Makalah Manajemen Strategi
Makalah Manajemen Strategi
Makalah Manajemen Strategi
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Maksud dan Tujuan Penulisan................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN MATERI KE 1.......................................................................................3
A. Pengertian/Teori Evolusi Manajemen Strategi.......................................................3
B. Peran Manajemen Strategi.......................................................................................5
C. Manfaat Manajemen Strategi....................................................................................7
D. Langkah Dalam Pengembangan Organisasi...............................................................8
E. Tahap-tahap Dalam Manajemen Strategis.................................................................8
F. Pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan......................................................10
G. Manfaat dan Resiko Manajemen Strategi................................................................10
PEMBAHASAN MATERI KE 2.....................................................................................12
A. Pengertian general manajer...................................................................................12
B. Peranan general manager......................................................................................12
C. Misi dan tujuan.....................................................................................................12
D. Pengertian perencanaan strategis..........................................................................14
E. Konsep perencanaan strategis...............................................................................14
F. Proses perencanaan strategis.................................................................................15
BAB III............................................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................19
i
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Oleh karena masalah yang dikemukakan di atas terlalu luas dan supaya tidak
menyimpang dari materi maka penyusun merumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
D. Manfaat Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN MATERI KE 1
Dengan demikian dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis
terletak dalam memadukan manajemen, pemasaran, keuangan/akunting,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer
untuk mencapai keberhasilan organisasi.Manajemen strategis di katakan efektif
apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
Dari definisi tersebut terdapat dua hal penting yang dapat disimpulkan, yaitu:
3
2. Pembuatan Strategi, yang meliputi pengembnagan misi dan tujuan jangka
panjang, mengidentifiksikan peluang dan ancaman dari luar serta kekuatan
dan kelemahan organisasi, pengembangan alternatif-alternatif strategi dan
penentuan strategi yang sesuai untuk diadopsi.
3. Penerapan strategi meliputi penentuan sasaran-sasaran operasional
tahunan, kebijakan organisasi, memotovasi anggota dan mengalokasikan
sumber-sumber daya agar strategi yang telah ditetapkan dapat
diimplementasikan.
4. Evaluasi/Kontrol strategi, mencakup usaha-usaha untuk memonitor
seluruh hasil-hasil dari pembuatan dan penerapan strategi, termasuk mengukur
kinerja individu dan organisasi serta mengambil langkah-langkah perbaikan
jika diperlukan.
5. Manajemen Strategik memfokuskan pada penyatuan/ penggabungan
aspek-aspek pemasaran, riset dan pengembangan, keuangan/ akuntansi,
operasional/ produksi dari sebuah organisasi.
4
pengendalian, sehingga dapat memperluas kerangka waktu/ berpikir mereka
secara prespektif dan memahami konstribusi yang baik untuk hari ini dan hari
esok.
Untuk meraih segala cita-cita atau tujuan yang diinginkan oleh suatu organisasi
atau perusahaan maka penerapan manajemen stratejik justru sangat dibutuhkan
guna apa yang diinginkan bersama dapat kit capai dengan sebaik mungkin. Peran
manajemen stratejik ketika diimplementasikan dalam suatu organisasi maka setiap
unit atau bagian yang ada dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya sebaik mungkin.Apalagi melihat perkembangan zaman
sekarang ini, dimana setiap organisasi perusahaan telah melakukan ekspansi pasar
guna mendapatkan keuntunga yang banyak. Semuanya itu perlu langkah strategis
dan taktik yang tepat sehingga proses atau langkah yang diambil oleh pimpinan
dapat dijalankan seefektif dan seefisen mungkin.
5
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-
dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi
perkembangan organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan,
kedewa-saa dan pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali)
ditinjau dari faktor internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-
perubahan, baik fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan
konsumen, serta persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-
pastian dan penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan
esok), proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam
mengidentifikasi kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada
pemetaan kemampuan (superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA,
SDM dan SDB) dengan secara komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro
seperti politik, ekonomi, teknologi dan sosial budaya, disamping upaya pem-
belajaran organisasi dalam menuju daya saing secara parsial ataupun utuh.
Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep masukan, proses dan
luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun ancaman yang
ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja,
inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut
dalam praktiknya didukung oleh konsep-konsep stra-tegi, baik yang klasik (siklus
hidup produk dan SWOT), modern (BCG/Shell, A.D. Little, McKinsey, PIMS,
SRI dan Porter) dan alternatif (PRECOM) yang dalam implementasinya sangat
ditentukan oleh besar-an dimensinya (2-5) atau tema tertentunya.
3. Manajemen Strategik
6
daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan eksternal (peluang dan ancaman) yang
dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran (policy, strategik dan fungsi)
untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara luas maupun
spesifik, seperti:
7
3. Membuat suatu organisasi menjadi lebih efektif
4. Mengidentifikasikan keunggulan komparatif suatu organisasi dalam
lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktifitas pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
untuk mencegah munculnya masalah di masa datang.
6. Keterlibatan anggota organisasi dalam pembuatan strategi akan lebih
memotivasi mereka pada tahap pelaksanaannya.
7. Aktifitas yang tumpang tindih akan dikurang
Langkah Ketiga yaitu mencoba mencari sinergi potensial yang mungkin dapat
ditemukan diantara output yang dihasilkan oleh setiap aktifitas yang dimiliki oleh
organisasi.
Manajemen strategi merupakan sebuah proses yang terdiri dari tiga kegiatan
antara lain perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Perumusan strategi terdiri dari kegiatan-kegiatan mengembangkan misi bisnis,
mengenali peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan
8
kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi
alternatif dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan Isu perumusan strategi
termasuk memutuskan bisnis apa yang akan dimasuki bisnis apa yang harus
dihentikan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, apakah memperluas operasi
atau diversivikasi, apakah akan memasuki pasar internasional, apakah akan
melakukan merjer atau membentuk usaha patungan, dan bagaimana menghindari
pengambilalihan perusahaan pesaing. Keputusan perumusan strategis mengikat
suatu organisasi pada produk,pasar, sumber daya, dan teknologi spesifik selama
periode waktu tertentu.
9
2. Mengukur prestasi,
3. mengambil tindakan korektif. Aktivitas perumusan startegi, implementasi
dan evaluasi terjadi di tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar,
korporasi, divisi atau unit bisnis strategis, dan fungsional.
a. Manfaat
10
Pemecahan masalah dengan menghasilkan dan Mempertimbangkan lebih banyak
alternatif yang dibangun dari suatu analisa yang lebih teliti akan lebih menjanjikan
suatu hasil yang menguntungkan.Ada bebarapa manfaat yang diperoleh organisasi
jika mereka menerapkan manajemen strategik, yaitu:
b. Resiko
11
1. Melakukan penjadwalan kewajiban-kewajiban para manajer agar mereka
dapat mengalokasikan waktu yang lebih efisien.
2. Membatasi para manajer pada proses perencanaan untuk membuat janji-
janji mereka terhadap kinerja yang benar-benar dapat dilaksananakan oleh
mereka dan bawahannya.
3. Mengatisipasi dan menanggapi keinginan-keinginan bawahan, misalnya
usulan atau peningkatan dalam ganjaran.
PEMBAHASAN MATERI KE 2
12
staff organisasi serta melatih dan memotivasi bawahan. Sebagai
penghubung general manager menjaga jaringan keluar untuk mendapatkan
peluang dan informasi.
2. Peranan informative yaitu memainkan peranan sebagai pemanatau dan
membaca laporan manager dan mengikuti pertemuan untuk mencari
informasi mengenai organisasi dan lingkungannya.
3. Peranan pengambil keputusan yaitu melakukan fungsi strategis memulai
proyek untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Dua pertanyaan yang dihadapi perencana strategi adalah : Bidang usaha apa
yang sedang dijalani dan mengapa masuk pada bidang usaha ini.
Misi dan tujuan adalah sasaran dari sebuah perusahaan. Misi dapat dipandang
sebagai mata rantai antara melaksanakan fungsi social dan tujuan perusahaan.
Misi dan tugas harus jelas agar dapat menjamin pelaksanaan. Perusahaan harus
menetapkan sasaran kusus yang dapat digunakan sebagai penuntun dan petunjuk
untuk menilai keberhasilan.
13
Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai perusahaan. Hal hal penting yang
harus diperhatikan pada tujuan adalah:
Semua perusahaan memiliki lebih dari satu tujuan, kecuali perusahaan yang
sangat sederhana. Banyak perusahaan memiliki tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. Perencana strategi memiliki peran dalam menentukan tujuan. Banyak
cara mengukur dan menentukan keberhasilan dari tujuan.
Terdapat perbedaan antara tujuan operatif dan tujuan. Tujuan operatif adalah
tujuan sesunggunya yang akan dicapai perusahan. Tujuan ini dapat ditentukan
dengan menganalisis perilaku eksekutif dalam mengalokasikan sumber daya.
Tujuan resmi adalah tujuan perusahaan yang masih akan diusahakan pada
kesempatan umum biasanya disampaikan pada rapat umum. Akhirnya dapat
disimpulkan bahwa tujuan bukanlah strategi. Strategi adalah sarana untuk
mencapai hasil akhir.
Misi dan tujuan disusun untuk organisasi ketika para manajer puncaknya bereaksi
terhadap saling pengaruh yang rumit dari tuntutan kelompok dalam lingkungan
perusahaan. Manager secara bertahap menyesuaikan misi dan tujuan dengan
mempertimbangkan nilai dan aspirasi mereka sendiri dan strategi masa lalu.
14
Perusahaan dikatakan efektif dan efisien sasaran jangka pendek da menengah
pada saat bergerak kea rah misi jangka panjang tetapi misi dan sasaran berubah
sewaktu waktu, akhirnya serangkaian factor tekanan dari kekuatan internal dan
eksternal harus dipertimbangkan oleh perencana strategi.
15
yang akan digunakan untuk menangani tujuan organisasi, mengatur akuisisi,
pemanfaatan, dan disposisi sumber daya .
16
2. Analisis Lingkungan
17
Setelah strategi ditentukan, strategi itu harus diterjemahkan ke dalam
rencana operasional. Program dan anggaran dikembangkan untuk setiap
fungsi. Rencana operasional jangka pendek disiapkan untuk menggunakan
sumber daya secara efisien. Kontrol harus dikembangkan untuk mengevaluasi
kinerja sebagai strategi yang mulai digunakan.
Jika terdapat hasil aktual berada di bawah ekspektasi, strategi harus ditinjau
atau dikaji ulang. hal ini dan disesuaikan dengan perubahan di lingkungan
eksternal.
Sebagai salah satu perencanaan strategis, penting juga dalam suatu organisasi
memliki sistem pencatatan keuangan atau akuntansi yang baik. Bisa
dipastikan, jika alur pencatatan keuangan dalam suatu organisasi tidak baik
maka organisasi atau bisnis tersebut tidak akan bertahan lama. Anda bisa
mencoba software akuntansi yang andal dan terpercaya, contohnya adalah
Accurate online. Accurate online adalah software atau aplikasi akuntansi
berbasis cloud yang sudah digunakan banyak entitas bisnis mulai dari
perusahaan besar sampai UKM. Anda tentu juga bisa mencoba menggunakan
Accurate online melalui link ini secara gratis.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sejarah manajemen strategi. Anggaran & Kontrol Keuangan (1900 -an),
Perencanaan Jangka Pajang (Pasca World War II/1950an) Perencanaan strategik
Perusahaan (Mid-1960 an. Manajemen Strategik (1980-an).Untuk merealisasikan
18
suatu perencanaan yang baik perlu adanya dukungan dari aspek-aspek
pelaksanaan, pengawasan, struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi,
motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan
perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan
sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan
tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang
telah dibuat.Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencana strategik diatas
maka pada tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen
Strategi. Model ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses
mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses
perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan
pengawasan. Manajemen Strategik juga mencakup trend baru, yaitu:
19
Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga
perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu
organisasi.
Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran
utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih
tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya
2. Peralihan dari Elitism menjadi Egalitarianism Berpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit
perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi.
Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah
setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menja di kreativitas Dalam
Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-
faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga
mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak
tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam
penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih
bersifat lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan
fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh
ketidakpastian.
DAFTAR PUSTAKA
20
Higgins, James, M. dan Vincze, Julian, W. (1993). Strategic
Management text and cases. USA: The Dryden Press
21