menghadapi orang yang mempermalukan, kita harus memngingatkan, mendorong,
memperlihatkan kesalahan-kesalahan mereka, mengasihi dan mendisiplin mereka

Kesimpulan

Dalam Surat 2 Tesalonika dapat diketahui bahwa kedatangan Kristus yang kedua kali
belumlah terjadi, dan kedatangan Kristus ini merupakan pengharapan yang memberikan
penghiburan di dalam penganiayaan sebagai orang-orang Kristen, dan sebagai dasar untuk lebih
tekun bekerja dan berkasih.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 88

BAB X
TAFSIRAN UMUM SURAT TIMOTIUS YANG PERTAMA

Tiga surat Paulus yang terakhir, berdasarkan tema dan waktu penulisannya, secara umum
dikenal sebagai “Surat-surat Penggembalaan,” sebab hampir seluruh isinya merupakan petunjuk dan
instruksi kepada anak-anak rohaninya dalam menjalankan fungsi penggembalaan yang ditugaskan,
yaitu dalam memimpin dan membentuk institusi kepemimpinan di jemaat yang ditempatkannya.
Ketiga surat itu ialah Surat 1 Timotius, Suart Titus, dn Surat 2 Timotius.
Surat-surat pengembalaan ini dialamatkan kepada dua orang dari rekan sekerja Paulus yang
paling akrab, karena itu merupakan surat-menyurat Paulus yang berbeda dari surat-suratnya kepada
jemaat-jemaat sebelumnya. Walaupun alamat dan isinya ditujukan kepada pribadi-pribadi, surat-
surat ini dipakai oleh berbagai jemaat sebagai pedoman pengembalaan dan untuk setiap pribadi.
Pada akhir abad pertama dan diawal abad kedua, surat-surat ini telah tersebar di antara jemaat-
jemaat, mulai dari Roma sampai di Siria. Isinya terdiri dari ketentuan-ketentuan mengenai tata-tertib
bagi pemimpinan jemaat. Karena masalah yang diutarakan berkenaan dengan keperluan
penggembalaan, maka gaya bahasanya terkesan tenang dan sederhana, di dalamnya muncul
beberapa istilah dan ungkapan-ungkapan baru, yang tidak pernah digunakan Paulus dalam surat-
surat yang lain.104

A. Pendahuluan

Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda, berasal dari di Asia Kecil, yang telah
menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pelayanan. Ayah Timotius seorang Yunani tetapi ibunya
seorang Yahudi. Ia bertobat pada usia kurang lebih lima belas tahun, ketika Rasul Paulus
mengunjungi kota asalnya, Listra (Kis 16:1-3; 1Tim 1:2). Tujuh tahun kemudian ia ikut dalam
pelayanan penginjilan Paulus dan terjalinlah hubungan persahabatan yang sangat erat antara Paulus
yang saat itu sudah berumur kira-kira tujuh puluh tahun dengan rekannya yang lebih muda. 105
Setelah pemenjaraan Paulus yang pertama, ia mengunjungi beberapa tempat antara lain
Efesus, dan karena tidak dapat lama berada di sana ia meninggalkan Timotius untuk menangani
pelayanan di sana. Ketika ditinggal sendirian, Timotius mendapatkan ujian yang sangat berat, karena
sebelumnya ia sangat bergantung kepada nasihat Paulus. Terlebih karena sifatnya yang agak pemalu
dan peka. Paulus menulis surat kepadanya dari Korintus untuk mendorong dan memberikan
beberapa nasihat. Paulus sangat ingin melihat anak rohaninya memenuhi tanggung jawabnya sebagai
seorang pemimpin Kristen. Ia mengharapkan supaya dalam segala hal Timotius dapat memberi
teladan kepada jemaat yang membutuhkan kepemimpinannya (4:12). Ayat kunci surat ini adalah
pasal 3:15.

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Doktrin yang Benar dan Kesalehan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 65 M

2. Tujuan

Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:


a. Menasihati diri Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya.
104
Lihat: Pengantar Kitab Khudus Ende: Surat Pertama Rasul Paulus Kepada Timoteus, dalam:
Sabda/OBL
105
Lihat: Balchin, dkk., 95.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 89

b. Mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang


kudus dari pencemaran oleh guru palsu, dan …
c. Memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai persoalan gereja di
Efesus.

3. Nilai Surat-surat Penggembalaan

Sepanjang sejarah gereja, Surat-surat Penggembalaan terus digunakan untuk mengajar


hamba-hamba Kristus (para pendeta) mengenai tugas-tugas dan perilaku mereka, dan tidak terhitung
nilainya dalam membentuk pola kelakuan sehari-hari mereka. Signifikansi dan daya Tarik yang lebih
dari itu, di dalamnya bertaburan kata-kata mutiara yang menguatkan roh dan mengandung
pengertian teologis, yang telah memperkaya kesalehan hidup dalam gereja. Nas-nas seperti 1Tim
3:16; Tit 2:12; 3:4 dan sebagainya, mengarahkan perhatian pembaca kepada kebenaran-kebenaran
Injil yang luhur, sedang 2Tim melestarikan kata-kata terakhir Paulus yang sangat mengharukan. 106
Bersama-sama ketiga surat-surat penggembalaan, nilai-nilai ketiga surat penggembalaan ini
sangat besar besar bagi seluruh Gereja. Tetapi nilai-nilai yang terutama ialah sebagai suatu pedoman
alkitabiah yang diilhamkan oleh Roh Kudus bagi pemimpin gereja dan gembala jemaat merefleksikan
pelayanan, menguji kualitas dan prinsip pelayanan. Sedangkan bagi anggota jemaat memberikan
pengertian dan ajakan-ajakan baru untuk praktik hidup yang teguh dan kudus (cf. 2Tim 4:6-8).

4. Garis Besar

a. Perlunya Pengajaran yang Benar, TB 1Tim 1:1-20


1:1-2 Salam
1:3-11 Peringatan yang tepat waktu
1:12-17 Kesaksian pribadi
1:18-20 Tugas yang serius.
b. Perlunya Doa, TB 1Tim 2:1-15
2:1-8 Orang Kristen yang berdoa
2:9-15 Pelayanan kaum wanita.
c. Perlunya Kepemimpinan yang Baik, TB 1Tim 3:1-16
Syarat-syarat yang diperlukan dari seorang pemimpin Kristen.
d. Perlunya Kearifan Rohani, TB 1Tim 4:1-16
4:1-6 Untuk memberi peringatan kepada orang lain
4:7-16 Untuk melatih disiplin diri
e. Perlunya Petunjuk-Petunjuk Praktis, TB 1Tim 5:1-25
Bagaimana menghadapi berbagai kelompok yang berbeda.
f. Perlunya Sikap-Sikap yang Benar, TB 1Tim 6:1-21
6:1, 2 Di pihak hamba
6:3-21 Berbagai petunjuk.

B. Latar Belakang

Surat 1, 2 Timotius dan Titus ditujukan kepada Timotius yang berada di Efesus, dan Titus yang
berada di Kreta, mengenai pelayanan pastoral. Para pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan
Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat
Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-surat
Penggembalaan dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi terhadap
pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.
Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal
106
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, dalam : Sabda/OBL
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 90

terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30)
rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari
Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma
menuju ke arah barat, ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-
citakannya (bd. Rm 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus
kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan
selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai
wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang
pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu,
Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama
sebelum dia mati syahid pada tahun 67/68 M (lihat 2Tim 4:6-8). 107

C. Ciri dan Pesan Khas Surat 1 Timotius

1. Lima Ciri Khas

a. Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat
Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
b. Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan
tanggung jawab hamab Tuhan untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari
ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
c. Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua
pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para
pemimpinnya.
d. Memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang
gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua
kelompok usia dan sosial dalam gereja.

2. Pesan Khas

Dalam I Timotius diajarkan dengan jelas cara kehidupan dari setiap orang Kristen dalam
melayani jemaat atau gereja, baik ia seorang pendeta, penatua, maupun anggota jemaat biasa. Ada
empat hal penting yang Rasul Paulus ingatkan kepada Timotius:

a. Larilah: dari pertengkaran/pertentangan dan cinta akan uang.


b. Carilah: buah Roh.
c. Lawanlah: ajaran sesat dengan iman yang teguh.
d. Peliharalah: Amanat Agung Tuhan Yesus Kristus, dengan melaksanakannya dalam
sukacita.

D. Survai Ringkas

Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah agar
Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan
ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1:3-7; 4:1-8; 6:3-5, 20-21). Paulus
juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin
gereja dan memberikan gambaran dari ragam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja,
juga tata tertib kepada setiap anggota jemaat.
Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok
dalam jemaat, seperti perempuan (2:9-15; 5:2), janda-janda (5:3-16), orang laki-laki tua dan muda
107
Lihat: Penuntun: Latar Belakang Kitab 1 Timotius, dalam: Sabda/OBL versi offline 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 91

(5:1), para penatua (5:17-25), budak (6:1-2), guru palsu (6:3-10) dan orang kaya (6:17-19). Paulus
memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1:18-20; 3:14-16; 4:11-
16; 5:21-25; 6:20-21).
Paulus menyatakan pula kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam
iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.
Ada beberapa kata dan frasa yang hanya terdapat dalam surat-surat penggembalaan, seperti ‘Allah
Juruselamatku’ (1:1; 2:3; 4:10; Tit 1:3; 2:10, 13; 3:4), dan petunjuk-petunjuk pada ‘peribahasa’ yang
perlu mendapat perhatian khusus (1:15; 3:1; 4:9, 10; 2Tim 2:11-13; Tit 3:8). Surat-surat
penggembalaan ini senantiasa menjadi sumber pembangkit semangat dan nasihat praktis bagi para
pekerja Kristen.
Hanya dalam Surat-surat Penggembalaan dia mengungkapkan salam dengan tiga untaian
kata “kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera” (χαρις, ελεος, ειρηνη). Pada surat-suratnya yang
lain cukup dengan “kasih karunia dan damai sejahtera” saja. Rupanya dia menyadari sebagai
pelayanan Kristus dibutuhkan lebih kasih karunia daripada jemaat biasa. Beban seorang gembala
membutuhkan lebih banyak kemurahan Tuhan. 108

E. Analisis Ringkas

Surat I Timotius terbagi atas 6 pasal, 113 ayat. Kitab ini ditulis untuk meminta Timotius tetap
tinggal di Efesus, untuk menasihati orang-orang tertentu yang mengajarkan ajaran lain, dan yang
suka membicarakan mitos-mitos yang justru membawa masalah bagi jemaat (1:3-4). Tujuan khusus
Paulus ialah hendak menguatkan iman Timotius, karena mungkin banyak orang tidak mau
mendengarkan Timotius yang masih muda. Mereka itu adalah orang-orang yang mau menjadi
pemimpin tetapi sebenarnya tidak mengenal Firman Allah. Ajaran-ajaran utama yang dikupas dalam
Kitab I Timotius ini dapat diringkas sebagai berikut.

1. Pasal 1:1-20

Berisi imbauan dan “tugas” (disebutkan sampai 10 kali dalam surat ini dari kata παραγγελία =
mandat) bagaimana menangani orang-orang tertentu dalam jemaat yang suka mengajarkan ajaran
lain dan percaya pada mitos (μῦθος –muthos). Guru-guru palsu itu juga menggunakan dan
menafsirkan Perjanjian Lama untuk kepentingan mereka sendiri, sehingga Timotius diingatkan bahwa
"hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan" (1:3-9). Paulus juga diminta untuk tetap teguh
mempertahankan integritas imannya dengan hatinurani yang murni.

2. Pasal 2:1-15

Pengajaran tentang ibadah jemaat dan sikap di dalam beribadah. Dalam bagian ini dijelaskan
mengenai isi doa anggota jemaat dan bagaimana sikap laki-laki ketika beribadah dan bagaimana
sikap seorang perempuan di dalam ibadah.

3. Pasal 3:1-16

Pengajaran tentang syarat-syarat pemimpin gereja (Penatua/diaken). Rasul memberikan


syarat-syarat bagi seseorang yang akan dipilih menjadi pekerja-pekerja gereja, penatua, dan diaken.
Tetapi syarat-syarat ini juga merupakan pembuktian kedewasaan rohani setiap orang Kristen.
4. Pasal 4:1-6:21

Pengajaran tentang kehidupan seorang hamba Tuhan dan setiap orang Kristen. Dalam bagian

108
Lihat: Matthew Henry’s Commentary on Whole Bible: Comentary on 1Tim 1:1-4.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 92

ini dijelaskan bahwa seorang hamba Tuhan haruslah menjadi seorang hamba Tuhan Yesus Kristus
yang baik, yaitu seorang yang tekun dalam mengajar dan setia kepada kebenaran Firman Allah. Dan
kehidupannya haruslah dapat menjadi teladan setiap orang, khususnya dalam pergaulannya dengan
semua anggota jemaat. Di dalam surat ini terdapat ayat-ayat yang emasnya, seperti:
1 Timotius 2:5-6, “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara
Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus, yang telah menyerahkan diri-Nya sebagai tebusan
bagi semua manusia: itu kesaksian pada waktu yang ditentukan.”
1 Timotius 3:16, “Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia (Yesus), yang telah
menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya
kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah; yang
dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan."
1 Timotius 4:12, “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda.
Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Ajaran Sesat

Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang
ditantang oleh berbagai macam ‘isme’ dan ‘ideologi’. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini,
peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup. Harus
‘menguji roh-roh itu’ (1 Yoh. 4:1).
Berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu, mis. Kis 20:28-30; Mat
24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11. Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus
merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu-mengenai hal ini (1Timotius 3:16).

2. Doa

Seringkali doa-doa dipanjatkan hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja. Tetapi
di sini orang Kristen didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat
tempat yang istimewa dalam doa-doa. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah
Kaisar Nero! Di dalam doa umat berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa itu ingin
berhasil maka harus didukung dengan kehidupan yang sepadan. Tangan yang diangkat untuk berdoa
haruslah ‘tangan-tangan yang kudus’. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan
bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah
kita?

3. Kepemimpinan

Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja harus mempunyai pola kepemimpinan yang
benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan Paulus, juga bahaya mengangkat
petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (3:6). Bandingkan persyaratan
bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan
juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekular.
Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya?
Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan
yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup
mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 93

G. Penerapan dan Relevansi Masa kini

1. Gereja harus diperingatkan terhadap ajaran sesat.

Ajaran sesat sudah merupakan ancaman sejak permulaan (13-7) dan seringkali sangat erat
hubungannya dengan tingkah laku yang salah (1:8-11). Kehidupan yang diubahkan oleh kasih karunia
Allah merupakan jawaban yang paling efektif (1:12-17), dan guru-guru palsu perlu didisiplin (1:20).

2. Pentingnya Doa

Doa harus melibatkan semua orang (2:1), berdo untuk para penguasa (2:2), harus didukung
dengan hidup yang sesuai (2:8-10).

3. Petunjuk-petunjuk untuk para penilik jemaat

Penilik jemaat harus orang yang tak bercacat dalam masyarakat dan kehidupan keluarganya
terhormat (3:1-7). Juga para diaken harus memiliki standar moral persyaratan rohani (3:8-13).

4. Seorang pendeta harus…

Memiliki kearifan rohani (4:1-5), memberi petunjuk yang jelas tentang ajaran sesat (4:6, 7),
memperhatikan nilai kesalehan (4:8-10), menjadi teladan bagi jemaat (4:11-15), mengatur prioritas
yang tepat (4:16), berhati-hati memperlakukan orang Lain (5:1-22), menjaga kesehatan (5:23).

5. Pesan terakhir.

Praktislah dalam pengajaran (6:1, 2), jauhilah ketamakan akan harta (6:6-10), bertandinglah
dalam pertandingan iman yang benar (6:12), dan bertekunlah dalam panggilan (6:20).

Kesimpulan

Dalam Surat I Timotius diajarkan dengan jelas tentang kehidupan dari setiap orang Kristen
dalam melayani jemaat atau gereja, baik sebagai seorang pendeta, penatua, maupun anggota jemaat
biasa.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 94

BAB XI
TAFSIR UMUM SURAT TIMOTIUS YANG KEDUA

Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat pribadi Paulus
kepada sekerja dan pembantunya yang masih muda itu. Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah.
Ia dimotivasi untuk terus setia menyebarkan Kabar Baik tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang
pada Kitab Suci, yang pada waktu itu hanya Perjanjian Lama, dan ajaran tentang Injil dari Allah. Juga
supaya Timotius tetap bertugas sebagai pengajar dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun
menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Menurut John Balchin, dkk., setelah menulis suratnya pertama, Paulus meninggalkan
Korintus, dan bersama Titus berlayar menuju Kreta. Di sana ia meninggalkan Titus untuk mengurus
gereja setempat. Rasul Paulus bermaksud untuk menghabiskan masa musim dingin di Nikopolis,
tetapi ketika berada di sana rupanya ia mengadakan kunjungan singkat ke Troas. Di Troas ia
ditangkap dan dibawa ke Roma. Sementara menunggu di penjara Roma, ia memiliki keyakinan bahwa
saat kepergiannya sudah dekat, Paulus menulis suratnya yang kedua kepada anak rohani yang
dikasihinya ini. Karena penangkapan itu terjadi tiba-tiba, ia tidak sempat mengambil kitab-kitab dan
perkamen, harta yang amat berharga baginya (4:13), bahkan juga jubahnya.
Pada pemenjaraannya yang pertama, ia masih dapat menikmati sedikit kebebasan, yaitu
bebas menerima kunjungan sahabat-sahabatnya (Kis 28:23, 30). Tetapi sekarang keadaannya jauh
berbeda. Ia seorang diri (4:10-12) dan sedang menantikan saat hukuman mati. Ia sudah pernah sekali
menghadap Kaisar Nero, tetapi kasusnya ditunda (4:16, 17). Ia berharap untuk menghadap kaisar lagi
pada musim dingin, oleh karena itu ia menulis kepada Timotius dan mendesaknya untuk datang dan
membawa Markus bersamanya, dengan beberapa barangnya yang tertinggal. Surat ini merupakan
surat Paulus yang terakhir dan bersifat sangat pribadi. Tetapi sekalipun menghadapi saat kematian, ia
masih memikirkan kesejahteraan orang lain. Di surat ini terdapat 23 nama orang disebutkannya. 109

A. Pendahluan

Berdasarkan surat ini rupanya Paulus mengalami pemenjaraan sebanyak dua kali. Menurut
Zodhiates, Paulus menulis surat kedua kepada Timotius dari penjara di Roma, sebelum kematiannya
menjelang (2 Tim.1:8), pada akhir tahun 66 AD. Kisah Para Rasul diakhiri dengan ditempatkannya
Paulus di tahanan rumah (Kis 28:30-31), tetapi ada bukti dalam Surat 2Tim bahwa Paulus
dipenjarakan keduakalinya (2Tim.4:16-18). Banyak sarjana yang percaya bahwa Paulus dibebaskan
pada pemenjaraan pertama dan setelah itu kembali ke Yunani dan Asia Kecil untuk melanjukan
pekerjaan misinya. Ini menyarankan bahwa ia ditahan kembali, dan dibawa kembali ke Roma, dan
dipenjarakan di penjara yang dikenal sebagai penjara Mamertine. Bukti pemenjaraan kedua ini dilihat
dari fakta bahwa Yohanes Markus, yang hadir selama pemenjaraannya yang pertama (Kol. 4:10),
tidak bersama Paulus ketika ia menulis Surat 2Tim. Beberapa orang meyakini bahwa keduakalinya
Paulus dipenjara, ia mengalami keadaan yang jauh lebih buruk (2Tim 2:9) daripada yang pertama.
Paulus percaya bahwa kematiannya sudah dekat, tetapi dia puas sebab ia sudah melakukanyang
terbaik (2Tim. 4:6-8)110

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Bertekun dengan Ketabahan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 66 atau 67
2. Tujuan
109
Balchin, dkk., 99.
110
Zodhiates, 699.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 95

Karena mengetahui bahwa Timotius pemalu serta menghadapi kesukaran, dan karena
menyadari akan kemungkinan penganiayaan berat, dari luar gereja, dan adanya guru-guru palsu di
dalam gereja, Paulus menasihatkan Timotius agar dia terus memelihara Injil, memberitakan Firman
Allah, menanggung kesukaran dan melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Nilai Kitab

Dari jutaan kitab yang ada di dunia ini, hanya surat ini yang menyatakan Alkitab merupakan
satu-saunya kitab yang diilhamkan Allah yang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran (dalam
kekudusan hidup, dalam penyesuaian dengan kehendak Allah dalam pikiran, maksud dan tindakan).
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
(benar-benar dipersiapkan untuk menjadi orang sebagaimana dimaksudkan Allah dan benar-benar
diperlengkapi untuk melaksanakan maksud-Nya), 2Tim 3:16-17.
Paulus juga mengingatkan bahwa banyak orang akan lebih ingin menyenangkan manusia dari
pada kehilangan popularitas mereka. Karena itu Paulus menasihatkan Timotius agar setia
memberitakan firman (2Ti 4:1-4).
Nilai lainnya, surat ini mengajarkan orang Kristen untuk tak pernah mundur dari perjuangan
iman dan kesaksian yang hidup, yang memuncak dalam 2Ti 4:6-8.

3. Garis Besar

a. Seorang Ayah Menasihati Anaknya, TB 2Tim 1:1-18


1:1-7 Iman yang tulus
1:8-14 Tanggung jawab yang khusus
1:15-18 Pernyataan yang menyedihkan.
b. Nasihat Kepada Para Pekerja Kristen, 2:1-26
Beberapa kata pelambang perlu dipikirkan dengan saksama:
1) Prajurit (2:3, 4)
2) Atlit (2:5)
3) Petani (2:6)
4) Pekerja (2:15)
5) Bejana (2:20-21)
Beberapa petunjuk yang harus diikuti:
6) Jadilah kuat (2:1)
7) Percayakanlah (2:2)
8) Ingatlah Yesus Kristus (2:8-13)
9) Hindarilah pertengkaran (2:14-19)
10) Berlakulah lemah lembut (2:23-26)
c. Sebuah Gambaran Tentang Akhir Zaman, TB 2Ti 3:1-17
3:1-9 Kejahatan-kejahatan yang sangat kita kenal
3:10-17 Panggilan untuk bertahan dalam penderitaan.
d. Pesan-pesan Terakhir, TB 2Ti 4:1-22
4:1-5 Penugasan serius pada saat perpisahan
4:6-8 Pesan perpisahan Paulus
4:9-22 Komentar-komentar terakhir dan salam.

B. Latar Belakang

Inilah surat terakhir Paulus. Pada saat menulis surat ini, kaisar Nero sedang berusaha untuk
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 96

menghentikan perkembangan kekristenan di Roma dengan penganiayaan yang bengis terhadap


orang percaya. Paulus sekali lagi menjadi tahanan negara di Roma (1:16). Dia menderita kekurangan
sebagai seorang penjahat biasa (2:9), ditinggalkan oleh kebanyakan sahabatnya (1:15), dan sadar
bahwa pelayanannya sudah berakhir dan kematiannya sudah dekat (4:6-8, 18). Paulus menulis
kepada Timotius sebagai "anakku yang kekasih" (1:2) dan teman sekerja yang setia (bd. Rm 16:21).
Hubungan yang erat serta kepercayaannya terhadap Timotius dapat dilihat dalam seluruh rangkaian
karya Paulus. Dia menyebutkan Timotius ikut terlibat dalam mengirimkan enam buah surat,
kehadiran Timotius dengan Paulus dalam tahanan yang pertama (Flp 1:1; Kol 1:1; Flm 1:1) dan kedua
surat pribadi kepadanya. Pada saat Paulus menghadapi kemungkinan dihukum mati adalah dekat,
dua kali ia minta Timotius menemaninya di Roma (4:9, 21). Ketika Paulus mengirim surat kedua ini,
Timotius masih berada di Efesus (1:18; 4:19). 111

C. Lima Ciri dan Pesan Khas Surat 2 Timotius

a. Surat ini berisi perkataan terakhir Paulus yang ditulis sebelum pelaksanaan hukum mati
oleh kaisar Nero di Roma hampir 35 tahun setelah pertobatannya kepada Kristus di jalan
ke Damsyik.
b. Surat ini berisi pernyataan yang paling terang dalam Alkitab mengenai pengilhaman dan
tujuan ilahi Alkitab (3:16-17). Paulus menekankan bahwa Alkitab harus ditafsirkan dengan
cermat oleh pelayan-pelayan Firman (2:15) dan mendorong penyerahan Firman Allah
kepada orang yang dapat dipercayai yang kemudian dapat mengajar orang lain (2:2).
c. Sepanjang surat ini muncul nasihat-nasihat pendek tetapi tepat misalnya, "mengobarkan
karunia Allah" (1:6), "janganlah malu" (1:8), "menderita bagi Injil-Nya" (1:8), "Peganglah …
ajaran yang sehat" (1:13), "peliharalah harta yang indah" (1:14), "jadilah kuat oleh kasih
karunia" (2:1), "ikutlah menderita" (2:3), "memberitakan perkataan kebenaran" (2:15),
"hindarilah" (2:16), "jauhilah… kejarlah" (2:22), berhati-hatilah terhadap kemurtadan yang
mendekat (3:1-9), "tetap berpegang kepada kebenaran" (3:14), "beritakanlah Firman"
(4:2), "lakukanlah pekerjaan pemberita Injil" (4:5), "tunaikanlah tugas pelayananmu" (4:5).
d. Tema yang berulang-ulang dari banyak nasihatnya adalah untuk berpegang pada iman
(Yesus Kristus dan Injil asli dari rasul-rasul), menjaga iman itu dari pemutarbalikan dan
kerusakan, menentang guru palsu, dan beritakan Injil yang benar dengan ketekunan yang
teguh.
e. Kesaksian terakhir Paulus adalah suatu contoh yang mengharukan dari keberanian dan
harapan ketika menghadapi mati syahid yang sudah pasti (4:6-8).

D. Survai Ringkas Surat 2 Timotius

Surat kedua Paulus kepada Timotius ini adalah surat yang jauh lebih bersifat pribadi daripada
yang pertama. Surat ini ditulis di dalam pemenjaraannya yang kedua di Roma, jauh lebih berat dari
yang pertama. Paulus merasa bahwa ia akan mengakhiri pelayanannya dengan tertumpahnya
darahnya sebagai korban kepada Allah (4:6-8), tetapi yang baginya sebagai the happy ending
pelayanannya yang dipercayakan oleh Kristus (cp.Flp 2:17; 2Ti 4:7-8; 4:18).
Dalam surat ini masalah penatalayanan, kepemimpinan jemaat, tidak dibicarakan lagi. Dia
hanya sekali lagi mengingatkan tentang penangkalan terhadap ajaran-ajaran dan kesalehan yang
tidak sehat serta menyimpang dari ajaran Injil yang sejati. Dari ungkapan dalam surat ini terkesan
bahwa Paulus sedang meneguhkan hati Timotius (1:14), yang rupanya gelisah sebab Paulus
dipenjarakan kembali, dan karena kesulitan-kesulitan yang dihadapinya dalam pengembalaan di
Efesus. Ia rupanya memiliki perasaan sungkan terhadap pengajar-pengajar palsu, sedikt pemaalu dan
kurang tegas dalam bertindak. Timotius juga memiliki keleman tubuh lemah, bermasalah dalam
111
Lihat Alkitab Penuntun: Latar Belakang Surat 2 Timotius, dalam: Sabda/OBL versi offline4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 97

bagian perutnya. Paulus mengingatkan dan memberi pengertian yang lebih rasional untuk tidak
“mengharamkan” obat dan bahan tertetu yang dapat memperkuat tubuhnya. Pada akhirnya Paulus
mengingatkan Timotius terhadap orang-orang tertentu dan mengharap kehadirannya untuk terakhir
kalinya, sebgai sorang yang sangat dikasihinya (4:14-21).
Berikut survai per pasal Surat ini.
Dalam pasal 1:1-18 Paulus meyakinkan Timotius tentang kasih dan doanya yang tetap sambil
mendorong dia untuk tetap setia tanpa berkompromi tehadap Injil, memelihara kebenaran dengan
tekun dan mengikuti teladannya.
Dalam pasal 2:1-26 Paulus menugaskan anak rohaninya untuk tetap memelihara iman
dengan mempercayakan kebenarannya kepada orang lain yang dapat dipercayai untuk
mengajarkannya kepada orang lain (2:2). Paulus menasihati gembala yang muda ini untuk
menanggung kesukaran seperti prajurit yang baik (2:3), melayani Allah dengan rajin dan
memberitakan firman kebenaran dengan tepat (2:15), memisahkan diri dari mereka yang
meninggalkan kebenaran rasuli (2:18-21), memelihara kemurniannya (2:22) dan bekerja dengan
tekun sebagai guru (2:23-26).
Dalam pasal berikutnya Paulus mengingatkan Timotius bahwa kejahatan dan kemurtadan
akan meningkat (3:1-9), tetapi Timotius harus tetap setia kepada iman yang diwarisinya dan kepada
Alkitab (3:10-17). Dalam pasal terakhir Paulus menugaskan Timotius untuk memberitakan Firman
serta melaksanakan semua tugas pelayanannya (4:1-5). Paulus menutup surat ini dengan
memberitahukan Timotius tentang keadaan dirinya pada saat dia menghadapi kematian, sambil
memohon Timotius datang dengan cepat (4:6-22).

E. Analisis Ringkas Surat 2 Timotius

Surat 2 Timotius ini terbagi atas 4 pasal, 83 ayat. Di dalamnya diuraikan tuntutan hidup bagi
seorang hamba Tuhan, yaitu agar melakukan dan menuruti panggilannya sebagai seorang hamba
Yesus Kristus. Surat yang ditulis menjelang kematiannya ini (4:6-7), mendorong Timotius yang
dikasihinya agar menjadi kuat oleh kasih karunia dalam Kristus Yesus (2:1). Untuk itu dia menegaskan
bahwa seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal
penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya (2:4). Paulus
mengingatkan bahwa kegagalan dalam mempelajari seluruh isi Kitab Suci dengan saksama akan
mengakibatkan kelak rasa malu menghadap Tuhan (2:15). Hanya Firman Allah yang dapat
memberikan hikmat untuk mengenal dan melakukan kehendak Allah (3:15). Memahami Firman Allah
akan menghindarkan orang percaya dari kesesatan yang diakibatkan oleh mencampur-adukkan
kebenaran dan kekeliruan. Paulus menekankan tentang kecukupan Kitab Suci dalam memberikan
jawaban-jawaban terhadap setiap permasalahan kehidupan manusia. Berikut ini ajaran-ajaran utama
dalam Surat 2 Timotius.

1. Pasal 1:1 – 2:13

Intinya mengenai pengajaran atau tantangan terhadap seorang hamba Tuhan untuk tetap
setia melaksanakan panggilan-Nya. Dalam bagian ini, seorang hamba Tuhan ditantang untuk
melakukan panggilannya, yaitu dengan setia melayani walaupun berada di dalam penderitaan.
Dan memberikan pengajaran terhadap orang lain (Baca: 1:3-18; 2:1-3).

2. Pasal 2:14-3:9

Pengajaran tentang guru-guru palsu dan orang-orang pada akhir zaman. Dalam bagian ini
dijelaskan cara-cara seorang hamba Tuhan untuk mempertahankan pengajaran Firman Allah dengan
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 98

benar, yaitu dengan hidup yang sesuai dengan Firman Allah. Dan bagaimana perbuatan dari orang-
orang yang hidup di akhir zaman (Pendalaman: Bacalah 2:13-26).

3. Pasal 3:10-17

Pengajaran tentang perlengkapan seorang hamba Tuhan dan kegunaan dari Firman Allah.
Dalam bagian ini, dijelaskan apa yang harus dilakukan atau yang menjadi pegangan seorang hamba
Tuhan, dan apa kegunaan atau kekuasaan dari Firman Allah (Pendalaman: baca 3:10, 12, 14 -17).

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Penderitaan (2Tim 1:8, 12; 2:9; 3:11)

Pada saat surat ini ditulis, penulisnya sedang menderita karena imannya dalam sebuah penjara
di Roma. Timotius, anak rohaninya, harus dipersiapkan bila perlu mengalami penderitaan yang sama
(1:8). Penderitaan itu tidak selalu bersifat fisik, tetapi mungkin dapat berupa kekecewaan dan kesepian.
Teman-temannya dulu, seperti Figelus dan Hermogenes telah meninggalkan Paulus (1:15). Demas
adalah salah seorang teman lainnya yang kepergiannya membuat Rasul Paulus menderita (4:10).
Pikirkan penderitaan yang dialami dalam kehidupan seorang Kristen. Tuhan kita sendiri telah
menjelaskan bahwa jalannya tidaklah mudah. Petrus juga menjelaskan bahwa menderita sebagai
seorang Kristen bukanlah hal yang memalukan (1Pet 4:16). Adalah benar bahwa sebagian orang
Kristen yang terbaik adalah mereka yang telah menderita karena iman mereka.

2. Pelayanan (2Tim 2:2-6, 15, 20-21)

Jelaslah bahwa empat kata yang menggambarkan pekerja-pekerja Kristen dalam pasal dua
memperlihatkan pekerjaan yang melibatkan kegiatan yang menguras tenaga. Lebih dari itu, dalam
ilustrasi tentang bejana, tekanannya bukan pada kesediaan tetapi pada kegunaannya. Kristen
sesungguhnya adalah orang yang ‘diselamatkan untuk melayani’. Pikirkan ketepatan kata-kata kiasan
yang dipakai dalam pasal 2 dan khususnya perhatikan tentang gambaran mengenai seorang prajurit
dan implikasinya. Apa yang dimaksud dengan ‘memusingkan diri dengan soal-soal penghidupannya’?

3. Murtad

Jelas bahwa ciri-ciri yang disebutkan dalam 2Ti 3:1-9 menandai setiap generasi, merupakan
ciri khusus ‘akhir zaman.’ Kitab Suci terus menerus memperingatkan kita tentang keadaan-keadaan
yang akan kita hadapi sebelum ‘kedatangan Tuhan’ (Mat 24:1-51). Pelajari pesan dan cara-cara yang
dipakai oleh guru-guru palsu dewasa ini jika dibandingkan dengan 2 Timotius 3:5-9.

4. Kitab Suci

Timotius beruntung, karena mempunyai nenek moyang yang saleh (2Tim 1:5). Perhatikan
peran Kitab Suci dalam kehidupan masa kecilnya (2Tim 3:14, 15). Perhatikan sifat istimewa Kitab Suci
‘diilhamkan oleh Allah’ dan kegunaannya yang luas (2Tim 3:16, 17). Banyak contoh dari pengalaman
setiap orang dan kita sendiri, bagaimana Kitab Suci berguna untuk ‘mengajar, menyatakan kesalahan,
memperbaiki kelakuan dan mendidik dalam kebenaran. Sebab yang diilhamkan oleh Allah itu benar.

G. Penerapan dan Relevansi Masa Kini

1. Ingatlah Yesus Kristus (2Tim 2:8)


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 99

Paulus yang kemungkinan besar akan mati sebagai martir menasihati Timotius untuk ‘ingat
kepada Yesus Kristus’, karena ia sendiri dikuatkan dengan cara ini. Ia tidak pernah melupakan bahwa
pertama-tama sekali ia adalah seorang ‘rasul Yesus Kristus’ (2Tim 1:1). Ia tidak merasa malu untuk
menyaksikan imannya kepada Kristus (2Tim 1:8). Ia yakin bahwa Yesus akan memeliharanya sampai
pada hari Tuhan (2Tim 1:12). Kristus, bagi Paulus, adalah teladan yang harus diikuti, terutama dalam
penderitaan. Kedatangan Kristus kembali yang penuh kemuliaan merupakan tujuan utama yang
dinanti-nantikannya.

2. Hindarilah pertengkaran yang sia-sia (2Tim 2:23)

Ajaran sesat sedang merajalela ketika Paulus menulis surat ini. Ada orang yang suka
pertengkaran dan pasti membuang waktu berjam-jam untuk mendiskusikan hal-hal yang tidak berguna.
Orang-orang seperti itu berpengaruh buruk pada gereja (2:18). Seperti ditandaskan oleh Paulus, ada
dua dasar yang kuat, dua fakta yang melebihi apa yang dipertengkarkan, yaitu ’Tuhan-dan hanya Ia saja
mengenal siapa kepunyaan-Nya’ dan apabila kita adalah milik-Nya, kita harus ‘meninggalkan kejahatan’
(2:19). Penting bagi kita untuk tidak terperangkap dalam diskusi-diskusi yang panjang tentang masalah-
masalah seperti penafsiran nubuatan, predestinasi dan kehendak bebas.

3. Peliharalah iman (2Tim 4:7)

Paulus menghargai berita Injil sebagai suatu titipan yang suci yang telah dipercayakan
kepadanya dan yang harus dengan hati-hati disampaikan kepada orang lain dengan tidak bercela.
Kebenaran adalah sesuatu yang harus dipelihara (1:14), khususnya sehubungan dengan banyaknya
ajaran sesat. Pelayan Kristen diberi Allah tanggung jawab untuk menyampaikan berita Injil kepada
orang lain yang juga cakap mengajar orang lain (2:2). Guru Kristen yang efisien telah belajar
bagaimana memberitakan kebenaran dengan benar (2:15). Tidak ada penghiburan yang lebih besar
pada hari Tuhan daripada mengetahui bahwa Anda telah ‘memelihara iman’ (4:7).

Kesimpulan

Dalam Kitab 2 Timotius dengan jelas diajarkan arti panggilan seorang hamba Tuhan. Dan
bagaimana ia harus melaksanakan tugas panggilannya itu, serta penjelasan tentang perlengkapan
dalam menunaikan tugas panggilan menjadi hamba Tuhan Yesus Kristus.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 100

BAB XII
PENGANTAR TAFSIR KITAB TITUS

Surat Rasul Paulus kepada Titus adalah judul salah satu dari tiga Surat-surat Penggembalaan.
Titus seorang bukan Yahudi yang bertobat menjadi Kristen lalu menjadi teman sekerja dan pembantu
Paulus dalam pelayanannya. Surat ini ditujukan kepada Titus yang pada waktu itu berada di Kreta
karena telah ditinggalkan Paulus di sana untuk mengurus pembenahan jemaat.
Berdasarkan narasi Kisah Para Rasul nama Titus tidak disebutkan, baru muncul pertama kali
saat timbul silang pendapat perihal orang bukan Yahudi yang menemani Paulus dan Barnabas ke
Yerusalem (Gal 2:1-3).112 Tetapi Titus adalah rekan Paulus yang sangat dipercayainya. Mungkin baru
masuk dalam robongan Paulus pada perjalanan yang kemudian, dan peranannya baru dapat
diketahui setelah jemaat Korintus berada dalam keadaan gawat. Dia bertindak sebagai wakil Paulus
di Korintus selama tahun menjelang penulisan Surat 2 Korintus dengan tugas khusus mengatur
pengumpulan persembahan untuk jemaat di Yerusalem. Tugas itu tidak tuntas, sebab Paulus
mendesak Titus segera kembali ke Korintus untuk pelayanan kasih (2Kor 8:6).
Tugas lain yang diemban oleh Titus ialah menstimulus keadaan tenang yang timbul antara
Paulus dan orang-orang Korintus. Tugas ini jelas menuntut seorang bijaksana berjiwa luhur dan kuat.
Kelihatannya Titus berwatak lebih kuat daripada Timotius, baik fisik maupun mentalnya (1Kor 16:10;
2Kor 7:15) dan cakap sebagai pengatur (pemegang tata usaha). 113

A. Pendahuluan

Berdasarkan konteks 2Kor 2:13 dan 7:6, didapat kesan bahwa Titus membawa sepucuk surat
dari Paulus kepada orang Korintus, yang sejak itu hilang lenyap (’surat yang keras itu’). Dalam surat
itu Paulus dengan kesedihan hati telah menempelak sikap mereka yang angkuh. Akhirnya Titus
bergabung lagi dengan Paulus di Makedonia (2Kor 7:6) dengan membawa kabar baik. Sebagai
buahnya 2 Korintus ditulis dan dibawa dengan senang hati oleh Titus, yang nampaknya sangat
familiar dengan keadaan masyarakat Kristen di Korintus (lih 2Kor 8:6). Paulus menyebut Titus sebagai
‘temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu’ (2Kor 8:23). Seorang yang tidak akan
menipu orang-orang yang dipercayakan pada pembinaannya (2Kor 12:18). 114

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Ajaran yang Benar dan Kebajikan
Tanggal Penulisan: Sekitar 65-66 M

2. Tujuan

Paulus menulis surat ini kepada Titus terutama untuk menugaskan Titus
a. Menata apa yang ditinggalkan Paulus di Kreta, termasuk penetapan penatua (1:5).
b. Membantu jemaat tumbuh dalam iman, pengetahuan kebenaran, dan kesalehan (1:1).
c. Membungkam guru-guru palsu (1:11), dan …
d. Datang kepada Paulus setelah ia diganti oleh Artemas atau Tikhikus (3:12).

3. Garis Besar Surat Titus


112
Lihat: Albert Barnes’ Note on the Bible: Introduction to Titus, dalam: E-Sword
113
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Titus, dalam Sabda/OBL versi offline, 4.0.
114
Ibid., Titus.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 101

a. Titus Dalam Tugas, TB Tit 1:1-16


1:1-4 Pengantar
1:5-9 Kepemimpinan rohani dalam gereja
1:10-16 Masalah-masalah dalam gereja.
b. Kekristenan Praktis, TB Tit 2:1-15
2:2 Laki-laki yang lebih tua
2:3-5 Perempuan-perempuan yang lebih tua dan perempuan muda
2:6-8 Laki-laki muda
2:9-10 Hamba-hamba
2:11-14 Kebenaran-kebenaran Injil
2:15 Panggilan untuk memberitakan kebenaran.
c. Kewajiban Sosial, TB Tit 3:1-15
3:1 Ketaatan kepada penguasa
3:2-7 Keramahtamahan terhadap semua orang
3:8-11 Perbuatan baik daripada perdebatan tidak berguna
3:12-15 Permohonan akhir.

4. Tiga Ciri Khas Surat Timotius

a. Berisi dua ringkasan klasik mengenai sifat sesungguhnya dari keselamatan dalam Kristus
Yesus (2:11-14; 3:4-7).
b. Menekankan pada gereja dan pelayanannya yang harus dibangun di atas landasan
rohani, teologis dan etis yang sangat kuat.
c. Surat ini berisi salah satu dari dua daftar panjang yang menyebutkan syarat yang harus
dipenuhi pemimpin dalam pelayanan gerejani (1:5-9; bd. 1Tim 3:1-13).

B. Latar Belakang Surat Titus

Seperti halnya 1 dan 2 Timotius, Titus adalah surat pribadi dari Paulus kepada salah seorang
pembantu mudanya. Surat ini disebut "Surat Penggembalaan" karena membahas masalah yang
berkaitan dengan peraturan gereja dan pelayanannya. Titus menjadi pendamping dekat Paulus
dalam pelayanan rasuli. Walaupun namanya tidak disebutkan dalam Kisah Para Rasul (mungkin
karena ia saudara Lukas115) hubungan erat dengan Paulus ditunjukkan dengan …
1. Disebutnya Titus sebanyak 13 kali dalam surat-surat Paulus. 116
2. Orang yang bertobat dalam pelayanan Paulus dan anak rohaninya (1:4) dan seperti
Timotius, menjadi teman sekerja Paulus yang terpercaya dalam pelayanan (2Kor 8:23).
3. Dijadikannya wakil Paulus setidaknya untuk satu tugas penting ke Korintus selama
perjalanan misi ketiga Paulus (2Kor 2:12-13; 7:6-15; 8:6,16-24), dan …
4. Pelayanannya sebagai teman sekerja Paulus di Kreta (1:5).

Paulus dan Titus bekerja bersama-sama dalam waktu singkat di Kreta (barat daya Asia Kecil)
antara pemenjaraan Paulus yang pertama dengan yang kedua. Paulus menugaskan Titus untuk
melanjutkan pelayanannya di antara orang Kreta (1:5), sedangkan dia sendiri melanjutkan perjalanan
ke Makedonia (bd. 1Tim 1:3). Tidak lama sesudah peristiwa itu, Paulus menulis surat ini kepada Titus,
menginstruksikan dia untuk menyelesaikan pekerjaan yang telah mereka awali bersama. Mungkin
surat ini dititipkan kepada Zenas dan Apolos yang akan melewati Kreta (3:13). 117
115
Ibid., Titus. Cf. ISBE: Acts of the Apostles, Ch.4: The Author, dalam: E-Sword.
116
Lihat: King James Concordance, dalam E-Sword.
117
Lihat: Zodhiates, 409.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 102

Dalam surat ini Paulus meyampaikan rencananya untuk mengirim Artemas atau Tikhikus
dengan segera untuk menggantikan Titus, karena setelah itu Titus harus ikut serta dengan Paulus di
Nikopolis (Yunani), tempat yang direncanakan menjadi tempat tinggal Paulus selama musim dingin
(3:12).118 Kita mengetahui bahwa rencana ini terlaksana (bd. 2Tim 4:10) karena Paulus kemudian
menugaskan Titus di Dalmatia (Yugoslavia sebelum pecah).

D. Survai Ringkas

Dari surat yang dialamatkan kepada Titus bisa diyakini ia menemani Paulus ke Kreta sesudah
rasul dilepaskan dari penjara Roma. Kemudian ditinggalkan di sana untuk menata dan meneguhkan
pekerjaan di Kreta (Tit 1:5 dab). Di Surat ini Paulus mendesaknya supaya menggunakan otoritasnya
menetapkan pejabat-pejabat yang layak, mengatasi perlawanan dan mengajarkan ajaran yang murni.
Ia disuruh supaya bergabung dengan Paulus di Nikopolis jika Artemas atau Tikhikus sudah diangkat
untuk menggantikan dia (Tit 3:12). Agaknya ia mendapat tugas baru untuk memberitakan Injil ke
Dalmatia, karena ia masih menjalankan pekerjaan itu saat Paulus menulis 2 Tim (2Tim 4:10). Tetapi
tradisi di kemudian hari mengatakan ia kembali ke Kreta, bahkan menjadi uskup di sana sampai hari
tuanya119. Ada kemungkinan ia kakak adik dengan Lukas (yang mungkin bisa menerangkan alpanya
nama Titus dari Kis). Paulus membahas 4 pokok utama di dalam surat ini.

1. Dia menginstruksikan Titus mengenai tabiat dan syarat rohani yang diperlukan mereka
yang akan dipilih menjadi penatua (penilik jemaat) di dalam gereja. Penatua haruslah
orang saleh yang sifatnya terbukti, berhasil menuntun keluarganya sendiri (1:5-9).
2. Paulus menyuruh Titus mengajarkan doktrin yang benar serta membungkam dan
menegur para guru palsu (1:10-2:1). Di dalam surat ini Paulus memberikan dua
rangkuman tentang ajaran yang sehat (2:11-14; 3:4-7).
3. Paulus menggambarkan untuk Titus (bd. 1Tim 5:1-6:2) peranan yang patut untuk laki-
laki yang sudah lanjut usia (2:1-2), wanita yang sudah tua (2:3-4), wanita yang masih
muda (2:4-5), para pemuda (2:6-8), dan para budak (2:9- 10).
4. Akhirnya, Paulus menekankan bahwa kebajikan dan kehidupan yang benar adalah buah
yang perlu dari iman yang sejati (1:16; 2:7,14; 3:1,8,14; bd. Yak 2:14-26).

E. Analisis Ringkas

Surat ini mungkin ditulis pada waktu dan tempat yang hampir sama dengan surat 1 Timotius.
Titus bertobat pada awal pelayanan Paulus. Ia diajak Paulus dan Barnabas ke Yerusalem, kota yang
dikunjungi Paulus 17 tahun setelah pertobatannya (Gal 2:1). Paulus memberi Titus tugas yang sulit,
yaitu mencoba menyelesaikan masalah yang timbul dalam gereja di Korintus, dan dalam suratnya
yang kedua kepada gereja itu diketahui bagaimana ia diterima dengan baik di sana (2Kor 7:6, 7).
Jelaslah bahwa Paulus menaruh kepercayaan penuh pada kemampuan Titus, sebab kemudian ia
ditinggalkan di Kreta untuk memegang kepemimpinan gereja di sana (1:5). Orang-orang Kreta pada
umumnya terkenal sebagai orang-orang yang suka bergolak dan sukar dikendalikan. Tidak seperti
Timotius, Titus bukan orang berdarh Yahudi dan ia tidak disunat (Gal 2:3). Ia digambarkan sebagai
tokoh yang sangat mengundang tanda Tanya dalam sejarah kekristenan awal. Ia juga dijuluki sebagai
‘sepotong kain merah lusuh bagi orang-orang Yahudi, tetapi bendera kebebasan bagi orang bukan
Yahudi’. Dalam istilah modern Titus dapat digambarkan sebagai seorang pendobrak, yang mampu
menghadapi keadaan yang rawan, yang sangat membesarkan hati Rasul Paulus. 120
Ketika Paulus mendengar bahwa Apolos segera akan berangkat ke Kreta, ia memanfaatkan
118
Lihat: The MacArthur Bible Commentary: Bacground and Setting, dalam: E-Sword.
119
Lihat: 2006 Smith’s Revised Bible Dictionary, dalam: Sabda/OBL versi offline 4.0.
120
Balchin, dkk., 103.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 103

kesempatan ini untuk mengirimkan sepucuk surat pada Titus. Surat ini penuh dengan nasihat praktis
dan peringatan terhadap ajaran sesat. Orang menangkap kesan bahwa karakter Titus lebih kuat
daripada Timotius, karena itu Paulus tidak terlalu kuatir tentang dia.
Surat ini berisi dua pernyataan yang sangat lengkap tentang Injil dalam PB, 2:11-14 dan 3:4-7.
Seringkali ada perdebatan yang mengatakan bahwa pada saat-saat akhir hidupnya Rasul Paulus
kurang mempedulikan kedatangan Kristus, maka dari surat ini terlihat bahwa itu tidak benar (2:13).

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Pentingnya Kehidupan Keluarga

Perlu diperhatikan bahwa dalam daftar syarat-syarat bagi para penatua terdapat kalimat-
kalimat yang berhubungan dengan kehidupan keluarga. Seorang penatua haruslah ‘seorang suami
dari satu istri’. Anak-anaknya harus memberikan dukungan penuh pada jabatan gerejawinya. Ia harus
seorang yang ‘senang memberi tumpangan’. Kesaksian dari keluarga Kristen pada dunia purba sangat
penting, dan para pemimpin Kristen harus memperlihatkan cara hidup itu pada mereka. Ini juga
tetap penting untuk masa kini.
Perhatikan syarat-syarat bagi istri-istri para penatua gereja (1 Tim. 3:11). Seberapa jauh
gereja masa kini memberlakukan syarat-syarat ini dengan serius agar para pemimpin gereja yang
dipilih adalah mereka yang memiliki keluarga yang bahagia.

2. Tingkah Laku yang Sepadan

Fakta bahwa keyakinan dan sikap, pengakuan iman dan tingkah laku, tak selalu berjalan
selaras, adalah topik yang sering dimunculkan Alkitab. Ini merupakan dasar pertentangan Tuhan kita
dengan orang Farisi (Mat. 23:1-39). Yakobus membuat pernyataan yang serupa ketika ia menekankan
bahwa iman tanpa perbuatan pada hakikatnya adalah mati (Yak.2:14-26). Dalam suratnya, Paulus
sering menunjukkan pendapat yang sama. Dalam 1: 16, Paulus berkata tentang mereka ‘yang
mengaku mengenal Allah, tetapi dengan perbuatan, mereka menyangkal Dia’. Tuhan berkata: ‘dari
buahnyalah kamu akan mengenali mereka’ (Mat. 7:20). Pengakuan iman dan kelakuan harus serasi, jika
tidak demikian maka kita layak digolongkan orang munafik. Dengan cara bagaimana mereka yang mengaku
mengenal Allah menyangkal Dia dalam hidup mereka? Kumpulkan fakta yang menunjukkan bahwa
pengakuan iman dan tingkah laku Kristen seringkali terpisah jauh satu dengan yang lain. Pelajari Mat 23,
temukan beberapa kegagalan orang Farisi, dan mari menuhankan Kristus dalam tingkah laku kita!

3. Pentingnya Doktrin yang Benar

Gereja mula-mula jelas tahu apa yang dimaksud dengan ‘iman’. Mereka dapat menyimpulkan
unsur-unsur dasar dari pengakuan iman mereka. Paulus menjelaskannya dengan sangat baik dalam
Titus 2:11-14. Di sini kita berjumpa dengan suatu pernyataan terjelas mengenai anugerah Allah
dalam PB. Gereja yang sehat dibangun di atas dasar doktrin yang benar. Iman Kristen bukan hanya
bersangkutan dengan karya-karya Allah pada masa tertentu dalam sejarah, tetapi juga dengan yang
sedang dilakukan Allah dalam kehidupan umat-Nya dan yang akan Ia lakukan di masa yang akan
datang. Harapan orang percaya ialah kedatangan Kristus kembali secara pribadi dan ia hidup di
bawah terang pengharapan kedatangan-Nya itu.
Maksud dari kasih karunia Allah di dalam Kristus ialah ‘untuk membebaskan kita dari segala
kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya, yang rajin berbuat baik’ (2:14). Seberapa jauh
Kristen dewasa ini melihat diri mereka di bawah terang firman ini? Perhatikan 1Pet 2:9; 1Kor 6:19.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 104

G. Pesan dan Penerapan121

1. Pentingnya Kepemimpinan Rohani (1:5-16)

Titus ditugaskan untuk mengangkat penatua-penatua di Kreta. Untuk itu ia diberikan


petunjuk-petunjuk secara terperinci mengenai syarat-syarat yang harus mereka miliki. Selain itu,
Titus tidak diberi gambaran mengenai masalah-masalah yang mungkin dihadapinya di antara orang
Kreta. Kepemimpinan rohani sejati merupakan hal penting dan utama dalam kehidupan gereja dan
kriteria yang ditentukan oleh Paulus masih berlaku sampai sekarang.

2. Kehidupan Kristen Dalam Kenyataan (2:1-10)

Mungkin saja apa yang disampaikan dalam bentuk kata-kata atau tulisan secara umum,
pesannya tidak diterapkan pada setiap orang. Paulus membagi-bagi kelompok umur dengan masalah
mereka masing-masing dan memberikan kepada setiap kelompok nasihat praktis hakiki yang harus
diterapkan dalam tingkah laku mereka.

3. Berita Injil Secara Singkat (2:11-14)

Dalam satu kalimat yang panjang Paulus menyampaikan berbagai aspek pesan Kristen. Allah
telah mengambil inisiatif. Kita perlu memperhatikan bahwa hanya anugerah Allah yang dapat
membawa keselamatan dan semua ini diwujudkan dalam seorang pribadi, yaitu Yesus Kristus Tuhan.
Lebih dari itu, pesan ini ditujukan kepada semua orang di mana pun mereka berada. Diselamatkan,
bukanlah semata-mata pengalaman mistis, keselamatan mempunyai arti praktis yang penting. Secara
negatif berarti berbalik dari cara hidup yang lama, secara positif berarti menghayati hidup yang
benar. Kristen mempunyai pengharapan yang mulia, yaitu datangnya kembali Tuhan dan Juruselamat
mereka dalam tubuh kemuliaan. Pengharapan ini menjadi pendorong untuk hidup dalam kekudusan.
Pula, ini berdampak kuat mempengaruhi sifat dan kelakuan Kristen.

4. Terdapat segala macam…! (Tit 3:8-15)

Gereja Kristen mempunyai masalah baik dalam jemaatnya maupun pada para pekerja
kuncinya. Di Kreta terdapat banyak orang yang suka berdebat dan bertengkar, dan ada pula yang
pengajarannya sesat. Di pihak lain, terdapat orang-orang yang setia, berani dan tegas seperti
Artemas, Tikhikus, Zenas dan Apolos. Mereka bukan hanya orang yang sangat dikenal dalam gereja
mula-mula, tetapi juga orang-orang yang dapat dipercaya. Orang-orang seperti itulah yang sangat
diperlukan dalam gereja untuk memegang posisi penting dan bukan semata-mata pribadi-pribadi
yang berkuasa, yang mungkin berhasrat menjadi primadona.

Kesimpulan
Dalam Kitab Titus jelas diketahui tentang kehidupan sebagai pekerja gereja, hamba Tuhan
maupun kehidupan dari setiap orang Kristen. Ketaatan dan ketulusan terhadap senior merupakan
watak yang tetap dibutuhkan bagi seorang pengerja Kristen yang sukses.

121
Dikutip dari: Balchin, dkk., 104-105.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 105

BAB XIII
TAFSIRAN UMUM SURAT FILEMON

Surat Rasul Paulus kepada Filemon ini adalah sebuah surat yang sangat pendek, yang berisi
permintaan dan wejangan yang sangat fenomenal untuk masa itu, bahkan sepanjang masa. Sebab
surat ini menyangkut status manusia dan pendobrakan niali-nilai sosial abad pertama yang
melegalkan perbudakan. ISBE Bible Dictionary langsung menyebutnya “Inilah surat yang paling indah
dari semua surat Paul, dan yang paling sungguh manusiawi,…” 122
Filemon adalah seorang Kristen terkemuka yang menjadi pemimpin jemaat di Kolose. Ia
memiliki seorang hamba yang bernama Onesimus, yang telah melarikan diri. Kemudian, entah
bagaimana, dalam pelarian itu Onesimus berkenalan dengan Paulus ketika Paulus berada di dalam
penjara. Dengan bimbingan Paulus, Onesimus menjadi orang Kristen. Surat Paulus Kepada Filemon
ini merupakan permohonan Paulus supaya Filemon mau menerima Onesimus, hambanya itu, yang
disuruh pulang oleh Paulus. Dalam kerangka memulihkan hubungan antara majikan dan budak
dengan cara Kristen itulah Paulus menuliskan surat ini. Paulus berharap, bukan saja terjadi
“rekonsiliasi” di antara keduanya, tetapi terjadi perubahan status, sesuai dengan kebenaran Kristen.

A. Pendahuluan

Isi surat yang pendek ini sangat sederhana, bilamana ditinjau sepintas lalu saja, dan bersifat
pribadi pula, sehingga mengherankan bisa diterima masuk dalam Kanon Perjanjian Baru sebagai
Kitab Suci yang diilhamkan Roh Kudus. Tetapi kalau ditinjau lebih dalam, surat ini tidak seremeh kata-
kata yang tertera di atas surat itu, dan bukan pula bernilai personal saja.
Masalah perbudakan bukan sesuatu yang bisa dinegosiasikan. Budak adalah seorang budak
yang ditakdirkan tanpa hak azasi. Tetapi sangat mengherankan, melalui hanya selembar surat saja
Paulus meminta sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Sehingga surat ini bukan sesuatu
yang dapat dipandang remeh dan biasa saja. Di dalamnya bekerja kasih Allah dan kuasa Injil yang
mampu menghancurkan segala benteng penindasan sosial dan kekuatan manusia. Inilah surat yang
diinspirasikan Roh Kudus, sehingga setiap pembacanya akan melihat kuasa Allah di dalamnya.
Barclay berkata, “Dalam pameran yang baik tersedia juga ruangan lukisan-lukisan yang kecil.
Surat pendek ini demikian: kecil, tetapi hasil karya seorang seniman, berbudi dan sangat bijaksana,
penuh dengan nilai-nilai rohani yang istimewa. Sukar untuk menghargai orang yang tidak
menghargainya!”123

1. Kepenulisan
Penulis: Paulus
Tema: Perdamaian
Tanggal Penulisan: Sekitar 62 M

2. Tujuan

Paulus menyurati Filemon untuk persoalan khusus tentang hambanya Onesimus yang telah
melarikan diri. Menurut hukum Romawi, hamba yang melarikan diri dapat dihukum mati. Paulus
menjadi perantara untuk Onesimus dengan Filemon dan memohon supaya Onesimus diterima
kembali secara ramah sebagai orang percaya dan sahabat Paulus, dengan kasih yang sama
sebagaimana dia akan menerima Paulus sendiri. Dengan tujuan ini diharapkan supaya orang-orang
Kristen mengerti isi pengajaran dalam Kitab Filemon, dan mempraktikkannya.
3. Garis Besar

122
Diterjemahkan secara bebas dari: ISBE Bible Dictionary, dalam: BibleWorks9.
123
J. Sidlow Baxter, 185.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 106

a. Pembukaan, TB Flm 1:1-7


1:1-3 Salam
1:4-7 Terima kasih, Filemon.
b. Budak yang Melarikan Diri, TB Flm 1:8-22
1:8-14 Onesimus yang baru: berguna bagi saya
1:15-20 Tolonglah, terimalah ia kembali
1:21-22 Dan bersiaplah untuk menyambut saya.
c. Salam dan Kasih Karunia, TB Flm 23-25

4. Tiga Ciri Khas Surat Filemon

1. Surat ini adalah yang terpendek di antara surat-surat Paulus.


2. Lebih dari lain bagian PB, surat ini menjelaskan bagaimana Paulus dan gereja mula-mula
menghadapi persoalan perbudakan Roma. Daripada menyerang langsung atau
menimbulkan pemberontakan bersenjata, Paulus mengemukakan prinsip Kristen yang
menyingkirkan kekerasan dari perbudakan Roma dan akhirnya menghapuskannya sama
sekali antara orang Kristen.
3. Surat ini memberikan pengertian unik ke dalam kehidupan Paulus, karena dia begitu
erat manunggal dengan seorang hamba sehingga Onesimus disebut "buah hatiku"
(1:12).

B. Latar Belakang

Paulus menulis "surat penjara" ini (1:1, 9) sebagai surat pribadi kepada seorang bernama
Filemon, kemungkinan besar sementara masa penahanan yang pertama di Roma (Kis 28:16-31).
Nama-nama sama yang disebut dalam Filemon (1:1-2,10,23-24) dan Kolose (Kol 4:9-10,12,14,17)
menunjukkan bahwa Filemon tinggal di Kolose, dan kedua surat ini ditulis lalu diantarkan pada waktu
yang sama.
Filemon menjadi pemilik hamba (1:16) dan anggota gereja di Kolose (bd. 1:1-2 dengan
Kol.1:17), yang bertobat dibawah pelayanan Paulus (1:19). Onesimus menjadi hamba Filemon yang
telah lari ke Roma, di situ dia kenal Paulus, yang membawa dia kepada Kristus. Suatu ikatan
persahabatan yang kuat berkembang di antara mereka (1:9-13). Sekarang dengan segan Paulus
mengirim Onesimus kembali kepada Filemon, ditemani oleh Tikhikus, teman sekerja Paulus, bersama
dengan surat ini (bd. Kol 4:7-9).

D. Survai

Fausset’s Bible Dictionary mengulas, “Kehalusan kasih dan kesantunan yang murni,
dikombinasikan dengan apa adanya, lembut, mengalir bebas dari perasaan dan perhatian, menandai
surat yang elegan ini. Tegas dan berterusterang, tanpa pujian yang munafik, paksaan, atau
menyajikan fakta yang berlebihan, surat ini segera mempesona dan meyakinkan. Luther berkata:
‘surat ini menampilkan suatu teladan indah dari kasih Kristen. Paulus menempatkan dirinya sendiri
sebagai Onesimus yang lemah, dan dengan segala keberadaannya ia memohon sangat masalahnya
kepada majikannya, dan menempatkan dirinya sedemikian rupa sebagai Onesimus yang telah
bersalah kepada Filemon.’”124
Paulus menulis surat ini kepada Filemon, tokoh Kristen yang berpengaruh di Kolose dan juga
seorang petobat yang dimenangkan oleh Paulus dalam pelayanannya. Paulus bersurat berkenaan
dengan Onesismus, seorang budak milik Filemon yang melarikan diri dari rumah Filemon. Oleh
124
Terjemahan bebas dari: Fausset’s Bible Dictionary, (click) Philemon, Epistle to, dalam: BibleWorks9.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 107

karena Onesimus adalah orang Kristen maka ia setuju untuk kembali kepada majikannya di Kolose
itu. Karena itu surat yang indah ini bermaksud mendorong Filemon agar menerima kembali
Onesimus bukan sebagai seorang budak yang telah melarikan diri melainkan sebagai saudara yang
dikasihi dalam Tuhan sama seperti sikap yang diperlihatkannya dalam menerima Paulus (1:16-17). 125
Pokok pikiran utama dalam surat ini adalah bahwa Kristus telah menciptakan semua manusia
sama dan semuanya indah di hadapan Dia. Karena itu semua orang baik kaya atau miskin, kuat atau
lemah harus mendapatkan penghargaan yang sama dan perlakuan yang sama. Surat ini memberikan
gambaran yang nyata tentang kebenaran dalam Gal 3:28, bahwa di dalam Kristus tidak ada hamba
atau orang merdeka. Ada 11 ayat berbicara mengenai TuhanYesus di dalam surat yang singkat ini.
Ada Empat pernyataan indah Paulus kepada Filemon, seperti berikut ini:

1. Dia memohon dengan sangat supaya Filemon, sebagai saudara dalam Kristus (1:8-9,20-
21) menerima Onesimus kembali, bukan sebagai hamba tetapi sebagai saudara dalam
Kristus (1:15-16).
2. Paulus menyatakan bahwa Onesimus (yang artinya "berguna") yang dulu "tidak
berguna," tetapi sekarang "berguna" bagi Paulus dan Filemon (1:10-12).
3. Paulus ingin Onesimus dapat tinggal di Roma, tetapi sebaliknya mengirimnya kembali
kepada tuan yang memilikinya (1:13-14).
4. Paulus menawarkan diri sebagai pengganti untuk hutang Onesimus dan mengingatkan
Filemon tentang hutang budinya kepada Paulus (1:17-19). Surat ditutup dengan salam
dari beberapa teman sekerja di Roma (1:23-24) dan pengucapan syukur (1:25).

E. Analisis Ringkas Surat Filemon

Pada kesempatan Paulus mengutus Tikhikus untuk mengantar surat kepada jemaat di Kolose,
ia mengirim Onesimus bersama dengan dia kembali kepada majikannya yang sah (Bd. Kol 4:9). Paulus
mengirimkan surat ini bagi Filemon. Isinya berupa mediasi terhadap Onesimus dan dorongan halus,
supaya ia mengampuni dan menerimanya dengan baik sebagai saudara.
Di dalam surat ini memang tidak diuraikan suatu ajaran yang besar, namun seluruh isi dan
suasananya merupakan satu gagasan dan langkah besar yang patut diteladai oleh setiap orang
beriman. Surat ini memanifestasikan kasih persaudaraan Kristen yang mencerminkan kebenaran Injil
Kristus, yang harus menjiwai setiap umat Tuhan sepanjang masa. Paulus yang berjiwa besar melalui
surat ini kembali menunjukkan kebesaran jiwanya, dengan rasa hormat dan kasihnya mengajak
Filemon mempraktikan ajarannya yang menyatakan setiap manusia equal dan bermartabat di
hadapan Allah. Surat ini menjadi sebuah contoh klasik, bagaimana kasih Kristus harus diwudjudkan
terhadap setiap saudara di dalam Kristus. Paulus mendorong Filemon untuk menerima Onesimus,
bukan saja sebagai rekonsiliasi antara majikan dan hambanya, tetapi juga dalam dimensi dan status
yang mulia. Inilah gagasan besar Kristen yang masih sering terlalaikan sampai sekarang.
Tindakan Paulus mengirim Onesius, dan meminta Filemon menerimanya, melalui selembar
surat, pada hakikatnja bukan dengan “memainkan” perasaan saja, tetapi diimbangi dengan hikmat
dan otoritas Kristus. Pandangan dan sikap Paulus terhadap perbudakan sudah diketahui dari 1Kor
7:20-24 dan Kol 3:22 -4:1. Paulus tidak membenarkan perbudakan dalam masyarakat, tetapi praktik
itu tidak dapat diberantas begitu saja tanpa membongkar seluruh tatanan yang ada dan itu
menimbulkan revolusi dan pengorbanan yang harganya tidak dapat terbayangkan, baik bagi para
pemilik budak, negara, bahkan bagi budak-budak itu sendiri. Karena itu Paulus tidak ingin menjadi
pahlawan perbudakan. Dia hanya meminta keadilan dan perlakuan yang baik dari pihak majikan,
terlebih bagi seorang yang beriman penghormatan dan kasih di dalam Kristus yang harus
dikedepankan.

125
Lihat: Pengantar Bible Pathaway, dalam Sabda/OBL versi offline 4.0.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 108

F. Pengantar Tafsir Tema Utama

1. Nilai Kristen (Dikutip dari Ensiklopedi Alkitab Masa Kini)

Surat Filemon, bahkan seluruh bagian Alkitab, pernah dikritik oleh kaum liberal yang hidup
mulai dari abad ke-19. Namun gereja, sejak awal menerima surat ini asli tulisan Paulus. Dari generasi
ke generasi orang beriman, surat ini dihargai dan memberi nilai tinggi kepada surat ini karena di
dalamnya menyeruak rahmat, kebijaksanaan, kasih, dan kehalusan perasaan yang menjadi ciri khas
surat ini. Tertulian pernah berkata bahwa Filemon-lah satu-satunya surat yang tidak diganggu gugat
oleh Marsion dengan ‘menyusunnya kembali’ (Adv. Marc. 5. 21), dan keasliannya tak pernah
dipersoalkan.
Sari utama surat ini adalah permintaan Paulus demi Onesimus. Kelakuannya bertentangan
dengan arti namanya, yaitu ‘berguna’, dan sindiran tentang nama ini terdapat dalam 1:10-11.
Kelihatannya Onesimus mencuri sesuatu dari tuannya (1:18), lalu melarikan diri (1:15, tidak seratus
persen jelas). Melalui seorang pengantara yang tidak diungkapkan, barangkali teman sekampung,
Epafras (4:12), Onesimus diperkenalkan kepada Paulus yang sedang dalam penjara, dan Onesimus
bertobat benar-benar. Tidak hanya di situ saja, di dalam hati Paulus bertumbuh kasih sayang yang
dalam, juga dalam diri si pelarian itu. Dan Paulus melihat di dalam diri anaknya yang baru ditemui di
penjara ini potensi yang besar sekali (cp. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini).
Berdasarkan hukum yang berlaku pada saat itu, tuannya dapat saja melampiaskan pembalasan
yang hampir tak ada batasnya terhadap Onesimus, sesuai hukum Yunani-Roma dan ketentuan
masyarakat masa itu yang sangat keras atas budak yang melarikan diri. Demikian juga hukuman yang
sangat menakutkan mengancam orang-orang yang menyembunyikan budak pelarian. Justru dalam
soal inilah Paulus mendekati Filemon bukan dalam nada memerintah, tetapi meminta (Kol 4:8-9),
supaya sang pemilik bersedia menerima Onesimus kembali seperti dia bersedia menerima Paulus
(Kol 4:17), sambil Paulus sendiri bersedia memikul semua hutang si budak (1:18-19).
Tetapi mungkin Paulus meminta lebih daripada belas kasihan. Bagi Paulus guna Onesimus
sangat besar, kepergian Onesimus sangat mendukakan hatinya, dan jika tidak karena keharusan
untuk mendapat izin lebih dulu dari tuannya, dia sudah menahan Onesimus bagi dirinya (1:11-14).
Jadi permintaan Paulus sebetulnya ialah, kiranya Onesimus dapat diserahkan kepada Paulus demi
pelayanan Kristen. Dan dengan itu hubungan Onesimus dengan Filemon akan tak terkatakan
dekatnya dan kokohnya, melebihi hubungan lama sebagai budak rumah (1:15-16). Bagaimanapun
juga Filemon harus mengingat, bahwa ia sampai ke pertobatan hanya karena pelayanan penginjilan
Paulus (1:19). (dikutip dari banyak bahan)

2. Sikap dewasa yang Paulus Harapkan pada Filemon

Kristen dewasa tidak berperilaku seperti orang dunia yang lain. Seperti Kristus mengampuni
Filemon, ia juga harus mengampuni Onesimus, tetapi hal ini mungkin akan merupakan kejutan bagi
kawan-kawannya!

3. Pohon oak yang besar dari bijinya yang kecil

Filemon merupakan surat pribadi yang sangat pendek, hanya 335 kata Yunani dalam naskah
aslinya, atau 25 ayat saja dalam salinan bahasa Indonesia. Tidak diketahui dengan jelas mengapa
surat itu dimasukkan ke dalam Alkitab. Tetapi yang pasti, karena Tuhan menginginkannya dalam
Alkitab! Sedangkan alasan manusiawinya yang menarik, Onesimus mengakhiri hidupnya bukan lagi
sebagai seorang budak, bahkan bukan pula hanya sebagai seorang bebas, tetapi sebagai seorang
uskup di Efesus. Pada permulaan abad kedua seorang Kristen yang terkenal bernama Ignatius
menulis surat kepada gereja di Efesus dan menyebut nama Uskup Onesimus, bahkan menuliskan juga
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 109

arti namanya, ‘Berguna’! Dari seorang budak pelarian menjadi uskup!

4. Kekristenan Berhubungan Dengan Akar, Bukan Dengan Buah

Ada yang mengakatakan bahwa sebenarnya Alkitab mendorong perbudakan. Hal itu tidak
benar. Tetapi, perhatikan bagaimana Kristus menangani masalah perbudakan:

a. Tidak dengan menimbulkan revolusi politik yang dapat mengakibatkan kematian dan
penderitaan banyak orang, tetapi dengan membuat perubahan secara pribadi sehingga Filemon,
pemilik budak, dan Onesimus sebagai budak, menjadi pengikut Yesus, bersaudara di dalam Kristus,
sahabat, bukan musuh.

b. Revolusi mengubah keadaan di luar, tetapi tidak keadaan di dalam. Keselamatan


mengubah segalanya!

c. Kekristenan mengutamakan kerendahan hati, bukan kekuasaan. Paulus adalah seorang


rasul, oleh karena itu ia tidak memerintahkan saja Filemon mengampuni Onesimus. Sebab Paulus
harus bertindak sebagai seorang saudara (Flm. 9), sebab ia mengharapkan bahwa Filemon juga
bertindak sebagai seorang saudara. Keangkuhan adalah dosa yang ada di balik sebutan majikan pada
seseorang dan pada orang lain sebagai budak. Kekerasan mengakibatkan kekerasan yang makin
keras, keangkuhan mendorong timbulnya keangkuhan yang makin angkuh. Kerendahan hati
merupakan kebajikan paling rumit. Pada saat Anda sadar Anda sudah memilikinya,… Anda telah
kehilangan dia!

Kesimpulan

Surat Filemon ini dibuat dalam suasana kekeluargaan. Hal ini memberikan kepada kita arti dan
pengertian yang mendalam tentang rencana Allah bagi setiap orang Kristen, baik ia sebagai majikan
atau sebagai pekerja (buruh).
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 110

BAB XIV
PENGANTAR TAFSIR KITAB IBRANI

Surat Kepada orang Ibrani ini diyakini merupakan tulisan Rasul Paulus, yang diterima kaum
Injili-Pantekosta. Sekalipun memang surat inilah yang paling banyak digugat orang sebagai tulisan
rasul Paulus, dengan beragam argumentasi. Bahkan banyak kelompok Injili masa kini yang tidak
memasukkan surat ini ke dalam kelompok tulisan-tulisan Rasul Paulus. Namun yang pasti surat ini
masuk ke dalam Kanon Perjanjian Baru karena diakui konektisitasnya dengan Rasul Paulus. Fausset.s
Bible Dictionary menyatakan: “No Greek father ascribes the epistle to any but Paul,…”126 Surat ini
ditujukan kepada sekelompok orang Kristen, yang karena terus-menerus mengalami tekanan,
mungkin akan murtad dari kepercayaan mereka kepada Kristus.

A. Pendahuluan

Dipercayai bahwa Paulus menulis surat ini sementara ia tinggal di rumah sewaannya di Roma
(Kis 28:30), kira-kira 10 tahun sebelum kehancuran Yerusalem oleh Titus, panglima tentara Romawi
pada tahun 70 Masehi. Namun penulis yang sebenarnya dari setiap kitab dalam Alkitab ini adalah
Roh Kudus yang telah mengilhamkan firman-Nya kepada manusia. Surat Ibrani berisi 29 kutipan
langsung dan 53 kutipan tak langsung dari Perjanjian Lama, versi Septuaginta.

1. Kepenulisan
Penulis: Rasul Paulus
Tema: Perjanjian yang Lebih Baik
Tanggal Penulisan: 67-69 M (tidak dapat dipastikan)

2. Tujuan

Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami
penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus
dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di
dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama
sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian
yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis menantang para pembacanya:
a. Untuk tetap mempertahankan pengakuan terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
b. Untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
c. Untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan
kepercayaan kepada Yesus Kristus.

3. Garis Besar

a. Putra Allah: Lebih Tinggi Daripada Para Malaikat, TB Ibr 1:1-2:18


1:1-14 Suatu perbedaan
2:1-4 Suatu peringatan
2:5-18 Kerendahan hati Putra Allah.
b. Putra Allah: Lebih Tinggi Daripada Musa, Ibr 3:1-19
3:1-6 Putra Allah dan hamba
3:7-19 Peringatan.
c.Putra Allah: Lebih Tinggi Daripada Yosua, TB Ibr 4:1-13
126
Fausset’s Bible Dictionary: Hebrews, Epistle to the, dalam: BibleWorks9.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 111

d. Putra Allah: Lebih Tinggi Daripada Imam Besar, TB Ibr 4:14-10:39


4:14-5:14 Lebih tinggi daripada Harun
6:1-20 Peringatan dan imbauan.
Lebih tinggi daripada Melkisedek:
7:1-10 Kebesaran Melkisedek
7:11-19 Keimaman yang baru
7:20-25 Keimaman yang tetap
7:26-28 Putra Allah yang sempurna
8:1-13 Perjanjian yang unggul.
Pengorbanan yang terbaik:
9:1-10 Keterbatasan yang lama
9:11-28 Kesempurnaan yang baru
10:1-18 Tubuh Kristus
10:19-39 Imbauan dan peringatan.
e. Kehidupan Iman, TB Ibr 11:1-13:17
11:1-3 Definisi iman
11:4-22 Dari Habel sampai Keluaran
11:23-31 Dari Mesir sampai Kanaan
11:32-38 Hakim-hakim, raja-raja dan nabi-nabi
11:39-40 Hari depan yang lebih baik
12:1-2 Contoh: lihat pada Yesus
12:3-11 Hidup sebagai keluarga Allah
12:25-29 Peringatan
12:12-24 Kekudusan: bukan suatu pilihan tambahan
13:1-6 Kekudusan dalam praktek
13:7-17 Kepemimpinan dan kemuridan.
f. KESIMPULAN. TB Ibr 13:18-25.

4. Delapan ciri utama menandai surat ini.

a. Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti
sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
b. Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling
mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali
Lukas dalam Luk 1:1-4).
c. Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai
Imam Besar.
d. Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih dari dua puluh
nama dan gelar untuk Kristus.
e. Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai 13 kali). Yesus lebih baik daripada para
malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian, perjanjian,
pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih baik.
f. Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman (11:1-40).
g. Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan pengertian
yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap sejarah dan
ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
h. Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan
rohani daripada kitab lainnya dalam PB.

B. Latar Belakang Kitab Ibrani


Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 112

Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanya "Kepada Orang Ibrani."
Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun jemaat Roma merupakan
kemungkinan. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi NIV: "mereka dari Italia
mengirim salam" 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang
yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang berada
dalam perantauan.
Berdasarkan isinya surat ini sepertinya ditujukan kepada umat Kristen Yahudi. Penggunaan
Septuaginta oleh penulis ketika mengutip PL menegaskan bahwa para penerima surat adalah orang-
orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Para penerima surat mungkin terdiri
atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih
luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman
mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka
dianiaya dan putus asa.
Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang
surat, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (13:18-24). Oleh karena satu dan
lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gereja mula-
mula (abad II – IV) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini.
Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak
mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria,
ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi
dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan
gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya
dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-
orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata
pelayanan Yesus (2:3). Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai
Apolos dalam Kis 18:24-28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.
Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan
kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani
penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut
maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

C. Survai Ringkas Kitab Ibrani

Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan
karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" (13:22). Karena itu ISBE Bible Dictionary menyebutkan: “Surat
Ibrani dimulai seperti satu esai, dilanjutkan seperti sebuah khotbah, dan diakhiri seperti sepucuk surat.” 127
Surat yang cukup panjang ini terbagi atas tiga bagian utama.

1. Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa (1:1-3) dinyatakan sebagai
penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia, lebih tinggi daripada para nabi (1:1-3),
malaikat (1:4- 2:18), Musa (3:1-6) dan Yosua (4:1-11). Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan
yang sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari
iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (2:1-3; 3:7-4:2).

2. Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi (4:14-
5:10; 6:19-7:25), watak (7:26-28), dan pelayanan (8:1-10:18) yang sempurna dan abadi. Di bagian ini
diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan
127
Diterjemahkan bebas dari ISBE Bible Dictionary (click Hebrews Epistle to the), dalam:
BibbleWorks9.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 113

"kemurtadan" setelah mengambil bagian di dalam Kristus (5:11- 6:12).

3. Bagian yang terakhir (10:19-13:17) dengan tegas mendorong orang-orang percaya agar
tetap tabah dalam keselamatan, iman, penderitaan, dan kekudusan.

D. Analisis Ringkas Kitab Ibrani

Gereja Kristen tidak memiliki bukti otentik siapa persisnya penulis surat Ibrani. Meskipun surat
ini diakhiri dengan salam hangat, tetapi tidak terdapat alamat pada awal tulisan! Secara umum orang
berpendapat Paulus yang menulis surat ini, tetapi pasal 2:3 mengatakan bahwa penulis mendengar
Injil dari orang lain yang mendengar sendiri ajaran Yesus. Paulus menyatakan dengan tegas bahwa ia
tidak pernah mendengar Injil dari orang lain (Gal 1:12). Penulisnya pernah dianggap boleh jadi orang
Lewi yang bernama Barnabas (Kis 4:36) yang mengetahui seluk beluk para imam dan pekerjaan
mereka. Lukas merupakan kemungkinan ketiga, mengingat gaya penulisan Surat Ibrani mirip dengan
gaya penulisan Injil Lukas dan Kisah Para Rasul. Yang keempat, Apolos, yang mengenal Timotius
dengan baik (13:23). Lagi pula, Kisah 18:24 menyatakan bahwa Apolos adalah ‘seorang yang mahir
dalam soal-soal Kitab Suci’. Tetapi, siapa pun penulis Ibrani, ia pasti seorang yang sangat mahir
dengan soal-soal Kitab Suci! Dan masih ada banyak pendapat lain. Memang, tidak seorang pun
mengetahui pasti siapa penulis surat ini!
Namun, menurut Fausset’s Bible Dictionary, Surat Ibrani adalah tulisan Paulus (Pauline
authorship). Hal ini didukung oleh bukti-bukti internal. Superioritas kekristenan dari Yudaisme
dinyatakan dalam kata lebih adalah topik favorit Paulus. Lebih Jauh Feusset memaparkan beberapa
perbandingan dalam Surat Ibrani yang memiliki kesepadanan dengan topik-topik yang disukai Paulus
di dalam surat-surat yang lain, seperti 2Kor. 3:6-18; Gal. 3:23-25; 4:1-9,21-31. Ibr 1:3, dll, dg Flp. 2:6;
Kol. 1:15-20. Ibr. 2:9 dg 2Kor. 8:9; Flp. 2:7,8. Ibr. 2:8; 10:13; 12:2 dg 1Kor. 15:25-27. Ibr. 8:6 dg Gal.
3:19,20. Ibr. 7—10 dg Rm. 3:22-26; 1Kor. 5:7. Ibr. 13:20 dg Rm. 15:33; 1Tes. 5:23. Ibr. 2:4 dg 1Kor.
12:4; dibenarkan oleh iman (10:38; 11:7) dg (Hab. 2:4) Rm. 1:17; 4:22; 5:1; Gal. 3:11; Flp. 3:9. Firman
Allah, Pedang Roh (Ibr. 4:12) dg Ef. 6:17. Ibr. 5:12,13; 6:1 dg 1Kor. 3:1,2; 14:20; Gal. 4:9; Ef. 4:13. Ibr.
10:19 dg Rm. 5:2; Ef. 2:18; 3:12). Ibr. 10:32 dg Flp. 1:30; Col. 2:1. Ibr. 12:1 dg 1Kor. 9:24; Flp. 3:12-14).
Ibr. 9:1-6 dg Rm. 9:4); Ibr. 2:15 dg Gal. 5:1. Ibr. 1:5; 2:12,13, dg Rm. 15:9-12; Ibr 2:8 dg 1Kor. 15:27;
Ef. 1:22; Ibr.10:30 dg Rm. 12:19.128
Karena tidak ada alamat pada surat ini, maka tidak diketahui siapa penerimanya. Penulis
menyatakan suratnya sebagai ‘nasihat’ (13:22). Tetapi, siapa yang ia nasihati? Mereka adalah orang-
orang yang telah dianiaya (10:32-34). Penulis mengenal mereka secara pribadi dan berharap untuk
segera mengunjungi mereka (13:19 dan 23). Mereka mempunyai potensi untuk menjadi pemimpin,
tetapi tidak mengalami kemajuan (5:12). Mereka adalah orang-orang yang berbahasa Yunani, dan
surat ini ditulis mungkin dalam bahasa Yunani terbaik dari seluruh Perjanjian Baru. Oleh karena itu,
hampir dapat dipastikan mereka bukanlah orang Yahudi yang tinggal di Yudea. Tetapi, pasti mereka
adalah orang Yahudi. Orang bukan Yahudi tidak mungkin mengerti hukum Yahudi secara rinci.
Mengenai waktu penulisan, karena Clemen dari Roma mengetahui surat ini, maka surat ini
pasti ditulis sebelum tahun 95 M. Dan karena Ibr 10:1-3 menyatakan bahwa korban masih
dipersembahkan, maka mungkin surat ini ditulis sebelum tahun 70 M, ketika Bait Suci dihancurkan.
Jika penganiayaan yang disebut dalam pasal 10 dilakukan oleh Nero, maka surat ini ditulis sesudah
kebakaran di Roma, yaitu tahun 64 M. 129

E. Pengantar Tafsir Bebarapa Tema Utama

128
Lihat lebih jauh dalam: Fausset’s Bible Dictionary, Hebrews, Epistle to the, dalam: BibleWorks9.
129
Bandingkan: Ensiklopedi Alkitab Masa Kini, dalam Sabda/OBL.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 114

1. Keunggulan Kristus

Ini adalah topik yang sangat jelas dalam bagian pertama surat Ibrani (1-10). Keunggulan Kristus
merupakan pokok utama dari ke lima pasal yang pertama dari Surat Ibrani ini (1:1-2,4 2:1; Lihat 3:3
7:21-27). Ungkapan frasa “lebih baik” merupakan salah satu kata kunci dalam surat Ibrani (1:4 6:9;
7:7, 19, 22; 8:6 [2 kali); 9:23; 10:34; 11:16, 35, 40; 12:24).
Surat ini mengemukakan perbedaan tuntutan-tuntutan Perjanjian Lama dengan berkat-berkat
dalam Perjanjian Baru dan hubungan orang percaya dengan Kristus. Kita memiliki pengharapan yang
lebih baik (7:19) perjanjian yang lebih mulia (8:6), janji yang lebih tinggi (Ibr 8:6). Kesepuluh hukum
terukir pada loh-loh batu namun perjanjian Kristus terukir dalam hati kita (Ibr 8:10) dan sebagai
orang percaya kita memiliki jaminan harta yang lebih baik (10:34). Sebab itu jangan pernah
melepaskan kepercayaan, karena besar upah yang menantinya (10:35).

2. Melkisedek

Jika Yesus ialah Mesias, anak Daud (Mrk 12:35), Dia harus menjadi ‘imam untuk selama-
lamanya menurut Melkisedek’. Kesimpulan yang tidak terelakkan ini diambil oleh penulis Ibrani, yang
mengembangkan temanya tentang keimaman Tuhan Yesus di sorga berdasarkan Mzm 110:4, dengan
penjelasan dari Kej 14:18 dab. Di situ Melkisedek tampil dan menghilang tiba-tiba tanpa keterangan
tentang kelahirannya atau kematiannya, asal nenek moyangnya atau keturunannya, dalam suatu cara
yang menjelaskan bahwa kedudukannya lebih tinggi dari Abram, dan tanpa disebut-sebut dari
keimaman keturunan Harun sebagai keturunan Abram. Maka dengan itu ditetapkan bahwa
keimaman Kristus lebih tinggi dari keimaman Lewi zaman PL (Ibr 5:6-11; 6:20-7:28).

3. Perjanjian Lama

Penulis Ibrani sangat menjunjung tinggi firman yang tidak mengandung kesalahan (4:12). Surat
ini banyak mengutip Perjanjian Lama, seperti 1:5 dan 5:5; 1:10-12; 2:6-8; 3:7-11; 5:6 dan 7:17; 8:8-12;
10:5-7 dan sebagainya.

4. Iman

Penulis Surat Ibrani melihat bahwa iman selalu merupakan ciri khas umat Allah. Dalam ps 11,
yaitu gedung lukisannya yang indah, penulis mengenang orang-orang terhormat pada masa lampau,
sambil menunjukkan bagaimana masing-masing mengemukakan tema luhurnya bahwa ‘tanpa iman,
tak mungkin orang berkenan kepada Allah’ (11:6). Penulis secara khusus tertarik pada pertentangan
iman dengan penglihatan. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yg diharapkan dan bukti dari segala
yg tidak kita lihat (11:1). Ia menekankan bahwa orang yang tidak mempunyai apa pun secara lahiriah,
tetapi tetap berpegang teguh kepada janji janji Allah akan melihat hal yang lebih baik. Dengan
perkataan lain, mereka hidup dan berjalan di dalam iman, bukan dalam penglihatan.

5. Darah Korban

Bagi orang Israel, untuk menyembah Allah menurut Perjanjian Lama diperlukan darah dari
hewan atau binatang yang tak bercacat yang dipersembahkan setiap hari bagi dosa karena kelalaian
karena ketidaksengajaan mereka (Ima 4:1-3). Namun tidak ada korban bagi dosa yang dilakukan
secara sengaja (Bil 15:30).
Prinsip mendasar ini tetap berlaku sampai pada masa di bawah PB. Jika kita sengaja berbuat
dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk
menghapus dosa itu. Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan oleh penghakiman (10:26-27; bd.
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 115

Rm 6:1-2).
Perjanjian Baru hanya menuntut satu korban persembahan saja, yaitu Anak Domba Allah yang
sempurna (Why 5:6,12 13:8). Hal ini sangat berbeda dengan Perjanjian Lama yang terus menerus
menuntut pengorbanan binatang. Darah Kristus sendiri di atas tutup pendamaian telah menyucikan
kita dari segala dosa-dosa (9:12 10:1-29). Sebagaimana dinyatakan pula dalam Perjanjian Lama,
Tetapi orang yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak
berkenan kepadanya. Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi
orang-orang yang beroleh hidup (10:38-39; bandingkan Hab 2:4).

F. Pesan dan Penerapan Masa Kini

1. Nasihat

Surat Ibrani merupakan suatu imbauan yang mengingatkan bahwa kita harus maju terus,
bertumbuh dan menjadi dewasa. Kristen selalu tergoda untuk bertahan dalam suatu titik, untuk
memperkuat diri dan tidak berani menanggung risiko untuk lebih maju dalam kehidupan iman.

2. Peringatan

Nasihat untuk maju terus selalu diikuti dengan suatu peringatan akan adanya akibat yang
serius apabila tetap berdiam diri atau mundur. Khususnya perhatikan lima pasal yang berisi
peringatan:
a. Tidak bisa luput! Ibr 2:1-4
b. Berpegang teguh! Ibr 3:7-19
c.Tidak ada mundur! Ibr 6:1-20
d. Tidak ada korban lain! Ibr 10:19-39
e. Tidak bisa luput! Ibr 12:25-29

3. Perbandingan

Penulis ingin sekali menunjukkan kepada kita nilai Perjanjian Lama untuk dapat memahami
Perjanjian Baru. Dewasa ini banyak orang Kristen yang mengabaikan Perjanjian Lama. Ibrani
menunjukkan kepada kita kesinambungan dan perbedaan antara kedua perjanjian tersebut.

4. Sebuah kemah dan bukan Bait Allah

Walaupun Bait Suci di Yerusalem hampir dapat dipastikan masih berdiri, penulis di sini
memakai istilah kemah, seperti digambarkan dalam Keluaran 25:1-27:21, sebagai gambaran
penyembahan yang murni yang darinya dapat dipakai untuk memberikan gambaran penyembahan
Kristen. Kemah sangat cocok untuk mereka yang berpindah-pindah, Bait Allah cocok untuk orang
yang menetap. Ibrani menantang pola kehidupan kita yang menetap dan nyaman dengan corak
kehidupan musafir sebagai gantinya (11:16).

5. Penerapan

Ibrani memunculkan pertanyaan tentang jaminan keselamatan Kristen. Dapatkah Kristen


diselamatkan hari ini dan terhilang di kemudian hari? Ayat-ayat seperti Yohanes 10:29 tampaknya
mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Namun demikian, kita sering menemukan orang-orang
yang dahulu tampaknya Kristen, tetapi sekarang menyangkal Kristus.
Pasal-pasal peringatan dalam Ibrani seolah-olah menyarankan bahwa orang Kristen masih
Ringkasan Tafsir Surat-Surat Rasul Paulus 2014| 116

tetap bebas untuk kembali kepada cara hidup mereka yang lama: "Karena kita telah beroleh bagian
di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita
yang semula" (Ibr 3:14).
"Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya… tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian,
hingga mereka bertobat…" (Ibr 6:4-6).
"Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan tentang kebenaran,
maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu, tetapi yang ada ialah kematian yang
mengerikan akan penghakiman" (Ibr 10:26-27).

Kesimpulan

1. Tidak ada kekristenan yang setengah-setengah. Terus atau keluar!


2. Iman selalu menjadi kunci dari kehidupan yang dituntut oleh Allah.
3. Bagaimanapun juga, iman bukanlah semata-mata percaya tentang sesuatu, tetapi
merupakan perbuatan ketaatan.
4. Perjanjian Lama dapat secara sah digunakan untuk menjelaskan ajaran

Quote
Seseorang dihargai dan dihormati bukan karena apa yang diperolehnya, melainkan apa
yang telah diberikannya

Anda mungkin juga menyukai