Kelompok 3 Perencanaan Pembelajaran
Kelompok 3 Perencanaan Pembelajaran
Kelompok 3 Perencanaan Pembelajaran
Dosen pengampu:
Kelompok 3
1441H/ 2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul “Penyusunan Alat Evaluasi Hasil Pembelajaran”. Dan
harapan kami semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi para
pembaca.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
kami menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
Sejarah Pendidikan Islam.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala urusan kita.
i
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang
peserta didik.Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan dengan
proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut. Penilaian memiliki tujuan
yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi,
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan, diagnosis, dan prediksi.
1
1.2. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tersebut di dalam skala tertentu, misalnya tentang baik buruk, lulus atau tidak lan lain
sebagainya. Jadi dapat di simpulkan bahwa penilaian hasil belajar adalah keseluruhan
kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi, pengolahan, penafsiran) dan
pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai
oleh siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
a) Validitas
Menilai apa yang seharusnya dinilai dan alat penilaian yang digunakan sesuai
dengan kompetensi yang akan dicapai dan isinya mencakup semua
kompetensi yang terwakili secara proporsional.
b) Reliabilitas
alat ukur berkaitan erat dengan masalah kesalahan pengukuran. Kesalahan
pengukuran menunjukan sejauh mana inkonsistensi hasil pengukuran terjadi
apabila dilakukan pengukuran ulang terhadap kelompok subyek yang sama.
c) Terfokus pada kompetensi
Penilaian harus terfokus pada pencapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan), bukan pada penguasaan materi (pengetahuan).
d) Keseluruhan atau komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan alat
untuk menilai beragam kompetensi atau kemampuan peserta didik, sehingga
tergambar profil kemampuan peserta didik. Sehingga di sini jelas terlihat
kemampuan yang dimiliki peserta didik.
4
e) Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif, untuk itu penilaian harus adil,
terencana, berkesinambungan, menggunakan bahasa yang dapat dipahami
peserta didik dan menerapkan kriteria yang jelas dalam pembuatan keputusan
atau pemberian angka. Dalam memberikan penilaian guru tidak boleh pilih
kasih.
f) Mendidik
g) Penilaian
dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi guru dan
meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.
5
d) Motivasi belajar siswa
Keberhasilan proses belajar-mengajar dapat dilihat dalam motivasi belajar
yang ditujukan para siswa pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar
dalam hal : (a) Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran, (b) semangat
siswa untuk melakukan tugas-tugas belajarnya, (c) tanggung jawab siswa
dalam mengerjakan tugas-tugas belajarnya, (d) reaksi yang ditunjukan siswa
terhadap stimulus yang diberikan guru,(e) rasa senang dan puas dalam
mengerjakan tugas yang diberikan.
e) Keaktifan para siswa dalam kegiatan belajar
Penilaian proses belajar mengajar terutama adalah melihat sejauh mana
keaktifan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
f) Interaksi guru siswa
Interaksi guru siswa berkenaan dengan komunikasi atau hubugan timbal balik
atau hubungan dua arah antara siswa dan guru atau siswa dengan siswa dalam
melakukan kegiatan belajar mengajar.
g) Kemampuan atau keterampilan guru mengajar
Kemampuan atau keterampilan guru mengajar merupakan puncak keahlian
guru yang profesional sebab merupakan penerapan semua kemampuan yang
telah dimilikinya dalam hal bahan pengajaran, komunikasi dengan siswa,
metode mengajar, dan sebagainya.
h) Kualitas hasil belajar yang diperoleh siswa, Salah satu keberhasilan proses
4
belajar-mengajar dilihat dari hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
6
a) Belajar Tuntas
Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta didik dapat
mencapai kompetensi yang ditentukan, asalkan peserta didik mendapat
bantuan yang tepat dan diberi waktu sesuai dengan yang dibutuhkan.
b) Otenti
Memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang
saling berkaitan. Penilaian otentik harus mencerminkan masalah dunia nyata,
bukan dunia sekolah. Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik
(kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
c) Berkesinambungan
Penilaian berkesinambungan dimaksudkan sebagai penilaian yang dilakukan
secara terus menerus dan berkelanjutan selama pembelajaran berlangsung.
d) Menggunakan Teknik Penilaian yang Bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
e) Berdasarkan Acuan Kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal,
yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing. Penilaian didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan.yang ditetapkan oleh
satuan pendidikan masing-masing dengan mempertimbangkan karakteristik
kompetensi dasar yang akan dicapai, daya dukung (sarana dan guru), dan
karakteristik peserta didik.
7
guru siswa, kemampuan atau keterampilan guru mengajar, kualitas hasil belajar yang
diperoleh siswa, belajar tuntas, otentik, berkesinambungan, menggunakan teknik
penilaian yang bervariasi, berdasarkan acuan kriteria.
8
b) Penilaian Produk
Penilalian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan
menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan lebih dari segi proses maupun hasl. Penilaian produk juga
dapat diartikan sebagai penilaian terhadap keterampilan dalam membuat suatu
produk. Penilaian ini dimaksudkan sebagai kegiatan menghimpun fakta-fakta
berdasarkan produk hasil karya siswa. Penilaian ini untuk memastikan
keberhasilan kinerja siswa dalam menyiapkan, membuat, dan menyesaikan
satu barang yang memeliki nilai seni dan teknologi yang tinggi. Penilaian
produkini juga dimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa dalam
mengaplikasikan kompetensi pembelajaran tertentu.
Penilaian secara tertulis dilakukan dengan tes tertulis. Tes Tertulis merupakan
tes dimana soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk
tulisan. Penilaian tertulis (paper and pencil assessment) merupakan penilaian dimana
soal dan jawaban yang diberikan kepada peserta didik dalam bentuk tulisan.
9
Dalam menjawab soal peserta didik tidak selalu merespon dalam bentuk
menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda,
mewarnai, menggambar dan lain sebagainya. Penilaian tertulis adalah penilaian yang
dilakukan seorang tenaga didik untuk mengetahui bagaimana respon atau jawaban
siswa dalam bahasa tulisannya sendiri, jadi anak dituntut untuk menuliskan
argumennya secara tertulis.
a. Objektif meliputi:
Teknik penilaian tertulis ada dua bentuk soal tes tertulis, yaitu:
10
a. Pilihan ganda
1) Karakteristik
Soal pilihan ganda adalah salah satu bentuk soal jenis tes objektif yang luas
penggunaanya untuk berbagai macam keperluan antara lain digunakan pada ulangan
umum, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dasar, ujian akhir nasional. Soal bentuk
pilihan ganda adalah soal yang menuntut peserta tes untuk memberikan jawaban atas
pertanyaan atau pernyataan yang tercantum dalam pokok soal atau stem yang disertai
dengan sejumlah kemungkinan jawaban.
Kemungkinan jawaban tersebut dapat berupa kata, frase, nama tempat, nama
tokoh, lambang atau kalimat yang sudah pasti. Dilihat dari segi rumusan kalimatnya,
soal pilihan ganda dapat berupa kalimat perintah, kalimat tanya atau kalimat yang
tidak lengkap. Pilihan jawaban terdiri atas jawaban yang benar yang kunci jawaban
serta kemugkinan jawaban salah yang dinamakan pengoceh ( distractor, atau decoy,
atau foils) namun memungkinkan seseorang memilihnya apabila tidak menguasai
materi yang ditanyakan dalam soal.
2) Jenis Soal
Bentuk soal pilihan ganda dibedakan menjadi dua macam yaitu bentuk soal
dengan pokok soal (stem) pertanyaan dan bentuk soal dengan pokok soal (stem)
pernyataan.
Soal dalam bentuk pernyataan yaitu, pokok soal disajikan dengan tanda tanya.
Soal pilihan ganda semacam ini lebih langsung ke arah permasalahan. Oleh karena
itu, soal semacam ini lebih mudah dipahami oleh peserta didik di kelas pemula.
Dalam satu tes bisa saja terdiri atas soal yang memiliki alternatif jawaban yang
bervariasai.
11
Pada soal pilihan ganda berbentuk pernyataan, pokok soal (stem) disajikan dengan
empat buah titik di akhir kalimat yang terdapat pada stem atau dengan tiga buah titik (
di awal kalimat atau di tengah kalimat). Soal pilihan ganda semacam ini lebih sulit
dibandingkan dengan soal pilihan ganda dalam bentuk pertanyaan. Soal bentuk ini
memerlukan lebih ketrampilan dan kemampuan berpikir yang tinggi.
3) Penskoran
Penskoran dalam soal pilihan ganda dapat dilakukan setelah soal tersebut
digunakan. Penskoran soal pilihan ganda, sebagaimana telah disebutkan terdahulu,
sangat mudah dilakukan. Skor 1 diberikan apabila jawaban benar, dan skor 0
diberikan apa bila jawaban salah. Dewasa ini, untuk jumlah soal dan jumlah peserta
tes yang sangat besar, penskoran dapat dilakukan dengan bantuan komputer.
Bentuk soal pilihan ganda merupakan salah satu soal yang sangat luas
digunakan untuk mengukur prestasi peserta didik. Soal pilihan ganda merupakan soal
yang dapat mengukur berbagai macam kemampuan, mulai dari yang sederhana
sampai dengan kemampuan yang rumit. Soal pilihan ganda dapat digunakan untuk
mengukur kemampuan yang secara umum tidak dapat diukur oleh bentuk soal
lainnya.
Era Global bukanlah satu hal yang perlu di antisipasi dengan strategi bertahan
(depend strategy) melainkan di persiapkan. Sistem penilaian yangmampu
membiasakan, melatih, dan mengembangkan Pola pikir kritis dan kreatif yang di
terapkan pada pendidikan saat ini, akan dapat dicapai manakala seseorang memiliki
kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills). model
assessment for learningdapat digunakan dalam sistem penilaian yang terintegrasi
12
dalam pembelajaran tersebut. mengenai karakteristik assessment for learning(AFL)
berbasis(higher order thinking skills) ini yaitu antara lain sebagai berikut:
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam penilaian kita memproses angka-angka hasil kuantifikasi (pernyataan
naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). prestasi itu dalam
hubungannya dengan kedudukan personal siswa yang memperoleh angka-angka
tersebut di dalam skala tertentu, misalnya tentang baik buruk, lulus atau tidak lan lain
sebagainya.
3.2 Saran
Semoga dengan diselesaikannya makalah ini, bagi pembaca maupun
penyusun makalah dapat mempelajari dan memahami materiPenyusunan Alat
Evaluasi Hasil Pembelajaran pada makalah ini.
1
Sudjana Nana, R. Ibrahim,Penelitian dan penilaian Pendidikan, ( Bandung: Sinar Baru,2000)
halm30.
2
Mardapi, Dj. Dan Ghofur, A, Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis
Kompetansi SMA, (Jakarta: Direktor Pendidikan Menengah Umum,2009), halm09.
3
Kusaeri, dan Suprananta, Pengukuran dan Penilaian Pendidikan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012)
4
Sudjana Nana,Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT Remaja
Rosdakarya,2006), halm20.
14
5
S. Mahmudah, Penerapan Penilaian Kinerja Siswa (performance Assessment) pada Pembelajaran ,
(Bandung: 2000, UPI) halm11.
15
DAFTAR PUSTAKA
16