Hipertensi Dan Gaya Hidup
Hipertensi Dan Gaya Hidup
Hipertensi Dan Gaya Hidup
1. Definisi Hipertensi
Sampai saat ini tidak ada kesatuan pendapat mengenai definisi hipertensi
karena tidak ada batas yang tegas membedakan antara hipertensi dan
normotensi.
darah tertentu, yaitu pada tingkat tekanan darah tersebut dengan memberikan
yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang
Blood Pressure (JNC/DETH 1997) sebagai tekanan yang lebih tinggi dari
mempunyai rentang dan tekanan darah (TD) normal tinggi sampai maligna.
adalah peningkatan tekanan darah di atas normal, dimana dalam 2 kali atau lebih
pemeriksaan, dalam dua atau lebih waktu kunjungan yang berbeda didapatkan
keperawatan pada penderita tekanan. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel
Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Normal < 130 < 85
Normal tinggi 130-139 85-89
Hipertensi:
- Stadium 1 (ringan) 140-159 90-99
- Stadium 2 (sedang) 160-179 100-119
- Stadium 3 (berat) 180-209 110-119
- Stasium 4 (sangat ≥ 210 ≥ 120
berat)
Sumber: JNC, Arch Intern Med, 1993 Januari 25, 153: 161, dalam Smeltzer
dan Bare (2001: 897).
sistolik mandiri dinyatakan sebagai tekanan darah sistolik 140 mmHg atau lebih
dalam stadium yang sesuai (misalnya 170/85 mmHg dianggap sebagai hipertensi
sistolik mandiri).
peringkat tekanan darah rerata, dokter harus menyebutkan ada tidaknya organ
sasaran dari penyakit dan faktor risiko tambahan, misalnya pasien dengan
diabetes dan tekanan darah 142/96 mmHg, plus hipertropi ventrikel kiri harus
diklasifikasikan sebagai “Hipertensi stadium 1 dengan penyakit organ sasaran
(hipertropi ventrikel kiri) dan dengan faktor risiko mayor lain (diabetes)”.
3. Etiologi
golongan, yaitu:
4. Patofisiologi
terletak di pusat vasomotor, pada medulla di otak. Dari pusat vasomotor ini
bermula jaras saraf simpatis, yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar
bawah melalui sistem saraf simpatis ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron
meskipun tidak diketahui dengan jelas mengapa hal tersebut bias terjadi.
5. Manifestasi Klinis
gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak, atau
jantung. Gejala lain yang sering ditemukan adalah sakit kepala, mudah marah,
dan pusing.
6. Komplikasi
7. Penatalaksanaan
Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 900), tujuan tiap program penanganan
dan tembakau, latihan dan relaksasi merupakan intervensi wajib yang harus
Menurut Watson (2000) gaya hidup yang sehat atau healthy lifestyle
perilaku atau kebiasaan seseorang dalam merespon kesehatan fisik dan psikis,
lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi. Gaya hidup sehat dilakukan dengan
tujuan agar hidup lebih panjang dan menghindari berbagai macam penyakit.
sehari-hari yang mengarah pada upaya memelihara kondisi fisik, mental dan sosial
berada dalam keadaan positif. Gaya hidup sehat meliputi kebiasaan tidur, makan,
berolahraga secara teratur serta terampil dalam mengelola stres yang dialami.
hipertensi mau tidak mau harus meninggalkan gaya hidupnya yang lama dan
Menurut Smeltzer dan Bare (2001: 907), pemahaman yang menyeluruh bagi
minuman yang mengandung kafein dan alkohol karena mempunyai efek terhadap
Corwin, Elizabeth J, 2000. Buku Saku Patofisiologi. Alih bahasa: Penditt., Brahm. EGC.
Jakarta.
Mansjoer., Arief, Triyanti., Kuspuji. Savitri., Rakhmi., Wardani., Wahyu, Ika, Setio,
Wulan., Wiwiek. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga. Jilid Pertama.
Media Aesculapius. FKUI. Jakarta.
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fudamental Keperawatan. Konsep, Proses dan
Praktek. Edisi 4. Volume 1. Alih bahasa: Asih, Yasmin, Sumarwati., IMade.
EGC. Jakarta.
Smeltzer, Suzanne C, et al, 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart. Volume 2, Alih bahasa: Kuncara Y, Hartono., Andry, Ester., Moniko,
Asih., Yasmin. EGC. Jakarta.