Etika Bisnis
Etika Bisnis
Etika Bisnis
Disusun oleh :
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya, karena berkat anugerah-Nya penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah dengan judul “Etika Bisnis” ini dengan tepat waktu.
Salatiga, 21 November2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
A. Pengertian dan Tujuan Etika Bisnis...................................................................2
B. Prinsip-prinsip dalam Etika Bisnis.....................................................................3
C. Sasaran dan Ruang Lingkup dalam Etika Bisnis..............................................7
D. Peran dan Manfaat Etika Bisnis.........................................................................9
BAB III...........................................................................................................................12
PENUTUP.......................................................................................................................12
A. Kesimpulan.........................................................................................................12
B. Saran...................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Etika Bisnis
Menelusuri asal usul kata etika yang berasal dari kata ethos dalam
bahasa yunani yang berartikan kebiasaan atau karakter. Dengan begitu, etika
tidak terlepas dari karakter, tata cara hidup yang baik dan segala kebiasaan
yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
2
prinsip moralitas. Secara sederhana, mempelajari etika dalam bisnis dapat
berarti pemikiran atau refleksi tentang moralitas dalam ekonomi atau bisnis.
3
kita sebagai manusia. Artinya, prinsip-prinsip etika bisnis tersebut sangat erat
terkait dengan sistem nilai yang dianut oleh masing-masing masyarakat.
Sonny Keraf menyebutkan secara umum terdapat lima prinsip dalam
etika bisnis, yaitu:
1. Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk
mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadarannya sendiri
tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukannya. Pelaku bisnis
yang otonom berarti orang yang tahu dan sadar sepenuhnya mengenai
keputusan dan tindakan yang diambilnya akan sesuai atau
bertentangan dengan nilai atau norma moral tertentu. Ia tahu dan sadar
mengapa ia tetap mengambil suatu keputusan dan tindakan sekalipun
bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu. Jadi, pelaku
bisnis yang otonom adalah seseorang yang paham betul terkait
keputusan yang diambil sekalipun keputusan tersebut mempunyai
resiko yang akan berdampak terhadap bisnisnya.
Seorang yang bertindak secara otonom adalah seseorang yang
diberi kebebasan untuk melakukan sesuatu. Pelaku bisnis akan
bertindak etis jika diberi kebebasan penuh untuk mengambil
keputusan dan bertindak sesuai dengan sesuatu yang dianggapnya
baik. Kebebasan dapat membuat pelaku bisnis menentukan pilihannya
secara tepat untuk mengembangkan bisnis sesuai dengan
keinginannya. Tanpa kebebasan pelaku bisnis ibarat robot yang
tunduk dan patuh terhadap pemerintah dan tak mempunyai kuasa pada
dirinya sendiri.
Namun, kebebasan tentunya belum menjamin seorang pelaku
bisnis bertindak secara otonom dan etis. Ada kemungkinan bahwa bisa
saja pelaku bisnis bertindak secara sewenang-wenang dan sesuka hati
tanpa menyadari apakah tindakannya baik atau tidak. Namun juga
diperlukan tanggung jawab bagi para pelaku bisnis, mereka harus
bertanggung jawab atas keputusan dan tindakan yang diambilnya
secara sadar.
4
Jadi, pelaku bisnis yang otonom adalah orang yang tahu dan
sadar akan tindakannya, bebas dalam melakukan tindakannya, tetapi
bertanggung jawab atas tindakannya. Prinsip otonomi ini pada
akhirnya memungkinkan inovasi, mendorong kreativitas, serta
meningkatkan produktivitas.
2. Prinsip kejujuran
Prinsip kejujuran sangat relevan dan mutlak diperlukan dalam
dunia bisnis. Kejujuran merupakan kunci keberhasilan para pelaku
bisnis untuk mempertahankan bisnisnya dalam jangka panjang di
dalam dunia bisnis yang penuh persaingan ketat. Keraf menyatakan
setidaknya ada tiga alasan mengapa prinsip kejujuran sangat relevan
dalam dunia bisnis.
Alasan yang pertama adalah kejujuran relevan dalam
pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak bisnis. Kejujuran
sangat penting bagi masing-masing pihak yang mengadakan
perjanjian, dalam menentukan relasi dan kelangsungan bisnis masing-
masing pihak selanjutnya. Karena, jika salah satu pihak melakukan
kecurangan dalam memenuhi syarat-syarat perjanjian dan kontrak,
tentu pihak lainnya tidak mau lagi melakukan kerja sama dengan
pihak yang curang tersebut.
Alasan kedua adalah kejujuran relevan dalam penawaran barang
dan jasa dengan mutu dan harga sebanding. Di dalam bisnis modern
yang penuh persaingan, kepercayaan konsumen adalah hal paling
pokok bagi pengusaha. ara pengusaha selalu berusaha untuk
membangun dan menjaga kepercayaan konsumen. Sekali saja para
pengusaha tersebut menipu konsumen, konsumen akan dengan mudah
mengganti produk yang biasa ia konsumsi ke produk lainnya.
Alasan ketiga adalah kejujuran juga relevan dalam hubungan
kerja intern dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan tidak akan bisa
bertahan jika hubungan kerja di dalam perusahaan tidak dilandasi oleh
prinsip kejujuran. Pemilik perusahaan selalu menipu karyawan dengan
memotong gaji mereka tanpa alasan yang jelas. Atau sebaliknya,
5
karyawan selalu melakukan perbuatan yang merugikan perusahaan
dengan mengambil barang-barang milik perusahaan. Perusahaan akan
hancur jika suasana kerja penuh dengan tipu-menipu seperti itu.
Ketiga alasan di atas menunjukkan dengan jelas bahwa prinsip
kejujuran adalah prinsip yang sangat penting dan diperlukan bagi para
pelaku bisnis yang menginginkan bisnisnya sukses dan bertahan lama.
3. Prinsip keadilan.
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan sama
sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang
rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Dasar dari prinsip
ini adalah penghargaan atas harkat dan martabat manusia beserta hak-
hak yang melekat pada diri manusia. Menurut Adam Smith prinsip no
harm adalah prinsip paling minim dan paling pokok yang harus ada
yang memungkinkan kehidupan dan interaksi sosial manusia bisa
bertahan.
Prinsip no harm ini pun berlaku dalam bidang kegiatan ekonomi
dan bisnis. Tanpa prinsip ini sulit diharapkan akan dapat terwujud
kegiatan bisnis yang baik dan etis. Hal ini berarti, dalam kegiatan
bisnis tidak boleh ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya,
baik sebagai karyawan, pemasok, penyalur, konsumen, investor,
maupun masyarakat luas. Semua pihak dalam relasi bisnis apapun
tidak boleh saling merugikan satu sama lain. Karena begitu ada pihak
tertentu yang merugikan pihak lainnya, tentu tidak akan ada pelaku
bisnis yang mau menjalin relasi bisnis dengan pihak tersebut.
4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit principle)
Prinsip keadilan menuntut agar tidak ada pihak yang dirugikan
hak dan kepentingannya, maka prinsip saling menguntungkan secara
positif menuntut hal yang sama, yaitu agar semua pihak berusaha
untuk saling menguntungkan satu sama lain. Prinsip ini terutama
mengakomodasi hakikat dan tujuan bisnis. Tujuan utama dari kegiatan
bisnis adalah untuk memperoleh keuntungan. prinsip saling
menguntungkan menuntut agar bisnis dijalankan sedemikian rupa
6
sehingga menguntungkan semua pihak yang terlibat di dalam kegiatan
bisnis tersebut.
7
Dengan demikian, bisnis sebagai suatu usaha yang ada dimasyarakat
memerlukan pemuasan kepada semua pihak naik ekstern maupin intern.
Pihak-pihak yang berkepentingan di luar organisasi yaitu Pemerintah,
Lembaga Keuangan dan Perbankan, Pemasok, Distributor, agen dan
pengecer, Pembeli atau konsumen. Sedangkan yang bekepentingan dan
berada dalam organisasi perusahaan yaitu Para pemilik saham dan pemodal,
Berbagai kelompok manajemen yang tak tergolong manajemen puncak, Para
karyawan. Etika bisnis yang sehat dibangun untuk memuaskan kepentingan
semua pihak dengan cara-cara yang baik dan santun, tentunya akan menjalin
hubungan yang baik pada semuanya.
Tiga sasaran dan lingkup pokok etika bisnis yaitu :
a. Etika bisnis sebagai etika profesi membahas berbagai prinsip, kondisi
dan masalah yang terkait dengan praktek bisnis yang baik dan etis.
Etika bisnis bertujuan untuk mengimbau para pelaku bisnis untuk
menjalankan bisnisnya secara baik dan etis. Karena bisnis yang baik
dan etis menunjang keberhasilan bisnisnya dalam jangka panjang. Dan
berfungsi menggugah kesadaran moral para pelaku bisnis untuk
berbisnis secara baik dan etis demi nilai-nilai luhur tertentu dan demi
kepentingan bisnisnya sendiri. Etika bisnis dalam lingkupnya yang
pertama ini tidak hanya menyangkut perilaku dan organisasi
perusahaan secara internal melainkan juga menyangkut secara
eksternal.
b. Sasaran yang kedua yaitu untuk menyadarkan masyarakat, khususnya
konsumen, karyawan dan masyarakat luas, akan hak dan kepentingan
mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga.
Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggugah masyarakat
untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara
baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat. Etika bisnis
mengajak masyarakat luas untuk sadar dan berjuang menuntut haknya
agar hak dan kepentingannya tidak dirugikan oleh pembisnis.
c. Pada sasaran ketiga, etika bisnis juga berbicara mengenai system
ekonomi yang sangat menentukan etis tidaknya suatu praktek bisnis.
8
Dalam hal ini, etika bisnis lebih bersifat makro. Dalam lingkup makro,
etika bisnis berbicara mengenai monopoli,oligopoly, kolusi dan
praktek-praktek semacamnya yang akan sangat mempengaruhi tidak
saja sehat tidaknya suatu ekonomi melainkan baik tidaknya praktek
bisnis dalam sebuah negara tersebut.
9
Kegiatan antar manusia ini bertujuan untuk mencari untung oleh
karena itu menjadi kegiatan ekonomis. Pencarian keuntungan dalam
bisnis dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai pihak.
Good business adalah bisnis yang bukan saja menguntungkan, tetapi
juga bisnis yang berkualitas etis.
2) Sudut pandang etika
Dalam bisnis, berorientasi pada keuntungan, adalah hal yang
sangat wajar, akan tetapi jangan keuntungan yang diperoleh tersebut
justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa kita lakukan
boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak
orang lain, karena menghormati kepentingan dan hak orang lain itu
juga perlu dilakukan demi kepentingan bisnis kita sendiri.
3) Sudut pandang Hukum
Didalam kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum
Dagang atau Hukum Bisnis, yang merupakan bagian penting dari ilmu
hukum modern. Dan dalam praktek hukum, banyak masalah timbul
dalam hubungan bisnis.
Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan. Dari segi norma, hukum dapat menjelaskan secara
terperinci dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan
hitam atas putih maka ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran.
10
Meningkatkan motivasi pekerja. Karyawan akan bekerja lebih giat apabila
perusahaan tersebut memiliki citra yang baik dimata perusahaan.
Perusahaan mendapat keuntungan lebih . Etika adalah berkenaan dengan
bagaimana kita hidup pada saat ini dan mempersiapkan diri untuk masa
depan.
Dapat meningkatkan kredibilitas suatu perusahaan. Karena etika telah
dijadikan sebagai corporate culture. Dengan adanya etika bisnis, secara
intern semua karyawan terikat dengan standard etis yang sama, maka
karyawan akan mengambil keputusan yang sama terhadap kasus sejenis
yang timbul.
Meningkatnya kepercayaan investor. Bagi perusahaan yang telah memliki
nama di mata mayarakat dapat memperoleh manfaat berupa meningkatnya
kepercayaan para investor. Selain itu karena adanya kenaikan harga
saham, maka dapat menarik minat para investor untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
Membangun corporate image / citra positif, serta dalam jangka panjang
dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
Menjelaskan bagaimana perusahaan menilai tanggung jawab sosialnya.
Menyediakan bagi perusahaan dan dunia bisnis pada umumnya,
kemungkinan untuk mengatur diri sendiri
Dapat membantu dalam menghilangkan grey area. Beberapa ambiguitas
moral yang sering ada pada kinerja perusahaan, dengan demikian dapat
dihindarkan. Contohnya menerima hadiah atau komisi, kesungguhan
perusahaan dalam memberantas memakai tenaga kerja anak di bawah
umur, dan keterlibatan perusahaan dalam melindungi lingkungan hidup
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis adalah seperangkat nilai tentang baik dan buruk, benar dan
salah dalam dunia bisnis berdasarkan prinsip-prinsip moralitas. Tujuan
umum etika bisnis adalah: Untuk mendapatkan konsep yang sama
mengenai penilaian baik dan buruknya perilaku atau tindakan manusia
dalam ruang dan waktu tertentu; Mengerahkan perkembangan
masyarakat menuju suasana yang harmonis, tertib, teratur, damai dan
sejahtera; Mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam
mengambil keputusan secara otonom.
Secara umum terdapat lima prinsip dalam etika bisnis, yaitu: Prinsip
otonomi; Prinsip kejujuran; Prinsip keadilan; Prinsip saling
menguntungkan; Prinsip integritas moral.
Sasaran dan lingkup Etika Bisnis meliputi: Etika Bisnis sebagai etika
profesi membahas berbagai prinsip, kondisi dan masalah yang terkait
dengan praktek bisnis yang baik dan etis, Etika Bisnis untuk
menyadarkan masyarakat bahwa hak dan kewajiban mereka tidak boleh
dilanggar oleh pratek bisnis siapapun juga, dan Etika Bisnis juga
berbicara mengenai sistem ekonomi yang sangat menentukan etis
tidaknya suatu usaha bisnis.
Etika bisnis merupakan bagian etika terapan yang mencoba untuk
mengontrol dan memeriksa pengaturan moral dan etika perusahaan. Hal
tersebut juga mendalami seberapa baik atau buruk badan usaha
membahas masalah-masalah moral dan etika dan menunjukkan apa
yang salah dalam proses alami mereka. Ini mencakup semua aspek
bisnis dari produksi untuk administrasi, keuangan dan pemasaran.
B. Saran
Kami menyarankan kepada para pembaca agar membaca makalah
ini agar mempunyai pengetahuan mengenai etika bisnis sebagai bekal bagi
kita di masa yang akan datang ketika kita memulai untuk berbisnis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hasoloan, Aswandi. 2018. “Peranan Etika Bisnis dalam Perusahaan
Bisnis”. Jurnal warta Edisi:57, Juli 2018
Keraf, A. Sonny. 2005. Etika Bisnis. Edisi Baru Cetakan Ke-9. Kanisius:
Yogyakarta.
http://ilmumanajement.blogspot.com/2012/12/sasaran-dan-ruang-lingkup-etika-
bisnis.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/09/teori-etika-bisnis-dan-pengertian/
http://elysha01.blogspot.com/2010/10/sasaran-dan-lingkup-etika-bisnis.html
http://eprints.stainkudus.ac.id
13