Gelombang Dan Bunyi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

Tugas Resume Kelompok

GELOMBANG DAN BUNYI

Rubrik Penilaian
No. Aspek penilaian Skor
4 3 2 1
1. Kebenaran konsep
2. Kelengkapan konsep
3. Kedalaman/keluasan konsep
4. Keterkaitan konsep
5. Kreatifitas
6. Penampilan penyajian
7. Penguasaan
8. Cakupan dan kecukupan referensi
Jumlah skor perolehan

Nama Kelompok 2:
1. Nabila Fajriani (18129069)
2. Novalina Indriyani (18129025)
3. Zikri Putra Idanta (18129044)

Dosen Pembimbing : Dr. Hj. Yanti Fitria, S.Pd, M.Pd


Mata Kuliah : Konsep Dasar IPA SD 1

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
2018
A. GELOMBANG
1. Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat. Di dalam perambatannya tidak
diikuti oleh berpindahnya partikel-pertikel perantaranya. Pada hakekatnya
gelombang merupakan rambatan energi.

2. Sifat-sifat Gelombang
a. Refleksi (Dapat dipantulkan)
Refleksi (pemantulan) adalah pembalikan arah rambat gelombang
karena membentur suatu medium yang tidak dapat ditembus oleh
gelombang tersebut. Dalam pemantulan gelombang berlaku hukum
pemantulan gelombang yaitu:
 Besar sudut datangnya gelombang sama dengan besar sudut pantul
gelombang
 Gelombang datang, gelombang pantul dan garis normal terletak
pada satu bidang datar
b. Refraksi (Dapat dibiaskan)
Refraksi (pembiasan) adalah pergeseran arah rambat gelombang
karena melalui medium yang dapat ditembus, tetapi berbeda kerapatannya
dengan medium pembawa gelombang tersebut. Contohnya adalah ketika
suatu gelombang cahaya dibawa oleh udara dan masuk kedalam air.
c. Difraksi (Dapat dibelokkan)
Difraksi gelombang adalah pembelokkan atau penyebaran gelombang
ketika melalui suatu celah tertentu. Semakin sempit celah yang dilewati,
difraksi yang terjadi akan semakin tampak.
d. Dispersi (Dapat perubahan bentuk)
Dispersi adalah terjadinya perubahan bentuk gelombang ketika
gelombang tersebut melalui suatu medium tertentu. Contohnya adalah
gelombang cahaya putih yang menjadi berwarna ketika melewati prisma.
Tidak semua medium dapat membuat perubahan bentuk, hanya beberapa
medium tertentu saja, sedangkan medium yang dapat mempertahankan
bentuk gelombang itu disebut medium nondispersi.
e. Interfensi (Dapat digabungkan)
Interfensi adalah perpaduan dua buah gelombang. Jika kedua
gelombang yang dipadukan memiliki fase sama, maka mereka akan saling
menguatkan sehingga disebut interfensi konstruktif, sedangkan jika
fasenya berlawanan, maka kedua gelombang tersebut akan saling
melemahkan sehingga disebut interfensi destruktif.
f. Polarisasi (Dapat diserap arah getarnya)
Polarisasi adalah penyerapan sebagian arah getaran dari gelombang
ketika melalui medium tertentu. Polarisasi hanya dapat terjadi pada
gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah getarnya tegak lurus
dengan arah rambatannya.
(Sumber: Tri Astuti, 2015: 23-30)

3. Macam Macam Gelombang


Berdasarkan mediumnya gelombang dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Gelombang Mekanik
Gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan medium
untuk berpindah tempat. Gelombang laut, gelombang tali atau gelombang bunyi
termasuk dalam gelombang mekanik. Kita dapat menyaksikan gulungan
gelombang laut karena gelombang menggunakan laut sebagai perantara. Kita bisa
mendengarkan musik karena gelombang bunyi merambat melalui udara hingga
sampai ke telinga kita. Tanpa udara kita tidak akan mendengarkan bunyi. Dalam
hal ini udara berperan sebagai medium perambatan bagi gelombang bunyi.
Gelombang mekanik terdiri dari dua jenis, yakni gelombang
transversal (transverse wave) dan gelombang longitudinal (longitudinal wave).
a. Gelombang Transversal
Suatu gelombang dapat dikelompokkan menjadi gelombang trasnversal
jika partikel-partikel mediumnya bergetar ke atas dan ke bawah dalam arah tegak
lurus terhadap gerak gelombang. Contoh gelombang transversal adalah
gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali
bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang. Bentuk
gelombang transversal tampak seperti gambar di bawah.

Berdasarkan gambar di atas, tampak bahwa gelombang merambat ke


kanan pada bidang horisontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang
vertikal. Garis putus-putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat
gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air).Titik
tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah
disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau
kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik
yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut
lambda – huruf yunani). Panjang gelombang juga bisa juga dianggap sebagai
jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.

b. Gelombang Longitudinal
Selain gelombang transversal, terdapat juga gelombang longitudinal. Jika
pada gelombang transversal arah getaran medium tegak lurus arah rambatan,
maka pada gelombang longitudinal, arah getaran medium sejajar dengan arah
rambat gelombang. Jika dirimu bingung dengan penjelasan ini, bayangkanlah
getaran sebuah pegas. Perhatikan gambar di bawah

Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan
gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang
pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat,
sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui.
Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka
gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang
adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang
dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan
atau regangan (lihat contoh pada gambar di atas).
Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara.
Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang
sepanjang arah rambat gelombang udara. Berbeda dengan gelombang air atau
gelombang tali, gelombang bunyi tidak bisa kita lihat menggunakan mata.

2. Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan medium
untuk merambat dalam ruang hampa. Disini gelombang electromagnet ini
mempunyai beberapa sifat-sifat antara lain sebagai berikut ;
a. Gelombang elektromagnettik dapat merambat dalam ruang tanpa medium
b. Merupakan gelombang tranversal.
c. Tidak memiliki muatan listrik sehingga bergerak lurus dalam medan magnet
maupun medan listrik.
d. Dapat mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refraksi), perpaduan
(interferensi), pelenturan (difraksi), pengutuban (polarisasi).
e. Perubahan medan listrik dan medan magnet terjadi secara bersama, sehingga
medan listrik dan medan magnet sefase dan berbanding lurus.

Macam-macam gelombang elektromagnet dan manfaatnya:


1. Gelombang radio
Gelombang radio merupakan gelombang yang memiliki frekwensi
paling kecil atau panjang gelombangnya paling panjang. Gelombang radio
berada dalam rentang frekwensi yang luas meliputi beberapa Hz sampai
gigahertz. Gelombang radio ini banyak digunakan dalam sistem
telekomunikasi, siaran TV, radio, dan jaringan seluler menggunakan
gelombang radio ini pula. Sistem telekomunikasi menggunakan gelombang
radio ini sebagai pembawa sinyal informasi yang pada dasarnya terdiri dari
antenna pemancar dan antena penerima.
2. Gelombang Mikro
Gelombang mikro adalah gelombang radio dengan frekwensi paling
tinggi yaitu diatas  3Ghz, jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda,
maka akan muncul efek pemanasan pada benda itu. Maka gelombang mikro
ini dapat dimanfaatkan dalam microwave oven untuk memasak makanan
dengan cepat dan ekonomis. Gelombang mikro juga dapat dimanfaatkan
pada pesawat RADAR (radio detection and ranging), berarti RADAR
mencari dan menentukan jejak sebuah benda dengan menggunakan
gelombang mikro.
3. Sinar Inframerah
Sinar infra merah meliputi daerah frekwensi 1011Hz sampai 1014Hz
atau daerah panjang gelombang 10-4 cm sampai 10-1 cm. sinar infra merah
ini dihasilkan oleh elektron dalam molekul-molekul yang bergetar karena
benda dipanaskan. Jadi setiap benda panas pasti memancarkan sinar infra
merah.
4. Cahaya Tampak
Cahaya Tampak merupakan spektrum gelombang elektromagnetik
yang dapat dilihat oleh mata manusia.cahaya tampak ini dapat membantu
penglihatan mata kita. Dengan adanya sinar tampak, mata kita dapat melihat
benda-benda di sekeliling kita dan dapat dibedakan macam-macam
warnanya.
5. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet mempunyai frekwensi dalam daerah 1015Hz sampai
1016Hz atau dalam daerah panjang gelombang 10-8m – 10-7m, gelombang
ini dihasilkan oleh atom dan molekul dalam nyala listirk. Sinar ultraviolet
dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme, membantu
pertumbuhan tubuh manusia, dan juga dapat digunakan untuk mengetahui
unsur-unsur dalam suatu bahan dengan teknik spektroskopi.
6. Sinar X
Sinar X memiliki panjang gelombang berkisar antara 1011 m sampai
108 m, sinar ini memiliki daya tembus yang cukup kuat yang dapat
menembus buku tebal, kayu tebal, bahkan plat logam. Sinar X ini memiliki
beberapa sifat antara lain;
 Merambat lurus
 Dapat menghitamkan pelat film
 Dapat mengionkan gas karena memiliki energi tinggi
 Dapat menembus logam tipis
 Tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet
 Dipancarkan ketika sinar katoda menumbuk logam
 Dapat mengeluarkan elektron-elektron foto dari permukaan logam
yang ditumbukkan
Sinar-X disebut juga sinar rontgen. Dalam bidang kedokteran sinar ini
digunakan untuk memotret bagian tulang yang patah, batu ginjal, paru-paru,
dan bagian tubuh lainnya. Dalam bidang industri digunakan untuk
menemukan cacat las dan bungkus logam. Dalam bidang seni digunakan
untuk melihat bagian dalam patung yang tidak terlihat dari luar. Pada bidang
sains fisika dapat digunakan untuk mempelajari pola-pola difraksi pada
struktur atom suatu bahan sehingga dapat digunakan untuk menentukan
struktur bahan tersebut.
7. Sinar gamma
Sinar gamma memiliki panjang gelombang 1010 m sampai 1013 m. sinar
gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang mempunyai frekwensi
terbesar dan bentuk radioaktif yang dikeluarkan inti-inti atom tertentu.
Gelombang ini memiliki energy yang besar yang dapat menembus logam
dan beton. Sinar gamma sangat berbahaya untuk manusia karena dapat
membunuh sel hidup terutama sinar gamma dengan tingkat energy yang
tinggi  yang dilepaskan oleh reaksi nuklir seperti ledakan bom nuklir.
Gruond Penertrating Radar merupakan metode geofisika dengan teknik
elektromagnetik untuk mendeteksi objek yang terkubur didalam tanh dan
mengevaluasi kedalam objek tersebut.
(http://www.artikelsiana.com/2017/08/pengertian-gelombang-jenis-sifat-
contoh-gelombang.html)

B. BUNYI
1. Pengertian Bunyi
Tuhan telah menciptakan telinga sebagai alat untuk mendengar. Setiap saat
kamu bisa mendengar bunyi orang berbicara, suara nyanyian, suara musik, suara
binatang, suara lonceng, dan sebagainya. Oleh karena itu, kamu wajib mensyukuri
nikmat Tuhan yang telah dilimpahkan kepadamu. Dapatkah kamu bayangkan jika
kamu tidak memiliki alat pendengaran? Salah satu cara mensyukurinya adalah
dengan mempelajari gejala alam, khususnya tentang bunyi. Apakah yang disebut
dengan bunyi? Bagaimanakah bunyi merambat?
Pada saat memetik gitar, memukul gendang, dan memegang tenggorokan
ketika kamu bicara, kamu merasakan adanya getaran. Akan tetapi, jika benda-
benda itu sudah tidak bergetar, bunyi pun akan hilang. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa sumber bunyi adalah getaran.
Kamu sudah mengetahui bahwa bunyi merupakan gelombang. Bunyi
merambat ke segala arah, melalui udara sekitarnya. Kamu dapat mendengar suara
lonceng pada jarak tertentu karena lonceng menggetarkan udara di sekitarnya
sehingga udara pun ikut bergetar. Perambatan getaran membentuk pola rapatan
dan renggangan. Pola rapatan dan renggangan ini menggetarkan udara di dekatnya
dan menjalar ke segala arah. Ketika getaran udara sampai di gendang telingamu
maka informasi akan disampaikan ke otak. Hal itulah yang menyebabkan kamu
dapat mendengar bunyi.
Masih ingatkah kamu tentang gelombang? Berdasarkan arah getarnya,
gelombang dibedakan menjadi dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang
longitudinal. Termasuk gelombang apakah bunyi itu? Oleh karena dalam
perambatannya gelombang bunyi membentuk pola rapatan dan renggangan,
gelombang bunyi merupakan gelombang longitudinal.

1. Bunyi Merambat Melalui Zat Antara


Tahukah kamu bahwa Bulan merupakan daerah hampa udara? Mengapa
demikian? Oleh karena di sana tidak ada atmosfer, apakah di Bulan bunyi dapat
didengar. Di dalam wadah terdapat bel listrik yang dapat dikendalikan dari luar.
Pada awal percobaan, wadah berisi udara. Percobaan dilakukan dengan cara
membunyikan bel listrik terus menerus disertai dengan penyedotan udara dari
wadah tersebut keluar sehingga udara dalam wadah sedikit demi sedikit menjadi
hampa.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa bunyi bel semakin lama semakin
lemah seiring dengan semakin sedikitnya udara di dalam wadah. Pada akhirnya,
bunyi bel listrik tidak dapat terdengar ketika udara dalam wadah sudah terpompa
seluruhnya atau di dalam wadah sudah menjadi hampa udara. Apakah yang dapat
kamu simpulkan dari hasil percobaan tersebut? Kegiatan tersebut membuktikan
bahwa gelombang bunyi hanya dapat merambat jika ada udara.
Selain dapat merambat dalam udara (zat gas), gelombang bunyi juga dapat
merambat melalui zat padat dan zat cair. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
gelombang bunyi merambat melalui zat antara atau medium.

2. Cepat Rambat Bunyi


Jika kamu memukul batu di dalam air, kamu akan mendengar suara pukulan
tersebut. Demikian juga, ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih, kamu
tentu akan beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara. Akan tetapi, jika kamu
menyelam ke dalam air, kamu akan mendengar suara kibasan ekor dan sirip ikan
tersebut. Hal ini membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair.
Dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa
bumi. Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getar. Dari contoh-
contoh tersebut, kamu dapat menyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar
bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh
bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v). Secara matematis, hal itu
dituliskan sebagai berikut:

dengan :
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s),
s = jarak yang ditempuh (m),
t = waktu tempuh (s).
Pernahkah kamu mendengarkan bunyi rel kereta api pada saat kereta api mau
lewat? Jika pernah, kalian harus berhati-hati. Ketika kereta api akan tiba, terdengar
suara gemuruh dari kereta, walaupun keretanya belum terlihat. Suara kereta yang
belum kelihatan juga dapat kamu dengar melalui rel kereta api. Hal ini membuktikan
bahwa cepat rambat bunyi di udara berbeda dengan cepat rambat bunyi pada rel
kereta api (zat padat). Manakah yang lebih cepat? Bunyi yang merambat melalui rel
kereta api (yang merupakan zat padat) lebih cepat dibandingkan dengan bunyi yang
merambat melalui udara. Mengapa demikian?
Suatu eksperimen yang telah dilakukan oleh para ahli membuktikan bahwa
sebuah bunyi nyaring membutuhkan waktu lima sekon untuk sampai ke telinga kamu
melalui udara. Jika bunyi tersebut merambat melalui air, ternyata lebih cepat dan
hanya membutuhkan waktu empat sekon. Jika bunyi tersebut melalui besi, ternyata
hanya membutuhkan tiga sekon, atau satu sekon lebih cepat daripada dalam zat cair.
Hal ini membuktikan bahwa di dalam medium yang berbeda, cepat rambat bunyi
akan berbeda pula.Zat padat merambatkan bunyi lebih cepat daripada zat cair dan zat
cair lebih cepat merambatkan bunyi daripada gas. Kamu bisa bermain-main untuk
membuktikannya dengan membuat telepon mainan.

3. Frekuensi Gelombang Bunyi


Kamu pasti pernah terganggu oleh suara nyamuk. Pada saat akan tidur, suara
itu kadang-kadang nyaring di dekat telingamu. Pada bagian tubuh nyamuk yang
manakah yang menjadi sumber bunyi? Sayap nyamuk bergetar sangat cepat sehingga
menimbulkan bunyi. Sayap nyamuk dapat bergetar kurang lebih 1.000 kali setiap
sekon sehingga menghasilkan suara yang unik. Jadi, setiap sekon terjadi 1.000 kali
gelombang bunyi merambat di udara. Banyaknya gelombang bunyi setiap sekon
disebut frekuensi. Berapakah frekuensi sayap nyamuk tersebut?
Semakin besar frekuensi gelombang bunyi, berarti, semakin banyak pola
rapatan dan renggangan. Sehingga bunyinya akan terdengar semakin nyaring
(nadanya lebih tinggi). Tuhan telah menciptakan telingamu dengan sempurna.
Dengan telinga ini, kamu dapat mendengar bunyi pada rentang frekuensi tertentu.
Coba kamu bayangkan jika kamu dapat mendengar bunyi pada seluruh rentang
frekuensi, tentunya hidupmu akan merasa terganggu dan tidak nyaman. Mengapa
demikian? Jika kamu dapat mendengar semua rentang frekuensi, kamu tidak akan
pernah beristirahat dengan tenang karena getaran-getaran rendah dari binatang
tertentu atau getaran-getaran tinggi sekalipun akan terdengar.
Berdasarkan hasil penelitian, pendengaran telinga manusia normal berada
pada frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz. Daerah ini disebut daerah audiosonik.
Frekuensi di bawah 20 Hz disebut daerah infrasonik, sedangkan daerah di atas
frekuensi 20.000 Hz disebut daerah ultrasonik.
Daerah infrasonik tidak dapat didengar oleh manusia, tetapi hanya binatang-
binatang tertentu saja yang dapat mendengarnya. Binatang yang dapat mendengar
suara infrasonic adalah anjing, sedangkan binatang yang dapat mendengar suara
ultrasonik, antara lain lumba-lumba, burung robin, anjing, kucing, dan kelelawar.
Manusia hanya mampu memancarkan gelombang bunyi dalam daerah yang
sempit, yaitu sekitar 85 Hz sampai 1.100 Hz. Beberapa binatang tertentu dapat
memancarkan gelombang bunyi dengan frekuensi yang tinggi (ultrasonik), di
antaranya ikan lumba-lumba, kelelawar, dan jangkrik. Anjing memiliki pendengaran
yang sangat peka terhadap frekuensi bunyi. Dia dapat mendengar bunyi dari daerah
infrasonic sampai daerah ultrasonik. Inilah yang menyebabkan anjing sering
dimanfaatkan manusia sebagai penjaga.
(Sumber: Yayan Andriansah, 2016)
(http://yayanxtpm1. blogspot.com/2016/09/materi-fisika-bunyi.html)

Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi 3 yaitu :


1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang frekuensinya < 20 Hz. bunyi ini tidak dapat
didengarkan oleh manusia namun dapat didengarkan oleh laba-laba, jangkrik dan
lumba-lumba.
2. Bunyi audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya diantara  20 Hz - 20.000 Hz.
bunyi jenis inilah yang dapat didengarkan oleh manusia.
3. Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang frekuensinya  > 20.000 Hz. bunyi jenis ini
juga tidak dapat di dengarkan manusia. hewan yang mampu mengarkan bunyi jenis
ini adalan lumba2, jangkrik, anjing....dll
(Sumber: Cah Samin, 2016)
(http://www.artikelmateri.com/2016/02/gelombang-bunyi-pengertian-adalah-sifat-
jenis-rambat-pemantulan-manfaat.html)

B. Nada
Bunyi alat musik adalah salah satu contoh dari bunyi yang frekuensinya
teratur. Bunyi kendaraan di jalan, frekuensinya tidak teratur sehingga tidak enak
untuk didengar. Gelombang bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan
gelombang bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Pada nada dikenal
nada tinggi dan nada rendah. Apakah hubungan antara nada dan frekuensi?
Ketika garputala dipukul, terdengar bunyi yang tetap dan teratur. Itulah yang
disebut nada. Nada yang dihasilkan oleh garputala yang frekuensinya berbeda akan
berbed pula. Semakin besar frekuensi maka semakin tinggi nadanya. Begitu pula
sebaliknya, semakin rendah frekuensi maka semakin rendah pula nadanya. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa tinggi rendahnya nada ditentukan oleh frekuensi. Semakin tinggi
frekuensinya, jarak rapatan dan renggangannya semakin pendek. Kamu masih ingat
bahwa jarak rapatan dan renggangan yang berdekatan disebut panjang gelombang.
Jadi, semakin tinggi frekuensi, panjang gelombangnya semakin pendek.
Dalam teori musik, simbol nada biasanya digunakan huruf C, D, E, F, G, A,
B, c, d, e, f, g, a, b, dan seterusnya. Masing-masing nada memiliki frekuensi yang
teratur. Misalnya, sebuah garputala mengeluarkan nada musik A. Artinya, garputala
bergetar sebanyak 440 kali tiap sekonnya. Hal ini menghasilkan 440 pasang
perapatan dan perenggangan. Dengan kata lain, nada A menghasilkan frekuensi 440
Hz.

1. Frekuensi Nada pada Senar


Jika kamu sedang memetik gitar, jari tanganmu tidak pernah diam untuk
mendapatkan suatu nada yang diharapkan. Kamu sudah mengetahui bahwa setiap
kunci nada memiliki frekuensi yang berbeda-beda. Jadi, perpindahan jari tanganmu
adalah untuk mendapatkan frekuensi yang diharapkan. Misalnya, salah satu senar
dipetik tanpa ditekan mendapatkan nada A yang berfrekuensi 440 Hz. Jika senar
ditekan pada jarak 8 cm dari ujung papan pegangan, berarti kamu sudah mengurangi
panjang tali dan bagian massa tali yang bergetar. Akibatnya, frekuensi akan naik.

2. Kuat Lemahnya Nada Bergantung pada Amplitudo


Pada saat kamu memetik gitar, bunyi yang dihasilkannya akan semakin keras
jika petikannya lebih kuat. Sebaliknya, bunyi senar mejadi lemah jika kamu
memetiknya dengan lembut. Hal ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang
memengaruhi lemah kuatnya nada.
Jika kamu memukul garputala dengan lemah, simpangan maksimum
getarannya hanya sedikit sehingga bunyinya lemah. Jika kamu memukulnya dengan
kuat, simpangan maksimum getarannya juga besar dan bunyi pun terdengar lebih
keras. Kamu sudah mengetahui bahwa simpangan maksimum itu disebut amplitudo.
Jadi, kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo.
3. Desah
Suara ombak di pinggir pantai memiliki frekuensi tidak teratur. Gelombang
bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Contoh lain dari desah adalah
bunyi angin, bunyi kendaraan bermotor, dan bunyi suara mesin. Dapatkah kamu
menyebutkan yang lainnya?

C. Resonansi
Ayunan yang didorong atau ditarik secara teratur dapat berayun semakin lama
dan semakin tinggi. Jika ayunan tersebut didorong atau ditarik dengan frekuensi yang
tidak seirama dengan ayunan, ayunan akan berhenti. Apakah penyebabnya?
Jika bandul kamu ayunkan, bandul akan bergetar dengan frekuensi alamiahnya.
Bandul yang panjang talinya sama akan bergetar dengan frekuensi alamiah yang
sama. Itulah sebabnya, ketika bandul A kamu getarkan, bandul yang panjang talinya
sama akan ikut bergetar. Peristiwa seperti itu disebut resonansi. Resonansi adalah
peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena getaran benda lain. Syarat terjadinya
resonansi adalah frekuensi yang sama dengan sumber getarnya. Apakah pada
gelombang bunyi juga terjadi resonansi?
Pada saat kamu menggetarkan garputala tanpa kotak, kamu akan mendengar
suara lemah sekali. Akan tetapi, jika garputala tersebut kamu tekankan pada
kotaknya, kamu akan mendengar garputala bersuara lebih keras. Hal itu membuktikan
bahwa getaran garputala akan lebih keras jika udara di dalam kotak ikut bergetar.
Pantulan yang terjadi di dalam kotak akan memperbesar suara garputala. Prinsip
resonansi ini dijadikan dasar mengapa alat musik selalu dilengkapi dengan kotak.
Resonansi dapat terjadi pada beberapa garputala yang berfrekuensi sama jika
salah satunya digetarkan. Resonansi terjadi pula pada dua buah gitar dengan
menggetarkan salah satu senar sehingga senar yang sama pada gitar yang lain akan
ikut bergetar. Jika kamu memiliki dua buah gitar, letakkanlah potongan kertas kecil-
kecil pada senar gitar 1, kemudian petiklah senar gitar 2. Akibatnya, potongan kertas
yang diletakkan pada senar gitar 1 akan turut bergetar sehingga kertasnya jatuh.

D. Pemantulan Gelombang Bunyi


Kamu sudah mengetahui bahwa salah satu sifat gelombang adalah dapat
dipantulkan. Bunyi sebagai salah satu jenis gelombang mekanik tentu memiliki sifat
seperti itu.
1. Pemantulan Bunyi pada Kehidupan Sehari-hari
Pada saat kamu bernyanyi di kamar mandi, suaramu terdengar lebih keras dan
enak didengar daripada kamu bernyanyi di ruangan yang luas dan terbuka. Suara
musik di ruangan tertutup terdengar lebih keras daripada suara musik di ruangan
terbuka. Mengapa demikian?
Pada ruangan kecil, bunyi yang datang pada dinding dengan bunyi yang
dipantulkan sampai ke telingamu hamper bersamaan sehingga bunyi pantul akan
memperkuat bunyi aslinya yang menyebabkan suaramu terdengar lebih keras. Sifat
pemantulan bunyi sangat penting bagi beberapa hewan, seperti kelelawar. Kelelawar
dapat memancarkan gelombang bunyi sehingga dengan memanfaatkan peristiwa
pemantulan bunyi, kelelawar dapat menghindari dinding penghalang ketika terbang di
malam hari. Selain itu, kelelawar dapat mengetahui mangsa yang akan disantapnya.
Pemantulan gelombang bunyi juga digunakan manusia untuk mengukur
panjang gua dan kedalaman lautan atau danau. Dengan cara mengirimkan bunyi
datang dan mengukur waktu perjalanan bunyi datang dan bunyi pantul, panjang suatu
gua atau kedalaman suatu tempat di bawah permukaan air dapat ditentukan.
Bunyi pantul yang diterima telah menempuh dua kali perjalanan, yaitu dari
sumber bunyi ke pemantul dan dari pemantul ke penerima atau pendengar. Waktu
yang dibutuhkan untuk sampai ke pemantul adalah Oleh karena itu, jarak yang
ditempuh oleh bunyi yang dipantulkan dapat ditulis sebagai berikut:

dengan:
s = jarak yang akan ditentukan (m)
v = cepat rambat bunyi (m/s)
t = waktu yang digunakan untuk menempuhdua kali perjalanan (s).
Gelombang bunyi ultrasonik dapat digunakan untuk mengetahui sesuatu yang
berada di bawah permukaan air. Para nelayan modern memanfaatkan terjadinya gema
untuk mencari kumpulan ikan di bawah air dengan alat yang disebut sonar.
Gelombang ultrasonik juga dimanfaatkan untuk mengetahui bentuk permukaan laut.
Dengan alat sonar, kedalaman laut dapat dipetakan. Alat sonar memancarkan
gelombang ultrasonik ke dasar laut dan dipantulkan kembali oleh permukaan dasar
laut. Hasil pemantulan diterima oleh receiver pada alat sonar yang dipasang di kapal.

2. Gaung atau Kerdam


Kamu mungkin pernah mengalami ketika berteriak, suara pantulnya berbeda
sedikit dengan suara aslinya. Peristiwa ini disebut kerdam atau gaung. Jadi, gaung
atau kerdam adalah bunyi pantul yang hanya terdengar sebagian bersamaan dengan
bunyi asli.

3. Gema
Jika dinding pemantul sangat berjauhan, bunyi pantul akan terdengar beberapa
saat setelah bunyi asli. Kejadian ini disebut gema. Misalnya, jika kamu berteriak di
depan dinding tebing yang tinggi, suaramu seolah-olah ada yang mengikuti setelah
selesai diucapkan. Hal ini terjadi karena bunyi yang datang ke dinding tebing dan
bunyi yang dipantulkannya memerlukan waktu untuk merambat.

E. Sifat – Sifat Bunyi


Sifat-sifat bunyi pada dasarnya sama dengan sifat-sifat gelombang
longitudinal, yaitu dapat dipantulkan (refleksi), dibiaskan (refraksi), dipadukan
(interferensi), dilenturkan (difraksi) dan dapat diresonansikan. 
Sifat-sifat dasar gelombang bunyi: 
a. Gelombang bunyi memerlukan medium. 
b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan. 
c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan. 
d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan. 
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan. 

a. Gelombang bunyi memerlukan medium dalam perambatannya 


Karena gelombang bunyi merupakan gelombang mekanik, maka dalam
perambatannya bunyi memerlukan medium. Hal ini dapat dibuktikan saat dua orang
astronout berada jauh dari bumi dan keadaan dalam pesawat dibuat hampa udara,
astronout tersebut tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat
komunikasi seperti telepon. Meskipun dua orang astronout tersebut berada dalam satu
pesawat. 

b. Gelombang bunyi mengalami pemantulan (refleksi) 


Salah satu sifat gelombang adalah dapat dipantulkan sehingga gelombang
bunyi juga dapat mengalami hal ini. Hukum pemantulan gelombang: sudut datang =
sudut pantul juga berlaku pada gelombang bunyi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa
pemantulan bunyi
dalam ruang tertutup dapat menimbulkan gaung. 
Yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi
asli terdengar tidak jelas. Untuk menghindari terjadinya gaung maka dalam
bioskop, studio radio dan televisi, dan gedung konser musik dindingnya dilapisi
zat peredam suara yang biasanya terbuat dari kain wol, kapas, gelas, karet, atau besi. 

c. Gelombang bunyi mengalami pembiasan (refraksi) 


Salah satu sifat gelombang adalah mengalami pembiasan. Peristiwa
pembiasan dalam kehidupan sehari-hari misalnya pada malam hari bunyi petir
terdengar lebih keras daripada siang hari. Hal ini disebabkan karena pada pada siang
hari udara lapisan atas lebih dingin daripada dilapisan bawah. Karena cepat rambat
bunyi pada suhu dingin lebih kecil daripada suhu panas maka kecepatan bunyi
dilapisan udara atas lebih kecil daripada dilapisan bawah, yang berakibat medium
lapisan atas lebih rapat dari medium lapisan bawah. Hal yang sebaliknya terjadi pada
malam hari. Jadi pada siang hari bunyi petir merambat dari lapisan udara
atas kelapisan udara bawah. Untuk lebih jelasnya hal ini dapat kalian lihat
pada gambar dibawah. 

d. Gelombang bunyi mengalami pelenturan (difraksi) 


Gelombang bunyi sangat mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi
diudara memiliki panjang gelombang dalam rentang sentimeter sampai beberapa
meter. Seperti yang kita ketahui, bahwa gelombang yang lebih panjang akan lebih
mudah didifraksikan.Peristiwa difraksi terjadi misalnya saat kita dapat mendengar
suara mesin mobil ditikungan jalan walaupun kita belum melihat mobil tersebut
karena terhalang oleh bangunan tinggi dipinggir tikungan. 
e. Gelombang bunyi mengalami perpaduan (interferensi) 
Gelombang bunyi mengalami gejala perpaduan gelombang atau interferensi,
yang dibedakan menjadi dua yaitu interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan
interferensi destruktif atau pelemahan bunyi. Misalnya waktu kita berada diantara
dua buah loud-speaker dengan frekuensi dan amplitudo yang sama atau hampir
sama maka kita akan mendengar bunyi yang keras dan lemah secara bergantian. 

Penerapan dari sifat-sifat gelombang bunyi diantaranya: 


1. Dua astronout tidak dapat bercakap-cakap langsung tetapi menggunakan alat
komunikasi seperti telepon karena keadaan dalam pesawat dibuat hampa
udara. 
2. Terjadinya gaung, yaitu sebagian bunyi pantul bersamaan dengan bunyi asli
sehingga bunyi asli terdengar tidak jelas. 
3. Pada malam hari bunyi petir terdengar lebih keras daripada siang hari. 

4. Kita dapat mendengar bunyi ditikungan meskipun kita belum melihat mobil
tersebut karena terhalang tembok yang tinggi.
(Sumber: Kurniadi, 2013)
(https://cepatrambatbunyi.blogspot.com/2013/09/sifat-sifat-bunyi.html)
DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi. 2013. Cepat Rambat Bunnyi. [Online]


(https://cepatrambatbunyi.blogspot.com /2013/09/sifat-sifat-bunyi.html, diakses 17
Oktober 2018 )

Hersalita, Yufanda Indira. 2012. Materi Kelas VIII : Bunyi. [Online]


(http://yufandafisika.blogspot.com/2012/02/materi-kelas-viii-5-bunyi.html, diakses
17 Oktober 2018)

Samin, Cah. 2016. Gelombang Bunyi (Materi Fisika Lengkap). [Online]


(http://www.artikelmateri.com/2016/02/gelombang-bunyi-pengertian-adalah-sifat-
jenis-rambat-pemantulan-manfaat.html , diakses 17 Oktober 2018)

Andriansah, Yayan. 2016. Materi Fisika: Bunyi. [Online]


(http://yayanxtpm1.blogspot.com/2016/09/materi-fisika-bunyi.html, diakses 17
Oktober 2017)

Artikelsiana. 2017. Pengertian, Jenis, Sifat, Contoh Gelombang. [online]


(http://www.artikelsiana.com/2017/08/pengertian-gelombang-jenis-sifat-contoh-
gelombang.html, diakses 16 Oktober 2018)

Astuti, Tri. 2015. Buku Pedoman Umum Pelajar Fisika. Jakarta: Lembar Langit
Indonesia

Anda mungkin juga menyukai