Perbup 66 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pemilihan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa
Perbup 66 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pemilihan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa
Perbup 66 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pemilihan Pengangkatan Dan Pemberhentian Kepala Desa
TENTANG
BUPATI BOGOR,
4. Undang-Undang....
-2-
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun
2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 292, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5601);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah beberapa
kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6321);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang
Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6206);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 2014 tentang
Satuan Pendidikan Muadalah pada Pondok Pesantren (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 972);
12. Peraturan….
-3-
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun
2014 tentang Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2092) sebagaimana telah
diubah dengan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 65 Tahun 2017 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 112 Tahun 2014 tentang
Pemilihan Kepala Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2017 Nomor 1221);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 4)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 66 Tahun 2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun 2015
tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1222);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2016
tentang Pengelolaan Aset Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 53);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun 2016
tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 3 Tahun 2003
tentang Pembentukan Kecamatan (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2003 Nomor 127, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 8);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 9 Tahun 2011
tentang Lembaga Kemasyarakatan di Desa dan Kelurahan
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2011 Nomor,
Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Nomor 57);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2015
tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun
2015 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Bogor Nomor 84) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 6 Tahun 2018
tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Bogor
Nomor 6 Tahun 2015 tentang Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Bogor Tahun 2018 Nomor 6);
19. Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
(Lembaran Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2016 Nomor
12) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bogor Nomor 2 Tahun 2020 tentang Perubahan
atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran
Daerah Kabupaten Bogor Tahun 2020 Nomor 2);
MEMUTUSKAN:….
-4-
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
41. Daftar….
-7-
41. Daftar Pemilih Sementara, yang selanjutnya disingkat DPS,
adalah daftar pemilih yang disusun berdasarkan data Daftar
Penduduk Potensial Pemilih terakhir yang telah diperbaharui
dan diteliti kembali atas kebenarannya serta ditambah
dengan pemilih baru.
42. Daftar Pemilih Tambahan, yang selanjutnya disebut DPTam,
adalah daftar pemilih yang disusun berdasarkan usulan dari
pemilih bersangkutan dan/atau masyarakat desa karena
yang bersangkutan belum terdaftar dalam Daftar Pemilih
Sementara.
43. Daftar Pemilih Tetap, yang selanjutnya disingkat DPT, adalah
daftar pemilih yang telah ditetapkan oleh Panitia Pemilihan
sebagai dasar penentuan identitas pemilih dan jumlah
pemilih dalam pemilihan Kepala Desa yang terdiri dari Daftar
Pemilih Sementara dan Daftar Pemilih Tambahan.
44. Pendaftaran bakal calon kepala desa adalah tahapan
kegiatan yang dilakukan oleh panitia pemilihan kepala desa
untuk mendapatkan bakal calon Kepala Desa.
45. Penelitian kelengkapan administrasi bakal calon kepala desa
adalah tahapan kegiatan yang dilakukan oleh Panitia
Pemilihan untuk mendapatkan calon Kepala Desa.
46. Kampanye adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Calon
Kepala Desa untuk meyakinkan para pemilih dalam rangka
mendapatkan dukungan sebesar-besarnya dari pemilih.
47. Seleksi tambahan adalah seleksi yang dilakukan oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa atau Panitia pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan terhadap bakal calon kepala
desa apabila jumlah bakal calon kepala desa lebih dari 5
(lima) orang.
48. Metode pemilihan kepala desa secara manual adalah
prosedur atau cara yang dilakukan tanpa menggunakan
perangkat teknologi informatika.
49. Metode pemilihan kepala desa secara elektronik adalah
prosedur atau cara yang dilakukan dengan menggunakan
perangkat teknologi informatika dalam tahapan penyusunan
daftar hak pilih, pemungutan suara dan penghitungan suara
pada pemilihan kepala desa.
50. Teknologi informatika adalah suatu teknik untuk
mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses,
mengumumkan, menganalisis dan atau menyebarkan
informasi.
51. Tim Teknis Inti adalah tim yang ditetapkan oleh Bupati yang
keanggotaannya berasal dari Perangkat Daerah terkait untuk
membantu panitia pemilihan Kepala Desa dalam pelaksanaan
pemilihan kepala desa secara elektronik.
52. Tim….
-8-
52. Tim Teknis Lapangan adalah tim yang ditetapkan oleh
Bupati yang keanggotaannya berasal dari unsur Kecamatan
terkait untuk membantu Panitia Pemilihan K ep a la D e sa
Tingkat Desa dalam menyiapkan dan mengoperasikan
perangkat elektronik dalam pemungutan suara dan
penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara.
53. Badan Pengkajian dan Pengembangan Teknologi, yang
selanjutnya disingkat BPPT, adalah lembaga non
kementerian sebagai pihak ketiga yang dikerjasamakan
dengan Pemerintah Daerah.
54. Tim Asistensi adalah tenaga ahli yang mendukung Tim
Teknis Inti dan Tim Teknis lapangan dalam setiap tahapan
pelaksanaan pemilihan kepala desa secara elektronik sebagai
mitra teknologi dan memberikan rekomendasi terbaik dalam
melaksanakan pemilihan kepala desa secara elektronik yang
direkomendasikan oleh Badan Pengkajian dan Pengembangan
Teknologi.
55. Surat suara adalah alat untuk memberikan suara baik
berbentuk kertas maupun elekteronik.
56. Hari adalah hari kalender.
57. Bencana alam adalah adalah suatu peristiwa alam yang
mengakibatkan dampak besar bagi populasi manusia.
Peristiwa alam dapat berupa banjir, letusan gunung berapi,
gempa bumi, tsunami, tanah longsor, kekeringan, hujan es,
gelombang panas, badai tropis, dan kebakaran liar.
58. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa atau rangkaian peristiwa nonalam yang antara lain
berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan
wabah penyakit.
59. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, yang selanjutnya
disingkat APBD, adalah rencana keuangan tahunan
Pemerintahan Daerah yang dibahas dan disetujui bersama
oleh Pemerintah Daerah dan DPRD, dan ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
60. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya
disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan
pemerintahan desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh
Kepala Desa dengan BPD, yang ditetapkan dengan Peraturan
Desa.
61. Kepala Desa petahana (incumbent) adalah kepala desa yang
masa jabatannya belum berakhir pada saat proses pemilihan
kepala desa dan akan mencalonkan diri kembali sebagai
kepala desa.
BAB II….
-9-
BAB II
PEMILIHAN KEPALA DESA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 2
Bagian Kedua
Pemilihan Kepala Desa Serentak
Pasal 3
Pasal 4
Bagian Ketiga
Pemilihan Kepala Desa Antarwaktu.
Pasal 5
BAB III
TAHAPAN PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA SERENTAK
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 6
Bagian Kedua
Tahapan Persiapan
Paragraf 1
Umum
Pasal 7
Paragraf 2
Panitia Pemilihan Kepala Desa Serentak
Pasal 8
Paragraf 3
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten
Pasal 9
k. unsur….
-12-
k. unsur pada Perangkat Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya meliputi pengelolaan administrasi
kependudukan sebagai anggota;
l. unsur pada Perangkat Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya meliputi pengelolaan pendidikan
sebagai anggota;
m. unsur pada Perangkat Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya meliputi pengelolaan kesehatan
sebagai anggota;
n. unsur pada Perangkat Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya meliputi pembinaan kesatuan bangsa
dan politik sebagai anggota;
o. unsur pada Perangkat Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya meliputi ketentraman dan ketertiban
umum sebagai anggota;
p. unsur Bagian pada Sekretariat Daerah yang tugas dan
tanggung jawabnya meliputi administrasi pemerintahan
sebagai anggota;
q. unsur Bagian pada Sekretariat Daerah yang tugas dan
tanggung jawabnya meliputi perundang-undangan
sebagai anggota;
r. unsur Bagian pada Sekretariat Daerah yang tugas dan
tanggung jawabnya meliputi bantuan hukum sebagai
anggota;
s. unsur Kepolisian Resor Bogor dan/atau Kepolisian Resor
Depok sebagai anggota;
t. unsur Komando Distrik Militer 0621 Kabupaten Bogor
dan/atau Komando Distrik Militer 0508 Depok sebagai
anggota;
u. unsur Kejaksaan Negeri Kabupaten Bogor sebagai
anggota;
v. unsur Pengadilan Negeri Cibinong sebagai anggota;
w. pejabat fungsional pada Pemerintah Daerah sebagai
anggota; dan
x. unsur Perangkat Daerah/Instansi yang terkait lainnya
sebagai anggota.
(4) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. menyusun pedoman jadwal tahapan pemilihan kepala
desa;
b. menyusun pedoman tata tertib tahapan pemilihan kepala
desa;
c. menyusun dan/atau menetapkan kebijakan teknis
pelaksanaan pemilihan kepala desa;
d. melakukan….
-13-
d. melakukan sosialisasi persiapan pemilihan kepala desa
kepada kepala desa, BPD dan kecamatan;
e. melakukan seleksi dan verifikasi usulan pelaksanaan
pemilihan kepala desa secara elektronik serta
menetapkan desa yang melaksanakan pemungutan suara
dengan cara elektronik;
f. melakukan bimbingan teknis pelaksanaan pemilihan
kepala desa kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan;
g. memberikan saran/nasihat kepada kecamatan, Panitia
Pemilihan Tingkat Kecamatan, kepala desa, BPD, Panitia
Pemilihan Tingkat Desa tentang penyelenggaraan
pemilihan kepala desa;
h. melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan
pemilihan kepala desa;
i. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pemilihan kepala desa;
j. memfasilitasi penyelesaian keberatan/perselisihan
pemilihan kepala desa di tingkat Kabupaten serta
merekomendasikan pengesahan dan pengangkatan kepala
desa terpilih kepada Bupati;
k. melakukan pengawasan pelaksanaan pemilihan kepala
desa dan melaporkan serta membuat rekomendasi kepada
Bupati; dan
l. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Bupati.
(5) Masa bakti Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten
tidak mengikuti gelombang pelaksanaan Pilkades serentak.
Pasal 10
Pasal 11
Pasal 12
Paragraf 4….
-15-
Paragraf 4
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
Pasal 13
a. melaksanakan….
-16-
a. melaksanakan sosialisasi tahapan pelaksanaan pemilihan
kepala desa kepada kepala desa, BPD, Instansi Tingkat
Kecamatan, Unit Pelaksana Teknis Perangkat Daerah
terkait dan unsur masyarakat;
b. melakukan pembinaan teknis tentang tata cara pemilihan
kepala desa kepada kepala desa, BPD dan Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
c. memfasilitasi penyusunan tata tertib pemilihan kepala
desa;
d. memberikan saran/nasihat kepada kepala desa, BPD,
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa tentang
penyelenggaraan pemilihan kepala desa;
e. melaksanakan seleksi tambahan dalam hal diminta oleh
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
f. pemantauan dan monitoring dalam pelaksanaan tahapan
pemilihan kepala desa;
g. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pemilihan kepala desa;
h. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja BPD dan
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
i. memfasilitasi penyelesaian keberatan/perselisihan hasil
pemilihan kepala desa;
j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh Camat.
(5) Masa bakti Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
tidak mengikuti gelombang pelaksanaan Pilkades serentak.
Paragraf 5
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
Pasal 14
(3) Panitia….
-17-
(3) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugas sebagai berikut:
a. merencanakan semua tahapan pelaksanaan pemilihan;
b. menyelenggarakan, mengoordinasikan, mengawasi dan
mengendalikan semua tahapan pelaksanaan pemilihan;
c. menyusun dan menetapkan rencana kegiatan dan jadwal
tahapan kegiatan pemilihan berdasarkan pedoman yang
diterbitkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kabupaten;
d. menyusun dan menetapkan tata tertib setiap tahapan
pelaksanaan pemilihan kepala desa;
e. merencanakan dan menetapkan biaya pemilihan kepala
desa setelah mendapatkan persetujuan camat;
f. melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang
rencana pemilihan kepala desa;
g. melaksanakan pendaftaran, penyusunan, penelitian,
penetapan dan pengumuman daftar pemilih/hak pilih;
h. mengadakan pendaftaran/penjaringan bakal calon kepala
desa dan melaksanakan penyaringan yang dilakukan
melalui penelitian, verifikasi dan klarifikasi kelengkapan
persyaratan administrasi bakal calon dan/atau
melakukan seleksi tambahan;
i. melaksanakan seleksi tambahan, dalam hal bakal calon
lebih dari 5 (lima) orang;
j. menetapkan calon kepala desa;
k. melaksanakan pengundian nomor urut calon kepala desa;
l. menetapkan tata cara pelaksanaan kampanye;
m. memfasilitasi penyediaan peralatan, perlengkapan dan
tempat pemungutan suara;
n. menetapkan waktu pemungutan suara serta
penghitungan suara;
o. menetapkan tata cara pelaksanaan pemungutan suara
dan penghitungan suara;
p. mengadakan surat undangan, surat suara, kotak suara,
formulir dan perlengkapan pemilihan kepala desa lainnya;
q. membuat TPS;
r. membentuk KPPS, dalam hal pelaksanaan pemungutan
dan penghitungan suara dilakukan pada TPS tersebar;
s. menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara;
t. menjaga ketertiban dan keamanan dalam pelaksanaan
pemilihan kepala desa;
u. menyelesaikan....
-18-
u. menyelesaikan penyelesaian keberatan/perselisihan
hasil pemilihan kepala desa bersama BPD;
v. melakukan dan menetapkan hasil rekapitulasi
penghitungan suara terpusat atau tersebar di wilayah dan
mengumumkan hasil penghitungan suara;
w. menetapkan calon kepala desa terpilih; dan
x. melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan
pemilihan kepala desa.
Bagian Ketiga
Penetapan Pembagian Wilayah Pemilihan, Tempat Pemungutan
Suara dan Metode Pemilihan
Paragraf 1
Umum
Penetapan Pembagian Wilayah Pemilihan
Pasal 15
Paragraf 2
Penetapan Pembagian Wilayah Pemilihan
Pasal 16
Paragraf 3….
-19-
Paragraf 3
Penetapan TPS
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Paragraf 4
Penetapan Metode Pemilihan Kepala Desa
Pasal 21
Pasal 22
(2) Dalam….
-22-
(2) Dalam hal hasil seleksi Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kabupaten sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21
ayat (4) menyatakan pelaksanaan pemilihan kepala desa
tidak dapat dilaksanakan secara elektronik, maka Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten menyampaikan
surat kepada BPD melalui Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan untuk melaksanakan pemilihan kepala
desa secara manual.
Bagian Keempat
Pembentukan, Pelantikan, dan Pengambilan Sumpah/Janji
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
Paragraf 1
Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
Pasal 23
(7) Tugas….
-23-
(7) Tugas dan tanggung jawab panitia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) ditetapkan oleh ketua Panitia berdasarkan
musyawarah panitia dengan mempertimbangkan tahapan
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa serta kebutuhan
personil pada setiap tahapan.
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28….
-25-
Pasal 28
Pasal 29
Bagian Kelima
Pendaftaran dan Pendataan Pemilih
Paragraf 1
Persyaratan Pemilih
Pasal 30
Paragraf 2….
-27-
Paragraf 2
DPS
Pasal 31
Pasal 32
(2) DPS….
-28-
(2) DPS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dan
ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa.
(3) Setelah ditetapkan dan ditandatangani sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), DPS diumumkan di kantor desa dan
di tempat strategis lainnya dalam jangka waktu 3 (tiga) hari.
(4) Selain pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (3),
petugas melakukan rekapitulasi nama-nama per keluarga
dan selanjutnya dilakukan penempelan di masing-masing
rumah.
Pasal 33
Paragraf 3
DPTam
Pasal 34
Paragraf 4
Penetapan DPT
Pasal 35
Pasal 36
Pasal 37
Pasal 38
(3) Dalam….
-31-
(3) Dalam hal terjadi perubahan karena sebab sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), maka Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa membubuhkan catatan “Meninggal Dunia” pada
kolom keterangan dalam DPT serta memberitahukan kepada
calon kepala desa.
(4) Untuk pengendalian kehadiran pemilih/hak pilih, dan
pengelompokan pemilih/hak pilih berdasarkan wilayah
pemilihan, Panitia Pemilihan Kepala Desa membuat salinan
DPT.
BAB IV
TAHAPAN PENCALONAN KEPALA DESA
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 39
Bagian Kedua
Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa
Paragraf 1
Pengumuman
Pasal 40
(4) Batas....
-32-
(4) Batas waktu penyerahan persyaratan administrasi bakal
calon kepala desa kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa paling lambat pada saat penutupan
pendaftaran.
(5) Penutupan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
jatuh pada pukul 24.00 WIB yang dituangkan dalam berita
acara.
Pasal 41
(1) Dalam hal bakal calon kepala desa yang mendaftarkan diri
tidak mencapai jumlah 2 (dua) orang pendaftar pada saat
penutupan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal
40 ayat (5), maka pendaftaran diperpanjang kembali paling
lama 10 (sepuluh) hari yang dituangkan dalam berita acara.
(2) Dalam hal perpanjangan pendaftaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) masih tetap tidak mencapai jumlah 2 (dua)
orang pendaftar pada saat berakhirnya perpanjangan
pendaftaran, maka pendaftaran diperpanjang kembali untuk
kedua kalinya paling lama 10 (sepuluh) hari yang dituangkan
dalam berita acara.
(3) Dalam hal perpanjangan pendaftaran kedua sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) masih tetap tidak mencapai jumlah 2
(dua) orang pendaftar pada saat berakhirnya perpanjangan
pendaftaran, maka pendaftaran dinyatakan ditutup oleh
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa yang dituangkan
dalam berita acara dan selanjutnya ditetapkan dengan
keputusan.
(4) Penutupan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dilaporkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
kepada BPD paling lambat 3 (tiga) hari setelah penutupan.
(5) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) selanjutnya
dilaporkan oleh BPD kepada Camat paling lambat 3 (tiga) hari
setelah laporan penutupan pendaftaran diterima.
(6) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) selanjutnya
dilaporkan oleh Camat kepada Bupati paling lambat 3 (tiga)
hari setelah laporan diterima.
(7) Berdasarkan laporan Camat sebagaimana dimaksud pada
ayat (6), Bupati menunda pelaksanaan pemilihan kepala desa
sampai dengan pemilihan kepala desa serentak berikutnya.
(8) Penundaaan pelaksanaan pemilihan kepala desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (7) ditetapkan dengan
Keputusan Bupati.
Paragraf 2
Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa
Pasal 42
Paragraf 3
Persyaratan Administrasi Bakal Calon Kepala Desa
Pasal 43
gg. daftar….
-38-
gg. daftar riwayat hidup, dan bagi pelamar yang pernah
mengabdi pada organisasi pemerintahan dan/atau
lembaga kemasyarakatan desa melampirkan fotokopi
bukti penetapan keputusan pernah pengalaman di
organisasi pemerintahan dan/atau lembaga
kemasyarakatan desa dengan menunjukan dokumen
aslinya.
(2) Berkas persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dibuat sebanyak 4 (empat) rangkap, masing-
masing untuk Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa,
BPD, Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan dan
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten.
(3) Fotokopi legalisasi ijazah sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e, merupakan legalisasi ijazah terbaru dengan
waktu paling lama 1 (satu) tahun terhitung mulai tanggal
registrasi pada saat mendaftar.
(4) Ijazah pendidikan sederajat sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf e, adalah ijazah Paket A atau ijazah ujian
persamaan Sekolah Dasar atau Satuan Pendidikan Muadalah
Pondok Pesantren sederajat Madrasah Ibtidaiyah, ijazah
Paket B atau ijazah ujian persamaan Sekolah Menengah
Pertama atau Satuan Pendidikan Muadalah Pondok
Pesantren sederajat Madrasah Tsanawiyah, ijazah Paket C
atau ijazah ujian persamaan Sekolah Menengah Atas Satuan
Pendidikan Muadalah Pondok Pesantren sederajat Madrasah
Aliyah.
(5) Ijazah Ujian Persamaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diterbitkan sebelum tanggal 3 Juli 2003.
Pasal 44
d. Kepala...
-39-
d. Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/kota
untuk ijazah Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah,
dan Madrasah Aliyah, Satuan Pendidikan Muadalah
Pondok Pesantren sederajat Madrasah
Ibtidaiyah/Madrasah Tsanawiyah/Madrasah Aliyah yang
telah bubar atau likuidasi;
e. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten/kota atau Kepala
Dinas Pendidikan provinsi yang menerbitkan ijazah atau
pejabat yang ditunjuk untuk ijazah Paket A, Paket B dan
Paket C; dan
f. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi yang menerbitkan
ijazah atau pejabat yang ditunjuk untuk ijazah ujian
persamaan Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama,
dan Sekolah Menengah Atas.
(2) Pejabat yang berwenang untuk melegalisir akta lahir, Kartu
Tanda Penduduk Elektronik atau Surat Keterangan
Penduduk dan Kartu Keluarga sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 43 ayat (1) huruf c dan huruf f, adalah pejabat pada
instansi pelaksana yang membidangi administrasi
kependudukan dan pencatatan sipil.
(3) Pejabat yang berwenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
43 ayat (1) huruf r adalah Kepala Perangkat Daerah yang
membidangi urusan kepegawaian.
Pasal 45
Pasal 46
Pasal 47
Pasal 48
Pasal 49….
-41-
Pasal 49
Pasal 50
Pasal 51
Pasal 52
Pasal 53
Bagian Ketiga
Penelitian Kelengkapan Persyaratan Administrasi, dan Penetapan
Calon Kepala Desa
Paragraf 1
Penelitian Kelengkapan Persyaratan Administrasi
Pasal 54
(5) Dalam….
-44-
(5) Dalam hal hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) terdapat persyaratan bakal calon kepala desa yang
meragukan keabsahannya, maka Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa melakukan klarifikasi kepada instansi
dan/atau dinas berwenang yang menerbitkan dan/atau
menandatangani dokumen persyaratan administrasi dengan
meminta surat keterangan secara tertulis yang dapat
dipertanggungjawabkan.
Pasal 55
Pasal 56
(6) Masukan….
-45-
(6) Masukan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diproses dan ditindaklanjuti oleh Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara.
(7) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa tidak memproses
dan menindaklanjuti masukan masyarakat yang melewati
batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4).
Pasal 57
Pasal 58
(1) Dalam hal jumlah bakal calon kepala desa berdasarkan hasil
penelitian persyaratan administrasi sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 54 ayat (2) mencapai jumlah lebih dari 5 (lima)
orang pendaftar yang memenuhi persyaratan, maka Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa melaksanakan seleksi
tambahan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. pengalaman bertugas di organisasi Pemerintahan,
Lembaga Kemasyarakatan di Desa, tingkat pendidikan,
dan usia; dan
b. kemampuan….
-46-
b. kemampuan pengetahuan umum.
(2) Seleksi tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan pada waktu penelitian kelengkapan persyaratan
administrasi bakal calon kepala desa, verifikasi dan
klarifikasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 ayat (2).
(3) Seleksi tambahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui pembobotan nilai, dengan cara penilaian
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan ini.
(4) Dalam pelaksanaan seleksi tambahan bakal calon
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Panitia Pemilihan
Kepala Desa menyusun dan menetapkan tata tertib seleksi
tambahan yang ditetapkan dengan keputusan Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa.
(5) Dalam melaksanakan seleksi tambahan bakal calon kepala
desa sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Panitia Pemilihan
Kepala Desa dapat membentuk Tim Seleksi Tambahan
dengan keputusan, dan seleksi tambahan dilaksanakan
paling lambat sebelum berakhirnya waktu tahapan penelitian
kelengkapan persyaratan administrasi bakal calon kepala
desa.
(6) Dalam pelaksanaan penilaian seleksi tambahan bakal calon
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, Panitia
Pemilihan Kepala Desa/Tim Seleksi Tambahan dapat
memberikan penilaian apabila bakal calon kepala desa dapat
membuktikan dengan surat keputusan pengangkatan dari
pejabat tempat yang bersangkutan bekerja/bertugas.
(7) Dalam hal bakal calon memiliki pengalaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) tidak dapat membuktikan surat
keputusan pengangkatan dari pejabat/pimpinan tempat yang
bersangkutan bekerja/bertugas karena hilang dan/atau
ketika pengangkatan tidak disertakan dengan keputusan,
maka Panitia Pemilihan Kepala Desa/Tim Seleksi Tambahan
dapat memberikan penilaian kepada bakal calon kepala desa
tersebut apabila dilampirkan:
a. surat pernyataan tertulis di atas materai dari yang
bersangkutan yang turut ditandatangani paling sedikit
oleh 2 (dua) orang saksi yang merupakan teman kerja/
tugas bakal calon; dan
b. surat Keterangan dari pejabat/pimpinan yang berwenang
ditempat yang bersangkutan bertugas/bekerja.
(8) Seleksi kemampuan pengetahuan umum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b dilaksanakan secara tertulis,
dengan materi sebagai berikut:
a. Pancasila dan UUD 1945;
b. bahasa Indonesia; dan
c. pemerintahan….
-47-
c. pemerintahan dan pembangunan desa.
(9) Dalam hal Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa tidak
dapat melaksanakan seleksi tambahan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), maka dapat meminta bantuan
kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
untuk melaksanakan seleksi tambahan.
(10) Dalam melaksanakan seleksi pengetahuan umum
sebagaimana dimaksud pada ayat (8) dapat melibatkan
lembaga independen untuk membuat soal, mengawasi
pelaksanaan ujian dan melakukan penilaian.
Pasal 59
Pasal 60
Paragraf 2….
-49-
Paragraf 2
Penetapan Bakal Calon Kepala Desa Menjadi Calon Kepala Desa
Pasal 61
Bagian Keempat
Pengundian Nomor Urut Calon Kepala Desa
Pasal 62
c. dibuatkan….
-50-
c. dibuatkan pernyataan kesepakatan dari para calon kepala
desa yang berisikan antara lain tanggal pengundian, dan
tidak melaksanakan kampanye diluar tahapan dan jadwal
yang sudah ditetapkan; dan
d. Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa menetapkan
keputusan yang berisi perubahan jadwal/tanggal
pengundian.
(3) Pengundian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, yaitu:
a. pengundian nomor urut pengambilan; dan
b. pengundian nomor urut calon kepala desa.
(4) Dalam pelaksanaan pengundian sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
mempersiapkan perlengkapan antara lain:
a. tempat/kotak pengundian/sejenisnya yang berisikan
kertas dalam kondisi tergulung/dalam amplop yang telah
tertulis nomor urut berdasarkan jumlah calon kepala desa
untuk pengundian nomor urut pengambilan; dan
b. tempat/kotak pengundian/sejenisnya yang berisikan
kertas dalam kondisi tergulung/dalam amplop yang telah
tertulis nomor urut dengan memberikan kesempatan
terlebih dahulu kepada calon kepala desa yang
mendapatkan nomor urut 1, nomor 2 dan seterusnya
hasil pengundian nomor urut pengambilan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a.
(5) Hasil pengundian nomor urut calon kepala desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) huruf b, dituangkan dalam berita
acara dan ditetapkan dalam Keputusan Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa.
(6) Hasil pengundian nomor urut calon kepala desa sebagaimana
dimaksud pada pada ayat (5) dijadikan sebagai dasar:
a. pengumuman nama calon kepala desa beserta nomor urut
calon kepala desa yang dipasang di tempat umum/
strategis agar dapat diketahui oleh masyarakat;
b. pencetakan surat suara yang akan dipergunakan pada
hari pemungutan suara dan penghitungan suara
berdasarkan jumlah DPT dan ditambah 5 % (lima per
seratus) sebagai surat suara cadangan; dan
c. mencetak baliho/atribut lainnya untuk persiapan
pelaksanaan kampanye oleh calon kepala desa.
(7) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa mengumumkan
nama calon kepala desa beserta nomor urut yang telah
ditetapkan paling lambat 1 (satu) hari setelah pengundian
nomor urut kepala desa dan dipasang di tempat umum agar
dapat diketahui oleh masyarakat.
(8) Setelah….
-51-
(8) Setelah ditetapkannya hasil pengundian nomor urut
sebagaimana dimaksud pada ayat (5) calon kepala desa,
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa, BPD, Tim
Pendukung/Tim Sukses dan unsur keterwakilan masyarakat
untuk menandatangani:
a. pakta integritas; dan
b. deklarasi damai.
(9) Sebelum ditandatangani, pakta integritas dan deklarasi
damai sebagaimana dimaksud pada ayat (8), dibacakan
terlebih dahulu oleh salah seorang calon kepala desa yang
diikuti oleh seluruh calon kepala desa, tim sukses/tim
pendukung, dan masyarakat yang hadir.
Bagian Kelima
Pelaksanaan Kampanye
Pasal 63
Pasal 64
Pasal 65
Pasal 66
(3) Pelaksanaan….
-53-
(3) Pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak dilakukan dalam bentuk pawai/konvoi.
Pasal 67
Pasal 68….
-54-
Pasal 68
Bagian Keenam
Masa Tenang
Pasal 69
(3) Hasil…
-55-
(3) Hasil pemeriksaan, pelipatan, penghitungan surat suara,
pemusnahan surat suara yang tidak layak dipergunakan (bila
ada) dan penyegelan surat suara yang akan dipergunakan
dituangkan dalam berita acara.
(4) Untuk menjamin keamanan terhadap surat suara yang layak
dipergunakan dan kelengkapan lainnya, Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa dengan persetujuan BPD
dapat menyerahkan/menitipkan kepada pihak Kepolisian
Sektor/Koramil setempat, dengan dibuatkan tanda terima
penyerahan/penitipan yang ditandatangani oleh para pihak.
(5) Dalam masa tenang Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa memberikan penjelasan calon kepala desa dan/atau
kuasanya mengenai kriteria sah, tidak sah atau blankonya
surat suara yang hasilnya dituangkan dalam berita acara.
Pasal 70
BAB V
PELAKSANAAN PEMUNGUTAN DAN PENGHITUNGAN SUARA
Bagian Kesatu
Penetapan Waktu Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Pasal 71
Bagian Kedua
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Paragraf 1
Umum
Pasal 72
Paragraf 2
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara secara Terpusat
Pasal 73
Paragraf 3
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara secara Tersebar
Pasal 75
Paragraf 4….
-58-
Paragraf 4
Persiapan Pelaksanaan Pemungutan Suara
Pasal 76
Pasal 77
(5) Berdasarkan....
-59-
(5) Berdasarkan surat undangan yang dikembalikan
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa mencoret nama yang bersangkutan
dalam DPT atau salinan DPT untuk TPS dengan
membubuhkan paraf dan keterangan.
(6) Dalam pengadaan surat undangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilengkapi dengan surat pemesanan, tanda
terima pesanan dan perjanjian antara Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa dengan pihak percetakan yang
memuat paling sedikit:
a. para pihak;
b. hak dan kewajiban;
c. spesifikasi dan jumlah barang;
d. jangka waktu; dan
e. sanksi.
Pasal 78
Pasal 79
Pasal 80
Pasal 81
Pasal 82
Paragraf 5
Saksi Calon Kepala Desa
Pasal 83
(2) Saksi….
-62-
(2) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari:
a. saksi pemeriksaan surat suara, paling sedikit 1 (satu)
orang; dan
b. saksi pemungutan dan penghitungan suara paling sedikit
3 (tiga) orang.
(3) Saksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
pemilih/hak pilih yang sudah terdaftar dalam DPT.
(4) Penunjukan dan/atau pemberian kuasa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) disampaikan paling lambat 1 (satu)
hari sebelum dilaksanakan pemeriksaan surat suara,
pemungutan dan penghitungan suara.
(5) Dalam hal saksi yang telah ditunjuk sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) berhalangan, maka calon kepala desa dapat
menunjuk saksi pengganti paling lambat 1 (satu) jam
sebelum pemeriksaan surat suara, pemungutan dan
penghitungan suara dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1).
Paragraf 6
Pengamanan Perlengkapan Pemungutan dan Penghitungan
Suara
Pasal 84
Bagian Ketiga
Pelaksanaan Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara
Paragraf 1
Susunan Acara Pemungutan dan Penghitungan Suara
Pasal 85
b.susunan....
-63-
b. susunan acara pemungutan dan penghitungan suara
pemilihan kepala desa secara tersebar di beberapa TPS
dihadiri oleh KPPS, Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa, para saksi calon kepala desa, BPD, Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan, Pejabat dan
para pemilih/hak pilih.
(2) Susunan acara pemungutan dan penghitungan suara secara
terpusat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah
sebagai berikut:
a. pembukaan;
b. laporan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa;
c. pembacaan sambutan Bupati;
d. pemeriksaan bilik suara, surat suara, kotak suara, dan
kelengkapannya, dilakukan oleh Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa didampingi oleh calon kepala desa
dan/atau saksi calon kepala desa serta disaksikan oleh
Kepala Desa, BPD dan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan;
e. penandatanganan berita acara pemeriksaan oleh Ketua
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa dan
sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa dan ditandatangani
oleh saksi calon kepala desa;
f. penjelasan teknis tentang tata cara pemungutan suara
oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
g. peresmian pemungutan suara pemilihan kepala desa oleh
Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
h. pelaksanaan pemungutan suara;
i. penutupan pelaksanaan pemungutan suara oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa, dilanjutkan dengan
penghitungan suara serta pembacaan dan
penandatanganan pernyataan para calon kepala desa;
j. penghitungan suara dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa secara terbuka dan disaksikan
oleh para calon kepala desa atau para saksi calon kepala
desa, BPD, Kepala Desa, Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan, dan warga masyarakat;
k. penandatanganan hasil penghitungan suara;
l. pembuatan dan penandatanganan berita acara
pemungutan dan penghitungan suara oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
m. pengumuman hasil penghitungan suara dan penutupan
penghitungan suara oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa; dan
n. pembacaan doa.
(3) Susunan….
-64-
(3) Susunan acara pemungutan dan penghitungan suara secara
tersebar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah
sebagai berikut:
a. pembukaan;
b. pembacaan laporan Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa;
c. pembacaan sambutan Bupati;
d. pemeriksaan bilik suara, surat suara, kotak suara, dan
kelengkapannya oleh KPPS yang didampingi oleh Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa, saksi calon kepala
desa, anggota BPD dan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan;
e. penandatanganan berita acara pemeriksaan oleh KPPS
dan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa dan
ditandatangani oleh saksi calon kepala desa;
f. penjelasan teknis tentang tata cara pemungutan suara
oleh KPPS;
g. peresmian pemungutan suara pemilihan kepala desa oleh
KPPS;
h. pelaksanaan pemungutan suara;
i. penutupan pelaksanaan pemungutan suara oleh KPPS,
dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan
pernyataan saksi calon kepala desa;
j. penghitungan suara dilaksanakan oleh KPPS secara
terbuka dan disaksikan oleh para saksi calon kepala desa,
BPD, Pejabat/Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kecamatan, dan warga masyarakat;
k. penandatanganan hasil penghitungan suara oleh KPPS
yang turut ditandatangani oleh para calon saksi kepala
desa;
l. pembuatan dan penandatanganan berita acara
pemungutan dan penghitungan suara oleh KPPS;
m. pengumuman hasil penghitungan suara dan penutupan
penghitungan suara oleh KPPS; dan
n. pembacaan doa.
(4) Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
huruf d dan ayat (3) huruf d dilakukan dengan cara:
a. membuka kotak suara yang tersegel dan terkunci;
b. mengeluarkan seluruh isi kotak suara dan melakukan
pemeriksaan;
c. mengindentifikasi jenis dokumen dan peralatan; dan
d. menghitung jumlah setiap jenis dokumen dan peralatan.
Paragraf 2….
-65-
Paragraf 2
Pemungutan Suara
Pasal 86
(2) Dalam….
-66-
(2) Dalam hal pada saat pemeriksaan dan penelitian surat suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g terdapat surat
suara dalam keadaan cacat, rusak, sudah tercoblos dan
terdapat kekeliruan dalam cara memberikan suara, maka
pemilih/hak pilih berhak meminta surat suara pengganti
setelah menyerahkan surat suara kepada Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa/KPPS.
(3) Berdasarkan permintaan penggantian surat suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa/KPPS memberikan surat suara
pengganti hanya 1 (satu) kali.
Pasal 87
Pasal 88
(1) Dalam hal terdapat calon kepala desa yang meninggal dunia
atau mengundurkan diri maka tahapan pelaksanaan
pemilihan kepala desa dilanjutkan tanpa penggantian calon
kepala desa.
(2) Dalam hal calon kepala desa meninggal dunia atau
mengundurkan diri sebelum atau pada saat pelaksanaan
pemungutan suara, maka pemungutan suara tetap
dilaksanakan serta tanda gambar calon kepala desa yang
meninggal dunia atau mengundurkan diri diikutsertakan dan
diumumkan oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa/KPPS.
(3) Dalam hal calon kepala desa yang meninggal dunia atau
mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memperoleh suara terbanyak sedangkan calon kepala desa
lebih dari 2 (dua) orang, maka hasil perolehan suara calon
kepala desa yang meninggal dunia atau mengundurkan diri
tidak diperhitungkan dan yang ditetapkan sebagai calon
kepala desa terpilih adalah calon kepala desa yang
memperoleh suara terbanyak berikutnya.
(4) Dalam….
-67-
(4) Dalam hal calon kepala desa yang meninggal dunia atau
mengundurkan diri sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
memperoleh suara terbanyak sedangkan calon kepala desa
hanya 2 (dua) orang, maka hasil perolehan suara calon
kepala desa yang meninggal dunia atau mengundurkan diri,
diperhitungkan dan hasil perolehan suara calon kepala desa
yang memperoleh suara terbanyak berikutnya tidak
ditetapkan sebagai calon kepala desa terpilih.
(5) Dalam hal terjadi perolehan suara sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), maka pemilihan kepala desa diulang dan
menunggu pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak
berikutnya.
Paragraf 3
Perpanjangan Waktu dan Penundaan Sementara Waktu
Pemungutan Suara
Pasal 89
Pasal 90
(2) Dalam....
-68-
(2) Dalam hal terdapat pemungutan suara ditunda sementara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa/KPPS mengamankan
perlengkapan pemungutan suara yang disaksikan oleh calon
kepala desa/saksi calon kepala desa.
(3) Dalam hal penundaan suara sebagaimana dimaksud ayat (1)
dapat dilanjutkan, maka pemungutan suara lanjutan dapat
dilakukan di TPS dengan sisa waktu pemungutan suara
setelah disepakatinya penundaan sementara berdasarkan
kesepakatan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa/KPPS dengan para calon kepala desa/saksi calon
kepala desa.
(4) Penundaan pemungutan suara, pengamanan perlengkapan
pemungutan suara dan lanjutan pemungutan suara
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2) dan ayat (3)
dituangkan dalam berita acara.
Pasal 91
f. penutupan....
-69-
f. penutupan pelaksanaan lanjutan pemungutan suara oleh
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa/KPPS,
dilanjutkan dengan pembacaan dan penandatanganan
pernyataan para calon kepala desa/para saksi calon
kepala desa setelah pemungutan suara;
g. penghitungan suara, dilaksanakan oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa/KPPS secara terbuka dan
disaksikan oleh para calon kepala desa/para saksi calon
kepala desa, BPD, Kepala Desa dan Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan dan warga masyarakat;
h. penandatanganan hasil penghitungan suara;
i. pembuatan dan penandatanganan berita acara
pemungutan suara dan penghitungan suara;
j. penutupan penghitungan suara ditandai dengan
pengumuman hasil penghitungan suara; dan
k. pembacaan doa.
Pasal 92
Pasal 93
d. jumlah….
-70-
d. jumlah surat suara cadangan yang tidak dipergunakan;
dan
e. jumlah surat undangan yang hadir.
(2) Setelah dilakukan penghitungan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa/KPPS menyimpan dokumen tersebut dengan rapi.
Paragraf 4
Penghitungan Suara
Pasal 94
c. terdapat....
-71-
c. terdapat tanda gambar dan/atau tulisan selain yang telah
ditetapkan;
d. memuat tanda-tanda lain yang menunjukkan identitas
pemilih;
e. tanda coblos terdapat pada lebih dari 1 (satu) calon
f. tanda coblos di luar kotak tanda gambar;
g. menggunakan alat pencoblos di luar alat yang telah
disediakan; dan/atau
h. sobek/rusak atau tanda gambar hilang.
(6) Dalam hal terdapat surat suara yang tidak terdapat tanda
coblos pada semua tanda gambar calon kepala desa, maka
surat suara dinyatakan blanko.
(7) Pada saat penghitungan suara, surat suara harus diambil
dari kotak suara dan disebutkan satu-persatu serta tidak
ditumpuk di meja atau ditangan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa/KPPS.
Pasal 95
Pasal 96
Paragraf 5
Penghitungan Ulang Surat Suara
Pasal 97
Pasal 98
Pasal 100
Pasal 101
d. petugas….
-76-
e. petugas memberi paraf pada undangan dan memberikan
tanda pada nama pemilih/hak pilih dalam DPT yang baru
hadir sebagai keterangan pemilih/hak pilih telah hadir
menggunakan hak memilih;
f. pemilih/hak pilih membawa surat undangan yang telah
diberi tanda paraf untuk ditukar dengan smart card yang
telah digenerik;
g. petugas memberikan smart card kepada pemilih/ hak pilih
untuk digunakan sebagai alat untuk menampilkan kartu
suara elektronik;
h. pemilih/hak pilih menuju ke bilik suara dengan membawa
smart card;
i. pemilih/hak pilih memasukan smart card ke card reader
atau dapat dibantu petugas;
j. setelah smart card dimasukkan ke card reader akan tampil
kartu suara elektronik berupa tanda gambar calon kepala
desa pada layar monitor yang ada di dalam bilik suara;
k. setelah muncul tanda gambar calon kepala desa pada layar
monitor, pemilih/hak pilih menyentuh 1 (satu) kali pada
salah satu tanda gambar calon kepala desa yang menjadi
pilihannya;
l. setelah tanda gambar calon kepala desa disentuh, maka
pada layar monitor muncul lembar konfirmasi berupa
tulisan “YA” dan tanda (ceklis) warna hijau dalam kotak
dan tulisan “TIDAK” dan tanda “X” (silang) warna merah
dalam kotak, untuk memastikan pilihan sudah benar atau
pilihan belum benar;
m. jika pilihan sudah benar, pemilih/hak pilih menyentuh
tepat pada tulisan “YA” dan tanda (ceklis) warna hijau
dalam kotak dan jika belum benar menyentuh tepat pada
tulisan “TIDAK” dan tanda “X” (silang) warna merah dalam
kotak;
n. jika pilihan sudah benar, pemilih/hak pilih menyentuh
tepat pada tulisan “YA” dan tanda (ceklis) warna hijau
dalam kotak dan jika belum benar menyentuh tepat pada
tulisan “TIDAK” dan tanda “X” (silang) warna merah dalam
kotak;
o. jika pemilih/hak pilih menyentuh tulisan “TIDAK” dan
tanda “X” (silang) warna merah dalam kotak, maka layar
akan kembali ke tanda gambar calon kepala desa untuk
memberi kesempatan pemilih/hak pilih menentukan
pilihannya;
p. dalam hal pemilih/hak pilih tidak akan memilih tanda
gambar calon kepala desa, maka setelah muncul tanda
gambar calon kepala desa pada layar monitor, pemilih/hak
pilih menyentuh tulisan “SUARA KOSONG”;
q. pemilih….
-77-
q. pemilih/hak pilih yang telah menggunakan hak memilih
keluar dari bilik suara dengan membawa lembar struk dan
menyerahkan smart card kepada petugas untuk digenerik
ulang;
r. pemilih/hak pilih memasukkan lembar struk ke dalam
kotak audit yang telah disediakan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa;
s. pemilih/hak pilih menuju pintu keluar yang telah
disediakan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa;
dan
t. sebelum keluar dari dalam TPS, pemilih/hak pilih wajib
mencelupkan salah satu jari ke bak tinta yang disiapkan
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa sebagai tanda
telah menggunakan hak memilih.
(2) Dalam hal tidak muncul tanda gambar calon pada layar
monitor, berarti data dalam smart card telah digunakan
sebelumnya atau belum digenerik.
(3) Dalam hal smart card belum digenerik sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), maka pemilih/hak pilih dapat meminta ganti
smart card hanya untuk 1 (satu) kali.
(4) Pemilih/hak pilih menggunakan hak memilih hanya untuk 1
(satu) kali dan smart card yang telah digunakan tidak dapat
digunakan lagi oleh yang bersangkutan.
(5) Pemilih penyandang disabilitas atau yang mempunyai
halangan fisik lain pada saat memberikan suaranya di TPS
dapat dibantu oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa atau orang lain atas permintaan pemilih sendiri.
(6) Dalam hal pemilih sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
meminta dibantu oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa, maka Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
menugaskan anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa atau orang lain untuk memberikan bantuan.
(7) Anggota Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa atau
orang lain yang membantu sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), wajib merahasiakan pilihan pemilih/hak pilih yang
bersangkutan.
Pasal 102
(2) Setelah….
-78-
(2) Setelah melihat perolehan suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Tim Teknis Lapangan mencetak/print out hasil
perolehan suara dari masing-masing bilik suara.
(3) Hasil cetakan/print out perolehan suara sebagaimana
dimaksud pada ayat (2), ditandatangani oleh Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Desa bersama para calon kepala
desa/saksi calon kepala desa.
(4) Setelah hasil cetakan/print out perolehan suara ditandatangani
sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa melakukan rekapitulasi jumlah perolehan
suara masing-masing calon kepala desa untuk setiap wilayah
pemilihan dan untuk seluruh wilayah pemilihan.
(5) Rekapitulasi perolehan suara sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) ditandatangani oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Desa bersama para calon kepala desa/saksi calon
kepala desa dan diumumkan oleh Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa serta salinannya diberikan kepada para
calon kepala desa/saksi calon kepala desa.
Pasal 103
(5) Dalam….
-79-
(5) Dalam hal berdasarkan hasil musyawarah sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyepakati penghitungan ulang,
maka Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa menghitung
hasil pemungutan suara secara manual dengan cara membuka
kotak audit dan menghitung struk/hasil cetak alat elektronik.
(6) Penghitungan suara secara manual sebagaimana dimaksud
pada ayat (5), dilakukan di TPS dan disaksikan oleh para calon
kepala desa/saksi calon kepala desa, BPD, Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan dan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Kabupaten.
(7) Dalam hal hasil penghitungan secara manual sebagaimana
dimaksud pada ayat (6) terdapat perbedaan dengan hasil cetak
alat elektronik, maka hasil penghitungan suara yang sah
adalah penghitungan suara secara elektronik.
Bagian Keempat
Perolehan Suara
Pasal 104
Pasal 105
a. untuk….
-80-
a. untuk pelaksanaan pemilihan kepala desa pada TPS
terpusat, Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan Suara
dan Penghitungan Suara disusun paling lama 3 (satu) hari
setelah pemungutan suara dan penghitungan suara
selesai; dan
b. untuk pelaksanaan pemilihan kepala desa pada TPS
tersebar dengan ketentuan sebagai berikut:
1. KPPS menyusun Berita Acara Pelaksanaan
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara paling
lama 1 (satu) hari setelah hasil rekapitulasi
penghitungan suara dilaporkan kepada Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa; dan
2. Berdasakan Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan
Suara dan Penghitungan Suara dari KPPS sebagaimana
dimaksud dalam angka 1, Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa menyusun Berita Acara Pelaksanaan
Pemungutan Suara dan Penghitungan Suara paling
lama 2 (dua) hari setelah diterimanya Berita Acara
Pelaksanaan Pemungutan Suara dan Penghitungan
Suara dari KPPS.
(2) Dalam hal terdapat perbedaan jumlah pemilih/hak pilih dalam
hasil rekapitulasi surat suara dengan jumlah pemilih/hak
pilih yang hadir pada pemungutan suara, maka pencantuman
jumlah pemilih/hak pilih yang hadir dalam berita acara
berdasarkan jumlah pemilih/hak pilih adalah hasil
rekapitulasi surat suara.
(3) Berita Acara Pelaksanaan Pemungutan Suara dan
Penghitungan Suara sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibuat dalam rangkap 4 (empat) masing-masing untuk Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa, BPD, Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan, dan Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Kabupaten.
(4) Setelah selesai penghitungan suara, surat suara yang sudah
digunakan, kertas rekapitulasi penghitungan suara, berita
acara pemungutan suara, berita acara penghitungan suara
serta berkas/dokumen dan kelengkapan lainnya dimasukan
kedalam kotak suara yang dikunci dan disegel.
BAB VI
PENETAPAN CALON KEPALA DESA TERPILIH
Bagian Kesatu
Tahapan Penetapan Calon Kepala Desa Terpilih
Pasal 106
Pasal 107
(1) Dalam hal Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa tidak
melaporkan hasil penetapan calon kepala desa terpilih
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 huruf b, maka BPD
memberikan teguran secara tertulis.
(2) Dalam hal teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
dilaksanakan, maka BPD melakukan pemanggilan terhadap
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa untuk meminta
penjelasan atas tidak ditetapkannya calon kepala desa terpilih
dan hasilnya dituangkan dalam berita acara dan
melaporkannya kepada Camat selaku Ketua Panitia Pemilihan
Kepala Desa Tingkat Kecamatan dalam jangka waktu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 huruf b.
(3) Dalam hal BPD tidak melaporkan calon kepala desa terpilih
kepada Bupati melalui Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 huruf c,
maka Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
memberikan teguran secara tertulis.
(4) Dalam hal diberikan teguran sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tidak dilaksanakan, maka Panitia Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Kecamatan melakukan pemanggilan terhadap
BPD untuk meminta penjelasan atas tidak dilaporkannya
calon kepala desa terpilih dalam jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 106 huruf c dan hasilnya dituangkan
dalam berita acara.
(5) Panitia …
-83-
(5) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
menyampaikan laporan hasil sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) kepada Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kabupaten.
(6) Berdasarkan laporan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten melaksanakan
pemeriksaan yang hasilnya dituangkan dalam berita acara.
(7) Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (6)
berupa pertimbangan kepada Bupati untuk pengesahan dan
pengangkatan calon kepala desa terpilih.
Bagian Kedua
Penyelesaian Keberatan/Perselisihan Hasil Pemilihan
Pasal 108
(5) Berdasarkan….
-84-
(5) Berdasarkan laporan tertulis sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan
wajib menyelesaikan perselisihan tersebut paling lambat 7
(tujuh) hari setelah diterimanya laporan dari BPD, dengan
melakukan:
a. pertemuan untuk membahas penyelesaian keberatan/
perselisihan dengan menghadirkan calon kepala desa yang
mengajukan keberatan, saksi calon kepala desa, Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa, BPD, kepala desa,
yang hasilnya dituangkan dalam berita acara; dan
b. melaporkan secara tertulis kepada Sekretaris Daerah
selaku Ketua Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kabupaten dengan tembusan kepada Kepala DPMD.
(6) Dalam hal Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kecamatan tidak dapat menyelesaikan keberatan/perselisihan
sebagaimana dimaksud pada ayat (5), maka Camat selaku
Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kecamatan melaporkan
hasilnya kepada Sekretaris Daerah selaku Ketua Panitia
Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten dengan tembusan
kepada Kepala DPMD.
(7) Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Kabupaten wajib
menyelesaikan keberatan/perselisihan sebagaimana dimaksud
pada ayat (6) paling lambat 23 (dua puluh tiga) hari setelah
diterimanya laporan dari Camat, dengan melakukan:
a. merekapitulasi jenis pengaduan permasalahan pemilihan
kepala desa dengan menggunakan matrik berupa kolom
yang berisi:
1) dasar surat pengaduan;
2) indikasi permasalahan/isi surat pengaduan;
3) ketentuan peraturan perundang-undangan;
4) penyelesaian tingkat desa/kecamatan;
5) tanggapan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Kabupaten; dan
6) kesimpulan.
b. pembahasan penyelesaian keberatan/perselisihan dengan
menghadirkan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat
Desa, Kepala Desa, BPD dan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Tingkat Kecamatan yang hasilnya dituangkan dalam berita
acara; dan
c. melaporkan secara tertulis hasil pembahasan penyelesaian
keberatan/perselisihan kepada Bupati untuk dijadikan
bahan lebih lanjut penetapan pengesahan dan
pengangkatan calon kepala desa terpilih.
Pasal 109….
-85-
Pasal 109
Pasal 110
Bagian Ketiga
Pelantikan Calon Kepala Desa Terpilih
Pasal 111
(1) Bupati atau pejabat lain yang ditunjuk melantik calon kepala
desa terpilih paling lambat 30 (tiga puluh) hari sejak
diterbitkan keputusan mengenai pengesahan dan
pengangkatan kepala desa.
(2) Pejabat lain yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) adalah Wakil Bupati atau Camat.
(3) Dalam hal pelantikan calon kepala desa terpilih dilakukan di
desa yang bersangkutan, maka BPD melakukan koordinasi
dengan Kecamatan dan Pemerintah Daerah.
(4) Dalam hal terdapat dugaan tindak kecurangan, pemalsuan
ijazah, umur dan dokumen lainnya serta permasalahan
lainnya yang belum dapat dibuktikan secara hukum, maka
Bupati tetap melaksanakan pelantikan sesuai dengan
keputusan mengenai pengesahan dan pengangkatan calon
kepala desa terpilih.
(5) Jika setelah pelantikan terdapat laporan/gugatan tindakan
kecurangan, pemalsuan ijazah, umur dan dokumen lainnya
serta permasalahan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat
(4) yang dibuktikan berdasarkan putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap, maka Bupati atas
usul BPD melalui Camat memberhentikan yang bersangkutan
dan mengangkat Penjabat Kepala Desa dari Pegawai Negeri
Sipil Pemerintah Daerah.
Bagian Keempat….
-86-
Bagian Keempat
Sumpah/Janji dan Masa Jabatan Kepala Desa
Pasal 112
Pasal 113
Bagian Kelima
Biaya Pemilihan
Paragraf 1
Umum
Pasal 114
Pasal 115…
-87-
Pasal 115
Pasal 116
Pasal 117
Paragraf 2
Perencanaan Biaya Pemilihan
Pasal 118
Paragraf 3
Pencairan
Pasal 119
Pasal 120
Pasal 121
BAB VII
PEMBERHENTIAN KEPALA DESA
Bagian Kesatu
Pemberhentian
Paragraf 1
Umum
Pasal 122
Pasal 123
Paragraf 2
Pemberhentian karena Meninggal Dunia
Pasal 124
(1) Dalam hal terdapat kepala desa yang meninggal dunia, maka
BPD melakukan musyawarah paling lambat 7 (tujuh) hari
setelah kepala desa meninggal dunia yang hasilnya dituangkan
dalam berita acara musyawarah.
(2) Berdasarkan Berita acara musyawarah sebagaimana dimaksud
ayat (1), BPD menyampaikan laporan dan usulan
pemberhentian kepala desa kepada Bupati melalui Camat
paling lambat 3 (tiga) hari setelah musyawarah dilaksanakan.
(3) Camat melaporkan usulan pemberhentian kepala desa kepada
Kepala DPMD atas nama Bupati paling lambat 3 (tiga) hari
setelah diterimanya laporan dan usulan BPD sebagaimana
dimaksud ayat (2).
(4) Berdasarkan laporan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), paling lambat 30 (tiga puluh) hari Bupati menerbitkan
pengesahan pemberhentian kepala desa.
Paragraf 3
Pemberhentian karena Permintaan Sendiri
Pasal 125
Paragraf 4
Pemberhentian karena Diberhentikan
Pasal 126
Pasal 127
Bagian Kedua
Pemberhentian Sementara
Pasal 129
Pasal 130
Pasal 131….
-94-
Pasal 131
Bagian Ketiga
Pengisian Kekosongan Jabatan Kepala Desa selama Pemrosesan
Pemberhentian
Pasal 132
Pasal 133
Dalam hal sisa masa jabatan kepala desa yang berhenti tidak lebih
dari 1 (satu) tahun karena meninggal dunia, permintaan sendiri
dan diberhentikan, kecuali berhenti karena berakhir masa
jabatannya, maka Camat atas nama Bupati mengangkat Penjabat
Kepala Desa sampai terpilihnya kepala desa berdasarkan hasil
pemilihan kepala desa serentak.
Pasal 134….
-95-
Pasal 134
Dalam hal sisa masa jabatan kepala desa yang berhenti lebih dari
1 (satu) tahun karena meninggal dunia, permintaan sendiri dan
diberhentikan, kecuali berhenti karena berakhir masa jabatannya,
maka Camat atas nama Bupati mengangkat Penjabat Kepala Desa
sampai terpilihnya kepala desa melalui hasil musyawarah.
Pasal 135
Pasal 136
BAB VIII
PEMILIHAN KEPALA DESA ANTARWAKTU
Bagian Kesatu
Panitia Pemilihan Kepala Desa Antarwaktu
Pasal 137
(1) Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa antarwaktu sebagaimana
dalam Pasal 2 huruf b dan Pasal 5 ayat (1) dan ayat (2)
dilaksanakan melalui Musdes.
(2) Sebelum....
-96-
(2) Sebelum penyelenggaraan Musdes sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) BPD membentuk panitia pemilihan kepala desa
antarwaktu paling lambat dalam jangka waktu 15 (lima belas)
hari terhitung sejak Kepala Desa diberhentikan.
(3) Panitia Pemilihan Kepala Desa antarwaktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dibentuk berdasarkan musyawarah
BPD yang dihadiri paling sedikit oleh pemerintah desa,
pengurus Lembaga Kemasyarakatan di desa, unsur
masyarakat, dan Pejabat.
(4) Panitia Pemilihan Kepala Desa antarwaktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) terdiri dari unsur Perangkat Desa,
Lembaga Kemasyarakatan dan Unsur Masyarakat Desa,
dengan mempertimbangkan keterwakilan wilayah dan bersifat
netral serta tidak memihak kepada salah satu Bakal Calon
atau Calon.
(5) Susunan Panitia Pemilihan Kepala Desa antarwaktu
sebagaimana dimaksud pada ayat (4), terdiri dari:
a. 1 (satu) orang ketua merangkap anggota;
b. 1 (satu) orang wakil ketua merangkap anggota;
c. 1 (satu) orang sekretaris merangkap anggota;
d. 1 (satu) orang bendahara merangkap anggota; dan
e. 5 (lima) orang Anggota
(6) Panitia Pemilihan Kepala Desa antarwaktu sebagaimana
dimaksud pada ayat (5) ditetapkan dengan Keputusan BPD.
(7) Tugas dan tanggung jawab Panitia Pemilihan Kepala Desa
antarwaktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) ditetapkan
oleh Ketua Panitia berdasarkan musyawarah panitia dengan
mempertimbangkan antara lain tahapan Pemilihan Kepala
Desa Tingkat Desa serta kebutuhan setiap tahapan.
Pasal 138
Pasal 139
Bagian Kedua
Pembiayaan
Pasal 140
Bagian Ketiga
Persyaratan Bakal Calon Kepala Desa Antarwaktu
Pasal 141
Bagian Keempat
Pengumuman dan Pendaftaran Bakal Calon Kepala Desa
Antarwaktu
Pasal 142
Pasal 143
Pasal 144
Pasal 145
Bagian Kelima
Penelitian Persyaratan Administrasi
Pasal 146
Bagian Keenam
Penetapan Calon Kepala Desa Antarwaktu
Pasal 147
Bagian Ketujuh
Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa antarwaktu
Pasal 148
Pasal 149….
-101-
Pasal 149
Pasal 150
Pasal 151
Pasal 152
Bagian Kedelapan
Tata Cara Pemilihan Kepala Desa Antarwaktu
Paragraf 1
Musyawarah Mufakat
Pasal 153
Paragraf 2
Pemungutan Suara
Pasal 154
e. pemeriksaan….
-104-
e. pemeriksaan surat suara, bilik suara dan alat kelengkapan
lainnya oleh Panitia Pemilihan Kepala Desa antarwaktu,
calon kepala desa antarwaktu, BPD dan pejabat;
f. pembacaan dan penandatanganan pernyataan para calon
kepala desa antarwaktu;
g. pelaksanaan pemungutan suara;
h. pelaksanaan penghitungan suara; dan
i. penandatanganan berita acara hasil pemungutan dan
penghitungan suara.
Pasal 155
Pasal 156
Pasal 158
(2) Dalam….
-106-
(2) Dalam hal terdapat 2 (dua) calon kepala desa antarwaktu atau
lebih memperoleh jumlah suara terbanyak yang sama, maka
dilaksanakan pemungutan suara ulang.
(3) Pemungutan suara ulang sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) hanya dilakukan terhadap calon kepala desa
antarwaktu yang memperoleh suara terbanyak yang sama.
(4) Sebelum pelaksanaan pemungutan suara ulang sebagaimana
dimaksud ayat (2), maka dilakukan pengundian tanda gambar
ulang.
Pasal 159
Paragraf 3
Hasil Pemungutan Suara
Pasal 160
Paragraf 4
Berita Acara Musyawarah Desa
Pasal 161
(1) Pelaporan calon kepala desa terpilih hasil Musdes dari panitia
pemilihan kepala desa antarwaktu kepada BPD dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari setelah Musdes.
(2) Pelaporan calon kepala desa antarwaktu terpilih hasil Musdes
oleh Ketua BPD kepada Bupati melalui Camat dalam jangka
waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan dari Panitia
Pemilihan Kepala Desa antarwaktu sebagaimana dimaksud
pada ayat (1).
(3) Berdasarkan laporan dari BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) Camat menyampaikan usulan penerbitan Keputusan
Bupati tentang Pengesahan dan Pengangkatan Calon Kepala
Desa Terpilih kepada Bupati melalui DPMD.
Paragraf 6
Pengesahan dan Pengangkatan
Pasal 163
BAB IX
KETENTUAN KEPALA DESA DARI PEGAWAI NEGERI SIPIL,
ANGGOTA TENTARA NASIONAL INDONESIA, KEPOLISIAN
REPUBLIK INDONESIA, TENAGA PENDAMPING PROFESIONAL,
PENGURUS LEMBAGA KEMASYARAKATAN DAN BADAN USAHA
MILIK DESA SERTA BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA
Bagian Kesatu
Pegawai Negeri Sipil, Tentara Nasional Indonesia, dan Kepolisian
Republik Indonesia
Pasal 164
(1) Pegawai Negeri Sipil yang terpilih dan diangkat menjadi kepala
desa dibebaskan sementara dari jabatannya selama menjadi
kepala desa tanpa kehilangan hak sebagai Pegawai Negeri Sipil
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Dalam….
-108-
(2) Dalam hal kepala desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil
berhenti sebagai kepala desa, maka yang bersangkutan
dikembalikan kepada instansi induknya.
(3) Dalam hal Kepala Desa yang berstatus Pegawai Negeri Sipil
telah mencapai batas usia pensiun sebagai Pegawai Negeri
Sipil, maka yang bersangkutan diberhentikan dengan hormat
sebagai berstatus Pegawai Negeri Sipil dengan memperoleh hak
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 165
Bagian Kedua
Tenaga Pendamping Profesional, Pengurus Lembaga
Kemasyarakatan di Desa dan Badan Usaha Milik Desa/ Badan
Usaha Milik Desa Bersama
Pasal 166
BAB X
NETRALITAS
Pasal 167
BAB XI
PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM KONDISI BENCANA
Pasal 168
BAB XII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 169
BAB XIII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 170
(1) Untuk pencairan bantuan keuangan biaya pemilihan kepala
desa serentak gelombang I Tahun 2020 dilaksanakan dalam
satu tahap dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
tentang Penetapan Biaya Pemilihan Kepala Desa;
b. Keputusan Panitia Pemilihan Kepala Desa Tingkat Desa
tentang Penetapan DPT;
c. fotokopi APBDesa/Perubahan APBDesa tahun
berkenaan;
d. Surat Pernyataan Tanggung Jawab yang ditandatangani
oleh kepala desa di atas meterai;
e. fotokopi Buku Rekening Kas Desa;
f. fotokopi Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) kepala desa dan
kepala urusan keuangan desa/bendahara desa masing-
masing sebanyak 3 (tiga) lembar; dan
g. kwitansi yang ditandatangani oleh Kepala Urusan
Keuangan Desa/Bendahara Desa sebanyak 3 (tiga)
lembar dengan sebanyak 1 (satu) lembar bermeterai yang
turut diketahui dan ditandatangani oleh Kepala Desa.
(2) Mekanisme pencairan bantuan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 119 ayat (1), Pasal 120
ayat (3) dan ayat (4) serta Pasal 121.
Pasal 171
BAB XIV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 172
Pasal 174