Unit 4 - Jarak Fokus Lensa Tipis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

0

MODUL 4
PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JUDUL

“JARAK FOKUS LENSA TIPIS”

TANGGAL PRAKTIKUM :
ASISTEN :
NAMA :
NIM :
JURUSAN/PRODI :
ANGGOTA KELOMPOK :1.
2.
3.
4.
5.
6.

LABORATORIUM FISIKA UNIT FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
TAHUN 2020
MODUL4 1

Jarak Fokus Lensa


Tipis
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Menyelidiki sifat-sifat pembentukan bayangan oleh lensa positif (convex)
2. Menyelidiki hubungan antara jarak benda, jarak bayangan dan jarak fokus
lensa positif (Double Convex)
3. Menentukan jarak fokus dan perbesaran bayangan lensa positif

B. RUMUSAN MASALAH
Berikan rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan praktikum di atas!

C. IDENTIFIKASI VARIABEL
Tuliskan variabel-variabel yang akan anda selidiki (variabel manipulasi, respon
dan kontrol)!

D. RUMUSAN HIPOTESIS
Untuk merumuskan hipotesis atau jawaban sementara terhadap rumusan
masalah, anda dapat membaca literatur seperti buku teks!
2

E. ALAT DAN BAHAN


1. Catu daya dc variabel, 1 buah.
2. Lensa positif bertangkai, 2 buah (f = 100 mm dan f = 200 mm).
3. Sumber cahaya bertangkai, 1 buah.
4. Benda anak panah bertangkai, 1 buah.
5. Layar, 1 buah.
6. Rel presisi + penyangga + tumpakan berpenjepit, 1 set.
7. Kabel penghubung.

F. TEORI DASAR
Lensa merupakan sistem optis yang dibatasi oleh dua permukaan pembias atau lebih
dan mempunyai sumbu persekutuan. Jika hanya mempunyai dua permukaan, disebut
lensa susunan. Lensa sederhana memiliki ketebalan cukup kecil pada sumbunya
sehingga seluruh deviasi pada lensa dapat dianggap terjadi pada bidang tunggal yang
melalui tengah-tengah lensa. Apabila pendekatan ini berlaku maka lensa disebut
lensa tipis. Jika ketebalan tidak diabaikan, maka lensa disebut lensa tebal.

Untuk sebuah lensa tipis, digunakan simbol do


untuk jarak benda (object) dan simbol di
untuk jarak bayangan (image). Jarak fokus
lensa tipis sama dengan jarak dari pusat optis
ke masing-masing titik fokusnya, yaitu titik di
mana berkas-berkas sinar bias berpotongan
membentuk sebuah titik.

Untuk sebuah lensa tipis, diperoleh do di


persamaan umum :
1 1 1 Geometri dasar lensa tipis
 
f do di
yang disebut dengan Persamaan Lensa Tipis, dapat digunakan untuk menghubungkan
jarak benda dan jarak bayangan pada lensa tipis untuk memperoleh jarak fokus.

Konstruksi geometris sebuah lensa tipis menunjukkan bahwa perbesaran lateral


bayangan adalah :
h' di
M  
h do
Pernyataan ini menunjukkan bahwa, jika M positif, bayangan tegak dan berada pada
sisi yang sama dengan benda (maya) dan jika M negatif, bayangan terbalik dan
berada pada sisi yang lain (nyata).

G. PROSEDUR KERJA
1. Susunlah alat dan bahan seperti pada bagan berikut, dengan urutan dari kiri
ke kanan : sumber cahaya, lensa f = 100 mm, diafragma, lensa f = 200 mm,
meja optik / layar.
Lampu
f = 100 f = 200 mm
mm diafragm
a Layar

Rel presisi
2. Atur kesesuaian rangkaian sumber cahaya dengan catu daya maupun sumber
listrik PLN.
3. Atur agar jarak antara sumber cahaya dan lensa f = 100 mm sama dengan 10
cm.
4. Atur jarak antara lensa f = 200 mm dengan benda (celah anak panah) sama
dengan 5 Cm sebagai jarak benda (do).
5. Geser – geser layar menjauhi atau mendekati lensa sehingga diperoleh
bayangan yang jelas (tajam dan tegas) pada layar.
6. Ukur jarak layar ke lensa sebagai jarak bayangan (di) dan isikan hasilnya ke
dalam tabel pengamatan.
7. Ukur pula tinggi benda (ho) dan tinggi bayangan (hi).
8. Ulangi langkah (4) sampai (7) untuk jarak – jarak benda seperti yang tertera
dalam tabel pengamatan.
9. Lengkapi isian tabel pengamatan dengan hasil perhitungan yang berkaitan
dengan data.

H. HASIL PENGAMATAN
Hasil pengamatan atau pengukuran dapat dicatat/diisikan pada tabel hasil
pengamatan yang telah disediakan dalam modul ini (Laporan Sementara).

HASIL PENGAMATAN

Hari/Tanggal :
Jurusan/Prodi/ :

Kelompok :

Nama/NIM Praktikan :
Anggota Kelompok 1. 5.

2. 6.

3.

4.

ho = │1,20± 0,05│cm

No. do (cm) di hi
(cm) (cm)
1. │25± 0,05│ │87,0± 0,05│ │3,50± 0,05│

2. │30± 0,05│ │56,10± 0,05│ │1,90± 0,05│

3. │35± 0,05│ │43± 0,05│ │1,30± 0,05│

4. │40± 0,05│ │38,20± 0,05│ │1,10± 0,05│

5. │45± 0,05│ │33,40± 0,05│ │0,80± 0,05│

6. │50± 0,05│ │31,20± 0,05│ │0,60± 0,05│

7. │55± 0,05│ │39,60± 0,05│ │0,60± 0,05│

8. │60± 0,05│ │29,60± 0,05│ │0,55± 0,05│

9. │65± 0,05│ │27,50± 0,05│ │0,45± 0,05│

10. │70± 0,05│ │26,90± 0,05│ │0,40± 0,05│

Mengetahui,
Asisten Pembimbing

NIM.
I. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
1. Berdasarkan data-data pengukuran jarak benda (do) dan jarak bayangan (di),
hitunglah jarak fokus rata-rata lensa yang Anda gunakan.

1. Jarak fokus rata-rata lensa


a. Lensa Cembung

d0 = │25 ± 0,05│ cm

d1= │ 87 ±0,05 │cm


1 1 1
= +
f d 0 d1
f =19,42 cm

Dengan analisis yang sama, diperoleh data

Tabel 6.3 Jarak fokus lensa cembung

No Jarak Benda d0 Jarak Bayangan d1 Fokus Lensa f


(cm) (cm)  (cm)
│25 ±0,05│ │87 ±0,05│ │ 19,42±0,05│
│30 ± 0,05 │ │56,10 ± 0,05 │ │19,54±0,05│
│35 ±0,05│ │43 ±0,05│ │19,23±0,05│
│40 ±0,05│ │38,20 ± 0,05 │ │19,53 ±0,05│
│45 ±0,05│ │33.40 ±0,05│ │19,17±0,05│
│50 ±0,05│ │31,20 ± 0,05 │ │19,21 ±0,05│
│55 ±0,05│ │39,60 ±0,05│ │23.02±0,05│
│60 ±0,05│ │29,60 ± 0,05 │ │19,82±0,05│
│65 ±0,05│ │27,50 ±0,05│ │19,32±0,05│
│70 ±0,05│ │26,90 ±0,05│ │19,43±0,05│

1) Jarak fokus rata-rata


f 1+ f 2+ f 3+f 4+ f 5
f=
10
217,51
f= =21,751cm
10
2) Ketidakpastian mutlak
∂ 1=|f −f 1|=¿ |21,751−19,42| = 2,331
∂ 2=|f −f 2|=¿ |21,751−19,54| = 2,211
∂ 3=|f −f 3|=|21,751−19,23|=2,521
∂ 4=|f −f 4|=|21,751−19,53|=2,221
∂ 5=|f −f 5|=|21,751−19,17|=2,581
∂ 6=|f −f 6|=|21,751−19,21|=2,541
∂ 7=|f −f 7|=|21,751−23,02|=1,269
∂ 8=|f −f 8|=|21,751−19,82|=1,931
∂ 9=|f −f 9|=|21,751−19,32|=2,431
∂ 10=|f −f 10|=|21,751−19,43|=2,321

∂ max=∆ f =2,581 cm
3) Kesalahan relatif
∆f
KR= x 100 %
f
2,581
KR=¿ x 100 % = 11,866
21,751

4) Pelaporan fisika

PF=|f ± ∆ f |
PF=│21,751 ±2,581 │ cm

2. Buatlah grafik hubungan antara 1/do dengan 1/di . Tentukan jarak fokus lensa
yang Anda gunakan. Bandingkan hasilnya dengan poin (1).

Gambar 4.1. Hubungan antara 1/do dengan 1/di


3. Hitung perbesaran bayangan berdasarkan :
 jarak benda dan jarak bayangan,
 tinggi benda dan tinggi
bayangan. Bandingkan hasil keduanya.

1) Perbesaran bayangan berdasarkan tinggi benda dan jarak bayangan

di
Md=
d0
87
Md=
25
Md = 3,48
2) Perbesaran bayangan berdasarkan tinggi benda dan tinggi bayangan
hi
Mh =
h0
3,50
Mh = = 2,916
1,20
3) Perbandingan antara perbesaran bayangan berdasarkan jarak benda dan jarak perbesaran
bayangan berdasarkan tinggi benda dan tinggi bayangan

Mh−Md
│ │ x 100 %
%diff = Mh+ Md
2
% diff = 17,636
Dengan cara yang sama maka diperoleh :
No d d1(cm) h1(cm) Md Mh %diff
0

(
c
m
)
1 │25 ±0,05│ │87 ±0,05│ │3,50±0,05│ 3,48 2,916 17,636

2 │35 ±0,05│ │56,10 ± 0,05 │ │1,90±0,05│ 1,87 1,583 16,623

3 35 ±0,05│ │ 43 ±0,05 │ │1,30±0,05│ 1,23 1,083 12,710

4 │ │38,20 ± 0,05 │ │1,10±0,05│ 0,955 0,916 4,168


4
0

±
0
,
0
5
5 │45 ±0,05│ │33,40 ± 0,05 │ │0,80±0,05│ 0,742 0,666 10,795
4. Analisis ketidakpastian grafik dan setiap perhitungan Anda!
a. Analisi ketidakpastian untuk jarak fokus rata-rata secara analitik

f 1+ f 2+ f 3+f 4+ f 5
f=
10
217,51
f= =21,751cm
10

Ketidakpastian

∂ 1=|f −f 1|=¿ |21,751−19,42| = 2,331 cm


∂ 2=|f −f 2|=¿ |21,751−19,54| = 2,211 cm

∂ 3=|f −f 3|=|21,751−19,23|=2,521 cm
∂ 4=|f −f 4|=|21,751−19,53|=2,221 cm
∂ 5=|f −f 5|=|21,751−19,17|=2,581 cm
∂ 6=|f −f 6|=|21,751−19,21|=2,541 cm
∂ 7=|f −f 7|=|21,751−23,02|=1,269 cm
∂ 8=|f −f 8|=|21,751−19,82|=1,931 cm
∂ 9=|f −f 9|=|21,751−19,32|=2,431 cm
∂ 10=|f −f 10|=|21,751−19,43|=2,321 cm

∂ max=∆ f =2,581 cm

Pelaporan fisika
PF=|f ± ∆ f | cm
PF=│21 , 8 ±2 , 6 │ cm
b.Analisis ketidakpastian untuk jarak fokus rata-rata secara grafik pada sumbu x
c. Analisis ketidakpastian untuk perbesaran bayangan berdasarkan jarak benda dan
jarak bayangan

d1
M=
d0
M =d 1 ×d 0−1

dM = |∂∂dM1|dd 1+ |∂∂dM0| dd 0

∂(d 1× d 0−1 )
dM = | ∂d1 |
dd1 + ¿ dd0

dM = |d 0−1| dd1 + |d 1 d 0−2| dd0

1
∆M
M

∆M
= do
M
| ||
∆ di
+
d i . d 0−2 ∆ do
M |
M
=
∆ di
di | | |∆dodo|
+
∆d i ∆d 0
∆ M =(
di | | | d 0 |¿ M
+

J. KESIMPULAN DAN SARAN


Berikan kesimpulan dan saran anda berdasarkan analisis dan pembahasan yang
telah diperoleh!

K. TUGAS PENDAHULUAN
1. Gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cekung dan lensa cembung!
2. Jelaskan prinsip kerja percobaan!
3. Lensa cembung dengan jarak fokus 200 mm diletakkan sejauh 25,0 cm
dari sebuah cermin cekung dengan jarak fokus 200 mm (bagian cermin
menghadap ke lensa). Benda dengan tinggi 3,0 cm, diletakkan sejauh
30,0 cm di depan lensa, tentukan tinggi bayangan yang terbentuk oleh
cermin cekung?

SUMBER PUSTAKA
1. Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1 Edisi Ketiga
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
2. Tipler, Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik Edisi Ketiga Jilid 1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai